Anda di halaman 1dari 1

Switchgear & MCC

Sebagai tambahan,
Switchgear adalah perangkat listrik untuk operasi switching (sebagaimana yg dikatakan Pak Kunarta)
atau pemutus dan connecting beban baik beban individu maupun kelompok beban.

Untuk lebih detail berikut adalah fungsi dari switchgear:


1. Fungsi Switching (melalui Circuit Breaker atau Load Break Switch atau Disconnecting Switch, dll)
2. Fungsi Proteksi (switchgear dilengkapi dengan fuse atau relay untuk proteksi beban seperti
overcurrent, overload, reverse power, under/over voltage, dll)
3. Fungsi pengukuran (switchgear dilengkapi dengan meter untuk pengukuran besaran listrik seperti
arus, tegangan, kwh, frekwensi, Power Factor, dll)
4. Fungsi Monitoring (switchgear dilengkapi dengan pilot indicator/fasilitas monitoring untuk memonitor
status seperti status on/off maupun abnormal/trip), bisa untuk remote monitoring melalui
PLC/DCS/SCADA.

Jadi switchgear umumnya dilengkapi dengan komponen2 untuk melaksanakan fungsi2 diatas.
Komponen2 switchgear adalah sbb: Breaker/switch, relay proteksi, metering, pilot light, CT, and PT.
Fungsi CT dan PT disini adalah sebagai detektor untuk relay proteksi dan juga sebagai sensor
pengukuran besaran listrik arus dan tegangan.

Switchgear bisa individu atau juga kelompok yg terkoneksi melalui common busbar.

Motor Control Center (MCC) juga berfungsi kurang lebih seperti switchgear hanya saja bebannya
umumnya motor. Operasi on/off dilakukan dengan start/stop melalui motor starter. Secara ringkas
Motor Control Center (MCC) adalah kumpulan motor starter atau gabungan motor starter dan feeder
breaker yg terkoneksi melalui common busbar.

Motor starter di install didalam cubicle dan umumnya terdiri dari komponen2 berikut:
1. Circuit Breaker / Fuse Switch (berfungsi sebagai pemutus pengaman)
2. Contactor (berfungsi untuk operasi start/stop motor)
3. Overload Relay/Motor Protection Relay (berfungsi sebagai pengaman gangguan motor)
4. Control Circuit (Circuit pengaturan untuk meng energize/de-energize contactor maupun auxiliary
relay untuk fungsi lainnya seperti motor pilot light control, motor space heater control, time delay
operation, motor sequence operation, lead/lag operation, Wye Delta operation, soft start operation dll)
5. CPT (Control Power Transformer) untuk pencatu daya Control Circuit
6. Pilot Light (untuk indikasi status), status bisa juga untuk remote monitoring
7. Untuk motor2 besar dilengkapi juga dengan CT untuk metering maupun relay proteksi

Motor bisa dikontrol baik secara manual maupun automatic melalui penggunaan PLC atau DCS. Motor
bisa di start baik secara local maupun remote dengan menggunakan local start stop dan HOA (Hand
Off Auto) selector switch.

Dengan perkembangan teknologi saat ini solid state Modular relay banyak tersedia di pasaran yg
membuat dimensi relay semakin kecil tapi berbagai fungsi terintegrasi menjadi satu device, jadi satu
modular relay sudah mencakup semua fungsi proteksi, metering, dan monitoring, dengan demikian
mengurangi jumlah komponen yg terpasang baik di switchgear maupun di MCC. Bahkan kemajuan
teknologi network seperti jaringan ethernet dengan TCP/IP protocol juga bisa digunakan untuk
inteligen control dan monitor dari perangkat2 listrik tsb.

Anda mungkin juga menyukai