Laporan Magang (Fix) - Rifqi Ahmad Reza - J1301201053
Laporan Magang (Fix) - Rifqi Ahmad Reza - J1301201053
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan dengan
judul ”Proses Produksi Berita Media Online Pada Media Pemberitaan Pakuan
Raya” adalah karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir laporan terakhir.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor.
Kata kunci: Bogor, Produksi Berita, Komunikasi, Pakuan Raya, Media Online.
©Hak Cipta milik IPB, Tahun 2024
Hak Cipta dilindungi Undang – Undang
Disetujui Oleh:
Pembimbing:
Guruh Ramdani, S. Sn., M.Sn.
NPI. 201807197509181001
Diketahui Oleh:
( ) ( )
PRAKATA
Puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segenap rahmat dan karunia-Nya, sehingga proses penyusunan
laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “Proses Produksi Berita
Media Online Pada Media Pemberitaan Pakuan Raya” dapat diselesaikan dengan
baik. Penyelesaian penulisan laporan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak
kepada Bapak Guruh Ramdani, S. Sn., M.Sn., selaku dosen pembimbing, Bapak
Hudi Santoso, S.Sos., M.P., selaku ketua program studi Komunikasi Digital dan
Media Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, terimakasih juga kepada
…………………………………… Selaku Dosen Penguji Laporan PKL, dan juga
kepada Ibu Enay Minarni selaku Supervisor dan juga Direktur dari media berita
Pakuan Raya yang sudah memberikan kesempatan untuk bisa melakukan
pembelajaran melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan dan juga terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan terutama
orang tua dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu atas doa dan
kasih sayang yang telah diberikan melalui kegiatan penyusunan Laporan Praktik
Kerja Lapangan ini.
Menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidak lepas dari
kekurangan dan kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membantu sangat diharapkan untuk menyempurnakan
Laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan
wawasan pembaca, khususnya mahasiswa. Akhir kata, semoga Laporan Praktik
Kerja Lapangan dengan judul “Proses Produksi Berita Media Online Pada Media
Pemberitaan Pakuan Raya” dapat diterima dan menjadi sumber wawasan baru
dalam menjalankan kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
RINGKASAN iii
PRAKATA viii
DAFTAR ISI ix
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
METODE 3
Lokasi dan Waktu PKL 3
Data dan Instrumen 3
Teknik Pengumpulan Data 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4
Sejarah Pakuan Raya 4
Profil Pakuan Raya 5
Visi dan Misi 5
Logo Perusahaan 6
Strruktur Organisasi Pakuan Raya 7
PROSES PRODUKSI BERITA MEDIA ONLINE PADA MEDIA
PEMBERITAAN PAKUAN RAYA 8
Pengertian dan Strategi Jurnalis Dalam Proses Produksi Berita Online 8
Tugas dan Fungsi Jurnalis 11
Proses Produksi Berita Media Online 13
Tahap Pra-Produksi 13
Tahap Pasca Produksi 28
HAMBATAN DAN SOLUSI 30
Hambatan Teknis 30
Solusi Hambatan Teknis 31
Hambatan Non-teknis 31
Solusi Hambatan Non-teknis 31
SIMPULAN DAN SARAN 32
Simpulan 32
Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 33
LAMPIRAN 34
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 38
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 6
Gambar 2 7
Gambar 3 9
Gambar 4 11
Gambar 5 14
Gambar 6 15
Gambar 7 16
Gambar 8 18
Gambar 9 19
Gambar 10 22
Gambar 11 22
Gambar 12 25
Gambar 13 26
Gambar 14 26
Gambar 15 27
Gambar 16 28
Gambar 17 31
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Manusia sebagai makhluk sosial secara alamiah terlibat dalam interaksi dan
berkomunikasi setiap hari. Ini terjadi melalui berbagai media, seperti percakapan
lisan, pesan tertulis, gambar, simbol, atau kode khusus. Komunikasi adalah proses
penting dalam hubungan manusia, yang melibatkan pertukaran informasi, gagasan,
dan perasaan. Hal ini juga memengaruhi sikap dan perilaku orang lain dalam
berbagai situasi. Dengan kata lain, komunikasi adalah inti dari bagaimana manusia
berinteraksi satu sama lain (Koesomowidjojo 2021).
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari
komunikator kepada komunikan baik secara verbal maupun non verbal yang
menimbulkan efek atau timbal balik dari pesan yang di sampaikan.
Komunikasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan komunikasi yang
baik adalah komunikasi yang dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh orang
lain (Koesomowidjojo 2021). Maka dari itu, kegiatan komunikasi membutuhkan
komunikator, pesan, dan komunikan. Ketiga komponen utama tersebut harus ada
pada proses komunikasi, baik itu komunikasi interpersonal, kelompok maupun
komunikasi massa agar kegiatan komunikasi dapat berlangsung dengan baik.
Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang menggunakan media massa
berteknologi modern yang mampu menyampaikan pesan secara massal dan dapat
diakses oleh khalayak luas, anonim dan heterogen. Komunikasi massa dilakukan
melalui media massa yang meliputi media cetak, media elektronik, dan media
online. Media massa menjadi penyalur pesan atau informasi yang ingin
disampaikan komunikator kepada masyarakat luas. Oleh karena itu, media massa
berkembang menjadi pusat penyedia dan penyampaian berbagai informasi yang
terjadi di tengah masyarakat (Hadi, Wahjudianata dan Indrayani 2020).
Bentuk media massa terbagi menjadi berbagai macam, salah satunya adalah
media online. Media massa online, seperti website, memiliki keunggulan dalam
penyebaran informasi yang efisien website memungkinkan akses global, kecepatan
informasi, interaksi dengan audiens, dan berperan dalam menyebarkan berita, itu
adalah salah satu yang dilakukan ketika akan melakukan sebuah proses produksi
pada media online terutama website.
Proses merupakan runtutan perubahan atau peristiwa dalam perkembangan
sesuatu (Yulanda R 2021). Produksi adalah sebuah proses dalam ekonomi untuk
menciptakan, menghasilkan, dan membuat sebuah produk. Secara teknis, produksi
didefinisikan juga sebagai proses mengolah atau membuat sesuatu yang disebut
input menjadi sebuah barang atau jasa yang disebut sebagai output (Sitoresmi RA
2023).
Proses produksi merupakan interaksi antara bahan dasar, bahan-bahan
pembantu, tenaga kerja dan mesin-mesin serta alat-alat perlengkapan yang
dipergunakan (Gitosudarmo 2020). Proses produksi atau proses operasi adalah
proses perubahan masukan menjadi keluaran (Subagyo 2020).
Produksi berita terdiri dari tiga tahap yaitu pra-produksi, produksi dan pasca
produksi. Pra-produksi adalah sebuah tahap yang sangat penting, karena tahap ini
merupakan tahap perencanaan dari serangkaian kegiatan produksi yang akan
dilaksanakan. Jika tahap ini dilakukan dengan rinci dan baik, hasilnya pun akan
sesuai dengan apa yang direncanakan. Tahap produksi merupakan seluruh kegiatan
liputan berita baik di studio maupun di lapangan. Pasca produksi adalah segala
kegiatan usai peliputan, penulisan naskah, editing atau penyuntingan, pengisian
suara sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan (Subagyo 2020).
Penyampaian ataupun penyebaran informasi mengenai suatu perusahaan
atapun lembaga perlu ditangani oleh bagian atau divisi yang berwenang langsung
dalam menyampaikan informasi kepada khalayak luas untuk mempertanggung
jawabkan informasi yang di sebarkan dan membangun citra yang baik pada
khalayak luas, salah satunya adalah seorang jurnalis pada sebuah media
pemberitaan. Media pemberitaan Pakuan Raya adalah salah satu media pemberitaan
yang ada di Kota Bogor yang melakukan proses produksi berita melalui media
online terutama pada divisi produksi.
Reporter atau jurnalis atau wartawan yang bertugas mencari dan
mengumpulkan informasi atau bahan pemberitaan melalui peliputan peristiwa yang
terjadi (Suhandang K 2018). Jurnalis di era sekarang sudah harus memiliki sebuah
kemampuan untuk memahami teknologi dalam menyebarluaskan beritanya karena
sifatnya lebih menguntungkan dan cepat salah satunya penggunaan media online.
Tujuan jurnalis adalah sebagai profesi dan mengasah kepandaian dalam hal
mengarang (menyusun kata) yang tujuan pokoknya adalah untuk memberikan
kabar atau informasi pada masyarakat umum secepat mungkin dan tersiar seluas
mungkin. Menurut Adinegoro jurnalistik mempelajari seluk beluk penyiaran berita
dalam berbagai media pers, termasuk juga dalam teater, film, atau rapat. Pada
dasarnya jurnalistik memang memiliki tujuan untuk memproduksi berita dan
mengabarkannya (Adinegoro dalam Halimus SS 2020).
Teknologi yang terus berkembang dengan pesat telah mengubah lanskap
produksi berita dalam media online. Jurnalis dalam lingkungan ini memiliki
tanggung jawab besar dalam mengumpulkan informasi dari sumber yang
terpercaya, menyusun cerita yang relevan, dan menyampaikan konten yang dapat
diakses dengan mudah oleh khalayak. Dalam media online, jurnalis berperan
sebagai penghubung yang memastikan informasi disajikan secara cepat, akurat, dan
sesuai dengan tuntutan zaman untuk memastikan transparansi dalam berita yang
disampaikan dan dalam melakukan penyebarluasan atau penyampaian informasi
berita dapat dalam bentuk tertulis, lisan melalui audio (voice notes) dan visual
(video) kepada publik beberapa kegiatan tersebut dilakukan juga oleh jurnalis
media berita Pakuan Raya dalam penyebaran informasi kepada publik.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini dibuat untuk mengetahui Proses Produksi Berita Media Online pada
Media Pemberitaan Pakuan Raya yang beralamat diPertokoan Warung Jambu, Jl.
Raya Pajajaran No.Raya, RT.01/RW.06, Bantarjati, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor,
Jawa Barat 16153.
Rumusan Masalah
METODE
Laporan ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer
merujuk pada informasi yang diperoleh langsung dari sumber aslinya. Data primer
diperoleh dengan mengambil peran sebagai jurnalis dan terlibat aktif dalam praktik
kerja lapangan bersama divisi jurnalis, mulai dari tahap awal hingga selesai. Di sisi
lain, data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui
studi pustaka. Untuk mengumpulkan data sekunder akan menggunakan berbagai
alat, seperti daftar pertanyaan, perangkat berupa laptop dan gawai, serta berbagai
perangkat pendukung lainnya.
Harian Pakuan Raya adalah jendela informasi bagi wilayah Bogor, Sukabumi,
Cianjur, Depok, dan sebagian Jakarta. Diluncurkan pada 1 Juli 2005, media ini telah
menjelma selama lebih dari 16 tahun menjadi sumber berita yang diandalkan dalam
menyajikan liputan yang komprehensif dan akurat terkait beragam topik, mulai dari
politik, pemerintahan, olahraga, hingga isu-isu sosial dan kesehatan. Dengan
evolusi yang terus berlanjut, termasuk perubahan menjadi Harian Pakar dan
ekspansi ke ranah digital melalui Pakuan Raya Online, Harian Pakuan Raya terus
berkomitmen untuk memberikan informasi yang relevan dan mendalam kepada
pembacanya.
Transformasi Harian Pakuan Raya dari media cetak konvensional menjadi
platform digital dengan Pakuan Raya Online menandai langkah maju dalam
menyediakan akses yang lebih luas bagi pembaca. Dengan pemberitaan yang
berimbang dan terpercaya, mereka tak hanya memenuhi kebutuhan informasi
masyarakat lokal tetapi juga menjadi mitra yang berharga bagi pemerintah, dunia
usaha, dan pembaca dalam memperoleh berita yang terpercaya dan terkini. Melalui
inovasi terus-menerus, Harian Pakuan Raya terus berupaya memberikan konten
yang berkualitas demi memenuhi harapan dan kebutuhan informasi pembaca
setianya.
Visi dan misi dalam sebuah perusahaan menjadi hal yang sangat penting.
Kedua hal tersebut dapat menjadi pedoman dan motivasi bagi organisasi untuk
melaksanakan segala kegiatan dengan sebaik- baiknya.
Visi:
1) Memberikan kontribusi informasi yang berbasis konten lokal tapi berwawasan
global dan mendidik
2) Menjadi media profesional untuk memberikan informasi berdasarkan fakta
Misi:
1) Memberikan akses informasi dan wawasan pada masyarakat
2) Memberikan berita secara proporsional
3) Mengembangkan basis pengetahuan masyarakat terhadap daerah
4) Mengawal kebijakan pemerintah
5) Memberikan informasi secara berdasarkan fakta yang ada
6) Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra
kerja secara sinergis
7) Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan sekitar
8) Memberikan pembelajaran bagi generasi muda dan memberi kesempatan
kepada mereka untuk menyalurkan bakatnya menulis yang berpedoman pada
kode etik jurnalistik.
Logo Perusahaan
1) Logo
Logo Harian Pakuan Raya mengusung filosofi yang mencerminkan esensi dan
identitasnya sebagai media berita lokal yang kuat dan terpercaya. Bentuk bulat
pada logo menggambarkan kesinambungan informasi, sebuah siklus berita yang
terus mengalir dan diperbaharui. Dengan tepian yang teratur, bulatan tersebut
melambangkan keteraturan dan profesionalisme dalam penyajian berita. Simbol
lingkaran juga menandakan inklusivitas, mengajak masyarakat untuk terlibat
dan menjadi bagian dari informasi yang disajikan.
2) Warna
Warna hijau menjadi elemen yang mendominasi, melambangkan keberlanjutan,
kedamaian, dan kesejahteraan. Hijau menggambarkan keterkaitan yang kuat
dengan lingkungan serta identitas local Kota Bogor sebagai kota yang subur dan
penuh dengan keindahan alam.
3) Ikon atau gambar Kujang
Pada huruf "A" dalam tulisan "Pakar" terdapat gambar kujang. Kujang adalah
simbol yang memiliki makna mendalam dalam budaya Sunda, mencerminkan
kekuatan, keberanian, dan keunikan. Penggunaan kujang dalam logo ini
menggambarkan kekuatan identitas lokal serta keberanian dalam memberikan
liputan yang mendalam, kuat, dan berani dalam penyajian berita yang tepat dan
terpercaya. Selain itu, kujang juga melambangkan nilai-nilai tradisional yang
terkandung di dalamnya, menunjukkan bahwa Harian Pakuan Raya tidak hanya
memberikan informasi aktual, tetapi juga tetap mengakar pada nilai-nilai
budaya serta kearifan lokal. Dengan adanya gambar kujang pada huruf "A",
logo ini menegaskan bahwa media ini bukan hanya sebagai penyampai berita,
tetapi juga sebagai pelindung dan pengawal nilai-nilai kebenaran dan keadilan
dalam informasi yang disampaikan kepada pembaca.
Struktur Organisasi Pakuan Raya
- 14 Sept 2023 - -
Tugas dan Fungsi Jurnalis dalam Proses Produksi Berita Media Online
Jurnalis dalam memproses produksi berita melalui media online memiliki tugas
dan kewajiban yang menurut (Rachmawaty M 2020) menjelaskan ada empat tugas
pokok seorang jurnalis, yaitu:
1) Riset
Mencari atau mengumpulkan informasi baik itu dilapangan ataupun secara
online
2) Verifikasi
Hasil verifikasi yang sudah dila- kukan dilapangan dituangkan dalam bentuk
tulisan atau audio berita untuk selanjutnya dikirim ke redaktur untuk proses
penyuntingan berita, dimulai dengan berkoordinasi dengan reporter yang
bersangkutan.
3) Mengolah informasi menjadi berita
Yaitu dimana hasil berita liputan diolah kembali mulai dari penggunaan kosa
kata, pembuatan judul, transkrip audio (hasil rekaman). Ini dilakukan dengan
tujuan agar tidak ada kesalahan sebelum dilakukan publikasi.
4) Menyebarluaskan berita
Proses publikasi adalah tahap terakhir dalam proses produksi berita dalam
media Pakuan Raya, dimana berita sudah diverifikasi, revisi, dan pemilihan
jenis berita maka beritasudah layak dikonsumsi oleh pembaca.
Jurnalis berperan untuk mencari informasi, memverifikasi, mengolah dan
menyusunnya menjadi sebuah karya jurnalistik serta menyebarluaskannya kepada
masyarakat atau khalayak luas (Rachmawaty M 2020). Salah satu fungsinya adalah
(Bahri AN 2018):
1) To inform
Untuk menginformasikan, jurnalistik merupakan sarana untuk penyampaian
informasi berupa fakta dan peristiwa yang terjadi di sektor kehidupan manusia
dan patut diketahui publik, apalagi di era sekarang maka public bisa
mendapatkan informasi jauh lebih cepat karena adanya teknologi melalui
media online.
2) To interpretation
Untuk menginterpretasikan, jurnalistik merupakan sarana untuk memberikan
tafsiran atau interpretasi terhadap fakta dan peristiwa yang terjadi sehingga
publik dapat memahami dampak dan konsekuensi dari berita yang disajikan
walaupun banyaknya berita palsu yang tersebar, media berita Pakuan Raya
hadir dalam dunia pemberitaan secara online dengan tetap menerapkan salah
satu kode etik yang ada yaitu penyebarluasan informasi yang aktual atau asli.
3) To guide
Untuk mengarahkan, jurnalistik merupakan acuan untuk mengarahkan atau
memberi petunjuk dalam menyikapi suatu fakta dan peristiwa yang disajikan
dalam berita sehingga dapat menjadi pedoman bagi publik dalam memberi
komentar atau pendapat dalam mengambil keputusan, ini juga dilakukan oleh
para jurnalis Pakuan Raya bahwa berita yang dibawakan oleh media Pakuan
Raya bisa menjadi acuan untuk melihat seputar peristiwa yang ada melalui
websitenya.
4) To entertaint
Untuk menghibur, jurnalistik merupakan sarana yang bersifat menghibur, yang
menyegarkan dan menyenangkan pembacanya dengan menyajikan berita atau
informasi yang ringan dan rileks sesuai dengan kebutuhan gaya hidup manusia.
Tak Hanya itu, fungsi jurnalistik terus mengalami perkembangan. Dalam
konteks kekinian, fungsi jurnalistik telah berkembang lebih banyak lagi seiring
ekspetasi publik terhadap jurnalistik terutama dalam penyebaran informasi
yang dilakukan media Pakuan Raya salah satunya yaitu pemberitaan seputar
jenis berita yang menghibur seperti kegiatan sosial, pameran atau acara atau
event yang sedang berlangsung, salah satunya adalah Safari Malam yang
diselenggarakan oleh Taman Safari adalah salah satu bentuk bahwa media
Pakuan Raya turut serta dalam menghibur para masyarakat melalui beritanya.
5) To educate
Untuk mendidik, Jurnalistik sarana untuk mendidik dan menanamkan nilai-
nilai dan norma sosial, di samping budaya yang patut menjadi perhatian
masyarakat, media Pakuan Raya juga pasti mengedukasi para pembacanya
terutama seputar pemberitaan terkait Pendidikan, politik, dan masih banyak
lagi.
6) To mediate
Untuk mediasi, jurnalistik merupakan alat mediasi atau penghubung dalam
mempertemukan ketidak samaan tentang fakta atau peristiwa yang menjadi
berita dari berbagai sudut pandang, di samping dapat menjadi wahana yang
mempertemukan orang-orang yang berbeda pendapat atau opini tentang suatu
hal, media Pakuan Raya juga turut serta dalam kegiatan sosial yang ada, seperti
ikut serta melakukan pemberitaan charity atau amal, berita mediasi yang ikut
disebarkan Pakuan Raya salah satunya adalah upaya Indonesia mendamaikan
kelompok yang berselisih di Kamboja dan Indonesia hanya sebagai mediator.
7) To promote
Untuk mempromosikan, jurnalistik merupakan sarana pilihan dalam
mempromosikan keunggulan dan kelebihan suatu produk dan karya agar dapat
dipahami secara proporsional oleh public, media Pakuan Raya juga ikut
mempromosikan beberapa kegiatan seperti ikut mempromosikan kegiatan
Safari Malam yang diselenggarakan oleh Taman Safari dalam rangka
merayakan tahun baru 2024.
8) To influence
Untuk mempengaruhi, jurnalistik merupakan sarana untuk memperngaruhi
pendapat dan pikiran orang lain tentang fakta dan peristiwa yang menjadi topik
pembicaraan.
Pada delapan poin diatas adalah salah satu fungsi dan tugas seorang jurnalis
terutama pada media berita Pakuan Raya yang penyebarannya melalui media
online.
Pra-produksi adalah sebuah tahap yang sangat penting, karena tahap ini
merupakan tahap perencanaan dari serangkaian kegiatan produksi yang akan
dilaksanakan. Jika tahap ini dilakukan dengan rinci dan baik, hasilnya pun akan
sesuai dengan apa yang direncanakan (Subagyo 2020). Pra-produksi merupakan
sebuah tahap persiapan sebelum memulai kegiatan produksi, sedangkan produksi
adalah tahapan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat ketika pra produksi. Di
lanjutkan dengan Pasca produksi merupakan tahap penyelesaian akhir dari produksi
(Riyadi dan Nugroho 2018). Jurnalis sebuah media terutama pada media Pakuan
Raya melaksanakan proses produksi berita melalui beberapa tahapan pada tahap
pra-produksi, diantaranya:
1) Rapat Perencanaan
Dalam proses produksi berita media Pakuan Raya online terdapat beberapa
tahapan yang dilalui di mana tahapan-tahapan ini sangat penting dan
berpengaruh terhadap hasil publikasi di internet. Rapat perencanaan ini
berlangsung setiap sore hari untuk memproyeksikan berita yang disaji kan
mulai malam hari hingga siang besok.
2) Pembagian Tugas
Setelah rapat redaksi, langkah selanjutnya adalah pemimpin redaksi membagi
tugas kepada anggota tim. Pembagian ini mencakup nama-nama anggota tim
yang ditugaskan, tanggal, lokasi, dan agenda kegiatan yang akan berlangsung.
Secara teknis, satu hari sebelum kegiatan, pemimpin redaksi telah
menginformasikan detail agenda melalui grup Whatsapp internal atau secara
langsung kepada anggota tim saat rapat diadakan. Pembagian tugas tersebut
yaitu:
a) Mengumpulkan Informasi
Tugas utama seorang jurnalis adalah mengumpulkan informasi yang akurat
dan relevan. Mereka melakukan riset, wawancara, observasi, dan pencarian
data untuk mendapatkan fakta-fakta yang diperlukan dalam melaporkan
suatu berita.
Gambar 6. Pengumpulan Informasi
e) Riset data
Riset data yang dilakukan jurnalis adalah untuk mencari informasi berita
yang sedang terjadi dilingkungan ataupun berita yang bersifat situasional,
dalam pencarian berita tersebut biasanya dilakukan dengan cara mencari
beberapa media berita online agar tidak tertinggal (up to date). Riset data
biasanya dilakukan melalui media sosial atau website. Beberapa berita yang
didapatkan yaitu untuk pendataan ulang kembali, maksudnya yaitu dalam
media online Pakuan Raya berita yang mendapat atensi paling banyak atau
paling sering diminati bagi para pembaca di dalam website ini adalah berita
terkait pendidikan, maka dari itu pendataan dilakukan agar traffic pada
website Pakuan Raya tetap terjaga.
Media Link
https://www.wowkeren.com//berita/tampil/00469927.ht
ml
Kompas https://app.kurasi.media/posts?from=2023-02-
01%2003%3A00%3A00&to=2023-02-
01%2005%3A00%3A00&items=25
https://jateng.tribunnews.com/2023/02/01/digitalisasi-
perbankan-pacu-pertumbuhan-kinerja-bank-mandiri-di-
tahun-2022
Bisnis https://app.kurasi.media/posts?from=2023-02-
Indonesia 01%2003%3A00%3A00&to=2023-02-
01%2005%3A00%3A00&items=25
b) Penyimpanan Memori
Kartu memori seperti memory card atau alat penyimpanan memiliki peran
vital dalam penyimpanan data dari dokumentasi. Sebelum tim humas
memulai produksi berita, mereka rutin memeriksa peralatan yang akan
digunakan, termasuk pemeriksaan kartu memori. Hal ini dilakukan untuk
memastikan tidak ada masalah seperti memori penuh atau kegagalan akses
data. Untuk menjaga data yang terdokumentasi, langkah lain yang diambil
adalah mentransfer foto atau video yang sudah selesai ke perangkat
komputer masing-masing dan mengunggahnya ke Google Drive yaitu
sebuah penyimpanan berkas yang bisa diakses secara online dan dimanapun
Google Drive atau yang biasa disebut Gdrive juga memiliki kekurangan
yaitu penyimpangan yang terbatas yaitu hanya 15 GB saja untuk akun
Google yang status akunnya umum, tetapi ukuran penyimpanan tersebut
bisa ditambah dengan cara membeli penyimpanan tambahan. Ukuran
penyimpanan tambahan untuk Gdrive pun beragam dan asih dibilang cukup
terjangkau dan beragam harganya, salah satunya adalah penyimpanan
tambahan sebesar 50 GB biasanya dibandrol dengan harga $1.99 atau
kurang lebih Rp.30.000,-. Gdrive ini yang menjadi wadah khusus untuk
hasil liputan, sekaligus menjadi arsip untuk tim jurnalis media Pakuan Raya.
c) Baterai Kamera
Baterai kamera memiliki peran penting dalam produksi berita. Persiapan
baterai kamera menjadi krusial karena seringnya agenda produksi dilakukan
di berbagai lokasi dalam satu hari. Proses produksi berita seringkali
memakan waktu berjam-jam, sehingga kamera harus selalu siap atau dalam
kondisi stand by untuk merekam setiap acara atau momen penting tanpa
kekurangan daya. Tim jurnalis media Pakuan Raya selalu menyiapkan
baterai kamera cadangan untuk menghindari hambatan saat bertugas,
biasanya satu baterai bisa dipakai 1-2 jam terantung pemakain. Kondisi juga
berpengaruh pada kondisi baterai, jika kamera digunakan dalam keadaan
dibawah sinar matahari maka penggunaan baterai pun ikut tergantung
karena kamera akan terasa panas dan penggunaan baterai juga ikut
berkurang.
d) Gawai
Pada produksi berita, handphone atau gawai biasanya memiliki peran
sebagai perangkat untuk merekam suara seperti sambutan, wawancara, dan
pernyataan langsung dari narasumber. Selain berfungsi dalam proses
produksi berita, handphone juga harus tetap aktif dengan baterai terisi
penuh. Ini tidak hanya untuk kebutuhan dokumentasi berita, tetapi juga
untuk komunikasi internal antar tim guna mencegah miskomunikasi atau
kendala di lapangan.
Tahap Produksi
Produksi adalah tahapan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat ketika
pra produksi (Riyadi dan Nugroho 2018). Kata kunci untuk memproduksi atau
membuat program adalah ide atau gagasan inilah yang kemudian diwujudkan
melalui produksi. Proses publikasi jurnalistik online tidak terlalu rumit. Hal ini
disebabkan wartawan Pakuan Raya yang terlibat relatif sedikit. Wartawan yang
meliput di lapangan biasanya adalah jurnalis ahli yang memiliki kemampuan dan
mengerti tentang kode etik jurnalistik yang turut melaporkan hasil liputannya untuk
segera dipublikasi secara online.
Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
menerangkan bahwa wartawan memiliki dan wajib menaati Kode Etik Jurnalistik.
Lalu, dalam Pasal 1 Kode Etik Jurnalistik dikatakan bahwa, wartawan Indonesia
bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak
beritikad buruk. Penafsiran dari pasal tersebut menguraikan:
1) Independen, berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati
nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain, termasuk
pemilik perusahaan pers.
2) Akurat, berarti bisa dipercaya benar, sesuai dengan keadaan objektif ketika
peristiwa terjadi.
3) Berimbang, berarti semua pihak mendapat kesempatan setara.
4) Tidak beritikad buruk, berarti tidak ada niat secara sengaja untuk menimbulkan
kerugian pihak lain.
Namun realitasnya, banyak masyarakat yang meragukan independensi
wartawan Indonesia dikarenakan kepemilikan media atau perusahaan pers oleh
aktor politik. Begitu pula halnya dengan profesionalitas yang erat kaitannya dengan
ketaatan terhadap Kode Etik Jurnalistik.
Pada tahap produksi ini realisasi dari hasil rapat perencanaan pada tahap pra-
produksi sebelumnya yang kemudian akan dilakukan jurnalis ketika akan
melakukan proses produksi berita yaitu:
1) Liputan
Liputan yang dilakukan bertujuan untuk melakukan verifikasi dengan cara
mewawancarai narasumber yang berkompeten terkait kejadian yang sedang
terjadi dengan kesiapannya yang ada dilapangan seperti alat produksi,
pemahaman berita, dll. Reportase atau liputan adalah kegiatan untuk
mengumpulkan data-data yang penting untuk menjadi sumber berita (Azwar,
2018). Reportase adalah kegiatan jurnalistik yang melibatkan liputan langsung
di lapangan atau lokasi kejadian. Para reporter pergi langsung ke lokasi,
melakukan proses peliputan, dan mengumpulkan informasi serta fakta terkait
peristiwa tersebut. Informasi yang dikumpulkan harus mencakup unsur-unsur
5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). Unsur 5W+1H adalah
konsep dasar dalam jurnalisme yang merujuk pada pertanyaan-pertanyaan inti
yang harus dijawab oleh sebuah laporan berita. Singkatan ini mencakup:
a) Who (Siapa)
Identitas individu atau kelompok yang terlibat dalam peristiwa atau
kejadian. Pada tahap ini jurnalis Pakuan Raya mencari tahu terkait kegiatan
apa yang akan dilakukan dan target narasumber yang harus dijadikan
narasumber siapa.
b) What (Apa)
Deskripsi tentang peristiwa atau kejadian yang terjadi, apa yang terjadi
secara spesifik, jurnalis Pakuan Raya juga harus peka terhadap situasi
terkini yang bisa dijadikan berita untuk kebutuhan jurnalistik.
c) When (Kapan)
Waktu atau kapan peristiwa tersebut terjadi, baik secara tepat atau dalam
rentang waktu tertentu, dalam tahap ini jurnalis Pakuan Raya harus bisa
menjalankan strategi yang sudah dibahas pada pembahasan sebelumnya
yaitu strategi planning and programming. Maksudnya adalah membuat
perencaanaan kapan dan eksekusi waktu liputan atau turun lapangan agar
berita tidak ketinggalan dan tetap up to date atau fresh dan layak dikonsumsi
oleh publik.
d) Where (Di mana)
Lokasi atau tempat di mana peristiwa tersebut berlangsung, maksudnya
adalah penentuan lokasi untuk produksi berita, jika berita tidak terikat oleh
kejadian sementara yang bisa hilang jika tidak dijadikan berita saat itu juga
(temporary moment) atau jurnalis agar berita tetap terproduksi di media
yang ada maka jurnalis biasanya juga harus peka terhadap sikon (situasi dan
kondisi) yang ada, contohnya adalah jelang natal dan tahun baru maka
dibeberapa titik perkotaan biasanya akan terjadi kemacetan maka jurnalis
harus menentukan titik lokasi yang bisa dijadikan berita.
e) Why (Mengapa)
Alasan atau penyebab dari peristiwa yang terjadi, maksudnya adalah
jurnalis harus mengetahui kenapa berita yang ingin disebarluaskan ke
masyarakat itu dapat dikonsumsi atau tidak, contohnya adalah berita terkait
jelang pemilu 2024 maka jurnalis harus mengetahui kenapa berita tersebut
bisa dikatakan layak karena akan mempengaruhi citra sebuah media
pemberitaan juga kalau suatu berita tidak berbobot atau tidak layak
disebarluaskan.
f) How (Bagaimana)
Cara atau proses bagaimana peristiwa tersebut terjadi, atau bagaimana
peristiwa tersebut mempengaruhi orang atau lingkungan di sekitarnya, salah
satunya adalah bagaimana sebuah berita pemilu 2024 bisa mempengaruhi
masyarakat terkait pemilu yaitu karena pemilu 2024 adalah sebuah
peristiwa yang sangat besar dan sakral untuk sebuah negara dan
berpengaruh juga untuk perekonomian sebuah negara maka berita tersebut
bisa dikatakan layak karena mempengaruhi orang atau lingkungan.
Enam unsur di atas menjadi kunci penting dalam penulisan berita. Dalam
menyusun berita Pakuan Raya, kejelasan sangat penting. Jika tulisan kurang
jelas atau tidak mengkomunikasikan pesan dengan baik, maka berita tersebut
dapat dianggap gagal. Sebaliknya, tulisan yang komunikatif dan jelas dalam
menyampaikan gagasannya dapat dianggap sebagai tulisan berita yang baik
dan dapat dipahami oleh pembaca. Ketika menulis berita, kalimat yang kurang
tepat dapat diperbaiki atau dihapus untuk meningkatkan daya tarik bacaan.
b) Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan
informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar
yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung pemberitaan
(Sugiyono 2018). Pada proses dokumentasi, mengumpulkan visual dan data
bukanlah satu-satunya fokus. Seorang fotografer harus menunjukkan
profesionalisme dalam memilah-milah beragam visual dan data yang
tersedia, dengan memberikan perhatian khusus pada nilai yang terkandung
dalam setiap elemen visual dan data tersebut. Tahap dokumentasi dalam
proses produksi liputan lapangan terdiri dari dua jenis:
i) Foto
Proses dokumentasi dibutuhkan seorang fotografer atau juru kamera
yang bertugas dalam pengambilan gambar. Juru kamera dalam bidang
pemberitaan bukan sekedar tukang mengambil gambar tetapi harus
memiliki pengetahuan jurnalistik sehingga gambar yang diambil harus
memiliki nilai berita dan juru kamera juga harus peka serta sigap ketika
melakukan peliputan (Harahap 2018).
Gambar 12. Dokumentasi Kegiatan
ii) Video
Video merupakan media elektronik yang mampu menggabungkan
teknologi audio dan visual secara bersama sehingga menghasilkan suatu
tayangan yang dinamis dan menarik (Yudianto 2017). Selain mengambil
foto, dokumentasi juga melibatkan pengambilan video. Proses
pengambilan video bertujuan untuk merekam momen-momen penting
dari suatu kegiatan dalam bentuk audio visual, sekaligus sebagai bukti
konkret tentang terjadinya kegiatan tersebut.
Proses pengambilan dokumentasi saat liputan tidak semerta-merta
dilakukan tanpa kemampuan yang mumpuni, Menurut (Suwanto 2020)
terdapat beberapa teknik pengambilan gambar diantaranya:
i) Medium Long Shot (MLS)
Gambar diambil dari jarak agak jauh, sehingga jika misalnya terdapat 3
objek dalam suatu adegan, seluruhnya akan terlihat.
Gambar 13. Foto MLS
2) Revisi
Revisi dilakukan dengan tujuan melihat kelayakan berita, apakah layak
dikonsumsi oleh masyarakat atau tidak.
3) Kategori berita
Setelah dilakukannya revisi berita, selanjutnya yaitu tahap memasukkan berita
sesuai kategorinya atau sesuai jenisnya. Berita memiliki berbagai macam jenis
yaitu berita langsung, berita mendalam, berita opini, berita interpretatif dan
berita investigasi.
4) Proses Publikasi
Proses publikasi adalah tahap terakhir dalam proses produksi berita dalam
media online Pakuan Raya, dimana berita dan sudah diverifikasi, revisi,
pemilihan jenis berita maka berita sudah layak dikonsumsi oleh pembaca.
Gambar 17. Contoh Konfirmasi Publikasi
Hambatan Teknis
Secara teknis, hambatan adalah hal apapun yang dapat mendistorsi pesan,
apapun yang menghalangi penerima dalam menerima pesan (Alfi dan Saputro
2018).
Hambatan teknis dalam makalah ini yaitu saat berada di daerah yang terpencil
minimnya sinyal handphone lalu kondisi lapangan yang tidak dapat di prediksi,
menjadi hambatan setiap jurnalis saat akan menjalankan tugas, hambatan ini
sangatlah berpengaruh besar, karena terkadang hambatan teknis tidak bisa atau
sukar untuk diatasi secara langsung. Hambatan teknis sering terjadi pada jurnalis
saat bekerja, tetapi meskipun hambatan ini sulit untuk diatasi seorang jurnalis akan
mencari jalan keluar untuk mengatasinya agar tidak merugikan pihak lain.
1) Sinyal
Liputan yang dilakukan saat dilapangan yaitu sulitnya sinyal saat berada di
daerah yang terpencil, minimnya sinyal handphone lalu kondisi lapangan yang
tidak dapat di prediksi, menjadi hambatan setiap jurnalis saat akan
menjalankan tugas, hambatan sangatlah berpengaruh besar, karena terkadang
hambatan teknis tidak bisa atau sukar untuk diatasi secara langsung. Hambatan
teknis sering terjadi pada jurnalis saat bekerja, tetapi meskipun hambatan ini
sulit untuk diatasi seorang jurnalis akan mencari jalan keluar untuk
mengatasinya agar tidak merugikan pihak lain.
2) Alat yang tidak mendukung
Alat yang tidak mendukung disini dimaksudkan situasional, artinya beberapa
alat mengalami kendala yang tidak terduga seperti kartu memori perekam yang
penuh, kamera yang kehabisan baterai atau tidak terbawa, dll.
3) Kondisi file yang tidak mendukung file yang digunakan pada saat pra- produksi
hingga pasca produksi mengalami kendala tidak mendukung, yaitu seperti file
yang tidak tertata dengan rapih, file yang hilang, ataupun file yang tidak
mendukung formatnya sehingga harus melakukan proses ubah format yang
memakan waktu untuk mengubahnya kembali.
Hambatan Non-Teknis
Hambatan non teknis yang dialami jurnalis pada media berita Pakuan Raya yaitu:
1) Briefing yang berbeda briefing yang dimaksud yaitu perencanaan liputan yang
terjadi tidak sesuai dengan rencana atau janji yang sudah disepakati.
2) Deadline yang tidak sesuai deadline yang diberikan oleh redaktur tidak sesuai
dengan jadwal yang sudah ada.
Berikut solusi-solusi guna meminimalisir hambatan non teknis yang dialami oleh
jurnalis di divisi jurnalistik media pemberitaan Pakuan Raya, yaitu:
1) Setelah mendapatkan sebuah perencanaan dengan tim jurnalistik dan terjadi
sebuah miskomunikasi sebaiknya menjelaskan kembali rencana yang sudah
disesuaikan sebelumnya agar tidak terjadi miskomunikasi ataupun jika masalah
tidak terpecahkan sebaiknya pihak yang terlibat melakukan perencanaan ulang
sesuai kondisi yang ada.
2) Jika ditemukan masalah pada proses produksi berita seperti jadwal yang tidak
sesuai seperti yang sudah disepakati sebaiknya dilakukan permintaan
pengubahan jadwal yang lebih sesuai dengan keadaan yang sedang terjadi
bersama dengan tim jurnalistik.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran