6
Undang Undang No. 17 Tahun 2003
1
PP No. 24 Tahun 2015 tentang
tentang Keuangan Negara Penghimpunan Dana Perkebunan
Undang Undang No. 1 Tahun 2004 Perpres No. 61 Tahun 2015 jo. Perpres No. 24
2 tentang Perbendaharaan Negara 7 Tahun 2016 jo. Perpres 66 Tahun 2018 tentang
Penghimpunan dan Penggunaan Dana
Perkebunan Kelapa Sawit
Undang Undang No. 39 Tahun 2014
3
PMK No. 113 Tahun 2015 tentang Organisasi
tentang Perkebunan 8 dan Tata Kerja Badan Pengelola Dana
Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)
Divisi Anggaran dan Divisi Program Divisi Pemungutan Divisi Biodiesel Divisi UKM dan
Akuntansi Pelayanan Biaya dan Iuran CPO Development Koperasi
Divisi Replanting,
Divisi Sumber Daya Reforestation, Biodiesel, Divisi
Manusia dan Promosi Perkebunan Perusahaan
Divisi Pemungutan
Biaya dan Iuran
Divisi Kepatuhan dan Turunan Produk
Divisi Unit Divisi Pendidikan, Litbang, Divisi Lembaga
Manajemen Risiko Penyaluran SDM dan Pengembangan Kemasyarakatan
Sarana Prasarana dan Civil Society
MISI
Menjalankan kebijakan Pemerintah
dalam program pengembangan
VISI sawit berkelanjutan melalui
penghimpunan, pengembangan ,
dan penyaluran dana sawit yang
“Menjadi badan pengelola dana terpadu dan tepat guna, secara
yang terpercaya dalam profesional dan akuntabel, untuk
pengembangan sawit kepentingan:
a) Pengembangan Sumber Daya Manusia;
berkelanjutan sebagai komoditas b) Penelitian dan Pengembangan;
strategis nasional untuk c) Promosi;
d) Peremajaan;
kesejahteraan rakyat Indonesia.” e) Sarana dan Prasarana;
f) Pemenuhan Kebutuhan Pangan;
g) Hilirisasi Industri Perkebunan Kelapa
Sawit;
h) Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan
Bakar Nabati
Berdasarkan Permentan Nomor 3 Tahun 2022 dan Keputusan Dirjen Perkebunan No. 273/2020 bentuk
penyaluran sarana dan prasarana terdiri dari:
Dana sarpras juga ditujukan untuk kelanjutan pembangunan kebun sawit rakyat yang telah mendapatkan dana
PSR. Dari tahun 2016 s.d 18 April 2023 total luasan lahan yang mendapatkan penyaluran dana PPKS 280.192 Ha
untuk Pekebun Sebanyak 123.213 Pekebun.
Aceh
33.155 Ha
Kaltara
655 Ha
Sumut
22.649 Ha
Kaltim
Riau 7.320 Ha
32.797 Ha
Kalbar
Sumbar 16.644 Ha
10.737 Ha Jambi Sulteng
18.597 Ha 3.040 Ha
Babel Kalteng
1.126 Ha Sulbar Papua
Sumsel 16.524 Ha Papua Barat
15.039 Ha 664 Ha
48.407 Ha 2.045 Ha
Bengkulu Kalsel
11.620 Ha 3.883 Ha
Lampung Sulsel Sultra
2.429 Ha 7.168 Ha 2.086 Ha
Banten
1.258 Ha
1 2 3 4
Sosialisasi Pengusulan Verifikasi Penerbitan Rekomendasi
6 5
MONEV
Monev dilakukan oleh Penyaluran Dana
Penerbitan SK Dirut
Dinas kabupaten/kota,
dan menyalurkan paket
provinsi, Ditjenbun, dan
Sarpras dalam bentuk
BPDPKS sesuai dengan
kewenangan uang atau barang
Uang, diprioritaskan untuk: Penyaluran Secara Bertahap 1. 40% dari total dana setelah PK
1. Pekerjaan yang memerlukan Nilai barang/jasa diproduksi/dihasilkan sendiri ditandatangani
partisipasi langsung pekebun, penerima dana di atas Rp100 Juta 2. 30% dari total dana setelah
dan/atau pekerjaan mencapai 30%*
2. Pekerjaan tidak diminati penyedia 3. 30% dari total dana setelah
barang/jasa pekerjaan mencapai 60%*
3. Pekerjaan konstruksi berupa 4. Mewajibkan masa Retensi 10%
rehabilitasi, renovasi, dan konstruksi dari dana SPPKS yang diterima
sederhana pada saat tahap III.
1. Barang/jasa tidak dapat diproduksi sendiri Mekanisme pengadaan barang dan jasa
oleh penerima pemerintah di BPDPKS
Barang/Jasa 2. Nilai per jenis barang/jasa yang dapat
*Keterangan: Mekanisme transfer akan diatur di dalam perjanjian kerjasama antara BPDPKS dengan
dilaksanakan olehKelompok
penerimaPekebun
dana dari Rp50
Juta
Sumber: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2018 dan Perdirut BPDPKS ke atas
Nomor 7 Tahun 2020 13
1 2 3 4 5 6
Rekomtek yang • Melakukan penelitian • Tandatangan PKS 3 Melakukan • Monitoring dilakukan Penyampaian laporan
berisikan paling sedikit: rekomtek Pihak pembangunan secara bersama pada hasil pekerjaan dan
• jenis sarpras, • Menerbtikan SK Dirut • Penyaluran dana sarpras secara saat top-up dana penggunaan dana oleh
• jumlah/volume tentang penerima sarpras ke rek. swakelola sarpras. LP kepada BPDPKS
sarpras, sarpras escrow LP secara • Monitoring dibantu
• spesifikasi sarpras, bertahap 40%-30%- dengan tenaga
• estimasi biaya, dan 30%. surveyor yang
• calon penerima dana memeriksa progress
sarpras pekerjaan dan
membantu penyiapan
dokumen usulan top-
up dana progres
Sumber: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2018 dan Perdirut BPDPKS Nomor 7 Tahun 2020
1 2 3 4 5
Rekomtek yang • Melakukan penelitian • Pengadaan barang/jasa • Memeriksa barang/jasa • Memeriksa barang/jasa
berisikan paling sedikit: rekomtek • SPK antara BPDPKS sebelum diserahkan dari yang diserahkan dari
• jenis sarpras, • Menerbtikan SK Dirut dengan penyedia penyedia sesuai SPK BPDPKS
• jumlah/volume tentang penerima barang/jasa sesuai • Menerbitkan BAST yang • Menerbitkan BAST yang
sarpras, sarpras dengan jangka waktu ditandatangani BPDPKS- ditandatangani BPDPKS-
• spesifikasi sarpras, jenis sarpras Penyedia dan LP sebagai LP dan Dinas sebagai
• estimasi biaya, • Khusus untuk saksi. saksi
• calon penerima penyaluran sarpras • Khusus permintaan • waktu pemeriksaan
sarpras, dalam jangka Panjang penyaluran benih, pupuk, dilakukan 1 waktu
• rekomendasi seperti ekstensifikasi dan pestisida, LP harus dengan proses No.4
penyedia barang/jasa intensifikasi (1 dan 2 menyertakan laporan
tahun) dilakukan secara penggunaan barang yang
bertahap (setiap 1 kali diketahui tenaga
dalam 6 bulan) pendamping fisik
1. Kualitas perencanaan usulan sarpras seperti peta Penyediaan tenaga ahli oleh Ditjenbun dan Dinas sehingga
lahan, dokumen Teknik sarpras, dan penghitungan membantu persiapan syarat teknis. BPDPKS telah
estimasi waktu pekerjaan dan biaya. menyediakan dana untuk biaya tersebut dalam dana
operasional dinas-ditjenbun.
2. Verifikasi atas eligibilitas usulan sarpras yang perlu • Penyediaan dana BPDPKS untuk sewa alat foto udara
ditingkatkan seperti pemastian umur tanaman sawit > dalam dana operasional dinas-ditjenbun
4 tahun, kesiapan pembangunan dan operasional • Verifikasi berjenjang dimana dinas melakukan
PKS, dan kebutuhan penyediaan mesin dan peralatan pemeriksaan on-desk dan on-site awal dan ditjenbun
dalam bentuk penyerahan aset. melakukan quality control.
3. Penyediaan aplikasi berbasis online yang terlambat. Saat ini aplikasi sarpras online telah dibangun untuk
pengusulan sampai dengan penerbitan rekomtek. Aplikasi
dapat diakses di https://vpd-sarpras.com/
4. Sosialisasi program sarpras yang belum massif. Sosialisasi dilakukan secara berjenjang Ditjenbun-Dinas
setempat
5. Penyediaan tenaga pendamping untuk membantu • Telah disiapkan dana untuk tenaga pendamping di desa,
pemberkasan dan pengawasan kemajuan fisik kebun kecamatan, dan kabupaten dalam dana operasional dinas-
(khusus penyaluran benih, pupuk, dan pestisida) ditjenbun
• Tenaga pendamping fisik difokuskan pada monitoring
penggunaan benih, pupuk, dan pestisida.
6. Monitoring yang beragam dikarenakan jenis sarpras Dilakukan monitoring secara bersama-sama dengan
yang tidak sama (jalan berbeda dengan paket melibatkan tenaga surveyor. monitoring dilakukan pada titik
intensifikasi) krusial seperti penyerahan barang/jasa atau top/up dana
SPPKS
Koordinasi pencapaian
Verifikasi dinas Quality assurance oleh
Pengusulan usulan oleh Dinas
kabupaten Ditjenbun*
Provinsi
Keterangan:
Quality assurance merupakan double checking substansi hasil verifikasi dinas yang meliputi legalitas lahan, status kawasan lahan,
eligibilitas tanaman, dan elibilitas pekebun. QA dilakukan dapat menggunakan tenaga ahli independent. Proses QA dapat diubah menjadi
desk study mandiri (tanpa tenaga ahli) apabila dalam proses pengusulan dan verifikasi dapat dipastikan kebenaran (1) data pekebun, (2)
data lahan, (3) urgensi dan rekomendasi solusi permasalahan di kebun, dan (4) perencanaan penyaluran sarpras.
Keterangan: mekanisme quality assurance saat ini sudah mulai dilakukan dengan keterlibatan surveyor pada saat kunjungan
lapangan untuk melakukan pengecekan asli dokumentasi SPJ dan kunjungan sample kebun sawit.
1. Dari Januari 2023 hingga Maret 2023, terdapat 6 rekomendasi teknis yang telah diterima oleh BPDPKS. 6
rekomendasi teknis tersebut merupakan perbaikan dari rekomendasi teknis tahun 2022. Atas 6 rekomendasi teknis
telah seluruhnya ditindaklanjuti menjadi SK Direktur Utama.
2. Aplikasi pengusulan sarpras telah live per tanggal 1 Juli 2022 dan sedang disosialisasikan ke dinas kabupaten dan
provinsi terkait bersama dengan Ditjen Perkebunan. Link aplikasi di https://sarpras-online.bpdp.or.id.
3. Telah diterima 35 Rekomtek sarpras dari ditjenbun, telah ditetapkan SK Dirut kepada 20 penerima sarana
prasarana dengan total nilai dana sarpras sebesar Rp97.304.445.485 ,-. Satu dari rekomtek dikembalikan ke
ditjenbun karena usulannya adalah reimbursement terhadap sertifikasi ISPO dan 13 rekomtek dikembalikan karena
disampaikan di luar Aplikasi Sarpras Online.
4. Realisasi pencairan dana sarpras adalah Rp24.724.705.246,- pada item pekerjaan Peningkatan Jalan Produksi,
Mesin Pertanian, Intensifikasi, dan Ekstensifikasi.
5. Telah dilakukan PKS 3 pihak program sarana prasarana peningkatan jalan produksi untuk Kelompok Tani Sungai
Kinandi pada tanggal 5 April 2023 dengan nilai sebesar Rp 851.415.478,13
Sumber, Aplikasi Sarpras Online, Div PBICPO RAPAT GABUNGAN DEWAS & DIREKSI BPDPKS 21
IMPORTANT NOTICE:
• This presentation is delivered subject to the agreed term of BPDP Sawit
• The presentation and the accompanying slide pack are provide solely for the benefit of the parties and are not to be copied, quoted or referred into in whole or
in part without BPDP Sawit prior written consent
• BPDP Sawit accept no responsibility to anyone other than the parties identified for the information contained in this presentation
• The presentation, data and other written information provide Dana
Badan Pengelola by BPDP Sawit are specifically
Perkebunan to be used
Kelapa Sawit for the project and restricted for public
| www.bpdp.or.id
Lampiran 1
Persyaratan Pengajuan Usulan Paket Sarpras
(Sumber Kepdirjenbun Nomor 273 Tahun 2020)