Materi :
Single mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber optik yang
bekerja menggunakan inti (core) serat fiber yang berukuran sangat kecil yang
diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Dengan ukuran core fiber yang
sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja.
Single mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar
dibandingkan dengan multi mode fiber optics, tetapi teknologi ini membutuhkan
sumber cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti sebuah
sistem yang mahal. Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50
kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode. Tetapi harga yang harus Anda
keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih kecil
dari multi mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi
dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan single
mode fiber optic menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.
2. Multimode fiber optic
Sesuai dengan nama yang disandangnya, teknologi ini memiliki kelebihan dan
kekurangan yang diakibatkan dari banyaknya jumlah sinyal cahaya yang berada di
dalam media fiber optik-nya. Sinar yang berada di dalamnya sudah pasti lebih dari
satu buah. Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, multi mode fiber optic
merupakan teknologi transmisi data melalui media serat optik dengan
menggunakan beberapa buah indeks cahaya di dalamya. Cahaya yang dibawanya
tersebut akan mengalami pemantulan berkali-kali hingga sampai di tujuan
akhirnya.
Sinyal cahaya dalam teknologi Multi mode fiber optic dapat dihasilkan hingga 100
mode cahaya. Banyaknya mode yang dapat dihasilkan oleh teknologi ini
bergantung dari besar kecilnya ukuran core fiber-nya dan sebuah parameter yang
diberi nama Numerical Aperture (NA). Seiring dengan semakin besarnya ukuran
core dan membesarnya NA, maka jumlah mode di dalam komunikasi ini
juga bertambah.
Dilihat dari faktor strukturalnya, teknologi Multi mode ini merupakan teknologi
fiber optikyang menggunakan ukuran core yang cukup besar dibandingkan dengan
single mode. Ukuran core kabel Multi mode secara umum adalah berkisar antara
50 sampai dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang terdapat di dalam
kabel Multi mode pada umumnya adalah berkisar antara 0,20 hingga 0,29. Dengan
ukuran yang besar dan NA yang tinggi, maka terciptalah teknologi fiber optik Multi
mode ini.
Ukuran core besar dan NA yang tinggi ini membawa beberapa keuntungan bagi
penggunanya. Yang pertama, sinar informasi akan bergerak dengan lebih leluasa
di dalam kabel fiber optik tersebut. Ukuran besar dan NA tinggi juga membuat para
penggunanya mudah dalam melakukan penyambungan core-core tersebut jika
perlu disambung. Di dalam penyambungan atau yang lebih dikenal dengan istilah
splicing, keakuratan dan ketepatan posisi antara kedua core yang ingin disambung
menjadi hal yang tidak begitu kritis terhadap lajunya cahaya data.
Pengaruh yang ditimbulkan dari efek ini adalah bandwidth yang dicapai tidak dapat
meningkat, sehingga komunikasi tersebut menjadi terbatas bandwidthnya. Para
pembuat kabel fiber optik memodifikasi sedemikian rupa kabel yang dibuatnya
sehingga bandwidth yang dihasilkan oleh Multi mode fiber optic ini menjadi paling
maksimal.
Untuk keperluan terminasi, tiap ujung dari patchcord dipasang konektor. Setiap
konektor yang dipasang juga diberi standar warna yang memiliki arti dan
penggunaan yang berbeda-beda, seperti terlihat pada tabel berikut :
b. Kabel multifiber
Setiap kabel fiber optik yang berada di dalam kabel multi-fiber menggunakan
kode warna untuk membedakan satu dengan lainnya. Identifikasi yang
digunakan dalam Corning Cable System menggunakan standar EIA/ TIA-598,
"Optical Fiber Cable Color Coding". EIA/TIA-598 menjelaskan skema
identifikasi fiber, jaket fiber, fiber unit dan group dari fiber unit. Dengan
menggunakan standar ini setiap fiber unit dapat didentifikasi melalui daftar
warna yang ada. Warna-warna tersebut dapat digunakan untuk menentukan
urutan kabel.
2. Urutan Core Kabel FIber Optic Berdasarkan Warna
Struktur kabel Fiber Optik berbeda dengan kabel multipair tembaga, jika pada kabel
tembaga dikenal istilah pasangan atau pair, maka pada kabel fiber optik tidak dikenal
istilah pasangan atau pair. Secara umum, struktur kabel Fiber Optik terdiri dari Tube
dan Fiber (atau istilah umumnya dilapangan disebut dengan "core"). Pada Tube dan
Core untuk mengenali urutan diberi warna yang berbeda.
Misalkan anda ditanya urutan core ke 59, apa warna tube dan apa warna corenya, maka
jawabnya sesuai tabel Tubenya berwarna abu abu dan corenya berwarna pink.
Kalau menggunakan perhitungan matematis, sebagai berikut ;
a. Tube = 59 : 12 = 4, 999 setiap 4,... atau 4 lebih maka dibulatkan menjadi 5.
warna ke 5 adalah Abu Abu.
b. Core/Fiber 59 : 12 = 4 sisa 11, maka warna ke 11 adalah Pink.
Misalkan anda ditanya jika Tube berwarna Merah, dan warna Core/Fiber warna
orange.
a. Merah adalah warna ke 7, maka 7-1=6 dan 6 x 12 =72.
b. Orange adalah warna ke 2.
Maka core / fiber tersebut adalah urutan yang ke 72 + 2 = 74.
a. Loose tube berbentuk pipa longgar yang terbuat dari bahan PBTP (Polybutylene
Terephalte) yang berisi thixotropic gel dan serat optik ditempatkan didalamnya.
Kontruksi loose tube yang berbentuk longgar tersebut mempunyai tujuan agar serat
optik bebas bergerak, tidak langsung mengalami tekanan atau gesekan yang dapat
merusak serat pada saat instalasi kabel optik. Thixotropix gel adalah semacam jelly
yang berfungsi melindungi serat dari pengaruh mekanis dan juga untuk menahan
air.
b. HDPE Sheath atau High Density Polyethylene Sheath yaitu bahan sejenis
Polyethylene keras yang digunakan sebagai kulit kabel optik yang berfungsi
sebagai bantalan untuk melindungi serat optik dari pengaruh mekanis pada saat
instalasi.
c. Alumunium tape atau lapisan alumunium ditempatkan diantara kulit kabel dan
water blocking berfungsi sebagai konduktivitas elektris dan melindungi kabel dari
pengaruh mekanis.
d. Flooding gel adalah bahan campuran petroleum, synthetic dan silicon yang
mempunyai sifat anti air. Flooding gel merupakan bahan pengisi yang digunakan
pada kabel optik agar kabel menjadi padat.
e. PE Seath adalah bahan polyethylene yang menutupi bagian central strength
member.
f. Central strength member adalah bagian penguat yang terletak di tengah-tengah
kabel optik. Central strength member ini dapat berupa pilinan baja, atau solid steel
core atau glass reinforced plastic. Central strength member mempunyai kekuatan
mekanis yang tinggi yang diperlukan saat instalasi.
g. Peripheral strain elements terbuat dari bahan polyramid yang merupakan elemen
pelengkap optik yang diperlukan untuk menambah kekuatan kabel optik.
Polyramid mempunyai kekuatan tarik tinggi.
2. Fungsi dan bagian – bagian kabel optik jenis Slot
a. Kulit kabel, terbuat dari bahan sejenis polyethylene keras, berfungsi sebagai
bantalan untuk melindungi serat optik dari pengaruh mekanis saat instalasi.
b. Aluran (slot) terbuat dari bahan polyethylene, berfungsi untuk menempatkan
sejumlah serat. Untuk kabel optik jenis slot ini dengan kapasitas 1000 serat,
diperlukan 13 aluran (slot) dan satu slot berisi 10 fiber ribbons. Satu fiber ribbons
berisi 8 serat.
c. Central strength member adalah bagian penguat yang terletak ditengah – tengah
kabel optik. Terbuat dari pilihan kawat baja yang mempunyai kekuatan mekanis
yang tinggi yang diperlukan saat instalsi.
Sesuai dengan kontruksinya kabel optik terdiri dari :
a. Kabel duct