Anda di halaman 1dari 13

Kementerian

Pendidikan, Kebudayaan, Riset


dan Teknologi

TATA KELOLA DATA PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI


UNTUK MEWUJUDKAN DATA INDUK PENDIDIKAN YANG
BERKUALITAS

Pusat Data dan Teknologi Informasi


Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Latar Belakang Regulasi: Regulasi Satu Data dan SPBE Dirancang Untuk
Dijadikan Acuan Tata Kelola Data dan TIK di Kemendikbudristek
Telah disusun pengaturan Tata Kelola Data dan TIK Perubahan Permendikbudristek diarahkan untuk
di level nasional, namun belum terkait dengan memastikan keselarasan dengan Perpres dan
pengaturan di level Kemendikbudristek menyempurnakan aturan sebelumnya
Peraturan yang berlaku saat ini Rancangan peraturan ke depan

Tata Kelola Data Tata Kelola TIK Tata Kelola Data Tata Kelola TIK
Perpres Satu Data Perpres SPBE Perpres Satu Data Perpres SPBE
No 39/2019 No 95/2018 No 39/2019 No 95/2018

Permen Satu Data


Permendikbud Permenristekdikti Permendikbud Permen SPBE
No 31/2022
Dapodik PDDikti Tata Kelola TIK No 8/2022
(Regulasi Payung)
No 79/2015 No 61/2016 No 99/2013

Permenristekdikti Regulasi Turunan Regulasi Turunan


Permenristekdikti
Data Registrasi ● Kepmen ● Penetapan Arsitektur dan Peta
Tata Kelola TIK ○ Juknis Data Pauddasmen Rencana SPBE Kementerian
Kebudayaan Pendidik
No 62/2017 ○ Juknis Data Dikti ● Pembentukan Tim Koordinasi
No 26/2015
○ Juknis Data Kebudayaan SPBE Kementerian
Data ○ Juknis Data kebahasaan ● Keijakan teknis SPBE
Kebahasaan ○ Penetapan standar data dan Kementerian
dan metadata
Kesastraan ● Persesjen
○ Petunjuk teknis
interoperabilitas

2
KONDISI SAAT INI
Perubahan Konsep Tatakelola Data dan Informasi
(Berdasarkan kebutuhan perkembangan Pembangunan Pendidikan)

Data
Pendidikan

Pembangunan Pendidikan
Perubahan konsep Tatakelola Data, dari
Tatakelola pengumpulan data pelaporan
(Potret Pendidikan) menjadi Tatakelola Data
Pendidikan (Pembangunan Pendidikan),

Tatakelola Data Pendidikan yang terintegrasi Empat bagian dalam Manajemen


dengan:
1. Tatakelola Perencanaan, 1. Harus berdasarkan pada data yang sama
Data Pokok 2. Tatakelola Penganggaran,
• Dimulai dengan Master Referensi yang
sama (NPSN, NISN dan NUPTK)
Pendidikan 3. Tatakelola Implementasi, dan • Mekanisme pengelolaan yang terintegrasi
4. Tatakelola Monitoring Evaluasi. 2. Harus berdasarkan data valid
• Integrasi Data Pelaporan dan Program
Untuk integrasi ini diperlukan Tatakelola (sebagai bentuk verifikasi secara system)
• Koordinasi secara vertical dan horizontal
Potret Pendidikan Referensi yang
integrator data.
terintegrasi, sebagai
yang terkontrol dalam satu dashboard.
ARUS DATA VERIFIKASI (DATA BERJALAN) untuk Data Pendidikan

Koordinatif dengan lembaga yang berwenang.

DIKDASMEN

PUSDATIN
Dapo Aliran Data
Data
Proses
(Unit Warehouse
http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/
Utama) • Proses Sinkronisasi
PAUDDIKMAS • Proses Integrasi
• Proses Verifikasi
• Proses Validasi

Backbone
http://dapo.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/

Sekolah
• Perencanaan melakukan
• Monitoring upload data
• Evaluasi melalui
• Intervensi Internet
Update
Data mengalir Sekolah Dinas
Data
secara system
(server to
Sekolah melakukan Entry Data
server) 4
secara Offline di komputer masing-
masing.
Konfigurasi Aliran Data Untuk Kebutuhan Program

Data Induk Pendidikan


Hasil Integrasi
2 4
Produsen Data Wali Data PROGRAM
Integrasi API
Data Pelaporan
3 Verifikasi-Validasi
1. Verval SP
2. Verval PD
Kontrol 3. Verval PTK
4. Verval Yayasan

Dapodik Emis

1
Mekanisme Pelaporan

Validasi

1. Verval SP = Verifikasi Validasi Satuan Pendidikan


2. Verval PD = Verifikasi Validasi Peserta Didik
3. Verval PTK = Verifikasi Validasi Pendidik-Tenaga Kependidikan
4. Verval Yayasan
Peran NPSN, NISN dan NUPTK dalam Tatakelola Data, sebagai kunci Management Pendidikan

Dalam management pendidikan (Perencanaan, Penganggaran,


Implementasi dan Monitoring Evaluasi) diperlukan mekanisme
pengelolaan data yang berdasarkan pada legalitas dan faktual data,
sebagai sarana Evaluasi Pendidikan yang lebih luas.
Tiga master referensi pendidikan yang saling menguatkan
dalam proses manajemen pendidikan. NPSN dikuatkan
TATAKELOLA
oleh legalitas ijin operational, NISN dikuatkan oleh NPSN DATA
(siswa tercatat di Satuan Pendidikan yang dilindungi), dan
NUPTK dikuatkan oleh NISN (guru mengajar di
rombongan belajar). NUPTK
Maka secara system Diakui oleh
bisa sebagai kontrol Pembinanya
untuk manajemen NISN • Yayasan (Swasta)
• Dinas (Negeri)
pendidikan.
Tercatat pada Satuan Program
Pendidikan Pembangunan
GTK Anggaran
Pendidikan
NPSN Program
Pembangunan
Memiliki Ijin Operational oleh yang berwewenang Peserta Didik
Program
Pembangunan
Legalitas dan Faktual Data Sarpras
KONFIGURASI TATAKELOLA DATA PENDIDIKAN

* SNPMB
Capaian Hasil Akreditasi PAUD
Per tanggal 15 Maret 2023
Status Akreditasi
No. Provinsi Tidak Belum
A B C Grand Total
Terakreditasi Terakreditasi
1 Luar Negeri 1 1 7 9
2 Prov. Aceh 97 1.022 533 15 3.886 5.553
3 Prov. Bali 337 1.186 203 5 759 2.490
4 Prov. Banten 366 1.363 1.356 25 5.404 8.514
5 Prov. Bengkulu 26 384 1.344 6 466 2.226
6 Prov. D.I. Yogyakarta 774 2.334 461 11 1.624 5.204
7 Prov. D.K.I. Jakarta 570 1.312 554 21 2.927 5.384 Akreditasi A
8 Prov. Gorontalo 81 895 531 8 132 1.647 10.584
9 Prov. Jambi 51 832 1.590 14 1.417 3.904
10 Prov. Jawa Barat 1.234 7.463 4.792 132 25.475 39.096
4,36%
11 Prov. Jawa Tengah 2.124 9.671 2.037 30 19.186 33.048 Akreditasi B
12 Prov. Jawa Timur 2.848 13.560 3.574 146 26.259 46.387 64.862
13 Prov. Kalimantan Barat 99 1.012 1.006 3 1.337 3.457 Belum
14 Prov. Kalimantan Selatan 182 1.633 692 17 1.996 4.520
26,73%
15 Prov. Kalimantan Tengah 73 943 662 13 1.495 3.186 Terakditasi
16 Prov. Kalimantan Timur 173 1.013 483 9 1.314 2.992 131.032
17 Prov. Kalimantan Utara 16 210 361 4 73 664
54,01% Akrditasi C
18 Prov. Kepulauan Bangka Belitung 48 409 338 2 144 941
19 Prov. Kepulauan Riau 58 534 448 5 495 1.540
35.451
20 Prov. Lampung 82 1.739 1.700 16 3.066 6.603 14,61
21 Prov. Maluku 39 487 292 3 1.296 2.117
22 Prov. Maluku Utara 47 622 327 2 552 1.550
23 Prov. Nusa Tenggara Barat 36 1.290 1.423 18 3.134 5.901
24 Prov. Nusa Tenggara Timur 129 1.097 642 20 4.147 6.035
25 Prov. Papua 23 336 359 9 1.075 1.802
26 Prov. Papua Barat 25 241 251 5 396 918 Tidak Terakreditasi
27 Prov. Papua Barat Daya 7 3 9 19 699
28 Prov. Papua Pegunungan 8 8 0,29%
29 Prov. Papua Selatan 2 1 8 11
30 Prov. Papua Tengah 5 5
31 Prov. Riau 180 1.589 1.086 13 2.561 5.429
32 Prov. Sulawesi Barat 8 377 683 10 771 1.849
33 Prov. Sulawesi Selatan 246 3.760 1.365 13 2.396 7.780
34 Prov. Sulawesi Tengah 102 727 433 15 2.351 3.628
35 Prov. Sulawesi Tenggara 67 1.189 691 14 869 2.830
36 Prov. Sulawesi Utara 97 877 481 8 1.413 2.876
37 Prov. Sumatera Barat 136 1.762 1.909 18 1.371 5.196
38 Prov. Sumatera Selatan 75 1.637 1.027 9 3.410 6.158
39 Prov. Sumatera Utara 134 1.346 1.813 60 7.798 11.151
Indonesia 10.584 64.862 35.451 699 131.032 242.628
Partisipasi Peserta Didik
Perbandingan antara Target Renstra dan Capaian
APK PAUD (TK/TKLB/TA/KB/TPA/SPS/PAUD di Dikmas) Tahun 2022

53,1
47,81
45,87
42,62
40,2
45,21
41,18 40,17 39,96
37,91
34,29 33,47 33,49

Renstra PAUD Capaian PAUD Capaian PAUD (Tanpa Kemenag)

2019 2020 2021 2022 2023 2024

Grafik di atas menunjukkan capaian APK PAUD (Tanpa Kemenag) tahun 2021 yaitu 33,49 untuk tahun 2022 naik menjadi 37,91. Untuk APK PAUD
termasuk Kemenag tahun 2021 yaitu 39,96 dan tahun 2022 naik menjadi 45,21. Dimana target APK PAUD tahun 2021 adalah 42,62; tahun 2022 adalah
45,21; tahun 2023 adalah 47,81; dan tahun 2024 adalah 53,10. Tahun 2022 Capaian APK PAUD sudah melampaui target Renstra.
Perkembangan Jumlah Total Peserta Didik PAUD Perubahan Jumlah Total Peserta Didik PAUD Menurut Jenis, Tahun 2021
menurut Jenis, Tahun 2021 - 2022 - 2022

Total Peserta Didik


Jenis Satuan Pendidikan Peserta Didik Delta 2021-2022 Komposisi Menurut Jenis
2021 2022 Jumlah % 2021 2022 Delta
TK/TKLB 3.353.283 3.605.273 251.990 7,51 44,44 44,40 -0,05
RA dan Bimas Non Islam 1.221.649 1.410.768 189.119 15,48 16,19 17,37 1,18
KB 2.311.562 2.414.353 102.791 4,45 30,64 29,73 -0,91
TPA 43.247 48.806 5.559 12,85 0,57 0,60 0,03
SPS 599.778 622.585 22.807 3,80 7,95 7,67 -0,28
PAUD di Dikmas 15.600 18.934 3.334 21,37 0,21 0,23 0,03
Nasional 7.545.119 8.120.719 575.600 7,09 100,00 100,00

Penduduk 3-6 18.880.700 17.703.166

Grafik 8. Komposisi Jumlah Peserta Didik Menurut Jenis


Total Peserta Didik PAUD

Secara Nasional terdapat kenaikan jumlah peserta didik pada jenis PAUD sederajat
(TK/TKLB/RA dan Bimas Non Islam/KB/TPA/SPS/PAUD di Dikmas) sebesar 575.600 pada
tahun 2022 jika dibanding dengan jumlah tahun 2021.
Jika dilihat menurut jenis PAUD, pada semua jenis satuan pendidikan PAUD sederajat
mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi pada jenis satuan Pendidikan TK/TKLB dan
terendah pada jenis satuan Pendidikan PAUD di Dikmas.
Dari perubahan jumlah peserta didik tersebut di atas, akan berpengaruh pada komposisi
jumlah peserta didik tahun 2022, (untuk TK/TKLB turun 0,05%, RA naik 1,18%, KB turun
0,91, TPA naik 0,03%, SPS turun 0,28% dan PAUD di Dikmas naik 0,03%.
Capaian APK PAUD Sederajat Tahun 2022 tiap Provinsi
D.I. Yogyakarta 72,67
Jawa Timur 69,08 Ada 13 Provinsi dengan capaian APK di atas capaian APK Nasional,
Gorontalo 68,60 yaitu:
Nusa Tenggara Barat 61,85
Sulawesi Barat 58,16 Prov. D.I Yogyakarta (72,67)
Maluku Utara 56,80
Prov. Jawa Timur (69,08)
Jawa Tengah 55,54
Kalimantan Tengah 53,96
Prov. Gorontalo (68,60)
Sulawesi Tengah 52,02 Prov. Nusa Tenggara Barat (61,85)
Jambi 50,85 Prov. Sulawesi Barat (58,16)
Maluku 49,03 Prov. Maluku Utara (56,80)
Sulawesi Tenggara 47,33 Prov. Jawa Tengah (55,54)
Kalimantan Selatan 47,13 Prov. Kalimantan Tengah (53,96)
Indonesia 45,87
Prov. Sulawesi Tengah (52,02)
Jawa Barat 45,68
Kalimantan Utara
Prov. Jambi (50,85)
45,44
Bengkulu 44,45
Prov. Maluku (49,03)
Sulawesi Selatan 41,35 Prov. Sulawesi Tenggara (47,33)
Bangka Belitung 40,14 Prov. Kalimantan Selatan (47,13)
Kalimantan Timur 40,13 Sedangkan 21 Provinsi lainnya memiliki APK di bawah capaian APK
Lampung 40,10 nasional, dengan 3 Provinsi terendah yaitu:
Sulawesi Utara 38,49 Prov. Kepulauan Riau (27,22),
Aceh 38,37
Prov. Kalimantan Barat (26,92), dan
Sumatera Barat 36,28
Banten 35,68
Prov. Papua (17,85).
Nusa Tenggara Timur 35,65
Bali 34,78
Sumatera Selatan 33,17
Riau 33,06
Sumatera Utara 32,17
Papua Barat 30,01
D.K.I. Jakarta 28,36
Kepulauan Riau 27,22
Kalimantan Barat 26,92
Papua 17,85

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00


Sebaran 514 Kab-Kota menurut Kuadran antara capaian APK tahun 2021 dengan capaian APK tahun
2022
Kuadran 2 Kuadran 1

Kuadran 1 : 205 Kab-kota yang


capaian APK tahun 2021 dan
capaian tahun 2022 di atas APK
Nasional.

Kuadran 2 : 17 Kab-kota yang


capaian APK tahun 2021 di bawah
angka Nasional, namun capaian APK
tahun 2022 di atas capaian Nasional.

Kuadran 3 : 272 Kab-kota yang


capaian APK tahun 2021 dan tahun
Kuadran 4
2022 di bawah capaian Nasional.

39,96% Kuadran 4 : 20 Kab-kota yang


Kuadran 3
capaian APK tahun 2021 di atas
capaian Nasional, namun
capaian tahun 2022 di bawah
capaian Nasional.

Nama-nama Kab-kota yang tertulis di grafik, merupakan kab-kota yang perubahan capaian APK tahun 2022 sangat
signifikan (meningkat lebih dari 20% atau menurun lebih dari 20%) jika dibandingkan dengan capaian APK tahun
2021.
TERIMA KASIH
Data Berintegritas Akan Mewujudkan Pendidikan Berkualitas

Anda mungkin juga menyukai