Anda di halaman 1dari 51

PROSES PRODUKSI BERITA MEDIA ONLINE

PADA MEDIA PEMBERITAAN


PAKUAN RAYA

RIFQI AHMAD REZA

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DIGITAL DAN MEDIA


SEKOLAH VOKASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN PRAKTIK KERJA
LAPANGAN DAN SUMBER INFORMASI SERTA
PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan dengan
judul ”Proses Produksi Berita Media Online Pada Media Pemberitaan Pakuan
Raya” adalah karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir laporan terakhir.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Desember 2024

Rifqi Ahmad Reza


NIM J1301201053
RINGKASAN

RIFQI AHMAD REZA. J1301201053. 2023. Proses Produksi Berita Media


Online Pada Media Pemberitaan Pakuan Raya. Online Media News Production
Process at Pakuan Raya News Media. Program Studi Komunikasi Digital dan
Media, Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, dibimbing oleh Guruh Ramdani,
S. Sn., M. Sn.
Tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah mengaplikasikan
pengetahuan serta keterampilan yang diperoleh selama proses praktik kerja
lapangan. Selain itu, pelaksanaan kegiatan ini memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk merasakan pengalaman kerja profesional di dunia kerja terutama
memahami tentang proses produksi pemberitaan media online pada media
pemberitaan.
Informasi terbuka memberikan hak kepada publik untuk mengakses data tanpa
hambatan seperti hak cipta, biaya akses atau hambatan lainnya. Pakuan Raya,
sebagai media berita yang fokus pada kejadian yang sedang berlangsung terutama
pada wilayah Kota Bogor dan berperan penting dalam menjalin komunikasi positif
antara media massa dan masyarakat setempat memiliki sebuah wadah yaitu media
online untuk memberikan informasi terbuka kepada masyarakat luas dan seorang
jurnalis dibalik berita atau informasi terkait berita hasil produksi yang siap
dikonsumsi secara aktual dan fresh oleh masyarakat.
Pakuan Raya adalah sebuah media pemberitaan yang didedikasikan untuk
memberikan berita terbaru dan informasi terkait dengan berita yang ada atau sedang
terjadi. Media ini berkomitmen untuk memberikan liputan terkini tentang peristiwa,
budaya, dan perkembangan penting yang terjadi di wilayah ini atau peristiwa yang
ada.
Pakuan Raya memiliki jurnalis yang bertugas melaporkan kegiatan di wilayah
Kota Bogor terutama yang berkaitan dengan pemerintah Kota Bogor atau informasi
apapun terkait informasi yang bisa disebarluaskan kepada masyarakat, yang
kemudian laporan-laporan tersebut dikompilasi menjadi berita yang diunggah ke
situs web resmi Pakuan Raya yaitu https://pakuanraya.com. Dengan demikian,
Pakuan Raya memberikan informasi yang relevan dan terbaru kepada masyarakat,
memungkinkan para masyarakat untuk tetap terinformasi tentang perkembangan di
wilayah Kota Bogor atau informasi apapun yang sedang berlangsung.
Proses produksi berita di Pakuan Raya sangat beragam seperti rapat
perencanaan, media monitoring, dan peliputan kegiatan di wilayah Kota Bogor,
mengidentifikasi dan memberikan layanan informasi kepada publik, membuat
press release dan kegiatan publikasi berita. Kegiatan tersebut harus dilakukan
dihari ataupun maksimal dua hari dari saat kegiatan liputan berlangsung agar berita
tetap aktual dan fresh.
Proses produksi berita tidak akan berjalan dengan lancar apabila staf jurnalis
tidak bekerja sama dengan baik. Proses produksi berita memiliki hambatan yaitu
hambatan teknis dan non-teknis, hambatan teknis biasanya terjadi pada alat atau
teknologi yang digunakan sedangkan non-teknis berasal dari sumber daya manusia
(SDM) dari staf jurnalis yang ada.

Kata kunci: Bogor, Produksi Berita, Komunikasi, Pakuan Raya, Media Online.
©Hak Cipta milik IPB, Tahun 2024
Hak Cipta dilindungi Undang – Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa


mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutip hanya untuk kepentingan
pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan
kritik, atau tinjauan masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan
kepentingan yang wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
PROSES PRODUKSI BERITA MEDIA ONLINE
PADA MEDIA PEMBERITAAN
PAKUAN RAYA

RIFQI AHMAD REZA

Laporan Praktik Kerja Lapangan


sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai semester 7 pada
Program Studi Komunikasi Digital dan Media

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DIGITAL DAN MEDIA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Proses Produksi Berita Media Online Pada Media


Pemberitaan Pakuan Raya
Nama : Rifqi Ahmad Reza
NIM : J1301201053

Disetujui Oleh:

Pembimbing:
Guruh Ramdani, S. Sn., M.Sn.
NPI. 201807197509181001

Diketahui Oleh:

Ketua Program Studi:


Hudi Santoso, S.Sos., M.P.
NPI. 201807198005241001

Tanggal Ujian: Tanggal Lulus:

( ) ( )
PRAKATA

Puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segenap rahmat dan karunia-Nya, sehingga proses penyusunan
laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “Proses Produksi Berita
Media Online Pada Media Pemberitaan Pakuan Raya” dapat diselesaikan dengan
baik. Penyelesaian penulisan laporan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak
kepada Bapak Guruh Ramdani, S. Sn., M.Sn., selaku dosen pembimbing, Bapak
Hudi Santoso, S.Sos., M.P., selaku ketua program studi Komunikasi Digital dan
Media Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, terimakasih juga kepada
…………………………………… Selaku Dosen Penguji Laporan PKL, dan juga
kepada Ibu Enay Minarni selaku Supervisor dan juga Direktur dari media berita
Pakuan Raya yang sudah memberikan kesempatan untuk bisa melakukan
pembelajaran melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan dan juga terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan terutama
orang tua dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu atas doa dan
kasih sayang yang telah diberikan melalui kegiatan penyusunan Laporan Praktik
Kerja Lapangan ini.
Menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidak lepas dari
kekurangan dan kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membantu sangat diharapkan untuk menyempurnakan
Laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan
wawasan pembaca, khususnya mahasiswa. Akhir kata, semoga Laporan Praktik
Kerja Lapangan dengan judul “Proses Produksi Berita Media Online Pada Media
Pemberitaan Pakuan Raya” dapat diterima dan menjadi sumber wawasan baru
dalam menjalankan kegiatan Praktik Kerja Lapangan.

Bogor, Januari 2024

Rifqi Ahmad Reza


J1301201053
DAFTAR ISI

RINGKASAN iii
PRAKATA viii
DAFTAR ISI ix
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
METODE 3
Lokasi dan Waktu PKL 3
Data dan Instrumen 3
Teknik Pengumpulan Data 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4
Sejarah Pakuan Raya 4
Profil Pakuan Raya 5
Visi dan Misi 5
Logo Perusahaan 6
Strruktur Organisasi Pakuan Raya 7
PROSES PRODUKSI BERITA MEDIA ONLINE PADA MEDIA
PEMBERITAAN PAKUAN RAYA 8
Pengertian dan Strategi Jurnalis Dalam Proses Produksi Berita Online 8
Tugas dan Fungsi Jurnalis 11
Proses Produksi Berita Media Online 13
Tahap Pra-Produksi 13
Tahap Pasca Produksi 28
HAMBATAN DAN SOLUSI 30
Hambatan Teknis 30
Solusi Hambatan Teknis 31
Hambatan Non-teknis 31
Solusi Hambatan Non-teknis 31
SIMPULAN DAN SARAN 32
Simpulan 32
Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 33
LAMPIRAN 34
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 38

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 6
Gambar 2 7
Gambar 3 9
Gambar 4 11
Gambar 5 14
Gambar 6 15
Gambar 7 16
Gambar 8 18
Gambar 9 19
Gambar 10 22
Gambar 11 22
Gambar 12 25
Gambar 13 26
Gambar 14 26
Gambar 15 27
Gambar 16 28
Gambar 17 31

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Sore Cek Berita 33


Lampiran 2 Report Harian Berita 35
Lampiran 3 Riset Data Media 35
Lampiran 4 Contoh Isu Yang Sedang Beredar 36
Lampiran 5 Kantor Pakuan Raya 36
Lampiran 6 Foto Bersama Ibu Enay Minarni 37

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Planning and Programming 9


Tabel 2 Riset Media Berita 16
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial secara alamiah terlibat dalam interaksi dan
berkomunikasi setiap hari. Ini terjadi melalui berbagai media, seperti percakapan
lisan, pesan tertulis, gambar, simbol, atau kode khusus. Komunikasi adalah proses
penting dalam hubungan manusia, yang melibatkan pertukaran informasi, gagasan,
dan perasaan. Hal ini juga memengaruhi sikap dan perilaku orang lain dalam
berbagai situasi. Dengan kata lain, komunikasi adalah inti dari bagaimana manusia
berinteraksi satu sama lain (Koesomowidjojo 2021).
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari
komunikator kepada komunikan baik secara verbal maupun non verbal yang
menimbulkan efek atau timbal balik dari pesan yang di sampaikan.
Komunikasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan komunikasi yang
baik adalah komunikasi yang dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh orang
lain (Koesomowidjojo 2021). Maka dari itu, kegiatan komunikasi membutuhkan
komunikator, pesan, dan komunikan. Ketiga komponen utama tersebut harus ada
pada proses komunikasi, baik itu komunikasi interpersonal, kelompok maupun
komunikasi massa agar kegiatan komunikasi dapat berlangsung dengan baik.
Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang menggunakan media massa
berteknologi modern yang mampu menyampaikan pesan secara massal dan dapat
diakses oleh khalayak luas, anonim dan heterogen. Komunikasi massa dilakukan
melalui media massa yang meliputi media cetak, media elektronik, dan media
online. Media massa menjadi penyalur pesan atau informasi yang ingin
disampaikan komunikator kepada masyarakat luas. Oleh karena itu, media massa
berkembang menjadi pusat penyedia dan penyampaian berbagai informasi yang
terjadi di tengah masyarakat (Hadi, Wahjudianata dan Indrayani 2020).
Bentuk media massa terbagi menjadi berbagai macam, salah satunya adalah
media online. Media massa online, seperti website, memiliki keunggulan dalam
penyebaran informasi yang efisien website memungkinkan akses global, kecepatan
informasi, interaksi dengan audiens, dan berperan dalam menyebarkan berita, itu
adalah salah satu yang dilakukan ketika akan melakukan sebuah proses produksi
pada media online terutama website.
Proses merupakan runtutan perubahan atau peristiwa dalam perkembangan
sesuatu (Yulanda R 2021). Produksi adalah sebuah proses dalam ekonomi untuk
menciptakan, menghasilkan, dan membuat sebuah produk. Secara teknis, produksi
didefinisikan juga sebagai proses mengolah atau membuat sesuatu yang disebut
input menjadi sebuah barang atau jasa yang disebut sebagai output (Sitoresmi RA
2023).
Proses produksi merupakan interaksi antara bahan dasar, bahan-bahan
pembantu, tenaga kerja dan mesin-mesin serta alat-alat perlengkapan yang
dipergunakan (Gitosudarmo 2020). Proses produksi atau proses operasi adalah
proses perubahan masukan menjadi keluaran (Subagyo 2020).
Produksi berita terdiri dari tiga tahap yaitu pra-produksi, produksi dan pasca
produksi. Pra-produksi adalah sebuah tahap yang sangat penting, karena tahap ini
merupakan tahap perencanaan dari serangkaian kegiatan produksi yang akan
dilaksanakan. Jika tahap ini dilakukan dengan rinci dan baik, hasilnya pun akan
sesuai dengan apa yang direncanakan. Tahap produksi merupakan seluruh kegiatan
liputan berita baik di studio maupun di lapangan. Pasca produksi adalah segala
kegiatan usai peliputan, penulisan naskah, editing atau penyuntingan, pengisian
suara sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan (Subagyo 2020).
Penyampaian ataupun penyebaran informasi mengenai suatu perusahaan
atapun lembaga perlu ditangani oleh bagian atau divisi yang berwenang langsung
dalam menyampaikan informasi kepada khalayak luas untuk mempertanggung
jawabkan informasi yang di sebarkan dan membangun citra yang baik pada
khalayak luas, salah satunya adalah seorang jurnalis pada sebuah media
pemberitaan. Media pemberitaan Pakuan Raya adalah salah satu media pemberitaan
yang ada di Kota Bogor yang melakukan proses produksi berita melalui media
online terutama pada divisi produksi.
Reporter atau jurnalis atau wartawan yang bertugas mencari dan
mengumpulkan informasi atau bahan pemberitaan melalui peliputan peristiwa yang
terjadi (Suhandang K 2018). Jurnalis di era sekarang sudah harus memiliki sebuah
kemampuan untuk memahami teknologi dalam menyebarluaskan beritanya karena
sifatnya lebih menguntungkan dan cepat salah satunya penggunaan media online.
Tujuan jurnalis adalah sebagai profesi dan mengasah kepandaian dalam hal
mengarang (menyusun kata) yang tujuan pokoknya adalah untuk memberikan
kabar atau informasi pada masyarakat umum secepat mungkin dan tersiar seluas
mungkin. Menurut Adinegoro jurnalistik mempelajari seluk beluk penyiaran berita
dalam berbagai media pers, termasuk juga dalam teater, film, atau rapat. Pada
dasarnya jurnalistik memang memiliki tujuan untuk memproduksi berita dan
mengabarkannya (Adinegoro dalam Halimus SS 2020).
Teknologi yang terus berkembang dengan pesat telah mengubah lanskap
produksi berita dalam media online. Jurnalis dalam lingkungan ini memiliki
tanggung jawab besar dalam mengumpulkan informasi dari sumber yang
terpercaya, menyusun cerita yang relevan, dan menyampaikan konten yang dapat
diakses dengan mudah oleh khalayak. Dalam media online, jurnalis berperan
sebagai penghubung yang memastikan informasi disajikan secara cepat, akurat, dan
sesuai dengan tuntutan zaman untuk memastikan transparansi dalam berita yang
disampaikan dan dalam melakukan penyebarluasan atau penyampaian informasi
berita dapat dalam bentuk tertulis, lisan melalui audio (voice notes) dan visual
(video) kepada publik beberapa kegiatan tersebut dilakukan juga oleh jurnalis
media berita Pakuan Raya dalam penyebaran informasi kepada publik.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini dibuat untuk mengetahui Proses Produksi Berita Media Online pada
Media Pemberitaan Pakuan Raya yang beralamat diPertokoan Warung Jambu, Jl.
Raya Pajajaran No.Raya, RT.01/RW.06, Bantarjati, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor,
Jawa Barat 16153.
Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, rumusan masalah Laporan Praktik


Kerja Lapangan ini sebagai berikut:
1) Bagaimana proses produksi berita pada media pemberitaan Pakuan Raya
online?
2) Apa saja hambatan yang dihadapi beserta solusi dalam proses proses produksi
berita pada media pembe- ritaan Pakuan Raya online?
Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan Laporan Praktik Kerja


Lapangan ini sebagai berikut:
1) Menjelaskan bagaimana proses produksi berita pada media pemberitaan Pakuan
Raya online.
2) Menjelaskan hambatan yang dihadapi beserta solusi dalam proses produksi
berita pada media pemberitaan Pakuan Raya online.

METODE

Lokasi dan Waktu

Lokasi pengumpulan data untuk penulisan laporan ini dilaksanakan di Pakuan


Raya, yang beralamat di Pertokoan Warung Jambu, Jl. Raya Pajajaran No.Raya,
RT.01/RW.06. Bantarjati, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat 16153.
Rencana waktu pelaksanaan PKL selama kurang lebih tiga bulan terhitung dari
tanggal 14 Agustus 2023 sampai dengan 14 November 2023. PKL dilaksanakan
setiap hari kerja dari Senin-Jumat mulai pukul 09.00-16.30 WIB.

Data dan Instrumen

Laporan ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer
merujuk pada informasi yang diperoleh langsung dari sumber aslinya. Data primer
diperoleh dengan mengambil peran sebagai jurnalis dan terlibat aktif dalam praktik
kerja lapangan bersama divisi jurnalis, mulai dari tahap awal hingga selesai. Di sisi
lain, data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui
studi pustaka. Untuk mengumpulkan data sekunder akan menggunakan berbagai
alat, seperti daftar pertanyaan, perangkat berupa laptop dan gawai, serta berbagai
perangkat pendukung lainnya.

Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dalam menyelesaikan laporan ini adalah:


1) Partisipasi Aktif
Partisipasi aktif merupakan suatu kegiatan yang dituntut untuk ikut terlibat
secara aktif seorang jurnalis dalam menjalankan perannya ketika ikut serta
dalam pembuatan berita pada media Pakuan Raya guna untuk mendukung
penulisan makalah seminar ini.
2) Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara
langsung oleh jurnalis pada saat pembuatan berita pada media Pakuan Raya
guna memahami kegiatan yang dilakukan selama praktik kerja lapangan untuk
medukung penulisan laporan ini.
3) Wawancara
Wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab antara penanya dengan
narasumber. Kegiatan wawancara ini dilakukan dengan pihak-pihak yang
terlibat seperti jurnalis yang terlibat dalam pembuatan berita pada media Pakuan
Raya untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan laporan ini.
4) Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data dari berbagai sumber yang berkaitan dengan topik permasalahan yang
dibahas guna mendukung data untuk penulisan laporan praktik kerja lapangan.

GAMBARAN UMUM INSTANSI


Sejarah Pakuan Raya

1 Juli 2005 media pemberitaan Pakuan Raya diluncurkan sebagai platform


atau wadah penyedia informasi dan berita dalam bentuk situs web statis atau online.
Melalui situs ini, berita aktual yang terjadi di wilayah Kota Bogor, Sukabumi,
Cianjur, Depok, dan sebagian Jakarta disajikan kepada pembaca secara teratur.
Harian Pakuan Raya telah beroperasi selama 18 tahun hingga saat ini.
Meskipun waktu tersebut tergolong cukup lama, bagi sebuah entitas media, usia 18
tahun bukanlah masa yang panjang untuk mendapatkan penerimaan dari pembaca.
Perjalanan panjang selama 18 tahun ini telah dilalui oleh tim redaksi Harian Pakuan
Raya, yang telah menjadikannya salah satu media cetak lokal yang diterima dengan
baik oleh masyarakat.
Selama perjalanan menuju usia 18 tahun ini, Harian Pakuan Raya ini telah
mengalami banyak perubahan. Proses metamorfosis menjadi media cetak lokal
yang memiliki identitas kuat tercermin dari berbagai aspek, mulai dari ukuran
media, penyajian, hingga konten yang senantiasa diperbaharui sesuai dengan
perkembangan tren media cetak pada saat itu. Perubahan paling mendasar terjadi
ketika nama Harian Pakuan Raya diubah menjadi Harian Pakar. Meskipun
perubahan ini tidak terlepas dari risiko bisnis, Pakuan Raya atau Pakar
mengadopsinya agar nama Harian Pakar lebih sederhana dan mudah diingat oleh
pembaca walaupun bagi sebagian masyarakat ada yang lebih mengenal sebagai
Pakuan Raya.
Kehadiran Pakuan Raya dalam industri media pemberitaan terjadi pada saat
bisnis media di Indonesia tengah berkembang pesat. Industri media cetak, terutama
persaingannya, sangat ketat dan kompetitif. Bertahan selama 18 tahun merupakan
sebuah prestasi bagi Harian Pakuan Raya, yang menjadi motivasi bagi seluruh tim
redaksi untuk terus bertahan di tengah persaingan yang keras.
Meskipun selama 18 tahun ini banyak media cetak lokal yang muncul di Bogor,
hanya sedikit yang mampu bertahan, termasuk Harian Pakuan Raya, menjalankan
bisnis media hingga mencapai usia 18 tahun bukanlah perkara mudah. Pakuan Raya
telah menghadapi berbagai rintangan, tantangan, baik dari dalam maupun luar,
termasuk krisis keuangan yang cukup signifikan, yang pernah membuat frustrasi
manajemen dan tim redaksi. Namun, melalui komitmen dan kerja keras seluruh tim,
Pakuan Raya berhasil melampaui masa-masa sulit tersebut dan menjadi motivasi
serta semangat untuk terbit setiap pagi guna memberikan informasi dan berita yang
bermanfaat kepada pelanggan setia dan masyarakat pembaca.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, Harian Pakuan Raya
(Pakar) tidak hanya bergantung pada bisnis media cetak. Harian Pakar juga
mengembangkan bisnis media digital atau online dengan nama Pakuan Raya
Online, sebuah platform berbasis internet yang dapat diakses oleh publik di seluruh
dunia melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, Instagram, Line,
dan lainnya.
Pakuan Raya Online telah dikembangkan selama tiga tahun terakhir,
menyajikan berita dengan berbagai segmen, mulai dari pemerintahan, pendidikan,
olahraga, pariwisata, ekonomi, kesehatan, dan lainnya. Di era informasi dan
teknologi seperti sekarang, informasi dapat diakses dengan cepat dan instan.

Profil Pakuan Raya

Harian Pakuan Raya adalah jendela informasi bagi wilayah Bogor, Sukabumi,
Cianjur, Depok, dan sebagian Jakarta. Diluncurkan pada 1 Juli 2005, media ini telah
menjelma selama lebih dari 16 tahun menjadi sumber berita yang diandalkan dalam
menyajikan liputan yang komprehensif dan akurat terkait beragam topik, mulai dari
politik, pemerintahan, olahraga, hingga isu-isu sosial dan kesehatan. Dengan
evolusi yang terus berlanjut, termasuk perubahan menjadi Harian Pakar dan
ekspansi ke ranah digital melalui Pakuan Raya Online, Harian Pakuan Raya terus
berkomitmen untuk memberikan informasi yang relevan dan mendalam kepada
pembacanya.
Transformasi Harian Pakuan Raya dari media cetak konvensional menjadi
platform digital dengan Pakuan Raya Online menandai langkah maju dalam
menyediakan akses yang lebih luas bagi pembaca. Dengan pemberitaan yang
berimbang dan terpercaya, mereka tak hanya memenuhi kebutuhan informasi
masyarakat lokal tetapi juga menjadi mitra yang berharga bagi pemerintah, dunia
usaha, dan pembaca dalam memperoleh berita yang terpercaya dan terkini. Melalui
inovasi terus-menerus, Harian Pakuan Raya terus berupaya memberikan konten
yang berkualitas demi memenuhi harapan dan kebutuhan informasi pembaca
setianya.

Visi dan Misi

Visi dan misi dalam sebuah perusahaan menjadi hal yang sangat penting.
Kedua hal tersebut dapat menjadi pedoman dan motivasi bagi organisasi untuk
melaksanakan segala kegiatan dengan sebaik- baiknya.
Visi:
1) Memberikan kontribusi informasi yang berbasis konten lokal tapi berwawasan
global dan mendidik
2) Menjadi media profesional untuk memberikan informasi berdasarkan fakta
Misi:
1) Memberikan akses informasi dan wawasan pada masyarakat
2) Memberikan berita secara proporsional
3) Mengembangkan basis pengetahuan masyarakat terhadap daerah
4) Mengawal kebijakan pemerintah
5) Memberikan informasi secara berdasarkan fakta yang ada
6) Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra
kerja secara sinergis
7) Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan sekitar
8) Memberikan pembelajaran bagi generasi muda dan memberi kesempatan
kepada mereka untuk menyalurkan bakatnya menulis yang berpedoman pada
kode etik jurnalistik.

Logo Perusahaan

Simbol atau logo merupakan representasi untuk makna. Anggota-anggota


organisasi menciptakan, menggunakan dan menginterpretasikan simbol setiap
harinya. Simbol-simbol mencakup komunikasi verbal dan non-verbal di dalam
organisasi. Sering kali simbol-simbol ini mengkomunikasikan nilai-nilai organisasi
(Pitria D 2017).

Gambar 1. Logo Perusahaan


Sumber: Google (2023)

1) Logo
Logo Harian Pakuan Raya mengusung filosofi yang mencerminkan esensi dan
identitasnya sebagai media berita lokal yang kuat dan terpercaya. Bentuk bulat
pada logo menggambarkan kesinambungan informasi, sebuah siklus berita yang
terus mengalir dan diperbaharui. Dengan tepian yang teratur, bulatan tersebut
melambangkan keteraturan dan profesionalisme dalam penyajian berita. Simbol
lingkaran juga menandakan inklusivitas, mengajak masyarakat untuk terlibat
dan menjadi bagian dari informasi yang disajikan.
2) Warna
Warna hijau menjadi elemen yang mendominasi, melambangkan keberlanjutan,
kedamaian, dan kesejahteraan. Hijau menggambarkan keterkaitan yang kuat
dengan lingkungan serta identitas local Kota Bogor sebagai kota yang subur dan
penuh dengan keindahan alam.
3) Ikon atau gambar Kujang
Pada huruf "A" dalam tulisan "Pakar" terdapat gambar kujang. Kujang adalah
simbol yang memiliki makna mendalam dalam budaya Sunda, mencerminkan
kekuatan, keberanian, dan keunikan. Penggunaan kujang dalam logo ini
menggambarkan kekuatan identitas lokal serta keberanian dalam memberikan
liputan yang mendalam, kuat, dan berani dalam penyajian berita yang tepat dan
terpercaya. Selain itu, kujang juga melambangkan nilai-nilai tradisional yang
terkandung di dalamnya, menunjukkan bahwa Harian Pakuan Raya tidak hanya
memberikan informasi aktual, tetapi juga tetap mengakar pada nilai-nilai
budaya serta kearifan lokal. Dengan adanya gambar kujang pada huruf "A",
logo ini menegaskan bahwa media ini bukan hanya sebagai penyampai berita,
tetapi juga sebagai pelindung dan pengawal nilai-nilai kebenaran dan keadilan
dalam informasi yang disampaikan kepada pembaca.
Struktur Organisasi Pakuan Raya

Sebuah perusahaan tentunya memiliki struktur organisasi yang jelas dalam


berbirokrasi untuk menjalankan tugas tugasnya yang di kerjakan. Struktur
organisasi menjadi sangan penting dan berguna bila mana perusahaan ingin
mencapai suatu tujuan. Dengan adanya struktur yang jelas setiap kelompok atau
individu akan bertanggung jawab dan menjalankan tugasnya serta berorganisasi
dengan baik dan efektif. Pakuan Raya sebagai badan usaha tentunya memiliki
struktur organisasi yang jelas seperti pada contoh yang sudah disajikan pada
Gambar 2 berikut ini.

Gambar 2. Struktur Organisasi Pakuan Raya


Sumber: Narasumber (2023)
PROSES PRODUKSI BERITA MEDIA ONLINE
PADA MEDIA PEMBERITAAN
PAKUAN RAYA
Pengertian dan Strategi Jurnalis dalam Proses Produksi Berita Online

Jurnalis berperan untuk mencari informasi, memverifikasi, mengolah dan


menyusunnya menjadi sebuah karya jurnalistik serta menyebarluaskannya kepada
masyarakat atau khalayak luas (Rachmawaty M 2020). Salah satu peran seorang
jurnalis ialah riset data melalui media online, dan didalam dunia jurnalistik terdapat
perkembangan ketika melakukan tugas dalam perannya yaitu perkembangan
penyebutan kegiatannya yaitu jurnalisme online.
Pengertian jurnalisme terus berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi, jurnalisme online merupakan tipe jurnalistik baru karena memiliki
karakteristik dan fitur yang berbeda dari jurnalisme konvensional. Jurnalisme
online disebut juga contextualized journalism atau jurnalisme kontekstual, yakni
mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yaitu kemampuan multimedia berdasarkan
platform digital, kualitas interaktif komunikasi-komunikasi online, dan
hipertekstual (Pavlik dalam Santana, 2019).
Selain itu seorang jurnalis juga harus memiliki strategi dalam proses produksi
sebuah berita. Empat tahapan proses strategi jurnalis menurut (Cutlip dan Center
dalam Abadiningtyas DM 2018) adalah:
1) Defining the problem
Langkah pertama ini melibatkan pengkajian dan pemantauan pengetahuan,
opini, sikap, dan perilaku yang terkait dengan tindakan dan kebijakan
organisasi. Langkah ini menentukan situasi “Apa yang terjadi sekarang?”.
Media pemberitaan Pakuan Raya terutama para jurnalisnya juga melakukan
hal yang sama jika telah terjadi sebuah isu yang sedang beredar dimasyarakat,
tidak hanya isu yang menjadi sasaran strategi Pakuan Raya, tetapi juga
beberapa tanggal penting adalah menjadi hal yang sangat penting bagi media
Pakuan Raya dalam meningkatkan citra, brand awareness dan kepentingan
untuk produksi berita setiap harinya kepada masyarakat, hal ini dilakukan
oleh jurnalis Pakuan Raya dengan maksud atau bertujuan mendapatkan
pemberitaan, dan juga keuntungan yang didapat pada strategi ini. Salah satu
contoh defining the problem adalah terkait kondisi lalu lintas wilayah Puncak
Bogor jelang natal dan tahun baru.
Gambar 3. Contoh Isu Yang Sedang Beredar Kondisi Lalu Lintas
Sumber: Pakaronline.com (2023)

2) Planning and programming


Informasi yang terkumpul pada langkah pertama digunakan untuk membuat
keputusan mengenai publik, sasaran, tidakan komunikasi, strategi
komunikasi, taktik program dan tujuan program. Langkah kedua dalam
proses jurnalistik oleh jurnalis ini mempelajari situasi berdasarkan apa dan
apa yang harus diubah, dilakukan atau dikatakan. Hal yang biasanya
dilakukan oleh jurnalis terkait isu yang beredar adalah merencanakan
peliputan dan turun lapangan untuk proses peliputan terkait rencana liputan
kelapangan untuk pemberitaan dan produksi dilapangan.
TOPIC TANGGAL REVISI ACC

kondisi cuaca dll 13 Sept 2023 penggunaan judul 1. ACC


dipersingkat 2. WAITING FOR
RESPOND
3. DONE!

- 14 Sept 2023 - -

Kejar Tayang 15 Sept 2023 Transkrip teliti 1. ACC


2.WAITING FOR
RESPOND
3. DONE!

Pembangunan 16 Sept 2023 1. ACC


jembatan otista 2.WAITING FOR
RESPOND
3. DONE!

Tabel 1. Contoh Planning and Programming

3) Taking action and communicating


Langkah ketiga melibatkan implementasi program dari tindakan dan
komunikasi yang telah didesain untuk mencapai tujuan spesifik bagi setiap
publik untuk mencapai sasaran program. Langkah ketiga mencari orang, “Siapa
yang akan melakukan dan memberitahukan program ini, serta kapan dan
bagaimana?”. Jurnalis selalu mempunyai cara atau strategi dalam memproduksi
beritanya dengan cara membuat ataupun ikut andil dalam sebuah program yang
ada.
Gambar 4. Contoh Program Andil dalam dunia olahraga.
Sumber: Pakaronline.com (2023)

4) Evaluating the problem


Langkah terakhir dalam proses ini melibatkan kesiapan, penilaian,
implementasi, dan hasil dari program tersebut. Penyesuaian telah dibuat sejak
program tersebut terimplementasi, berdasarkan umpan balik evaluasi mengenai
berhasil atau tidak.

Tugas dan Fungsi Jurnalis dalam Proses Produksi Berita Media Online

Jurnalis dalam memproses produksi berita melalui media online memiliki tugas
dan kewajiban yang menurut (Rachmawaty M 2020) menjelaskan ada empat tugas
pokok seorang jurnalis, yaitu:
1) Riset
Mencari atau mengumpulkan informasi baik itu dilapangan ataupun secara
online
2) Verifikasi
Hasil verifikasi yang sudah dila- kukan dilapangan dituangkan dalam bentuk
tulisan atau audio berita untuk selanjutnya dikirim ke redaktur untuk proses
penyuntingan berita, dimulai dengan berkoordinasi dengan reporter yang
bersangkutan.
3) Mengolah informasi menjadi berita
Yaitu dimana hasil berita liputan diolah kembali mulai dari penggunaan kosa
kata, pembuatan judul, transkrip audio (hasil rekaman). Ini dilakukan dengan
tujuan agar tidak ada kesalahan sebelum dilakukan publikasi.
4) Menyebarluaskan berita
Proses publikasi adalah tahap terakhir dalam proses produksi berita dalam
media Pakuan Raya, dimana berita sudah diverifikasi, revisi, dan pemilihan
jenis berita maka beritasudah layak dikonsumsi oleh pembaca.
Jurnalis berperan untuk mencari informasi, memverifikasi, mengolah dan
menyusunnya menjadi sebuah karya jurnalistik serta menyebarluaskannya kepada
masyarakat atau khalayak luas (Rachmawaty M 2020). Salah satu fungsinya adalah
(Bahri AN 2018):
1) To inform
Untuk menginformasikan, jurnalistik merupakan sarana untuk penyampaian
informasi berupa fakta dan peristiwa yang terjadi di sektor kehidupan manusia
dan patut diketahui publik, apalagi di era sekarang maka public bisa
mendapatkan informasi jauh lebih cepat karena adanya teknologi melalui
media online.
2) To interpretation
Untuk menginterpretasikan, jurnalistik merupakan sarana untuk memberikan
tafsiran atau interpretasi terhadap fakta dan peristiwa yang terjadi sehingga
publik dapat memahami dampak dan konsekuensi dari berita yang disajikan
walaupun banyaknya berita palsu yang tersebar, media berita Pakuan Raya
hadir dalam dunia pemberitaan secara online dengan tetap menerapkan salah
satu kode etik yang ada yaitu penyebarluasan informasi yang aktual atau asli.
3) To guide
Untuk mengarahkan, jurnalistik merupakan acuan untuk mengarahkan atau
memberi petunjuk dalam menyikapi suatu fakta dan peristiwa yang disajikan
dalam berita sehingga dapat menjadi pedoman bagi publik dalam memberi
komentar atau pendapat dalam mengambil keputusan, ini juga dilakukan oleh
para jurnalis Pakuan Raya bahwa berita yang dibawakan oleh media Pakuan
Raya bisa menjadi acuan untuk melihat seputar peristiwa yang ada melalui
websitenya.
4) To entertaint
Untuk menghibur, jurnalistik merupakan sarana yang bersifat menghibur, yang
menyegarkan dan menyenangkan pembacanya dengan menyajikan berita atau
informasi yang ringan dan rileks sesuai dengan kebutuhan gaya hidup manusia.
Tak Hanya itu, fungsi jurnalistik terus mengalami perkembangan. Dalam
konteks kekinian, fungsi jurnalistik telah berkembang lebih banyak lagi seiring
ekspetasi publik terhadap jurnalistik terutama dalam penyebaran informasi
yang dilakukan media Pakuan Raya salah satunya yaitu pemberitaan seputar
jenis berita yang menghibur seperti kegiatan sosial, pameran atau acara atau
event yang sedang berlangsung, salah satunya adalah Safari Malam yang
diselenggarakan oleh Taman Safari adalah salah satu bentuk bahwa media
Pakuan Raya turut serta dalam menghibur para masyarakat melalui beritanya.
5) To educate
Untuk mendidik, Jurnalistik sarana untuk mendidik dan menanamkan nilai-
nilai dan norma sosial, di samping budaya yang patut menjadi perhatian
masyarakat, media Pakuan Raya juga pasti mengedukasi para pembacanya
terutama seputar pemberitaan terkait Pendidikan, politik, dan masih banyak
lagi.
6) To mediate
Untuk mediasi, jurnalistik merupakan alat mediasi atau penghubung dalam
mempertemukan ketidak samaan tentang fakta atau peristiwa yang menjadi
berita dari berbagai sudut pandang, di samping dapat menjadi wahana yang
mempertemukan orang-orang yang berbeda pendapat atau opini tentang suatu
hal, media Pakuan Raya juga turut serta dalam kegiatan sosial yang ada, seperti
ikut serta melakukan pemberitaan charity atau amal, berita mediasi yang ikut
disebarkan Pakuan Raya salah satunya adalah upaya Indonesia mendamaikan
kelompok yang berselisih di Kamboja dan Indonesia hanya sebagai mediator.
7) To promote
Untuk mempromosikan, jurnalistik merupakan sarana pilihan dalam
mempromosikan keunggulan dan kelebihan suatu produk dan karya agar dapat
dipahami secara proporsional oleh public, media Pakuan Raya juga ikut
mempromosikan beberapa kegiatan seperti ikut mempromosikan kegiatan
Safari Malam yang diselenggarakan oleh Taman Safari dalam rangka
merayakan tahun baru 2024.
8) To influence
Untuk mempengaruhi, jurnalistik merupakan sarana untuk memperngaruhi
pendapat dan pikiran orang lain tentang fakta dan peristiwa yang menjadi topik
pembicaraan.
Pada delapan poin diatas adalah salah satu fungsi dan tugas seorang jurnalis
terutama pada media berita Pakuan Raya yang penyebarannya melalui media
online.

Proses Produksi Berita Media Online

Proses produksi merupakan interaksi antara bahan dasar, bahan-bahan


pembantu, tenaga kerja dan mesin-mesin serta alat-alat perlengkapan yang
dipergunakan (Gitosudarmo 2020). Proses produksi atau proses operasi adalah
proses perubahan masukan menjadi keluaran (Subagyo 2020).

Tahap Pra Produksi

Pra-produksi adalah sebuah tahap yang sangat penting, karena tahap ini
merupakan tahap perencanaan dari serangkaian kegiatan produksi yang akan
dilaksanakan. Jika tahap ini dilakukan dengan rinci dan baik, hasilnya pun akan
sesuai dengan apa yang direncanakan (Subagyo 2020). Pra-produksi merupakan
sebuah tahap persiapan sebelum memulai kegiatan produksi, sedangkan produksi
adalah tahapan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat ketika pra produksi. Di
lanjutkan dengan Pasca produksi merupakan tahap penyelesaian akhir dari produksi
(Riyadi dan Nugroho 2018). Jurnalis sebuah media terutama pada media Pakuan
Raya melaksanakan proses produksi berita melalui beberapa tahapan pada tahap
pra-produksi, diantaranya:
1) Rapat Perencanaan
Dalam proses produksi berita media Pakuan Raya online terdapat beberapa
tahapan yang dilalui di mana tahapan-tahapan ini sangat penting dan
berpengaruh terhadap hasil publikasi di internet. Rapat perencanaan ini
berlangsung setiap sore hari untuk memproyeksikan berita yang disaji kan
mulai malam hari hingga siang besok.

Gambar 5. Contoh Rapat Perencanaan

2) Pembagian Tugas
Setelah rapat redaksi, langkah selanjutnya adalah pemimpin redaksi membagi
tugas kepada anggota tim. Pembagian ini mencakup nama-nama anggota tim
yang ditugaskan, tanggal, lokasi, dan agenda kegiatan yang akan berlangsung.
Secara teknis, satu hari sebelum kegiatan, pemimpin redaksi telah
menginformasikan detail agenda melalui grup Whatsapp internal atau secara
langsung kepada anggota tim saat rapat diadakan. Pembagian tugas tersebut
yaitu:
a) Mengumpulkan Informasi
Tugas utama seorang jurnalis adalah mengumpulkan informasi yang akurat
dan relevan. Mereka melakukan riset, wawancara, observasi, dan pencarian
data untuk mendapatkan fakta-fakta yang diperlukan dalam melaporkan
suatu berita.
Gambar 6. Pengumpulan Informasi

b) Menulis dan Mengedit Berita


Setelah mengumpulkan informasi, jurnalis menulis berita dengan
menggunakan gaya penulisan yang sesuai dengan standar jurnalisme.
Mereka mengedit dan menyusun informasi yang diperoleh agar dapat
disampaikan dengan jelas dan padat kepada pembaca.
c) Melakukan Wawancara
Jurnalis seringkali melakukan wawancara dengan narasumber untuk
mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan sudut pandang yang
berbeda. Mereka bertanggung jawab untuk menyiapkan pertanyaan yang
relevan, mendengarkan dengan seksama, dan mencatat atau merekam
wawancara tersebut.
d) Meliput Peristiwa
Seorang jurnalis juga harus meliput peristiwa langsung di lapangan, seperti
konferensi pers, demonstrasi, acara olahraga, atau kejadian penting lainnya.
Mereka bertugas untuk mengumpulkan informasi secara real-time,
mengamati dan mencatat apa yang terjadi, serta melaporkannya kepada
masyarakat.

Gambar 7. Meliput Peristiwa

e) Riset data
Riset data yang dilakukan jurnalis adalah untuk mencari informasi berita
yang sedang terjadi dilingkungan ataupun berita yang bersifat situasional,
dalam pencarian berita tersebut biasanya dilakukan dengan cara mencari
beberapa media berita online agar tidak tertinggal (up to date). Riset data
biasanya dilakukan melalui media sosial atau website. Beberapa berita yang
didapatkan yaitu untuk pendataan ulang kembali, maksudnya yaitu dalam
media online Pakuan Raya berita yang mendapat atensi paling banyak atau
paling sering diminati bagi para pembaca di dalam website ini adalah berita
terkait pendidikan, maka dari itu pendataan dilakukan agar traffic pada
website Pakuan Raya tetap terjaga.
Media Link
https://www.wowkeren.com//berita/tampil/00469927.ht
ml

Kompas https://app.kurasi.media/posts?from=2023-02-
01%2003%3A00%3A00&to=2023-02-
01%2005%3A00%3A00&items=25

https://jateng.tribunnews.com/2023/02/01/digitalisasi-
perbankan-pacu-pertumbuhan-kinerja-bank-mandiri-di-
tahun-2022

Bisnis https://app.kurasi.media/posts?from=2023-02-
Indonesia 01%2003%3A00%3A00&to=2023-02-
01%2005%3A00%3A00&items=25

Tabel 2. Contoh Riset Data

3) Persiapan Peralatan dan Pengecekan


Menyiapkan peralatan sebelum beraktivitas di lapangan menjadi kunci utama
karena untuk mencapai hasil terbaik, tim humas harus dilengkapi dengan
peralatan yang mendukung proses produksi berita serta memastikan
kelengkapan data yang diperlukan. Setiap hari, pemeriksaan rutin dilakukan
untuk memastikan kondisi optimal dan kinerja perangkat yang digunakan,
sehingga tidak ada hambatan dalam proses kerja. Beberapa peralatan yang
digunakan oleh tim jurnalis media berita Pakuan Raya dalam memproduksi
berita untuk tahap produksi termasuk:
a) Kamera
Kamera merupakan sebuah alat yang digunakan keperluan untuk
mengabadikan suatu objek yang akan dijadikan sebuah gambar dalam
keadaan diam ataupun bergerak karena hasil proyeksi pada sistem lensa
(Prasetya 2020). Setiap kamera memiliki ciri khas serta peranan yang
berbeda-beda. Karakteristik merujuk pada perbedaan dalam hal kualitas,
bentuk, dan tujuan penggunaannya. Sementara itu, fungsi mengacu pada
berbagai kegunaan yang dapat dilakukan oleh kamera.
Karakteristik kamera yang digunakan dalam produksi berita Pakuan Raya
menggunakan kamera dengan karakter standar broadcast. Kamera standar
broadcast adalah kamera yang diproduksi untuk kebutuhan televisi atau
dokumentasi, baik untuk kebutuhan indoor dan outdoor (Latief, 2020).
Selain itu, fungsi kamera juga digunakan sebagai alat untuk
mendokumentasikan atau merekam suatu peristiwa atau keadaan dengan
gambar dan suara, atau gambar saja. Kamera digunakan untuk kegiatan
berupa pengumpulan, pemilihan, pengolahan, penyimpanan, data gambar,
dan suara yang diperlukan untuk kebutuhan sesuatu yang tujuannya untuk
mendapatkan keterangan, penerangan, dan menunjukkan data faktual hasil
produksi dilapangan.
Kamera yang digunakan tim jurnalis media beria Pakuan Raya beragam,
salah satu kamera yang digunakan saat kegiatan liputan atau produksi adalah
Sony Camera Mirrorless a6400, Canon EOS, Canon Mirrorless M100, dan
kamera gawai.

Gambar 8. Contoh Kamera yang digunakan


Gambar 9. Kamera Canon Mirrorless EOS M100
Sumber: Google (2023)

b) Penyimpanan Memori
Kartu memori seperti memory card atau alat penyimpanan memiliki peran
vital dalam penyimpanan data dari dokumentasi. Sebelum tim humas
memulai produksi berita, mereka rutin memeriksa peralatan yang akan
digunakan, termasuk pemeriksaan kartu memori. Hal ini dilakukan untuk
memastikan tidak ada masalah seperti memori penuh atau kegagalan akses
data. Untuk menjaga data yang terdokumentasi, langkah lain yang diambil
adalah mentransfer foto atau video yang sudah selesai ke perangkat
komputer masing-masing dan mengunggahnya ke Google Drive yaitu
sebuah penyimpanan berkas yang bisa diakses secara online dan dimanapun
Google Drive atau yang biasa disebut Gdrive juga memiliki kekurangan
yaitu penyimpangan yang terbatas yaitu hanya 15 GB saja untuk akun
Google yang status akunnya umum, tetapi ukuran penyimpanan tersebut
bisa ditambah dengan cara membeli penyimpanan tambahan. Ukuran
penyimpanan tambahan untuk Gdrive pun beragam dan asih dibilang cukup
terjangkau dan beragam harganya, salah satunya adalah penyimpanan
tambahan sebesar 50 GB biasanya dibandrol dengan harga $1.99 atau
kurang lebih Rp.30.000,-. Gdrive ini yang menjadi wadah khusus untuk
hasil liputan, sekaligus menjadi arsip untuk tim jurnalis media Pakuan Raya.
c) Baterai Kamera
Baterai kamera memiliki peran penting dalam produksi berita. Persiapan
baterai kamera menjadi krusial karena seringnya agenda produksi dilakukan
di berbagai lokasi dalam satu hari. Proses produksi berita seringkali
memakan waktu berjam-jam, sehingga kamera harus selalu siap atau dalam
kondisi stand by untuk merekam setiap acara atau momen penting tanpa
kekurangan daya. Tim jurnalis media Pakuan Raya selalu menyiapkan
baterai kamera cadangan untuk menghindari hambatan saat bertugas,
biasanya satu baterai bisa dipakai 1-2 jam terantung pemakain. Kondisi juga
berpengaruh pada kondisi baterai, jika kamera digunakan dalam keadaan
dibawah sinar matahari maka penggunaan baterai pun ikut tergantung
karena kamera akan terasa panas dan penggunaan baterai juga ikut
berkurang.
d) Gawai
Pada produksi berita, handphone atau gawai biasanya memiliki peran
sebagai perangkat untuk merekam suara seperti sambutan, wawancara, dan
pernyataan langsung dari narasumber. Selain berfungsi dalam proses
produksi berita, handphone juga harus tetap aktif dengan baterai terisi
penuh. Ini tidak hanya untuk kebutuhan dokumentasi berita, tetapi juga
untuk komunikasi internal antar tim guna mencegah miskomunikasi atau
kendala di lapangan.

Tahap Produksi

Produksi adalah tahapan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat ketika
pra produksi (Riyadi dan Nugroho 2018). Kata kunci untuk memproduksi atau
membuat program adalah ide atau gagasan inilah yang kemudian diwujudkan
melalui produksi. Proses publikasi jurnalistik online tidak terlalu rumit. Hal ini
disebabkan wartawan Pakuan Raya yang terlibat relatif sedikit. Wartawan yang
meliput di lapangan biasanya adalah jurnalis ahli yang memiliki kemampuan dan
mengerti tentang kode etik jurnalistik yang turut melaporkan hasil liputannya untuk
segera dipublikasi secara online.
Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
menerangkan bahwa wartawan memiliki dan wajib menaati Kode Etik Jurnalistik.
Lalu, dalam Pasal 1 Kode Etik Jurnalistik dikatakan bahwa, wartawan Indonesia
bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak
beritikad buruk. Penafsiran dari pasal tersebut menguraikan:
1) Independen, berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati
nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain, termasuk
pemilik perusahaan pers.
2) Akurat, berarti bisa dipercaya benar, sesuai dengan keadaan objektif ketika
peristiwa terjadi.
3) Berimbang, berarti semua pihak mendapat kesempatan setara.
4) Tidak beritikad buruk, berarti tidak ada niat secara sengaja untuk menimbulkan
kerugian pihak lain.
Namun realitasnya, banyak masyarakat yang meragukan independensi
wartawan Indonesia dikarenakan kepemilikan media atau perusahaan pers oleh
aktor politik. Begitu pula halnya dengan profesionalitas yang erat kaitannya dengan
ketaatan terhadap Kode Etik Jurnalistik.
Pada tahap produksi ini realisasi dari hasil rapat perencanaan pada tahap pra-
produksi sebelumnya yang kemudian akan dilakukan jurnalis ketika akan
melakukan proses produksi berita yaitu:
1) Liputan
Liputan yang dilakukan bertujuan untuk melakukan verifikasi dengan cara
mewawancarai narasumber yang berkompeten terkait kejadian yang sedang
terjadi dengan kesiapannya yang ada dilapangan seperti alat produksi,
pemahaman berita, dll. Reportase atau liputan adalah kegiatan untuk
mengumpulkan data-data yang penting untuk menjadi sumber berita (Azwar,
2018). Reportase adalah kegiatan jurnalistik yang melibatkan liputan langsung
di lapangan atau lokasi kejadian. Para reporter pergi langsung ke lokasi,
melakukan proses peliputan, dan mengumpulkan informasi serta fakta terkait
peristiwa tersebut. Informasi yang dikumpulkan harus mencakup unsur-unsur
5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). Unsur 5W+1H adalah
konsep dasar dalam jurnalisme yang merujuk pada pertanyaan-pertanyaan inti
yang harus dijawab oleh sebuah laporan berita. Singkatan ini mencakup:
a) Who (Siapa)
Identitas individu atau kelompok yang terlibat dalam peristiwa atau
kejadian. Pada tahap ini jurnalis Pakuan Raya mencari tahu terkait kegiatan
apa yang akan dilakukan dan target narasumber yang harus dijadikan
narasumber siapa.
b) What (Apa)
Deskripsi tentang peristiwa atau kejadian yang terjadi, apa yang terjadi
secara spesifik, jurnalis Pakuan Raya juga harus peka terhadap situasi
terkini yang bisa dijadikan berita untuk kebutuhan jurnalistik.
c) When (Kapan)
Waktu atau kapan peristiwa tersebut terjadi, baik secara tepat atau dalam
rentang waktu tertentu, dalam tahap ini jurnalis Pakuan Raya harus bisa
menjalankan strategi yang sudah dibahas pada pembahasan sebelumnya
yaitu strategi planning and programming. Maksudnya adalah membuat
perencaanaan kapan dan eksekusi waktu liputan atau turun lapangan agar
berita tidak ketinggalan dan tetap up to date atau fresh dan layak dikonsumsi
oleh publik.
d) Where (Di mana)
Lokasi atau tempat di mana peristiwa tersebut berlangsung, maksudnya
adalah penentuan lokasi untuk produksi berita, jika berita tidak terikat oleh
kejadian sementara yang bisa hilang jika tidak dijadikan berita saat itu juga
(temporary moment) atau jurnalis agar berita tetap terproduksi di media
yang ada maka jurnalis biasanya juga harus peka terhadap sikon (situasi dan
kondisi) yang ada, contohnya adalah jelang natal dan tahun baru maka
dibeberapa titik perkotaan biasanya akan terjadi kemacetan maka jurnalis
harus menentukan titik lokasi yang bisa dijadikan berita.
e) Why (Mengapa)
Alasan atau penyebab dari peristiwa yang terjadi, maksudnya adalah
jurnalis harus mengetahui kenapa berita yang ingin disebarluaskan ke
masyarakat itu dapat dikonsumsi atau tidak, contohnya adalah berita terkait
jelang pemilu 2024 maka jurnalis harus mengetahui kenapa berita tersebut
bisa dikatakan layak karena akan mempengaruhi citra sebuah media
pemberitaan juga kalau suatu berita tidak berbobot atau tidak layak
disebarluaskan.
f) How (Bagaimana)
Cara atau proses bagaimana peristiwa tersebut terjadi, atau bagaimana
peristiwa tersebut mempengaruhi orang atau lingkungan di sekitarnya, salah
satunya adalah bagaimana sebuah berita pemilu 2024 bisa mempengaruhi
masyarakat terkait pemilu yaitu karena pemilu 2024 adalah sebuah
peristiwa yang sangat besar dan sakral untuk sebuah negara dan
berpengaruh juga untuk perekonomian sebuah negara maka berita tersebut
bisa dikatakan layak karena mempengaruhi orang atau lingkungan.
Enam unsur di atas menjadi kunci penting dalam penulisan berita. Dalam
menyusun berita Pakuan Raya, kejelasan sangat penting. Jika tulisan kurang
jelas atau tidak mengkomunikasikan pesan dengan baik, maka berita tersebut
dapat dianggap gagal. Sebaliknya, tulisan yang komunikatif dan jelas dalam
menyampaikan gagasannya dapat dianggap sebagai tulisan berita yang baik
dan dapat dipahami oleh pembaca. Ketika menulis berita, kalimat yang kurang
tepat dapat diperbaiki atau dihapus untuk meningkatkan daya tarik bacaan.

Gambar 10. Contoh Berita Pakuan Raya


Penggunaan kata-kata dari bahasa asing, bahasa daerah, atau istilah teknis yang
sulit dipahami sebaiknya dihindari sebisa mungkin, baik dalam judul maupun
isi berita. Namun, jika perlu, tim penulis akan memberikan penjelasan untuk
memudahkan pemahaman pembaca.
Unsur-unsur yang sudah diuraikan diatas ikut membantu membangun sebuah
laporan berita yang komprehensif dan informatif dengan memastikan semua
aspek penting dari suatu peristiwa atau topik tercakup dalam laporan tersebut.
Peliputan sebuah berita memiliki beberapa tahapan yang terdiri dari:
a) Wawancara dengan narasumber
Wawancara dalam produksi berita memerlukan keterangan yang krusial.
Kesiapan dan pelaksanaan wawancara harus terencana dengan baik untuk
memastikan informasi yang berharga terperoleh dengan baik. Wawancara
merupakan salah satu cara menggali informasi dan komentar agar bahan
berita yang kita kumpulkan lengkap, akurat dan berimbang (Harahap 2018).
(Creswell dalam Rachmawati 2018) menjelaskan bahwa prosedur
wawancara seperti tahapan berikut ini:
i) Identifikasi para partisipan berdasarkan prosedur sampling yang dipilih.
ii) Tentukan jenis wawancara yang akan dilakukan dan informasi apa yang
relevan dalam menjawab pertanyaan penelitian.
iii) Siapkan alat perekam yang sesuai, misalnya mike untuk pewawancara
maupun partisipan. Mikrofon harus cukup sensitif merekam pembicaraan
terutama bila ruangan tidak memiliki struktur akustik yang baik dan ada
banyak pihak yang harus direkam.
iv) Cek kondisi alat perekam, misalnya baterainya. Kaset harus kosong dan
tepat pada pita hitam bila mulai merekam. Jika perekaman dimulai,
tombol perekam sudah ditekan dengan benar.
v) Susun protokol wawancara, panjangnya kurang lebih empat sampai lima
halaman dengan kira-kira lima pertanyaan terbuka dan sediakan ruang
yang cukup di antara pertanyaan untuk mencatat respon terhadap
komentar partisipan.
vi) Tentukan tempat untuk melakukan wawancara. Jika mungkin ruangan
cukup tenang, tidak ada distraksi dan nyaman bagi partisipan. Idealnya
peneliti dan partisipan duduk berhadapan dengan perekam berada di
antaranya, sehingga suara suara keduanya dapat terekam baik. Posisi ini
juga membuat peneliti mudah mencatat ungkapan non-verbal partisipan,
seperti tertawa, menepuk kening, dsb.
vii) Berikan inform consent pada calon partisipan.
viii) Selama wawancara, sesuaikan dengan pertanyaan, lengkapi pada waktu
tersebut (jika mungkin), hargai partisipan dan selalu bersikap sopan
santun. Pewawancara yang baik adalah yang lebih banyak mendengarkan
daripada berbicara.
Gambar 11. Liputan Lapangan

b) Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan
informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar
yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung pemberitaan
(Sugiyono 2018). Pada proses dokumentasi, mengumpulkan visual dan data
bukanlah satu-satunya fokus. Seorang fotografer harus menunjukkan
profesionalisme dalam memilah-milah beragam visual dan data yang
tersedia, dengan memberikan perhatian khusus pada nilai yang terkandung
dalam setiap elemen visual dan data tersebut. Tahap dokumentasi dalam
proses produksi liputan lapangan terdiri dari dua jenis:
i) Foto
Proses dokumentasi dibutuhkan seorang fotografer atau juru kamera
yang bertugas dalam pengambilan gambar. Juru kamera dalam bidang
pemberitaan bukan sekedar tukang mengambil gambar tetapi harus
memiliki pengetahuan jurnalistik sehingga gambar yang diambil harus
memiliki nilai berita dan juru kamera juga harus peka serta sigap ketika
melakukan peliputan (Harahap 2018).
Gambar 12. Dokumentasi Kegiatan

ii) Video
Video merupakan media elektronik yang mampu menggabungkan
teknologi audio dan visual secara bersama sehingga menghasilkan suatu
tayangan yang dinamis dan menarik (Yudianto 2017). Selain mengambil
foto, dokumentasi juga melibatkan pengambilan video. Proses
pengambilan video bertujuan untuk merekam momen-momen penting
dari suatu kegiatan dalam bentuk audio visual, sekaligus sebagai bukti
konkret tentang terjadinya kegiatan tersebut.
Proses pengambilan dokumentasi saat liputan tidak semerta-merta
dilakukan tanpa kemampuan yang mumpuni, Menurut (Suwanto 2020)
terdapat beberapa teknik pengambilan gambar diantaranya:
i) Medium Long Shot (MLS)
Gambar diambil dari jarak agak jauh, sehingga jika misalnya terdapat 3
objek dalam suatu adegan, seluruhnya akan terlihat.
Gambar 13. Foto MLS

ii) Long Shot (LS)


Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar kaki.

Gambar 14. Long Shot


iii) Extreme Long Shot (XLS)
Gambar diambil dari jarak lebih jauh lagi, yang ditonjolkan bukan
objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui
posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.

Gambar 15. XLS

iv)Medium Shot (MS)


Gambar diambil dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang
terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut ke atas)
v) Close Up (CU)
Gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat
seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru.
vi) Medium Close Up (MCU)
Hampir sama dengan MS, objeknya pasti orang dan diambil dari dada ke
atas.
vii) Extreme Close Up (XCU)
Lebih dekat dari pengambilan CU, gambar yang terlihat sangat detail
seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
viii) Establishing Shot
Pengambilan gambar yang memperlihatkan lokasi adegan, biasanya
terdapat pada permulaan film.
ix) Knee Shot
Kamera mengambil gambar objek dari kepala hingga lutut.
x) Full Shot
Kamera mengambil gambar objek secara penuh dari kepala sampai
kaki.
xi) Low Angle
Kamera mengambil gambar dengan sudut pandang dari bawah,
sehingga objek yang diambil terlihat tinggi. Biasanya untuk memberi
kesan berwibawa, kuat dan dominan.
xii) High Angle
Kamera mengambil gambar dengan sudut pandang dari atas, dilakukan
untuk memberi kesan kecil.
xiii) Eye Angel
Kamera mengambil gambar setinggi mata objek, memberi kesan wajar.
xiv) Over Shoulder
Pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut
hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk
memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu.

Gambar 16. Over Shoulder


2) Hasil verifikasi yang sudah dilakukan dilapangan dituangkan dalam bentuk
tulisan atau audio berita untuk selanjutnya dikirim ke redaktur untuk proses
penyuntingan berita, dimulai dengan berkoordinasi dengan reporter yang
bersangkutan.

Tahap Pasca Produksi

Tahapan pasca produksi merupakan tahapan terakhir dimana hasil liputan


dilapangan yang sudah dibuat telah siap untuk dipublikasi. Namun, sebelum berita
yang sudah didapatkan dan sudah diverifikasi kedalam tulisan terdapat beberapa
hal yang harus dilakukan sebelum dipublikasi:
1) Verifikasi ulang (Penyuntingan Ulang)
Yaitu dimana hasil berita liputan diolah kembali mulai dari penggunaan kosa
kata, atau pembuatan judul, atau berupa transkrip audio (hasil rekaman). Ini
dilakukan dengan tujuan agar tidak ada kesalahan sebelum dilakukan publikasi.
Menyunting naskah secara sederhana dapat dimaknai sebagai kegiatan
pemeriksaan kembali suatu tulisan atau naskah sebelum dipublikasikan.
Sebuah naskah dibuat biasanya melalui tiga tahap, yaitu persiapan, penulisan,
dan penyuntingan.
Naskah yang dibuat tanpa proses penyuntingan memiliki peluang kesalahan
teknis dan substansi. Pada titik inilah, proses penyuntingan berfungsi untuk
meminimalisir kekurangan sebuah naskah (Niam N 2018).
Proses penyuntingan bisa dilakukan terhadap tulisan sendiri dan bisa juga
dilakukan terhadap tulisan orang lain. Mengacu pada pengertiannya maka
kegiatan menyunting naskah mengharuskan penulis naskah membaca secara
cermat terhadap naskah yang harus penulis naskah sunting. Tentu tidak hanya
berhenti dengan membaca saja, tetapi juga melakukan proses perbaikan.
Karena itu menyunting naskah disebut juga sebagai kegiatan mengedit.
Tujuan menyunting adalah untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh seorang penulis dalam membuat tulisan sehingga kualitas
tulisan menjadi lebih baik. Implikasinya, sebuah tulisan yang telah disunting
terasa lebih enak dan memikat untuk dibaca (Niam N 2018).
Proses verifikasi ulang atau penyuntingan sebuah berita juga terdapat sebuah
prinsip yaitu:
a) Prinsip pertama adalah mengoreksi terhadap kejernihan naskah yang kita
tulis. Penulis yang baik akan membaca secara cermat dan objektif terhadap
naskahnya. Ia juga tidak akan segan bertanya kepada orang lain. Cara
semacam ini memberi peluang untuk membuat sebuah naskah menjadi
lebih baik.
b) Prinsip kedua adalah melakukan pengecekan terhadap alur paragraf.
Sangat mungkin alur paragrafnya masih terasa loncat-loncat, inkoheren,
dan bolak-balik. Jika masih semacam ini maka tulisan harus disunting agar
alur paragraf menjadi padu.
c) Ketiga, mengecek akurasi informasi dan pernyataan yang terdapat dalam
tulisan. Data dan informasi di sebuah tulisan sangat mungkin kurang valid.
Tahun misalnya, rawan kesalahan ketik. Padahal, beda angka jaraknya
sangat jauh. Misalnya, sebuah buku menyebutkan bahwa Sultan
Trenggana kembali dari Makkah pada tahun 1924. Data ini jelas tidak
valid. Setelah saya cek di buku-buku sejarah, ternyata tahun yang benar
adalah 1624.
d) Keempat, mengolah kalimat menjadi efektif, hemat, dan ringkas. Gaya
bahasa seorang penulis bersifat unik. Seorang penulis bisa jadi memiliki
gaya menulis yang panjang dan berbelit-belit. Tulisan semacam ini perlu
diedit agar tidak membosankan saat dibaca.
e) Kelima, kata ‘yang’, ‘bahwa’, ‘adalah’, ‘tentang’, ‘dari’, dan ‘oleh’
sebaiknya dihindari jika tidak membuat kalimat semakin efektif.
f) Keenam, kalimat positif selalu lebih kuat.
g) Ketujuh, diksi atau pilihan kata juga penting untuk pemahaman para
pembaca sebuah naskah atau informasi.

Gambar 11. Tahap Verifikasi Ulang

2) Revisi
Revisi dilakukan dengan tujuan melihat kelayakan berita, apakah layak
dikonsumsi oleh masyarakat atau tidak.
3) Kategori berita
Setelah dilakukannya revisi berita, selanjutnya yaitu tahap memasukkan berita
sesuai kategorinya atau sesuai jenisnya. Berita memiliki berbagai macam jenis
yaitu berita langsung, berita mendalam, berita opini, berita interpretatif dan
berita investigasi.
4) Proses Publikasi
Proses publikasi adalah tahap terakhir dalam proses produksi berita dalam
media online Pakuan Raya, dimana berita dan sudah diverifikasi, revisi,
pemilihan jenis berita maka berita sudah layak dikonsumsi oleh pembaca.
Gambar 17. Contoh Konfirmasi Publikasi

HAMBATAN DAN SOLUSI

Hambatan Teknis

Secara teknis, hambatan adalah hal apapun yang dapat mendistorsi pesan,
apapun yang menghalangi penerima dalam menerima pesan (Alfi dan Saputro
2018).
Hambatan teknis dalam makalah ini yaitu saat berada di daerah yang terpencil
minimnya sinyal handphone lalu kondisi lapangan yang tidak dapat di prediksi,
menjadi hambatan setiap jurnalis saat akan menjalankan tugas, hambatan ini
sangatlah berpengaruh besar, karena terkadang hambatan teknis tidak bisa atau
sukar untuk diatasi secara langsung. Hambatan teknis sering terjadi pada jurnalis
saat bekerja, tetapi meskipun hambatan ini sulit untuk diatasi seorang jurnalis akan
mencari jalan keluar untuk mengatasinya agar tidak merugikan pihak lain.
1) Sinyal
Liputan yang dilakukan saat dilapangan yaitu sulitnya sinyal saat berada di
daerah yang terpencil, minimnya sinyal handphone lalu kondisi lapangan yang
tidak dapat di prediksi, menjadi hambatan setiap jurnalis saat akan
menjalankan tugas, hambatan sangatlah berpengaruh besar, karena terkadang
hambatan teknis tidak bisa atau sukar untuk diatasi secara langsung. Hambatan
teknis sering terjadi pada jurnalis saat bekerja, tetapi meskipun hambatan ini
sulit untuk diatasi seorang jurnalis akan mencari jalan keluar untuk
mengatasinya agar tidak merugikan pihak lain.
2) Alat yang tidak mendukung
Alat yang tidak mendukung disini dimaksudkan situasional, artinya beberapa
alat mengalami kendala yang tidak terduga seperti kartu memori perekam yang
penuh, kamera yang kehabisan baterai atau tidak terbawa, dll.
3) Kondisi file yang tidak mendukung file yang digunakan pada saat pra- produksi
hingga pasca produksi mengalami kendala tidak mendukung, yaitu seperti file
yang tidak tertata dengan rapih, file yang hilang, ataupun file yang tidak
mendukung formatnya sehingga harus melakukan proses ubah format yang
memakan waktu untuk mengubahnya kembali.

Solusi Hambatan Teknis

Berikut solusi-solusi guna meminimalisir hambatan teknis yang dialami oleh


jurnalis di divisi jurnalistik pada media pemberitaan Pakuan Raya, yaitu:
1) Meminta kepada rekan jurnalis untuk memberikan hotspot atau tethering (ber
bagi sinyal), atau bisa melakukan sebuah riset terlebih dahulu terhadap daerah
yang akan dilakukan proses liputan apakah daerah tersebut diperlukan per
siapan tertentu terhadap hambatan sinyal seperti membeli kartu sim yang sesuai
dengan daerah tersebut.
2) Sebelum melakukan liputan dilapangan sebaiknya dilakukan pengecekan pada
alat-alat yang akan digunakan sebelum proses liputan dilakukan.
3) Dalam penggunaan file tertentu sebaiknya dilakukan sorting atau penataan
terhadap kerapihan data yang dikumpulkan, melakukan pengecekan ulang
apakah file sudah dibackup atau belum agar tidak terjadi kehilangan file dan
dilakukannya pengaturan format yang sesuai sebelum sampai pada tahap
publikasi berita.

Hambatan Non-Teknis

Hambatan non teknis yang dialami jurnalis pada media berita Pakuan Raya yaitu:
1) Briefing yang berbeda briefing yang dimaksud yaitu perencanaan liputan yang
terjadi tidak sesuai dengan rencana atau janji yang sudah disepakati.
2) Deadline yang tidak sesuai deadline yang diberikan oleh redaktur tidak sesuai
dengan jadwal yang sudah ada.

Solusi Hambatan Non Teknis

Berikut solusi-solusi guna meminimalisir hambatan non teknis yang dialami oleh
jurnalis di divisi jurnalistik media pemberitaan Pakuan Raya, yaitu:
1) Setelah mendapatkan sebuah perencanaan dengan tim jurnalistik dan terjadi
sebuah miskomunikasi sebaiknya menjelaskan kembali rencana yang sudah
disesuaikan sebelumnya agar tidak terjadi miskomunikasi ataupun jika masalah
tidak terpecahkan sebaiknya pihak yang terlibat melakukan perencanaan ulang
sesuai kondisi yang ada.
2) Jika ditemukan masalah pada proses produksi berita seperti jadwal yang tidak
sesuai seperti yang sudah disepakati sebaiknya dilakukan permintaan
pengubahan jadwal yang lebih sesuai dengan keadaan yang sedang terjadi
bersama dengan tim jurnalistik.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan, maka dapat diambil beberapa


kesimpulan sebagai berikut:
1) Media online Pakuan Raya telah mempercepat proses produksi berita dengan
teknologi informasi, memungkinkan liputan langsung, interaksi dengan
pembaca, dan penyebaran konten lebih luas. Ini mempertahankan relevansi
mereka dalam persaingan dengan media konvensional.
2) Hambatan seperti keakuratan informasi, sumber daya manusia, dan persaingan
dengan media online lain tetap jadi fokus utama dalam produksi berita. Namun,
melalui inovasi dan adaptasi terus-menerus, media Pakuan Raya bisa terus
berkembang dan memberikan informasi berharga kepada masyarakat.

Saran

Berdasarkan makalah seminar ini, saran yang dapat diberikan yaitu:


1) Investasi dalam pelatihan jurnalis adalah kunci. Dengan pelatihan
berkelanjutan tentang teknologi terkini, etika jurnalistik, dan keterampilan
penulisan berita yang berkualitas, tim editorial bisa menghasilkan berita lebih
akurat dan informatif.
2) Pentingnya menjalin komunikasi antar divisi dan atasan. Hal itu bertujuan
untuk meminimalisir kesalahan yang dibuat oleh divisi jurnalistik pada media
Pakuan Raya, dengan begitu berita pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan
yang disepakati divisi lain dan atau atasan beserta masyarakat yang akan
mengkonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
Adinegoro dalam Halimus SS. 2020. Hukum Komunikasi Jurnalistik. Universitas
Negeri Yogakarta.
Alfi I, & Saputro, D. R. (2018). Hambatan Komunikasi Pendamping Sosial. Al-Balagh:
Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 3(2), 193-210.
Azwar M. (2018). 4 Pilar Jurnalistik (Pengetahuan Dasar Belajar Jurnalistik). Jakarta:
Prenadamedia Group.
Bahri AN. 2018. DIKTAT JURNALISTIK. Universitas Islam Medan.
Cutlip dan Center dalam Abadiningtyas DM, et al. 2018. Strategi Jurnalis Cutlip And
Center Komisi Pemilihan Umum Denpasar Dalam Upaya Meningkatkan
Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pilgub Bali Tahun 2018. Undiknas
Denpasar.
Creswell dalam Rachmawaty M. 2020. Fungsi & Peran Jurnalis. Universitas
Pembangunan Jaya. Tanggerang.
Gitosudarmo. 2020. Diakses pada tanggal 13 Desember 2023. https://digilib.-
uns.ac.id/dokumen/d ownload/43666/MTUxNjIx/Penentu.
Hadi IP, Wahjudianata M dan Indrayani II. 2020. Komunikasi Massa.
Harahap A. 2018. Manajemen Pemberitaan dan Jurnalistik TV. Jakarta Barat: Indeks
Koesomowidjojo SRM. 2021. Dasar dasar komunikasi. Jakarta: Gramedia.
Latief R. 2020. Panduan Produksi Acara Televisi Nondrama. Jakarta:Prenada Media.
Niam N. 2018. Menyunting Naskah: Catatan Sederhana. Universitas Muhammdiyah
Surabaya.
Pavlik dalam Santana. 2019. Jurnalisme Online dan Media Online. Universitas
Brawijaya.
Prasetya ID. 2020. Rancang Bangun Stabilizer Kamera 3-Axis menggunakan Sensor
Gyroscope dan Kontroler PID Doctoral dissertation. Universitas
Muhammadiyah Gresik.
Riyadi dan Nugroho. 2018. Perancangan Video Tutorial tentang Manajemen Produksi
Film dengan Metode MDLC. Universitas Internasional Batam.
Silviani I. 2020. Komunikasi Organisasi. Surabaya.
Subagyo. 2020. Diakses pada tanggal 13 Desember 2023. https:// digilib.uns.ac.id/-
dokumen/download/43666/MTUxNjIx/Penentu
Suhandang K. 2018. Pengantar Jurnalistik. Bandung:Nuansa Cendekia.
Sugiyono. 2018. Pembuatan Video Dokumentasi Event Organizer bagi Perusahaan
PT. Kalamata Komunika Idealeema di Bandung. Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Indonesia.
Supriyatna A dalam Vanya KMP. 2021. Mengembangkan Jurnalistik Sekolah. Diakses
pada tanggal 26 Desember 2023. https://www.kompas.com-
/skola/read/2023/01/14/100000169/mengenal-profesi-jurnalis-beserta-
tugasnya#google_vignette
Yudianto A. 2017. Penerapan Video Sebagai Media Pembelajaran. Universitas
Muhammadiyah Sukabumi.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Laporan Sore Cek Berita Media
Lampiran 2. Report Harian Berita

Lampiran 3. Riset Data Media


Lampiran 4. Contoh Isu yang sedang terjadi

Lampiran 5. Kantor Pakuan Raya


Lampiran 6. Foto Bersama Mentor Ibu Enay Minarni
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 11 Januari
2002, sebagai anak ke 5 dari pasangan Bapak Hariadi
Djoko Susetyo dan Ibu Ida Skandiana. Pendidikan
Sekolah Menengah Atas (SMA) ditempuh di sekolah
SMA Negeri 7 Kota Bogor, dan lulus pada tahun 2020.
Pada tahun 2020, penulis diterima sebagai mahasiswa
program Diploma 4 (D-4) di Program Studi Komunikasi
Digital dan Media di Sekolah Vokasi Institut Pertanian
Bogor. Selama mengikuti program D-4, tepatnya di
semester 1, penulis berkesempatan menjadi panitia
Healthynication yang diselenggarakan oleh kelas Q1
Program Studi Komunikasi SV IPB. Pada semester 2, penulis juga berkesempatan
menjadi panitia inti humas semua kelas pada mata kuliah Komunikasi Antar Budaya,
dalam acara Festival Budaya. Pada semester 3, penulis berkesempatan menjadi ketua
sponsorship dalam acara seminar Culinary Festival yang diselenggarakan di zoom
meeting untuk memenuhi Tugas Akhir semester mata kuliah Event Organizer. Pada
semester 4, penulis berkesempatan menjadi Content Creator/Humas yang
diselenggarakan di zoom meeting untuk memenuhi Tugas Akhir semester mata kuliah
Fotografi. Pada semester 5, penulis berkesempatan menjadi videographer dan editor
pada tugas akhir mata kuliah Film dan Video. Pada semester 6, penulis melanjutkan
pemenuhan studi PKL di PT. Kereta Api Indonesia pada divisi Humas. Dan di semester
7, Pakuan Raya menjadi tempat pembelajaran lapangan penulis dan mempelajari
terkait dunia pemberitaan yang berkaitan dengan media online.

Anda mungkin juga menyukai