5555 Laporan Magang
5555 Laporan Magang
Disetujui Oleh:
Pembimbing:
Guruh Ramdani, S. Sn., M.Sn.
NPI. 201807197509181001
Diketahui Oleh:
( ) ( )
PRAKATA
Puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segenap rahmat dan karunia-Nya, sehingga proses penyusunan
laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “Proses Produksi Berita
Media Online Pada Media Pemberitaan Pakuan Raya” dapat diselesaikan dengan
baik. Penyelesaian penulisan laporan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak
kepada Bapak Guruh Ramdani, S. Sn., M.Sn., selaku dosen pembimbing dan
Bapak Hudi Santoso, S.Sos., M.P., selaku ketua program studi Komunikasi
Digital dan Media Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, kemudian kepada Ibu
Enay Minarni selaku Supervisor dan juga Direktur dari media berita Pakuan Raya
yang sudah memberikan kesempatan untuk bisa melakukan pembelajaran melalui
kegiatan Praktik Kerja Lapangan dan juga terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penulisan laporan terutama orang tua dan teman-
teman yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu atas doa dan kasih sayang yang
telah diberikan melalui kegiatan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidak lepas dari
kekurangan dan kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membantu sangat diharapkan untuk menyempurnakan
Laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan
wawasan pembaca, khususnya mahasiswa. Akhir kata, semoga Laporan Praktik
Kerja Lapangan dengan judul “Proses Produksi Berita Media Online Pada Media
Pemberitaan Pakuan Raya” dapat diterima dan menjadi sumber wawasan baru
dalam menjalankan kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
RINGKASAN
PRAKATA viii
DAFTAR ISI ix
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
METODE 3
Lokasi dan Waktu PKL 3
Data dan Instrumen 3
Teknik Pengumpulan Data 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4
Sejarah Pakuan Raya 4
Profil Pakuan Raya 5
Visi dan Misi 5
Logo Perusahaan 6
Strruktur Organisasi Pakuan Raya 7
PROSES PRODUKSI BERITA MEDIA ONLINE PADA MEDIA
PEMBERITAAN PAKUAN RAYA 8
Pengertian dan Strategi Jurnalis Dalam Proses Produksi Berita Online 8
Tugas dan Fungsi Jurnalis 11
Proses Produksi Berita Media Online 13
Tahap Pra-Produksi 13
Tahap Pasca Produksi 28
HAMBATAN DAN SOLUSI 30
Hambatan Teknis 30
Solusi Hambatan Teknis 31
Hambatan Non-teknis 31
Solusi Hambatan Non-teknis 31
SIMPULAN DAN SARAN 32
Simpulan 32
Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 33
LAMPIRAN 34
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 38
DAFTAR LAMPIRAN
Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial secara alamiah terlibat dalam interaksi dan
berkomunikasi setiap hari. Ini terjadi melalui berbagai media, seperti percakapan
lisan, pesan tertulis, gambar, simbol, atau kode khusus. Komunikasi adalah proses
penting dalam hubungan manusia, yang melibatkan pertukaran informasi,
gagasan, dan perasaan. Hal ini juga memengaruhi sikap dan perilaku orang lain
dalam berbagai situasi. Dengan kata lain, komunikasi adalah inti dari bagaimana
manusia berinteraksi satu sama lain (Koesomowidjojo 2021).
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari
komunikator kepada komunikan baik secara verbal maupun non verbal yang
menimbulkan efek atau timbal balik dari pesan yang di sampaikan.
Komunikasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan komunikasi yang
baik adalah komunikasi yang dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh
orang lain (Koesomowidjojo 2021). Maka dari itu, kegiatan komunikasi
membutuhkan komunikator, pesan, dan komunikan. Ketiga komponen utama
tersebut harus ada pada proses komunikasi, baik itu komunikasi interpersonal,
kelompok maupun komunikasi massa agar kegiatan komunikasi dapat
berlangsung dengan baik.
Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang menggunakan media massa
berteknologi modern yang mampu menyampaikan pesan secara massal dan dapat
diakses oleh khalayak luas, anonim dan heterogen. Komunikasi massa dilakukan
melalui media massa yang meliputi media cetak, media elektronik, dan media
online. Media massa menjadi penyalur pesan atau informasi yang ingin
disampaikan komunikator kepada masyarakat luas. Oleh karena itu, media massa
berkembang menjadi pusat penyedia dan penyampaian berbagai informasi yang
terjadi di tengah masyarakat (Hadi, Wahjudianata dan Indrayani 2020).
Bentuk media massa terbagi menjadi berbagai macam, salah satunya adalah
media online. Media massa online, seperti website, memiliki keunggulan dalam
penyebaran informasi yang efisien website memungkinkan akses global,
kecepatan informasi, interaksi dengan audiens, dan berperan dalam menyebarkan
berita, itu adalah salah satu yang dilakukan ketika akan melakukan sebuah proses
produksi pada media online terutama website.
Proses merupakan runtutan perubahan atau peristiwa dalam perkembangan
sesuatu (Yulanda R 2021). Produksi adalah sebuah proses dalam ekonomi untuk
menciptakan, menghasilkan, dan membuat sebuah produk. Secara teknis,
produksi didefinisikan juga sebagai proses mengolah atau membuat sesuatu yang
disebut input menjadi sebuah barang atau jasa yang disebut sebagai output
(Sitoresmi RA 2023).
Proses produksi merupakan interaksi antara bahan dasar, bahan-bahan
pembantu, tenaga kerja dan mesin-mesin serta alat-alat perlengkapan yang
dipergunakan (Gitosudarmo 2020). Proses produksi atau proses operasi adalah
proses perubahan masukan menjadi keluaran (Subagyo 2020).
Produksi berita terdiri dari tiga tahap yaitu pra-produksi, produksi dan pasca
produksi. Pra-produksi adalah sebuah tahap yang sangat penting, karena tahap ini
merupakan tahap perencanaan dari serangkaian kegiatan produksi yang akan
dilaksanakan. Jika tahap ini dilakukan dengan rinci dan baik, hasilnya pun akan
sesuai dengan apa yang direncanakan. Tahap produksi merupakan seluruh
kegiatan liputan berita baik di studio maupun di lapangan. Pasca produksi adalah
segala kegiatan usai peliputan, penulisan naskah, editing atau penyuntingan,
pengisian suara sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan (Subagyo
2020).
Penyampaian ataupun penyebaran informasi mengenai suatu perusahaan
atapun lembaga perlu ditangani oleh bagian atau divisi yang berwenang langsung
dalam menyampaikan informasi kepada khalayak luas untuk mempertanggung
jawabkan informasi yang di sebarkan dan membangun citra yang baik pada
khalayak luas, salah satunya adalah seorang jurnalis pada sebuah media
pemberitaan. Media pemberitaan Pakuan Raya adalah salah satu media
pemberitaan yang ada di Kota Bogor yang melakukan proses produksi berita
melalui media online terutama pada divisi produksi.
Reporter atau jurnalis atau wartawan yang bertugas mencari dan
mengumpulkan informasi atau bahan pemberitaan melalui peliputan peristiwa
yang terjadi (Suhandang K 2018). Jurnalis di era sekarang sudah harus memiliki
sebuah kemampuan untuk memahami teknologi dalam menyebarluaskan
beritanya karena sifatnya lebih menguntungkan dan cepat salah satunya
penggunaan media online.
Tujuan jurnalis adalah sebagai profesi dan mengasah kepandaian dalam hal
mengarang (menyusun kata) yang tujuan pokoknya adalah untuk memberikan
kabar atau informasi pada masyarakat umum secepat mungkin dan tersiar seluas
mungkin. Menurut Adinegoro jurnalistik mempelajari seluk beluk penyiaran
berita dalam berbagai media pers, termasuk juga dalam teater, film, atau rapat.
Pada dasarnya jurnalistik memang memiliki tujuan untuk memproduksi berita dan
mengabarkannya (Adinegoro dalam Halimus SS 2020).
Teknologi yang terus berkembang dengan pesat telah mengubah lanskap
produksi berita dalam media online. Jurnalis dalam lingkungan ini memiliki
tanggung jawab besar dalam mengumpulkan informasi dari sumber yang
terpercaya, menyusun cerita yang relevan, dan menyampaikan konten yang dapat
diakses dengan mudah oleh khalayak. Dalam media online, jurnalis berperan
sebagai penghubung yang memastikan informasi disajikan secara cepat, akurat,
dan sesuai dengan tuntutan zaman untuk memastikan transparansi dalam berita
yang disampaikan dan dalam melakukan penyebarluasan atau penyampaian
informasi berita dapat dalam bentuk tertulis, lisan melalui audio (voice notes) dan
visual (video) kepada publik beberapa kegiatan tersebut dilakukan juga oleh
jurnalis media berita Pakuan Raya dalam penyebaran informasi kepada publik.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini dibuat untuk mengetahui Proses Produksi Berita Media Online pada
Media Pemberitaan Pakuan Raya yang beralamat di Pertokoan Warung Jambu, Jl.
Raya Pajajaran No.Raya, RT.01/RW.06, Bantarjati, Kec. Bogor Utara, Kota
Bogor, Jawa Barat 16153.
Rumusan Masalah
METODE
Laporan ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer
merujuk pada informasi yang diperoleh langsung dari sumber aslinya. Data primer
diperoleh dengan mengambil peran sebagai jurnalis dan terlibat aktif dalam
praktik kerja lapangan bersama divisi jurnalis, mulai dari tahap awal hingga
selesai. Di sisi lain, data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung atau melalui studi pustaka. Untuk mengumpulkan data sekunder akan
menggunakan berbagai alat, seperti daftar pertanyaan, perangkat berupa laptop
dan gawai, serta berbagai perangkat pendukung lainnya.
Visi dan misi dalam sebuah perusahaan menjadi hal yang sangat penting.
Kedua hal tersebut dapat menjadi pedoman dan motivasi bagi organisasi untuk
melaksanakan segala kegiatan dengan sebaik- baiknya.
Visi:
1) Memberikan kontribusi informasi yang berbasis konten lokal tapi berwawasan
global dan mendidik
2) Menjadi media profesional untuk memberikan informasi berdasarkan fakta
Misi:
1) Memberikan akses informasi dan wawasan pada masyarakat
2) Memberikan berita secara proporsional
3) Mengembangkan basis pengetahuan masyarakat terhadap daerah
4) Mengawal kebijakan pemerintah
5) Memberikan informasi secara berdasarkan fakta yang ada
6) Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra
kerja secara sinergis
7) Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar
8) Memberikan pembelajaran bagi generasi muda dan memberi kesempatan
kepada mereka untuk menyalurkan bakatnya menulis yang berpedoman pada
kode etik jurnalistik.
Logo Perusahaan
1) Logo
Logo Harian Pakuan Raya mengusung filosofi yang mencerminkan esensi dan
identitasnya sebagai media berita lokal yang kuat dan terpercaya. Bentuk bulat
pada logo menggambarkan kesinambungan informasi, sebuah siklus berita
yang terus mengalir dan diperbaharui. Dengan tepian yang teratur, bulatan
tersebut melambangkan keteraturan dan profesionalisme dalam penyajian
berita. Simbol lingkaran juga menandakan inklusivitas, mengajak masyarakat
untuk terlibat dan menjadi bagian dari informasi yang disajikan.
2) Warna
Warna hijau menjadi elemen yang mendominasi, melambangkan
keberlanjutan, kedamaian, dan kesejahteraan. Hijau menggambarkan
keterkaitan yang kuat dengan lingkungan serta identitas local Kota Bogor
sebagai kota yang subur dan penuh dengan keindahan alam.
3) Ikon atau gambar Kujang
Pada huruf "A" dalam tulisan "Pakar" terdapat gambar kujang. Kujang adalah
simbol yang memiliki makna mendalam dalam budaya Sunda, mencerminkan
kekuatan, keberanian, dan keunikan. Penggunaan kujang dalam logo ini
menggambarkan kekuatan identitas lokal serta keberanian dalam memberikan
liputan yang mendalam, kuat, dan berani dalam penyajian berita yang tepat
dan terpercaya. Selain itu, kujang juga melambangkan nilai-nilai tradisional
yang terkandung di dalamnya, menunjukkan bahwa Harian Pakuan Raya tidak
hanya memberikan informasi aktual, tetapi juga tetap mengakar pada nilai-
nilai budaya serta kearifan lokal. Dengan adanya gambar kujang pada huruf
"A", logo ini menegaskan bahwa media ini bukan hanya sebagai penyampai
berita, tetapi juga sebagai pelindung dan pengawal nilai-nilai kebenaran dan
keadilan dalam informasi yang disampaikan kepada pembaca.
Struktur Organisasi Pakuan Raya
Tugas dan Fungsi Jurnalis dalam Proses Produksi Berita Media Online
4) To entertaint
Untuk menghibur, jurnalistik merupakan sarana yang bersifat menghibur,
yang menyegarkan dan menyenangkan pembacanya dengan menyajikan
berita atau informasi yang ringan dan rileks sesuai dengan kebutuhan gaya
hidup manusia. Tak Hanya itu, fungsi jurnalistik terus mengalami
perkembangan. Dalam konteks kekinian, fungsi jurnalistik telah berkembang
lebih banyak lagi seiring ekspetasi publik terhadap jurnalistik terutama dalam
penyebaran informasi yang dilakukan media Pakuan Raya salah satunya yaitu
pemberitaan seputar jenis berita yang menghibur seperti kegiatan sosial,
pameran atau acara atau event yang sedang berlangsung, salah satunya adalah
Safari Malam yang diselenggarakan oleh Taman Safari adalah salah satu
bentuk bahwa media Pakuan Raya turut serta dalam menghibur para
masyarakat melalui beritanya.
5) To educate
Untuk mendidik, Jurnalistik sarana untuk mendidik dan menanamkan nilai-
nilai dan norma sosial, di samping budaya yang patut menjadi perhatian
masyarakat, media Pakuan Raya juga pasti mengedukasi para pembacanya
terutama seputar pemberitaan terkait Pendidikan, politik, dan masih banyak
lagi.
6) To mediate
Untuk mediasi, jurnalistik merupakan alat mediasi atau penghubung dalam
mempertemukan ketidak samaan tentang fakta atau peristiwa yang menjadi
berita dari berbagai sudut pandang, di samping dapat menjadi wahana yang
mempertemukan orang-orang yang berbeda pendapat atau opini tentang suatu
hal, media Pakuan Raya juga turut serta dalam kegiatan sosial yang ada,
seperti ikut serta melakukan pemberitaan charity atau amal, berita mediasi
yang ikut disebarkan Pakuan Raya salah satunya adalah upaya Indonesia
mendamaikan kelompok yang berselisih di Kamboja dan Indonesia hanya
sebagai mediator.
7) To promote
Untuk mempromosikan, jurnalistik merupakan sarana pilihan dalam
mempromosikan keunggulan dan kelebihan suatu produk dan karya agar
dapat dipahami secara proporsional oleh public, media Pakuan Raya juga ikut
mempromosikan beberapa kegiatan seperti ikut mempromosikan kegiatan
Safari Malam yang diselenggarakan oleh Taman Safari dalam rangka
merayakan tahun baru 2024.
8) To influence
Untuk mempengaruhi, jurnalistik merupakan sarana untuk memperngaruhi
pendapat dan pikiran orang lain tentang fakta dan peristiwa yang menjadi
topik pembicaraan.
Pada delapan poin diatas adalah salah satu fungsi dan tugas seorang jurnalis
terutama pada media berita Pakuan Raya yang penyebarannya melalui media
online.
Pra-produksi adalah sebuah tahap yang sangat penting, karena tahap ini
merupakan tahap perencanaan dari serangkaian kegiatan produksi yang akan
dilaksanakan. Jika tahap ini dilakukan dengan rinci dan baik, hasilnya pun akan
sesuai dengan apa yang direncanakan (Subagyo 2020). Pra-produksi merupakan
sebuah tahap persiapan sebelum memulai kegiatan produksi, sedangkan produksi
adalah tahapan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat ketika pra produksi.
Di lanjutkan dengan Pasca produksi merupakan tahap penyelesaian akhir dari
produksi (Riyadi dan Nugroho 2018). Jurnalis sebuah media terutama pada media
Pakuan Raya melaksanakan proses produksi berita melalui beberapa tahapan pada
tahap pra-produksi, diantaranya:
1) Rapat Perencanaan
Dalam proses produksi berita media Pakuan Raya online terdapat beberapa
tahapan yang dilalui di mana tahapan-tahapan ini sangat penting dan
berpengaruh terhadap hasil publikasi di internet. Rapat perencanaan ini
berlangsung setiap sore hari untuk memproyeksikan berita yang disaji kan
mulai malam hari hingga siang besok.
2) Pembagian Tugas
Setelah rapat redaksi, langkah selanjutnya adalah pemimpin redaksi membagi
tugas kepada anggota tim. Pembagian ini mencakup nama-nama anggota tim
yang ditugaskan, tanggal, lokasi, dan agenda kegiatan yang akan berlangsung.
Secara teknis, satu hari sebelum kegiatan, pemimpin redaksi telah
menginformasikan detail agenda melalui grup Whatsapp internal atau secara
langsung kepada anggota tim saat rapat diadakan. Pembagian tugas tersebut
yaitu:
a) Mengumpulkan Informasi
Tugas utama seorang jurnalis adalah mengumpulkan informasi yang
akurat dan relevan. Mereka melakukan riset, wawancara, observasi, dan
pencarian data untuk mendapatkan fakta-fakta yang diperlukan dalam
melaporkan suatu berita.
e) Riset data
Riset data yang dilakukan jurnalis adalah untuk mencari informasi berita
yang sedang terjadi dilingkungan ataupun berita yang bersifat situasional,
dalam pencarian berita tersebut biasanya dilakukan dengan cara mencari
beberapa media berita online agar tidak tertinggal (up to date). Riset data
biasanya dilakukan melalui media sosial atau website. Beberapa berita
yang didapatkan yaitu untuk pendataan ulang kembali, maksudnya yaitu
dalam media online Pakuan Raya berita yang mendapat atensi paling
banyak atau paling sering diminati bagi para pembaca di dalam website ini
adalah berita terkait pendidikan, maka dari itu pendataan dilakukan agar
traffic pada website Pakuan Raya tetap terjaga.
Media Link
https://www.wowkeren.com//berita/tampil/
00469927.html
Kompas https://app.kurasi.media/posts?from=2023-02-
01%2003%3A00%3A00&to=2023-02-
01%2005%3A00%3A00&items=25
https://jateng.tribunnews.com/2023/02/01/digitalisasi-
perbankan-pacu-pertumbuhan-kinerja-bank-mandiri-di-
tahun-2022
Bisnis https://app.kurasi.media/posts?from=2023-02-
Indonesia 01%2003%3A00%3A00&to=2023-02-
01%2005%3A00%3A00&items=25
a) Kamera
Kamera merupakan sebuah alat yang digunakan keperluan untuk
mengabadikan suatu objek yang akan dijadikan sebuah gambar dalam
keadaan diam ataupun bergerak karena hasil proyeksi pada sistem lensa
(Prasetya 2020). Setiap kamera memiliki ciri khas serta peranan yang
berbeda-beda. Karakteristik merujuk pada perbedaan dalam hal kualitas,
bentuk, dan tujuan penggunaannya. Sementara itu, fungsi mengacu pada
berbagai kegunaan yang dapat dilakukan oleh kamera.
Karakteristik kamera yang digunakan dalam produksi berita Pakuan Raya
menggunakan kamera dengan karakter standar broadcast. Kamera standar
broadcast adalah kamera yang diproduksi untuk kebutuhan televisi atau
dokumentasi, baik untuk kebutuhan indoor dan outdoor (Latief, 2020).
Selain itu, fungsi kamera juga digunakan sebagai alat untuk
mendokumentasikan atau merekam suatu peristiwa atau keadaan dengan
gambar dan suara, atau gambar saja. Kamera digunakan untuk kegiatan
berupa pengumpulan, pemilihan, pengolahan, penyimpanan, data gambar,
dan suara yang diperlukan untuk kebutuhan sesuatu yang tujuannya untuk
mendapatkan keterangan, penerangan, dan menunjukkan data faktual hasil
produksi dilapangan.
Kamera yang digunakan tim jurnalis media beria Pakuan Raya beragam,
salah satu kamera yang digunakan saat kegiatan liputan atau produksi
adalah Sony Camera Mirrorless a6400, Canon EOS, Canon Mirrorless
M100, dan kamera gawai.
b) Penyimpanan Memori
Kartu memori seperti memory card atau alat penyimpanan memiliki peran
vital dalam penyimpanan data dari dokumentasi. Sebelum tim humas
memulai produksi berita, mereka rutin memeriksa peralatan yang akan
digunakan, termasuk pemeriksaan kartu memori. Hal ini dilakukan untuk
memastikan tidak ada masalah seperti memori penuh atau kegagalan akses
data. Untuk menjaga data yang terdokumentasi, langkah lain yang diambil
adalah mentransfer foto atau video yang sudah selesai ke perangkat
komputer masing-masing dan mengunggahnya ke Google Drive yaitu
sebuah penyimpanan berkas yang bisa diakses secara online dan
dimanapun Google Drive atau yang biasa disebut Gdrive juga memiliki
kekurangan yaitu penyimpangan yang terbatas yaitu hanya 15 GB saja
untuk akun Google yang status akunnya umum, tetapi ukuran
penyimpanan tersebut bisa ditambah dengan cara membeli penyimpanan
tambahan. Ukuran penyimpanan tambahan untuk Gdrive pun beragam dan
asih dibilang cukup terjangkau dan beragam harganya, salah satunya
adalah penyimpanan tambahan sebesar 50 GB biasanya dibandrol dengan
harga $1.99 atau kurang lebih Rp.30.000,-. Gdrive ini yang menjadi wadah
khusus untuk hasil liputan, sekaligus menjadi arsip untuk tim jurnalis
media Pakuan Raya.
c) Baterai Kamera
Baterai kamera memiliki peran penting dalam produksi berita. Persiapan
baterai kamera menjadi krusial karena seringnya agenda produksi
dilakukan di berbagai lokasi dalam satu hari. Proses produksi berita
seringkali memakan waktu berjam-jam, sehingga kamera harus selalu siap
atau dalam kondisi stand by untuk merekam setiap acara atau momen
penting tanpa kekurangan daya. Tim jurnalis media Pakuan Raya selalu
menyiapkan baterai kamera cadangan untuk menghindari hambatan saat
bertugas, biasanya satu baterai bisa dipakai 1-2 jam terantung pemakain.
Kondisi juga berpengaruh pada kondisi baterai, jika kamera digunakan
dalam keadaan dibawah sinar matahari maka penggunaan baterai pun ikut
tergantung karena kamera akan terasa panas dan penggunaan baterai juga
ikut berkurang.
d) Gawai
Pada produksi berita, handphone atau gawai biasanya memiliki peran
sebagai perangkat untuk merekam suara seperti sambutan, wawancara, dan
pernyataan langsung dari narasumber. Selain berfungsi dalam proses
produksi berita, handphone juga harus tetap aktif dengan baterai terisi
penuh. Ini tidak hanya untuk kebutuhan dokumentasi berita, tetapi juga
untuk komunikasi internal antar tim guna mencegah miskomunikasi atau
kendala di lapangan.
Tahap Produksi
Produksi adalah tahapan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat ketika
pra produksi (Riyadi dan Nugroho 2018). Kata kunci untuk memproduksi atau
membuat program adalah ide atau gagasan inilah yang kemudian diwujudkan
melalui produksi. Proses publikasi jurnalistik online tidak terlalu rumit. Hal ini
disebabkan wartawan Pakuan Raya yang terlibat relatif sedikit. Wartawan yang
meliput di lapangan biasanya adalah jurnalis ahli yang memiliki kemampuan dan
mengerti tentang kode etik jurnalistik yang turut melaporkan hasil liputannya
untuk segera dipublikasi secara online.
Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
menerangkan bahwa wartawan memiliki dan wajib menaati Kode Etik Jurnalistik.
Lalu, dalam Pasal 1 Kode Etik Jurnalistik dikatakan bahwa, wartawan Indonesia
bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak
beritikad buruk. Penafsiran dari pasal tersebut menguraikan:
1) Independen, berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara
hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain,
termasuk pemilik perusahaan pers.
2) Akurat, berarti bisa dipercaya benar, sesuai dengan keadaan objektif ketika
peristiwa terjadi.
3) Berimbang, berarti semua pihak mendapat kesempatan setara.
4) Tidak beritikad buruk, berarti tidak ada niat secara sengaja untuk
menimbulkan kerugian pihak lain.
Namun realitasnya, banyak masyarakat yang meragukan independensi
wartawan Indonesia dikarenakan kepemilikan media atau perusahaan pers oleh
aktor politik. Begitu pula halnya dengan profesionalitas yang erat kaitannya
dengan ketaatan terhadap Kode Etik Jurnalistik.
Pada tahap produksi ini realisasi dari hasil rapat perencanaan pada tahap pra-
produksi sebelumnya yang kemudian akan dilakukan jurnalis ketika akan
melakukan proses produksi berita yaitu:
1) Liputan
Liputan yang dilakukan bertujuan untuk melakukan verifikasi dengan cara
mewawancarai narasumber yang berkompeten terkait kejadian yang sedang
terjadi dengan kesiapannya yang ada dilapangan seperti alat produksi,
pemahaman berita, dll. Reportase atau liputan adalah kegiatan untuk
mengumpulkan data-data yang penting untuk menjadi sumber berita (Azwar,
2018). Reportase adalah kegiatan jurnalistik yang melibatkan liputan
langsung di lapangan atau lokasi kejadian. Para reporter pergi langsung ke
lokasi, melakukan proses peliputan, dan mengumpulkan informasi serta fakta
terkait peristiwa tersebut. Informasi yang dikumpulkan harus mencakup
unsur-unsur 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). Unsur
5W+1H adalah konsep dasar dalam jurnalisme yang merujuk pada
pertanyaan-pertanyaan inti yang harus dijawab oleh sebuah laporan berita.
Singkatan ini mencakup:
a) Who (Siapa)
Identitas individu atau kelompok yang terlibat dalam peristiwa atau
kejadian. Pada tahap ini jurnalis Pakuan Raya mencari tahu terkait
kegiatan apa yang akan dilakukan dan target narasumber yang harus
dijadikan narasumber siapa.
b) What (Apa)
Deskripsi tentang peristiwa atau kejadian yang terjadi, apa yang terjadi
secara spesifik, jurnalis Pakuan Raya juga harus peka terhadap situasi
terkini yang bisa dijadikan berita untuk kebutuhan jurnalistik.
c) When (Kapan)
Waktu atau kapan peristiwa tersebut terjadi, baik secara tepat atau dalam
rentang waktu tertentu, dalam tahap ini jurnalis Pakuan Raya harus bisa
menjalankan strategi yang sudah dibahas pada pembahasan sebelumnya
yaitu strategi planning and programming. Maksudnya adalah membuat
perencaanaan kapan dan eksekusi waktu liputan atau turun lapangan agar
berita tidak ketinggalan dan tetap up to date atau fresh dan layak
dikonsumsi oleh publik.
d) Where (Di mana)
Lokasi atau tempat di mana peristiwa tersebut berlangsung, maksudnya
adalah penentuan lokasi untuk produksi berita, jika berita tidak terikat oleh
kejadian sementara yang bisa hilang jika tidak dijadikan berita saat itu
juga (temporary moment) atau jurnalis agar berita tetap terproduksi di
media yang ada maka jurnalis biasanya juga harus peka terhadap sikon
(situasi dan kondisi) yang ada, contohnya adalah jelang natal dan tahun
baru maka dibeberapa titik perkotaan biasanya akan terjadi kemacetan
maka jurnalis harus menentukan titik lokasi yang bisa dijadikan berita.
e) Why (Mengapa)
Alasan atau penyebab dari peristiwa yang terjadi, maksudnya adalah
jurnalis harus mengetahui kenapa berita yang ingin disebarluaskan ke
masyarakat itu dapat dikonsumsi atau tidak, contohnya adalah berita
terkait jelang pemilu 2024 maka jurnalis harus mengetahui kenapa berita
tersebut bisa dikatakan layak karena akan mempengaruhi citra sebuah
media pemberitaan juga kalau suatu berita tidak berbobot atau tidak layak
disebarluaskan.
f) How (Bagaimana)
Cara atau proses bagaimana peristiwa tersebut terjadi, atau bagaimana
peristiwa tersebut mempengaruhi orang atau lingkungan di sekitarnya,
salah satunya adalah bagaimana sebuah berita pemilu 2024 bisa
mempengaruhi masyarakat terkait pemilu yaitu karena pemilu 2024 adalah
sebuah peristiwa yang sangat besar dan sakral untuk sebuah negara dan
berpengaruh juga untuk perekonomian sebuah negara maka berita tersebut
bisa dikatakan layak karena mempengaruhi orang atau lingkungan.
Enam unsur di atas menjadi kunci penting dalam penulisan berita. Dalam
menyusun berita Pakuan Raya, kejelasan sangat penting. Jika tulisan kurang jelas
atau tidak mengkomunikasikan pesan dengan baik, maka berita tersebut dapat
dianggap gagal. Sebaliknya, tulisan yang komunikatif dan jelas dalam
menyampaikan gagasannya dapat dianggap sebagai tulisan berita yang baik dan
dapat dipahami oleh pembaca. Ketika menulis berita, kalimat yang kurang tepat
dapat diperbaiki atau dihapus untuk meningkatkan daya tarik bacaan.
Penggunaan kata-kata dari bahasa asing, bahasa daerah, atau istilah teknis
yang sulit dipahami sebaiknya dihindari sebisa mungkin, baik dalam judul
maupun isi berita. Namun, jika perlu, tim penulis akan memberikan penjelasan
untuk memudahkan pemahaman pembaca.
Unsur-unsur yang sudah diuraikan diatas ikut membantu membangun sebuah
laporan berita yang komprehensif dan informatif dengan memastikan semua aspek
penting dari suatu peristiwa atau topik tercakup dalam laporan tersebut.
Peliputan sebuah berita memiliki beberapa tahapan yang terdiri dari:
a) Wawancara dengan narasumber
Wawancara dalam produksi berita memerlukan keterangan yang krusial. Kesiapan
dan pelaksanaan wawancara harus terencana dengan baik untuk memastikan
informasi yang berharga terperoleh dengan baik. Wawancara merupakan salah
satu cara menggali informasi dan komentar agar bahan berita yang kita
kumpulkan lengkap, akurat dan berimbang (Harahap 2018). (Creswell dalam
Rachmawati 2018) menjelaskan bahwa prosedur wawancara seperti tahapan
berikut ini:
i) Identifikasi para partisipan berdasarkan prosedur sampling yang dipilih.
ii) Tentukan jenis wawancara yang akan dilakukan dan informasi apa yang
relevan dalam menjawab pertanyaan penelitian.
iii) Siapkan alat perekam yang sesuai, misalnya mike untuk pewawancara
maupun partisipan. Mikrofon harus cukup sensitif merekam
pembicaraan terutama bila ruangan tidak memiliki struktur akustik yang
baik dan ada banyak pihak yang harus direkam.
iv) Cek kondisi alat perekam, misalnya baterainya. Kaset harus kosong dan
tepat pada pita hitam bila mulai merekam. Jika perekaman dimulai,
tombol perekam sudah ditekan dengan benar.
v) Susun protokol wawancara, panjangnya kurang lebih empat sampai
lima halaman dengan kira-kira lima pertanyaan terbuka dan sediakan
ruang yang cukup di antara pertanyaan untuk mencatat respon terhadap
komentar partisipan.
vi) Tentukan tempat untuk melakukan wawancara. Jika mungkin ruangan
cukup tenang, tidak ada distraksi dan nyaman bagi partisipan. Idealnya
peneliti dan partisipan duduk berhadapan dengan perekam berada di
antaranya, sehingga suara suara keduanya dapat terekam baik. Posisi ini
juga membuat peneliti mudah mencatat ungkapan non-verbal
partisipan, seperti tertawa, menepuk kening, dsb.
vii) Berikan inform consent pada calon partisipan.
viii) Selama wawancara, sesuaikan dengan pertanyaan, lengkapi pada waktu
tersebut (jika mungkin), hargai partisipan dan selalu bersikap sopan
santun. Pewawancara yang baik adalah yang lebih banyak
mendengarkan daripada berbicara.
Gambar 12. Liputan Lapangan
Sumber: Dokumentasi Pribadi
b) Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data
dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan
gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung
pemberitaan (Sugiyono 2018). Pada proses dokumentasi, mengumpulkan
visual dan data bukanlah satu-satunya fokus. Seorang fotografer harus
menunjukkan profesionalisme dalam memilah-milah beragam visual dan
data yang tersedia, dengan memberikan perhatian khusus pada nilai yang
terkandung dalam setiap elemen visual dan data tersebut. Tahap
dokumentasi dalam proses produksi liputan lapangan terdiri dari dua jenis:
i) Foto
Proses dokumentasi dibutuhkan seorang fotografer atau juru kamera
yang bertugas dalam pengambilan gambar. Juru kamera dalam bidang
pemberitaan bukan sekedar tukang mengambil gambar tetapi harus
memiliki pengetahuan jurnalistik sehingga gambar yang diambil harus
memiliki nilai berita dan juru kamera juga harus peka serta sigap ketika
melakukan peliputan (Harahap 2018).
Gambar 13. Dokumentasi Kegiatan
ii) Video
Video merupakan media elektronik yang mampu menggabungkan
teknologi audio dan visual secara bersama sehingga menghasilkan suatu
tayangan yang dinamis dan menarik (Yudianto 2017). Selain
mengambil foto, dokumentasi juga melibatkan pengambilan video.
Proses pengambilan video bertujuan untuk merekam momen-momen
penting dari suatu kegiatan dalam bentuk audio visual, sekaligus
sebagai bukti konkret tentang terjadinya kegiatan tersebut.
Proses pengambilan dokumentasi saat liputan tidak semerta-merta dilakukan
tanpa kemampuan yang mumpuni, Menurut (Suwanto 2020) terdapat beberapa
teknik pengambilan gambar diantaranya:
i) Medium Long Shot (MLS)
Gambar diambil dari jarak agak jauh, sehingga jika misalnya terdapat 3
objek dalam suatu adegan, seluruhnya akan terlihat.
Gambar 14. Foto MLS
2) Revisi
Revisi dilakukan dengan tujuan melihat kelayakan berita, apakah layak
dikonsumsi oleh masyarakat atau tidak.
3) Kategori berita
Setelah dilakukannya revisi berita, selanjutnya yaitu tahap memasukkan
berita sesuai kategorinya atau sesuai jenisnya. Berita memiliki berbagai
macam jenis yaitu berita langsung, berita mendalam, berita opini, berita
interpretatif dan berita investigasi.
4) Proses Publikasi
Proses publikasi adalah tahap terakhir dalam proses produksi berita dalam
media online Pakuan Raya, dimana berita dan sudah diverifikasi, revisi,
pemilihan jenis berita maka berita sudah layak dikonsumsi oleh pembaca.
Hambatan Teknis
Secara teknis, hambatan adalah hal apapun yang dapat mendistorsi pesan,
apapun yang menghalangi penerima dalam menerima pesan (Alfi dan Saputro
2018).
Hambatan teknis dalam makalah ini yaitu saat berada di daerah yang terpencil
minimnya sinyal handphone lalu kondisi lapangan yang tidak dapat di prediksi,
menjadi hambatan setiap jurnalis saat akan menjalankan tugas, hambatan ini
sangatlah berpengaruh besar, karena terkadang hambatan teknis tidak bisa atau
sukar untuk diatasi secara langsung. Hambatan teknis sering terjadi pada jurnalis
saat bekerja, tetapi meskipun hambatan ini sulit untuk diatasi seorang jurnalis
akan mencari jalan keluar untuk mengatasinya agar tidak merugikan pihak lain.
1) Sinyal
Liputan yang dilakukan saat dilapangan yaitu sulitnya sinyal saat berada di
daerah yang terpencil, minimnya sinyal handphone lalu kondisi lapangan
yang tidak dapat di prediksi, menjadi hambatan setiap jurnalis saat akan
menjalankan tugas, hambatan sangatlah berpengaruh besar, karena terkadang
hambatan teknis tidak bisa atau sukar untuk diatasi secara langsung.
Hambatan teknis sering terjadi pada jurnalis saat bekerja, tetapi meskipun
hambatan ini sulit untuk diatasi seorang jurnalis akan mencari jalan keluar
untuk mengatasinya agar tidak merugikan pihak lain.
2) Alat yang tidak mendukung
Alat yang tidak mendukung disini dimaksudkan situasional, artinya beberapa
alat mengalami kendala yang tidak terduga seperti kartu memori perekam
yang penuh, kamera yang kehabisan baterai atau tidak terbawa, dll.
3) Kondisi file yang tidak mendukung File yang digunakan pada saat pra-
produksi hingga pasca produksi mengalami kendala tidak mendukung, yaitu
seperti file yang tidak tertata dengan rapih, file yang hilang, ataupun file yang
tidak mendukung formatnya sehingga harus melakukan proses ubah format
yang memakan waktu untuk mengubahnya kembali.
Hambatan Non-Teknis
Hambatan non teknis yang dialami jurnalis pada media berita Pakuan Raya yaitu:
1) Briefing yang berbeda Briefing yang dimaksud yaitu peren- canaan liputan
yang terjadi tidak sesuai dengan rencana atau janji yang sudah disepakati.
2) Deadline yang tidak sesuai Deadline yang diberikan oleh redaktur tidak
sesuai dengan jadwal yang sudah ada.
Berikut solusi-solusi guna meminimalisir hambatan non teknis yang dialami oleh
jurnalis di divisi jurnalistik media pemberitaan Pakuan Raya, yaitu:
1) Setelah mendapatkan sebuah perencanaan dengan tim jurnalistik dan terjadi
sebuah miskomunikasi sebaiknya menjelaskan kembali rencana yang sudah
disesuaikan sebelumnya agar tidak terjadi miskomunikasi ataupun jika
masalah tidak terpecahkan sebaiknya pihak yang terlibat melakukan
perencanaan ulang sesuai kondisi yang ada.
2) Jika ditemukan masalah pada proses produksi berita seperti jadwal yang tidak
sesuai seperti yang sudah disepakati sebaiknya dilakukan permintaan
pengubahan jadwal yang lebih sesuai dengan keadaan yang sedang terjadi
bersama dengan tim jurnalistik.
Simpulan
Saran
Abadiningtyas DM, et al. 2018. Strategi Jurnalis Cutlip And Center Komisi
Pemilihan Umum Denpasar Dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Politik
Masyarakat Pada Pilgub Bali Tahun 2018. Undiknas Denpasar. Bali.
Adinegoro dalam Halimus SS. 2020. Hukum Komunikasi Jurnalistik. Universitas
Negeri Yogakarta. Yogyakarta.
Alfi, I., & Saputro, D. R. (2018). Hambatan Komunikasi Pendamping Sosial. Al-
Balagh: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 3(2), 193-210.
Azwar, M. (2018). 4 Pilar Jurnalistik (Pengetahuan Dasar Belajar Jurnalistik).
Jakarta: Prenadamedia Group.
Bahri AN. 2018. DIKTAT JURNALISTIK. Universitas Islam Medan. Medan
Gitosudarmo. 2020:23. Perpustakaan UNS. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/d
ownload/43666/MTUxNjIx/Penentu [Diakses pada tanggal 13 Desember 2023].
Hadi, I. P., Wahjudianata, M., & Indrayani, I. I. 2020. Komunikasi Massa.
Komunikasi Massa.
Harahap, A. (2018). Manajemen Pemberitaan dan Jurnalistik TV. Jakarta Barat:
Indeks Jakarata.
Koesomowidjojo SRM. 2021. Dasar dasar komunikasi. Jakarta: Gramedia.
Latief, R. (2020). Panduan Produksi Acara Televisi Nondrama. Jakarta:Prenada
Media.
Niam N. 2018. MENYUNTING NASKAH: CATATAN SEDERHANA. Universitas
Muhammdiyah Surabaya. Surabaya
Pavlik dalam Santana. 2019. Jurnalisme Online dan Media online. Universitas
Brawijaya. Malang.
Prasetya, I. D. (2020). Rancang Bangun Stabilizer Kamera 3-Axis menggunakan
Sensor Gyroscope dan Kontroler PID (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Gresik)
Rachmawaty M. 2020. FUNGSI & PERAN JURNALIS. Universitas Pembangunan
Jaya. Tanggerang.
Riyadi dan Nugroho. 2018. Perancangan Video Tutorial tentang Manajemen Produksi
Film dengan Metode MDLC. Universitas Internasional Batam. Batam.
Silviani I. 2020. Komunikasi Organisasi. Surabaya.
Subagyo. 2020. Perpustakaan UNS. https://
digilib.uns.ac.id/-dokumen/download/43666/MTUxNjIx/Penentu [Diakses pada
tanggal 13 Desember 2023].
Suhandang, K. 2018. Pengantar Jurnalistik. Bandung:Nuansa Cendekia.
Sugiyono. (2018). Pembuatan Video Dokumentasi Event Organizer bagi Perusahaan
PT. Kalamata Komunika Idealeema di Bandung. Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Indonesia.
Supriyatna A. 2021. Mengembangkan Jurnalistik Sekolah. Kompas.com
Yudianto, A. (2017). Penerapan Video Sebagai Media Pembelajaran. Seminar
Nasional Pendidikan. 234.
LAMPIRAN
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 11 Januari 2002, sebagai anak ke 5 dari
pasangan Bapak Hariadi Djoko Susetyo dan Ibu Ida Skandiana. Pendidikan Sekolah
Menengah Atas (SMA) ditempuh di sekolah SMA Negeri 7 Kota Bogor, dan lulus
pada tahun 2020. Pada tahun 2020, penulis diterima sebagai mahasiswa program
Diploma 4 (D-4) di Program Studi Komunikasi Digital dan Media di Sekolah Vokasi
Institut Pertanian Bogor. Selama mengikuti program D-4, tepatnya di semester 1,
penulis berkesempatan menjadi panitia Healthynication yang diselenggarakan oleh
kelas Q1 Program Studi Komunikasi SV IPB. Pada semester 2, penulis juga
berkesempatan menjadi panitia inti humas semua kelas pada mata kuliah Komunikasi
Antar Budaya, dalam acara Festival Budaya. Pada semester 3, penulis berkesempatan
menjadi ketua sponsorship dalam acara seminar Culinary Festival yang
diselenggarakan di zoom meeting untuk memenuhi Tugas Akhir semester mata kuliah
Event Organizer. Pada semester 4, penulis berkesempatan menjadi Content
Creator/Humas yang diselenggarakan di zoom meeting untuk memenuhi Tugas
Akhir semester mata kuliah Fotografi. Pada semester 5, penulis berkesempatan
menjadi videographer dan editor pada tugas akhir mata kuliah Film dan Video. Pada
semester 6, penulis melanjutkan pemenuhan studi PKL di PT. Kereta Api Indonesia
pada divisi Humas. Dan di semester 7, Pakuan Raya menjadi tempat pembelajaran
lapangan penulis dan mempelajari terkait dunia pemberitaan yang berkaitan dengan
media online.