Anda di halaman 1dari 23

PROSES PEMBUATAN BERITA OLEH HUMAS PT

PERKEBUNAN III (PERSERO) MEDAN

LORY SOVITA YUDA

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PROSES PEMBUATAN BERITA OLEH HUMAS PT
PERKEBUNAN III (PERSERO) MEDAN

LORY SOVITA YUDA

Laporan Akhir
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya
pada Program Studi Komunikasi

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
Judul : Proses Pembuatan Berita oleh Humas PT Perkebunan III (Persero)
Medan
Nama : Lory Sovita Yuda
NIM : J3A116135

Menyetujui:
Dosen Pembimbing

Bayu Suriaatmaja Suwanda, SIKom MIKom

Mengetahui:
Dekan Sekolah Vokasi Ketua Program Studi

Dr Ir Arief Darjanto, MEc Dr Ir Wahyu Budi Priatna, MSi


PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN AKHIR DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan laporan akhir berjudul Proses Pembuatan
Berita oleh Humas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber Informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian
akhir laporan akhir ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2019

Lory Sovita Yuda


NIM J3A116135
ABSTRACT
LORY SOVITA YUDA. J3A116135 . 2019. The process of making news at
Public Relation at PT Perkebunan Nusantara III. Supervised by BAYU
SURIAATMAJA SUWANDA.

Public Relation (PR) is one of the professions that have important role in every
company to make a news for public. Public relation a manajement function has
and important role in building and maintaining good relations to the public, both
internal and external. (Silahkan dilanjutkan)

Keywords: obstacles, public relation, solve, the process of write news


RINGKASAN
LORY SOVITA YUDA. J3A116102. 2019. Proses Pembuatan Berita oleh PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Laporan Akhir. Program Studi
Komunikasi, Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor.

Pembimbing: Bayu Suriaatmaja Suwanda, MIKom

Media massa merupakan sarana Humas dalam menyampaikan pesan dan


informasi kepada publik internal dan ekternal. Oleh sebab itu hubungan dengan
media massa (media relations) perlu dibina dengan baik agar pesan dan informasi
dapat disampaikan dengan efektif sehingga dapat membangun citra (image) positif
di mata publik internal maupun publik eksternal. Salah satu fungsi humas dalam
membangun citra positif tersebut dengan cara membuat sebuah berita. Berita yang
menyangkut tentang seluruh kegiatan maupun acara yang berkaitan dengan PT
Perkebunan Nusantara III Medan.
(Silahkan dilanjukan maksimal 1 hal)
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan praktik keja
lapangan (PKL) beserta penulisan laporan akhir dengan baik dan lancar. Penulis
membuat laporan akhir dengan judul “Proses Pembuatan Berita Oleh Humas PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”. Laporan akhir ini merupakan hasil
dari kegiatan PKL yang dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan selama dua bulan tepatnya pada tanggal 9 Juli hingga 31 Agustus 2018.
(Silahkan dilanjutkan)

Bogor, Agustus 2019

Lory Sovita Yuda


DAFTAR ISI
ABSTRACT i
RINGKASAN iii
PRAKATA v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN vii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan 2
METODE 2
Lokasi dan Waktu 2
Data dan Instrumen 3
Teknik Pengumpulan Data 3
GAMBARAN UMUM PT PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN 4
Sejarah 4
Visi, Misi dan Tata Nilai 5
Logo Perusahaan 6
Struktur Perusahaan 7
JENIS-JENIS BERITA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III 9
Pengertian Berita 9
Unsur Layak Berita 9
Konsep Berita dan Nilai Kriteria Berita 10
Jenis-jenis Berita 12
PROSES PEMBUATAN BERITA PT PERKEBUNAN
NUSANTARA III 13
Pra produksi pembuatan berita 14
Produksi/ pelaksanaan pembuatan berita 18
Pasca Produksi/ Evaluasi pembuatan berita 23
PENDISTRIBUSIAN HASIL BERITA KE SELURUH MEDIA 24
Proses pendistribusian bahan berita 24
Publikasi berita oleh media 26
HAMBATAN DAN SOLUSI DALAM PROSES PEMBUATAN
BERITA MEDIA DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA III 28
Hambatan Teknis 28
Hambatan Non Teknis 29
Solusi Hambatan Teknis 29
Solusi Hambatan Non Teknis 30
SIMPULAN DAN SARAN 30
Simpulan 30
Saran 31
DAFTAR PUSTAKA 31
LAMPIRAN 32
RIWAYAT HIDUP 33
DAFTAR TABEL
1 Surat kabar lokal yang memuat berita PT Perkebunan Nusantara III 27
2 Surat kabar nasional yang memuat berita PT Perkebunan Nusantara III 27

DAFTAR GAMBAR
1 Logo humas PT Perkebunan Nusantara III 6
2 Struktur organisasi humas PT Perkebunan Nusantara III 7
3 Suasana penyerahan PMP kepada karyawan 17
4 Data memorandum sebagai informasi bahan berita 18
5 Data pelaksanaan acara 20
6 Tampilan proses penulisan berita 22
7 Contoh berita media online PT Perkebunan Nusantara III 23
8 Contoh berita media cetak PT Perkebunan Nusantara III 24

DAFTAR LAMPIRAN
1 Proses pembuatan berita 32
2 Foto bersama pembimbing lapangan 32
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hubungan masyarakat (HUMAS) merupakan bentuk kegiatan dan sekaligus
suatu proses komunikasi. Proses komunikasi dalm kegiatan humas merupakan hal
yang penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak
mungkin akan terjadi interaksi. Pada umumnya humas merupakan suatu alat atu
saluran untuk meperlancar jalnnya interaksi dan penyebarluasan informasi
mengenai publikasi pembangunan nasional, melalui kerjasama antar pimpinan
dengan pegawainya secara internal dan melakukan kerjasama dengan masyarakat
ataupun khalayak ramai secara eksternal.
Peranan humas dilingkungan pemerintahn sangat penting dalam
membangun citra bangsa dan negar yang baik apalagi saat ini pemerintah tengah
menghadapi berbagai persoalan kemasyarakatan yang mendasar. Upaya
revitalisasi peranan kehumasan sangat penting dan menjadi tuntutan yang
mendesak saat ini, wajib dilaksankn di semua instansi pemerintah, sebagai
momentum strategis untuk melakukan perubahan tatanan perann kehumasan yang
dapat bersinergi secara efektif. Humas selalu dituntut kemampuannya dalam
menghadapi tantangan dan perubahan lingkungan yang sangat cepat.
Humas bertanggungjawab untuk menghasilkan sebuah berita atau informasi
yang mendidik, meyakinkan, memengaruhi, meraih simpati, dan membangkitkan
ketertarikan masyarakat akan sesuatu yang terjadi serta mampu menerima situasi
tersebut. Menurut Budyatna (2009:40) Berita adalah informasi aktual tentang
fakta-fakta dan opini yang menarik perhatian. Berita tersebut diharapkan mampu
menghadirkan informasi yang menarik minat pembaca sebab keaktualannya.
Hadirnya berita di tengah masyarakat memberikan perubahan dari pola pikir
masyarakat itu sendiri.
PT Perkebunan Nusantara III Medan merupakan Badan Usaha Milik Negara
Indonesia yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet. Perusahan
ini berkantor pusat di Medan, Sumatera Utara, dan resmi didirikan dari hasil
restrukturisasi BUMN pada tahun 1996. Dalam rangka membentuk citra positif
perusahan PTPN III Medan memanajamen semua informasi oleh Humas PTPN III
Medan itu sendiri.
Hubungan masyarakat (HUMAS) merupakan bentuk kegiatan dan sekaligus
suatu proses komunikasi. Proses komunikasi dalm kegiatan humas merupakan hal
yang penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak
mungkin akan terjadi interaksi. Pada umumnya humas merupakan suatu alat atu
saluran untuk meperlancar jalnnya interaksi dan penyebarluasan informasi
mengenai publikasi pembangunan nasional, melaui kerjasama antar pimpinan
dengan pegawainya secara internal dan melakukan kerjasama dengan masyarakat
ataupun khalayak ramai secara eksternal.
Peranan humas dilingkungan pemerintahn sangat penting dalam
membangun citra bangsa dan negar yang baik apalagi saat ini pemerintah tengah
menghadapi berbagai persoalan kemasyarakatan yang mendasar. Upaya
revitalisasi peranan kehumasan sangat penting dan menjadi tuntutan yang
mendesak saat ini, wajib dilaksankn di semua instansi pemerintah, sebagai
momentum strategis untuk melakukan perubahan tatanan perann kehumasan yang
dapat bersinergi secara efektif. Humas selalu dituntut kemampuannya dalam
menghadapi tantangan dan perubahan lingkungan yang sangat cepat.
Humas bertanggungjawab untuk menghasilkan sebuah berita atau informasi
yang mendidik, meyakinkan, memengaruhi, meraih simpati, dan membangkitkan
ketertarikan masyarakat akan sesuatu yang terjadi serta mampu menerima situasi
tersebut. Menurut Budyatna (2009:40) Berita adalah informasi aktual tentang
fakta-fakta dan opini yang menarik perhatian. Berita tersebut diharapkan mampu
menghadirkan informasi yang menarik minat pembaca sebab keaktualannya.
Hadirnya berita di tengah masyarakat memberikan perubahan dari pola pikir
masyarakat itu sendiri.
PT Perkebunan Nusantara III Medan merupakan Badan Usah Milik Negara
Indonesia yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet. Perusahan
ini berkantor pusat di Medan, Sumatra Utara, dan resmi didirikan dari hasil
restrukturisasi BUMN pada tahun 1996. Dalam rangka membentuk citra positif
perusahan PTPN III Medan memanajamen semua informasi oleh Humas PTPN III
Medan itu sendiri.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka beberapa rumusan
masalah yang akan dibahas dalam laporan akhir ini meliputi:
1. Apa saja jenis-jenis berita yang dibuat oleh humas PT Perkebunan Nusntara
III?
2. Bagaimana proses pembuatan berita oleh biro humas?
3. Apa saja hambatan dan solusi yang dihadapi dalam proses pembuatan berita
oleh biro humas?

Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan yang akan
dibahas pada laporan akhir ini meliputi:
1. Menjelaskan apa saja jenis-jenis berita yang dibuat oleh humas PT
Perkebunan Nusantara III
2. Menjelaskan proses pembuatan berita oleh biro humas
3. Menjelaskan hambatan yang dihadapi dan solusi yang dilakukan dalam proses
pembuatan berita oleh biro humas?

METODE
Lokasi dan Waktu
Lokasi pengambilan data laporan akhir dilaksanakan di PT Perkebunan
Nusantara III Medan yang berlokasi di Jl. Sei Batang Hari No 2, Simpang
Tanjung, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatra Utara 20122. Waktu
pengumpulan data dilaksanakan pada saat kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
yang terhitung selama dua bulan, yaitu 9 Juli sampai dengan 31 Agustus 2018.
Pengumpulan data disesuaikan dengan jadwal kerja di PT Perkebunan Nusantara
III Medan dengan jadwal kerja yaitu pada setiap hari Senin hingga Jumat jam
kerja pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB.
Data dan Instrumen
Data merupakan fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam
ke dalam berbagai bentuk media. Data sangat penting untuk dijadikan sebagai
bahan rujukan dalam menyelesaikan permasalahan dan mendukung hasil
observasi yang dilakukan. Jenis data yang dihimpun selama PKL berupa data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) berlangsung. Data tersebut berupa informasi dari pembimbing
lapangan dan staff di PT Perkebunan Nusantara III Medan sebagai
narasumber, hasil observasi dan hasil dari proses selama kegiatan.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak-pihak lain atau
tidak secara langsung. Data sekunder didapatkan dari buku, website, dan
sumber lainnya yang terkait dengan pembahasan yang tertulis. Data sekunder
diperoleh dari dua sumber, berupa data yang diberikan PT Perkebunan
Nusantara III Medan buku-buku yang dijadikan sumber referensi dalam
penulisan.
3. Instrumen
Alat yang digunakan untuk membantu pengumpulan data meliputi:
a. Kamera
Kamera digunakan sebagai alat untuk mendokumentasikan setiap proses
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
b. Laptop
Laptop digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan kegiatan selama
Praktik Kerja Lapangan dan menyimpan semua data yang diperlukan
dalam proses pembuatan laporan akhir.
c. Flashdisk
Flashdisk digunakan sebagai alat penyimpanan data terkait kegiatan
Praktik Kerja Lapangan.
d. Alat perekam digunakan sebagai alat merekam setiap hasil wawancara
dengan pembimbing lapangan dan seluruh staff di PT Perkebunan
Nusantara III Medan.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi atau data
mengenai penjelasan rangkaian proses pembuatan berita dalam penyelesaian
laporan akhir ini agar lebih lengkap dan objektif. Pengumpulan data dalam
menyelesaikan laporan akhir ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik
berikut:
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung proses
pembuatan berita mulai dari tahap pra produksi hingga proses pembuatan
berita oleh Humas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
2. Partisipasi Aktif
Penulis turut serta dalam proses pembuatan berita mulai dari pra produksi,
produksi, hingga pasca produksi, yaitu dengan berpartisipasi aktif sebagai
humas di PT Perkebunan Nusantara III Medan ketika melakukan Praktik
Kerja Lapangan (PKL).
3. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung kepada tim peliput yang bertugas
selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) berlangsung guna mendapatkan data
yang diperlukan. Hal ini dilakukan untuk menanyakan seputar permasalahan
yang diangkat dalam laporan akhir ini.
4. Diskusi
Diskusi dilakukan dengan mengajak tim peliput untuk melakukan bertukar
pikiran, pendapat, serta dilakukannya tanya jawab tentang bagaimana proses
pembuatan berita di PT Perkebunan Nusantara III Medan.
5. Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dilakukan dengan melalui
pencarian data dari berbagai sumber literatur, seperti buku dan bahan bacaan
lain yang terkait dengan permasalahan yang diangkat untuk memperoleh data
dan informasi secara lengkap yang berhubungan dengan judul laporan tugas
akhir ini.

GAMBARAN UMUM PT PERKEBUNAN NUSANTARA III


Gambaran perusahaan secara umum disajikan dalam uraian sejarah, visi,
misi, tata nilai perusahaan, filosofi logo, struktur organisasi perusahaan. Sumber
diperoleh dari website PT Perkebunan Nusantara III yaitu www.ptpn3.co.id pada
bagian “TENTANG KAMI”.

Sejarah PT Perkebunan Nusantara III (Persero)


PT Perkebunan Nusantara III merupakan perusahaan perkebunan terbesar
dibawah kementerian BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan, pengolahan,
dan pemasaran hasil perkebunan. Saat ini komoditi yang diusahakan adalah kelapa
sawit, karet, tebu, teh, kopi, kakao, tembakau, aneka kayuan, buah-buahan dan
aneka tanaman lainnya dengan minyak dan inti sawit sebagai komoditi utamanya.
Perusahaan ini memiliki garis sejarah yang diawali dengan proses
pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh
Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 yang dikenal sebagai proses
nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara
(PPN). Perseroan Perkebunan Negara (PPN) mengalami restrukturisasi menjadi
beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) pada tahun 1968. Lalu
bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero) guna
meningkatkan efesiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN pada
tahun 1974.

Visi, Misi dan Tata Nilai


Perseroan didirikan dengan maksud dan tujuan untuk melaksanakan
kebijakan dan program pemerintah, kontribusi terhadap perekonomian serta
pembangunan. Adapun visi, misi dan tata nilai PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) sebagai komitmen bagi perusahaan adalah sebagai berikut:

Visi
“Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan
melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.”

Misi
1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan
2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan
3. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkannya
secara optimal
4. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan “imbal hasil” terbaik bagi
para investor
5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis
6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan
komunitas
7. Melaksanakan seluruh aktivitaas perusahaan yang berwawasan lingkungan

Tata Nilai
1. Proactivity, yaitu selalu bersikap positif dengan penuh inisiatif mengevaluasi
resiko yang mungkin terjadi
2. Excellence, yaitu selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha
bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai dengan kompetensi kita
3. Teamwork, yaitu selalu mengatakan kerjasama tim agar mampu
menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan
4. Innovation, selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan inovasi dalam
metode baru dan produk baru
5. Responsibility, yaitu selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang
diambil dan tindakan yang dilakukan

Logo Perusahaan
Logo adalah sebuah gambar atau simbol yang mewakili identitas perusahaan
agar mudah diingat. Logo memiliki makna tertentu yang mewakili arti bagi
sebuah perusahaan.
Gambar 1 Logo PT Perkebunan Nusantara III
Sumber: www.ptpn3.co.id, 2019

Logo perusahaan dibedakan menjadi dua yaitu konsep logo dan konsep
warna. Makna logo PT Perkebunan Nusantara III sebagai berikut :
Konsep Logo
1. Gambar membentuk angka tiga romawi melambangkan identitas PT
Perkebunan Nusantara III dan mencerminkan orientasi bisnis perusahaan
yang berbasis pada 3P (People, Planet, Profit)
2. Gambar membentuk daun menunjukkan bahwa perusahaan memiliki inti
bisnis perkebunan dengan aset utamanya adalah tanaman.
3. Gambar membentuk simpul tali melambangkan peran perusahaan sebagai
holding BUMN perkebunan yang akan menjadi pemersatu dan
menyinergikan PTPN Group.
4. Gambar membentuk symbol tak terhingga (infinity) menunjukkan harapan
dan tekad perusahaan untuk terus berkelanjutan (sustainability) sepanjang
masa.
Konsep warna
1. Hijau bermakna kesuburan, pertumbuhan, harmoni dengan alam, tekad yang
kuat (Planet)
2. Emas bermakna kemakmuran, kejayaan, dan kesejahteraan (Profit)
3. Biru bermakna professional dan bersaing secara global (People)
Gambar 2 Struktur organisasi Humas
Sumber: Humas PT Perkebunan Nusantara III (2018)

Secara keseluruhan logo baru ini adalah lambang dari niat dan motivasi
tinggi seluruh personal PT Perkebunan Nusantara III, untuk mewujudkan visi dan
misi PT Perkebunan Nusantara III yang telah dicanangkan bersama dengan
didukung lima tata nilai, dua belas paradigma baru dan tujuh strategi bisnis yang
dimiliki PT Perkebunan Nusantara III.

JENIS-JENIS BERITA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III


Pengertian Berita
Menurut Yunus (2010:47), berita adalah informasi atau pesan yang
dikonsumsi oleh publik, karenanya berita menjadi bagian yang substansial dalam
aktivitas jurnalistik. Berita yang dibuat oleh humas PT Perkebunan Nusantara III
adalah sebuah laporan tentang peristiwa terbaru dan penting yang harus segera
disampaikan kepada masyarakat. Dalam penyajiannya, berita dapat
diklasifikasikan dalam berbagai jenis. Jenis berita sangat bergantung pada aspek
ketersediaan bahan dan sumber berita, di samping gaya penyajian berita.
Penyajian berita humas PT Perkebunan Nusantara III menggunakan media seperti
surat kabar dan media online.

Unsur Layak Berita


Menurut Kusumaningrat (2009:61), nilai berita adalah asumsi-asumsi
intuitif wartawan tentang apa yang menarik bagi khalayak tertentu, yakni, apa
yang mendapat perhatian mereka. Nilai berita yang dibuat oleh humas PT
Perkebunanan III Nusantara di antaranya mengandung nilai jurnalistik berita,
seperti event berita kunjungan, event hari kemerdekaan, dan event apresiasi para
kerja para karyawan. Menurut Kusumaningrat (2009:61), unsur-unsur nilai berita
yang digunakan dalam memilih berita ada tiga, yaitu :
1. Aktualitas, artinya semakin baru peristiwanya terjadi semakin tinggi nilai
beritanya. Aktualitas berita yang dibuat oleh humas PT Perkebunan III
Nusantara adalah peristiwa yang baru saja terjadi adalah sebagai berikut:
a. Aktual Kalender
Keaktualan berita yang dimaksud sangat berkaitan dengan waktu yang
terdapat pada kalender. Umumnya peristiwa yang terjadi berhubungan
dengan peringatan hari-hari besar nasional maupun agama. Sebagai
contoh, peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus,
peringatan hari pahlawan 10 November, dan perayaan hari Raya.
b. Aktual Waktu
Keaktualan waktu berkaitan erat dengan waktu terjadinya peristiwa yang
bersangkutan. Semakin terkini waktu kejadian berita, semakin tinggi nilai
tersebut. Sebagai contoh, ketika peristiwa gempa baru saja terjadi di suatu
tempat, dalam hitungan menit berbagai berita mengenai peristiwa tersebut
telah dilaporkan.
2. Kedekatan, artinya peristiwa yang mengandung unsur kedekatan dengan
pembaca akan menarik perhatian. Unsur kedekatan ini tidak harus dalam
pengertian fisik, tapi juga kedekatan emosional. Kedekatan berita yang dibuat
oleh humas PT Perkebunan Nusantara III terbagi menjadi dua macam, yaitu
kedekatan geografis dan kedekatan psikologis.
a. Kedekatan geografis, yaitu kedekatan yang merujuk pada letak geografis
atau tempat peristiwa terjadi. Semakin dekat peristiwa itu dengan
khalayak, semakin menarik peristiwa itu untuk dibaca. Contohnya, berita
tentang banjir yang melanda perumahan karyawan PT Perkebunan
Nusantara III. Berita tersebut dapat menarik perhatian karyawan lain di
lingkungan perusahaan.
b. Kedekatan psikologis, yaitu berkaitan dengan kedekatan kebutuhan,
pikiran, perasaan, dan kewajiban seseorang dengan peristiwa yang
diberitakan. Contohnya, rusaknya perumahan karyawan PT Perkebunan
Nusantara III diterjang angin puting beliung.

Konsep Berita
Konsep berita dalam penulisan sebuah berita perlu diperhatikan juga.
Konsep inilah yang akan memperlihatkan bahwa berita tersebut dapat
diklasifikasikan ke dalam jenis berita. Menurut Mott dalam New Survey of
Jurnalism (Sumadiria, 2006: 71-79) mengemukakan delapan konsep berita yang
harus diperhatikan oleh praktisi dan pengamat media massa, antara lain:
1. Berita sebagai laporan tercepat. Berita sebagai laporan tercepat
menitikberatkan pada segi berita yang baru terjadi sebagai faktor terpenting
dalam sebuah berita.
2. Berita sebagai rekaman. Berita merupakan sebuah dokumentasi yang dapat
disajikan dalam berita dengan menyisipkan rekaman suara narasumber dan
peristiwa atau penyiaran proses peristiwa melalui reportase maupun secara
langsung sebagai rekaman gambar, sehingga dapat menjadi catatan penting
atau bersejarah.
3. Berita sebagai fakta objektif. Beritakan merupakan laporan tentang fakta yang
apa adanya. Sebagai fakta, berita merekonstruksi peristiwa melalui prosedur
jurnalistik. Berita itu harus faktual dan objektif. Berita yang objektif
merupakan berita atau laporan mengenai suatu fakta yang diamati tanpa
menimbulkan makna bias dan laporan harus jujur.

Kriteria Nilai Berita


Kriteria umum nilai berita (news value) merupakan acuan yang dapat
digunakan penulis untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan
memilih mana yang lebih baik. Kriteria nilai berita, juga sangat penting bagi para
penulis berita dalam mempertimbangkan dan memutuskan, mana berita terpenting
dan terbaik untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan melalui medianya kepada
masyarakat luas. Kriteria umum nilai berita diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Aktual, artinya peristiwa terbaru, terkini, atau hangat (up to date), sedang
atau baru saja terjadi (recent events).
2. Faktual, yakni ada faktanya (fact), benar-benar terjadi, bukan fiksi (rekaan,
khayalan, atau karangan). Fakta muncul dari sebuah kejadian nyata (real
event), pendapat (opinion), dan pernyataan (statement). Fakta sendiri terdiri
dari data yang teruraikan dalam unsur 5W+IH. Jika tidak ada fakta, bukanlah
kejadian nyata melainkan fiksi.
Membuat atau mendapatkan berita yang baik, maka diperlukan kriteria nilai
berita (news value). Nilai berita menjadi acuan bagi para
jurnalis/wartawan/reporter, bahkan editor untuk memutuskan fakta yang lebih
pantas menjadi berita, dalam memilih kelayakan berita. Brian S.Brook dalam
News Reporting and Editing (1980) menyebutkan, kriteria umum nilai berita:
1. Keluarbiasaan: Berita adalah sesuatu yang luar biasa, bukan peristiwa biasa
Contoh = Orang didigit anjing vs. orang menggigit anjing
2. Kebaruan: Berita adalah semua yang terbaru.
Contoh = presiden baru, mobil baru
3. Akibat: Berita adalah hal yang berdampak luas
Contoh = kenaikan harga BBM

Jenis-jenis Berita
Menurut Assegaf dalam buku Yunus (2012:47), berita adalah laporan
tentang fakta atau ide yang termasa, yang dipilih staf redaksi suatu media untuk
disiarkan dan menarik perhatian pembaca karena sifatnya luar biasa, penting,
humor, emosional dan penuh ketegangan. Berkaitan dengan jenis-jenis berita,
Sumadiria dalam buku Yunus (2012:47), menyatakan ada tiga jenis berita, yang
terdiri atas berita elementary, berita intermediate, dan berita advance.
1. Berita Elementary
a. Straight news report, yaitu berita yang berwujud laporan langsung dari
suatu peristiwa, biasanya menyajikan apa yang terjadi dalam waktu singkat
dan memiliki nilai objektivitas fakta yang dapat dibuktikan dan dapat
ditulis dengan memenuhi unsur 5W+1H.
b. Dept news report, yaitu laporan berita mendalam yang berwujud laporan
fakta-fakta mengenai peristiwa yang terjadi dan dikaitkan dengan fakta-
fakta sebelum dan sesudah kejadian yang mempengaruhinya.
c. Comprehensive news, yaitu berita peristiwa dengan sajian fakta-fakta
secara menyeluruh yang ditinjau dari berbagai aspek yang mempengaruhi,
biasanya menyajikan gabungan fakta-fakta yang dikemas dalam satu
keutuhan informasi sehingga pembaca dapat memahami “makna lanjutan”
dari berita tersebut.
2. Berita Intermediate
a. Interpretative news report, yaitu berita yang memfokuskan pada peristiwa
atau masalah yang bersifat kontroversial dengan dukungan fakta-fakta
yang ada dan menarik perhatian publik.
b. Feature story report, yaitu berita yang menyajikan iformasi dan fakta yang
menarik perhatian pembaca dengan gaya penulisan yang berbeda. Berita
ini dikemas dengan menarik dan bersifat ringan.

PROSES PEMBUATAN BERITA PT PERKEBUNAN


NUSANTARA III MEDAN
Menurut Hermawan (2012:6)), pesan atau message disampaikan atau
dibawa melalui media. Pada proses evaluasi hal paling penting adalah
penyuntingan berita yang telah dibuat sebelumnya. Peran editor dalam peng-
editan naskah berita sangat berpengaruh pada proses yang satu ini sebab naskah
yang ditulis sebelumnya pasti memiliki kesalahan. Setelah naskah dipastikan telah
disunting oleh editor barulah ke tahap akhir yakni proses distribusi dan publikasi.
Hal utama yang diperhatikan adalah bahasa.

Tahap pra-produksi
1. Rapat redaksi biro humas
2. Pengarahan liputan/berita
Setelah mengetahui kegiatan atau hal yang harus diliput, maka tim peliput
dari Humas PTPN III Medan harus melakukan pencarian berita atau liputan
sesuai dengan lokasi acara yang telah ditentukan. Biasanya, tim liputan
terbagi menjadi tiga sampai empat tim peliput. Tim peliput biasanya terdiri
dari dua sampai tiga orang. Satu orang bertugas sebagai pewawancara dan
satu orang lagi bertugas sebagai videografer maupun fotografer yang bertugas
untuk mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk video maupun foto. Setiap
bulan kurang lebih empat sampai delapan kegiatan-kegiatan besar perusahan
yang dijadwalkan untuk diliput oleh tim Humas. Sebelum pencarian berita
dilakukan ada beberapa persiapan yang harus dilaksanakan oleh tim peliput
Humas PTPN III Medan yaitu :
a. Persiapan peliputan
Tim peliput dalam melakukan peliputan memiliki aturan-aturan yang
diatur didalam kode etik jurnalistik. Etika jurnalistik dapat diartikan
sebagai sistem nilai atau norma yang menjadi acuan insan pers dalam
menjalankan tugas dan fungsi jurnalistik. Menurut Yunus (2010:107)
sebagai acuan dasar yang menyangkut etika jurnalistik, beberapa
pedoman etika yang patut mendapat perhatian dalam pelaksanaan tugas
dan perilaku jurnalistik di lapangan adalah sebagai berikut:
i. Mengaku profesi sebagai wartawan
Wartawan harus jujur menyatakan diri sebagai wartawan tanpa
berpura-pura. Dalam pencarian berita, narasumber harus diberi tahu
bahwa dia berhadapan dengan wartawan, sekalipun menimbulkan
reaksi yang dapat berbeda-beda.
ii. Melindungi kerahasiaan narasumber
Wartawan harus menghormati narasumber yang tidak mau
disebutkan identitasnya. Apabila diminta, kerahasiaan narasumber
patut dijunjung tinggi oleh wartawan. Namun demikian, wartawan
harus tetap berusaha meminta izin untuk menyebut identitas
narasumber.

Publikasi Berita Oleh Media


Proses publikasi dilakukan setelah pendistribusian di kalangan wartawan
media. Berita tersebut akan dipublikasi juga oleh media yang bekerjasama dengan
PT Perkebunan Nusantara III tersebut. Media yang dimaksud adalah surat kabar
media lokal, media nasional, maupun pada website resmi dari PT Perkebunan
Nusantara III yang dilakukan oleh staff humas sendiri. Berita yang dipublikasi
pun disebarkan di tanggal-tanggal berbeda tergantung dari media masing-masing.
Tetapi harus dalam kurun waktu seminggu. Publikasi dalam kurun waktu
seminggu ini dilakukan sebab mengingat kembali bahwa nilai kebaruan sebuah
berita menjadi hal yang juga harus diperhatikan.

Tabel 1 Surat kabar nasional yang memuat berita PT Perkebunan Nusantara III
(Persero)
No Nama Surat Kabar
1 Bisnis Indonesia
2 Kompas
3 Media Indonesia
4 Republika
5 Suara Pembaruan
6 Investor Daily
7 Media Nasional
8 Mimbar Umum
9 Kontan
10 Warta Indonesia
Sumber: Humas PT Perkebunan Nusantara III (2018)

HAMBATAN DAN SOLUSI DALAM PROSES PEMBUATAN


BERITA HUMAS PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Hambatan Teknis
Hambatan teknis merupakan hambatan yang berasal dari peralatan yang
digunakan sebagai pendukung pembuatan berita, baik dari pra-produksi, produksi,
dan pasca produksi. Hambatan teknis yang terjadi pada proses pembuatan berita
PTPN III adalah:
1. Komputer mengalami ganggu not responding/tidak merespon.
2. Koneksi internet yang tidak stabil.
3. Kurangnya jumlah kamera sebagai alat pengambil gambar.

Hambatan Non Teknis


Selain terjadi hambatan teknis, dalam proses pembuatan berita juga
menjumpai hambatan non teknis. Hambatan non teknis terjadi bukan disebabkan
akibat kekurangan peralatan atau alat pendukung lainnya. Hambatan non teknis
terjadi karena:
1. Sumber daya manusia yang terbatas
2. Berita yang diperoleh datanya kurang lengkap.
3. Kurangnya ilmu pengetahuan

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, simpulan dari proses pembuatan berita di
Humas PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebagai berikut:
1. Jenis Berita yang dibuat oleh humas PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu berita elementary yakni bersifat
sementara dan langsung, intermediate yaitu bersifat kontroversial, serta
advance yang berarti aktual tetapi lebih disajikan secara mendalam juga
tajam.
2. Tahapan dalam proses pra-produksi yakni Rapat redaksi biro humas,
pengarahan liputan/berita, penyeleksian data/informasi, kemudian dilanjutkan
tahap produksi yaitu penetapan judul berita dan pembuatan naskah berita, lalu
diakhiri pasca produksi.
3. Proses pembuatan berita oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
memiliki hambatan dalam prosesnya yang meliputi hambatan teknis dan non
teknis. Hambatan teknis adalah hambatan yang terjadi karena kurangnya
kelengkapan peralatan yang memadai maupun kondisi teknis lainnya yang
memungkinkan. Hambatan non teknis terjadi akibat kekurangan sumber daya
manusia.

Saran
Berdasarkan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan penulis, penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut:
1. Proses pembuatan berita diharapkan lebih meningkatkan kualitas dalam
proses pembuatan berita. Tim pembuatan berita harus lebih maksimal dalam
menjalankan tugasnya agar hasil yang diperoleh optimal tanpa adanya
gangguan atau kendala.
2. Perawatan terhadap sarana dan peralatan yang mendukung sangatlah
dibutuhkan. Tujuannya adalah agar saat dipergunakan tidak mengalami
hambatan di setiap program acara yang dimiliki oleh Humas PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan.

DAFTAR PUSTAKA
Buku: (minimal 8 buku)
Budyatna. 2009. Jurnalistik Teori dan Praktik. Cetakan keempat. Bandung [ID].
Penerbit PT Remaja Rosdakarya.
Danandjaja. 2011. Peranan Humas Dalam Perusahaan. Cetakan pertama.
Yogyakarta [ID]. Graha Ilmu.
Dewabrata, A. 2010.Kalimat Jurnalistik. Cetakan pertama. Jakarta [ID]. Penerbit
Buku Kompas.

Internet:
PT Perkebunan Nusantara III. 2018. Company Profile. www.ptpn3.co.id [Diakses:
17 Oktober 2018]
LAMPIRAN
Lampiran 1 Proses pembuatan Berita Humas PTPN III

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2018)


RIWAYAT HIDUP
Lory Sovita Yuda dilahirkan di Embong,
Simalungun, Sumatera Utara, pada tanggal 12 Juni 1998.
Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari
Ayah yang bernama Sofian Wahyu K dan Ibu yang
bernama Diana Novita P.
Penulis memulai pendidikan formal pada tahun 2003
di TK Ar-Rahman di Pematang Raya, pada tahun 2004
penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SDN
094109 Raya Pinantar dan melanjutkan Sekolah Menengah
Pertama pada tahun 2010 di SMPN 2 Pematang Raya.
Penulis dinyatakan lulus pada tahun 2013 dan melanjutkan
Sekolah Menengah Atas pada tahun 2013 di SMA Negeri 1
Pematang Raya. Penulis melanjutkan pendidikan kuliah di Sekolah Vokasi IPB
pada tahun 2016 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).
Penulis memiliki pengalaman Praktik Kerja Lapangan di Bagian Humas PT
Perkebunan Nusantara III (Persero), Medan selama dua bulan dimulai dari tanggal
9 Juli sampai 31 Agustus 2018.

Anda mungkin juga menyukai