( )
S
HR (To, Po, o
)= σsH s T o , P o , π so (6.2)
S =1
di mana:
= fasa komponen
= koefisien stoikiometri
Untuk T, P dan S yang lain, maka:
S
HR (T, P, ) = σ s H s (T , P, π s ) (6.3)
S =1
T ( )
T Po
( )
S
o o o
HR (T, P ) = HR(T , P ) + σs o
C pS, V dT + ∆H VL,s P + C pS, L dT (6.4)
S =1 ( )
T P o
T o
∂H
kecil sekali.
∂P T
Contoh 5.1:
Diketahui panas reaksi untuk reaksi berikut:
pada 1 atm dan 298 K adalah -279,33 Kcal/gmol. Hitung panas reaksi pada 920oC, 1 atm dan H2O dalam
fasa uap.
Penyelesaian:
Dalam persoalan ini, P tidak berubah, temperatur dan fasa berubah.
920 o C 920 o C
+ (− 5) C pO2 dT + 4 C pNO dT
o o
25 C 25 C
920o C 100o C
+ 6 C pH 2O,V dT + ∆H VL 100 C + ( o
) C pH 2O, L dT
100 o C 25o C
Jika diketahui panas pembentukan CO (g) dan CO2 (g) menurut reaksi berikut:
kal
C (s) + O2 (g) CO2 (g) ∆H f o = − 94.051,8
gmol
kal
C (s) + ½ O2 (g) CO (g) ∆H f o = − 24.415,7
gmol
Penyelesaian:
atau:
kal
CO (g) + ½ O2(g) CO2 (g) ∆H f o = − 67.636,1
gmol
Panas pembakaran: panas reaksi standar untuk reaksi pembakaran standar suatu
komponen/ senyawa.
Contoh 5.3:
Hitung panas pembentukan CH4(g) jika diketahui panas pembakaran standarnya -191,76 kkal/ gmol.
Penyelesaian:
Reaksi pembakaran standar untuk CH4 adalah
o o o o o o
∆H C, CH 4 = ∆H R = ∆H f , CO 2 + 2∆H f , H 2O(g) − ∆H f , CH 4 − 2∆H f , O 2
Dari Lampiran 7:
∆H of , O 2 =0
Maka:
∆H of , CH 4 = ∆H of , CO 2 − 2∆H of , H 2O(g) − ∆H Co , CH 4
dQ
dt
NS1 NS2
T1 T2
P1 P2
1 2
Koefisien stoikiometri, s
Laju reaksi, r
dQ
dt
( )
= r∆H R T r + ( )
N s 2 Hˆ s 2 − Hˆ sr − (
N S 1 Hˆ 1s − Hˆ sr ) (6.5)
Tr = temperatur referensi.
Contoh 5.4:
Metanol pada 675oC dan 1 bar diumpamakan ke suatu reaktor adiabatic, 25% dari Metanol
terdehidrogenasi menjadi formaldehid menurut reaksi:
Hitung temperatur gas yang meninggalkan reaktor dengan asumsi bahwa kapasitas panas untuk CH3OH,
HCHO dan H2 adalah konstan untuk interval temperatur tersebut, masing-masing sebesar 17, 12, dan 7 kal/
gmol oC.
Penyelesaian:
dQ
=0
dt
HCHO
CH3OH CH3OH T=?
675oC H2
in
− XN CH 3OH − 0,25 x 1000 mol/jam
r= = = 250 mol/jam
σ CH3OH −1
out
N CH 3OH
=1000 − r = 750 mol/jam
out
N HCHO =0 + r = 250 mol/jam
Kondisi referensi yang digunakan adalah sama dengan kondisi masuk temperatur, 675oC, tekanan 1 bar,
dan semua komponen berada dalam fasa gas:
T
dQ
dt
(
= r∆H R 675o C + ) N Sout Cp S dT
S 675o C
Panas reaksi standar:
( )
∆H R 25o C = ∆H of , HCHO (g) − ∆H of , CH3OH (g)
675o C
( o
)
∆H R 675 C = ∆H R 25 C + ( o
) σS C ps dT
25o C
kkal kal
= 20,38 + (12 + 7 −17 )(650)
gmol gmol
kkal
= 21,68
gmol
Neraca total energi menjadi:
Contoh 5.5:
Gas NO dapat dibuat dengan oksidasi parsial NH3 dengan udara. NH3 pada 25oC dan udara panas pada
750oC direaksikan dalam sebuah reactor pada tekanan 1 bar. Konversi NH3 adalah 90%. Jika produk keluar
reaktor tidak boleh melebihi 920oC, hitung laju pengambilan panas per 1 mol umpan NH3. Asumsi
perbandingan umpan O2/ NH3 adalah 2,4/1.
dQ
=0
dt
O2 21% NH3
N2 79% O2
750oC NO 920oC
H2O
NH3 N2
25oC
Penyelesaian:
Reaksi:
0,9(1)
r= = 0,225 mol/jam
4
Jika ditetapkan 920oC sebagai temperatur referensi, maka suhu aliran produk keluar reaktor akan hilang
dari persamaan neraca energi:
920 o C 920 o C 920 o C
dQ
dt
( )
= r∆H R 920 o C + N Oin2 C pO2 dT + N Nin2 C pN 2 dT + in
N NH 3
C pNH 3 dT
750o C 750o C 750o C
0,79
N Nin2 = 2,4 mol/jam
0,21
dengan memasukkan harga-harga yang diketahui ini dalam persamaan neraca energi:
= -22,53 kkal/jam
atau
Contoh 5.6:
Contoh soal 5.5 diselesaikan dengan menggunakan formula neraca entalpi total.
Penyelesaian:
dQ
= H j− Hk
dt outlets inlets
j
S T
H ≈j
N Sj ∆H 0f ,S + C ps dT → tidak ada komponen yang berubah fasa
S =1 T0
= -10.920 kal/jam
out
N NH 3
=1− 4(0,225)= 0,1 gmol / jam
out
N NO = 0 + 4(0,225)= 0,9 gmol / jam
N Oout
2
= 2,4 − 5(0,225)=1,275 gmol / jam
1193 1193
H out = 0,1(− 10.920 + Cp NH 3 dT + 0,9 21.600 + Cp NO dT
298 298
kal
= -41,6 + 25.728 + 9.085 + 60.280 – 66.980
jam
= 28,07 kkal/jam
dQ
= H out − H air
in in
− H NH = − 22,73 kkal / jam
dt 3
R R
Rs = Rsr = σ sr rr → neraca massa untuk reaksi kimia jamak
r =1 r =1
[ ( )− Hˆ (T )] - [ ( ) ( )]
R S
dQ
= rr ∆H Rr + N sj Hˆ s T j
s
r
N sk Hˆ s T k − Hˆ s T r (6.6)
dt i =1 s =1 outlets inlets
j k
( )
R R S
ri ∆H Ri = ri σ si Hˆ s T r (6.7)
i =1 i =1 s =1
Contoh 5.7:
Asam asetat dicracking dalam sebuah furunce untuk menghasilkan produk intermediate keten melalui
reaksi:
Disamping reaksi di atas, ada reaksi samping yang perlu juga diperhitungkan:
Reaksi cracking dilangsungkan pada 700oC dengan konversi 80% dan fraksional yield keten 0,0722.
Hitung laju pemanasan Furnace yand diperlukan untuk laju umpan asam asetat 100 kgmol/jam. Umpan
masuk berada pada 300oC.
Penyelesaian:
CH3COOH
300oC CH3COOH
CH2CO
Furnace H2O
CH4
700oC
CO2
Sistim ini adalah single input dan single output dengan melibatkan 2 reaksi kimia. Dengan memilih
temperatur referensi 700oC, neraca energi menjadi:
300 o C
dQ
dt
( ) (
= r1∆H R2 700 o C + r2 ∆H R2 700 o C − N AC
in
) C p AC dT
700o C
Kedua panas reaksi standar di atas harus dikoreksi ke temperatur 700oC dengan korelasi berikut:
973 K
(
∆H R1 700 C o
) = ∆H Ro1 + (CpCH CO + Cp H O − CpCH COOH )dT
2 2 3
298 K
973 K
( )
∆H R2 700o C = ∆H Ro2 + (CpCH 4
+ CpCO2 − CpCH 3COOH dT )
298 K
( )
∆H R1 700 o C = 31,26 kkal / gmol
700o C
CpCH 3COOH dT =11,55 kkal / gmol
o
300 C
r1 + r2 = 80 kgmol / jam
r1
0,0722 = r1 = 5,776 kgmol / jam
80
r2 = 74,224 kgmol/jam
dQ
= 5,776(31,26) + 74,224 (− 8,96) + 100 (11,55) = 670,5x103 kkal/jam.
dt
HHV = 14658 wc + 56878 wH + 2940 wS – 658 wash – 5153 (wO + wN) (6.8)
HHV dalam Btu/lbm; wC, wH, wS, wash, wo, dan wN adalah fraksi berat C, H, S, Ash, O
dan N.
Contoh 5.8:
Suatu gasifier oksigen-kukus diumpankan dengan 106 lb/jam devolatilized char pada 1700oF. Data analisis
elemen untuk char adalah C 78%, H 0,9%, N 1,3 %, S 0,7%, Ash 19,1% dan 0 dapat diabaikan. Char
tersebut direaksikan dengan kukus yang masuk pada 1000oF dan oksigen yang masuk pada 400oF untuk
menghasilkan gas sintesis dengan komposisi: CH4 5%, CO 26,5%, CO2 14,5%, H2 26,5% dan H2O 27,5%.
Komposisi gas tersebut dalam basis bebas H2S dan NH3.
Asumsi:
1. N dan S akan bereaksi dalam porsi yang sama dengan C yang bereaksi distribusi N dan S dalam gas
tidak diketahui dengan pasti.
2. Buangan char sisa tidak mengandung H dan dalam keadaan kering.
3. Gasifier beroperasi secara adiabatik pada 70 bar dan temperature semua aliran keluar sama.
Laju H 2 O
=1,2
Laju C dalam umpan
Penyelesaian:
Gas sintesis
CH4
5 CO
CO2
1
H2
Umpan char H2O
1700oC Gasifier H2S
4 NH3
70 bar
2
Kukus Buangan char
1000oF C
3 N
Oksigen S
400oF Ash
Untuk memudahkan perhitungan, maka ditambahkan satu aliran baru (aliran 6) yang mengandung H2S dan
NH3 saja.
Neraca atom untuk sistim di atas:
4
Sulfur : 0,007.106 = 32,06 N H6 2 S + FS
0,009 .10 6
Hidrogen: + 2 N 2 = 2 N H6 2 S + 3N NH
6
+ [2(0,265) + 2(0,275) + 4(0,05)] N 5
1,008 3
4
Ash : 0,191.106 = FAsh
4 1 4 1
0,78.10 6 FN FN 1,3 FS F 0,7
N 2 =1,2 N C1 =1,2 = 77.935 lbmol / jam = = ; = S =
12,01 FC 4 FC 1 78 FC 4 FC 1 78
N H6 2S =
(
7 .103 − FS 4 7 .103 − 0,7 FC 4 / 78
=
)
32,06 32,06
6
N NH = =
(
13.103 − FN 4 13.103 − 1,3 FC 4 / 78 )
3
14,007 14,007
6
N NH 3
= 831,50 lbmol / jam
mol O2
N 3 =13.528 lbmol / jam atau 0,208
mol Campuran
4
FAsh =1,91 . 10 5 lb / jam
Btu
HHV 1 = 11.775,0 Btu / lb → H C1 = − 11.775.0
lb
Btu
HHV 1 = 3.862,3 Btu / lb → H C4 = − 3.862,3
lb
maka:
∆H 1f = 11.775 +
0,78
12,01
(
− 169,29 .103 +
1 0,009
2 1,008
)
− 122,97 .103 +
0,007
32,06
( )
− 127,71.103( )
= 203,4 Btu/lb
∆H 2f = 3.862,3 +
0,296
12,01
(
− 169,29 .103 +
0,00266
32,06
)
− 127,71 . 103 ( )
= -320,6 Btu/lb
1700o F
1 lb 6
H =10 203,4 + CpChar dT Btu / jam
jam
77 o F
T
4
H = 274,251 − 320,6 + CpChar dT Btu / jam
77 o F
Untuk aliran 1:
Btu
= (0,191)(404,33) + (0,809 )(592,05)
lb
H1 = 7,5977 . 108 Btu/jam
Untuk aliran 4:
T T T
Cp char dT = 0,696 Cp Ash dT + 0,304 Cp Fc dT
o o o
77 F 77 F 77 F
dQ
dt
( )(
= H 4 + H 5 + H 6 − H1 + H 2 + H 3 =0 )
T T
0 = 274.25 − 320,6 + 0,696 C p Ash dT + 0,304 C p Fc dT
77o F 77o F
T T
5
+ NS ∆H of ,S + C p S dT + N S6 ∆H of ,S + C p S dT
77 o F 77o F
1000o F 4000 F
8
− 7,5977 .10 + 77.935 ∆H of , H 2O + C p H O dT + 13.528 0 + C p O dT
2 2
77o F 77o F
T = 1688,2oF
Contoh 5.9:
Lakukan analisa derajad kebebasan untuk contoh 5.7.
Penyelesaian:
Neraca Nmassa Neraca energi
Jumlah variabel
- aliran komponen 6 6
- laju reaksi 2 2
- temperature, dQ/dt 3
Jumlah neraca
- massa 5 5
- energi 1
Jumlah spesifikasi
- konversi 1 1
- fraksional yield 1 1
- temperature 2
Derajad kebebasan 0 0
Terlihat bahwa persoalan neraca massa dapat diselesaikan secara terpisah dari neraca energi (decoupled).
Contoh 5.10:
Amoniak dapat diproduksi melalui reaksi berikut:
N2 + 3H2 2NH3
Dalam reaktor adiabatic dua tahap. Konversi ditahap I adalah 10%, dan produk dari tahap ini didinginkan
kembali ke 425%C dengan cara dicampurkan dengan umpan segar dingin. Produk dari tahap II
meninggalkan reaktor pada 535oC, pertama-tama didinginkan dengan cara pertukaran panas dengan umpan
reaktor tahap I dalam sebuah alat penukar panas. Produk ini kemudian direfrigrasi dalam separator untuk
mengkondensasikan NH3 dengan trace N2 dan H2. Hitung beban refrigerasi (dQ/dt) pada separator permol
NH3. Asumsi kapasitas panas untuk gas NH3, N2 dan H2 adalah konstan dan masing-masing 9,5; 7,0; dan 7
kkal/gmol oC, serta kapasitas panas NH3 cair 30,0 kkal/gmol oC.
Panas penguapan NH3 5,581 kkal/gmol pada -33,4oC (titik didih normalnya).
Penyelesaian:
Asumsi semua unit beroperasi secara adiabatik, kecuali separator.
N2 25%
H2
1 50oC
3 2 8 7
M
o
425 C
Reaktor 2 Reaktor 1
535oC
N2 25%
H2
6 50oC
S
dQ e
p
dt a
r
a
t
o
r
5 NH3
N2
H2
-50oC
Analisis derajad kebebasan untuk persoalan ini diperlihatkan dalam table di bawah ini:
Mixer Reaktor 1 Reaktor 2 HE Separator Proses Overall
NM NE NM NE NM NE NM NE NM NE
Jumlah variabel
- alur-alir 8 8 5 5 6 6 5 8 8 16 5 5
- laju reaksi 1 1 1 1 2 1 1
- T, dQ/dt 3+1 2+1 2+1 4+1 3+1 13 2+1
Jumlah neraca
- massa 3 3 3 3 3 3 3 3 12 3 3
- energi 1 1 1 1 1 5 1
Jumlah spesifikasi
- komposisi 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
- dQ/dt = 0 1 1 1 1 4
- konversi 1 1 1
- temperature 2 1 2 3 2 6 2
Derajat kebebasan 4 4 1 1 4 3 4 4 5 1 2 2
Dari analisis derajad kebebasan terlihat bahwa proses terspesifikasi dengan benar, dan penyelesaian dapat
dimulai dari reaktor 1. Dengan penetapan basis perhitungan, neraca massa dapat diselesaikan terlebih
dahulu, diikuti dengan neraca energi. Penyelesaian neraca reaktor 1 akan menghasilkan derajad kebebasan
pada mixe menjadi nol. Urutan penyelesaian secara keseluruhan diperlihatkan di bawah ini:
NM NE
Reaktor 1 NM & NE NM & NE
Reaktor 1 Mixer Reaktor 2
NE NM NE
HE Separator Separator
Kita mulai penyelesaian dengan memilih basis 400 mol/jam umpan Reaktor 1. Dari komposisi aliran
masuk reaktor 1, maka:
N N7 2 =100 mol / jam
0,1(100 )
r= =10mol / jam
1
Neraca komponen:
8
N NH 3
= 0 + 2r = 20 mol / jam
dQ
dt
(
= ∆H R 425o C r + ) ( )
N Sout Cp S T out − 425 = 0
8
N NH 3
= 20 mol / jam
N1
N N8 2 = 90 + mol / jam
4
3N 1
N H8 2 = 270 + mol / jam
4
Neraca energi untuk sistim tanpa reaksi menjadi mudah jika keadaan referensi dipilih alur-alir umpan segar.
0= { ( ) (
N Sout H S 425o C − H S 50o C −)} { ( ) (
N Sin H S TS in − H S 50o C )}
N1
0 = 20(9,5)(425 − 50) + 90 + (7 )(425 − 50) +
4
3N 1 1
270 + (7)(425 − 50) − N (7)(50 − 50) −
4 4
3 1
N (7 )(50 − 50 ) − 20(9,5)(519,7 − 50 ) −
4
N1 3N 1
x7 + x 7 (375) = (90 x 7 + 270 x7 + 20 x 9,5)(94,7 )
4 4
N1 = 97,8 mol/jam
8
N NH 3
= 20 mol / jam
Sama halnya dengan Mixer, penyelesaian Reactor 2 juga harus dilakukan secara simultan antara neraca
massa dan energi:
3
N NH 3
= 20 + 2r
N N3 2 =114,45 − r
N H3 2 = 343,35 − 3r
dQ
dt
( 3
= r∆H R 425o C + N NH)3
(9,5)(535 − 425)+ N N3 2 (7)(535 − 425)+ N H3 2 (7)(535 − 425)= 0
3
N NH 3
= 48 mol / jam
T = 214oC
5
N NH 3
= 48 mol / jam
dQ
= N S 6 {H S (50)− H S (− 50 )}− N S 4 {H S (214)− H S (− 50 )}
dt
{
- (100,45 + 301,35 )(7 ){214 − (− 50 )}− 48 H NH 3 (214 )− H NH 3 (− 50 )}
= 2,8(100 ) − (401,8)(7 )(264 ).10 −3 − 48{Cpv [214 − (− 33,4 )]}