Anda di halaman 1dari 5

Nomor : 440/KAK /B/IV/008/I 2023

Revisi Ke : -
Berlaku tgl : 1/5/2023

KERANGKA ACUAN
PENEMUAN KASUS TB AKTIF YANG
DITATALAKSANA SESUAI STANDAR

Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Adipala I

Edi Sucipto, S.Kep. Ners., M.Kes


NIP. 19700920 199003 1 003

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CILACAP


UPTD PUSKESMAS ADIPALA I

1
PENEMUAN KASUS TB AKTIF
YANG DITATALAKSANA SESUAI
STANDAR
No. Dokumen :
440/KAK /B/IV/008/I 2023

Kerangka No. Revisi :-


Acuan Tanggal Terbit :
5/1/2023

Halaman : 1/5
EDI SUCIPTO, S.Kep. Ners.,
UPTD PUSKESMAS
M.Kes
ADIPALA I
NIP. 19700920 199003 1 003

A. PENDAHULUAN
Di Kabupaten Cilacap Tuberkulosis atau TBC merupakan salah satu
penyebab utama kesakitan dan kematian di dunia. Menurut Global TB Report
tahun 2021, di Indonesia ditemukan sebanyak 824.000 kasus TBC menjadikan
Indonesia berada di peringkat ketiga setelah India dan China . Sedangkan Jawa
Tengah juga tinggi kasus TBC nya setelah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur.
Dari data Dinas Kesehatan Cilacap per Agustus 2022 kasus TBC di Cilacap
mencapai 2153 kasus atau 55,6 persen. Bahkan dari jumlah tersebut masih bisa
bertambah, karena sesuai dari luas wilayah dan jumlah penduduk masih ada
sekitar 1722 kasus yg belum ditemukan. Tak mengherankan jika kondisi ini
menjadikan Cilacap berada pada peringkat 7 di Jawa Tengah terkait kasus TBC.
Pemerintah Kabupaten Cilacap kini dituntut untuk dapat gencar mentracing
kasus TBC, sehingga nantinya tidak ada lagi sumber penularan ke masyarakat
luas. Merespon kondisi ini, Pemkab Cilacap terus melakukan percepatan kinerja
nya. Diantaranya meningkatkan penemuan, pengobatan dan pelaporan kasus
TBC, serta keterlibatan seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan – Fasyankes.

B. LATAR BELAKANG
Penyakit tuberculosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi
masalah kesehatan Masyarakat. Di Indonesia maupun di berbagai belahan
dunia. Di beberapa negara telah terjadi penurunan angka kesakitan dan
kematiannya. Angka kematian berkisar dari kurang 5- 100 kematian per 100.000
penduduk pertahun. Angka kesakitan dan kematian meningkat menurut umur. Di
Amerika Serikat pada tahun 1974 dilaporkan angka insiden sebesar 14,2 per
100.000 penduduk. Penyakit tuberculosis merupakan penyakit menular yang
kejadiannya paling tinggi dijumpai di India sebanyak 1,5 juta orang, urutan kedua

2
di jumpai di China yang mencapai 2 juta orang dan di Indonesia menduduki
urutan ketiga dengan penderita 583.000 orang.
Tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk
batang ( basil ) yang dikenal dengan nama Mycobakterium tuberculosis..
Penularan penyakit ini melalui perantara ludah atau dahak penderita yang
mengandung tuberculosis paru. Pada waktu penderita batuk butir-butir air ludah
berterbangan di udara dan terhisap oleh orang yang sehat dan masuk ke dalam
paru nya. Yang kemudian menyebabkan penyakit tuberkulosis paru. Untuk
kedisiplinan pasien dalam menjalankan pengobatan juga perlu diawasi oleh
anggota keluarga terdekat yang tinggal serumah. Yang setiap saat dapat
mengingatkan penderita untuk minum obat. Apabila pengobatan terputus tidak
sampai enam bulan, penderita sewaktu-waktu akan kembali penyakitnya dan
kuman tuberkulosis menjadi resisten sehingga membutuhkan biaya besar untuk
pengobatannya.
Penyakit tuberculosis ini dijumpai di semua bagian penjuru dunia. Penyakit TB
merupakan penyakit yang berdampak multidimensional, karena itu
penanganannya harus melibatkan semua lapisan masyarakat,siapapun dia tidak
mengenal status yang ia miliki. Kinerja penanggulangan Tb di Indonesia selama
5 tahun terakhir menunjukan hasil yang memadai sehingga pada tahun 2006
telah di capai 76 % penemuan kasus dan angka kesembuhan 86 %. Sedangkan
target global adalah 70 % penemuan kasus dan 85 % angka kesembuhan.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk mencegah
terjangkitnya penyakit, menurunkan angka kematian dan sedapat mungkin
menghilangkan angka kesakitan serta akibat buruk dari penyakit menular. Untuk
mencapai tujuan tersebut perlu diselenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh,terpadu,merata,terjangkau oleh semua lapisan masyarakat,melalui
peningkatan,pencegahan,penyembuhan dan pemulihan penderita. Belum kita
bisa menurunkan dapat dicapai angka CDR nasional, saat ini sudah ada
penderita TB MDR dimana pasien TB sudah kebal terhadap obat TB yang ada
saat ini. Pengobatan berlangsung cukup lama yaitu setidaknya 6 bulan
pengobatan dan selanjutnya di evaluasi oleh dokter apakah perlu di lanjutkan
atau berhenti, karena pengobatan yang cukup lama sering kali membuat pasien
putus berobat atau menjalani pengobatan nya secara tidak teratur,kedua hal ini
fatal yaitu pengobatannya tidak berhasil dan kuman menjadi kebal disebut MDR (
multi drugs resistance), kasus ini memerlukan biaya berlipat dan lebih sulit dalam
pengobatannya sehingga diharapkan pasien disiplin dalam berobat setiap waktu
demi pengentasan tuberculosis di Indonesia.
3
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari kegiatan Penemuan kasus TB Aktif sesuai Standar adalah
terselenggaranya terselenggarakannya penatalaksanaan terduga TB sesuai
standar sehingga menemukan TB Aktif dapat ditingkatkan
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari kegiatan Penemuan kasus TB Aktif sesuai Standar adalah
menyembuhkan angka kesakitan penyakit TB menurunkan angka kematian
akibat penyakit TB.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Adapun indikator keluaran kegiatan ini semua masyarakat yang ada di
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Adipala I mendapatkan pengobatan sesuai
standar dengan strategi DOTS dan keluaran ( output ) yang diinginkan dari
kegiatan ini adalah TOSS TB ( Temukan Obati Sampai Sembuh ).

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Adapun cara pelaksanaan kegiatan yaitu :
1. Pemeriksaan dan Pengobatan pasien TB Aktif
2. Monitoring dan evaluasi program Pengobatan TB

F. SASARAN
Sasaran dari kegiatan Penemuan TB Aktif yaitu seluruh warga masyarakat di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Adipala I pada khususnya dan masyarakat di
seluruh Indonesia pada umumnya yang terduga TB mendapatkan tatalaksana TB
standar sehingga kesembuhan pasien dapat ditingkatkan.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu pelaksanaan kegiatan Penemuan TB Aktif akan dilaksanakan pada
bulan Juni-Desember tahun 2023.

H. SUMBER BIAYA
Biaya kegiatan dari DPA BOK tahun 2023.

4
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Hasil kegiatan ini dicatat, dilaporkan kepada kepala UPTD Puskesmas Adipala
I dan didokumentasikan. Selanjutnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Cilacap.

Anda mungkin juga menyukai