REVIEW JURNAL
Disusun Oleh:
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Rida Prihatni, S.E., M.Si
Kelemahan : Analisis fokus pada aspek keuangan dan tarif tanpa mempertimbangkan dampak
lingkungan atau sumber daya yang digunakan dalam operasi Transjakarta.
Meskipun memberikan beberapa alternatif kebijakan tarif, analisis tampaknya
lebih terfokus pada struktur tarif daripada mempertimbangkan inovasi atau
solusi lain yang dapat meningkatkan efisiensi operasional atau menarik lebih
banyak penumpang.
REVIEW JURNAL
Judul : Analisis Penetapan Tarif Layanan Bus Kota Berdasarkan Marginal Cost Pricing
Jurnal : Akuntansi
Tahun : 2013
Isi : Tarif merupakan peran serta masyarakat dalam mendukung pembiayaan jasa
transportasi. Penerapan tarif angkutan yang terdapat dalam peraturan daerah
saat ini mengarah pada pendekatan Incrementalism, metode ini sudah umum
digunakan dalam proses penetapan tarif pelayanan publik. Tarif ditentukan
dengan menambah/mengurangi jumlah rupiah. Salah satu tugas utama
pemerintah adalah memberikan pelayanan publik. Sumber penyelenggaraan
pelayanan publik ada dua: (1) pajak (2) pungutan langsung kepada masyarakat
sebagai konsumen masyarakat. Jika pelayanan publik menggunakan pajak,
maka semua wajib pajak harus membayar tanpa memandang apakah mereka
menikmatinya secara langsung. Apabila pelayanan publik dibayar melalui
pungutan langsung, maka yang membayar hanyalah mereka yang
memanfaatkan pelayanan publik tersebut.
Hasil Penelitian : Berdasarkan harga pokok Angkutan ditambah margin tertentu. Harga pokok
angkutan dihitung dengan mengalikan total biaya dengan load faktor. Semakin
besar load faktornya, semakin kecil angka totalnya biayanya, dan semakin
maksimal pula pelayanan yang didapat dengan minimal. Pelayanan publik
menggunakan pajak, sehingga setiap wajib pajak harus mengeluarkan biaya
yang besar. Variasi biaya total dengan jumlah pendapatan kondisi ini sangat
bertolak belakang dengan marginal cost pricing, dimana setiap tambahan biaya
yang dikeluarkan harus diimbangi dengan manfaat sosial. Dalam ini, penentuan
tarif jasa angkutan kota berdasarkan konsep marginal cost pricing harus
dibedakan tarif antara yang memperoleh layanan maksimal dengan minimal
Kelemahan : Terdapat ketidaksesuaian antara variasi biaya total dengan jumlah pendapatan,
yang bertentangan dengan prinsip marginal cost pricing. Hal ini dapat
menimbulkan ketidaksetaraan dalam kontribusi masyarakat terhadap pelayanan
yang diterima.