bulkan konflik antara negara dan masyarakat karena adanya ketidaksetaraan informasi,
ketidakadilan dalam proses, serta tidak memperhatikan hak-hak masyarakat yang
terkena dampaknya.
Oleh karena itu, diperlukan solusi yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak
yang terlibat dalam proses pengadaan tanah.
Selain itu, masyarakat harus diberi kesempatan untuk memberikan masukan dan
pendapat mereka sejak awal proses pengadaan tanah.
Negara harus memberikan kompensasi yang adil dan sesuai kepada masyarakat yang
terkena dampak pengadaan tanah.
Kompensasi yang adil dapat membantu masyarakat untuk mengatasi kerugian ekonomi
dan sosial yang mereka alami akibat pengadaan tanah.
Negara juga harus memastikan bahwa proses penilaian kompensasi dilakukan secara
objektif dan transparan.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Dengan pemberdayaan masyarakat, mereka akan lebih siap dan mampu untuk
memperjuangkan hak-hak mereka dan menyelesaikan konflik dengan negara.
Negara dapat melibatkan pihak ketiga, seperti lembaga independen atau mediator, untuk
membantu menyelesaikan konflik antara negara dan masyarakat.
Pihak ketiga dapat membantu mengidentifikasi masalah, memfasilitasi dialog, dan
mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.
5. Pengelolaan Risiko
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis dampak sosial dan lingkungan serta
mengidentifikasi risiko dan dampak yang mungkin terjadi pada masyarakat dan
lingkungan sekitar.
Hal ini dapat membantu negara untuk memastikan bahwa semua proses berjalan sesuai
dengan peraturan dan bahwa hak-hak masyarakat terlindungi.
Negara juga harus memastikan bahwa pelaksanaan pengadaan tanah dilakukan secara
transparan dan akuntabel.
Dalam menangani konflik pengadaan tanah, peran aktif masyarakat, termasuk para
penggiat lingkungan dan hak asasi manusia sangat penting.