PART 1
INSTALLATION AND
TESTING OF ONSHORE
PIPELINE
Installation of Steel Pipeline
Pipe bend:
• Cold bend dapat dilakukan dengan
radius minimum yang lebih kecil
daripada yang diberikan pada tabel di
atas dengan syarat tebal dinding yang
digunakan tidak lebih kecil dari yang
diberikan oleh persamaan di atas
• Hot bend yang dibuat dari pipa hasil
cold work atau hot treat harus
didesain dengan tingkat tegangan
yang lebih rendah
• Wrinkle bend hanya diijinkan untuk
sistem perpipaan yang beroperasi
pada 30% SMYS atau kurang
Sambungan Untuk Instalasi
(lanjutan)
Instalasi Pipeline
Scope of Installation
Pipeline
installation
Installation and testing
Span rectification and
overview
pipeline protection
As-laid survey
Marine Operation
Pipeline
Offshore
Installation As-built Survey
Tie-in operation
J Lay
S Lay
S Lay
Reeling Towing
Metode S-Lay
Pipeline dipasang diatas kapal dengan
cara dilas dan pipa dibiarkan tergantung
dari buritan kapal sampai dasar laut
(lihat gambar)
S-Lay Method
S-Lay Method
Laybarge Tensioner
Pipe Overbend
Stinger
Trailing Pipe
Pipeline backbend
Touch Down Point
J-Lay Method
J-Lay Method
Reel Method
Pipa yang akan dipasang digulung dalam suatu gulungan yang sangat besar (dilakukan
di darat). Kemudian Gulungan tersebut ditarik dengan kapal.
Gulungan yang dipakai memiliki 3 dimensi utama yaitu:
1. Diameter hub
2. Diameter Flens gulungan
3. Lebar (jarak antar flens)
Reel Method
• Pipa yang telah disiapkan di darat (onshore) di tarik dengan kapal menuju
tempat pemasangan.
• Terdapat kontak antara pipa dengan dasar lautan sehingga diperlukan proteksi
terhadap abrasi yang terjadi pada pipa
• Diperlukan pelapis dari semen untuk menjaga kestabilan pipa selama pipa
ditarik ke lokasi pemasangan
• Sama dengan bottom tow, pipa yang telah disiapkan di darat (onshore) di
tarik dengan kapal menuju tempat pemasangan.
• Tidak terdapat kontak antara pipa dengan dasar lautan karena pipa melayang
beberapa meter di atas dasar lautan
• Sistem buoyancy untuk sistem pipa harus diperhitungkan berat dalam airnya.
Surface Tow
• Pipa yang ditarik mengapung di atas permukaan laut dengan menggunakan tangki-
tangki pengapung. Resiko yang dihadapi lebih besar karena pengaruh ombak dan
arus laut sangat besar terhadap pipa
• Diantara seluruh metode tow to site, metode surface tow merupakan metode
yang dapat digunakan untuk menarik pipa terpanjang
• Pipa yang ditarik melayang pada suatu kedalaman tertentu yang dapat diatur.
• Metode ini merupakan metode paling baik karena tidak menghadapi resiko
abrasi, pengaruh ombak dan arus laut serta dapat melewati pipa bawah laut
yang sudah ada.
• Dibutuhkan kapal penarik dan kapal triller untuk menjaga kecepatan dan
tegangan yang terjadi selama penarikan.
Pemilihan Metode Instalasi
Pipelay by Laybarge
• Regangan yang diizinkan untuk daerah overbend adalah 0.18% dan 0.2%
sedangkan untuk daerah sagbend adalah sebesar 0.15%
• Lokal buckling dan propagation buckling tidak boleh terjadi
• Tegangan yang dibutuhkan untuk menempatkan pipeline harus berada di
bawah batas kapasitas ternsioner kapal yang bersangkutan
Pipelay By Tow
Dimana:
R = Radius Kurvatur
ED
R E = Modulus Elastis Pipa
2
D = Diameter Nominal Pipa
= Bending Stress
Pipelay by Reeling
Dimana:
D ε = regangan bending
P
2R DP = Diameter luar pipa
R = Radius Kurvatur
Batas tegangan yang diijinkan adalah sebagai berikut:
DnV 1981 : 1.0%
API RP 1111 : 2.8%
IP6 : 1.25%
Survey Rute Pipeline
dan Persiapan
Survey rute sebelum-instalasi
hal-hal yang diperoleh dai survey ini adalah:
• bahaya yang potensial mengancam pipeline dan operasi instalasi.
• lokasi bangkai kapal dan sejenisnya, instalasi bawah laut yang mempengaruhi
operasi pemasangan.
• hal berbahaya lain yang mungkin muncul karena operasai instalasi.
• konfirmasi terhadap survey yang telah dilakukan pada tahap perencanaan
awal.
Dynamic Positioning
Classification
Prosedur Instalasi
- Instalasi dari pulling head
- kontrol tegangan tarik
- kontrol twisting
- ROV monitoring
- Operasi kritis
- Persiapan lokasi
- Pengapungan tambahan bila mungkin
- Kontrol posisi
Operasi Tie-in
Metode
Metode yang mungkin digunakan pada pemasangan riser
• Instalasi Integral
• Instalasi dengan menggunakan metode J-tube
• Instalasi dengan menggunakan bending shoe
• Instalasi prefabricated riser
• Stalk-on riser
• Fleksibel, free-hanging riser
Instalasi Riser
Pengetesan Terakhir
• System testing
• Product filling
• Operational verification
PART 3
INSPECTION, EXAMINATION
AND TESTING
Hydrostatic Test
Tes Hidrostatik
Relieves
Check For
Residual
Leaks
Stress
Provides
Identifies
Operation
Defects PURPOSE OF Safety Margin
HYDRO-
STATIC
TESTING
Langkah Tes Hidrostatik
Peralatan Tes
PUMPS
FLOW METER
TEMPERATURE RECORDERS
Udara dicegah
Pipa dibagi per Section diisi air
masuk ke dalam
section dengan pompa
section
Pewarna diberikan
Tunggu sambil
kepada air untuk Tekanan perlahan
dilakukan visual
memudahkan
inspection diberikan ke air
inspection
Tes Hidrostatik
Requirement
Memakai air, tetapi bisa juga nontoxic liquid. Jika
Fluida fluidanya bersifat mudah terbakar (flammable),
titik nyalanya harus di bawah 490 C.
Contoh Soal
Contoh Soal :
Pipa API 5L Gr A25 (ERW Weld) dengan pressure desain 500 psi dan temperatur
desain 400 F akan dites hidrostatik di temperatur 50 C (122 F). Tentukan berapa
tekanan tes hidrostatik!
Tes Pneumatik
Prosedur
Tekanan secara bertahap ditingkatkan
sampai tekanan relatif kurang dari 170 kPa
(25 psi).
Tekanan ditingkatkan kembali sampai
tekanan uji tercapai.
Ditahan beberapa saat pada setiap
tahapnya untuk menghomogenkan strain
pada pipa.
Tekanan diturunkan kembali sampai
tekanan desain sebelum pemeriksaan
kebocoran.
Thank You