Anda di halaman 1dari 18

PEMBERIAN KONTRASEPSI PIL

No. Dokumen SOP/ 18– PMB / X / 2021


No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 01 Oktober 2021
Halaman 1 Halaman

1. Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan dengan cara memberikan kontrasepsi pil pada
aksetor KB

2. Referensi Affandi,Biran,2011,Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,Bina


Pustaka Sarwono Prawiroharjo,Jakarta.
Kementerian Kesehatan Berencana,Direktoral Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan ibu dan anak,Kementerian Kesehatan Jakarta.

3. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberikan kontrasepsi pil pada aksetor KB.

4. Prosedur A. konseling Pra Pelayanan


 Menyapa ibu dengan ramah dan memeperkenalkan diri
 Menanyakan tujuan kedatangannya
 Menanyakan alasan kenapa ingin menggunakan pil KB
 Menanyakan tujuan reproduksi
 Menjelaskan keuntungan dan kerugian menggunakan pil KB
B. Tindakan
 Menjelaskan cara minum pil Kb
 Melakukan persiapan pil KB yang akan digunakan
 Memberikan pil KB
 Menyerahkan kartu yang telah diisi
 Melakukan pencatatan
C. Konseling pasca pelayanan
 Mendiskusikan apa yang harus dilakukan bila ibu mengalami
masalah agar segera menghubungi tenaga kesehatan terdekat.
 Meminta ibu mengulangi lagi penjelasan apa yang telah
diberikan.
 Menjawab semua pertanyaan ibu.
 Memberitahu ibu cara menggunakan pil KB

5. Dibuat oleh: Paraf:


Herni Oktavianti, Amd.Keb

 6. Rekaman histori N Tanggal


Yang diubah Isi perubahan
O mulai berlaku
PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT
No. Dokumen SOP/ 20– PMB / X / 2021
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 01 Oktober 2021
Halaman 2 Halaman
1. Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan guna memasang Implant

2. Tujuan Sebagai auan dalam pemasangan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit

3. Referensi Affandi,Biran,2011,Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,Bina


Pustaka Sarwono Prawiroharjo,Jakarta.
Kementerian Kesehatan Berencana,Direktoral Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan ibu dan anak,Kementerian Kesehatan Jakarta

4. Prosedur A. Persiapan Alat


 Alat penyangga lengan
 Penggaris
 Spidol
 Alat tulis
 Sarug tangan steril
 Duk lubang steril
 Implan dalam kemasaan
 Kleam pean
 Skapel 11 dan 15
 Trokart
 Kom kecil
 Spuit 5cc
 Obat antiseptik 1%
 Kapas dan kassa steril
 Antiseptik
 Band aid
 Kassa pembalut
 Tempat sampah
 Larutan klorin 0,5%
 Baskom tempat air klorin
 Bengkok
 Alat bantu pengambilan keputusan

B. Persiapan
 Menyambut ibu dengan ramah
 Menanyakan dengan seksama apakah ibu telah
mendapatkan konseling AKBK
 Melakukan informed consent kepada ibu
 Memeriks kembali rekam medik dan melakukan penilaian
lanjutan bila ada indikasi
 Meminta ibu untuk mencuci seluruh lengan dan tangan
 Memeriksa kemabli ntuk menyakinkan bahwa ibu telah
mencuci angan dan lengan
 Menjaga privasi ibu
 Membantu ibu naik ke meja periksa
 Meminta ibu berbarinf dengan lengan diletakak lurus dan
disangga dengan baik
 Menanyakan kemabli tentang adanya raeaksi alergi
terhadap obat anastesi
 Meletakkan kain bersih dan kering dibawah lengan
 Memberi tanda pada tempat pemasangan
 Mempastikan bahwa peralatan yang steril
 Membuka bisturi
 Membuka kemasan Implant-2

C. Tindakan Pra-Pemasangan Impalnt


 Mencuci tangan
 Memakai sarung tangan steril
 Menyiapkan bahan – bahan dan peralatan yang diperlukan
 Menghitung jumlah kapsul untuk memastiak jumlah
implant lengkap 2
 Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
 Memasang kain penutup
D. Pemasangan Implant -2
 Menyuntik anestesi lokal 0,3 cc pada kulit
 Meneruskan peneusukan jarum kelapisan bawah kulit
 Menguji efek anastesinya
 Membuat insisi dangkal selebar 2mm dengan scalpet
 Membuka selubung plastik trokar
 Memasukkan ujung trokar (sudut 30 dan bagian tajam
dibawah)
 Mengungkit kulit dan mendorong trokar dan
pendorongnya samapi batas angka 1
 Memasukkan ujung pendorong ke dalam trokar
 Mendorong pendorong hingga menyentuh pangkal
kapsul
 Menahan kapsul pada tempatnya
 Mendorong trokar tanda 1 mencapai luka insisi
 Memutar pendorong searah putaran jarum jam untuk
mematahkan kedua pangkal sirip pendorong pada celah
dipangkal trokar
 Menahan pendorong dan menarik trokar
 Menaha ujung kapsul kedua yang telah dipasang
dibawah kulit
 Meraba kapsul dibawah kulit untuk memastikan kedua
kapsul Implant -2
 Meraba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul
berada pada jarak yang aman luka insisi
E. Tindaan pasca pemasangan
 Menekan pada sisi insisi dengan kassa
 Mendekatkan ujung-jung insisi dan menutup dengan bad
aid
 Memberi pembalut dan menekan
 Memberi petunjuk pada ibu cara perawatan luka
 Memasukan klorin dalam tabung suntik dan merendam
 Meletakkan semua peralatan dalam klorin
 Membuang pealatan ang sudah tidak dipakai
 Mencelupkan tangan yang masih menggunakan sarung
tangan ke dalam larutan klorin
 Mencuci tangan
 Menggambar letak kapsul pada rekam medik dan mencatat
bila ada hal khusus
 Melakukan observasi selama 5 menit sebelum ibu pulang

5. Dibuat oleh : Paraf:


Herni Oktavianti, Amd.Keb

 6. Rekaman histori N Tanggal


Yang diubah Isi perubahan
O mulai berlaku
PENCABUTAN ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT
No. Dokumen SOP/ 21– PMB / X / 2021
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 01 Oktober 2021
Halaman 1 Halaman
1. Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan guna mengangkat kontrasepsi Implan
dari tempatnya.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pencabutan alat kontrasepsi Implant

3. Referensi Affandi,Biran,2011,Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,Bina


Pustaka Sarwono Prawiroharjo,Jakarta.
Kementerian Kesehatan Berencana,Direktoral Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan ibu dan anak,Kementerian Kesehatan Jakarta

4. Prosedur  Mencuci tangan


 Memakai sarung tangan
 Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
 Memasang kain penutup steril
 Menyutik anastesi lokal
 Menguji anastesi sebelum membuat insisi pada kulit
 Membuat insisi kecil (4mm)
 Menjepit ujung kapsul dengan klem lengkung
 Membersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilingnya
 Menjepit ulang kapsul yang sudah dibersihkan dengan klem lain
 Mendekatkan ujung insisi dan menutup dengan band aid
 Membilas jarum suntik dan merendam alat yang sudah dipakai
 Membuang benda habis pakai
 Mencelupkan sarung tangan yang dipakai
 Mencuci tangan

Dibuat oleh : Paraf:


Herni Oktavianti, Amd.Keb

 8 Rekaman histori N Tanggal


Yang diubah Isi perubahan
O mulai berlaku
KONSELING KB DENGAN ABPK
No. Dokumen SOP/ 22– PMB / X / 2021
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 01 Oktober 2021
Halaman 1 Halaman
1. Pengertian Suatu proses pemberian informasi dan edukasi terhadap[ aksetor KB
dengan cara memberikan penjelasan tentang alat –alat kontrasepsi dengan
bantuan ABPK dan membantu aksetor mengambil keputusan akan pilihan
kontrasepsi yang digunakan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam konseling KB dengan media alat bantu pengambilan
keputusan ber- KB
3. Referensi Affandi,Biran,2011,Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo,Jakarta.
Kementerian Kesehatan Berencana,Direktoral Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan ibu dan anak,Kementerian Kesehatan Jakarta
4. Prosedur  Mengucapkan salam,memperkenalkan diri
 Menyambut dan menyapa ibu
 Memperlakukan ibu atau pasangannya dengan baik
 Menenyakan pada ibu atau pasangannya mengenai apa yang perlu
dibantu
 Meyakinkan ibu atau pasangannya bahwa tidak akan
mendiskusikan rahasianya kepada orang lain
 Membantu ibu atau pasangannya untuk berbicara tentang
pengalaman KB
 Menanyakan tentang harapan ibu atau pasangannya dalam
pertemuan ini.
 Menanyakan tentang keadaan kesehatan dan kehidupan keluarga
 Menayakan jenis kontrasepsi apa yang diinginkan ibu atau
pasangannya
 Memberikan penjelasan tentang alat kontrasepsi antara ya macam –
macam ,keuntungan ,kerugian dan efeksamping kontrasepsi.
 Menguraikan tentang resiko penularan HIV dan pilihan metode
ganda
 Memberi contoh alat kontrasepsi pada ibu atau pasangannya cara
penggunaan
 Membantu ibu atau pasangannya untuk berpikir meliahat
persamaan dan membandingkan antara jenis kontrasepsi
 Memberi kesempatan bertanya
 Mendengarkan,mempelajari dan menanggapi keadaan ibu atau
pasangannya
 Memperlihatkan bantuan dengan cara memahami keadaan ibu atau
pasangannya yang membutuhkan prhatian dan bantuan
 Memberi motifasi agar ibu atau pasangannya berani berbicara dan
bertanya
 Mengkaji apakah ibu atau pasangannya sudah mengerti mengenai
kontrasepsi termasuk keuntungan,kerugian dan cara pemakaiannya.
 Mempersilahkan aksetor untuk memilih alat kontrasepsi yang
diingiinkan
 Membantu ibu atau pasangannya membuat keputusan
 Membuat kesepakatan untuk pemasangan alat kontrasepsi
 Mengucapkan salam

Dibuat oleh : Paraf:
Herni Oktavianti, Amd.Keb

 8 Rekaman histori N Tanggal


Yang diubah Isi perubahan
O mulai berlaku
PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI CUCI TANGAN
No. Dokumen SOP/ 23– PMB / X / 2021

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
00
01 Oktober 2021
Halaman 2 Halaman
1.Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua cemaran secara
mekanis dari kedua belah tangan
2.Tujuan Sebagai acuan dalam mencuci tangan yang hygienes sebelum dan sesudah
melaksanakan tindakan untuk menghindari infeksi nosokomial an mencegah
penyebab mikroorganisme.
3.Referensi 1. Kemenkes RI,2011,Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
diRimah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.Kesiapan
menghadapi Emerging Infectious Disease,Edisi 3, Kemenkes RI Jakarta.
2. JNPK-KR,2012,Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui
Dini,JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-US,Modul
.Jakarta.
3. kemenkes RI,2017,Permenkes No 27 tahun 2017 tentang pedoman
pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan,Jakarta.
4. Kemenkes RI,2018.Modul Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum,Bian dan
Perawat,Direktor Kesga,Dirgen Kesmas,KemenkesRI,Jakarta
4.prosedur A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
 Air mengalir/laruta klorin 70%,Gliserin( jika tidak ada air mengalir)
atau air dalam ember gayung
 Sabun antiseptik
 Handuk /tissue
B.PELAKSANAAN
Cara kebersihan tangan dengan sabun dan Air mengalir(Handwas)
 Pastikan tidak ada perhiasaan tanan
 Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan tangan dengan air
mengalir,kemudian ambil air secukupnya.
 Ratakan sabun pada kedua telapak tangan
 Gosokkan telapak tangan ,tangan kanan disilangkan diatas punggung
tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung kanan sambil digosok –
gosokan.
 Gosok tangan dengan jari-jari tangan dimasukkan kesela-sela jari
hingga bersih.
 Lakukan gerakkan memutar dengan menggosok ibu jari dari arah
belakang kedepan dengan menekan jari-jari tangan kanan pada
telapak tangan kiri an sebaliknya.
 Lakukan gerakan memutar dengan menggunakan ujung jari-jari
ditelapak kanan dan kiri dari arah lateral ke medial.
 Bilas kedua tangan dengan air mengalir
 Keringkan kedua tangan dengan tissu bersih
 Matiakan kran dengan siku
Cara Kebersihan tangan dengan Antiseptik Berbasis Alkohol
 Pastikan tidak ada perhiasaan tangan
 Ambil larutan cairan berbasis alcohol
 Meratakan cairan berbasis alcohol dikedua telapak tangan
 Gososkkan telapak tangan,tangan kanan disilangkan diatas punggung
tangan kiri dan telapak kiri
 Gosok tangan dengan jari-jari tangan dimasukkan kesela-sela jari
hingga bersih.
 Lakukan gerakkan memutar denan menggosok ibu jari dari arah
belaang kedepan dengan menekan jari-jari tangan kanan pada telapk
tangan kiri dan sebaliknya.
 Lakukan gerakan memutar dengan menggunakan ujung jari-jari
ditelapak,kanan dan kiri dari arah lateral ke medial.
 Sesudah keringkan,tangan anda sudah bersih.
Hal –hal yang harus diperhatikan:
 Pastikan kukuk-kuku tangan tiak panjang
 Pastikan handuk/lap milim pribadi
Cuci Tangan Prosedur (Surgical Handwash)
 Pastikan tidak ada perhiasan tangan
 Ambil sabun
 Gosok pergelanagan tangan selama 10 detik samapi siku
 Ambil sabun antiseptik rendam jari-jari tangan kiri ke telapak tangan
kanan selama 5 detik.
 Gosok pergelanagn tangan kiri selama 10 detik sampai dengan siku.
 Ambil kembali sabun,gosokkan telapk tangan,tangan kanan
disilangkan diatas punggung tangan kiri dan telapak kiri diatas
punggung tangan kanan sambil digosok –gosokan.
 Gosok tangan dengan jari-jari tangan dimasukkan kesela-sela jari
hingga bersih
 Punggung jari tangan berhadapan dengan telapak tangan denan posisi
jari-jari tergenggam
 Lakukan gerakan memutar dengan menggosok ibu jari dari arah
belakang kedepan tangan menekan jari-jari tangan kanan pada
telapak tangan kiri dan sebaliknya.
 Basahi juga lengan sampai siku,kemudian bilas dengan air mengalir
 Tutup kran mengalir dengan menggunakan siku.
 Tangan keringkan dengan handuk steril.
Dibuat oleh: Paraf:
Herni Oktavianti, Amd.Keb

 8 Rekaman histori N Tanggal


Yang diubah Isi perubahan
O mulai berlaku
PEMASANGAN SARUNG TANGAN
No. Dokumen SOP/ 25– PMB / X / 2021
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 01 Oktober 2021
Halaman 1 Halaman
1. Pengertian Suatu tindakan penggunaan sarung tangan yang dilakukan untuk mencegah
paparan suatu infeksi dari tubuh,yang ditularkan melalui kontak petugas
dengan klien.

2. Tujuan Sebagai acuan dalm menggunakan sarung tangan untuk mencegah sterilan
tindakan dan mencegah terjadinya infeksi.

3. Referensi 1. Kemenkes RI,2011,Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


diRimah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.Kesiapan
menghadapi Emerging Infectious Disease,Edisi 3, Kemenkes RI
Jakarta.
2. JNPK-KR,2012,Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui
Dini,JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-
US,Modul .Jakarta.
3. kemenkes RI,2017,Permenkes No 27 tahun 2017 tentang pedoman
pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan,Jakarta.
4. Kemenkes RI,2018.Modul Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum,Bian dan
Perawat,Direktor Kesga,Dirgen Kesmas,KemenkesRI,Jakarta

4. Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan


 Sarung tangan
B. Pelaksanaan
 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan mengisi
Informed consent.
 Mencuci tangan
 Memastiakn sarun tanan steril
 Mengambil 1 sarung tangan sebelah kanan
 Memasukkan jari jempol terlebh dahulu kemudian jari
kelingking
 Memasukkan seluruh jari tangan sampai sarung tangan
menutupi sebagian besar tangan
 Merapikan sarung tangan dengan memasukkan tangan kiri
dan merapihkan dari bagian dalam sarung tangan.
 Mengambil 1 sarung tangan sebelah kiri dengan memegang
ujung bagian luar sarung tangan.
 Merapikan sarung tangan dari bagian luar sarung tangan
 Tangan siap melakukan tindakan.
5. Dibuat oleh: Paraf :
Herni Oktavianti, Amd.Keb

 6. Rekaman histori N Tanggal


Yang diubah Isi perubahan
O mulai berlaku
PEMAKAIAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)
No.Dokumen SOP/ 24– PMB / X / 2021
No. Revis 00
SOP Tanggal Terbit 01 Oktober 2021
Halaman 1 Halaman
1. Pengertian Suatu tindakan untuk memproteksi diri dari paparanya bahaya
fisik,kimia,biologis/bahan infeksi dengan cara menghalangi
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memakai APD ditempat kerja

3. Referensi 1. Kemenkes RI,2011,Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


diRimah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.Kesiapan
menghadapi Emerging Infectious Disease,Edisi 3, Kemenkes RI Jakarta.
2. JNPK-KR,2012,Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui
Dini,JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-US,Modul
.Jakarta.
3. kemenkes RI,2017,Permenkes No 27 tahun 2017 tentang pedoman
pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan,Jakarta.
4. Kemenkes RI,2018.Modul Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum,Bian dan
Perawat,Direktor Kesga,Dirgen Kesmas,KemenkesRI,Jakarta
4. Prosedur A. Persiapan Alat
 Gaun perlindungan
 Penutup kepala
 Kacamata google
 Masker
 Sepasang sepatu boot
 Sepasang sarung tangan steril
 Handuk pribadi
B. Persiapan
 Memastikan seluruh perlengkapan tersedia
 Memastikan setiap petugas memiliki handuk sendiri
C. Pelaksanaan
 Memakai gaun pelindung,menutupi badan sepenuhnya dari
leher hingga lutut,lengan hingga bagian pergelangan tangan
dan menyelubungkan kebelakang punggung.
 Memakai penutup kepala,memastikan rambut terbungkus
penutup kepala.
 Memakai masker terlbih dahulu dan memastikan telah
melekat denan baik.
 Memakai kacamata
 Memakai sepatu tertutup
 Memakai sarung sarung tangan
D. Pelepasan APD
 Melepaskan sepasang sarung angan
 Melakukan kebersihan tangan
 Melepaskan apron
 Melepaskan parisal wajah
 Melepaskan gaun bagian luar
 Melepaskan bagian penutup kepala
 Melepaskan masker
 Melepaskan pelindung kaki
 Mencuci tangan
Dibuat oleh: Paraf:
Herni Oktavianti, Amd.Keb

Rekaman histori N Tanggal mulai


Yang diubah Isi perubahan
O berlaku
DEKONTAMINASI
No.Dokumen SOP/ 26– PMB / X / 2021
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 01 Oktober 2021
Halaman 1 Halaman
1. Pengertian Suatu proses awal yang dilakukan untuk membuat peralatan,perlengkapan
dan benda –benda lain yang terkontaminasi menjadi aman untuk ditangani
sebelum dibersihkan.
2. Tujuan Sebagai acuan yang digunakan untuk menyiapkan alat-alat aman
disentuholeh petugas sebelum proses pencucian,pembilasan DTT maupun
steril.
3. Referensi 1. Kemenkes RI,2011,Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
diRimah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.Kesiapan
menghadapi Emerging Infectious Disease,Edisi 3, Kemenkes RI
Jakarta.
2. JNPK-KR,2012,Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui
Dini,JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-
US,Modul .Jakarta.
3. kemenkes RI,2017,Permenkes No 27 tahun 2017 tentang pedoman
pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan,Jakarta.
4. Kemenkes RI,2018.Modul Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum,Bian dan
Perawat,Direktor Kesga,Dirgen Kesmas,KemenkesRI,Jakarta
4. Prosedur A. Persiapan Alat
 Sepasang sarung tangan rumah tangga
 Celemek
 Larutan clorin 0,5%
 Air mentah
 Wadah plastik untuk larutan clorin 0,5%
B. Pelaksanaan
 Memakai celemek dan sarung tangan berbahan karet serta
APD yang sesuai.
 Menyiapkan clorin 0,5%
 Menuangkan larutan clorin 0,5% kedalam wadah plastik.
 Mengumpulkan peralatan ang akan dilakukan
dekontaminasi
 Meletakkan lat-alat kedalam wadah plastik yang berisi
clorin 0,5%
 Memastikan larutan clorin melebihi permukaan alat yang
direndam kurang lebih 2cm.
 Merendam alat selama 10 menit.
 Mengangkat peralatan yang sudah direndam dengan
menggunakan sarung tangan rumah tangga.
 Melakukan SOP berikutnya.
Dibuat oleh: Paraf:
Herni Oktavianti, Amd.Keb

Rekaman histori N Tanggal mulai


Yang diubah Isi perubahan
O berlaku
PEMROSESAN BEKAS PAKAI-DISINFEKSI TINGKAT
TINGGI DENGAN CARA MEREBUS
No.Dokumen SOP/ 27– PMB / X / 2021
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 01 Oktober 2021
Halaman 1 Halaman
1. Pengertian Suatu tindakan pemrosesan alat dengan menggunakan metode alternatif yang
aman dan efektif dengan cara merebus setelah cuci bilas.
2. Tujuan Sebagi acuan dalam melakukan desinfeksi tingkat tinggi dengan cara
merebus.
3. Referensi 1. Kemenkes RI,2011,Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
diRimah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.Kesiapan
menghadapi Emerging Infectious Disease,Edisi 3, Kemenkes RI Jakarta.
2. JNPK-KR,2012,Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui
Dini,JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-US,Modul
.Jakarta.
3. kemenkes RI,2017,Permenkes No 27 tahun 2017 tentang pedoman
pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan,Jakarta.
4. Kemenkes RI,2018.Modul Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum,Bian dan
Perawat,Direktor Kesga,Dirgen Kesmas,KemenkesRI,Jakarta
4. Prosedur A. Persiapan Alat
 Panci
 Air Bersih
 Kompor
 Label
B. Persiapan
 Menyiapkan peralatan yang akan dilakukan DTT rebus.
 Pastika telah melalui tahap dekontaminasi dan cuci bilas.
C. Pelaksanaan
 Menggunakan panci yang tertutup rapat
 Merendam peralatan di dalam air
 Memulai panaskan air
 Merebus peralatan selama 20 menit dengan memulai
hitungan waktu saat air mendidih
 Mencatat lama waktu perebusan peralatan didalam buku
khusus
 Mengangkat peralatan dengan menggunakan korentang
ditempat yang sudah DTT
 Membiarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan
sebelum digunakan atau disimpan
 Pada saat peralatan sudah kering gunakan segera
 Memberi label pada wadah alat yang sudah dilakukan proses
DTT rebus.
 Peralatan bisa disimpan sampai 1 minggu asalkan
penutupnya tidak terbuka.
 Merapikan lat-alat yang sudah digunakan
 Melakukan cuci tangan.
Dibuat Oleh: Paraf
Herni Oktavianti, Amd.Keb

Rekaman histori Tanggal mulai


NO Yang diubah Isi perubahan
berlaku
PEMROSESAN BEKAS PAKAI-DISINFEKSI TINGKAT
TINGGI DENGAN CARA MENGUKUS
No.Dokumen SOP/ 28– PMB / X / 2021
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 01 Oktober 2021
Halaman 2 Halaman
1. Pengertian Suatu tindakan pemrosesan alat dengan menggunakan metode alternatif yang
aman dan efektif dengan cara mengukus setelah cuci bilas.
2. Tujuan Sebagai acuan dan melakukan desinfeksi tingkat tinggi dengan cara
mengukus.
3. Referensi 1. Kemenkes RI,2011,Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
diRimah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.Kesiapan
menghadapi Emerging Infectious Disease,Edisi 3, Kemenkes RI Jakarta.
2. JNPK-KR,2012,Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui
Dini,JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-US,Modul
.Jakarta.
3. kemenkes RI,2017,Permenkes No 27 tahun 2017 tentang pedoman
pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan,Jakarta.
4. Kemenkes RI,2018.Modul Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum,Bian dan
Perawat,Direktor Kesga,Dirgen Kesmas,KemenkesRI,Jakarta
4. Prosedur A. Persiapan Alat
 Panci
 Air Bersih
 Korentang
 Tempat DTT ntuk peralatan yang sudah diproses DTT.
 LabeL
B. Persiapan
 Menyiapkan peralatan yang dilakuka DTT kukus
 Pastika telah melalui tahap dekontaminasi dan cuci bilas.
C. Pelaksanaan
 Menggunakan panci dengan penutup rapat
 Meletakkan peralatan pada nampan pengukusan yang berlubang
dibawahnya.
 Lakukan hingga semua nampan pengukus diatas panci perebus memuat
hingga tiga susun( bisa berisi sarung tangan,kassa,kapas& handuk)
 Letakkan penutup kain diatas nempan pengukus paling atas dan
panaskan air hingga mendidih.
 Merebus peralatan selama 20 menit dengan memulai hitung waktu saat
air mendidih.
 Jika uap mulai keluar dari celah –celah diantara panci
pengukus,mulalah perhitungan waktu.
 Setelah mengukus selama 20 menit,buka tutup panci dan letakkan
dalam posisi terbalik.
 Mengangkat nampan pengukus paling atas yang berisi sarung tangan
dan goyangkan perlahan-lahan agar air ang tersisa pada sarung tangan
dapat menetes keluar.
 Meletakkan nampan pengukus paling di atas panci perebus yang
kosong disebelah kompor
 Ulangi langkah tersebut hingga semua nampan pengukus yang berisi
sarung tangan tersusun diatas panci pengukus yang kosong.
 Mengangkat peralatan /sarung tangn saat peralatan sudah kering dengan
menggunakan korentang ke tempat yang sudah di DTT rebus.
 Merapihkan alat-alat yang sudah digunakan
 Melakukan cuci tangan
Dibuat Oleh : Paraf :
Herni Oktavianti, Amd.Keb

Rekaman histori N Tanggal mulai


Yang diubah Isi perubahan
O berlaku
PEMROSESAN BEKAS PAKAI –DISINFEKSI TINGGI DENGAN
CARA KIMIAWI
No.Dokumen SOP/ 29– PMB / X / 2021
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 01 oktober 2021
Halaman 2 Halaman
1. Pengertian Suatu tindakan pemrosesan alat dengan menggunakan metode alternatif yang
aman dan efektif dengan cara kimiawi setelah cuci bilas.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan desinfeksi tingkat tinggi dengan cara kimiawi.
3. Referensi 1. Kemenkes RI,2011,Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi diRimah
Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.Kesiapan menghadapi
Emerging Infectious Disease,Edisi 3, Kemenkes RI Jakarta.
2. JNPK-KR,2012,Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui
Dini,JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-
US,Modul .Jakarta.
3. kemenkes RI,2017,Permenkes No 27 tahun 2017 tentang pedoman
pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan,Jakarta.
4. Kemenkes RI,2018.Modul Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum,Bian dan
Perawat,Direktor Kesga,Dirgen Kesmas,KemenkesRI,Jakarta
4. Prosedur A. Persiapan Alat
 Sepasang sarung tangan DTT
 Larutan clorin 0,5%
 Air DTT
 Wadah plastik untuk larutan clorin 0,5%
 Korentang
 Wadah plastik untuk air DTT
 Kassa DTT atau duk DTT
 Tempat DTT untuk peralatan yang sudah diproses DTT
 Label
B. Persiapan
 Menyiapkan laruta clorin 0,5% dengan menggunakan air biasa
 Menuangkan larutan clorin tersebut ke dalam wadah plastik.
 Menyiapka peralatan yang akan dilakukan DTT kimia
 Menyiapkan peralatn yang akan dilakukan DTT
kimiawi,pastikan telah melalui tahap dekontaminasi dan cuci
bilas,pastikan dalam kondisi sudah dikeringkan.
C. Pelaksanaan
 Melakukan cuci tangan
 Menggunakan sarung tangn rumah tangga
 Memastikan larutan clorin melebihi permukaan alat yang
direndam kurang lebih 2cm
 Merendam alat selam 20 menit
 Mengangkat peralatan yang direndam dengan menggunakan
sarung tangn DTT /korentang DTT
 Memasukkan kedalam wadah berisi air DTT
 Membilas peralatan dengan air DTT supaya hilang larutan
clorinnya.
 Memasukkan peralatan yang sudah dikeringkan kedalam wadah
yang sudah dilakukan DTT kimiawi sebagai tempat
penyimpanan
 Menutup rapat wadah penyimpanan alat yang sudah melalui
proses DTT kimia
 Memberi lebel tanggal pemrosesan alat dan tanggal kadaluarsa
pemrosesan alat selam 1 minggu.
 Merapihkan alat-alat yang sudah digunakan
 Melakukan cuci tangan.
Dibuat Oleh: Paraf
Herni Oktavianti, Amd.Keb

Rekaman histori N Tanggal mulai


Yang diubah Isi perubahan
O berlaku
PEMBUATAN LARUTAN CHLORIN
No.Dokume SOP/ 30– PMB / X / 2021
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 01 Oktober 2021
Halaman 1 Halaman
1. Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan dalam menyediakan persediaan larutan clorin
0,5% sebagai bahan pemrosesan alat bekas pakai dekontaminasi dan
disinfeksi tingkat tinggi secara kimia.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menyediakan larutan clorin 0,5% yang efektif
membunuh microorganisme terutama virus HIV dan HBV
3. Referensi 1. Kemenkes RI,2011,Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
diRimah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.Kesiapan
menghadapi Emerging Infectious Disease,Edisi 3, Kemenkes RI Jakarta.
2. JNPK-KR,2012,Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui
Dini,JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-US,Modul
.Jakarta.
3. kemenkes RI,2017,Permenkes No 27 tahun 2017 tentang pedoman
pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan,Jakarta.
4. Kemenkes RI,2018.Modul Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum,Bian dan
Perawat,Direktor Kesga,Dirgen Kesmas,KemenkesRI,Jakarta
4. Prosedur A. Persiapan Alat
 Sepasang sarung tangan rumah tangga
 Cairan bayclin 5,25%
 Wadah bersih
 Galas ukur
 Alat perlindungan diri :celemek,kaca mata,masker
B. Persiapan
 Siapkan peralatan untuk membuat larutan clorin
C. Pelaksanaan
 Melakukan cuci tangan
 Menggunakan sarung tangan
 Menyediakan wadah larutan clorin yang terbuat dari plastik
 Menuangkan cairan clorin sesuai dengan yan dibutuhkan
 Menuangkan air bersih sesuai dengan perbandingan yang
dibutuhkan
 Larutan yang sudah dibuat bisa langsng digunakan
 Merapihkan alat-alat yang sudah digunakan
 Melakukan cuci tangan.

Dibuat Oleh : Paraf :


Herni Oktavianti, Amd.Keb

Rekaman histori N Tanggal mulai


Yang diubah Isi perubahan
O berlaku
PENGELOLAAN SAMPAH LIMBAH MEDIS
No.Dokumen SOP/ 31– PMB / X / 2021
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 01 oktober 2021
Halaman 1 Halaman
1. Pengertian Suatu tindakan dalam mengelola sampah medis dengan memproses
sampah bekas yang sudah digunakan sehingga tidak terjadi penyebaran
penyakit kelingkungan sekitar.
2. Tujuan Sebagai acuan yang digunakan untuk mengelola sampah dan limbah
medis.
3. Referensi 1. Kemenkes RI,2011,Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
diRimah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.Kesiapan
menghadapi Emerging Infectious Disease,Edisi 3, Kemenkes RI
Jakarta.
2. JNPK-KR,2012,Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui
Dini,JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-
US,Modul .Jakarta.
3. kemenkes RI,2017,Permenkes No 27 tahun 2017 tentang pedoman
pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan,Jakarta.
4. Kemenkes RI,2018.Modul Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum,Bian
dan Perawat,Direktor Kesga,Dirgen Kesmas,KemenkesRI,Jakarta
5. Prosedur A. Persiapan Alat
 Sepasang sarung tangn rumah tangga
 Larutan clorin 0,5%
 Air
 Wadah plastik untuk larutan clorn 0,5%
 Tempat sampah
B. Persiapan
 Pastiakn seluruh perlengkapan tersedia
C. Pelaksanaan
 Memakai APD
 Menuangkan caiaran / sampah basah ke sistem
pembuanan tertutup
 Mengumpulkan sampah dan dipindahkan ke tempat
pembuanan dalam wadah tertutup dan kantong-kantong
yang berbeda warna untuk membedkan sampah yang
umum dan sampah dekontaminasi
 Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuanangan
semua benda-benda tajam
 Tempatkan wadah samoah dekat dengan lokasi terjadinya
sampah itu mudah dicapai oleh pemakai
 Mencuci semua wadah terpisaah untuk sampah yang akan
dibakar dan tidak dibakar
 Lakukan pembakaran
 Mengubur sampah terkontaminasi untuk mencegah
kontaminasi
 Lakukan cuci tangan

Dibuat Oleh : Paraf :


Herni Oktavianti, Amd.Keb

Rekaman histori N Tanggal mulai


Yang diubah Isi perubahan
O berlaku
PENGELOLAHAN SAMPAH BENDA TAJAM

No.Dokumen SOP/ 32– PMB / X / 2021


No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 01 Oktober 2021
halaman 1 Halaman

1. Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan dengan mengelolah sampah benda tajam di
daerah tindakan sehingga tidak terjadi penyebaran penyakit dilingkungan
sekitarnya.
2. Tujuan Sebagai acuan yang dilakukan untuk mengelolah pembuangan sampah benda
tajam.
3. Referensi 1. Kemenkes RI,2011,Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
diRimah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.Kesiapan
menghadapi Emerging Infectious Disease,Edisi 3, Kemenkes RI Jakarta.
2. JNPK-KR,2012,Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui
Dini,JHPIEGO Kerja Sama Save The Children Federation Inc-US,Modul
.Jakarta.
3. kemenkes RI,2017,Permenkes No 27 tahun 2017 tentang pedoman
pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan,Jakarta.
4. Kemenkes RI,2018.Modul Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum,Bian dan
Perawat,Direktor Kesga,Dirgen Kesmas,KemenkesRI,Jakarta
4. Prosedur A. Persiapan Alat
 APD
 Sepasang sarung tangan rumah tangga
 Larutan clorin 0,5%
 Tempat sampah tahan bocor
B. Persiapan
 Pastikan seluruh perlengkapan tersedia
C. Pelaksanaan
 Memakai APD
 Memakai sarung tanga yang tebal
 Memasukkan benda-benda tajam tersebut dalam wadah yang tahn
tusukan.
 Memastikan tiak ada bagian benda tajam yang menonjo keluar
wadah,.
 Membuag wadah benda tajmtersebut secara dibakar enkapsulasi /
dikubur.
 Melepaskan sarung tangan
 Mencuci tangan .
Dibuat Oleh: Paraf :
Herni Oktavianti, Amd.Keb

Rekaman histori N Tanggal mulai


Yang diubah Isi perubahan
O berlaku

Anda mungkin juga menyukai