Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SD Negeri 5 Sumberkepuh

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

Tema : Kisah Keteladanan Walisongo

Sub Tema : Kisah Teladan Walisongo

Kelas/ Semester : IV/ Genap

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (2 JP)

A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
KI-4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1. 1.21 Meyakini keimanan Wali Songo 1.21.1 Mengikuti ajaran yang dilakukan
kepada Allah SWT Walisongo
1.21.2 Mengimani ajaran teladan walisongo
2. 2.21 Menunjukkan perilaku peduli dan 2.21.1 Menampilkan perilaku peduli terhadap
rendah hati sebagai implementasi lingkungan
pemahaman kisah keteladanan Wali 2.21.2 Membiasakan perilaku rendah hati
Songo terhadap orang lain
3. 3.21 Memahami kisah keteladanan Wali 3.21.1 Menyimpulkan secara singkat kisah
Songo Teladan walisongo (C4)
3.21.2 Merangkum kisah teladan walisongo (C6)
4. 4.21 Menceritakan kisah keteladanan Wali 4.21.1 Menunjukkan kisah keteladanan
Songo Walisongo (P3)
4.21.2 Mengikuti perilaku keteladanan
Walisongo (P1)

C. Tujuan Pembelajaran
1.21.1 Setelah pembelajaran, peserta didik dapat mencontoh ajaran walisongo dalam keseharian
dengan benar
1.21.2 Setelah pembelajaran, peserta didik dapat menampilkan akhlak mulia sesuai ajaran
wali songo dengan benar
2.21.1 Setelah pembelajaran, peserta didik berperilaku peduli terhadap lingkungan sesuai ajaran
walisongo dengan benar
2.21.2 Setelah pembelajaran, peserta didik berperilaku rendah hati terhadap orang lain
dengan benar

3.21.1 Setelah melihat PPT keteladanan wali songo, peserta didik dapat menuliskan secara
singkat kisah walisongo dengan benar
3.21.2 Setelah membaca materi kisah keteladanan walisongo, peserta didik mampu membuat
rangkuman kisah keteladanan walisongo dengan benar
4.21.1 Setelah melihat PPT dan membaca materi keteladan walisongo, peserta didik mampu
menceritakan secara singkat kisah keteladanan walisongo dengan benar
4.21.2 Setelah membuat rangkuman kisah keteladanan walisongo, peserta didik mampu
menentukan perilaku keteladanan walisongo dengan benar

D. Materi Pembelajaran

Kisah Teladan Walisongo

Walisongo merupakan auliya’ (walinya Allah SWT) yang bertugas menyebarkan islam di tanah Jawa.
Songo berarti sembilan yang menunjukkan bahwa walisongo berjumlah sembilan orang.
Diantara kesembilan wali tersebut, lima orang berdakwah di wilayah Jawa Timur, tiga lainnya di Jawa
Tengah, dan satu di Jawa Barat.
Untuk lebih mengenal walisongo dan kisah teladan apa yang dapat diambil dari mereka, kalian dapat
mempelajari penjelasan berikut ini :
1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) atau Sunan Tandhes

Bealiau lahir Samarkand, Asia Tengah dan wafat di desa Gapura, Gresik Jawa Timur)
Kisah keteladanannya adalah semangat berdakwah, membela rakyat yang tertindas oleh
Majapahit, serta mengajarkan bertani.
2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)

Sesepuh para wali yang makamnya di Ampel, Surabaya.


Beliau berdakwah kepada Prabu Brawijaya, namun tidak masuk Islam.
Prabu Brawijaya terkesan dengan ajaran budi pekerti Islam yang mulia.
Ajaran falsafah Moh Limo (tidak mau melakukan 5 perilaku tercela) :
a. Main (judi) d. Madat (menghisap narkoba)
b. Ngombe (mabuk) e. Madon (berzina)
c. Maling (mencuri)
3. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)

Putra dari Sunan Ampel, yang makamnya berada di Tuban (Jawa Timur)
Beliau berdakwah menggunakan kesenian rakyat, alatnya disebut bonang.
Karyanya yaitu pengubah Suluk Wijil dan Tembang Tombo Ati.
4. Sunan Drajat (Raden Qasim)
Putra dari Sunan Ampel dan makamnya di Desa Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
Kisah keteladanannya yang harus dicontoh adalah dermawan, kerja keras, dan membantu
kemakmuran masyarakat. Berdakwah melalui kesenian dan karyanya yaitu pencipta Tembang
Macapat Pangkur.

5. Sunan Giri (Muhammad Ainul Yaqin)/ Raden Paku


Putra dari Maulana Ishak, yang makamnya ada di Gresik, Jawa Timur.
Beliau pernah menjadi hakim mengatasi masalah Syekh Siti Jenar. Karyanya berkaitan tembang
islami dolanan, yaitu Jamuran, Jitungan, Delikan.
Putra beliau berdakwah di Lombok dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bernama Sunan
Prapen.

6. Sunan Kudus (Syech Ja’far Shodiq)


Putra dari Sunan Ngudung (Raden Usman Haji). Sunan Kudus adalah seorang panglima perang,
penasihat Sultan Demak, dan hakim peradilan negara. Berdakwah pada golongan priyayi
(konglomerat) dan penguasa. Karyanya sebagai arsitetktur dari masjid Menara Kudus.
Wafat di Kudus (Jawa Tengah) pada tahun 1550.
7. Sunan Kalijaga (Raden Said)

Lahir tahun 1450, ayahnya seorang adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta (Raden
Sahhur. Sebutan Sunan Kalijaga diantaranya Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan
Raden Abdurrahman. Beliau berdakwah menggunakan wayang kulit. Karyanya selain wayang
kulit adalah Tembang Suluk Ilir-ilir dan Gundul-gundul pacul.
8. Sunan Muria (Raden Umar Said)

Putra dari Sunan Kalijaga yang makamnya ada di Bukit Muria, Jawa Tengah.
Beliau berdakwah dengann lemah lembut kepada pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat jelata.
Karyanya Tembang Sinom dan Kinanti.
9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Ayahnya bernama Syarif Abdullah Umdatuddin. Keteladanannya adalah suka bermusyawarah

E. Pendekatan, Model, dan Metode


Pendekatan : Saintifik
Model : Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning/ CTL)
Metode : Examples Non Examples

F. Kegiatan Pembelajaran

1) Pendahuluan
➢ Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengkondisikan kelas
➢ Berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik
➢ Apersepsi
• Mengingat kembali materi yang telah dipelajari dan mengaitkan dengan yang akan
dipelajaran sekarang
• Meminta siswa untuk memperhatikan gambar pada layar LCD tentang Teladan para wali
➢ Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, tujuan pembelajaran, dan memberikan
motivasi
➢ Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
➢ Membagi siswa menjadi empat kelompok dan menunjuk salah satu siswa menjadi ketua
kelompok
➢ Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian

2) Kegiatan Inti
Mengamati
➢ Siswa menganalisis permasalahan tentang keteladan walisongo
➢ Guru membantu kelompok/ siswa yang kesulitan terkait keteladanan walisongo
Menanya
➢ Siswa bertanya teladan apa saja yang dapat diambil hikmah dari kisah teladan walisongo
Mengeksplorasi
➢ Guru membimbing kelompok diskusi untuk memecahkan topik permasalahan hikmah dari
kisah teladan walisongo
➢ Guru memotivasi siswa aktif dan bekerjasama dalam pemecahan masalah hikmah dari kisah
teladan walisongo
Mengasosiasi
➢ Peserta didik berdiskusi untuk memecahkan permasalahan terkait hikmah dari kisah teladan
walisongo
➢ Peserta didik menyiapkan hasil diskusi kelompok
Mengkomunikasikan
➢ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
➢ Guru memberikan evaluasi terkait dengan materi teladan walisongo
3) Kegiatan Penutup

➢ Guru dan peserta didik menyimpulkan dan merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
➢ Memberikan tugas rumah dan memberikan motivasi kepada peserta didik
➢ Berdo’a bersama-sama dengan membaca “hamdalah” dan mengakhiri pembelajaran dengan
salam

G. Penilaian Pembelajaran, Remedial, dan Pengayaan

➢ Teknik penilaian
1. Peniaian Sikap
Aspek : Spriritual dan Sosial
Teknik : Penilaian diri dan Observasi
Bentuk : Pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tes tulis
Bentuk : Isian
3. Penilaian Keterampilan
Teknik : Unjuk kerja
Bentuk : Googleform
➢ Remedial
Disediakan tugas untuk dikerjakan bagi siswa yang belum tuntas (belum mencapai KKM) di luar
jam pelajaran
➢ Pengayaan
Dilakukan pendalaman dan perluasan pemahaman tentang materi bagi yang sudah tuntas
(mencapai KKM)

H. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


➢ Media
Gambar visual, Power Point
➢ Alat dan Bahan
Laptop, LCD proyektor, Speaker bluetooth
➢ Sumber Belajar
Buku Siswa : Faesal Ghazali. 2017. Buku Siswa PAIdBP Kelas IV SD (Edisi Revisi 2017).
Jakarta: Kemdikbud (109-115)
Jalil, dkk. 2020. Modul Pengayaan PAIdBP Kelas IV SD Semester Genap
Nganjuk: KKG PAI (50 – 55)
Buku Referensi : Faesal Ghazali. 2017. Buku Guru PAIdBP Kelas IV SD (Edisi Revisi 2017).
Jakarta: Kemdikbud (109 – 117)
Faesal Ghazali. 2017. Buku Siswa PAIdBP Kelas IV SD (Edisi Revisi 2017).
Jakarta: Kemdikbud (109-115)
Jalil, dkk. 2020. Modul Pengayaan PAIdBP Kelas IV SD Semester Genap
Nganjuk: KKG PAI (50 – 55)
Nurul Syalafiyah & Budi Harianto. 2020. Walisongo : Strategi Dakwah Islam
di Nusantara
https://moraref.kemenag.go.id/documents/article/99226966393208428, diakses
15 Januari 2023

Mengetahui Sumberkepuh, 16 Januari 2023


Kepala Sekolah, Guru PAIdBP,

ASIH WINARTI, S.Pd.SD. KHOIRUL ANWAR, S.Pd.I.


NIP. 19680403 200501 2 013 NIP. 198310062022211002

Anda mungkin juga menyukai