Anda di halaman 1dari 30

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN

PANGAN
BADAN KETAHANAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN

SOSIALISASI PEDOMAN TEKNIS


PENGUATAN-LDPM TAHUN 2017

Disampaikan pada Apresiasi Distribusi Pangan


Yogyakarta, 14-16 Maret 2017
I. LATAR BELAKANG

• Kebijakan Ekonomi dan Pangan


• Kebijakan Otonomi dan Desentralisasi

KETAHANAN PANGAN
SASARAN STABILISASI
STRATEGIS PASOKAN &
KEMENTAN 2015- Ketersediaan HARGA PANGAN
2019 POKOK &
Keterjangkauan STRATEGIS
Pemanfaatan
(Konsumsi Pangan dan Gizi)

GAPOKTAN/
5 KEGIATAN PRIORITAS BKP :
POKTAN
1. KEG. PUPM/TTI
2. KEG. P-LDPM
3. ..........
DESKRIPSI BANTUAN PEMERINTAH

Permenkeu Nomor: 168 PMK/2015 & 173.PMK/2016 tentang


Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:


62/Permentan/RC.130/12/2016 tentang Pedoman Pengelolaan dan
Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Kementan TA 2017

Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi


kreteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada
perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga
pemerintah/non pemerintah yang bersumber dari dana APBN
PELAKSANAAN P-LDPM

FASILITASI PEMERINTAH

Dukungan :

Dana dan pembinaan


sebagai bentuk perlindungan dan pemberdayaan untuk
menumbuhkan kemandirian petani, kelompok tani/
Gapoktan dalam berusaha dan menyediakan cadangan pangan

PENGEMBANGAN USAHA
&
PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN
II. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KELUARAN

A. TUJUAN

• Memberdayakan Gapoktan agar mampu: a) menyediakan sarana


penyimpanan (gudang); b) menyediakan dan mengelola
cadangan pangan (gabah/beras) minimal bagi kebutuhan
anggotanya; c) menjaga stabilisasi harga beli dari petani untuk
1 komoditas gabah, beras dan/atau jagung disaat panen raya

• Mengembangkan agribisnis melalui peningkatan usaha


pembelian dan penjualan gabah, beras dan/atau jagung
dan pangan strategis lainnya di luar masa panen
gabah/beras/jagung; dan
2
• Meningkatkan nilai tambah produk petani anggotanya
melalui kegiatan penyimpanan atau pengolahan atau
pengemasan dan lain-lain.
3
B. SASARAN

Adalah 98 (sembilan puluh delapan) Gapoktan yang


masuk Tahap Pengembangan Tahun 2017 dengan
kriteria :

telah dievaluasi,
diverifikasi dan
dinyatakan layak serta
memenuhi persyaratan
masuk Tahap
Pengembangan
C. Indikator Keluaran
III. KERANGKA PIKIR
IV. PELAKSANAAN
TAHAP PENUMBUHAN 2016
• Dana Bantuan Pemerintah Rp 150 juta, sesuai RUG
• Membangun/renovasi gudang
• Modal unit usaha pengembangan distribusi/pemasaran/pengolahan
• Cadangan Pangan
• Melakukan Perjanjanjian kerjasama Gapoktan dan PPK

• Mengevaluasi Gapoktan dan pendamping sesuai


kriteria
TAHAP PENGEMBANGAN • Melakukan Perjanjian kerjasama Gapoktan dan PPK
BP Rp 50 Juta
• Menyalurkan dana bantuan pemerintah
• Pendampingan dan Pembinaan

• Melakukan memupukan modal usaha yang


Tahap Kemandirian
telah diterima tahun I dan II
• Pendampingan dan Pembinaan
PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH

 Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka dana


bantuan pemerintah yang telah ditarik/dicairkan, agar
sesegera dibelanjakan sesuai dengan peruntukannya
(mengacu pada RUG).
 Pemanfaatan dana pada dasarnya merupakan pembelanjaan
dana bantuan pemerintah oleh Ketua Kelompok/unit
pengelola keuangan yang ditunjuk sesuai dengan RUG dengan
prinsip transparan, efisien dan efektif.
 Pembelanjaan dana bantuan pemerintah mutlak
harus dilengkapi dengan bukti pengeluaran berupa
kuitansi/bon pembelanjaan.
 Kuitansi/bon pembelanjaan untuk selanjutnya
dicatat/dibukukan dan bukti-bukti tersebut
diarsipkan dengan baik dan digunakan untuk
keperluan pertanggungjawaban.
 Menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke
kas negara.
ORGANISASI GAPOKTAN
PENGELOLA DANA BANTUAN PEMRINTAH

Bant. Pmrth Rp 150 Jt


Ketua Gapoktan
dan/atau Rp 50 Jt

Sekretaris
Tim Pengawas
Bendahara

Unit usaha Unit usaha


Unit usaha Unit pengelola
Distribusi/Pemasaran/
Saprodi Alsintan Pengolahan
Cadangan Pangan

Unit Usaha Penerima Bantuan


Alur masuk dana Pemerintah
bantuan pemerintah ke Kegiatan Penguatan-LDPM
unit usaha
1
Kriteria Gapoktan untuk Masuk
Tahap Pengembangan
• Sudah melakukan RAT Gapoktan;
• Sudah melakukan tutup buku;
• Pengurus Gapoktan tidak merangkap jabatan baik dalam pengelolaan uang
maupun pengelolaan usaha;
• Tidak mempunyai masalah antara pengurus Gapoktan, ketua unit-unit
usahanya dan anggotanya;
• Tidak ada masalah terhadap kepemilikan lahan yang sudah dibangun dan
gudang dengan menggunakan Dana Bantuan Pemerintah;
• Mempunyai laporan secara tertulis tentang seluruh aktivitas kegiatan yang
telah dilakukan dari hasil pertemuan/ musyawarah;
• Memiliki pembukuan keuangan Dana Bantuan Pemerintah yang baik, rapih
dan teratur yang diketahui oleh pendamping dan/atau Tim Teknis
kabupaten/kota;
…lanjutan kriteria gapoktan
• Sudah memiliki aturan yang mengikat secara tertulis;
• Memiliki Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tertulis yang mencakup
rencana penggunaan Dana Bantuan Pemerintah yang telah diterima
tahun sebelumnya dan yang akan diterima Tahun 2017 pada unit
usaha distribusi/pemasaran/pengolahan.;
• Memiliki jejaring pemasaran baik di dalam maupun di luar
wilayahnya untuk mengembangkan saluran pemasaran
gabah/beras/jagung;
• Sudah melakukan pembelian-penjualan gabah, beras, dan/atau
jagung minimal 2 kali putaran dari Dana Bantuan Pemerintah yang
diterima Tahun 2016;
• Memiliki cadangan pangan minimal gabah, beras, dan/atau jagung,
dan/atau pangan utama lokal spesifik lainnya di gudang; dan
• Modal usaha Gapoktan bertambah dari modal yang sudah diterima
pada Tahap Penumbuhan.
• Sudah menggunakan bantuan pemerintah sesuai RUK;
• Sudah mengembalikan sisa dana bantuan pemerintah yang tidak
digunakan ke kas negara.
Kriteria Pendamping

• Mempunyai komitmen untuk mendampingi dan


membimbing Gapoktan sesuai dengan
aturan/ketentuan yang ditetapkan Tim Pembina
provinsi dan Tim Teknis kabupaten/kota;
• Mempunyai rencana kerja dan jadwal pelaksanaan
untuk tahun berikutnya secara tertulis; dan
• Sanggup melakukan kunjungan/pembinaan secara
rutin minimal 2 (dua) kali dalam sebulan ke Gapoktan
dalam rangka membina dan mengembangkan
kegiatan yang ada pada unit-unit usaha Gapoktan
• menandatangani PAKTA INTEGRITAS.
JUMLAH GAPOKTAN PELAKSANA
KEGIATAN PENGUATAN-LDPM 2017

Tahap
Tahap Pengembangan Kemandirian
No PROVINSI
(Rp. 50 Juta ) (Tidak Menerima
Dana BP)

1 Aceh 3 7
2 Sumatera Utara 4 7
3 Sumatera Barat 5 8
4 Riau 3 3
5 Kep. Riau 0 2
6 Jambi 2 3
7 Bengkulu 2 3
8 Sumatera Selatan 5 12
9 Lampung 7 10
10 Banten 5 8
11 DIY 3 6
12 Jawa Barat 6 23
13 Jawa Tengah 6 23
14 Jawa Timur 6 14
…lanjutan jumlah gapoktan

Tahap
Tahap Pengembangan Kemandirian
No PROVINSI
(Rp. 50 Juta) (Tidak Menerima
Dana BP)
15 Bali 2 2
16 NTB 2 6
17 NTT 2 6
18 Kalimantan Barat 4 8
19 Kalimantan Selatan 3 5
20 Kalimantan Tengah 2 0
21 Sulawesi Selatan 7 17
22 Sulawesi Barat 2 2
23 Sulawesi Tengah 4 6
24 Sulawesi Tenggara 4 3
25 Sulawesi Utara 3 5
26 Gorontalo 2 4
27 Maluku 4 0
JUMLAH 98 *) 190 **)
Keterangan :
*) 2 (dua) Gapoktan tidak mencairkan dana bantuan pemerintah tahap penumbuhan yaitu 1 (satu) Gapoktan dari Prov. Kalsel dan
1 (satu) Gapoktan dari Prov. Kalteng

**) 13 (tiga belas) Gapoktan tidak mencairkan dana bantuan pemerintah tahap pengembangan (revisi) yaitu 3 Gapoktan dari Prov.
Sumbar, 1 Gapoktan dari Prov. Riau, 1 Gapoktan dari Prov. Lampung, 5 Gapoktan dari Prov. Jatim, 1 Gapoktan dari Prov. NTB,
2 Gapoktan dari Prov. Kalsel
V. ORGANISASI DAN TATA KERJA

1. Tingkat Pusat
• Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan
mempunyai tugas dan fungsi:
• Melakukan koordinasi dalam mengintegrasikan
program dan kegiatan
• Merumuskan kebijakan
• Membina, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
…lanjutan organisasi

2. Tingkat Provinsi

Ketua Tim Pembina: Kepala Dinas ketahanan pangan provinsi


(penangung jawab teknis) mempunyai tugas:
• Mensosialisasikan, pembinaan, pemantauan dan evaluasi ke
kabupaten/kota (Tim Teknis, Pendamping, Gapoktan) serta pelaporan
• Menyusun Juklak
• Melakukan koordinasi dan sinkronisasi lintas sektoral, lingkup
pertanian, Tim Pembina
• Menetapkan Gapoktan dan Pendamping
• Menyampaikan laporan pelaksanaan kepada Gubernur
3. Tingkat Kabupaten/Kota

• Ketua Tim Pembina: Kepala Dinas Ketahanan Pangan


Kabupaten/Kota (penangungjawab teknis) mempunyai tugas:
• sosialisasi, pemantauan, pembinaan (teknis dan non teknis), evaluasi, dan
pelaporan;
• evaluasi Gapoktan yang akan masuk ke Tahap Pengembangan;
• evaluasi pendamping yang akan mendampingi Gapoktan Tahap Pengembangan
• menyampaikan laporan pelaksanaan kepada Bupati
TANGGUNGJAWAB
TIM PEMBINA & TIM TEKNIS

POKTAN/GAPOKTAN
dalam Pelaksana P-LDPM

Siap menjadi
Enterpreneur
BIAYA (B) :
Harga gabah + PENDAPATAN (P) :
biaya2/ongkos
(Cost of good soled)

MARGIN :

 Material : Uang & non Uang


 Non Material
KEWIRAUSAHAAN/
ENTERPRENEUR

BERKELANJUTAN MEMBUKA
PROFIT
LAPANGAN
KERJA

PENGEMBANGAN EKONOMI
PEDESAAN

B U M D P U P M/TTI
Masalah Pemasaran Petani

Petani/UKM bersama Gapoktan/Koperasi vs UB


Pasar

Petani/UKM
GAPOKTAN/
KOPERASI

Usaha
Besar
PetaniUKM

Petani/UKM

Petani/UKM memiliki posisi tawar yang kuat, Gapoktan/Koperasi menghadapi pasar yang sangat
besar, sehingga sering terkendala kuantitas dan kualitas serta kontinuitas ketersediaan produk
yang bisa dipasarkan. Petani menjual melalui Gapoktan/Koperasi.
Kemitraan Petani dengan Usaha Besar

Petani/UKM & Gapoktan/Koperasi bersama Pasar


UB dalam Kemitraan Usaha

Petani/UKM
GAPOKTAN/
KOPERASI

Petani/UKM

Usaha
Besar
Petani/UKM

Kemitraan Gapoktan (Koperasi) dengan Usaha


Besar akan membuka pasar lebih besar.
4. Tingkat Pendamping

Mempunyai tugas:
• merencanakan & membuat materi pendampingan,
• mencatat dan melaporkan kegiatan pendampingan
• memfasilitasi dan memotivasi Gapoktan dalam
mengembangan usahanya dan mengelola cadangan
pangan
• memfasilitasi Gapoktan dalam mengirim laporan
mingguan dan membuat laporan bulanan
5. Tingkat Gapoktan

 Mempunyai tugas :
• Membuat aturan dan sanksi tertulis
• Menyusun RUK dan rencana pelaksanaan kegiatan
• Mengadakan pertemuan/musyawarah/rapat anggota
• Melaksanakan Rapat Tahunan Gapoktan,
• Melakukan stock opname, dan penutupan buku kas
• Melaporkan laporan mingguan melalui formulir online
dan laporan bulanan kepada tim teknis kabupaten/kota
VI. PEMBIAYAAN

• Proses pencairan dana Belanja Bantuan Pemerintah yang


bersumber APBN tahun 2017 mengikuti Permentan Nomor
62/Permentan/RC.110/12/2016 tentang Pedoman
Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup
Kementerian Pertanian T.A 2017.
• Keputusan Menteri Pertanian Nomor
73/Kpts/RC.110/J/12/2016 tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Dana Bantuan Pemerintah Lingkup Badan
Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2017.
• Pencairan Dana Bantuan Pemerintah harus dilakukan
secepatnya dengan tetap mengacu pada peraturan
perundangan, baik untuk Tahap Penumbuhan dan Tahap
Pengembangan.
 PERTANGGUNGJAWABAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016,
maka Gapoktan harus membuat pertanggungjawaban
bantuan pemerintah setelah pekerjaan selesai pada
akhir tahun
VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN
PELAPORAN
A. Pemantauan dan evaluasi
• Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala
dan berjenjang mulai dari Gapoktan hingga ke
kabupaten/kota, provinsi, dan pusat
• Gapoktan melakukan pemantauan dan evaluasi secara
partisipatif dalam kerangka pengendalian dan pengawasan
terhadap pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana
bantuan pemerintah
• Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat
bersama Tim Teknis terkait melakukan pemantauan dan
evaluasi secara berkala
…lanjutan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan

B. Pelaporan
• Gapoktan membuat laporan mingguan melalui
formulir online ke pusat dan laporan bulanan ke
kabupaten/kota
• Tim Teknis Kabupaten/Kota membuat laporan 2
bulanan ke provinsi
• Tim Pembina Provinsi membuat laporan 2 bulanan ke
Pusat
30

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai