Dinda (Komunikasi Advokasi)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Pendahuluan

SNS mencakup aplikasi berbasis web dan seluler yang menghubungkan, melibatkan, dan mendistribusikan
konten buatan pengguna secara digital dalam model komunikasi multiarah. Advokasi dapat digambarkan
sebagai jantung dari pekerjaan sosial dan berfungsi sebagai landasan praktik pekerjaan sosial (Sheafor &
Horejsi, 2015). Belluomini (2014) melaporkan bahwa advokasi adalah salah satu hal yang membedakan
pekerjaan sosial dari bidang lain dalam layanan kemanusiaan, karena advokasi berfokus pada kebutuhan
mendasar untuk berupaya mencapai kesetaraan dan keadilan sosial bagi setiap populasi. Komponen
advokasi elektronik (e-advokasi) beserta elemen model praktik advokasi pekerjaan sosial untuk
memberikan kerangka kerja dalam membimbing pekerja sosial dalam upaya advokasi diperiksa. Selain itu,
keuntungan dan tantangan dalam mengintegrasikan media sosial ke dalam advokasi pekerjaan sosial juga
diuraikan dan implikasinya terhadap praktik pekerjaan sosial juga diidentifikasi.

Tinjauan e-Advokasi dalam Pekerjaan Sosial


Ketika kita mempertimbangkan perubahan wajah aktivisme di era digital dan dampak media sosial sebagai
saluran advokasi, terdapat bukti dalam penelitian sebelumnya bahwa profesi pekerjaan sosial
menekankan pada eksplorasi bentuk-bentuk advokasi baru (Maben & Helvie-Mason, 2017). Misalnya,
peneliti yang pertama kali mendalami topik ini, Moon dan DeWeaver (2005), membahas bagaimana
pertumbuhan Internet, dan ketersediaan komputer berbiaya rendah serta perangkat lunak yang mudah
digunakan, menciptakan kebutuhan untuk memanfaatkan advokasi elektronik secara lebih luas. McNutt
dan Menon (2008) menyatakan bahwa tantangan yang disebabkan oleh globalisasi dan devolusi dapat
diatasi dengan menggunakan teknik advokasi baru yang berbasis teknologi. Advokasi elektronik
mencakup penggunaan SNS untuk mengadvokasi, merencanakan, dan menggalang dukungan untuk
tujuan komunitas, kampanye, dan tindakan koalisi.

Kerangka Teoritis
Model ini terdiri dari lima konstruksi utama: penyebab, hasil, target audiens, strategi dan taktik,
dan evaluasi. Penyebab dalam model ini berfokus pada pihak yang menjadi penerima manfaat dari
upaya advokasi. Hal ini mencakup apakah upaya tersebut dilakukan atas nama individu, kelompok,
komunitas, atau populasi. Ini adalah sejauh mana perubahan atau manfaat dari upaya advokasi
akan diterima oleh penerima manfaat. Target audiens, yang merupakan komponen selanjutnya
dalam model praktik advokasi, adalah pihak yang mengatasnamakan advokasi tersebut. Hal ini
mencakup individu, kelompok, atau komunitas tertentu yang dianggap tidak mampu melakukan
perubahan sendiri. Konstruksi model Bliss (2015) dapat membantu meletakkan dasar untuk
merancang strategi dan taktik di kalangan advokat yang siap terlibat dalam perubahan sosial,
politik, dan kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai