Feed Gas outlet Absorber hasil penyerapan ammonia / air max 300 / 700 ppm
masuk ke Adsorber ( 3V-101 A /B ) di hilangkan / di serap oleh melekul sieve.
Di Adsorber di hilangkan dengan system PLC ( Program Locic Control) yaitu satu
online ,yang satu regent selama 6 jam dan bergantian seperti ini :
Apabila 3V-101 A online >>>> 3V-101 B regent.
FIC-109 off control / full open ,flow regent yang ke 3V-101 B tidak ada.
Control valve regent >> KXV 106/ 108 ( 3V-101 B ) full close.
Press up / equalize 3V-101 B >> KXV-111 open selama 15 menit pressurenya
75 kg/cm2.
Paralel >> KXV-102/ 104 open ( 3V-101 B ) selama 10 menit dan KXV-111
close karena press sudah sama.
Control valve 3V-101 A >> KXV-101/ 103 close.
3V-101 B online >>>> 3V-101 A regent.
Depress 3V-101 A >> KXV-109 open ( press 75 kg/cm2 > 5 kg/cm2)15 menit.
Control valve 3V-101 A >> KXV-105 /107 open mulai regent dan KXV-109
( depress close ).
FIC-109 on control ,flow regent( fuel off gas ) yang dipanaskan di exchancer
3E-105 yang ke 3V-101 A ( flow > 5.4 div ).
Control valve KXV-112 ( steam ) ke exchanger 3E-105 open >> preheating
selama 15 menit.
Setelah preheat selesai >>> manheating selama 135 menit.
Control valve KXV-112 close dan flow regent tetap FIC-109 ( 5.4 div ) mulai
Cooling down >> selama 165 menit.
Setelah selesai cooling down ( 3V-101 A ) >> FIC-109 off control ( flow
regent tidak ada )
3V-101 A online >>> 3V-101 B regent (stepnya seperti regent 3V-101 A ).
Feed gas hasil regent di adsorber yang bebas dari ammonia temperature 45o C
dan press 75 kg/cm2 masuk ke cold box .
Feed gas di dalalm cold box di dinginkan oleh alat penukar panas di exchanger 3E-
201 A ,oleh hydrogen produk dan fuel produk .Kemudian feed gas masuk ke
exchanger 3E-201 C di dinginkan ammonia dingin temp -33oC dari u/s LV-19,temp
feed gas menjadi 6o C di dinginkan lagi di 3E-201 A oleh hydrogen dan fuel produk.
Temperature feed gas menjadi -92oC di dinginkan 3E-201 B oleh hydrogen dan fuel
produk dan temp menjadi -170o C ,sehingga dari campuran dua phase
mengakibatkan sebagaian terkondensasi dan di pisahkan di separator 3V-
201 ,dimana uap yang terbentuk sebagai hydrogen produk dan sebagai make up fuel
off gas produk.
Hydrogen produk meninggalkan separator 3V-201 dengan temp -175oC melewati
cold box tekanannya di control oleh PIC-202 ,kemudian dipanaskan di exchanger
3E-201 A/B dan di kirim ke batterey limit dengan temp 41o C dan di pakai pabrik
2/3/4 di batasi tekanan hydrogen 65 kg/cm2.
Cairan kondensasi di 3V-201 di ekspansi ke tekanan fuel off gas melalui control
valve LV-201.Akibat dari effect joule Thomson menjadikan temperature turun ke -
185o C .Dari penurunan tekanan di down streamlevel control valve LIC-201 dan d/s
injeksi H2 ( HIC-201) terjadi campurran dua phase masuk ke distribusi separator
3V-202 ,kedua phase akan di pisahkan dan cairannya diinjeksikan kedalam fuel off
gas melewati exchanger 3E-201B dan 3E-201 A sehingga bisa mendinginkan feed
gas yang masuk ke 3V-201 ,ini akan menentukan kualitas produk H2.
Fuel off gas keluar dari cold box dengan temp 42o C dan tekanan 5 kg/cm2 ,sebagian
di pakai untuk regent di Adsorber dan kemudian fuel off gas dikirim ke pabrik 2.
PROSEDUR START UP HRU-1