Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN JASA HUKUM

LAZUARDI & REKAN


No. 04/LIT-PA/10.17
PERJANJIAN LAYANAN JASA HUKUM
No. 04/LIT-PA/10.17

Pada hari ini ……..….., tanggal …., Bulan ………… tahun 2017, kami yang bertanda tangan dibawah ini,
setuju untuk mengikatkan diri kedalam sebuah “Perjanjian Layanan Jasa Hukum antara Lazuardi & Rekan
dengan Ricka Adinda Ambarini” yang selanjutnya dalam perjanjian ini akan disebut sebagai “Perjanjian”.

I. Noertyas Lazuardi, S.H.,Advokat dan Konsultan Hukum, Alamat: Sarua Permai, Jl. Lontar Martil
blok B18 no.3, Benda Baru, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten. pada Kantor Advokat
dan Konsultan Hukum Lazuardi & Rekan, Selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai
“KANTOR”;

II. Attika Novianty, karyawan swasta, alamat di Jl. Kemang no.4 RT 002/RW 007, Kelurahan Duren
Seribu, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, No KTP 3276115411850001, Selanjutnya
dalam Perjanjian ini disebut sebagai “KLIEN”;

Terlebih dahulu para Pihak menerangkan hal-hal sebagai berikut :


1. Bahwa para PIHAK menjamin bahwa masing-masing Pihak memiliki kecakapan hukum untuk
terikat dan berbuat sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini;
2. Bahwa pada tanggal 17 Oktober 2017 KLIEN menyetujui untuk menggunakan jasa hukum
KANTOR, dan KANTOR menyetujui untuk memberikan jasa hukum, yang kemudian akan
ditindaklanjuti dengan menandatangani Surat Kuasa Khusus tertanggal 18 Oktober 2017;
3. Bahwa KLIEN telah mengetahui bahwa penggunaan jasa pelayanan hukum KANTOR, akan
menimbulkan biaya-biaya yang harus ditanggung oleh KLIEN;
4. Bahwa KLIEN telah menguasakan kepada KANTOR seluruh kepentingannya dalam perkara
Gugatan Cerai antara Ricka Adinda Ambarini sebagai Penggugat melawan Fajar Bambang
Hirawan sebagai Tergugat di Pengadilan Agama Depok;
5. Bahwa terhadap hal-hal tersebut di atas, para PIHAK telah sepakat untuk menuangkannya ke
dalam Perjanjian ini.

Berdasarkan keterangan-keterangan yang telah disebutkan di atas, maka kedua belah PIHAK sepakat
untuk mengadakan Perjanjian Jasa Hukum dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai
berikut :

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
PENJELASAN ISTILAH
Dalam Perjanjian ini, yang dimaksud dengan :
(1). “Para Pihak” adalah kedua belah Pihak secara bersama-sama;
(2). ”Kantor” adalah Kantor Advokat dan Konsultan Hukum Lazuardi dan Rekan;
(3). “Nilai Jasa” adalah merupakan besarnya biaya yang wajib diberikan dari KLIEN kepada Kantor,
sebagai akibat dari penggunaan Jasa Hukum untuk melaksanakan atau mewujudkan
Page | 1
kepentingan KLIEN, yang besar jumlahnya ditentukan dimuka dan telah disepakati oleh Para
Pihak;
(4). “Hari kerja” adalah hari dan jam operasional Kantor;

BAB II
LINGKUP JASA HUKUM
Pasal 2
JASA HUKUM
(1) Kantor memberikan jasa hukum yang meliputi segala aspek yang berkaitan dengan kepentingan
hukum KLIEN;
(2) Jasa hukum sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas adalah sebagai berikut:
a. Pemberian advis /nasehat hukum;
b. Pelaksanaan analisis Perkara;
c. Pembuatan dokumen-dokumen hukum;
d. Mewakili pada tahap mediasi;
e. Mewakili pada tahap pemeriksaan hingga terbitnya putusan pada pengadilan tingkat
pertama;
(3) Pemberian Jasa hukum sebagaimana dirinci dalam ayat (2) di atas, dapat ditambah sewaktu-
waktu berdasarkan kesepakatan kedua belah Pihak, dengan terlebih dahulu KLIEN
menyampaikan secara tertulis permintaannya kepada KANTOR;
(4) Terhadap kesepakatan perubahan lingkup jasa hukum sebagaimana dimaksud ayat (3) pasal ini,
wajib dituangkan secara tertulis dalam Addendum Perjanjian ini.

Pasal 3
PENUNJUKKAN KUASA
(1) Berkaitan dengan pasal 2 ayat (2) di atas dan berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang
ditandatangani pada tanggal 18 Oktober 2017 maka kantor menunjuk nama di bawah ini sebagai
Penasehat Hukum KLIEN:
 Noertyas Lazuardi, S.H.
(2) Para kuasa yang ditunjuk, pada pokoknya bertindak untuk dan atas nama KLIEN, sebagaimana
ditentukan dalam Surat Kuasa Khusus tersebut;

BAB III
NILAI JASA
Pasal 4
(1) Nilai Jasa yang wajib dibayarkan oleh KLIEN kepada KANTOR meliputi biaya operasional perkara,
honorium penasehat hukum;
(2) Besarnya nilai jasa yang diberikan oleh klien kepada KANTOR adalah sebesar Rp 20.000.000,00
(dua puluh juta Rupiah);

Page | 2
BAB IV
TATA CARA PEMBAYARAN, DAN JANGKA WAKTU PEMBAYARAN
Pasal 5
CARA PEMBAYARAN
(1) Nilai Jasa dibayarkan dengan cara bertahap, dengan ketentuan;
 Termin I Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah) dibayarkan pada saat
penandatanganan Perjanjian dan Surat Kuasa;
 Termin II Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah) dibayarkan pada saat dijatuhkan
putusan pengadilan agama tingkat pertama ;
(2) Setiap termin pembayaran Nilai Jasa dilakukan atas dasar surat tagihan yang dikeluarkan
KANTOR;
(3) Setiap pembayaran Nilai Jasa dapat dibayarkan melalui transfer maupun secara tunai kepada
KANTOR pada rekening yang ditunjuk oleh KANTOR atau pada Office Coordinator (dan yang
mewakili) secara langsung;
(4) Terhadap setiap pembayaran, KLIEN berhak menerima kwitansi sebagai tanda bukti pembayaran
yang sah dari Managing Partner dan/atau Office Coordinator Kantor;

Pasal 6
ALAT PEMBAYARAN
(1) Mata Uang yang digunakan untuk pembayaran adalah Rupiah (Rp);
(2) Setiap Pembayaran dilakukan dengan tunai atau melalui transfer antar rekening secara penuh;
(3) Pembayaran melalui transfer ditujukan pada rekening;
Noertyas Lazuardi
Bank BCA : 7140174259 /
Bank Mandiri : 137-00-04908352
(4) Pembayaran melalui transfer antar rekening dinyatakan sah apabila dana secara efektif telah
diterima oleh KANTOR dan KLIEN wajib memberitahukan dan mengirimkan bukti transfer
(receipt) kepada KANTOR;

Pasal 7
JANGKA WAKTU PEMBAYARAN
Pengaturan Jangka waktu pembayaran Nilai Jasa diatur dalam termin-termin dengan perincian sebagai
berikut :
a. Termin I yaitu pada saat Perjanjian ini dan Surat Kuasa ditanda tangani sebesar Rp
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
b. Termin II yaitu dibayarkan setelah dijatuhkan putusan pada Pengadilan Agama tingkat pertama
sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah);

Page | 3
BAB V
SANKSI
Pasal 8
SANKSI KETERLAMBATAN
PEMBAYARAN NILAI JASA
(1) KANTOR berhak mempergunakan hak retensinya, sebagaimana diatur dalam pasal 11 Perjanjian
ini;
(2) Untuk keterlambatan pertama kali terhadap tagihan pembayaran Nilai Jasa, maka KLIEN akan
diberikan sanksi berupa TEGURAN, hal mana diberikan dalam bentuk tertulis berupa SURAT
TEGURAN;
(3) Terhadap pemberian SURAT TEGURAN, maka KLIEN diberi kesempatan berupa perpanjangan
waktu selama 10 (sepuluh hari) untuk membayar biaya Nilai Jasa tertagih, terhitung sejak
diterimanya SURAT TEGURAN oleh KLIEN;
(4) Apabila jangka waktu sebagaimana ayat (2) di atas terlampaui, maka KANTOR berhak
memutuskan Perjanjian ini, dan menuntut segala kewajiban pembayaran KLIEN, beserta dengan
ganti rugi atas keterlambatan pembayaran.

BAB VI
LAIN - LAIN
Pasal 9
KLIEN mengerti dan memahami bahwa KANTOR tidak pernah menjanjikan atau setidaknya menjamin
bahwa perkara yang ditanganinya akan berhasil atau dimenangkan baik secara non litigasi maupun
oleh Pengadilan yang memeriksa.

Pasal 10
KERAHASIAAN
(1) KANTOR terikat berdasarkan kode etik profesi kepengacaraan untuk menjamin kerahasiaan
perkara KLIEN, terkecuali mendapat izin ataupun perintah secara tertulis yang ditanda tangani
KLIEN untuk menyebarluaskan, atau menyampaikan kepada khalayak ramai mengenai perkara in
casu;
(2) KLIEN wajib merahasiakan kepada siapapun segala isi berkas-berkas/surat-surat/dokumen-
dokumen yang dibuat KANTOR yang berkaitan dengan penanganan perkara, termasuk juga
Perjanjian ini; terkecuali KLIEN telah mendapat izin ataupun perintah secara tertulis yang
ditanda tangani KANTOR untuk menyebarluaskan, atau menyampaikan kepada khalayak ramai
mengenai hal tersebut.

Pasal 11
HAK RETENSI
(1) KANTOR berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang ditandatangani oleh KLIEN memiliki HAK RETENSI
sebagaimana diatur dalam pasal 1812 KUHPerdata;
(2) Sepanjang KLIEN belum melunasi kewajiban-kewajibannya sebagaimana telah disebutkan di
atas, maka KANTOR berhak mempergunakan HAK RETENSI-nya terhadap segala BARANG BUKTI
dan/atau PUTUSAN yang berada padanya.
Page | 4
Pasal 12
PERUBAHAN DAN PENAMBAHAN PERJANJIAN
(1) Segala perubahan dan penambahan terhadap Perjanjian ini wajib dilakukan secara tertulis dan
dituangkan dalam Addendum Perjanjian serta ditandatangani oleh para Pihak;
(2) Addendum Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 13
PEMISAHAN KLAUSULA
Apabila salah satu atau sebagian klausula dalam Perjanjian ini tidak sah dan atau tidak mampu
dilaksanakan karena alasan melawan hukum, maka para Pihak sepakat bahwa klausula-klausula yang
tidak sah dan atau tidak mampu dilaksanakan itu adalah terpisah dari klausula lainnya yang sah,
sehingga Perjanjian ini tetap dapat dilaksanakan seolah-olah klausula yang tidak sah itu bukan
merupakan bagian dari Perjanjian ini;

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
PEMUTUSAN PERJANJIAN SECARA SEPIHAK
(1) Pemutusan Perjanjian oleh KANTOR dapat terjadi atas satu atau lebih hal-hal di bawah ini :
a. KLIEN lalai terhadap kewajibannya melakukan pembayaran;
b. KLIEN tidak jujur atau tidak memberikan keterangan yang sebenar-benarnya;
c. KLIEN menggunakan jasa atau meminta advis penasehat hukum lain tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu secara tertulis kepada KANTOR;
d. KLIEN melanggar ketentuan pasal 10 ayat (2) mengenai kerahasiaan dokumen/berkas;
e. KLIEN tidak bersedia bekerjasama secara penuh dengan penasehat hukum;
(2) Pemutusan Perjanjian oleh KLIEN dapat terjadi atas satu atau lebih hal-hal di bawah ini:
a. KANTOR bertindak diluar kuasa yang diberikan;
b. KANTOR melakukan tindakan yang dapat mengancam keselamatan jiwa KLIEN;
c. KANTOR melanggar ketentuan pasal 10 ayat (1) mengenai kerahasiaan;
d. KLIEN hendak mengganti kuasa hukum di luar Kantor;
(3) Apabila terjadi pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2), KANTOR
berkewajiban untuk menyerahkan segala berkas-berkas/surat-surat ataupun alat bukti lain milik
KLIEN, sepanjang KLIEN telah melunasi semua tagihan-tagihan pembayaran dan / atau KANTOR
telah melepaskan HAK RETENSI-nya;
(4) Apabila terjadi pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2), KLIEN
berkewajiban untuk melunasi semua tagihan-tagihan pembayaran kepada KANTOR, dan
menyerahkan kepada KANTOR untuk kemudian dimusnahkan segala berkas-berkas/surat-surat
dan salinannya yang berkaitan dengan perkara in casu, baik berupa surat gugatan, nota eksepsi,
repliek, dupliek, maupun kesimpulan, pokoknya semua berkas-berkas hasil karya KANTOR dalam
penanganan perkara KLIEN;

Page | 5
(5) Pemutusan Perjanjian oleh KANTOR ataupun KLIEN ditindaklanjuti dengan pencabutan KUASA
oleh KLIEN dalam waktu sesingkat-singkatnya, setelah kewajiban para Pihak sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3) dan (4) terpenuhi.

Pasal 15
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Perjanjian berakhir apabila terjadi salah satu keadaan di bawah ini :
(1). Berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK;
(2). Penanganan perkara sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (2) telah terpenuhi dan KLIEN telah
menyelesaikan kewajiban-kewajibannya;
(3). Pemutusan Perjanjian oleh salah satu Pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 Perjanjian
ini;
(4). KLIEN meninggal dunia dan tidak memiliki ahli waris;

Pasal 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan di antara Para Pihak berkaitan dengan Perjanjian ini maupun yang
berkaitan dengan pelaksanaannya, pertama-tama Para Pihak wajib berusaha menyelesaikannya
secara musyawarah dan kekeluargaan;
(2) Apabila dalam waktu 60 (enam puluh) hari upaya musyawarah dan kekeluargaan tidak dapat
menyelesaikan perselisihan di antara Para Pihak, maka para Pihak sepakat untuk menyelesaikan
perselisihan dengan menunjuk domisili hukum pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan sebagai Pengadilan yang berwenang;

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama dan berlaku sejak ditandatangani oleh Para Pihak.

KANTOR KLIEN

Noertyas Lazuardi, S.H. Attika Novianty

Page | 6

Anda mungkin juga menyukai