Anda di halaman 1dari 9

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Untuk produk game yang menyerupai tema sejarah kemerdekaan
Indonesia yang ada saat ini adalah Game “Perjuangan 10 November” yang
dikembangkan oleh Bayu Budi Prakoso. Game ini sendiri memiliki konsep
2 dimensi dimana seorang pemain harus mengalahkan musuh untuk
mendapatkan gold, dan akan mendapat pengurangan health ketika pemain
tersebut tidak dapat mengalahkan musuh. Game ini memiliki genre tower
defence yang hanya dapat dimainkan di PC saja (Prakoso, 2016).
Selain itu, game dengan tema sejarah kemerdekaan yang lain adalah
game mengenai peristiwa sejarah “Bandoeng : Laoetan Api” yang
dikembangkan oleh Dhodhi Cahyo Saputra. Game ini juga memiliki konsep
2 dimensi dimana pemain berjalan maju untuk melewati rintangan dan
mengalahkan musuh agar mendapatkan skor tertinggi. Jika pemain
menyentuh rintangan atau musuh maka akan mendapat pengurangan life
HP. Game ini memiliki genre platformer dengan tema petualangan yang
hanya dapat dimainkan di PC (Saputra, 2014).
Terdapat juga game edukasi lain yang menggunakan konsep 3
dimensi, yang memilki tema edukasi dengan judul “Pemberantasan
Koruptor” yang dikembangkan oleh Reza Nova Cahyar. Game ini memiliki
konsep 3 dimensi dengan jalan cerita aksi pencegahan korupsi dimana
pemain mencegah musuh untuk mencuri aset negara ataupun mencoba
meloloskan diri dari KPK menuju titik finish. Dengan genre real time
srategy yang dapat dimainkan dengan PC, dimana player menjadi pemain
utama yaitu Abraham Samad (Cahyar, 2015).

5
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id6

Pada penelitian kali ini penulis membuat game tentang sejarah


kemerdekaan Indonesia dengan studi kasus peristiwa Rengasdengklok.
Game ini diberi nama “Peristiwa Rengasdengklok”. Yang membedakan
game ini dengan game yang lain adalah menggunakan karakter maupun
asset 3 dimensi dengan genre petualangan dan dapat dijalankan pada
perangkat berbasis Android. Pengguna dapat menjelajah peta dan melawan
musuh yang ada untuk mendapatkan item agar rencana pejuang dapat
dilakukan dengan maksimal.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Peristiwa Rengasdengklok


Peristiwa Rengasdengklok bukanlah peristiwa yang dapat berdiri
sendri. Tindakan mengamankan yang dilakukan oleh golongan pemuda
terhadap Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok, merupakan
gambaran puncak oleh Golongan pemuda dimana kemerdekaan harus
direbut dan disampaikan oleh Bung Karno sendiri sebagai bentuk
perebutan kekuasaan bukan diberikan oleh PPKI karena dianggap berbau
Jepang.
Sebaliknya penolakan datang dari Bung Karno maupun Bung Hatta
dengan alasan harus melalui persiapan yang matang baik organisasi
maupun persenjataannya. Karena tidak terdapat titik temu, maka terjadilah
peristiwa “penculikan” Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.
Peristiwa ini menyebabkan rapat PPKI pada tanggal 16 Agustus 1945 batal,
dan menyebabkan perubahan sikap Jepang yang akan menyerahkan
kekuasaan kepada sekutu (Suganda, 2013).
Golongan pemuda dan Peta menghubungkan peristiwa
Rengasdengklok sebagai peristiwa yang paling bersejarah bagi bangsa
Indonesia. Di Kota itu Bung Karno dan Bung Hatta “diamankan” selama
sehari penuh agar tidak mendapat pengaruh dari Jepang yang menjadi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id7

rangkaian peristiwa tak terpisahkan sesudah maupun sebelum tanggal 16


Agustus. Hingga akhirnya setelah dibawa ke Rengasdengklok terjadi
sebuah kesepakatan bahwa kemerdekaan akan disampaikan paling tidak
tanggal 17 Agustus siang (Subardjo, 1997).

2.2.2 Game
Game secara harfiah diartikan sebagai “permainan” yang terdiri
dari sekumpulan peraturan untuk membangun situasi bersaing dari dua
hingga beberapa orang atau secara berkelompok yang menggunakan
strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau
meminimalkan kemenangan lawan. Berbagai peraturan digunakan untuk
menentukan tindakan untuk setiap pemain, kemajuan pemain didapatkan
setelah sejumlah keterangan diterima dan sejumlah kekalahan maupun
kemenangan dalam berbagai situasi (Neuman & Morgenstern, 1944).

2.2.3 Jenis-Jenis Game


Genre game merupakan klasifikasi game yang didasari interaksi
pemainnya. Berdasarkan genre yang diterapkan, game dapat dibagi menjadi
7 genre sebagai berikut :
a. Puzzle Games (Game Puzzle)
Tujuan dari Game puzzle adalah untuk memecahkan sebuah puzzle,
terkadang tanpa menyatukan dengan jalan cerita atau tujuan yang lebih
besar. Biasanya game sejenis ini hanya bervariasi pada satu tema saja. Agar
dapat sukses secara komersil, maka dibutuhkan tantangan, visual yang
atraktif dan nyaman untuk dimainkan.
b. Strategy Game (Game Strategi)
Berawal dari game papan seperti catur dan Orthello adalah awal
mula game ini berasal. Pada game strategi biasanya pemain dapat
mengendalikan tidak hanya satu karakter, melainkan beberapa karakter
yang memiliki berbagai jenis tipe kemampuan, kendaraan, pabrik dan pusar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id8

pelatihan tempur, hingga pembuatan berbagai bangunan lainnya tergantung


dari tema ceritanya. Game strategi dibagi menjadi 2 bentuk utama, yaitu
classical turn-based strategy dan real-time strategy.
c. Role – Playing Games (RPG)
Sama halnya dengan game stategy, game RPG merupakan salah satu
game yang berasal dari kertas dan pena. Persamaanya yaitu konfigurasi dari
karakter pemain yang dapat meningkat berdasarkan pengalaman dan jalan
cerita yang kuat. Oleh karena itu, terdapat dua elemen utama yang menjadi
kunci suksesnya yaitu cerita (story) dan pembangunan karakter (character
development).
d. Vehicle Simulation (Simulasi Kendaraan)
Pada genre simulasi kendaraan, kondisi yang dihadapi pemain
adalah dengan seolah-olah pemain mengemudikan atau menerbangkan
sebuah kendaraan, baik secara nyata maupun imajinasi. Untuk simulasi
kendaraan yang nyata, salah satu tujuan yang harus dicapai adalah
kemiripan kendaraan dengan kendaran sebenarnya, seperti kinerja mesin
seperti kecepatan dan manuver. Sebaliknya, jika mendesain kendaraan
imajinasi kita bebas membuat pengalaman berkendara bahkan tanpa harus
terbatas gravitasi, kapasitas bensin, dan lainnya.
e. Sport Game (Game Olahraga)
Tidak seperti genre game lain, game olahraga memiliki tantangan
yang tidak biasa bagi seorang desainer game. Karena jika dalam game lain
pemain memiliki sedikit pengetahuan mengenai dunianya, namun dalam
game olahraga meniru aturan yang diterapkan pada olah raga dikehidupan
nyata.
f. Action Games (Game Aksi)
Game aksi adalah sumber yang baik untuk elemen desain dari
sebuah game. Analisis game ini terasa lebih mudah karena game ini relatif
sederhana. Karena kealaimian dari gameplay-nya, membuat game ini lebih
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id9

simpel dalam aturan. Pada intinya game ini membutuhkan keterampilan


seperti pengolahan sensorik dan tindakan yang cepat, yang membuat
pemain harus membuat keputusan dan tanggapan pada kecepatan yang lebih
besar.
g. Action Games (Game Petualangan)
Tidak seperti game lainnya, game petualangan bukan merupakan
sebuah kompetisi atau simulasi. Jenis game ini tidak menggunakan proses
yang dikelola atau sebuah stategi untuk mengalahkan musuh. Game
petualangan memiliki cerita yang interaktif mengenai karakter yang
dimainkan oleh pemain (Mahardika, 2013).

2.2.4 Unity Game Engine


Unity adalah game engine yang memiliki kualitas render dan cara
kerja yang baik, membuatnya menjadi perangkat yang inuitif dalam
pembuatan game 2D atau 3D. serta memiliki kemampuan dalam berbagai
platform, asset, serta komunitas yang terkenal dipenjuru dunia (Unity
Technologies, 2016). Dalam pembuatan game ini menggunakan Unity 3D
sebagai game engine-nya karena selain telah mendukung bahasa
pemrograman C# Unity lebih memfokuskan pada asset daripada kode,
tentang bagaimana meletakan asset pada ruang 3D atau 2D.

2.2.5 Bahasa Pemrograman C#


Unity 3D menyediakan software bundle Mono-Develop yang
digunakan untuk mengolah script dengan salah satu bahasa pemrograman
C#. Dimana bahasa pemrograman ini memiliki kemudahan dalam
pendeklarasian class dan variable serta algoritma yang mudah dipahami.
Bahasa C# (C Sharp) didukung oleh Microsoft.NET Framwork yang
memungkinkan aplikasi dengan bahasa pemrograman yang didukung
dapat berkomunukasi dengan sistem operasi atau bahasa pemrograman lain
seperti VB.NET, F#, atau C++ (H & Risal, 2011).
library.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id

2.2.6 ORK Framework


ORK Framework merupakan sebuah tool yang digunakan untuk
pengembangan permainan peran yang cukup lengkap untuk Unity Game
Engine. Pengguna dapat membuat permainan 3D maupun 2D
menggunakan ORK, dengan berbagai mode battle seperti Turn Based
Battle, Time Based Battel, Real Time Mode Battle, serta fase pertempuran.
ORK Framework dapat digunakan untuk mempermudah mendesain
kerangka sistem permainan, kemampuan dari setiap kombatan, item,
berbagai kombatan, HUD, hingga logika permainan (ORK Framework,
2015). Dalam pembuatan game ini menggunakan fitur ORK Framework
seperti untuk mengatur kombatan, item, serta mode pertarungan yang
digunakan. Sehingga game yang dihasilkan lebih powerful dan memiliki
dokumentasi yang lebih rapi selain itu karena terdapat versi yang dapat
digunakan secara gratis.

2.2.7 Corel Draw


Sebagai salah satu perangkat lunak pengolah objek grafis berbasis
vector yang populer di Indonesia, Coreldraw menyediakan fasilitas dan
kemampuan yang luar biasa dalam mengolah objek grafis. Coreldraw
sering digunakan untuk membuat gambar kartun, ilustrasi, logo, dan
sebagainya. Karena perangkat ini sangat membantu dan memudahkan
pemakaian dalam menyelesaikan pekerjaan desain grafis sehingga menjadi
pilihan banyak designer computer (Ansori, 2010).

2.2.8 Adobe Photoshop


Adobe photosop adalah salah satu perangkat lunak pengolah grafis
berbasis bitmap. Dari pengamatan terhadap beberapa perusahaan dan jasa
yang menawarkan desain, bisa dikatakan bahwa Photoshop adalah salah
satu perangkat lunak pengolah grafis yang dijadikan sebagi andalan
maupun penunjang utama dalam proses menghasilkan produk seni.
library.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id

Fitur maupun fasilitas yang ditawarkan Adobe Photoshop dikemas


dengan tampilan yang user-friendly dan fleksibel untuk bekerja sama
dengan berbagai software lain, baik untuk kepentingan dekstop publishing
maupun printing, menjadikan tiap versi software ini selalu dinanti-nanti.
Sedangkan tampilan pada Photoshop ini terbagi menjadi empat kategori
utama seperti menubar, toolbox, option bar, palette, dan area dokumen
kerja (Soeherman, 2007).

2.2.9 Game Design Document (GDD)


Game desain dokumen merupakan kupulan berbagai dokumen
yang digunakan oleh designer untuk menginformasikan mengenai game
yang didesain, proses ini bertujuan untuk mengubah ide yang semula
abstrak menjadi rencana yang tertulis (Adams, 2010).

Game design document memuat berbagai dokumen mengenai


rancangan game yang akan dibuat, seperi game title, story and setting,
project overview, in-game action, control, interface, scoring dan asset list.
a. Game Title
Game title adalah nama atau judul dari game yang akan dibuat.
b. Project Overview
Project overview menjelaskan tentang gambaran uum dari game
yang akan dibuat, meliputi team, ringkasan gameplay, core gameplay,
genre, fitur game seperti tingkat kesulitan game, pendefinisian karakter
atau musuh, kemampuan, power-up, jumlah pemain, skor tertinggi, dan
beberapa fitur lain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan game
tersebut. Selain itu terdapat project scope, target pengguna, dan
platform dimana game tersebut didistribusikan.
c. Story and Setting
Story dapat menjelaskan mengenai cerita yang diangkat pada
game sedangkan setting menjelaskan latar yang terdapat pada game.
library.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id

d. In-Game Action
Sub-tahapan ini menelaskan mengenai berbagai aksi yang dapat
dilakukan atau tidak dapat dilakukan oleh masing-masing karakter
ataupun musuh.
e. Control
Berisi tentang kontrol yang digunakan pemain dalam
menjalankan game.
f. Interface
Interface adalah desain tampilan yang digunakan oleh pengguna
untuk berinteraksi dengan game.
g. Scoring
Scoring adalah nilai atau reward yang didapatkan oleh pemain
setelah menyelesaikan game.
h. Asset List
Asset List adalah daftar asset yang digunakan dalam pembuatan
game. Asset lst dapat berupa gambar, file audio, video, dan lain
sebagainya (Adams, 2010).

2.2.10 Pengujian Blackbox


Pengujian berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak,
sehingga dapat dikatakan bahwa pengujian black box memungkinkan
perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian konsisi input yang
sepenuhnya meggunakan persyaratan fungsional suatu program. Pengujian
black box bukan merupakan alternatif dari teknik white box, akan tetapi
merupakan penekatan komplementer yang memungkinkan besar mampu
mengungkap kelas kesalahan pada metode white box (Pressman, 2007).
library.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam


kategori sebagai berikut :
a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
b. Kesalahan interface
c. Kesalahan dalam struktur data akses database external
d. Kesalahan kinerja
e. Inisialisasi dan kesalahan terminasai (Pressman, 2007).

Anda mungkin juga menyukai