DiktatBAB 5 NEdR-1
DiktatBAB 5 NEdR-1
Untuk menghitung neraca energi pada sistem yang melibatkan reaksi kimia, maka dalam
pembentukan persamaan neraca energi harus memasukkan zat kimia yang ikut bereaksi.
Dalam hal ini termasuk memasukkan harga perubahan entalpi akibat adanya reaksi.
Bila zat murni dicampur pada suhu dan tekanan tertentu, maka entalpi campuran harus
Anggap reaksi melibatkan zat s dengan koefisien stokiometri σs pada suhu T dan tekanan P.
Dalam menghitung entalpi campuran harus melibatkan fasa s baik produk maupun reaktan.
_
s H s (T , P, s )
reaa tan
_
s H s (T , P, s )
produk
Berdasarkan konsep entalpi campuran secara umum yang melibatkan reaksi ternyata
38
_ _
s H s (T , P, s ) s H s (T , P, s )
reaa tan ≠ produk
akan tetapi ada perbedaan diantara kedua besaran entalpi tersebut yaitu:
s H s (T , P, s )
_ _
s H s (T , P, s )
produk
produk
-
ini disebut sebagai panas reaksi H r (T , P) dari reaksi dengan koefisien σs pada suhu T dan P
s H s (T , P, s )
_ _
s H s (T , P, s )
H r (T , P) = produk - produk
s _
s H s (T , P, s )
atau : H r (T , P) = s 1
Q = H2- H1 = H r
Ingat bahwa dalam perhitungan panas reaksi, fasa zat yang terlibat dalam reaksi sangat
penting diperhatikan.
Contoh:
H r1 (T , P)
C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g)
H r 2 (T , P)
C(s) + H2O(l) CO(g) + H2(g)
39
H r1 (T , P) ≠ H r 2 (T , P)
Untuk: 2A + 2B 2C H r (T , P) = 20 kJ/mol
Telah disebutkan bahwa H r adalah fungsi fase zat, suhu dan tekanan, semua variabel ini
s
H s (T o , P o , s )
o
H r (T , P , ) =
o o o s
s 1
(a)
H (T , P, )
s _
H r (T , P, s )
s s s
= s 1
(b)
40
H (T , P, ) H (T , P ,
s
)
o o o
s
s s s s
H r (T , P, s ) - H r (T o , P o , o ) = s 1
H r pada (To, Po dan s o) diketahui, maka H r pada (T, P dan s ) dapat dihitung dengan
Sebagai contoh, bila P = Po dan s = s o untuk semua zat s, maka korekasi akibat perubahan
s
H r (T , P o ) H r (T o , P o ) s Cps dT
s 1
To
Bila P = Po dan fase zat s o semunya cairan sementara s semua uap, keadaan ini diperlukan
T T ( Po )
T T ( Po )
s
H r (T , P o ) H r (T o , P o ) s Cp p ,v dT H VL ( P o ) Cp p ,L dT
s 1
T ( P )o To
Terakhir koreksi akibat perubahan tekanan. Seperti telah diterangkan pada bab terdahulu
Contoh 3.1.
41
pada 1 atm dan 298K adalah -279.33 kcal/gmol. Hitung panas reaksi pada 920°C, 1 atm. dan
Penyelesaian:
Pada kasus ini, tekanan tidak berubah, suhu naik menjadi 920oC, dan fase H2O berubah,
Panas penguapan adalah -3,368 kcal/gmol. Kapasitas panas cairan 8,100 kcal/gmol, dan panas
Perubahan yang terbesar terjadi dalam panas reaksi dan sedikit di atas panas perubahan fase.
Untuk perhitungan panas reaksi sering digunakan tabel panas pembentukan. Penjumlahan
a. Keadaan standard, yaitu keadaan zat pada suhu 25C dan 1 atm dan fase normal.
42
b. Panas reaksi standard yaitu panas reaksi dimana semua reaktan dan produk pada
keadaan standard.
c. Reaksi pembentukan zat yaitu reaksi kimia dimana terbentuk 1 mol zat s dari unsur-
d. Panas pembentukan zat s yaitu panas standard reaksi dari reaksi pembentukan zat s.
Dari data panas pembentukan zat s dapat digunakan untuk menghitung panas reaksi seperti:
H ofCO 2
C(s) + O2(g) CO2(g) = -93.051,8 cal/gmol
H ofCO
C(s) + ½ O2(g) CO(g) = -26.4 15,7 cal/gmol
Sehinga diperoleh :
H ro
C0(g) + ½ O2(g) C02(g)
43
H
S
o
H Ro =
s f ,s
s 1
Bila αes disebut koefisien atom untuk zat s, maka dari definisi panas reaksi, panas
E
H so H eo
H of ,s es
= e 1
o
dimana H s entalpi keadaan standard dari unsur e. Dengan definisi panas reaksi dari suatu
H
S
o
H = o s s
R s 1
o
H of ,s
Sekarang susbsitusi H s menggunakan persamaan di atas untuk , maka:
(H
S E
o
H eo )
H o s f ,s es
R
= s 1 s 1
H
S S E
s
o
f ,s
s es
H eo )
= s 1 s 1 e 1
S S E
s H of ,s H eo
H =
s es
o
R s 1 s 1 e 1
E
s es
= 1, ……, E
44
H
S
o
H Ro =
s f ,s
s 1
Contoh 3.2.
Penyelesaian:
sehingga :
Reaksi pembakaran standard adalah reaksi antara zat organik dengan oksigen secara
H co,s
Panas pembakaran zat s ( ) adalah panas reaksi standard dari pembakaran zat s. Hasil
pembakaran diasumsikan pada fase standard seperti CO2(g), SO2(g), H2O(l) dan lain-lain.
45
Kadang-kadang produk H2O dapat juga dalam bentuk gas (H2O(g)). Untuk membedakan
keduanya, maka dikena gross combustion untuk H2O(l) dan net combustion untuk H2O(g).
Contoh:
Diketahui panas net combustion CH4(g) adalah - 191.76 kcal/ gmol. Hitung panas
pembentukannya.
Penyelesaian:
Panas net combustion telah diketahui, produk H2O(g) ada dalam reaksi. Panas pembakaran
didefinisikan sebagai:
di mana:
46
dan = 0, sehingga:
Sebagai kelanjutan hubungan antara panas pembantukan dengan pembakaran, mudah untuk
menunjukka bahwa panas reaksi dari reaksi dengan koefisien stokiometri σs dapat dihitung
H
S
o
H R =
s c ,s
s 1
Contoh 3.3.
Panas gross combustion C6H5CHO(l) adalah -841,3 kcal/gol pada 18oC. Panas penguapan
benzaldehid adalah 86,48 cal/g pada titik didih normal 179oC. Untuk benzal dehid,kapasitas
panas cairan 0,428 cal/goC dan kapasitas panas uap 31 BTU/lbmoloF. Anggap kapasistas molar
Penyelesaian:
47
Diperlukan data ∆Hof,C6H5CHO(g), yang tersedia adalah data ∆Hoc,C6H5CHO(l) pada suhu 18oC.
Sehingga diperoleh:
Atau:
Data yang ada adalah ∆HVL pada 179oC, jadi harus dirubah menjadi 25oC dengan cara:
Bila pengaruh tekanan diabaikan, maka dilakukan koreksi suhu dengan menggunakan kapasitas
panas.
48
Bila dianggap Cpv dan Cpl dianggap konstan, maka:
Bila pada sistem ini diabaikan energi potensial dan kinetika, maka persamaan energinya
menjadi :
N H (T , P , N H (T , P , )
S S
dQ
2
s s
2 2 2
) 1
s s
1 1 1
dT s 1 s 1
Bila dipilih keadaan refrence suhu Tr, tekanan Pr dan fase r untuk setiap zat, maka persamaan
49
H (T , P , ) ( N
S S S
dQ
N s2 H s (T 2 , P 2 , 2 ) H s (T r , P r , r ) N s1 H s (T 1 , P1 , 1 ) H s (T r , P r , r ) s
r r r 2
s N s1 )
dT s 1 s 1 s 1
N s2 N s1
Bila tidak ada reaksi, = dari neraca bahan maka suku terakhir habis. Pada kasus ada
2 1
reaksi : N s = N s + σsr
N s2 1
atau - N s = σsr
2 1
Bila persamaan ini digantikan ke suku akhir persamaan di atas untuk menggantikan N s - N s ,
H (T , P , ) ( N
S
N s1 )
H (T , P , )
r r r 2
r r r
s s
r s s
s 1
=
N (H N (H
dQ
rH r (T r ) 2
s
2
s H sr ) 1
s
1
s H sr )
dt
rH r (T r )
= entalpi reaksi
N (H 2
s
2
s H sr ) N (H H ) = entalpi sensibel keluaran dan masukan relative
1
s
1
s
r
s
Contoh:
Metanol pada 675oC dan 1 bar diumpan ke reactor adiabatic di mana 25% methanol
50
Hitung suhu gas meninggalkan reactor, anggap bahwa kapasitas panas rata-rata 17, 12 dan 7
Penyelesaian:
XNCH
masuk
0,251000mol/jam
r 3OH
250 mol/jam
CH 3OH -1
Neraca massa: , maka
Pada kasus ini pilih refrence 675oC, 1 bar, maka neraca menjadi:
675o C
H r (675o C ) H r (25o C )
s
25o C
C psdT
51
H r (675o C )
= 20,38 + 650(12+7-17)
= 21,68 kcal/gmol
sehingga:
52