Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Kinerja
1. Pengertian Manajemen Kinerja
a. Pengertian manajemen kinerja

Kata Manajemen Kinerja merupakan gabungan dari kata manajemen dan kinerja.
Manajemen berasal dari kata to management yang artinya mengatur. Menurut George R.
Terry dalam bukunya Principles of Management, manajemen merupakan suatu proses
yang menggunakan metode ilmiah dan seni untuk menjalankan fungsi-fungsi
perencanaan, mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan kelompok. Manusia
dibekali dengan sumber daya/faktor produksi untuk mencapai tujuan tersebut yang telah
ditentukan sebelumnya, efektif dan efisien. Sedangkan menurut Jhon R. Schermerhorn Jr.
Dalam bukunya Manajement, manajemen adalah suatu proses yang meliputi
merencanakan, mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan penggunaan sumber daya
manusia dan material untuk mencapai tujuan (Manajemen et al., 2017).

Dari beberapa definisi manajemen yang diberikan oleh para ahli, dapat disimpulkan
manajemen mencakup tiga aspek, yaitu:

a. Pertama : manajemen sebagai proses

b. Kedua : adanya tujuan yang telah ditetapkan

c. Ketiga : mencapai tujuan secara efektif dan efisien

Kata kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanannya dalam
bahasa Inggris adalah performance, yang sering diindonesiakan menjadi kata performa.
(Wirawan, 2009)

Pengertian manajemen kinerja menurut para ahli adalah sebagai berikut : (Veithzal Rivai dan
Ahmad Fawzi, 2005)

1. Kinerja adalah sekumpulan hasil yang dicapai dan mengacu pada tindakan merujuk
dan melakukan pekerjaan yang diminta (Stolovitch dan Keamanan, 1992)
2. Kinerja adalah salah satu dari total pekerjaan yang ada pada seorang pekerja (Griffin,
1987)
3. Kinerja merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan
tugas atau pekerjaan yang membutuhkan tingkat kemauan tertentu dan tingkat
kompetensi tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidak cukup efisien untuk
melakukan sesuatu tanpa memiliki pemahaman yang baik apa yang harus dikerjakan
dan bagaimana melakukannya (Hersey dan Blanchard, 1993)
4. Kinerja juga tentang menyelesaikan pekerjaan kemampuan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan berhasil jika tujuan yang
diinginkan dapat dicapai dengan cara yang benar (Donnelly,vGibson dan Ivancevitch,
1994)
5. Prestasi adalah kualitas dan kuantitas penyelesaian tugas, dimanacdilakukan oleh
individu, kelompok atau perusahaan (Schermerhorn, Hunt dancOsborn, 1991)
6. Kinerja merupakan fungsi interaksi antara kompetensi (Ability=A), motivasi
(motivation=M) dan peluang (Opportunity=O) atau Kinerja = ƒ(A x M x O); Itu
berarti: Kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi, dan kesempatan
(Robin, 1996).

Jadi, ekinerja adalah kemauan seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan suatu
kegiatan dan menyelesaikannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil yang
diharapkan. Dari dua kata manajemen dan kinerja ketika jika disatukan menjadi kata baru yaitu
Manajemen Kinerja (Performance Management). Beberapa definisi ditunjukkan oleh ahli berikut
ini: (Wibowo, 2007)

1. Manajemen kinerja sebagai proses komunikasi yang dilakukan secara terus menerus
dalam perusahaan atau organisasi antar pegawai dengan ketua atau kepala atasannya
langsung. Proses interaksi mencakup kegiatan membangun harapan-harapan yang
jelas dan pemahaman terkait pekerjaan yang dikerjakan (Bacal, 1994).
2. Manajemen kinerja sebagai cara untuk mencapai hasil yang lebih bagus dari
organisasi, tim, dan individu dengan memahami dan mengelola kinerja internal dalam
kerangka tujuan, standar, dan persyaratan atribut setuju (Armstrong, 2004).
3. Manajemen kinerja sebenarnya adalah bentuk manajemen yang pada dasarnya
merupakan komunikasi antara manajer dan karyawan tentang tugas, tujuan,
memberikan timbal balik dari manajer dan karyawan sebaliknya (Schwartz, 1999).
4. Manajemen kinerja adalah fondasi dan terletak pada kekuatan pendiri yang berada di
belakang semua keputusan organisasi, upaya kerja, dan alokasi sumber daya
(Costello, 1994)
5. Dengan mempertimbangkan pendapat beberapa ahli, dapat dikembangkan bahwa
pada dasarnya performance management merupakan gaya manajemen dalam
mengelola sumber daya yang berorientasi kinerja yang mengimplementasikan proses
komunikasi keterbukaan dan keberlanjutan dengan menciptakan kesamaan visi dan
pendekatan strategis dan terintegrasi sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai
tujuan organisasi (Manajemen et al., 2017)
2. Manfaat Manajemen Kinerja
1. Manfaat Bagi Organisasi/perusahaan

Manajemen kinerja diperlukan karena tidak hanya menguntungkan organisasi


tetapi juga serta untuk manajer dan individu. Bagi organisasi, manfaat manajemen kinerja
adalah menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu, meningkatkan
kinerja, memotivasi karyawan, memperkuat keterlibatan, mendukung nilai-nilai inti,
meningkatkan proses pelatihan dan pengembangan, meningkatkan keterampilan dasar,
mencoba peningkatan dan pengembangan berkelanjutan, mencari dasar perencanaan
karir, membantu mencegah pekerja terampil bergerak, mendukung inisiatif kualitas yang
komprehensif dan layanan pelanggan, mendukung program perubahan budaya.

2. Manfaat Bagi Manajer

Manfaat manajemen kinerja bagi manajer antara lain: mengusahakan klarifikasi


kinerja dan perilaku, menciptakan peluang untuk menggunakan waktu dengan bijak dan
berkualitas, meningkatkan kinerja tim dan individu, mencari imbalan non-keuangan
kepada karyawan, membantu karyawan yang berkinerja buruk, digunakan untuk
pengembangan individu, dukungan kepemimpinan, proses motivasi dan pengembangan
dalam tim.

3. Manfaat Bagi Individu


Bagi individu, manfaat manajemen kinerja antara lain: mengklarifikasi peran dan
tujuan, mendorong dan mendukung untuk bekerja dengan baik, membantu
pengembangan kapasitas dan produktivitas, kesempatan untuk menghabiskan waktu
secara berkualitas, dasar yang obyektif dan jujur untuk mengukur kinerja dan menetapkan
tujuan, rencana peningkatan kerja (Manajemen et al., 2017).

B. Komponen Manajemen Kinerja


Dalam proses manajemen, beberapa komponen manajemen pokok yang
ditampilkan oleh seorang pemimpin yaitu; merencanakan, mengorganisasikan, memimpin
dan mengendalikan. Sedangkan menurut Usman, fungsi manajemen meliputi;
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Oleh karena itu,
manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian usaha organisasi dalam segala hal untuk mencapai tujuan organisasi secara
efisien dan efektif (Manajemen et al., 2017).
Ada beberapa jenis komponen dalam perencanaan kinerja, yaitu ;
1. Komponen perencanaan kinerja
2. Komponen proses/pelaksanaan
3. Komponen pemantauan dan penilaian serta mitigasi kinerja

Dalam manajemen kinerja sistem yang dibangun oleh organisasi mencoba


mengintegrasikan berbagai macam komponen ini dalam satu sistem teknologi informasi
(Yuningsih, 2018).

C. Proses Manajemen Kinerja


1. Masukan
Manajemen kinerja membutuhkan input yang berbeda untuk dikelola agar dapat bekerja
sama untuk mencapai tujuan organisasi. Masukan/input tersebut antara lain: sumber daya
manusia (SDM), modal, material, peralatan dan teknologi serta metode dan mekanisme
kerja. Manajemen kinerja membutuhkan informasi berupa ketersediaan kapasitas
personel,
baik sebagai individu maupun sebagai tim. Kapasitas manusia dinyatakan dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan dan kompetensi. Personil yang kompeten keterampilan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas prestasi dan hasil kerja. Sementara itu, kapasitas
diperlukan agar sumber daya manusia memiliki kapasitas yang sesuai disesuaikan dengan
kebutuhan organisasi untuk memberikan hasil terbaik.
1. Proses
Manajemen kinerja dimulai dengan perencanaan terkait bagaimana merencanakan tujuan
masa depan dan mengatur semuanya sumber daya dan kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan. pelaksanaan rencana dimonitoring dan mengukur kemajuannya dalam
mencapai tujuannya. Penilaian dan pengulasan ulang dilakuakn untuk memperbaiki dan
menentukan langkah-langkah yang diperlukan jika terjadi penyimpangan dari rencana.
Manajemen kinerja menjalin acara bersama menghargai kepentingan pihak-pihak yang
terlibat dalam proses implementasi.
2. Keluaran
Keluaran merupakan hasil langsung dari kegiatan organisasi, baik berupa barang dan jasa.
Kinerja yang dicapai oleh organisasi harus dibandingkan dengan sasaran yang
diharapkan. Output bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari target telah didirikan. Jika ada
penyimpangan, maka akan dijadikan umpan balik dalam perencanaan. Tujuan masa
depan dan kinerja kinerja telah terwujud.
3. Manfaat
Selain memperhatikan hasil, manajemen kinerja juga memperhatikan manfaat dan hasil
kerja.. Dampak hasil kerja dapat bersifat positif bagi organisasi, misalnya karena
keberhasilan seseorang yang mewujudkan prestasinya memiliki efek motivasi sehingga
meningkatkan efisiensi operasional organisasi. Tapi dampak dari kesuksesannya bisa
negatif, jika karena keberhasilannya ia menjadi sombong menciptakan lingkungan kerja
yang tidak menguntungkan (Manajemen et al., 2017).
DAFTAR PUSTAKA

Manajemen, A. P., Muslim, U., & Makassar, I. (2017). Manajemen kinerja. 2(2), 167–175.

Yuningsih, N. (2018). Penerapan Manajemen Kinerja Pegawai Di Instansi Pemerintah. Jurnal


Pengembangan Wiraswasta, 19(2), 141. https://doi.org/10.33370/jpw.v19i2.133

Anda mungkin juga menyukai