Ta Fikx Teknik Perbaikan Sistem Rem Pada Mobil Toyota Avanza I.ii - III.iv.V
Ta Fikx Teknik Perbaikan Sistem Rem Pada Mobil Toyota Avanza I.ii - III.iv.V
TUGAS AKHIR
Disusun oleh
Nim : 1319023076
Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
i
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
NIM : 1319023076
Kosentrasi : otomotif
Demikian Surat Pernyataan Ini Saya Buat Untuk Diketahui Dan Dilaksanakan
Sebagaimana Mestinya.
Glivor T Geslauw
NIM: 1319023076
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya, maka penulisan tugas akhir ini dapat berjalan dengan baik. Tugas
akhir ini merupakan satu syarat untuk dapat mengakhiri studi pada politeknik
Negeri Ambon. dengan judul “pembuat “TEKNIK PERBAIKAN SISTEM
REM PADA MOBIL TOYOTA AVANZA TIPE ( 1,5 G CVT ,KELUARAN
2013 ) ”. sebagai tulisan yang bersifat ilmiah, penulis berharap tugas akhir ini bisa
dipakai sebagai referensi yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya di bidang Teknik Mesin pada konsentrasi teknik otomotif. Semoga
penulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dai kata sempurna, serta
bantuan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan penulisan ini,jika ada
kekurangan dalam penulisan ini penulis menerima saran dam masukan yang
bersifat membangun, demi tersempurnanya Tugas Akhir ini. Lewat kesempatan
ini juga penulis mau mengucapkan banyak terimah kasih kepada :
2.. Ibu Leslie. S . Loppies ,ST, M.Si Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin dan
selaku Pembimbing I yang mana telah memberikan banyak motivasi,
memberikan dedikasi yang positif serta sumbangsi moril yang luar biasa, jauh
sebelum hingga sampai pada tahap proses penyelesaian Tugas Akhir ini.
4. Bapak Cley Talakua, ST, MT. selaku Kepala Laboratorium Teknik Mesin yang
telah memberikan banyak pandangan dan minset yang membangun dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
iii
5. Bapak Roy Robert Lekattopesy S.T.,M.SI. selaku Pembimbing I, yang telah
memberikan banyak bimbingan, semangat dan motivasi dari proses dan juga
perkuliahan, hingga sampai pada tahap proses penyusunan Tugas Akhir ini.
11.Kepada Adolpince hehakaya yang telah membantu penulis dalam mencari dan
mengumpulkan data-data serta semangat dan motivasi yang diberikan kepada
penulis dalam proses menyelesaikan Tugas Akhir.
Tidak ada satu hal yang berharga yang saya berikan kepada semua pihak, hanya
ungkapan rasa syukur dan banyak terima kasih yang luar biasa.
iv
ABSTRAK
Kebanyakan para pengendara mobil atau motor melakukan perbaikan rem setelah
mengalami kerusakan-kerusakan yang parah. Dalam kasus yang sama, rem tromol
dan rem cakram dapat beroperasi walaupun dalam keadaan tidak standar, dalam
kasus ini akan merugikan dan membahayakan bagi pengendara.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ I
DAFTAR ISI.................................................................................................... IV
BAB I PENDAHULIAN
vi
BAB III METODELOGI
DAFTAR PUSTAKA
vii
4.17 Perbaikan rem tromol ............................................................................. 58
BAB V penutup
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 60
5.2 Saran........................................................................................................... 60
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
GAMBAR 2.22 Brake Pedal atau Tuas Rem................................................... 25
x
GAMBAR 3.44 jekstan .................................................................................. 50
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Memasuki era global yang praktis, perkembangan ilmu sangat pesat terutama
dibidang IPTEK. Perkembangan ini berdampak juga pada perkembangan
teknologi transportasi. Inovasi dibidang otomotif saat ini sangat memanjakan
pemakai, dan terobosan teknologi terbaru harus memenuhi tuntutan konsumen
yang lebih mudah, aman, dan nyaman. kepuasan konsumen akan tercapai dari segi
artistik kendaraan yang baik begitupula dari segi ekterior yang bagus dan
beberapa peralatan tembahan yang akan memudahkan pemakainya. Selain itu juga
mesin pun harus memiliki perfoma yang tinggi, serta perangkat keamanan dan
kenyamanan lengkap yang berfungsi secara optimal.
Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila dapat memberikan rasa aman
dan nyaman bagi pengendara. Semua kendaraan baik roda dua maupun roda
empat dilengkapi dengan berbagai sistem. Salah satu dari sistem itu adalah sistem
pengereman. Sistem ini sangat penting karena memiliki fungsi sebagai alat
keselamatan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, hendaknya sistem
tersebut dalam kondisi atau keadaan yang baik, oleh karena itu dibutuhkan
perawatan dan perbaikan yang baik pula. Kendaraan tidak dapat berhenti apabila
hanya dilakukan dengan pengereman mesin, kelemahan ini harus dikurangi agar
dapat menurunkan kecepatan kendaraan hingga berhenti. Kerja rem disebabkan
karena adanya gaya gesek antara kampas rem dengan piringan rem atau tromol
uraian diatas penulis tertarik mengambil judul “Perawatan dan Perbaikan Sistem
Rem Cakram dan rem tromol Pada Mobil Toyota Avanza type (1,5 G CVT )
keluaran 2013 untuk mengetahui lebih banyak tentang perawatan dan perbaikan
pada sistem rem cakram karena sistem pengereman
1
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang ditulis rem cakram dan rem tromol
pada mobil Toyota Avanza ( DE 1092 AT)
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui teknik perawatan dan perbaikan rem cakram dan rem tromol
pada mobil Toyota Avanza DE 1092 AT dan tentang pengelolaan di bengkel Alfa
Motor
Manfaat Penelitian
Batasan masalah
Sistematika Penulisan
Penyusunan Proposal Tugas Akhir ini dibagi dalam lima BAB secara
konprehensif, yang dijelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada BAB I ini berisikan beberapa indikator meliputi: Latar Belakang Masalah,
Tujuan Penulisan dan Sistematika Penulisan.
2
BAB III METODELOGI
Pada BAB ini berisi tentang objek penulisan, sumber data yang di
BAB V PENUTUP
BAB ini berisi tentang beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan
pembahasan bab-bab sebelumnya
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap kendaraan dilengkapi dengan sistem pengereman. Rem mobil yang paling
sering digunakan oleh produsen kendaraan mempunyai dua sistem, yakni sistem
cakram dan sistem tromol. Sesuai dengan energi yang dihasilkan oleh mesin
mobil, keduanya punya sistem kerja yang berbeda. Selain itu, rem cakram dan rem
tromol juga memiliki beberapa kelebihan serta kekurangannya masing-masing.
4
GAMBAR 2.1 pengertian rem tromol
5
2.4. Prinsip Kerja Rem Tromol
Seperti yang dijelaskan diatas, rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan.
Gesekan ini akan mengubah energi putar pada tromol rem menjadi
energi panas. Sehingga putaran roda akanberhenti dan temperature sekitar
rem akan meningkat. Konstruksirem tromol memiliki dua buah kampas rem
yang terletak dibagiandalam. Lalu dibagian luar kampas rem terdapat komponen
berbentukmangkuk yang kita kenal sebagai tromol rem
Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi, artinya saat rem ditekan maka dua
buah kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling menjauhi). Gerakan tersebut
akan membuat kampas remmenekan permukaan dalam tromol rem. Sehingga
terjadilah gesekan yang akan menghentikan putaran tromol dan roda.
6
Sesuai namanya, satu sepatu rem berperan sebagaileading dan satunya
sebagai trailing. Leading shoe artinyasepatu rem menekan tromol dengan
putaran tromol melawanarah gerakan kampas. Sementara trailing
menekan tromoldengan putaran tromol searah dengan gerakan kampas. Ciri
remtipe leading trailing, adalah memiliki satu silinder roda di bagianatas dan
ujung bawah sepatu rem itu fixed (dibaut) pada backingplate. Sehingga
permukaan yang efektif menekan tromol adalahpermukaan kampas bagian atas
Rem Tromol Tipe Leading ShoesTipe ini, memiliki dua silinder roda yang
terletak diujung atas dan bawah sepatu rem. sehingga, saat rem ditekanbaik
permukaan atas atau permukaan bawah kampas remseluruhnya akan
tertekan ke permukaan tromol rem. Tipeleading shoes juga dibagi lagi
menjadi dua tipe, yakni:
7
Tipe Servo
Tipe servo adalah tipe rem tromol yang memiliki floatingadjuster. Artinya,
adjuster atau penyetel celah rem bisa bergerakke kanan dan kekiri. Tipe ini
memiliki konstruksi sama sepertileading trailing, dengan satu silinder roda
yang terletak dibagian atas dan sebuah adjuster dibagian bawah. namun
adjusterini, tidak dibaut ke backing plate. Sehingga bisa bergerak kekanan dan
kekiri dengan bebas. Fungsi dari floating adjuster ini,sebenarnya merupakan
penyempurnaan dari tipe leading trailingagar lebih banyak permukaan kampas
rem yang dapat menekan
1. Backing plate
8
Backing plate adalah piringan berbahan logam tipis yang berada tepat dibelakang
Rem tromol. Backing plate ini berfungsi sebagai rangka sekaligus pelindung
komponen
Rem tromol lainnya. Jika anda lihat maka bentuk backing plate ini adalah
lingkaran yang
Disertai dengan banyak lubang dan tonjolan. Lubang dan tonjolan ini di buat
untuk
Menyesuaikan semua part rem tromol agar bisa bekerja secara maksima
2. Sillinder Roda
9
.c. Piston Boot, boot adalah karet yang didesain khusus sebagai seal agar tidak
terjadi kebocoran
fluida (minyak rem) daridalam wheel cylinder.
d. Bleedder nut, merupakan bagian khusus untuk membuang udara dari dalam
saluran hidrolis.
e. Wheel cylinder housing, merupakan rumah wheel cylinder yang berbentuk
silinder dan
berbahan logam
Cara kerja wheel cylinder adalah dengan menggunakan hukum pascal ketika kita
injak pedal rem, maka akan ada aliranfluida yang mengarah ke silinder roda.
Aliran yang berlangsung secara terus menerus ini akan meningkatkan tekanan
fluida dan hasilnya mendorong kedua piston yang sudah diletakan di ujung wheel
cylinder. Piston yang terdorong oleh tekanan hidrolis akan menonjol keluar dan
menekan sepatu rem ke arah luar
Brake shoe atau sepatu rem adalah tempat untukmeletakan kampas rem
pada sistem rem tromol Pada remcakram, ini disebut brake pad. Brake shoe
berbentuk setengahlingkaran berjumlah dua yang apabila digabungkan
akanmembentuk sebuah lingkaran. Dua sepatu rem berbentuklingkaran
tersebut nantinya akan berada di sisi dalam tromol remyang berbentuk
lingkaran. Sehingga pengereman bisaberlangsung Meski demikian, brake
shoe tidak secara langsungbergesekan dengan tromol rem. Tetapi ada part
10
bernama kampasrem. Kampas rem ini sama seperti kampas rem pada rem
cakramyang menggunakan bahan keramik organic. Kampas rem
inidiletakan dengan metode ditempel atau dilem pada permukaanluar sepatu rem.
Saat permukaan kampas mulai tipis, kita tidakbisa mengganti hanya
kampasnya, melainkan harus sekaliandengan sepatu rem. Berbeda dengan
rem tromol bus dimana kampas rem dikeling menggunakan paku keling. Ini
bisa diganti hanya kampasnya
Fungsi utama return spring adalah untuk mengembalikanposisi sepatu rem seusai
proses pengereman berlangsung. Ketika kita menekan pedal rem, sepatu rem
bergerak ke arah luar dan menempel dengan tromol rem. Namun ketika kita lepas
pedalrem, maka sepatu rem harus bisa kembali mengincup. Ada duabuah pegas
biasanya dalam satu rem tromol yaitu:
a. Upper spring, pegas ini berada dibagian atas tepatnyadibawah wheel
cylinder. Fungsi utama pegas ini adalahuntuk mengembalikan posisi sepatu
rem agar menutup.
b. Lower spring, sementara pegas kedua yang terletak didekatadjuster berfungsi
menjaga agar
dua buah sepatu rem bisamenekan adjuster
11
5. Brake Shoe Holder
12
berlawanan jarum jam maka adjuster akan semakinmemanjang sehingga celah
rem bisa lebih rapat.menyebabkan panjangadjuster mengecil atau
Ini salah satu perbedaan rem tromol motor dan mobil,kalau motor tidak dilengkapi
dengan mekanisme parking brake tapi untuk mobil ada mekanisme rem parking
yang membuat konstruksinya lebih rumit.Terbilang ada dua buah lever
pada mekanisme rem parkir ini yaitu:
a. Park brake lever, salah satu ujung lengan ini memilikiengsel yang
tersambung pada brake shoe bagian atas.Sementara ujung lainnya,
terhubung ke kabel rem.
Cara kerja rem parkir ini, ketika kita tarik tuas rem makapark brake lever akan
tertarik. Tarikan ini akan mendorong brake shoe link untuk bergerak kearah
luar, sehingga kampasrem sekunder langsung menempel dengan permukaan
tromol.Kemudian, karena kampas rem sekunder sudah mentok makaakan terjadi
efek pengungkit dimana tarikan park brake leverjuga mendorong kampas rem
primer ke permukaan tromol
13
8. Drum/Rem Tromol
14
Kabel ini, memang tidak berbeda dengan kabel berbahan kawat baja lainya.
Fungsi utama kabel rem parkir adalah untuk menghubungkan gerakan tuas rem
parkir dengan parking brake lever yang ada pada rem
15
Rem cakram masih memanfaatkan perubahan putaran menjadi energi panas.
Perubahan putaran menjadi panas dapat terjadi melalui gesekan. Hal inilah yang
akan membuat laju atau putaran roda pada kendaraan dapat dikurangi atau bahkan
dihentikan.Banyak sekali kendaraan terbaru yang menggunakan rem cakram baik
pada roda depan maupun roda belakang. Walaupun masih ditemui juga kombinasi
antara rem cakram dan rem tromol. Nah untuk itu perlu pengetahuan mengenai
komponen komponen rem cakram yang akan dibahas lebih dalam pada berikut
ini
2 : mudah di bersikan
Karena modelnya yang terbuka, rem cakram juga cendrung lebih mudah di
bersikan, utamanya dari debu kampas rem. Debu kampas rem akan terbuang
dengan sendirinya atau hilang Ketika dicuci
3 : mudah di cek Pengecekan kondisi rem seperti kampas dapat dilakukan dengan
mudah pada rem cakram, hanya perlu mengintip sedikit dari sudut tertentu,
kelebihan kampas rem dapat terlihat kondisi dari piringan rem juga
4 : performa
Rem cakram memiliki performa yang lebih baik, utama karena suhu yang lebih
renda pengerman bisa lebih optimal dan tahan lama
5 : tahan lama
Rem cakram memiliki sifat yang lebih tahan lama , selain performa yang
konsisten, ketahanan dari rem cakram bisa lebih Panjang karena mekanisme
penggerak yang lebih sedikit di bandingkan dengan rem tromol
16
Kekurangan rem cakram
1 : rem cakram cendrung lebih mahal dibandingkan rem tromol, terutama jika
perlu di ganti
2 : rem cakram memerlukan perawatan yang lebih intensif dan sering di
bandingkan dengan rem tromol
3 : dapat terengaruh oleh kondisi cuaca yang ekstrim seperti hujan, salju, atau
kondisi basah .
4 : rem cakram dapat kurang stabil saat digunakan pada kecepatan rendah, karena
tidak dapat memberikan respons yang baik pada kecepatan renda.
1 ventilet
Pertama adalah kepingan ventilated. Tipe ini pada dasarnya menambahkan satu
lagi kepingan cakram, di mana bagian dalam terdapat rongga-rongga untuk
melepas panas akibat dari pengereman. Kelemahan cakram berongga terletak pada
permukaannya yang datar secara menyeluruh. Selain kurang efektif untuk
mengurangi panas dalam kondisi yang ekstrem, tipe ini juga lebih mudah
terkontaminasi terhadap kotoran.
2 slotted
Berikutnya adalah slotted. Model ini menggunakan konsep dasar yang sama
dengan ventilated, namun pada permukaan kepingan diberikan beberapa garis
membentuk spiral dengan kedalaman sekitar 2-3 mm. Garis-garis ini mempunyai
dua macam fungsi. Pertama adalah untuk membersihkan kepingan cakram dan
kampas rem dari debu, cairan dan kotoran lainnya. Fungsi lainnya adalah
mengurangi panas, meski tidak sekuat cross drilled. Rem cakram slotted lebih
mahal dibanging ventilated, lantaran membutuhkan lebih banyak pembubutan saat
diproduksi.
17
3 cross drilled
Terakhir adalah rem cakram cross drilled. Tipe ini juga menggunakan sepasang
kepingan cakram, namun bagian permukaannya dilubangi. Kumpulan lubang
tersebut mempunyai satu fungsi utama, yakni mengurangi panas saat mengerem
dalam kondisi ekstrem. Rem cakram cross drilled kerap digunakan di mobil-mobil
berperforma tinggi atau bahkan mobil balap. Tipe Cross drilled adalah yang
paling mahal karena lubang-lubang tersebut dibuat dengan memperhitungkan
banyak hal. Selain itu, beberapa rem cross drilled yang dijual dengan harga lebih
terjangkau berpotensi mengurangi masa pakai kampas rem dan cakram.
Pada rem cakram tekanan fluida dari pedal rem akan diteruskan menuju piston
yang terdapat pada caliper. Piston ini yang akan mendorong kampas rem agar
saling bergesekan dengan cakram. Namun dalam kinerjanya masih terdapat
komponen rem cakram yang lain sebagai berikut.
1. Brake Caliper
Caliper atau kaliper rem memiliki fungsi untuk merubah tekanan fluida menjadi
gerakan mekanis yang digunakan untuk mendorong kampas rem agar menekan
dan bergesekan dengan cakram. Selain itu caliper juga sebagai dudukan berbagai
komponen rem cakram lainnya seperti piston, dan kampas rem. Berdasarkan
media kerjanya, caliper dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:
Fixed caliper adalah caliper yang memiliki dua buah piston yang akan
bekerja berlawanan apabila menerima tekanan fluida. Gerakan berlawanan
ini yang dimanfaatkan untuk menekan atau menjepit kampas rem agar
bergesekan dengan disc. Fixed caliper dipasangkan menyatu pada brake
support caliper. Oleh karena itu caliper akan tetap, dan yang bergerak
adalah piston saja.
Floating caliper adalah caliper yang hanya memiliki satu buah piston saja.
Oleh karena itu ketika piston menerima tekanan fluida, maka caliper akan
18
dapat melayang atau bergeser ke kanan dan ke kiri. Caliper akan menjepit
kampas rem pada sisi yang lain menyesuaikan dengan pergerakan piston.
Brake pad atau kampas rem merupakan komponen yang akan menekan dan
bergesekan dengan disc atau cakram. Gesekan tersebut akan dirubah menjadi
energi panas dan selanjutnya akan mengurangi atau menghentikan putaran dari
cakram. Oleh karena itu brake pada harus memiliki koefisien gesek yang tinggi.
Kampas rem terbuat dari berbagai bahan yang memiliki gaya gesek yang tinggi.
Bahan tersebut terdiri dari asbes, keramic, sinter, dan semi metal. Pemilihan bahan
kampas rem akan mempengaruhi perfoma pengereman. Oleh karena itu, harus
dipastikan bahwa bahan yang digunakan oleh kampas rem harus memiliki
kemampuan pengereman yang baik.
Kampas rem merupakan komponen rem cakram yang akan mengalami keuasan
dalam jangka waktu pemakaian tertentu. Oleh karena itu diperlukan pengecekan
dan pemeriksaan secara berkala agar rem cakram dapat bekerja secara optimal.
19
GAMBAR 2.17 brake ped/ kampas rem
Disc atau piringan cakram merupakan komponen yang dipasangkan pada poros as
roda. Oleh karena itu ketika as roda berputar maka cakram juga akan ikut
berputar. Sebaliknya apabila poros as roda berhenti maka cakram juga akan
berhenti berputar.
Disc atau piringan cakram berfungsi sebagai media gesek oleh kampas rem.
Piringan cakram akan di jepit atau ditekan oleh kampas rem yang akan
menyebabkan laju roda akan berkurang atau bahkan berhenti. Semakin besar
gesekan terjadi maka laju roda akan lebih cepat berhenti.
Disc terbuat dari bahan besi baja cor yang memiliki bentuk lingkaran. Namun
pada kendaraan tertentu ada cakram yang terbuat dari bahan komposit atau carbon
yang memiliki kemampuan melepas panas lebih cepat. Namun tentunya memiliki
harga yang jauh lebih mahal dibanding cakram yang terbuat dari besi atau baja
cor.
Berdasarkan desainnya, piringan cakram atau disc memiliki dua buah jenis yaitu
Solid Disc, merupakan piringan cakram yang memiliki desain solid atau
tanpa adanya lubang ventilasi. Solid disc memiliki ketebalan tertentu
20
disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan. Karena memiliki desain yang
solid maka akan menambah daya pengereman.
Ventilated Disc, merupakan piringan cakram yang memiliki desain
berlubang-lubang. Lubang lubang tersebut berfungsi sebagai ventilasi atau
tempat mengalirnya udara untuk proses pendinginan ketika pengereman
terjadi. Dengan pelepasan panas yang lebih cepat maka proses pengereman
akan menjadi optimal. Desain ventilated disc memiliki ketebalan yang
lebih tipis dibanding dengan solid disc.
Caliper bracket memiliki fungsi sebagai dudukan dari caliper. Selain itu juga
berfungsi sebagai pemegang caliper agar tidak terlepas atau bergerak. Dengan
begitu maka proses penekanan pada caliper akan maksimal.
21
GAMBAR 2.19 Brake Caliper Bracket
5. Brake Piston
Piston memiliki bentuk tabung dengan coakan pada ujungnya. Diameter piston
disesuaikan dengan kebutuhan pada kendaraan. Sementara itu coakan pada ujung
piston berfungsi sebagai tempat dust seal atau seal piston.
Piston berfungsi untuk menekan kampas rem agar menekan atau bergesekan
dengan piringan cakram. Piston akan meneruskan tekanan fluida dari minyak rem
untuk mendorong kampas rem. Proses penekanan harus secara merata agar proses
pengereman terjadi secara optimal.
22
6. Brake Piston Seals
Piston seal memiliki bentuk tertentu dan terbuat dari bahan karet yang memiliki
ketahanan panas dan juga zat kimia. Piston seal harus memiliki kemampuan
sealing yang baik. Artinya piston seal dapat mencegah mengalirnya atau
kebocoran minyak rem saat sistem rem bekerja. Selain itu, piston seal juga
berfungsi untuk mencegah masuknya debu atau kotoran yang dapat melukai
dinding piston.
Pedal rem atau tuas rem berfungsi untuk mengaktifkan sistem pengereman. Pedal
rem berfungsi sebagai pengungkit yang akan mendorong push rod untuk
menghasilkan tekanan hidrolik pada master cylinder rem.
Pedal rem didesain untuk memperoleh gaya penekanan yang besar dengan aksi
kecil. Oleh karena itu daya yang dihasilkan akan maksimal. Panjang tuas
disesuaikan dengan kebutuhan pada kendaraan untuk mendapatkan efisiensi
penekanan yang paling maksimal.
23
GAMBAR 2.22 Brake Pedal atau Tuas Rem
8. Reservoir Tank
Reservoir tank biasanya terbuat dari bahan plastik yang tembus pandang. Selain
itu pada reservoir tank terdapat sensor yang berfungsi untuk mendeteksi
ketinggian volume minyak rem. Hal ini berguna untuk memberikan informasi
pada pengendara apabila volume minyak rem kurang.
24
spring, dan berbagai komponen lainnya. Setiap bagian dari master silinder rem
memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda.
Berdasarkan cara kerjanya, maka terdapat dua jenis master silinder rem yang
banyak digunakan pada kendaraan. Kedua jenis master silinder rem yaitu
25
10. Booster Rem
Booster rem berfungsi sebagai assist atau pembantu yang akan meringankan
tenaga penekanan pedal rem. Booster rem berguna untuk melipatgandakan tenaga
pengereman yang dilakukan oleh pengemudi. Dengan begitu kaki tidak cepat lelah
ketika kondisi macet dan lain sebagainya.
Membran ini yang akan menjadikan pembatas untuk memisahkan dua ruang yaitu
ruang vakum dan ruang tekan. Saat terjadi proses pengereman maka tekanan di
kedua ruang tersebut akan berbeda yang mana ruang vakum akan menghisap
membran dan membran akan mendorong pushrod untuk menekan piston pada
master silinder rem. Hal inilah yang akan menyebabkan tenaga untuk penekanan
pedal rem menjadi lebih ringan.
26
11. Selang Hidrolik
Selang hidrolik merupakan komponen rem cakram yang berupa selang yang
terbuat dari besi baja. Hal ini untuk mencegah terjadinya kebocoran serta
menahan tekanan dari minyak rem. Fungsi utama dari selang hidrolik adalah
untuk mendistribusikan tekanan fluida ke caliper agar terjadi proses pengereman
Brake fluid atau minyak rem yang memiliki fungsi sebagai media penghasil
tekanan untuk menggerakkan rem cakram. Tekanan ini yang akan mendorong
piston agar kampas rem dapat menekan cakram sehingga laju kendaraan dapat
berkurang atau berhenti.
Brake fluid terbuat dari bahan kimia yang memiliki berbagai karakteristik seperti
titik didih yang tinggi, titik beku yang rendah, tidak menghasilkan oksidasi, dan
berbagai karakteristik lainnya. Oleh karena itu dalam penggunaannya, minyak rem
terdapat berbagai jenis. Jenis DOT 3 dan DOT 4 merupakan jenis minya rem yang
banyak digunakan pada kendaraan.
27
13. Nipple Blade
Nipple blade adalah baut yang terdapat pada saluran caliper yang berguna pada
proses pembleedingan. Nipple blade berguna untuk mengeluarkan atau membuang
kandungan udara yang tersimpan pada saluran minyak rem.
Udara pada sistem pengereman akan menyebabkan rem ngempos. Hal ini
dikarenakan udara merupakan komponen yang dapat terkompresi. Selain itu udara
juga dapat menyebabkan oksidasi yang dapat membuat kerusakan pada komponen
sistem rem lainnya.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Sumber data yang dapat digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
a). Data Primer
Data primer merupakan sebuah data yang dapat diperoleh secara langsung
dari pekerja/karyawan serta pengalaman praktik pada Bengkel Alfa Motor
29
dengan instansi mitra, seperti pembimbing lapangan dan instruktur untuk
mendapatkan informasi terkait dengan materi
.
c). Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka ialah metode yang dapar digunakan untuk mencari data
melalui kepustakaan yang berkaitan langsung dengan judul penulisan yang
diambil.
Diagram Alir atau Bagan Arus atau dalam bahasa inggrisnya (flowchart) adalah
sebuah jenis diagram yang mewakili alogaritme, alir kerja atau proses, yang
menampakan langkah-langakh dalam bentuk simbol-sombil grafis, dan urutannya
dihubungkan dengan panah. Diagram ini mewakili ilustrasi atau penggambaran
penyelesaian masalah.
30
Diagram Alir
Start
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Kesimpulan
Selesai
31
BAB IV
Cara ganti kampas rem depan mobil - Pembongkaran atau servis rem cakram
mobil diperlukan ketika kita mau mengganti kampas rem yang disebabkan
mungkin rem bunyi karena wear limit kampas rem sudah bersentuhan dengan disc
brake. Mungkin ketika mobil melakukan pengereman karena permukaan kampas
rem licin dan mengkilap yang menyebabkan rem bunyi. Mungkin juga karena pen
kaliper macet yang menjadi penyebab rem bunyi sehingga di perlukan langkah
untuk membongkar dan ganti kampas rem cakram mobil.
Kerusakan yang terjadi pada rem cakram dapat mempengaruhi kekuatan pada
rem ketika melakukanpengereman. Hal yang paling sering terjadi adalah rem
menjadi tidak pakem dan terasa mengganjal.Sehingga menyebabkan pengereman
menjadi semakin jauh dan lama untuk bisa berhenti. Untukmengetahui kondisi ini
maka lakukan pengecekan. Biasanya penyebab utamanya berasal dari kampasrem
yang sudah habis. Sehingga bagi pemilik mobil penting untuk mengetahui ciri
kampas rem mobilhabis. Kampas rem memiliki masa pakai yang berbeda sesuai
dengan spesifikasi dari pabrikan. Sehingga jika kampas rem memang sudah
mau habis, segera ganti dengan yang baru.
32
Cara mengatasi:
3. REM MACET
Kemungkinan sebab:
Rem parkir slah penyetelan
Kabel rem parkir macet
Batang pendorong boster salah penyetelan
Tegangan pegas pembalik lemah
Saluran rem tersumbat
Silinder roda atau piston kaliper macet
Master silinder rusak
Cara mengatasi:
Setel rem parkir
Perbaiki seperlunya
Setel batang pendorong
Ganti pegas pembalik
Ganti sepatu rem
Ganti penyetel
Perbaiki atau ganti master silinder
33
Sepatu rem atau pad rem tercemar gemuk atau oli
Pad rem menggeliat,aus atau berkaca
Tromol atau piringan oleng
Pegas pembalik rusak
Silinder roda rusak
Pad rem macet
Cara mengatasi:
Periksa tekanan udara ban
Periksa penyebab dan ganti sepatu rem atau pad rem
Ganti tromol atau piringan
Ganti pegas pembalik
Perbaiki silinder rem
Cara mengatasi:
Periksa penyebab dan ganti sepatu rem atau pad rem jika sudah tidak layak
di gunakan
Perbaiki silinder
Perbaiki boster rem
34
Sepatu rem lengket terhadap tromol/piringan
Tonjolan backing plat aus
Pegas penahan sepatu rem lepas atau kendor
Baut pengikat backing plat kendor
Busing peluncur aus
Cara mengatasi:
Ganti dan lumasi tonjolan backingplate
Ganti pegas penahan sepatu rem
Kencangkan baut pengikat backingplate
Ganti plat penahan pad
Ganti busing peluncu
Brake Caliper
Brake pad atau kampas rem
35
Brake disc atau piringan cakram
Brake Caliper Braket
Brake piston
Brake piston seals
Brake pedal atau tuas rem
Reservoir tank
Brake master Cylinder
Boster rem
Selang hidrolik
Brake fluid atau minyak rem
Nipple blade
Rem piringan atau rem cakram sebetulnya jauh lebih mudah dalam hal perawatan
dan perbaikan.
Adapun langkah untuk perawatan dan perbaikan rem cakram mobil adalah sebagai
berikut:
36
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang dapat berputar
bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram.
Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari
cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik.
c) Sebelum melepas roda memeriksa apakah rem macet atau tidak dengan cara
memutar roda depan kemudian di rem, setelah di rem lalu kembali memutar
roda untuk memastikan rem tidak macet dan piston rem dapat kembali.
37
d) Melepas roda dan memeriksa ketebalan lapisan pada pad rem yaitu melalui
lubang pemeriksa pada silinder/caliper, dan mengganti pad rem apabila
ketebalan pad kurang dari batas minimumnya yang sesuai dengan
spesifikasinya dan apabila ketebalan pad rem masih di bawa ketebalan
minimum maka harus di ganti kanvas rem yang baru
Ketebalan minimum : 3 mm
Ketebalan standar : 8 mm
Ketebalan sudah terpakai : 2,1 mm
38
GAMBAR 2.31 kampas baru
e) dari hasil pengukuran di atas yang sudah lewat dari ukuran minimum maka
dilakukan pergantian kanvas rem
39
GAMBAR 2.32 mengepres piston rem
Perhatian :
4. Pada saat pengepresan piston, perhatikan ketinggian minyak rem pada
reservoir tank master silinder (meluap atau tidak).
40
GAMBAR 3.34 memberikan WD pada piston dan caliper rem
41
GAMBAR 3.36 menurunkan caliper rem
Cakram yang berkarat atau hitam pada permukaan gesek, harus digerinda
atau diganti baru. Permukaan gesek cakram yang beralur tidak
mempengaruhi fungsi rem.
42
GAMBAR 3.37 piringan cakram
43
Menambahkan minyak pada reservoir tank sampai batas ketinggian
maksimal kemudian melakukan langkah pembuangan udara pada
system rem.
Memasang roda dan mengecek kembali apakah rem macet atau tidak
setelah dilakukan langkah pembongkaran.
Dari hasil pemeriksaan kanvas rem di atas maka untuk pengujian nya,
mengunakan cara manual yaitu memutar ban mengunakan tangan ke arah
yang searah untuk mendengar bunyi piringan cakram apakah masi
bunyi ,misalkan dalam pengetesan masi bunyi maka di lakukan
pembongkaran pada caliper rem untuk mengepres Kembali piston rem , jika
tidak ad bunyi maka pemasangan nya benar dan siap di pakai pengendara
Jika pedal rem diinjak terasa dalam, berarti ada yang tidak beres dengan
sistem pengereman tromol. Jika mengalami hal ini, biasanya disebabkan oleh
kondisi brake pad atau tromol yang sudah mulai tipis dan perlu diganti.
44
Namun bisa juga penyebabnya adalah karena terjadi rembesan pada wheel
cylinder tromol atau bisa juga karena setelan rem tangan yang sudah mulai
tinggi dan harus disetel ulang.
Perlu diperhatikan, rem terlalu dalam merupakan awal dari gejala rem blong,
biasanya para pengguna enggan memperbaiknya. Hal ini dapat menyebabkan
rem semakin dalam dari waktu ke waktu, hingga terjadi kasus rem blong yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan.
2. Timbul Bunyi
3. MobilTerasaBergetar
Tanda ketiga adanya getaran saat menginjak rem. Biasanya, getaran tersebut
akan semakin terasa keras saat sedang melajut pada kecepatan tinggi.
Itulah beberapa tanda yang bisa dikenali untuk mengetahui kondisi rem
tromol. Jangan pernah mengganggap remeh tanda-tanda yang muncul,
Backing plat
Silinder roda
Spatu rem dan kampas
Retrun spring dan lower spring
Brake shoe holder
Brake shoe adjuster
45
Parking brake lever
Drum/rem tromol
Parking brake cable
A. Bahan
B. Alat
1. Kunci roda
2. Dongkrak
3. Kunci pas 10-11
4. Kertas amplas
5. Tang
6. Obeng
7. Jangka sorong
8. Majun (kain lap)
9. Kompressor
46
10. Pengaman (balok)
11. Slang
47
GAMBAR 3.42 peralatan kunci-kunci
48
GAMBAR 3.44 jekstan
Bongkar pasang rem tromol - pada ulasan ini akan membahas mengenai cara
membongkar dan memasang rem tromol pada (mobil Toyota avanza 1,5 G CVT).
pada pemasangan dan pembongkaran rem tromol
49
4.14 Proses pemasangan Rem Tromol
1. Memasang silinder roda
2. Berikan water fight sealent ke silinder roda lepaskan plug cup dari pipa rem
dan pasangkan pipanya
3. Pasangkan silinder roda ke back plate dan kencangkan bautnya
4. Sambungkan pipa rem ke silinder roda dan kencangkan murnya
5. Pasang plug cup ketempatnya
6. Memasang shoe
7. Rakitlah part yang telah silepas sebelumnya
8. Pasangkan penahan spring dengan menekan dan memutarkan pin penahan
9. Memasang tromol rem
10. Untuk mendapatkan celah maximum antara shoe dengan tromol masukan
obeng antara rod dan ratchet kemudian tekan ke bawah
11. Pasang tromol sesudah memastikan bahwa tidak ada kotoran dan oli
didalamnya
12. Selesai melakukan pemasangan tekan pedal rem dengan beban 30 kg beberapa
kali untuk memperoleh celah antara tromol dengan shoe
13. Pasangkan roda dan kencangkan mur-murnya
14. Periksa untuk memastikan apakah tromol dapat berputar dengan bebas (tidak
tertahan oleh shoe) turunkan dongkrak
50
1. Master silinder
51
2. Pemeriksaan Tromol
Pemeriksaan pertama adalah memeriksa diameter dalam pada tromol dengan alat
jangka sorong maka dari hasil pemeriksaan penulis tromol tersebut hanya
dibersihkan dengan udara bertekanan tinggi untu kmembuang kotoran atau
debu sisa pengereman. Kemudian pemeriksaan dilanjutkan ke bagian fisik
dari tromol tersebut periksalah kemungkinan ada kerusakan pada bagian-bagian
tertentu dari tromol tersebut misal tromol terjadi karat, dan bisa retak dan
sebagainya, pada tromol rem mobil Toyota Avanza yang penulis periksa. Pada
bagian tersebut tidak terjadi keretakan atau yang lainnya. Dari hasil
pemeriksaan tersebut tromol cukup di cuci menggunakan air supaya tromol
bersih. Kemudian keringkan dengan udara bertekanan tinggi pada bagian tromol
tersebut
52
kendaraan tersebut masih dalam keadaan standar yaitu 3,92 mm, dengan ukuran
yaitu limit 1,0 mm, standar 8,0 mm maka dari hasil pemeriksaan penulis, kanvas
tersebut hanya dibersihkan dengan menggunakan kertas amplas dan setelah itu
dibersihkan juga dengan udara bertekanan tinggi untuk membuang kotora
53
5. Pemeriksaan Pegas Pengembali
Dalam pemeriksaan kali ini yaitu pegas pengembali. Ini bertujuan mengetahui
bahwa pegas tersebut masih bisa mengembalikan sepatu rem pada posisi semula.
Karena komponen ini berfungsi sebagai penahan sepatu rem agar tetap dalam
posisinya dan mengembalikan sepatu rem ke posisi semula saat pedal rem sudah
tidak di tekan. Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan cara melihat fisik dari pegas
tersebut atau dengan cara menarik darisisi pegas tersebut. Setelah melakukan
pemeriksaan pada bagian tersebut tidak mengalami kerusakan atau keausan pada
pegas tersebut.
54
Pemeriksaan pegas penahan sepatu rem bertujuan mengetahui kerusakan
yang terjadi pada pegas penahan tersebut, karena fungsi daripegas ini
adalah sebagai penahan sepatu rem agar tetap pada posisinya atau tetap berada
pada dudukan backing plate, karena jika pegas ini rusak dan tidak bisa menahan
sepatu rem lalu kemudian rem dioprasikan maka kanvas rem tidak bisa bekerja
secara stabil, pemeriksaan pegas ini juga meliputi paku dan mangkok pengunci
sepatu rem. Dari hasil pemeriksaan komponen rem yang ada pada mobil
Toyota Avanza tersebut penulis mendapatkan bahwa pegas penahan
sepatu rem dan komponen perlengkapannya masih bagus dan masih
layak dipakai karena belum terdapat keausan atau kerusakan pada pegas
penahan, paku, maupun mangkok pengunci pegas sepatu rem tersebut.
Dalam proses ini bertujuan untuk memulihkan kinerja dari rem tersebut, dan untuk
mengetahui adanya udara yang terjebak pada minyak rem yang ditekan Dalam kasus
ini mobil tersebut mengalami gangguan pada saat pengereman, pengereman pada
mobil Avanza ini tidak akan terjadi bila mana pedal rem hanya ditekan sekali injakan saja
rem ini akan bekerja
apabila pedal rem ditekan beberapa kali, dan bisa disimpulkan minyak rem pada mobil
tersebut pada saat bekerja atau ditekan ada udara yang ikut tercampur hal ini disebabkan
oleh kurangnya minyak rem yang ada pada reservoir tank
55
1. Pertama yang dilakukan untuk melakukan proses ini adalah memasang slang ke
baut
pembuang
2. Lalu siapkan wadah untuk menampung minyak yang akan keluar padaproses bleeding
Dari hasil proses bleeding yang telah dilakukan ternyata terdapat gelembung
udara yang ikut keluar bersama minyak melalui slang, jadi dapat disimpulkan
gangguan rem tersebut adalah pada saat pengereman yang ditekan bukan
minyak saja ternyata terdapat gelembung udara yang ikut ditekan oleh karana
itu saat pengereman harus ditekan berkali-kali.
56
Hal yang tidak kalah penting dalam pengecekan ini agar rem tromol bisa bekerja
secara maksimal adalah dengan menyetel celah sepat rem,penyetelan ini
bertujuan untuk mengasih celah kanvas rem dengan tromol sesuai kebutuhan atau
kerenggangan antara kanvas dengan tromol agar pada saat pengereman kanvas
rem langsung bersinggungan dengan tromol.
Dari hasil pemeriksaan posisi atau celah kanvas rem dengan tromol masih
kurang tepat persinggungannya maka pada saat proses pengeremanrem tidak
dapat bekerja secara maksimal, penyetelan bisa menggunakan obeng lalu
putar perlahan gear yang ada disilinder penyetel sepatu rem.Setelah itu
untuk mengecek persinggungan kanvas rem tersebut yaitudengan memutar
tromol sampai terjadi adanya persinggungan antara kanvas dengan tromol
kemudian setelah itu putar gear penyetel kembali untukmemberi celah
sedikit agar kanvas rem tidak bersinggungan terus menerus.
1 menganti kanvas rem yang sudah haus, bila kanvas sudah tidak memenuhi
standar/limit, maka kanvas harus diganti dengan kanvas yang baru
Dari hasil pemeriksaan kanvas rem di atas maka untuk pengujian nya,
mengunakan cara manual yaitu memutar ban mengunakan tangan ke arah
yang searah untuk mengejek kemacetan terhadan rem tromol apakah masi
macet misalkan dalam pengetesan masi mengalami kemacetan pada putaran
maka di lakukan pembongkaran pada penyetel rem untuk menyetel Kembali
ukuran spatu rem , jika tidak ad bunyi maka pemasangan nya benar dan siap
di gunakan pengendara
57
GAMBAR 3.52 pengujian rem
58
BAB V
5.1 Kesimpulan
a. Hasil pengecekan pengereman maka dapat di tentukan komponen apa saja yang
sudah melebihi batas nilai standart seperti kampas rem cakram, sepatu rem tromol,
seal piston, pengunci sepatu rem dan seal master caliper
b. Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas
dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga
putarannya akan melambat, dengan demikian laju kendaraan menjadi pelan atau
berhenti dikarenakan adanya kerja rem.
5.2 Saran
Sebagai masukan agar kerja serta hasil kerja yang lebih baik, penulis memberikan
saran
sebagai berikut:
a. Saat melakukan pembelian sperpart harus yang ori dan lebih teliti membeli
sperpart yang lebih bagus
b. Projeck selanjutnnya pengereman harus digati dengan sistem rem cakram serta
mengganti rem tangan dengan hidraulik.
59
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, Yudhi S., 2015, Rancang Bangun Sistem Transmisi, Kemudi, Dan
Habibi, M, Harus Laksana G., 2010, Perancangan Alat Uji Sistem Rem Dan
Hardianto, I Hoo Yung S., 2008, Kinerja Rem Tromol Terhadap Kinerja Rem
Albertus kristiadi. (28 oktober 2016).rem cakram daya pengereman lebih baik
dari pada rem trmol pada mobil .lks otomotif.
60