Anda di halaman 1dari 4

Dalam ilmu tajwid dikenal ada 9 (sembilan) hukum

bacaan yang isinya menjelaskan bagian-bagian tanda baca


dan cara melafadkannya atau pengucapannya, yaitu:
1. Hukum nun mati dan tanwin, terdiri dari:
a. Idhhar Halqi
Yaitu bila nun mati dan tanwin bertemu dengan
huruf idhhar maka cara melafadkan atau
mengucapkannya harus jelas. Jika nun mati atau
tanwin bertemu huruf-huruf Halqi (tenggorokan)
seperti: alif/hamzah ( ‫) ء‬, ha‟ ( ‫) ح‬, kha‟ ( ‫) خ‬,
„ain ( ‫) ع‬, ghin (‫) غ‬, dan ha‟ ( ‫)ﮬ‬. Idhhar Halqi
artinya dibaca dengan jelas.
b. Idgham bighunnah
Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf
seperti: mim ( ‫) م‬, nun ( ‫) ن‬, wau ( ‫)و‬, dan ya‟ (
‫)ي‬, maka ia harus dibaca lebur dengan dengung.
c. Idgham Bilaghunnah
Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf
seperti ra‟ ( ‫ ) ر‬dan lam ( ‫) ل‬, maka ia harus
dibaca lebur tanpa dengung.
Pengecualian: Jika nun mati atau tanwin
bertemu dengan keenam huruf idgam tersebut
tetapi ditemukan dalam satu kata, seperti ٌ‫ بُ ْنيَان‬,
‫ اَ ُّد ْنيَا‬, ٌ‫ قِ ْن َوان‬, dan ٌ‫ص ْن َوان‬
ِ , maka nun mati atau
tanwin tersebut dibaca jelas.
d. Iqlab
Hukum ini terjadi apabila nun mati atau tanwin
bertemu dengan huruf ba‟ ( ‫) ب‬. Dalam bacaan
ini, bacaan nun mati atau tanwin berubah
menjadi bunyi mim ( ‫) م‬.

5
e. Ikhfa‟ haqiqi
Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan
huruf-huruf seperti ta‟ ( ‫) ت‬, tsa‟ ( ‫) ث‬, jim ( ‫) ج‬,
dal ( ‫) د‬, dzal ( ‫) ذ‬, zai ( ‫) ز‬, sin ( ‫) س‬, syin ( ‫) ش‬,
shad ( ‫) ص‬, dlad ( ‫) ض‬, tha‟ ( ‫) ط‬, dha‟ ( ‫) ظ‬, fa‟
( ‫) ف‬, qof ( ‫) ق‬, dan kaf ( ‫) ك‬, maka ia harus
dibaca samar-samar (antara Idhhar dan Idgham)
2. Hukum mim mati
Hukum mim mati memiliki 3 jenis, yaitu:
a. Ikhfa‟ Syafawi
Apabila mim mati ( ‫ ) ٌْم‬bertemu dengan ba‟ ( ‫) ب‬,
maka cara membacanya harus dibunyikan samar-
samar di bibir dan dibaca dengung.
b. Idgham Mimi
Apabila mim mati ( ‫ ) ٌْم‬bertemu dengan mim ( ‫م‬
), maka cara membacanya adalah seperti
menyuarakan mim rangkap atau ditasyidkan dan
wajib dibaca dengung. Idgham mimi disebut
juga idgham mislain atau mutamasilain.
c. Idhhar Syafawi
Apabila mim mati ( ‫ ) ٌْم‬bertemu dengan salah
satu huruf hijaiyah selain huruf mim (ٌ‫ ) ْم‬dan ba‟ (
‫) ب‬, maka cara membacanya dengan jelas di
bibir dan mulut tertutup.
3. Hukum mim dan nun tasydid
Hukum mim dan nun tasydid juga disebut sebagai
wajib al-ghunnah yang bermakna bahwa pembaca
wajib untuk mendengungkan bacaan. Maka jelaslah
bacaan bagi keduanya adalah didengungkan. Hukum

6
ini berlaku bagi setiap huruf mim dan nun yang
memiliki tanda syadda atau bertasydid ( dan ‫ن‬ ٌّ ).
4. Hukum alif lam ma‟rifah
Alif lam ma‟rifah adalah dua huruf yang ditambah
pada pangkal atau awal dari kata yang bermakna
„nama‟ atau isim. Terdapat dua jenis alif lam
ma‟rifah yaitu qamariah dan syamsiah.
Alif lam qamariah ialah alif lam yang diikuti oleh 14
huruf hijaiah, seperti: alif/hamzah ( ‫) ء‬, ba‟ ( ‫) ب‬,
jim ( ‫) ج‬, ha‟ ( ‫) ح‬, kha‟ ( ‫) خ‬, „ain ( ‫) ع‬, ghin ( ‫) غ‬,
fa‟ (‫) ف‬, qaf ( ‫) ق‬, kaf ( ‫) ك‬, mim ( ‫) م‬, wau ( ‫) و‬, ha‟ (
‫ ) ﮬ‬dan ya‟ ( ‫) ي‬. Hukum alif lam qamariah diambil
dari bahasa arab yaitu al-qamar yang artinya adalah
“bulan”. Cara membaca alif lam ini adalah
dibacakan secara jelas tanpa meleburkan
bacaannya.
Alif lam syamsiah ialah alif lam yang diikuti oleh 14
huruf hijaiah seperti: ta‟ ( ‫) ت‬, tsa‟ ( ‫) ث‬, dal ( ‫) د‬,
dzal ( ‫) ذ‬, ra‟ ( ‫) ر‬, zai ( ‫) ز‬, sin ( ‫) س‬, syin ( ‫) ش‬, shad
( ‫) ص‬, dlad ( ‫) ض‬, tha‟ ( ‫) ط‬, dha‟ ( ‫) ظ‬, lam ( ‫ ) ل‬dan
nun ( ‫) ن‬. Nama asy-syamsiah diambil dari bahasa
Arab “asy-suams” yang artinya adalah matahari.
Cara membaca alif lam ini tidak dibacakan
melainkan dileburkan kepada huruf setelahnya.
5. Hukum idgham
Idgham adalah berpadu atau bercampur antara dua
huruf atau memasukkan satu huruf ke dalam huruf
yang lain. Maka dari itu, bacaan idgham harus
dilafadkan dengan cara meleburkan suatu huruf

7
kepada huruf setelahnya. Terdapat tiga jenis
idgham, yaitu:
Idgham mutamatsilain (yang serupa), ialah
pertemuan antara dua huruf yang sama sifat dan
makhrajnya, misalnya dal bertemu dal dan
sebagainya. Hukumnya adalah wajib diidghamkan.
Idgham mutaqaribain (yang berdekatan jenis), ialah
pertemuan dua huruf yang sifat dan makhrajnya
hampir sama, seperti ba‟ bertemu mim, qaf bertemu
kaf dan tsa‟ bertemu dzal.
Idgham mutajanisain (yang sejenis), ialah pertemuan
antara dua huruf yang sama makhrajnya tetapi tidak
sama sifatnya seperti ta‟ dan tsa‟, lam dan ra‟ serta
dzal dan dha‟.
6. Hukum mad
Mad artinya adalah melanjutkan atau melebihkan.
Dari segi istilah Ulama tajwid dan ahli bacaan, mad
bermakna memanjangkan suara dengan lanjutan
menurut kedudukan salah satu dari huruf mad.
Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli dan mad
far‟i. Terdapat tiga huruf mad yaitu alif, wau, dan
ya‟ dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau
saktah. Panjang pendeknya bacaan mad diukur
dengan menggunakan harakat.
7. Hukum ra‟
Hukum ra‟ adalah hukum bagaimana membunyikan
huruf ra‟ dalam bacaan. Terdapat tiga cara yaitu
kasar atau tebal, halus atau tipis, atau harus
dikasarkan dan ditipiskan.

Anda mungkin juga menyukai