Riset Operasioanl Fiks
Riset Operasioanl Fiks
DONAT”GORONTALO”
NIM : 651420019
FAKULTAS PERTANIAN
2024
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wr. wb.
Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah SWT karena dengan rahmat
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah yang mengenai “Makalah
Analisis Break Even Point (Bep) Donat” Gorontalo”untuk memenuhi Tugas dari
mata kuliah Riset Operasional
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu pembuat donat di daerah Gorontalo yaitu Neti Hamzah yang
bertempat di Kelurahan Oluhuta, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango.
Usaha ini telah di jalani selama 4 tahun dari tahun 2019 sampai sekarang.
LANDASAN TEORI
1.1 BEP
Break even point adalah suatu keadaan impas yaitu apabila telah
disusun perhitungan laba dan rugi suatu periode tertentu, perusahaan
tersebut tidak mendapat keuntungan dan sebaliknya tidak menderita
kerugian. Menurut Alwi ( 2010) menyatakan bahwa “Break Even Point adalah
suatu keadaan dimana dalam operasi perusahaan, perusahaan itu tidak memperoleh
laba dan tidak menderita rugi (Penghasilan = Total biaya).
“Analisis titk impas adalah suatu keadaan dimana suatu usaha tidak
memperoleh laba dan tidak menderita rugi, dengan kata lain suatu usaha dikatakan
impas jika jumlah pendapatan (revenue) sama dengan jumlah biaya, atau apabila
laba kontribusi hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja” Mulyadi
(2010)
Tetapi analisa break even point tidak hanya semata-mata untuk mengetahui
keadaan perusahaan yang break even saja, akan tetapi analisa break even mampu
memberikan informasi pada pimpinan perusahaan berbagai tingkat volume
penjulan serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut
tingkat penjualan yang dihasilkan.
1.1 Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang konstan secara total sekalipun terjadi
perubahan tingkat aktivitas dalam suatu kisaran relevan tertentu. Bila suatu
biaya tetap dinyatakan dalam dasar per unit maka biaya biaya tersebut akan
berubah secara terbalik dengan tingkat aktivitas. Artinya, bila volume aktivitas
meningkat maka biaya tetap per unit akan menjadi semakin kecil. Sebaliknya
bila tingkat aktivitas menurun maka biaya tetap per unit objek biaya akan
mengalami kenaikan
1.2 Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap atau biaya variable adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiata. Biaya variable per
unit konstan, semakin besar volume kegiatan semakin besar pula biaya
totalnya, sebaliknya semakin kecil biaya volume kegiatan, semakin kecil
pula biaya totalnya. Biaya bahan baku merupakan contoh biaya variable
yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi (Marewa,
2012).
METODE PENELITIAN
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP (dalam untit produk)ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡−𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP (dalam rupiah) 1−𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙/𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil surfei atau penelitian yang telah di lakukan di lokasi Kelurahan
Oluhuta rumah ibu Neti Hamzah
Tabel 1: daftar yang dijual
Menu Harga Total penerimaan
Donat 1000 100.000
Total 100.000
Dari grafik di atas dapat dilihat hasil perhitungan BEP menggunakan aplikasi POM
QM menunjukan titik impas produk berada pada jumlah Rp 622.340,4 dengan 25
volume atau donat. Maka hal ini menunjukan untuk mencapai titik impas atau Break
Even Point produk donat maka ibu neti hamzah harus menjual sebanyak 25 Per tampa
dijual perhari.
DAFTAR PUSTAKA
Bardiati, E., A.C. Adi, S.R. Nadhiroh. 2015. Daya Terima Dan Kadar
Betakaroten Donat Subtitusi Labu Kuning. Media Gizi Indonesia
10(2): 151-156
BIRT. 2011. BIRT Cake Doughnuts Information Shet. Diunduh 28 Juli 2017.
< http://www.bakeinfo.co.nz/>
Fitria dan Nurda. 2012. Pengaruh Subtitusi Pati Ganyong dan Teknik
Pengolahan Terhadap Sifat Organoleptik Donat. Skripsi. Universitas
Negeri Surabaya. Surabaya