Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN AKHIR

PERAN REPORTER DALAM PROSES LIPUTAN


PADA PROGRAM ACARA
MENYINGKAP TABIR DI TV ONE

ALFI MELDA PRATIKA


J3A215242

PROGRAM KEAHLIAN KOMUNIKASI


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
PERAN REPORTER DALAM PROSES LIPUTAN
PADA PROGRAM ACARA
MENYINGKAP TABIR DI TV ONE

Laporan Akhir
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya
pada Program Keahlian Komunikasi

Oleh:
ALFI MELDA PRATIKA
J3A215242

PROGRAM KEAHLIAN KOMUNIKASI


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
Judul : Peran Reporter dalam Proses Liputan pada Program Acara Menyingkap
Tabir di Tv One
Nama : Alfi Melda Pratika
NIM : J3A215242
PK : Komunikasi

Menyetujui:
Dosen Pembimbing

Moch Hudi Santoso, SSos MP

Mengetahui:
Direktur Program Diploma Koordinator Program Keahlian

Dr Ir Bagus P. Purwanto, MAgr Dr Ir Wahyu Budi Priatna, Msi


PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN AKHIR DAN
SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan Laporan Akhir berjudul Peran Reporter


dalam Proses Liputan Pada Program Menyingkap Tabir di Tv One adalah karya
saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir laporan ini.

Bogor, Februari 2018

Alfi Melda Pratika


J3A215242
ABSTRACT
ALFI MELDA PRATIKA. J3A215242. 2018. The Role Of Reporter In The
Coverage Process On The Menyingkap Tabir Program TvOne.
Supervised by MOCH HUDI SANTOSO.
Television is information media that mostly chosen by people, because its
provides vary contents. One of them is Menyingkap Tabir program in tvOne.
Menyingkap Tabir belong to of investigation department and under the current
affairs directorate. Menyingkap Tabir program is also one deep investigation
programs. The main feature of this program is to trace more the phenomena that
happened in society. Reporter is very imfortant at every parvsion process to make
a good news for Menyingkap Tabir program, like to inform people about some
event or incident, to make a good relationship with interviewees, and to make a
good news sripct. In order to the convey useful information to the public, the
production team and when the product assistant must prepare materials that
contain actual and accurate information, and when technical and non-technical
appear, the team must well prepored to overcome these obstacles.

Keywords : Menyingkap Tabir tvOne Program, Current Affairs.


RINGKASAN
ALFI MELDA PRATIKA. J3A215242. 2018. Peran Reporter dalam Proses
Liputan pada Program Acara Menyingkap Tabir di TvOne. Laporan Akhir.
Program Keahlian Komunikasi, Program Diploma Institut Pertanian Bogor.
Dosen Pembimbing: Moch Hudi Santoso, SSos MP

Televisi merupakan media informasi yang banyak dipilih oleh kebanyakan


orang. Disamping karena banyak orang yang mimiliki televisi, konten yang
disajikan pun beragam serta lebih mudah diterima dibandingkan dengan media
lain. Kegiatan jurnalistik tidak terlepas tentang telivisi. Kegiatan yang termasuk
diantaranya mengumpulkan data, menulis, menafsirkan, dan membuat informasi
berita yang akan disebarluaskan kepada masyarakat melalui media masa. Hidup
manusia akan terfokuskan pada media massa, karena melalui media massa
masyarakat bisa belajar banyak hal yang mampu menambah wawasan. Berbagai
kebutuhan sehari-hari juga memilih media massa. Beragam jenis program acara
televisi seperti program information, education, dan entertainment dengan
berbagai format acara seperti news, current affair, talkshow, gameshow dan lain
sebagainya.
Program acara Menyingkap Tabir merupakan sebuah program soft news
yaitu Current Affairs di tv One berita yang disajikan dengan interpretasi tentang
kondisi dan situasi dalam masyarakat yang dihubungkan dalam konteks yang
lebih luas dan melampaui waktu yang termasuk kedalam rumpun departemen
Investigasi dan dibawah direktorat Current Affairs. Program Menyingkap Tabir
juga salah satu program mendalam dan investigasi, cakupan kasusnya meliputi
peristiwa kriminal. Program acara Menyingkap Tabir tayang dua kali dalam
seminggu, setiap hari Senin dan Jum’at pada pukul 20.30 WIB dengan durasi
tayang 30 menit dengan jumlah lima segmen.
Laporan akhir ini disusun berdasarkan data yang diperoleh dari Praktik
Kerja Lapangan yang dilaksanakan di gedung tvOne yang beralamat di Jalan
Rawa Terate II No.2 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur mulai tanggal
17 Juli 2017 sampai September 2017. Tujuan dari penulisan ini adalah
menjelaskan karakteristik program acara Menyingkap Tabir, menjelaskan proses
liputan pada program acara Menyingkap Tabir dari mulai praproduksi sampai
pasca produksi, dan menjelaskan berbagai hambatan yang dialami tim program
acara Menyingkap Tabir selama proses liputan ke lapangan.
Peran reporter dalam proses liputan juga memegang semua tanggung jawab
saat proses liputan berlangsung di lapangan, termasuk terjadinya hal atau
peristiwa, lalu diolah menjadi sebuah berita. Selain itu, fungsi reporter
mengungkapkan latar belakang informasi atau berita, menjelaskan terkait berita
satu dengan berita lainnya, dan menggali persoalan dibalik peristiwa dan berita.
Hambatan yang terjadi dalam program acara Menyingkap Tabir seperti
hambatan teknis dan non teknis. Hambatan teknis yang berkaitan dengan
persiapan teknis dalam proses liputan ke lapangan, seperti kondisi narasumber dan
peralatan, sedangkan Hambatan nonteknis adalah hambatan yang berkaitan
dengan sumber daya manusia serta lingkungan, hambatan nonteknis ini yang
sangat menggangu saat proses liputran karena hambatan yang tidak terduga.
PRAKATA

Puji dan syukur penulis selalu panjatkan kepada Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan dengan
tepat. Tema yang penulis pilih merupakan hasil dari kegiatan praktik kerja
lapangan yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2017 sampai September 2017,
dengan judul Peran Reporter Dalam Proses Liputan Pada Program Menyingkap
Tabir di tvOne.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III pada Program Keahlian
Komunikasi Institut Pertanian Bogor. Terima kasih penulis ucapkan kepada :
1) Orangtua yang selalu mendoakan saya, ayahanda Unang Suryaman, SH dan
ibunda Ika Mutya Utami, serta seluruh keluarga yang telah memberikan
dukungan dalam segala hal dan memberikan doa tiada henti untuk
menyelesaikan tugas akhir dengan baik.
2) Moch Hudi Santoso, SSos MP sebagai dosen pembimbing yang telah
memberian bimbingan, kritik, dan saran dalam membantu penulisan karya
ilmiah ini.
3) Seluruh Dosen Komunikasi Diploma Institut Pertanian Bogor yang telah
memberikan dukungan dan ilmu dari awal perkuliahan semester satu hingga
semester enam sampai penyusunan Laporan Akhir.
4) Eko Subiyakto,S.Sos sebagai Produser eksekutif Menyingkap Tabir yang
telah banyak membantu saya selama Praktik Kerja Lapangan berlangsung,
mulai dari pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi dari
Acara Menyingkap Tabir.
5) Seluruh tim Program Acara Mnyingkap Tabir yang telah banyak memberi
saran pada pembuatan Laporan Akhir dari Praktik Kerja Lapangan yang
telah diselesaikan.
6) Rekan-rekan mahasiswa Program Diploma Institut Pertanian Bogor,
khususnya mahasiswa Program Keahlian Komunikasi angkatan 52 yang
telah ikut serta dan memberikan informasi tentang penulisan Laporan Akhir
ini. Penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat sebagai
pengetahuan dan ilmu-ilmu mengenai dunia komunikasi bagi para pembaca.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Bogor, Februari 2018

Alfi Melda Pratika


DAFTAR ISI
ABSTRACT 1
RINGKASAN 3
PRAKATA 5
DAFTAR ISI 7
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN ix
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
METODE 2
Lokasi dan Waktu 2
Data Instrumen 3
Teknik Pengumpulan Data 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT LATIVI MEDIA KARYA 4
Sejarah dan perkembangan tvOne 4
Logo Perusahaan 7
Kebijakkan Mutu 7
Visi & Misi 8
Segmentasi Khalayak 8
KARAKTERISTIK PROGRAM ACARA MENYINGKAP TABIR 8
Program Acara Menyingkap Tabir 8
Peran dan Tugas Tim Program Acara Menyingkap Tabir 10
Format Acara Menyingkap Tabir 17
Stuktur Pragram Acara Menyingkap Tabir 19
PERAN REPORTER DALAM PROSES LIPUTAN PADA PROGRAM
ACARA MENYINGKAP TABIR 16
Praproduksi 17
Produksi 18
Pasca Produksi 22
HAMBATAN DAN SOLUSI YANG DIALAMI TIM PROGRAM ACARA
MENYINGKAP TABIR SAAT PROSES LIPUTAN 25
Hambatan Teknis 24
Hambatan Non Teknis 25
Solusi yang Dilakukan oleh Tim Liputan Menyingkap Tabir 26
SIMPULAN DAN SARAN 28
Simpulan 28
Saran 28
DAFTAR PUSTAKA 29
LAMPIRAN 30
RIWAYAT HIDUP 32
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1 Direktur Utama tvOne 5
2 Diredaksi Jabatan tvOne 5
3 Logo tvOne 7
4 Program Menyingkap Tabir tvOne 9
5 Stuktur program acara Menyingkap Tabir 15
6 Praproduksi Menyingkap Tabir 17
7 Produksi Menyingkap Tabir 18
8 Time code wawancara narasumber 20
9 Naskah berita Menyingkap Tabir 21
10 Tapping host Menyingkap Tabir 21
11 Pasca produksi Menyingkap Tabir 22

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1 Proses pengecek suara narasumber saat wawancara 28
2 Suasana wawancara nasarumber 30
3 Tapping host 29
4 Setelah tapping host berlangsung 29
5 Setelah rapat mingguan 30
6 Suasana ruangan Current Affairs (CA) 30
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Media informasi adalah salah satu hal yang sangat penting dalam era
globalisasi. Perkembangan teknologi semakin meningkat, secara langsung dan
tidak langsung teknologi komunikasi pun semakin canggih. Menurut Jauhari, H
(2012:88), perkembangan teknologi informasi selalu menjadi tema utama di dunia
modern. Sejak frekuensi ditemukan, teknologi ini menjadi embrio pesatnya
perkembangan peralatan komunikasi dan informasi. Masing-masing jenis
teknologi informasi dan komunikasi tentu saja memiliki karakternya yang
berbeda, disertai dengan kelebihan dan kekurangan. Era globalisasi seperti
sekarang ini, Informasi dituntut lebih cepat dari pada sebelumnya. Tentunya tidak
hanya cepat, tetapi informasi yang faktual dan aktual dengan gambar hidup yang
bertutur serta penulisan berita yang mudah dimengerti dan komunikatif akan
menjadi pilihan bagi khalayak dalam mendapatkan informasi.
Televisi merupakan media informasi yang banyak dipilih oleh kebanyakan
orang. Disamping karena banyak orang yang mimiliki televisi, konten yang
disajikan pun beragam serta lebih mudah diterima dibandingkan dengan media
lain. Kegiatan jurnalistik tidak terlepas tentang telivisi. Kegiatan yang termasuk
diantaranya mengumpulkan data, menulis, menafsirkan, dan membuat informasi
berita yang akan disebarluaskan kepada masyarakat melalui media masa. Hidup
manusia akan terfokuskan pada media massa, karena melalui media massa
masyarakat bisa belajar banyak hal yang mampu menambah wawasan. Berbagai
kebutuhan sehari-hari juga memilih media massa. Beragam jenis program acara
televisi seperti program information, education, dan entertainment dengan
berbagai format acara seperti news, current affair, talkshow, gameshow dan lain
sebagainya.
Program berita dan olahraga salah satu stasiun televisi swasta yang
mengklasifikasikan program-programnya dalam kategori News One, Sport One,
Info One, dan Reality One yaitu PT. Lattivi Media Karya (tvOne) yang berlokasi
di Jalan Rawa Terate II No.2 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. TvOne
mempunyai Tag Line “Memang Beda”, karena menyajikan informasi yang
dibutuhkan masyarakat dengan penyajian yang berbeda dan belum pernah ada
sebelumnya seperti Apa Kabar Indoensia, yang merupakan program informasi
dalam bentuk diskusi ringan dengan topik–topik terhangat bersama para
narasumber dan masyarakat, disiarkan secara langsung pada pagi hari dari studio
luar tvOne. Program berita hard news tvOne dikemas dengan judul: Kabar
Terkini, Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam.
Kemasan yang berbeda juga disuguhkan oleh Kabar Petang.
Program Menyingkap Tabir termasuk kedalam format acara Current affair
yang membahas konten aktual berkaitan dengan soft news dari program berita
suatu stasiun televisi atau isu hangat yang sedang berkembang. Program
Menyingkap Tabir juga salah satu program mendalam dan investigasi, cakupan
kasusnya meliputi peristiwa kriminal. Pembunuhan besar dan menjadi konsen
publik, merupakan salah satu garapan program Menyingkap Tabir. Selain
2

pembunuhan, penggerebekan narkoba, teroris serta penipuan skala besar juga


menjadi topik pilihan program Menyingkap Tabir.
Jadwal tayang program acara Menyingkap Tabir dua kali dalam seminggu,
setiap hari Senin dan Jum’at pada pukul 20.30 WIB dengan durasi tayang 30
menit dengan jumlah lima segmen. Segmentasi yang dituju oleh progam
Menyingkap Tabir adalah orang-orang berusia 20 tahun ke atas, agar pesan yang
di sampaikan dapat di mengerti dengan baik dalam acara ini.
Proses praproduksi, produksi, dan pasca produksi adalah tiga tahap yang
harus dilewati oleh semua tim program acara Menyingkap Tabir. Praproduksi
merupakan tahap awal dari sebuah proses liputan. Mencari ide gagasan yang harus
diperhatikan saat meeting mingguan yang disetujui oleh manager, produser
eksekutif serta produser. Produksi liputan yang sangat berperan seorang reporter
dan kameramen. Pasca produksi tahap terakhir seorang reporter untuk membuatan
konsep dan alur cerita serta membuat judul berita sekaligus mendamping editor
saat proses editing.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka perumusan masalah dalam


Laporan Akhir ini antara lain:
1) Bagaimana profil program Menyingkap Tabir di tvOne?
2) Bagaimana peran reporter dalam proses liputan pada program Menyingkap
Tabir?
3) Bagaimana hambatan dan solusi saat liputan pada program Menyingkap
Tabir di tvOne?

Tujuan

Penulisan Laporan Akhir Peran reporter dalam liputan pada Program Acara
Menyingkap Tabir di tvOne mempunyai tujuan diantaranya:
1) Menjelaskan profil program Menyingkap Tabir di TvOne.
2) Menjelaskan peran reporter dalam proses liputan di program Menyingkap
Tabir.
3) Menjelaskan hambatan dan solusi saat liputan pada program Menyingkap
Tabir di TvOne.

METODE
Lokasi dan Waktu

Laporan Akhir berdasarkan pengumpulan data yang berlokasi di PT. Lativi


Media Karya (tvOne) yang berlokasi di Jalan Rawa Terate II No.2 Kawasan
Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Proses penyusunan Laporan Akhir diperoleh
dari hasil kegiatan praktik kerja Lapangan, waktu pengumpulan data yang
dilaksanakan selama dua bulan terhitung dari tanggal 17 Juli sampai dengan 7
September 2017, dimulai pada pukul 09.00 WIB - 17.00 WIB. Hari pelaksanaan
dilakukan pada hari Senin hingga hari Jum’at. Data yang diperoleh untuk
memperkuat tulisan dalam Laporan Akhir ini.
3

Data Instrumen

Data yang digunakan dalam proses penyusunan Laporan Akhir ini berupa
data primer dan data sekunder. Sumber data informasi untuk dijadikan dasar
kesimpulan dari sebuah penelitian. Data primer adalah sumber data penelitian
yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya sedangkan data sekunder
adalah sumber data penelitian yang diperoleh tidak langsung atau melalui
perantara.
1) Data primer adalah data yang diperoleh secara lansung dari sumber atau tim
produksi berita di PT. Lativi Media Karya (tvOne) dengan melakukan
proses teknik wawancara dan observasi. Data primer diperoleh dengan
melakukan penelitian dalam proses liputan berlangsung.
2) Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung. Data sekunder dapat
diperoleh berupa internet, beberapa buku-buku, catatan yang terkait dengan
penulisan Laporan Akhir. Penelitian data sekunder dengan cara
mendatangan ke perpustakaan, pusat kajian dan beberapa tempat yang
berhubungan dengan penelitian.
Instrumen adalah alat bantu yang digunakan sebagai pengumpulan data.
Alat-alat yang digunakan seperti alat tulis, telepon selular, laptop, flashdisk,
printer, serta kamera untuk mengabadikan gambar saat Praktik Kerja Lapangan
berlangsung.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam menyelesaikan Laporan Akhir dilakukan


dengan menggunakan beberapa teknik meliputi:
1) Pengamatan Lapangan
Pengamatan Lapangan adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung
di lapangan atau lokasi penelitian. Penamatan Lapangan terbagi menjadi dua
cara, yaitu:
a) Observasi
Observasi langsung dengan teknik pengumpulan data ini dilakukan di
PT. Lativi Media Karya (tvOne) dengan mengamati proses pra
produksi hingga pasca produksi meliput berita ke tempat yang
berkaitan. Proses atau objek dengan maksud memahami dan
merasakan berdasarkan informasi saat liputan ke lapangan.
b) Wawancara
Wawancara yang dilakukan dengan memperoleh informasi dan
keterangan lebih dalam proses penyajian informasi. Wawancara harus
melakukan berkomunikasi yang bener dan jelas.
2) Partisipasi Aktif
Partisipasi Aktif adalah teknik pengumpulan data melakukan kegiatan
praktik kerja lapangan. Proses liputan berita di lapangan dengan tugas
sebagai reporter menjadi Partisipasi Aktif dalam melaksanakan kegiatan di
PT. Lativi Media Karya (tvOne). Reporter turut serta dalam melakukan
penyajian informasi seperti pembuatan riset berita, pembahasan saat rapat,
membuat naskah berita dan voice over, pembuatan laporan keuangan, serta
proses editting.
4

3) Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah mempelajari permasalahan yang membahas topik
Laporan Akhir dengan mencangkup baik itu berupa data komunikasi
informasi dan buku pustaka lainnya secara mendalam sebagai pelengkap
data sekunder. Proses ini memiliki tujuan menambah wawasan dibidang
pertelevisian.
4) Dokumentasi
Dokumentasi adalah proses pengumpulan data kualitatif dengan melihat
atau menganalisis dokumen-dokumen pada saat peliputan di lapangan dan
menyiarkan gambar atau video yang diperoleh tim liputan program acara
Menyingkap Tabir.

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT LATIVI MEDIA


KARYA (tvOne)
Sejarah dan Perkembangan tvOne

TvOne (sebelumnya bernama Lativi) adalah sebuah stasiun televisi swasta


Indonesia. Stasiun televisi ini didirikan pada tanggal 9 Agustus 2002 oleh
pengusaha Abdul Latief yang beralamat di Jl. Rawa Terate II No.2 Kawasan
Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Konsep penyusunan acaranya tvOne adalah
banyak megandung masalah yang berita kriminallitas, dan beberapa hiburan
ringan lainnya.Sejak tahun 2006, sebagian sahamnya juga dimiliki oleh Grup
Bakrie yang juga memiliki ANTV. Pada 14 Februari 2008, Lativi secara resmi
berganti nama menjadi tvOne, dengan komposisi 70 persen beritasisanya
gabungan program olahraga dan hiburan. TvOne atau yang dulu sebelumnya
bernama Lativi adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia yang didirikan
oleh Abdul Latief pada tanggal 30 Juli 2002.
TvOne saat ini memiliki direktur utama Ardiansyah Bakrie. Pada Sejak Hari
Kamis, 14 Februari 2008, pukul 19.00 WIB Malam, merupakan saat bersejarah
karena untuk pertama kalinya tvOne mengudara. Peresmian dilakukan oleh
Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, tvOne menjadi stasiun
tv pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari
Istana Presiden Republik Indonesia. TvOne secara progresif menginspirasi
masyarakat Indonesia 32 yang berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan
melakukan perbaikan bagi diri sendiri serta masyarakat sekitar melalui program
berita dan olahraga yang dimilikinya. Apresiasi dari masyarakat membuat tvOne
terus melakukan perubahan-perubahan yang berarti, pada tahun 2001, tvOne “GO
Nasional” dengan membuat terobosan baru. Mengklasifikasikan program-
programnya dalam kategori News One, Sport One, Info One, dan Reality One,
tvOne membuktikan keseriusannya dalam menerapkan strategi tersebut dengan
menampilkan format-format yang inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian
program. Selama berdirinya stasiun sampai sekarang tvOne 15 tahun telah
dipimpin oleh enam orang Direktur Utama, yaitu di antaranya:
5

No Nama Awal Akhir


Jabatan
Jabatan

1 Usman Ja’far 2002 2003

2 Hasyim Sumiana 2003 2006

3 Meidiana Latief 2006 2007

4 Erick Thohir 2007 2010

5 Anindra Ardiansyah 2010 2017


Bakrie

6 Ahmad R Widarmana 2017 sekarang

Gambarl 1 Direktur Utama tvOne


Sumber: website tvOne (2018)

Berikut adalah Direksi saat ini:


Nama Jabatan

Anindra Ardiansyah Bakrie Presiden Komisaris

Ahmad R Widarmana Presiden Direktur

Karni Ilyas Wakil Direktur Utama


(Pemimpin Redaksi)

Otis Hahjary Wakil Direktur Utama


(Programming, Sales, dan
Marketing)

Reva Deddy Utama Direktur Technical dan Sports

Andi Pravidya Saliman Direktur Finance

David Eric Burke Direktur Operation dan


Synergy

Tokok Suryanto Vice Editor I Chief

Harya M. Hidayat Chief Business Development


dan Corporate
Communication

Gambarl 2 Diredaksi Jabatan tvOne


Sumber: website tvOne (2018)
TvOne sebagai pendatang baru dalam dunia News, tvOne telah
mempersiapkan bentuk berita baru yang belum pernah ada sebelumnya.
6

Menampilkan bentuk pemberitaan yang menghadirkan secara langsung berita-


berita dari Biro Pusat Jakarta dan beberapa Biro Domestik berupa:
1) Polania, Medan
2) Rappocini, Surabaya
3) Jemur Wonosari Makassar
Bobot dengan pemberitaan yang berimbang antar semua Biro, sedangkan
Biro Internasional berupa:
1) Kuala Lumpur, Malasia
2) Moskow, Rusia
3) Dubai, Uni Emirat Arab
4) Berlin, Jerman
5) Sydney, Australia
6) New York, Amerika Serikat
7) Kiev, Ukrania
8) Riyadh, Arab Saudi
9) Gaza, Palestina
10) Jerusalem, Tepi Barat
Program ini meraih penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai
“Tayangan Berita yang Dibacakan Langsung Oleh lima Presenter dari empat Kota
Yang BerbedaDalam Satu Layar”.
Kabar Malam bekerjasama dengan seluruh media nusantara untuk
menghasilkan editorial yang lengkap, kredibel dan 33 dinamis. Tayangan Sport
tvOne akan meliputi pertandingan-pertandingan unggulan yang disiarkan
langsung, mulai dari Kompetisi Sepakbola Nasional (Copa Indonesia), Sepak
Bola Eropa (Liga Inggris dan Liga Belanda), Kompetisi Bola Basket Nasional
(IBL) dan Bola Voli Nasional (Pro Liga). tvOne juga menayangkan program-
program Selected Entertainment yang mampumemberikan inspirasi bagi para
pemirsa untuk maju dan selalu berpikiran positif, tanpa unsur membodohi. Pada
awal tahun ini, tvOne memiliki 26 stasiun pemancar dan pada akhir tahun
akanmenjadi 37 stasiun pemancar di berbagai daerah dengan jumlah potensi
pemirsa 162 jutapemirsa. Melalui perkembangan tersebut, diharapkan penyebaran
semangat tvOne untuk mendorong kemajuan bangsa dapat terealisasi dengan baik.
Diawal tahun berdirinya tvOne mempunyai Tag Line “Memang Beda”,
karena menyajikan informasi yang dibutuhkan masyarakat dengan penyajian yang
berbeda dan belum pernah ada sebelumnya seperti Apa Kabar Indoensia, yang
merupakan program informasi dalam bentuk diskusi ringan dengan topik–topik
terhangat bersama para narasumber dan masyarakat, disiarkan secara langsung
pada pagi hari dari studio luar tvOne. Program berita hard news tvOne dikemas
dengan judul: Kabar Terkini, Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang
dan Kabar Malam. Kemasan yang berbeda juga disuguhkan oleh Kabar Petang.

Logo Perusahaan

Logo dan filosofi adalah sebuah lambang setiap perusahaan. Logo


menggambarkan identitas perusahaan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan tersebut. Logo dalam suatu perusahaan beragam. Logo
perusahaan beserta filosofi dibuat dengan baik agar diingat dan dikenali di
7

masyarakat. TvOne memiliki logo yang cukup unik, simple dan mudah diingat
oleh masyarakat. Logo tvOne hanya terdiri dari dua warna, yaitu merah dan putih.
Di tengah-tengah lingkaran terdapat angka “1”. Sebagaimana perusahaan-
perusahaan lain, tvOne memiliki logo dan filosofi sebagai berikut :

Gambar 3 Logo tvOne


Sumber : website tvOne (2018)

Makna Logo Warna Merah dan Putih melambangkan Indonesia. Lingkaran


dengan angka “1” di dalamnya merupakan simbol persatuan untuk berkembang
bersama menjadi yang terdepan dengan semangat profesionalisme yang tinggi.
Kalimat berbahasa Inggris “One” dan peta dunia menunjukan kesiapan tvOne
dalam kancah pertelevisian global dan merupakan simbol dari berkembangnya
tvOne dikancah jaringan informasi internasional dengan membuka kantor biro
diberbagai negara sehingga dapat menjadi kebanggan bangsa Indonesia yang ingin
maju.

Kebijakkan Mutu

Kebijakan mutu PT. Lativi Meida Karya (tvOne) adalah melakukan


peningkatan yang berkelanjutan dalam proses:
1) Memberikan yang terbaik untuk memenuhi keinginan pelanggan.
2) Menguatkan kemampuan karyawan kearah profesionalisme.
3) Mengumpulkan semua profesi dalam unit untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas yang optimal.
PT. Lativi Meida Karya (tvOne) berkomitmen memenuhi keinginan
pelanggan dan melakukan perbaikkan berkelanjutan, maka PT. Lativi Meida
Karya mempunyai:

Visi dan Misi tvOne

Visi dan Misi perusahaan adalah sebuah tujuan yang ingin dicapai
perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaannya, yang dilakukan melalui
aktivitas kerja yang harus selalu berusaha diwujudkan oleh seluruh sumber daya
manusia yang ada di dalamnya sebagai perusahaan yang mempunyai arah tujuan
perusahaan, yaitu :
8

Visi

TvOne secara korporasi mempunyai visi untuk mencerdaskan semua lapisan


masyarakat yang pada akhirnya memajukan bangsa.

Misi

1) Menjadi stasiun televisi berita dan olahraga nomor satu.


2) Menayangkan program News and Sport yang secara progresif mendidik
pemirsa untuk berpikiran maju, positif dan cerdas.
3) Memilih program News and Sport yang informatif dan inovatif dalam
kemasan penyajiannya.

Segmentasi Khalayak tvOne


Segmentasi khalayak untuk menjadikan target khalayak yang menyaksikan
acaranya. Target pemirsa biasanya dikelompokkan berdasarkan program acara
yang ditayangkan. TvOne adalah stasiun televisi yang mengedepankan tayangan
berita dan olahraga. Segmentasi tvOne ditujukan untuk semua lapisan masyarakat.
Segmentasi khalayak sesuai dengan visi tvOne yaitu mencerdaskan semua lapisan
masyarakat. Seluruh lapisan masyarakat dari kalangan atas hingga bawah. TvOne
menunjukan untuk kalangan usia 15 tahun ke atas yang ingin maju dan
berkembang serta mencintai bangsanya. Khalayak tvOne juga merujuk pada
remaja dan orang tua. Kalangan remaja sebaiknya dibimbing oleh orang tua agar
lebih mudah memahami dan menyerap informasi yang ditayangkan.

KARAKTERISTIS PROGRAM ACARA MENYINGKAP TABIR


Program Acara Menyingkap Tabir
Nama cara : Menyingkap Tabir
Acara : Investigasi
Jadwal Tayang : Senin dan Jumat
Waktu : 20.30 WIB
Durasi : 30 Menit
Durasi per segmen : 3-5 Menit (5 Segmen)
Terget Audiens : Pria dan Wanita, Usia 20 tahun ke atas
9

Gambar 4 Logo Menyingkap Tabir


Sumber: Dokumentasi program (2017)

Program acara Menyingkap Tabir merupakan sebuah program soft news


yaitu Current Affairs di tvOne berita yang disajikan dengan interpretasi tentang
kondisi dan situasi dalam masyarakat yang dihubungkan dalam konteks yang
lebih luas dan melampaui waktu yang termasuk kedalam rumpun departemen
Investigasi dan dibawah direktorat Current Affairs. Program Menyingkap Tabir
juga salah satu program mendalam dan investigasi, cakupan kasusnya meliputi
peristiwa kriminal. Menurut Santana, S, K (2009:76), wartawan investigatif bukan
hanya mencari statement. Pernyataan yang hanya mengaum, seperti singa
mengajak perang, tapi tidak jelas: kenapa, dan bagaimana, pertanyaan yang
mengaum itu mencegah wacana public. Wartawan investigatif punya tugas
khusus: ia menelusuri sampai berapa jengkal fakta “yang mengaum” itu punya
jejak. Khususnya: di kegelapan informasi yang ditutup-tutupi. Pembunuhan besar
dan menjadi konsen publik, merupakan salah satu garapan program Menyingkap
Tabir. Selain pembunuhan, penggerebekan narkoba, teroris serta penipuan skala
besar juga menjadi topik pilihan program Menyingkap Tabir.
Ciri yang membedakan Menyingkap Tabir dengan program lain di tvOne
adalah dalam program ini menelusuri lebih dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi
di tengah masyarakat, dengan menggunakan unsur pencarian fakta, sehingga dapat
meluruskan peristiwa-peristiwa tersebut. Adanya kamera tersembunyi sehingga
mendapat mengakuan jujur dari tersangka atau pelaku ataupun mendapatkan video
lengkap saat penggerebekan sebuah kasus narkoba atau kriminal.
Program acara Menyingkap Tabir tayang dua kali dalam seminggu, setiap
hari Senin dan Jum’at pada pukul 20.30 WIB dengan durasi tayang 30 menit.
Selama kurun waktu sembilan tahun, program Menyingkap Tabir juga mengalami
berbagai macam perubahan jam tayang. Pernah slot tayang Menyingkap Tabir di
jam 16.00, 19.00, 22.00, 22.30 dan 23.30 dengan durasi tayang bervariasi antara
30 menit dan 60 menit. Terdapat lima segmen dalam setiap episodenya dengan
durasi tiga menit sampat lima menit per segmen, kemudian sisa waktunya untuk
iklan. Sasaran target pemirsa adalah pria dan wanita. Segmentasi yang dituju oleh
progam Menyingkap Tabir adalah orang-orang berusia 20 tahun ke atas, agar
pesan yang di sampaikan dapat di mengerti dengan baik dalam acara ini.
10

Peran dan Tugas Tim Program Acara Menyingkap Tabir

Program acara tidak lengkap tanpa adanya sebuah tim produksi yang
mampu bekerja dan bertanggung jawab dibalik layar. Keberhasilan pada program
acara televisi terutama saat tahap produksi banyak sekali bergantung pada
reporter baik di lapangan, tapping, dan di kantor. Banyak yang terlibat dalam
sebuah tim produksi yaitu manager, produser eksekutif, produser, serta asisten
produser karena mereka penentu sebuah program acara. Salah satu tugas produser
eksekutif yaitu mengontrol semuanya dari pra produksi, produksi hingga pasca
produksi suatu program acara. Menyingkap Tabir digawangi oleh satu orang
manager, satu produser eksekutif, satu produser, satu asisten produser, empat
reporter, empat kameramen, dua editor, serta satu orang rekretariat redaksi.
Program acara menyingkap tabir ini tidak hanya memiliki satu reporter dan
kameramen , ada empat reporter dan empat kameramen karena proses peliputan
tidak hanya daerah jabodetabek saja. Keempat reporter dan kameramen masing-
masing memiliki peliputan yang berbeda, untuk peliputan ke luar kota bergiliran
tetapi jika ada kejadian atau peristiwa yang dapat di angkat untuk program acara
Menyingkap Tabir maka satu reporter dan satu kameramen harus berangkat.
Berikut adalah penjelasan lebih jelas mengenai peran dan tugas tim program acara
Menyingkap Tabir:
1) Manager
Manager merupakan jabatan yang paling atas di program acara Menyingkap
Tabir dan yang memberi masukan serta evaluasi dari minggu ke minggu.
Memberikan saran dan menentukan setiap minggu berita yang akan
diangkat. Manager juga memiliki peran yang sangat penting dalam program
acara Menyingkap Tabir, bertanggung jawab langsung kepada GM Current
Affairs, Wapemred CA & Sports dan Pemimpin Redaksi.
2) Produser Eksekutif
Produser Eksekutif adalah orang yang bertanggung jawab penuh jangka
panjang dalam program acara Menyingkap Tabir secara keseluruhan. Karena
peran produser eksekutif sangatlah penting untuk keberhasilan saat pra
produksi, produksi maupun pascaproduksi. Menurut Latief, R dan Utud, Y
(2015:123), sebutan EP juga berlaku untuk orang yang memproduksi sebuah
film tetapi buakn dalam arti membiayai atau menanamkan investigasi,
namun bertugas memimpin seluruh tim produksi agar sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun
manajemen produksi. Sebagai produser eksekutif harus memiliki wawasan
dan pengalaman yang luas tentang program televisi secara menyeluruh. Dan
tidak hanya itu, produser eksekutif juga harus memiliki ide-ide atau inovasi
baru untuk kelancaran proses produksi setiap minggunya. Setiap hari rabu
diadakan rapat mingguan yang tujuannya untuk mengevaluasi minggu
sebelumnya serta menentukan berita baru yang akan diangkat program
Menyingkap Tabir, yang menentukan berita diangkat dan memutuskan siapa
reporter serta kameramen yaitu produser eksekutif. Seorang produser
eksekutif mengawasi kinerja tim agar saling berkerja sama dengan tugasnya
masing-masing.
11

3) Produser
Produser yang berada di bawah produser eksekutif bisa dibilang tangan
kanan seorang produser eksekutif. Produser bertanggung jawab dalam
program berita. Menurut Latief, R dan Utud, Y (2015:124), seorang
produser harus memiliki kemampuan dan selera yang baik, karena di tangan
produser suatu program bisa baik dan tidak. Proses produksi dan tayangan
program acara menjadi tanggung jawab produser. Perkembangan serta kerja
tim acara produser harus tahu sejauh mana prosesnya. Produser yang setiap
rapatnya membericarakan rating serta share acara minggu sebelumnya dan
membericarakan kekurangan-kekurangan pada minggu sebelumnya dari
proses editornya, proses kameramen dalam pengambilan stok shoot, dan
reporter saat pengembangan berita dan pembuatan naskah. Kerja sama suatu
tim bisa segalanya, dan kerja sama yang baik akan bisa berlangsung ketika
produser maupu memimpin mulai dari pra produksi hingga pasca produksi.
Kemampuan komunikasi yang baik adalah kambinasi wajib yang mesti
dimiliki oleh seorang produser.
4) Asisten Produser
Asisten produksi yang bertugas membantu produser dari pra produksi
hingga pacsa produksi agar berjalan lancar. Menurut Latief, R dan Utud, Y
(2015:127), Asisten Produksi adalah seorang yang paling sibuk karena
banyak tugas yang dilakukan mulai dari praproduksi, produksi dan
pascaproduksi. Pekerjaan mulai dari mempersiapkan / mencari / mencatat /
mengumpulkan / mengordinasikan seluruh fasilitas produksi, studio, desain
grafis, backdrop, stage, warbrobe, make up, kamera, audio, lighting,
memperbanyak rundown, dan script, dan juga kadang terlibat dalam proses
kreatif. Asisten produksi dituntut untuk mengetahui paling tidak job desk
masing-masing kru dan dituntut inisiatif yang tinggi. Maka dari itu, peka
terhadap sekitar juga sangat diperlukan oleh asisten produser. Memantau
proses voice over dan editing juga tugas asisten produser.
5) Reporter
Reporter dalam program acara Menyingkap Tabir yang bertugas meliput dan
membantu dalam tapping host. Sehinga seorang reporter harus siap siaga
dalam hal apapun dan mampu mengerjakan yang telah di tugaskan oleh
produser eksekutif, produser, serta asisten produser. Kritik kekurangan dari
produser harus jadikan pelajaran untuk kedepannya agar tidak
mengulanginya, karena seorang reporter satu-satunya tim yang paling
berperan mencari informasi untuk mengungkapkan suatu kebenaran.
Reporter di program Menyingkap Tabir terdapat empat reporter, karena
proses peliputan tidak hanya jabodetabek saja, jika ada kasus di luar kota
menarik dan skala besar maka reporter mau tidak mau harus siap menerima
yang sudah di tugaskan produser. Proses peliputan satu kasus berlaku satu
reporter ditemani satu kameramen dan driver. Seorang reporter juga
dituntut untuk berwawasan luas dan mampu berkomunikasi yang baik dalam
proses wawancara dengan narasumber. Dalam proses pengumpulan data dan
fakta reporter tidak boleh gegabah dan sembarangan. Data dan fakta
tersebut harus mengandung unsur 5W + 1H yaitu What (peristiwa apa), Why
(mengapa peristiwa itu terjadi), Who (siapa yang terlibat dalam peristiwa
itu), When (kapan peristiwa itu terjadi), Where (dimana lokasi peristiwanya),
12

dan How (bagaimana proses kejadian peristiwa tersebut). Setelah data dan
fakta terkumpul, maka reporter akan mengemas data dan fakta menjadi
sebuah berita. Tugas reporter program acara Menyingkap Tabir sebelum
proses peliputan yaitu merinci keuangan apalagi jika ke luar kota, harus
memproses transportasi, penginapan dan kebutuhan lainnya. Setelah
perincian keuangannya selesai harus langsung di serahkan kepada rekretariat
redaksi yang bertugas memproses kebutuhan program acara Menyingkap
Tabir. Tidak hanya itu yang menjadi tugas reporter, reporter juga yang
mencari tahu terlebih dahulu kasus yang ingin ia liput dan menentukan
jadwal wawancara dengan narasumber. Setelah itu semua selesai maka
proses liputan sudah bisa berjalan. Data yang sudah terkumpul dalam
memori kamera dipindahkan terlebih dahulu dan diserahkan kepda editor
untuk diedit barulah lanjut ke proses pembuatan naskah yang harus di
serahkan kepada produser dan kepada editor, agar editor mengetahui alur
cerita kasus tersebut. Tapping host yang dilaksanakan sebelum proses
editing juga menjadi tugas reporter, yaitu pembuatan naskah yang
dibacakan host persegmennya dan ikut membantu kameramen saat proses
tapping host.
6) Kameramen
Kameramen bertugas mengurus surat izin pengambilang kamera, tripod, dan
kebutuhan lainnya yang akan dibawa proses liputan, serta mengcek kembali
jika ada yang kurang. menurut Latief, R dan Utud, Y (2015:131), dalam
bidang sinematografi profesi cameraman dibagi dalam beberapa tingkatan:
(1) First kameramen disebut sebagai DOP (Director of Photography) atau
kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan
penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. (2) second
kameramen, disebut asisten kameramen atau operator kamera, bertindak
sesuai instruksi dari kameraman utama dan melakukan penyesuaian pada
kamera atau mengoperasikan kamera selama shooting. (3) First assistant
kameraman sering disebut kepala asisten untuk para operator kamera.
Tugasnya mengatur focus kamera. (4) second assistant kameraman, menjadi
asisten operator kamera. Kameramen yang bertanggung jawab atas semua
keperluan saat proses liputan. Tugas camera persons mengambil gambar
kerjadian yang ada, proses saat reporter mewawancarai narasumber.
Tapping host juga menjadi salah satu tugas Kameramen.
7) Anchor (presenter/penyiar)
Anchor bertugas membawakan siaran berita, dan merangkai berita satu
dengan berita lain. Tugas lain dari seorang anchor mampu berbicara di
depan kamera dengan lancar dan tidak gugup atau terbelit-belit, agar
pemirsa menerima berita sejelas mungkin. Menurut Baskin, A (2009:158),
dalam dunia penyiar, penyajian berita dapat dilakukan oleh penyiar berita
maupun reporter. Yang paling ideal adalah jika seorang penyiar berita
bertindak sekaligus sebagai reporter, yang lazim disebut newscasters.
Semua penyiar berita dapat menjadi reporter. Namun, tidak semua reporter
dapat menjadi penyiar berita, seorang reporter harus memiliki persyaratan
khusus di bidang penambilan dan volume suara.
13

8) Editor
Editor bertugas pada pra produksi dan pacsa produksi. Menurut Latief, R
dan Utud, Y (2015:140), seorang editor harus memiliki “ sense of art ”
karena di dalam bekerja ada unsur kreatif, ketelitian, kecermatan, dan
kesabaran. Pentingnya sanse of art bagi editor, karena bisa terjadi konseop
program dan eksekusi di lapangan berjalan baik, tetapi dalam editing tidak
dilakukan dengan baik, hasil mungkin saja kurang baik. Sebaiknya, walau
konsepnya biasa-biasa saja, dan pengambilan gambarnya juga biasa-biasa
saja namun dalam proses editing, diberi sentuhan artistic, unsur seni, dan
informasi, program tersebut bisa menjadi baik dan enak ditonton. Tempat
untuk seorang editor hanya di kantor saja dan ruangan khusus editing yang
disediakan tvOne. Tugas seorang editor memasukkan, memotong,
menyambung, dan menyunting gambar video serta audio di satu komputer
dengan alur cerita yang sudah ada di naskah yang dibuat oleh reporter.
Program acara Menyingkap Tabir memiliki dua editor yang sangat handal,
setiap kali mereka mengedit didampingi salah satu reporter yang
menggangkat beritanya atau didampinggi antara produser eksekutif,
produser ataupun asisten produser. Biasanya proses mengedit paling lama
yaitu dua hari, tapi jika data semua lengkap satu hari pun bisa.
9) Rekretariat Redaksi
Rektetariat redaksi merupakan yang berkaitan dengan masalah keuangan
yang dibutuhkan program acara Menyingkap Tabir. Menurut Latief, R dan
Utud, Y (2015:130), asisten administrasi (administration assistant) disingkat
AA, petugas yang mempersiapkan seluruh administrasi keuangan produksi.
Pengertian sama dengan bendahara (finance). Dialah yang mengatur
penggunaan dan mencatat pengeluaran keuangan produksi, namun
penggunaan dana bukan atas inisiatifnya, semua atas perintah dan
persetujuan ED/produser. AA hanya melaksanakan penggunaan dana sesuai
perintah EP/produser. Para reporter mengurus keuangan untuk liputan
langsung menghubungi rekretariat redaksi yang bernama Diky Picano. Data
atau bukti yang diserahkan berupa tanda bukti pembayaran seperti struk.
Menyiapkan uang konsumsi setiap minggunya untuk rapat mingguan
program Menyingkap Tabir.

Format Program Acara Menyingkap Tabir

program acara tentu memiliki format acara, tetapi ada yang membedakan
suatu program acara yang dibawakan. Menurut Junaedi, F (2013: 27), berita
media televisi dapat diproduksi dalam beragam format atau bentuk. Pemilihan
format berita yang akan diproduksi dan disiarkan akan dilatarbelakangi oleh
berbagai faktor, di antaranya ketersediaan stok gambar (visual) dari peristiwa
yang akan diberitakan, momentum terjadinya peristiwa, serta perkembangan
lanjutan dari peristiwa yang terjadi. Format acara Menyingkap Tabir masuk
kedalama berita (news), dimana sebuah format acara yang diproduksi berdasarkan
infprmasi dan fakta atas kejadian atau peristiwa yang berlangsung di tengah
masyarakat. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan
dengan ketepan serta kecepatan waktu dimana sifat liputan independen sangat
14

dibutuhkan. Berikut adalah format acara yang terdapat di program Menyingkap


Tabir:
1) Current Affair
Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait
dengan berita yang penting dan menarik bagi masyarakat yang sudah
ditayangkan sebelumnya dalam hard news, namun ditayangkan kembali
dengan pengulasan secara mendalam dan lengkap. Menurut Fachruddin, A
(2012:229), Current affair programme merupakan program berita yang
sedang terjadi (mengandung kekinian) atau berlangsung. Pengertian
program Current affair adalah program tentang peristiwa-peristiwa yang
sedang berlangsung sebagai pelengkap dari berita aktual yang sebelumnya
disiarkan, durasi 10’ – 60’. Bentuknya bisa berupa penyajian laporan yang
secara panjang lebar dan mendalam (in legth and in depth report), dialog,
dan talkshow berita. Program ini lebih detail mengupas analisa dan latar
belakang berita tersebut. Current affair memang dapat disampaikan namun
yang memakan waktu, yaitu selama masyarakat masih memiliki ketertarikan
besar terhadap isu atau berita tersebut. Misalnya saja saat heboh kasus
pembacokan hermansyah yang terbilang tidak spele, kita kemudian bisa
melihat berita lebih mendalam yang mengulas mengenai insiden atau
kronologi pembacokan di jalan tol tersebut. Dan kasus-kasus lainnya
seperti : narkoba, pembunuhan, hingga kasus menarik lainnya. Current
affair berada dibawah direktorat pemberitaan karena proses pembuatannya
membutuhkan persiapan yang lebih mendalam seperti beberapa produser,
reporter, ediotor, kameramen dan lain-lain. Karena dalam program current
affair termasuk acara televisi yang banyak mengeluarkan biaya, tetapi
menghasilkan pengaruh yang besar berdasarkan informasi yang ada.

Struktur Tim Program Acara Menyingkap Tabir

Stuktur Organisasi merupakan suatu susunan perusahaan dalam


menjalankan berbagai macam kegiatan, dan memiliki bagian serta posisi masing-
masing. Menurut Fachruddin, A (2012:50), pengertian ruang lingkup penyiar dan
produksi mempunyai aspek organisasi, karena dalam penyelenggaraan atau
oprasionalnya harus mengoordinasikan banyak orang dengan profesi masing-
masing sehingga menghasilkan sutu karya, dan satu pengudaraan siaran. Stuktur
Organisasi menggambarkan fungsi dan aktivitas kegitan pekerjaan antara satu
dengan yang lainnya. Setiap anggota organisasi harus mempunyai tanggung jawab
dan apa saja yang harus dipertanggung jawabkan.
Menurut Fachruddin, A (2012:57), setiap program berita juga harus
menetapkan target audiens, sebagai bagaian penting untuk menyesuaikan dengan
tampilan kemasan berita. Dalam persaingan memperebutkan audiensi setiap
program berita harus realistis memfokuskan pada target audiensinya saja, yaitu
meliputi isi siaran (program content), waktu tayang (program lay-out), stuktur
acara (program structure), kemasan acara (program montage), promosi acara
(program promotion), kualitas video dan audio acara (program audio-video
quality) serta kecanggihan dan perkembangan teknologi (program
technology).Program acara Menyingkap Tabir memiliki struktur organisasi garis
15

atau bisa disebut lini. Organisasi graris atau lini adalah organisasi langsung secara
vertikal dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya.

Manager

Amanullah
Hasan

Produser Eksekutif

Eko Subiyakto

Produser

Deny
Hendrawan

Asisten Produser

Agustinus
Wahyu K

Reporter Camera Persons

Didi Permadi Irfan Mohamad


Dimas Yunius medrofa
Wicaksono Wahyu Eka
Ery Sobari Putra
Ariegiant Tri Nugroho

Editor

Janwar
Widodo

Chandra Maju

Rekretariat Redaksi

Diky Picano
Gmanbar 5 Stuktur program acara Menyingkap Tabir
Sumber: Dokumentasi program (2017)
16

PERAN REPORTER DALAM PROSES LIPUTAN PADA PROGRAM


ACARA MENYINGKAP TABIR DI TVONE

Reporter adalah seorang yang membuat suatu karya jurnalistik. Menurut


Jauhari, H (2012: 117), setiap jurnalis harus memiliki idealism. Tidak penting di
media apa jurnalis itu bekerja. Baik di media cetak, on-line, radio, atau televisi,
prinsip-prinsip idealism media itu sama. Yang membedakan adalah
implementasinya di lingkup atau bidang tempat jurnalis itu bekerja. Disamping
memahami ilmu jurnalistik, reporter harus kreatif dalam mengolah peristiwa-
peristiwa yang memiliki nilai jurnalistik. Menurut Santana, S, K (2009:238), para
wartawan investigasi memaparkan kebenaran yang mereka temukan, melaporkan
adanya kesalahan-kesalahan, dan menyentuh masyarakat untuk serius terhadap
soal yang dikemukakan, mengafeksi masyarakat dengan bacaan moral yang
dikumpulkannya.
Peran reporter dalam proses liputan juga memegang semua tanggung jawab
saat proses liputan berlangsung di lapangan, termasuk terjadinya hal atau
peristiwa, lalu diolah menjadi sebuah berita. Selain itu, fungsi reporter
mengungkapkan latar belakang informasi atau berita, menjelaskan terkait berita
satu dengan berita lainnya, dan menggali persoalan dibalik peristiwa dan berita.
Menurut Junaedi, F (2013:15), setiap reporter pastilah memiliki cara pandang
yang berbeda saat memandang atau merasakan peristiwa. Perbedaan inilah yang
menyebabkabkan summary leads atau lead in dari media massa atas sebuah
peristiwa yang sama akan berbeda. Ia juga sebagai pemimpin saat proses liputan
berlangsung sehingga harus mengarahkan kameramen tentang gambar apa saja
yang dibutuhkan untuk melengkapi laporan beritanya, semuda apapun usia
seorang reporter, ia yang bertanggung jawab penuh saat di lapangan. Tetapi kerja
sama yang baik perlu dilakukan agar mancapai target yang baik. Menurut
Fachruddin, A (2012:66), reporter dan juru kamera adalah ujung tombak
departemen berita di stasiun televisi yang bertugas mencari informasi dan
mengambil gambar dalam liputan. Dalam program berita di stasiun televisi, tim
liputan berita dibagi dalam tiga shift, yaitu pagi, siang dan malam. Menurut
Morissan, M.A (2008:49), efektivitas dari suatu liputan berita sebagian besar
tergantung kepada mereka yang bekerja di lapangan. Ujung tombak dari suatu
program berita stasiun televisi adalah tim liputan berita yang terdiri atas reporter
dan juru kamera. Kerja sama yang baik antara reporter dan juru kamera akan
menetukan kualitas berita yang disampaikan.
Reporter media elektronik maupun cetak yang bertugas mencari fakta atau
data dan menyusunnya dalam format tulisan berita untuk media dimana ia
ditugaskan. Seorang yang mencari, mengumpulkan berita dari berbagai sumber,
menyeleksi, mengolah, lalu disusunnya ke dalam format penulisan berita
kemudian disiarkan. Tanpa disadari seorang reporter adalah penghubung antara
masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain, dengan memberikan berbagai
macam informasi yang sangat bermanfaat.
1) Peran reporter
Peran penting reporter memberikan informasi kepada khalayak suatu
peristiwa yang sedang terjadi. Informasi ini tentunya dimiliki daya pengaruh
yang besar terhadap khalayak. Untuk itu, seorang reporter menyusun berita
yang mengandung pesan positif kepada masyarakat.
17

2) Tugas reporter
Reporter secara umum bisa dikatakan memberikan laporan pandangan mata
dari fakta dan informasi yang ia temukan di lapangan. Ia memiliki tugas
yang jauh lebih penting jika dibandingankan dengan tim yang lain. Seorang
reporter juga mampu menjadi seorang wartawan serta penyiar. Yang
dimaksud yaitu:
a) Reporter menjadi seorang wartawan
Menjadi seorang wartawan mampu mengetahui peristiwa yang
dilaporkan. Bukan dari hal yang kecil saja, tetapi segala hal yang
terkait pada peristiwa tersebut wartawan harus mengetahui latar
belakang tentang peristiwa yang terjadi dan melaporkan serta
menyusun naskah berita.
b) Reporter menjadi seorang penyiar
Menjadi seorang penyiar mampu berbicara depan kamera dan bebicara
dengan tutur kata yang bisa dimengerti. Dan intonasi nada saat
berbicara harus benar. Karena jika reporter harus membawakan berita
secara langsung banyak gangguan. Salah satunya banyak orang
disekitar.

Prapoduksi

Gambar 6 Praproduksi Menyingkap Tabir


Sumber: Dokumentasi pribadi (2017)

Tahap praproduksi adalah tahap awal sebelum menuju tahap produksi. Saat
tahap inilah di mana semua tim meeting mingguan membicarakan konsep dan
berita menarik yang bisa diangkat ke dalam program acara Menyingkap Tabir di
rungan yang sudah disediakan. Meeting mingguan ini diwajibkan untuk hadir
tepat waktu. Perancangan konsep serta persiapan yang lainnya pada tahap
18

praproduksi reporter akan dibantu oleh produser eksekutif dan produser dam tim
lainnya yang mengomandokan alur cerita, Tahap ini meliputi:
a) Ide atau gagasan
Memilihan ide atau gagasan yang menarik dan layak dijadikan sebuah berita
dengan hasil dari perancangan yang maksimal. Lalu dilanjutkan riset berita
dan pengembangan ide tersebut. Menurut Latief, R dan Utud, Y (2015:73),
ide yang ada dalam pikiran itu disampaikan melalui pengucapan (oral) atau
dalam bentuk tulisan kepada orang lain untuk dipahami, dimengerti, dan
diwujudkan dalam bentuk tindakan. Singkatnya ide adalah suatu pemikiran
yang dirancang untuk diungkapkan kepada orang lain. Jadi, jika ada
pemikiran yang tidak dirancang dalam suatu susunan yang sistimatis, tidak
disampaikan kepada pihak lain, tidak dapat disebut ide. Produser Eksekutif
memilih berita apa yang akan diambil dan memilih tim untuk liputan,
sekalipun berita terdapat diluar kota tim yang ditugaskan harus menjalani
dengan maksimal. Tim liputan ke luar kota biasanya dijadwalkan secara adil
oleh Produser Eksekutif.
b) Penghubung bagi narasumber
Reporter Menyingkap Tabir bertanggung jawab segala urusan dengan
narasumber dan mampu mempercayai narasumber, agar tidak ada hambatan
yang tidak terjadi dan proses liputan berjalan dengan lancar. Reporter juga
menjadi penghubung antara stasiun televisi dengan narasumber, untuk
menjaga etika dan membangun nama baik perusahaan.
c) Membersiapkan materi
Membuat catatan yang berhubungan dengan riset berita yang ditentukan
sebelumnya. Mempelajari permasalahan yang ada dalam berita tersebut,
agar menambah wawasan yang luas. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan
mengenai berita yang diambil dan pertanyaan yan akan ditanyakan harus
sesuai artinya tidak keluar jalur berita yang ada.
d) Menghubungi kameramen dan driver
Seorang reporter mengingatkan atau mengubungi tim liputan yaitu
kameramen dan driver sebelum proses liputan, agar kameramen dan driver
tidak lerlambat atau bahkan lupa. Tim liputan dianjurkan untuk kurang lebih
datang satu jam sebelum proses liputan, karena bisa mempersiapkan alat-
alat tidak terburu-buru dan mengatasi alat tertinggal dan sebagainya.
e) Perencanaan teknis
Tahap yang terkahir merupakan proses pemantapan produksi, penyelesaian
budgeting dan surat perizinan, dan sangat memakan waktu, apalagi jika
liputan ke luar kota budget yang dipersipkan menjadi tugas reporter, mulai
dari budget transportasi, penginapan, dan yang lainnya. Persiapan itu semua
menjadi tanggungan reporter kepada rektetariat redaksi tiga hari sebelum
berangkat liputan ke luar kota. Proses liputan daerah Jabodetabek, Jawa
Barat dan daerah lainnya pun budget menjadi tanggu jawab reporter untuk
merinci segala kebutuhan proses liputan, seperti jamuan narasumber atau
sembako korban yang kecelakanan bahkan meninggal dunia. Surat perizinan
peminjaman alat-alat bersama kameramen di ruang logistik sebelum proses
liputan.
19

Produksi

Gambar 7 Produksi Menyingkap Tabir


Sumber: Dokumentasi pribadi (2017)

Setelah perencanaan dan persiapan matang, maka lanjut ke tahap kedua


dalam proses program acara Menyingkap Tabir. Proses produksi ini melibatkan
reporter dan kameramen, kedua orang ini menjadi satu tim saat proses produksi
berlangsung untuk mencari dan mengolah berita yang sudah didiskusikan oleh tim
yang lain pada raptan mingguan program Menyingkap Tabir, ada beberapa
persiapan ditahap produksi, diantaranya:
1) Mempersiapkan bahan untuk liputan
Proses persiapan liputan berlangsung reporter tidak sendirian, dibantu
dengan kameramen yang ikut memproses surat perizinan kamera yang
sudah di proses di tahap praproduksi, dan diberikan surat perizinan pada
hari pegambilan alat-alat di ruang logistik dan persiapan-persiapan lain,
Yang dipelukan seperti tripod, batre kamera, memori, dan clip on. Persiapan
waktu yang harus dijadwalkan dari jauh-jauh hari atau semalam
sebelumnya. Hal yang perlu diingat, menjadi seorang reporter harus displin
dengan waktu. Sebaiknya reporter mengumpulkan informasi berita
sebanyak-banyaknya tentang berita yang akan diliput nanti, serta membawa
buku catatan agar lebih mudah dan tidak lupa pada saat wawancara saat itu.
Dan konfirmasi dengan narasumber, jika perlu mengadakan wawancara saat
meliput berita.
2) Meliput berita di lapangan
Proses liputan ke lapangan diusahakan tiba di tempat sejam sebelum yang
sudah dijadwalkan mengatasi hal, Baca ulang materi yang sudah di siapkan
sebelum mulai wawancara. Catat kembali point-point yang sekiranya
penting agar tidak lupa saat penulisan naskah. Konsentrasi saat wawancara
20

berlangsung. Menurut Santoso, H dan Wijaya, A, S (2017:108), sebagai


informasi, wawancara sangat diperlukan untuk memberikan suatu informasi
yang belum diketahui sebelumnya. Bertanya sesuai materi serta
menggunakan bahasa yang singkat dan tidak rumit. Jangan lupa meminta
nama jelas narasumber dan tidak boleh salah, tidak lupa diserta gelarnya.
3) Wawancara narasumber
Wawancara merupakan suatu proses memperoleh informasi untuk mencari
fakta dari sebuah berita serta kemampuan dan keterampilan yang mutlak
harus dimiliki oleh seorang reporter. Menurut Junaedi, F (2013:63),
kemampuan reporter dalam mewawancarai narasumber menetukan kualitas
suatu berita. Beberapa sikap seharusnya dilakukan reporter saat wawancara
ialah menciptakan suasana yang nyaman saat wawancara, bersikap sebagai
pendengar yang baik, reporter bukan penyidik, mampu mengontrol
pembicara dalam wawancara, serta menghargai dan menghormati sumber
berita. Wawancara terbagi menjadi tiga jenis antara lain:
a) Wawancara tatap muka
Wawancara tatap muka merupakan suatu proses wawancara yang
dilakukan secara langsung atau berhadap-hadapan dapat memberikan
informasi lebih dalam serta lebih jelas karena dari sumber langsung.
Wawancara tatap muka sebelumnya menginformasikan terlebih
dahulu kepada narasumber untuk lokasi dan waktunya agar tidak ada
salah paham. Proses wawancara tatap muka emang paling efektif
dibanding dengan yang lain, karena lebih mudah, jelas, dan jika
kurang paham bisa langsung ditanyakan kembali.
b) Wawancara telepon
Wawancara telepon dilakukan untuk menginformasikan dan untuk
mengejar target. Wawancara telepon dipastikan berbicara singkat dan
seringkali narasumber menolak untuk menjawab pertanyaan secara
panjang lebar, kecuali narasumber sudah kenal terlebih dahulu.
Menurut Santoso, H. Dan Wijaya, A,S (2017:83), wawancara dengan
narasumber juga dapat dilakukan degan telepon. Biasanya teknik ini
dilakukan pada saat yang genting. Misalnya persediaan berita atau
feature yang sudah habis dan harus membuat kasha atau cerita baru,
sedangkan reporter sulit menjangkau lokasi narasumber. Hal ini tidak
disalahkan, karena sebenarnya teknik ini sama saja dengan wawancara
langsung yang membedakan hanya teknik ini melalui perantara media
lain.
c) Wawancara kelompok
Wawancara kelompok merupakan percakapan yang dilakukan secara
bersamaan dan lebih dari satu orang narasumber dalam satu
kesempatan. Wawancara kelompok biasanya terjadi saat bencana alam
terjadi, seperti mewawancarai korban bencana alam dilokasi kejadian
dengan korban-korbannya.
21

4) Time code

Gambar 8 Time code wawancara narasumber


Sumber: Dokumentasi pribadi (2017)

Sebelum seorang reporter menulis naskah, memerlukan time code terlebih


dahulu. Time code adalah proses menulis ulang narasi yang di bicarakan
narasumber saat di wawancarai oleh reporter. Memperhatikan durasinya
dari jam, menit hingga per detiknya. Proses ini juga akan mempermudah
saat mengedit berita pada jam tayang keberapa, menit keberapa, detik
keberapa dan frame keberapa serta mempermudah membuat naskah berita,
tetapi cukup memakan waktu bagi orang yang baru melakukan proses ini.
setiap frame ditandai dengan nomer time code unik. Video time code contoh
formatnya: HH :MM :SS :FF, yaitu: jam : menit : detik : frame. Berikut
penjelasannya:
00:00:05:00 = 5 detik
00:06:00:00 = 6 menit
00:00:00:05 = 5 frame
01:06:05:05 = 1 jam, 6 menit, 5 detik, 5 frame

5) Menulis naskah
22

Gambar 9 Naskah berita Menyingkap Tabir


Sumber: Dokumentasi pribadi (2017)

Menulis naskah sebaiknya menggunakan catatan agar tidak ada yang


terlewat ataupun terlupa. Menurut Morissan, M.A (2008:153), Menulis
berita pada dasarnya adalah proses merangkum dan memilih sejumlah fakta
terpenting yang membantu reporter atau penulis naskah untuk
mengungkapkan atau menceritakan suatu peristiwa. Penulisan juga harus
menggunakan unsur 5W+1H. Fokus saat merangkai kata demi kata agar
pesan yang disampaikan kepada khalayak bisa diterima dengan baik. Hal
yang harus diperhatikan saat menilus berita:
1) Alur informasi
Alur informasi berita yang diperoleh pada saat liputan akan
menghantar ke dalam sound bite atau suara orisinil. Alur juga
merupakan urutan peristiwa dalam sebuah cerita yang berkaitan
berdasarkan sebab-akibat. Unsur penting dalam sebuah alur yaitu
peristiwa konflik, dan klimaks.
2) Pernyataan atau penjelasan
Pernyataan Penulisan harus menjelaskan pernyataan agar
mempermudahkan pemirsa untuk mengingat informasi yang mereka
peroleh.
3) Durasi shot gambar.
Pendeknya shot gambar akan menyebabkan cepatnya pergantian
antara satu shot gambar ke shot gambar yang lain, hal ini
menyebabkan pemirsa kebingungan dalam menerima informasi.
4) Jeda atau pause.
Berikan waktu untuk berhenti sesaat di antara kalimat dan berhenti
sedikitnya lebih lama untuk perpindahan satu sequen dengan sequen
gambar yang lain.
Dalam menulis berita di usahakan reporter harus menguasai ke empat hal
diatas sehingga pemirsa di rumah mudah memahami sajian berita yang di
siarkan. Namun apabila seorang reporter belum sempurna dalam menulis
23

sebuah berita, maka sudah menjadi tugas seorang produser untuk


mengoreksi tiap berita yang akan di tayangkan.
6) Tapping host

Gambar 10 Tapping host Menyingkap Tabir


Sumber: Dokumentasi pribadi (2017)

Proses tapping host dilakukan sebelum proses pengeditan serta setelah


proses peliputan selesai dan juga pembuatan naskah selesai, karena materi
yang dibicarakan host yaitu materi yang ada di naskah tersebut. Menurut
Latief, R dan Utud, Y (2015:152), tapping (rekaman) merupakan kegiatan
merekam adegan dari naskah menjadi bentuk atau audio video (AV). Materi
hasil rekamannya akan ditayangkan pada waktu yang berbeda dengan
peristiwanya, misalnya rekaman ditayangkan minggu ini atau rekaman
dilakukan pada pagi.

Pasca produksi
24

Gambar 11 Pasca produksi Menyingkap Tabir


Sumber: Dokumentasi pribadi (2017)

Tahap terakhir ini tahap pasca produksi yang reporter tetap perperan sebagai
pembuatan konsep dan alur cerita serta membuat judul berita sekaligus
mendamping editor saat proses editing. Beberapa hal yang harus dikerjakan
repoerter pada tahap ini:
1) Memindahkan data
Memindahkan data hasil peliputan langsung ke komputer editor di ruang
edit. Memeriksa gambar visual yang direkam oleh Kameramen pada saat
liputan berlangsung, karena takut data tersebut tidak lengkap atau bahkan
tidak ada. Data yang cukup memadai untuk disusun sebagai berita.
2) Mengembalikan alat-alat
Mengembalikan alat-alat yang dibawa saat produksi sangat penting agar
tidak ada kehilangan ataupun kerusakan. Saat proses pengembalian juga
diharuskan agar membawa surat perizinan yang dipegang oleh kameramen
pada sebelum pergi liputan. Proses pengambilan alat dan juga
mengembalikan alat dilakukan diruang logistik, biasanya kameramen dan
reporter yang bertugas langsung menuju ruang logistik.
3) Membuat naskah voice over
Naskah voice over yang berfungsi untuk memperkuat berita yang sudah
sedikit dijelaskan oleh host dan untuk membangun suasana dari peristiwa
yang diberitakan. Alur cerita yang diberita tersebut agar mudah dimengerti
oleh khalayak. Reporter sebelum menulis berita tentunya harus melihat
terlebih dahulu gambar yang sudah diperoleh, karena tetap saja narasi yang
dibuat harus cocok dengan visual yang ditayangkan.
4) Record voice over
Pembuatan naskah voice over selesai tahap selanjutnya yaitu record voice
over. Biasanya record voice over ini di rungan khusus agar suara yang
dihasilkan tidak ada noise dan juga saat record voice over berjalan
membacakannya konsentrasi. Format yang dipilih jika gambar kurang
25

menarik atau kurang dramatis, namun ada pernyataan narasumber yang


perlu diperlihatkan untuk melengkapi narasi pada akhir berita.
5) Editing
Proses ini merupakan tahap akhir pacsa produksi. Editing merupakan proses
memasukkan, memotong, menyambung, dan menyunting rekaman gambar
serta audio di satu komputer dengan alur cerita yang sudah ada di naskah
yang dibuat oleh reporter, maka saat proses editing berlangsung reporter
ikut mendampingi editor. Editing dalam bidang audio-visual, termasuk
berita, editing adalah usaha membuat dan merapihkan sebuah tayangan
menjadi sebuah berita yang dapat menginformasikan kepada khalayak.
Proses editing memiliki tiga langkah utama, berupa :
a) Offiline editing
Offiline editing merupakan proses editing kotor. Offiline editing salah
satu tahap dalam proses editing yaitu memotong dalam bentuk kasar.
Editing kasar dilengkapi dengan uraian, timecode, dan bagian-bagian
yang perlu diisi dengan ilustrasi musik yang dibuat oleh reporter.
Menurut Latief, R dan Utud, Y (2015:156) pada editing linear dan
nonlinear seluruh materi melaluli offline editing, yaitu editing awal
untuk memilih gambar yang baik dari rekaman asli hasil liputan
(master shooting). Offline editing dapat juga dilakukan dengan
menambah gambar dari stock shot atau footage lain sesuai kebutuhan
materi program. Hasil offline editting selanjutnya akan masuk pada
tahap online editing untuk menyempurnakan agar layak disiarkan.
b) Online editing
Oline editing merupakan proses lanjutan dari tahap pertama, yaitu
perancangan dan penyempurnaan. Oline editing juga harus
memberikan efek-efek gambar dengan berdasarkan naskah. Pada
tahap ini masalah finishing dan perlu diperhatikan baik dan tidaknya
sebuah hasil tergantung pada tahan ini. Menurut Latief, R dan Utud, Y
(2015:157), online editing merupakan kelanjutan dari offline editing.
Materi program yang sudah melalui offline editing akan
disempurnakan audio video (AV) dengan menambah effect visual,
graphic, telop, tamplate, atau running text.
c) Mixing (pencampuran gambar dengan suara)
Record voice over dan ilustrasi musik, dimasukan ke dalam pita hasil
online editing yang sesuai dengan naskah. Keseimbangan antara efek
suara, suara asli, suara narasi dan musik harus terdengar jelas. Efek
suara digunakan untuk memperjelas suasana dan memberikan
informasi suara.

HAMBATAN DAN SOLUSI YANG DIALAMI TIM PROGRAM


ACARA MENYINGKAP TABIR SAAT PROSES LIPUTAN
Hambatan Teknis

Proses peliputan merupakan suatu kegiatan produksi. Namun terkadang saat


proses peliputan berlangsung, terdapat beberapa hambatan. Jenis hambatannya
26

yang terdapat pada proses liputan ada dua, yaitu hambatan teknis dan nonteknis.
Hambatan teknis adalah hambatan yang berkaitan dengan persiapan teknis dalam
proses liputan ke lapangan, seperti kondisi narasumber dan peralatan yang
digunakan oleh seluruh anggota tim produksi.
Peliputan dilakukan untuk memperoleh informasi dan untuk menambah
pengetahuan seluruh tim anggota produksi. Peliputan yang dilakukan tentu tidak
selalu berjalan dengan mulus dan lancar. Hambatan-hambatan seringkali dialami
oleh tim program acara bersama kameramen saat proses liputan program acara
Menyingkap Tabir. Hambatan-hambatan tersebut adalah:
1) Kurangnya komputer yang memadai
Komputer merupakan sesuatu hal yang penting dalam proses pencarian data
atau informasi untuk membuat riset berita, naskah berita, naskah tapping
host, dan timecode. Komputer yang tersedia di ruangan divisi Current
Affair (CA) sebenarnya cukup banyak, namun hanya boleh menggunakan di
computer khusus investigasi, dan beberapa komputer yang tidak dapat
digunakan karena terdapat komputer harus memasukkan password yang
hanya bisa diakses oleh karyawan saja, tetapi bisa menanyakan terlebih
dahulu ke user ID karyawan yang terdapat di kamputer tersebut. Namun
memakan waktu untuk menanyakan user ID kepada karyawan, karena
belum tentu orang yang kita cari ada di kantor atau tidak. Terkadang
karyawan sendiri tidak mempunyai user ID. Untuk memperoleh password
tersebut, karyawan tetap harus memperoleh user ID terlebih dahulu, yaitu
berupa nama user yang akan disimpin di server dengan cara mendaftarkan
diri telebih dahulu ke bagian yang berwenang terhadap akses komputer.
2) Mesin photocopy terbatas
Mesin photocopy berguna untuk mencetak hasil riset informasi bergunu
untuk melihat berita-berita yang akan diangkat pada program Menyingkap
Tabir. Mesin photocopy yang terbatas seedikit mengganggu kinerja tim.
Mesin photocopy yang juga sebagai mesin printer dan mesin fax, sehingga
harus mengantri dengan tim lainnya.
3) Jaringan koneksi internet lambat
Koneksi internet lambat membuat hambatan saat mencari riset berita cukup
lama, karena koneksi internet sangat berguna mencari dan mengolah data
jika saat metting mingguan bersama tim program Menyingkap Tabir.
4) Kurang kamera saat tapping host
Kurang kamera saat tapping host dikarenakan kamera tim Menyingkap
Tabir keluar kota sehingga tidak ada kamera diruang logostik, dan
mengharuskan memakai kamera program acara yang lain untuk sementara
waktu jika kamera tidak ada.

Hambatan Non Teknis

Hambatan nonteknis adalah hambatan yang berkaitan dengan sumber daya


manusia serta lingkungan. Reporter serta tim program acara Menyingkap Tabir
dalam melakukan riset informasi mengalami beberapa hambatan non teknis, yaitu:
1) Kesulitan menemukan informasi yang pasti kronologi pembacokkan
Hermansyah pada saat itu. Kasus Hermansyah memang cukup parah,
27

dikarenakan Hermansyah berada di Rspad Gatot subroto yang dijaga ketat


oleh naungan TNI dan harus mendapat izin terlebih dahulu untuk bisa
masuk ke ruang inap. Keluarga Hermansyah pun masih tertutup terkait
kejadian pembacokkan yang terjadi. Polisi pun begitu belum bisa motif apa
atas kerjadian yang menimpa Hermansyah. Tim Menyingkap Tabir otomatis
tidak mudah untuk mendapatkan kasus pebacokkan Hermansyah dan
menghambat salah satu tim reporter untuk mengejar kasus tersebut.
2) Proses liputan berlangsung, narasumber membatalkan mendadak sementara
tim Menyingkap Tabir sudah mempersiapkan semaksimal mungkin untuk
adanya proses wawancara langsung. Hal tersebut membuat hambatan proses
liputan menjadi tertunda atau mungkin harus mencari narasumber lain.
Kesulitan mencari narasumber pada kasus seorang wanita yang di bunuh
satpam kompleknya sendiri, motif pembunuhannya karena tersinggung
dengan perkataan si wanita tersebut. Narasumber yang akan di wawancara
adalah teman dekat wanita bernama Cindy yang tinggal di perumahan
kawasan cikarang, sedangkan temen dekat Cindy yang akan di wawancara
mengidap tuna rungu, tidak bisa berbicara dan tidak bisa mendengar. Tim
Menyingkap Tabir bisa mewawancarai hanya dengan bahasa isyarat saja,
sedangkan tim tidak ada yang mengerti bahasa isyarat.

Solusi yang Dilakukan oleh Tim Menyingkap Tabir

Tim setiap program acara pasti mengalami hambatan dalam proses


produksinya. Tim Menyingkap Tabir pun mengalami berbagai macam hambatan
dalam melakukan proses liputan. Hambatan yang terjadi merupakan hal yang
tidak dapat dihindari dan harus dicari solusi untuk mengatasinya agar proses
produksi berjalan dengan lancar. Solusi yang dilakukan dalam mengatasi
hambatan yang terjadi selama melakukan liputan adalah:
1) Menggunakan laptop pribadi untuk menghindari hambatan teknis yang satu
ini. Namun, dengan terbatasnya komputer yang terdapat di ruangan divisi
Current Affairs (CA) tvOne, terhambatnya proses membuat riset berita,
naskah berita, naskah tapping host, dan timecode. Menggunakan laptop
pribadi merupakan solusi yang tepat untuk lancarnya proses riset berita dan
yang lainnya, sehingga anggota tim tidak perlu lagi mengantri jika ingin
melakukan kegiatan menggunakan komputer yang terdapat di ruangan divisi
Current Affairs (CA).
2) Menggunakan mesin photocopy ke ruangan divisi lain mesin photocopy
yang kosong sangat berguna mengingat fungsinya untuk mencetak hasil
riset berita, naskah berita, dan timecode, serta dokumen dokumen lainnya.
3) Mengunakan jaringan internet pribadi disaat internet yang di sediakan
lambat, sehingga tidak menghambat proses ketika mencari berita di website-
website untuk mencari berita terupdate yang akan di angkat di program
Menyingkap Tabir.
4) Menginformasikan terlebih dahulu ke ruang logistik untuk mengecek
kelengkapan kamera tim Menyingkap Tabir. Karena jika sama sekali tidak
ada satupun, kemungkinan meminjam kamera ke tim program acara yang
lain tidaklah mudah.
28

5) Mengantisipasi hambatan non teknis yaitu memberbanyak teman sesama


reporter, menjadikan informasi yang tadinya sedikit menjadi lebih
bertambah. Aktif diberbagai macam sosial media seperti facebook, twitter,
dan situs-situs tentang berita.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan

Simpulan dari peran dan tugas proses liputan program acara Menyingkap
Tabir adalah:
1) Program acara Menyingkap Tabir merupakan sebuah program soft news
yaitu Current Affairs di tvOne berita yang disajikan dengan interpretasi
tentang kondisi dan situasi dalam masyarakat yang dihubungkan dalam
konteks yang lebih luas dan melampaui waktu yang termasuk kedalam
rumpun departemen Investigasi dan dibawah direktorat Current Affairs.
Program Menyingkap Tabir juga salah satu program mendalam dan
investigasi, cakupan kasusnya meliputi peristiwa kriminal.
2) Peran dan tugas reporter dalam proses liputan pada program Menyingkap
Tabir di tvOne sangatlah penting melewati proses praproduksi, produksi,
pasca produksi. Proses ketiga tersebut menentukan berhasil atau tidaknya
proses liputan dengan baik. Peran dan tugas seorang reporter mulai dari
persiapan materi, transportasi, peminjaman alat, mengurus keuangan,
memberi tahu kameramen, mengecek kembali periapan alat, meliput berita,
mewawancarai, memindahkan data, membuat naskah berita, dan ikut
mengedit bersama editor.
3) Tim liputan Menyingkap Tabir saat turun ke lapangan mengalami hambatan
non teknis yang tidak terduga oleh tim, sehingga sulit untuk
menghindarinya. Hambatan non teknis tim liputan Menyingkap Tabir
berupa narasumber yang mendadak membatalkan, informasi yang masih
simpang siur, dan kemacetan di perjalanan.

Saran

Berikut adalah beberapa saran yang bisa menjadi masukan bagi peran dan
tugas dalam liputan program acara Menyingkap Tabir:
1) Dalam melakukan rapat mingguan, sebaiknya tim Menyingkap Tabir
menabahkan jadwal rapat minimal dua minggu sekali agar lebih mudah
untuk menyelesaikan jika ada hambatan dari masing-masing tim.
2) Seorang repoerter Menyingkap Tabir haruslah memiliki pengalaman dan
wawasan yang luas, daya tahan tubuh yang kuat, karena disetiap liputan
membutuhkan tidak hanya bisa berbicara namun harus memiliki wawasan
yang luas serta membutuhkan tenaga ekstra saat proses produksi berjalan.
3) Fasilitas yang disediakan sebaiknya lebih diperhatsihan kembali, mulai dari
jaringan internet penyediaan komputer serta mesin photocopy di dalam
ruangan Current Affairs (CA), karena hal tersebut sangat penting dalam
mendukung proses produksi.
29

DAFTAR PUSTAKA

Baksin, A. 2009. Jurnalistik Televisi : Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa


Rekatama Media
Fachruddin, A. 2012. Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta: Kencana
Jauhari, H. 2012. Jurnalisme Televisi Indonesia : Tinjauan Luar Dalam. Jakarta:
Kepustakaan Populer Gramedia
Junaedi, F. 2013. Jurnalisme Penyiar dan Reportase Televisi. Yogjakarta: Kencana
Latief, R. Dan Utud, Y. 2015. Siaran Televisi Non-Drama. Jakarta: Kencana
Morissan, M.A. 2008. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana
Santana, S, K. 2009. Jurnalisme Investigasi. Jakarta: Yayasan Obro Indonesia
Santoso, H. Dan Wijaya, A,S. 2017. Teknik Penulisan Media Elektronik. Bogor:
Idemedia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/TvOne
30

LAMPIRAN
Lampiran 1 Proses pengecek suara narasumber saat wawancara

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2017)

Lampiran 2 suasana wawancara nasarumber

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2017)

Lampiran 3 Tapping host


31

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2017)

Lampiran 4 Setelah tapping host berlangsung

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2017)

Lampiran 5 Setelah rapat mingguan


32

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2017)

Lampiran 5 Suasana ruangan Current Affairs (CA)

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2017)

RIWAYAT HIDUP
Alfi Melda Pratika dilahirkan di Bogor pada tanggal 29 Desember 1996
merupakan anak terakhir dari dua bersaudara, dari pasangan Unang Suryaman dan
33

Ika Mutya Utami. Riwayat pendidikan diawali dari Pendidikan Taman Kanak-
Kanak di TK Dian Cempaka Ciampea, Bogor dan melanjutkan Sekolah Dasar di
SDN 01 Ciampea, Bogor. Penulis kemudian menyelesaikan pendidikan Sekolah
Menengah Pertama di Pondok Pesantren La Tansa. Penulis melanjutkan
pendidikan di MA Negri 2 Bogor dan menyelesaikannya pada tahun 2015, pada
tahun yang sama penulis diterima sebagai Mahasiswa Program Keahlian
Komunikasi melalui jalur Reguler di Program Diploma Institut Pertanian Bogor.
Tiga tahun menjalani kuliah sebagai mahasiswa Komunikasi, penulis
mendapat kesempatan untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan di Lativi Media
Karya (TVONE) , Jakarta Timur, pada 17 Juli 2017 hingga 9 September 2017.
Penulis mendapatkan kesempatan untuk bergabung di Program Acara
Menyingkap Tabir.

Anda mungkin juga menyukai