Anda di halaman 1dari 21

BAB VI

NERACA ENERGI UNTUK SISTIM REAKSI

5.1 Konsep Panas Reaksi

HR = Hproduk - Hreaktan (6.1)

HR negatif, maka reaksi disebut eksotermik, dan sebaliknya


HR positif, reaksi adalah endotermik.
Perlu diketahui bahwa, panas reaksi tidak hanya bergantung pada Stoikiometri
reaksi, temperatur dan tekanan, tapi juga bergantung pada fasa reaktor dan produknya.
Oleh karena itu, dalam penulisan persamaan reaksi harus dilengkapi dengan fasa masing-
masing senyawa yang terlibat dalam reaksi.
Sebagai contoh, panas reaksi untuk sistim berikut ini:

C (s) + H2O (g) CO(g) + H2(g)

Akan berbeda dengan sistim reaksi yang di bawah ini:

C (s) + H2O (l) CO (g) + H2 (g)

5.2 Perhitungan Panas Reaksi


Panas reaksi ( HR) merupakan fungsi stoikiometri, fase komponen, temperatur
dan tekanan. Fungsi temperatur, tekanan dan fasa dapat dihilangkan dengan menetapkan
harga HR pada temperatur, tekanan dan fasa tertentu. HR pada T, P dan fasa yang lain
dapat dihitung dengan mengupdate entalpi – entalpi komponen menggunakan korelasi
kapasitas panas, panas perubahan fasa, dan entalpi pada tekanan terkoreksi. Panas reaksi
untuk suatu reaksi pada temperatur To, tekanan Po, dan fasa o
:

( )
S
HR (To, Po, o
)= σsH s T o , P o , π so (6.2)
S =1

di mana:
= fasa komponen
= koefisien stoikiometri
Untuk T, P dan S yang lain, maka:

S
HR (T, P, ) = σ s H s (T , P, π s ) (6.3)
S =1

Jika P = Po dan π So semua cair, sementara S semua uap, maka:

T ( )
T Po
( )
S
o o o
HR (T, P ) = HR(T , P ) + σs o
C pS, V dT + ∆H VL,s P + C pS, L dT (6.4)
S =1 ( )
T P o
T o

Jika P Po, maka hal ini dapat diabaikan, karena:

∂H
kecil sekali.
∂P T

Contoh 5.1:
Diketahui panas reaksi untuk reaksi berikut:

4NH3 (g) + 5O2 (g) 4NO (g) + 6H2O (l)

pada 1 atm dan 298 K adalah -279,33 Kcal/gmol. Hitung panas reaksi pada 920oC, 1 atm dan H2O dalam
fasa uap.

Penyelesaian:
Dalam persoalan ini, P tidak berubah, temperatur dan fasa berubah.

HR (920oC, 1 atm) = HR (25oC, 1 atm) + (-4) {HNH3(920oC, 1 atm, g)

- HNH3(25oC, 1 atm, g)} + (-5){HO2 (920oC, 1 atm, g)

- HO2(25oC, 1 atm, g)} + 4 {HNO(920oC, 1 atm, g)

- HNO(25oC, 1 atm, g)} + 6 {HH2O(920oC, 1atm, g)

- HH2O (25oC, 1 atm, l)


o
920 C

= -279,33 kkal/gmol + (-4) C pNO dT


o
25 C

920 o C 920 o C
+ (− 5) C pO2 dT + 4 C pNO dT
o o
25 C 25 C

920o C 100o C
+ 6 C pH 2O,V dT + ∆H VL 100 C + ( o
) C pH 2O, L dT
100 o C 25o C

= -279,33 - 3,368 + 58,180 8,100

= -216,42 kkal/ gmol

Panas pembentukan: panas reaksi standar untuk reaksi pembentukan suatu


komponen/senyawa.
Contoh 5.2:
Hitung panas reaksi untuk reaksi berikut:

CO (g) + ½ O2 (g) CO2 (g)

Jika diketahui panas pembentukan CO (g) dan CO2 (g) menurut reaksi berikut:
kal
C (s) + O2 (g) CO2 (g) ∆H f o = − 94.051,8
gmol
kal
C (s) + ½ O2 (g) CO (g) ∆H f o = − 24.415,7
gmol

Penyelesaian:

C (s) + O2 (g) CO2 (g) ∆H f o = − 94.051,8

C (s) + ½ O2(g) CO (g) ∆H f o = − 26.415,7

½ O2(g) CO2(g) – CO(g) ∆H f o = − 67.636,1

atau:
kal
CO (g) + ½ O2(g) CO2 (g) ∆H f o = − 67.636,1
gmol
Panas pembakaran: panas reaksi standar untuk reaksi pembakaran standar suatu
komponen/ senyawa.
Contoh 5.3:
Hitung panas pembentukan CH4(g) jika diketahui panas pembakaran standarnya -191,76 kkal/ gmol.

Penyelesaian:
Reaksi pembakaran standar untuk CH4 adalah

CH4 (g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O (g)

o o o o o o
∆H C, CH 4 = ∆H R = ∆H f , CO 2 + 2∆H f , H 2O(g) − ∆H f , CH 4 − 2∆H f , O 2

Dari Lampiran 7:

∆H of , CO 2 (g) = − 94,0518 kkal/gmol

∆H of , H 2O (g) = − 57,7979 kkal/gmol

∆H of , O 2 =0

Maka:

∆H of , CH 4 = ∆H of , CO 2 − 2∆H of , H 2O(g) − ∆H Co , CH 4

= -17,8876 kkal/ gmol.

5.3 Neraca Energi untuk Reaksi Tunggal

dQ
dt

NS1 NS2
T1 T2
P1 P2
1 2

Koefisien stoikiometri, s
Laju reaksi, r

Persamaan neraca energi total:

dQ
dt
( )
= r∆H R T r + ( )
N s 2 Hˆ s 2 − Hˆ sr − (
N S 1 Hˆ 1s − Hˆ sr ) (6.5)

Tr = temperatur referensi.
Contoh 5.4:
Metanol pada 675oC dan 1 bar diumpamakan ke suatu reaktor adiabatic, 25% dari Metanol
terdehidrogenasi menjadi formaldehid menurut reaksi:

CH3OH (g) HCHO (g) + H2 (g)

Hitung temperatur gas yang meninggalkan reaktor dengan asumsi bahwa kapasitas panas untuk CH3OH,
HCHO dan H2 adalah konstan untuk interval temperatur tersebut, masing-masing sebesar 17, 12, dan 7 kal/
gmol oC.

Penyelesaian:

dQ
=0
dt

HCHO
CH3OH CH3OH T=?
675oC H2

Basis perhitungan 1000 mol/jam CH3OH:

in
− XN CH 3OH − 0,25 x 1000 mol/jam
r= = = 250 mol/jam
σ CH3OH −1

Oleh karena itu:

out
N CH 3OH
=1000 − r = 750 mol/jam

out
N HCHO =0 + r = 250 mol/jam

N Hout2 = 0 + r = 250 mol /jam

Kondisi referensi yang digunakan adalah sama dengan kondisi masuk temperatur, 675oC, tekanan 1 bar,
dan semua komponen berada dalam fasa gas:

T
dQ
dt
(
= r∆H R 675o C + ) N Sout Cp S dT
S 675o C
Panas reaksi standar:

( )
∆H R 25o C = ∆H of , HCHO (g) − ∆H of , CH3OH (g)

= -27,70 – (- 48,08) = 20,38 kkal/ gmol

Maka panas reaksi pada 675oC dapat dihitung dengan:

675o C
( o
)
∆H R 675 C = ∆H R 25 C + ( o
) σS C ps dT
25o C

kkal kal
= 20,38 + (12 + 7 −17 )(650)
gmol gmol

kkal
= 21,68
gmol
Neraca total energi menjadi:

0 = 250 (21,68) + {(750 x 17) + (250 x 12) + (250 x 7)} (T – 675)

− 250 mol/jam (21.680 kal/mol )


T − 675 =
17.5000 kal/jam.o C

T = 675 – 309,7 = 365,3oC

HR > 0, reaksi endotermik.

Contoh 5.5:
Gas NO dapat dibuat dengan oksidasi parsial NH3 dengan udara. NH3 pada 25oC dan udara panas pada
750oC direaksikan dalam sebuah reactor pada tekanan 1 bar. Konversi NH3 adalah 90%. Jika produk keluar
reaktor tidak boleh melebihi 920oC, hitung laju pengambilan panas per 1 mol umpan NH3. Asumsi
perbandingan umpan O2/ NH3 adalah 2,4/1.

dQ
=0
dt
O2 21% NH3
N2 79% O2
750oC NO 920oC
H2O
NH3 N2
25oC
Penyelesaian:
Reaksi:

4NH3 (g) + 5O2 → 4NO (g) + 6H2O (g)

Basis 1 mol/jam NH3:

0,9(1)
r= = 0,225 mol/jam
4

Jika ditetapkan 920oC sebagai temperatur referensi, maka suhu aliran produk keluar reaktor akan hilang
dari persamaan neraca energi:
920 o C 920 o C 920 o C
dQ
dt
( )
= r∆H R 920 o C + N Oin2 C pO2 dT + N Nin2 C pN 2 dT + in
N NH 3
C pNH 3 dT
750o C 750o C 750o C

Dari Contoh 5.1; ∆H R (920 o C ) = − 216,42kkal / gmol

N Oin2 = 2,4 mol/jam

0,79
N Nin2 = 2,4 mol/jam
0,21

dengan memasukkan harga-harga yang diketahui ini dalam persamaan neraca energi:

920o C 920 o C 920o C


dQ kal 0,79
= 0,225(−216,42) + 2,4 C pO2 dT + 2,4 C pN 2 dT + C pNH 3 dT
dt jam o
0,21
750 C 750 o C 750o C

= -22,53 kkal/jam

atau

dQ/dt = -22,53 kkal/mol NH3

Contoh 5.6:
Contoh soal 5.5 diselesaikan dengan menggunakan formula neraca entalpi total.

Penyelesaian:

dQ
= H j− Hk
dt outlets inlets
j
S T
H ≈j
N Sj ∆H 0f ,S + C ps dT → tidak ada komponen yang berubah fasa
S =1 T0

Untuk aliran udara masuk:


1023 1023
in gmol kal
H air = 2,4 gmol / jam 0 + C PO2 dT kal / gmol + 9,03 0+ C PN 2 dT
jam gmol
298 298

= 13.656 + 48.060 kal/jam

Umpan NH3 masuk:


298
in kal
H NH =1 mol / jam − 10.920 kal / gmol + C pNH 3 dT
3
gmol
298

= -10.920 kal/jam

Neraca massa aliran keluar reaktor (r = 0,225):

out
N NH 3
=1− 4(0,225)= 0,1 gmol / jam

out
N NO = 0 + 4(0,225)= 0,9 gmol / jam

N Oout
2
= 2,4 − 5(0,225)=1,275 gmol / jam

N Nout2 = 9,03 gmol / jam

N Hout2O = 0 + 6(0,225)=1,35 gmol / jam

Sehingga entalpi total aliran keluar reaktor:

1193 1193
H out = 0,1(− 10.920 + Cp NH 3 dT + 0,9 21.600 + Cp NO dT
298 298

1193 1193 1193


+ 1,275 0 + CpO2 dT + 9,03 0 + Cp N 2 dT + 1,35 − 57.800 + Cp H 2O dT
298 298 298

kal
= -41,6 + 25.728 + 9.085 + 60.280 – 66.980
jam
= 28,07 kkal/jam
dQ
= H out − H air
in in
− H NH = − 22,73 kkal / jam
dt 3

5.4 Neraca Energi untuk Reaksi Kimia Jamak

R R
Rs = Rsr = σ sr rr → neraca massa untuk reaksi kimia jamak
r =1 r =1

Neraca energi menjadi:

[ ( )− Hˆ (T )] - [ ( ) ( )]
R S
dQ
= rr ∆H Rr + N sj Hˆ s T j
s
r
N sk Hˆ s T k − Hˆ s T r (6.6)
dt i =1 s =1 outlets inlets
j k

( )
R R S
ri ∆H Ri = ri σ si Hˆ s T r (6.7)
i =1 i =1 s =1

Contoh 5.7:
Asam asetat dicracking dalam sebuah furunce untuk menghasilkan produk intermediate keten melalui
reaksi:

CH3COOH (g) CH2CO (g) + H2O (g)

Disamping reaksi di atas, ada reaksi samping yang perlu juga diperhitungkan:

CH3COOH (g) CH4 (g) + CO2 (g)

Reaksi cracking dilangsungkan pada 700oC dengan konversi 80% dan fraksional yield keten 0,0722.
Hitung laju pemanasan Furnace yand diperlukan untuk laju umpan asam asetat 100 kgmol/jam. Umpan
masuk berada pada 300oC.

Penyelesaian:

CH3COOH
300oC CH3COOH
CH2CO
Furnace H2O
CH4
700oC
CO2
Sistim ini adalah single input dan single output dengan melibatkan 2 reaksi kimia. Dengan memilih
temperatur referensi 700oC, neraca energi menjadi:

300 o C
dQ
dt
( ) (
= r1∆H R2 700 o C + r2 ∆H R2 700 o C − N AC
in
) C p AC dT
700o C

Panas reaksi standar untuk reaksi keten:

∆H Ro1 = ∆H of , CH 2CO + ∆H of , H 2O − ∆H of , CH 3COOH

= - 14,60 – 57,80 + 103,93 = 31,53 kkal/gmol

Panas reaksi standar untuk reaksi metana:

∆H Ro2 = ∆H of ,CH 4 + ∆H of , CO2 − ∆H of , CH3COOH

= -17,89 – 94,05 + 103,93 = -8,01 kkal/gmol

Kedua panas reaksi standar di atas harus dikoreksi ke temperatur 700oC dengan korelasi berikut:

973 K
(
∆H R1 700 C o
) = ∆H Ro1 + (CpCH CO + Cp H O − CpCH COOH )dT
2 2 3
298 K

973 K
( )
∆H R2 700o C = ∆H Ro2 + (CpCH 4
+ CpCO2 − CpCH 3COOH dT )
298 K

Dengan menggunakan persamaan Cp untuk masing – masing komponen diatas, maka:

( )
∆H R1 700 o C = 31,26 kkal / gmol

∆H R1 (700 C )= − 8,96 kkal / gmol


o

Entalpi asam asetat untuk Furnace:

700o C
CpCH 3COOH dT =11,55 kkal / gmol
o
300 C

Neraca massa asam asetat dan keten:


out
N CH 3COOH
=100 − r1 − r2 kgmol / jam
out
N CH 2CO
= 0 + r1 kgmol / jam

Karena konversi asam asetat 80%, maka:

r1 + r2 = 80 kgmol / jam

Dari definisi fraksioal yield:

r1
0,0722 = r1 = 5,776 kgmol / jam
80

r2 = 74,224 kgmol/jam

dQ
= 5,776(31,26) + 74,224 (− 8,96) + 100 (11,55) = 670,5x103 kkal/jam.
dt

5.5 Neraca Energi untuk Reaksi Kimia Unknown Stoichiometry


Biasanya berlaku untuk reaksi pembakaran bahan-bahan organik, bahan bakar
fosil, dan lain-lain:
reaktannya tidak diketahui strukturnya dengan jelas,
kompleksitas reaksi yang terjadi.
Oleh karena itu pengembangan neraca massa komponen tidak mungkin dilakukan, dalam
beberapa kasus digunakan neraca atom.
Pembakaran bahan-bahan tersebut akan menghasilkan gross calorific value atau
high heating value (HHV).
HHV panas yang dilepaskan per unit massa bahan ketika direaksikan dengan
oksigen untuk menghasilkan solid residue (ash), liquid water, komponen-
kompenen gas seperti CO2, SO2 dan N2 pada 25oC dan 1 atm (keadaan
standar).
HHV bahan bakar fosil, terutama batubara atau arang batubara (coal char) biasanya di
laporkan bersamaan dengan proksi dan elemental data.
Jika data HHV tidak bersedia, korelasi berikut dapat digunakan untuk memprediksinya
(dikembang oleh Institute of Gas Technology):

HHV = 14658 wc + 56878 wH + 2940 wS – 658 wash – 5153 (wO + wN) (6.8)
HHV dalam Btu/lbm; wC, wH, wS, wash, wo, dan wN adalah fraksi berat C, H, S, Ash, O
dan N.

Contoh 5.8:
Suatu gasifier oksigen-kukus diumpankan dengan 106 lb/jam devolatilized char pada 1700oF. Data analisis
elemen untuk char adalah C 78%, H 0,9%, N 1,3 %, S 0,7%, Ash 19,1% dan 0 dapat diabaikan. Char
tersebut direaksikan dengan kukus yang masuk pada 1000oF dan oksigen yang masuk pada 400oF untuk
menghasilkan gas sintesis dengan komposisi: CH4 5%, CO 26,5%, CO2 14,5%, H2 26,5% dan H2O 27,5%.
Komposisi gas tersebut dalam basis bebas H2S dan NH3.
Asumsi:
1. N dan S akan bereaksi dalam porsi yang sama dengan C yang bereaksi distribusi N dan S dalam gas
tidak diketahui dengan pasti.
2. Buangan char sisa tidak mengandung H dan dalam keadaan kering.
3. Gasifier beroperasi secara adiabatik pada 70 bar dan temperature semua aliran keluar sama.

Laju H 2 O
=1,2
Laju C dalam umpan

Hitung konsumsi O2 dan temperature aliran keluar gasifier.

Penyelesaian:

Gas sintesis
CH4
5 CO
CO2
1
H2
Umpan char H2O
1700oC Gasifier H2S
4 NH3
70 bar

2
Kukus Buangan char
1000oF C
3 N
Oksigen S
400oF Ash

Untuk memudahkan perhitungan, maka ditambahkan satu aliran baru (aliran 6) yang mengandung H2S dan
NH3 saja.
Neraca atom untuk sistim di atas:

4
Sulfur : 0,007.106 = 32,06 N H6 2 S + FS

Nitrogen : 0,013.106 = 14,007


6
N NH 3
+ FN4

Karbon : 0,78.106 = 12,01 (0,05 + 0,265 + 0,145) N5 + FC4

0,009 .10 6
Hidrogen: + 2 N 2 = 2 N H6 2 S + 3N NH
6
+ [2(0,265) + 2(0,275) + 4(0,05)] N 5
1,008 3

Oksigen : N2 + 2N3 = [0,265 + 2(0,145) + 0,275] N5

4
Ash : 0,191.106 = FAsh

Kondisi-kondisi yang diketahui:

4 1 4 1
0,78.10 6 FN FN 1,3 FS F 0,7
N 2 =1,2 N C1 =1,2 = 77.935 lbmol / jam = = ; = S =
12,01 FC 4 FC 1 78 FC 4 FC 1 78

Neraca S dan N2 dapat dinyatakan dalam FS4 dan FN4:

N H6 2S =
(
7 .103 − FS 4 7 .103 − 0,7 FC 4 / 78
=
)
32,06 32,06

6
N NH = =
(
13.103 − FN 4 13.103 − 1,3 FC 4 / 78 )
3
14,007 14,007

Neraca H2 dapat disederhanakan menjadi:

8,3643 . 104 = 1,28 N5 – 4,1295 . 10-3 FC4

Persamaan ini dapat diselesaikan secara simultan dengan neraca karbon:

N5 = 1,2649 . 105 lbmol/jam

FC4 = 8,1169 . 104 lb/jam

Dengan demikian neraca-neraca yang lain juga dapat diselesaikan:

N H6 2 S =195,62 lbmol / jam

6
N NH 3
= 831,50 lbmol / jam
mol O2
N 3 =13.528 lbmol / jam atau 0,208
mol Campuran
4
FAsh =1,91 . 10 5 lb / jam

FS4 = 0,7284 . 10 3 lb / jam

FN4 =1,353 . 10 3 lb / jam

Dengan menggunakan korelasi IGT, maka:

Btu
HHV 1 = 11.775,0 Btu / lb → H C1 = − 11.775.0
lb
Btu
HHV 1 = 3.862,3 Btu / lb → H C4 = − 3.862,3
lb

maka:

∆H 1f = 11.775 +
0,78
12,01
(
− 169,29 .103 +
1 0,009
2 1,008
)
− 122,97 .103 +
0,007
32,06
( )
− 127,71.103( )
= 203,4 Btu/lb

∆H 2f = 3.862,3 +
0,296
12,01
(
− 169,29 .103 +
0,00266
32,06
)
− 127,71 . 103 ( )
= -320,6 Btu/lb

Entalpi umpan masuk dan buangan char:

1700o F
1 lb 6
H =10 203,4 + CpChar dT Btu / jam
jam
77 o F

T
4
H = 274,251 − 320,6 + CpChar dT Btu / jam
77 o F

Untuk aliran 1:

17000 F 1700o C 1700o F


CpChar dT = 0,191 Cp Ash dT + 0,809 Cp Fc dT
77 o F 77 o F 77 o F

Btu
= (0,191)(404,33) + (0,809 )(592,05)
lb
H1 = 7,5977 . 108 Btu/jam

Untuk aliran 4:

T T T
Cp char dT = 0,696 Cp Ash dT + 0,304 Cp Fc dT
o o o
77 F 77 F 77 F

Neraca energi total (dalam fungsi entalpi):

dQ
dt
( )(
= H 4 + H 5 + H 6 − H1 + H 2 + H 3 =0 )
T T
0 = 274.25 − 320,6 + 0,696 C p Ash dT + 0,304 C p Fc dT
77o F 77o F

T T
5
+ NS ∆H of ,S + C p S dT + N S6 ∆H of ,S + C p S dT
77 o F 77o F

1000o F 4000 F
8
− 7,5977 .10 + 77.935 ∆H of , H 2O + C p H O dT + 13.528 0 + C p O dT
2 2
77o F 77o F

Dengan memasukkan harga cp yang dalam Lampiran 3, maka:

- 6,5182 . 10-9 (T5 – 775) + 2,1448 . 10-5(T4 – 774) – 3,9079(T3 – 773)

+ 150,63 (T2 – 772) + 9,9490 . 105 (T – 77) = 1,9281.109

T = 1688,2oF

5.5 Analisis Derajad Kebebasan


Sistim unit tunggal
Sebagaimana dengan kasus sistim tanpa reaksi, disini juga perlu dilakukan
pemeriksaan apakah neraca massa dapat diselesaikan secara terpisah (decoupled) dari
neraca energi.

Contoh 5.9:
Lakukan analisa derajad kebebasan untuk contoh 5.7.
Penyelesaian:
Neraca Nmassa Neraca energi

Jumlah variabel

- aliran komponen 6 6
- laju reaksi 2 2
- temperature, dQ/dt 3

Jumlah neraca
- massa 5 5
- energi 1

Jumlah spesifikasi
- konversi 1 1
- fraksional yield 1 1
- temperature 2

Derajad kebebasan 0 0

Terlihat bahwa persoalan neraca massa dapat diselesaikan secara terpisah dari neraca energi (decoupled).

Sistim unit banyak


Untuk kasus sistim unit banyak, perlu dibuatkan table yang memuat neraca massa
dan neraca gabungan (massa dan energi) untuk setiap unit proses, dan untuk gabungan
semua unit proses (secara singkat disebut proses), dan jika cocok juga dibuat analisa
untuk neraca keseluruhan (overall).

Contoh 5.10:
Amoniak dapat diproduksi melalui reaksi berikut:

N2 + 3H2 2NH3

Dalam reaktor adiabatic dua tahap. Konversi ditahap I adalah 10%, dan produk dari tahap ini didinginkan
kembali ke 425%C dengan cara dicampurkan dengan umpan segar dingin. Produk dari tahap II
meninggalkan reaktor pada 535oC, pertama-tama didinginkan dengan cara pertukaran panas dengan umpan
reaktor tahap I dalam sebuah alat penukar panas. Produk ini kemudian direfrigrasi dalam separator untuk
mengkondensasikan NH3 dengan trace N2 dan H2. Hitung beban refrigerasi (dQ/dt) pada separator permol
NH3. Asumsi kapasitas panas untuk gas NH3, N2 dan H2 adalah konstan dan masing-masing 9,5; 7,0; dan 7
kkal/gmol oC, serta kapasitas panas NH3 cair 30,0 kkal/gmol oC.
Panas penguapan NH3 5,581 kkal/gmol pada -33,4oC (titik didih normalnya).
Penyelesaian:
Asumsi semua unit beroperasi secara adiabatik, kecuali separator.

N2 25%
H2
1 50oC

3 2 8 7

M
o
425 C
Reaktor 2 Reaktor 1

535oC

N2 25%
H2
6 50oC
S
dQ e
p
dt a
r
a
t
o
r

5 NH3
N2
H2
-50oC
Analisis derajad kebebasan untuk persoalan ini diperlihatkan dalam table di bawah ini:
Mixer Reaktor 1 Reaktor 2 HE Separator Proses Overall
NM NE NM NE NM NE NM NE NM NE
Jumlah variabel
- alur-alir 8 8 5 5 6 6 5 8 8 16 5 5
- laju reaksi 1 1 1 1 2 1 1
- T, dQ/dt 3+1 2+1 2+1 4+1 3+1 13 2+1

Jumlah neraca
- massa 3 3 3 3 3 3 3 3 12 3 3
- energi 1 1 1 1 1 5 1

Jumlah spesifikasi
- komposisi 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
- dQ/dt = 0 1 1 1 1 4
- konversi 1 1 1
- temperature 2 1 2 3 2 6 2

Derajat kebebasan 4 4 1 1 4 3 4 4 5 1 2 2

Dari analisis derajad kebebasan terlihat bahwa proses terspesifikasi dengan benar, dan penyelesaian dapat
dimulai dari reaktor 1. Dengan penetapan basis perhitungan, neraca massa dapat diselesaikan terlebih
dahulu, diikuti dengan neraca energi. Penyelesaian neraca reaktor 1 akan menghasilkan derajad kebebasan
pada mixe menjadi nol. Urutan penyelesaian secara keseluruhan diperlihatkan di bawah ini:

NM NE
Reaktor 1 NM & NE NM & NE
Reaktor 1 Mixer Reaktor 2

NE NM NE
HE Separator Separator

Kita mulai penyelesaian dengan memilih basis 400 mol/jam umpan Reaktor 1. Dari komposisi aliran
masuk reaktor 1, maka:
N N7 2 =100 mol / jam

N H7 2 = 300 mol / jam

0,1(100 )
r= =10mol / jam
1

Neraca komponen:

8
N NH 3
= 0 + 2r = 20 mol / jam

N H8 2 = 300 − 3r = 270 mol / jam

N N8 2 =100 − r = 90 mol / jam

Jika 425oC dipilih sebagai temperature referensi, neraca energi menjadi:

dQ
dt
(
= ∆H R 425o C r + ) ( )
N Sout Cp S T out − 425 = 0

Panas reaksi pada 425oC:

HR(425oC) = -25,64 kkal/gmol

Substitusi harga-harga entalpi dan aliran dalam neraca energi:

(10)(-25,64) + {20(9,5) + 90(7) + 270(7)} (Tout – 425)10-3

2,71(Tout – 425) = 256,4

Tout = 425 + 94,7 = 519,7oC

Misal laju alir umpan segar pada Mixer adalah N1 mol/jam:

8
N NH 3
= 20 mol / jam

N1
N N8 2 = 90 + mol / jam
4

3N 1
N H8 2 = 270 + mol / jam
4
Neraca energi untuk sistim tanpa reaksi menjadi mudah jika keadaan referensi dipilih alur-alir umpan segar.

0= { ( ) (
N Sout H S 425o C − H S 50o C −)} { ( ) (
N Sin H S TS in − H S 50o C )}
N1
0 = 20(9,5)(425 − 50) + 90 + (7 )(425 − 50) +
4

3N 1 1
270 + (7)(425 − 50) − N (7)(50 − 50) −
4 4

3 1
N (7 )(50 − 50 ) − 20(9,5)(519,7 − 50 ) −
4

90(7 )(519,7 − 50) − 270(7 )(519,7 − 50)

N1 3N 1
x7 + x 7 (375) = (90 x 7 + 270 x7 + 20 x 9,5)(94,7 )
4 4

N1 = 97,8 mol/jam

Dengan diketahuinya N1, umpan Reaktor 2 dapat dihitung:

8
N NH 3
= 20 mol / jam

N N8 2 =114,45 mol / jam

N H8 2 = 343,35 mol / jam

Sama halnya dengan Mixer, penyelesaian Reactor 2 juga harus dilakukan secara simultan antara neraca
massa dan energi:

3
N NH 3
= 20 + 2r

N N3 2 =114,45 − r

N H3 2 = 343,35 − 3r

Temperatur referensi untuk neraca energinya adalah 425oC, maka:

dQ
dt
( 3
= r∆H R 425o C + N NH)3
(9,5)(535 − 425)+ N N3 2 (7)(535 − 425)+ N H3 2 (7)(535 − 425)= 0

r (25,64) = 110{9,5(20 + 2r ) + 7(114,45 − r ) + 7(343,35 − 3r )}.10 −3


r = 14,0 mol/jam

Maka aliran masuk HE adalah:

3
N NH 3
= 48 mol / jam

N N3 2 =100,45 mol / jam

N H3 2 = 301,35 mol / jam

Neraca energi pada HE diselesaikan dengan mengambil temperature referensi 50oC.

N N6 2 (7 )(425 − 50) + N H6 2 (7 )(425 − 50) = N NH


3
3
(9,5)(535 − T )+
N N3 2 (7 )(535 − T )+ N H3 2 (7 )(535 − T )

T = 214oC

Neraca massa untuk Separator akan dengan mudah dapat diselesaikan:

5
N NH 3
= 48 mol / jam

N N5 2 = 0,45 mol / jam

N H5 2 =1,35 mol / jam

Dengan menggunakan alur-alir 5 sebagai keadaan referensi, neraca energinya:

dQ
= N S 6 {H S (50)− H S (− 50 )}− N S 4 {H S (214)− H S (− 50 )}
dt

= 100 (7 ){50 − (− 50)}+ 300(7 ){50 − (− 50)}

{
- (100,45 + 301,35 )(7 ){214 − (− 50 )}− 48 H NH 3 (214 )− H NH 3 (− 50 )}
= 2,8(100 ) − (401,8)(7 )(264 ).10 −3 − 48{Cpv [214 − (− 33,4 )]}

+ ∆H VL (− 33,4)+ Cp L [− 33,4 − (− 50)]


= -867 kkal/jam

Sehingga beban panas Separator:


−867 kkal / jam
= − 18 kkal / mol NH 3
48 mol NH 3 / jam

Anda mungkin juga menyukai