Anda di halaman 1dari 71

TEKNIK PERBAIKAN SISTEM REM PADA MOBIL TOYOTA AVANZA

TIPE ( 1,5 G CVT ,KELUARAN 2013 )

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Akhir Studi Pada Politeknik Negeri Ambon

Disusun oleh

Nama : GLIVOR THOMAS GESLAUW

Nim : 1319023076

Telah Diperiksa Dan Disetujui

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Roy Robert Lekatopessy S.T.,M.SI. Erwin Bravor Pattikayhatu S.T.,M.T


NIP. 19721115 199903 1 001 NIP. 196909918 199304 1 002

Wakil Direktur Bidang Akademik Ketua Jurusan Teknik Mesin

Noce. N. Tetelepta, ST. MT Leslie S. Loppies, ST, M,Si


NIP.19681118 199203 1 002 NIP. 19790407 200604 2 001

i
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini :

Nama : Glivor Thomas Geslauw

NIM : 1319023076

Kosentrasi : otomotif

1. Tugas Akhir Yang Saya Ajukan Untuk Memenuhi Persyaratan


Kelulusan Pada Politeknik Negeri Ambon Adalah Karya Saya Sendiri,
Bukan Ciplakan Atau Plagiat Dari Karya Orang Lain.
2. Apabila Kemudian Hari, Terdapat Kesamaan Pada Tugas Akhir Ini,
Maka Saya Akan Menerima Sanksi Sesuai Dengan Ketentuan Yang
Berlaku.

Demikian Surat Pernyataan Ini Saya Buat Untuk Diketahui Dan Dilaksanakan
Sebagaimana Mestinya.

Ambon, November 2023


Yang menyatakan,

Glivor T Geslauw
NIM: 1319023076

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya, maka penulisan tugas akhir ini dapat berjalan dengan baik. Tugas
akhir ini merupakan satu syarat untuk dapat mengakhiri studi pada politeknik
Negeri Ambon. dengan judul “pembuat “TEKNIK PERBAIKAN SISTEM
REM PADA MOBIL TOYOTA AVANZA TIPE ( 1,5 G CVT ,KELUARAN
2013 ) ”. sebagai tulisan yang bersifat ilmiah, penulis berharap tugas akhir ini bisa
dipakai sebagai referensi yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya di bidang Teknik Mesin pada konsentrasi teknik otomotif. Semoga
penulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dai kata sempurna, serta
bantuan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan penulisan ini,jika ada
kekurangan dalam penulisan ini penulis menerima saran dam masukan yang
bersifat membangun, demi tersempurnanya Tugas Akhir ini. Lewat kesempatan
ini juga penulis mau mengucapkan banyak terimah kasih kepada :

1. Bapak Dady Mairuhu,S.T,.M.M, Selaku Direktur Polieknik Negeri Ambon

2.. Ibu Leslie. S . Loppies ,ST, M.Si Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin dan
selaku Pembimbing I yang mana telah memberikan banyak motivasi,
memberikan dedikasi yang positif serta sumbangsi moril yang luar biasa, jauh
sebelum hingga sampai pada tahap proses penyelesaian Tugas Akhir ini.

3. Bapak Josef Matheus, SST. MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin


sekaligus sebagai Mentor Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan
dan arahannya baik dalam pembentukan karakter hingga bimbingan dalam
kemajuan akademisi yang baik serta melayani terkait dengan hal-hal
administrasi untuk melanjutkan penulisan Tugas Akhir.

4. Bapak Cley Talakua, ST, MT. selaku Kepala Laboratorium Teknik Mesin yang
telah memberikan banyak pandangan dan minset yang membangun dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.

iii
5. Bapak Roy Robert Lekattopesy S.T.,M.SI. selaku Pembimbing I, yang telah
memberikan banyak bimbingan, semangat dan motivasi dari proses dan juga
perkuliahan, hingga sampai pada tahap proses penyusunan Tugas Akhir ini.

6. Bapak Erwin B Pattikayhatu, ST, MT selaku Ketua Program Studi Teknik


Mesin yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan penulisan ini.

7. Bapak/Ibu para dosen yang selama ini memberikan perkuliahan serta


membekali penulis dengan ilmu pengetahuan hingga penyusunan Tugas Akhir
ini dapat terselesaikan.

9. Secara khusus ungkapan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada


mama nor atas didikannya, pembinaanya, do’anya serta sumbangsih-
sumbangsih materi mulai dari proses awal masuk Perguruan Tinggi hingga
sampai pada proses tahap akhir untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik
Mesin. Serta seluruh keluargaku yang turut membantu memberikan
sumbangsih materi dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini.

10.Teman teman seangkatan dan seperjuangan yang selalu memberikan semangat


dalam melakukan proses perkuliahan hingga menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11.Kepada Adolpince hehakaya yang telah membantu penulis dalam mencari dan
mengumpulkan data-data serta semangat dan motivasi yang diberikan kepada
penulis dalam proses menyelesaikan Tugas Akhir.

Tidak ada satu hal yang berharga yang saya berikan kepada semua pihak, hanya
ungkapan rasa syukur dan banyak terima kasih yang luar biasa.

iv
ABSTRAK

Kebanyakan para pengendara mobil atau motor melakukan perbaikan rem setelah
mengalami kerusakan-kerusakan yang parah. Dalam kasus yang sama, rem tromol
dan rem cakram dapat beroperasi walaupun dalam keadaan tidak standar, dalam
kasus ini akan merugikan dan membahayakan bagi pengendara.

Metode Penelitian yang digunakan saat observasi berlangsung adalah Metode


Studi Literature dan Wawancara. Dimana peneliti mengumpulkan data yang
diperlukan dari rekapan hasil pengambilan data kerusakan komponen sistem
komponen sistem rem pada Mobil Toyota Avanza. Serta dengan metode
wawancara, peneliti mendapatkan hasil pengambilan data kerusakan pada rem
tromol dam rem cakram oleah teknisi ALFA MOTOR .

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis menemukan ada beberapa


permasalahan yang harus diperbaiki bila perlu diganti. Dan komponen-komponen
yang harus diganti Seperti disc brake bergelombang, rem berisik, dan kebocoran
wheel cylender. Dari kerusakan yang penulis ketahui maka penulis memperbaiki
dan mengganti komponen yang sudah rusak dengan standar yang ada: Rem
berisik karena debu dan kotoran, dan juga karena kampas rem yang sudah menipis
dan solusi yang harus dilakukan yaitu dengan cara rutin membersihkan rem secara
berkala Rem getar karena piston rem macet dan penggunaan kampas rem yang
kurang tepat Wheel Cylender bocor karena lama mengganti minyak rem, dan
solusi yang harus dilakukan yaitu dengan cara rutin mengganti minyak rem tiap
40.000 KM. Cara perbaikannya ganti dengan yang baru Setelah dilakukannya
pemeriksaan dan penanganan pada sistem rem yang bermasalah ini, sekaligus
untuk memastikan bahwa keluhan tersebut sudah teratasi, maka pengujian
terakhiradalah dengan melakukan test drive atau tes jalan pada kendaraan.

Kata Kunci: Sistem Rem, Identifikasi Kerusakan, Perbaikan dan Perawatan


rem ,rem tromol rem cakram

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ I

KATA PENGANTAR...................................................................................... III

DAFTAR ISI.................................................................................................... IV

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... IX

BAB I PENDAHULIAN

1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3. Batasan masalah......................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penulisan..................................................................................... 2
1.5. Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
1.6. Sistematika Penulisan................................................................................ 2

BAB I I LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian rem.......................................................................................... 4

2.2. Pengertian Rem Tromol............................................................................ 5

2.3. Prinsip Kerja Rem Tromol......................................................................... 6

2.4. Jenis – Jenis Rem Tromol.......................................................................... 6

2.5. Komponen Rem Tromol dan Fungsinya.................................................... 9

2.6. Pengertian rem cakram............................................................................. 16

2.7. tipe tipe rem cakram ................................................................................ 18

2.8. Komponen Rem Cakram dan Fungsinya.................................................. 19

vi
BAB III METODELOGI

3.1 Lokasi dan objek penulis............................................................................ 30

3.2 Metode pengumpulan data.......................................................................... 30

3.3 Diagram alir................................................................................................ 32

DAFTAR PUSTAKA

BAB IV HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Teknik Perbaikan rem cakram................................................................... 33

4.2 Identifikasi kerusakan pada Rem cakram................................................. 33

4.3 komponen komponen rem cakram.............................................................. 36

4.4 alat dan bahan ........................................................................................... 37

4.5 perawatan pada rem cakram....................................................................... 37

4.6 melakukan perbaikan pada rem cakram...................................................... 37

4.7 Pemeriksaan kampas rem cakram ............................................................. 38

4.8 Pergantian kanvas rem................................................................................ 40

4.9 pengujian rem cakram ............................................................................... 45

4.10 Identifikasi kerusakan pada Rem tromol ............................................... 45

4. 11 komponen komponen rem tromol........................................................... 46

4.12 Alat dan bahan.......................................................................................... 47

4.13 Proses Pembongkaran rem tromol............................................................ 50

4.14 Proses pemasangan Rem Tromol.............................................................. 51

4.15 Perawatan Rem Tromol........................................................................... 51

4.16 pemeriksaan bagian komponen Rem Tromol......................................... 52

vii
4.17 Perbaikan rem tromol ............................................................................. 58

4.18 pengujian rem tromol ............................................................................... 58

BAB V penutup

5.1 Kesimpulan................................................................................................. 60

5.2 Saran........................................................................................................... 60

viii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 pengertian rem tromol ............................................................. 5

GAMBAR 2.2 prinsip kerja rem tromol .......................................................... 6

GAMBAR 2.3 tipe leading trailing................................................................. 7

GAMBAR 2.4 tipe leading shoes..................................................................... 7

GAMBAR 2.5 tipe servo.................................................................................. 8

GAMBAR 2.6 backing plate........................................................................... 9

GAMBAR 2.7 silinder roda.............................................................................. 9

GAMBAR 2.8 spatu rem dan kampas............................................................. 11

GAMBAR 2.9 return spring............................................................................. 12

GAMBAR 2.10 brake shoe holder.................................................................. 12

GAMBAR 2.11 brake shoe adjuster................................................................ 13

GAMBAR 2.12 parking brake lever................................................................ 14

GAMBAR 2.13 drum/rem tromol................................................................... 15

GAMBAR 2.14 parking brake cable................................................................ 15

GAMBAR 2.15 komponen rem cakram........................................................... 16

GAMBAR 2.16 brake caliper..........................................................................20

GAMBAR 2.17 brake ped/ kampas rem.......................................................... 21

GAMBAR 2.18 Brake Disc atau Piringan Cakram......................................... 22

GAMBAR 2.19 Brake Caliper Bracket........................................................... 23

GAMBAR 2.20 Brake Piston........................................................................... 23

GAMBAR 2.21 Brake Piston Seals.................................................................. 24

ix
GAMBAR 2.22 Brake Pedal atau Tuas Rem................................................... 25

GAMBAR 2.23 Brake Master Cylinder .......................................................... 26

GAMBAR 2.24 Booster Rem........................................................................... 27

GAMBAR 2.25 Selang Hidrolik ..................................................................... 28

GAMBAR 2.26 Nipple Blade .......................................................................... 29

GAMBAR 2.27 dongkrak kenadaraan............................................................. 38

GAMBAR 2.28 JEKC STEN KENDARAAN................................................. 38

GAMBAR 2.29 pengukuran ketebalan kampas.............................................. 39

GAMBAR 2,30 ketebalan kampas sudah terpakai ......................................... 39

GAMBAR 2.31 kampas baru.......................................................................... 40

GAMBAR 2.32 mengepres piston rem ........................................................... 41

GAMBAR 3.33 ketinggian minyak rem pada reservoir tank.......................... 41

GAMBAR 3.34 memberikan WD pada piston dan caliper rem....................... 42

GAMBAR 3.35 pemasangan pad rem............................................................. 42

GAMBAR 3.36 menurunkan caliper rem......................................................... 43

GAMBAR 3.37 piringan cakram..................................................................... 44

GAMBAR 3.38 pemasangan ban.................................................................... 45

GAMBAR 3.39 kendaraan ............................................................................. 47

GAMBAR 3.40 kompresor.............................................................................. 48

GAMBAR 3.41 peralatan kunci-kunci............................................................ 48

GAMBAR 3.42 peralatan kunci-kunci ........................................................... 49

GAMBAR 3.43 dongkrak ................................................................................ 49

x
GAMBAR 3.44 jekstan .................................................................................. 50

GAMBAR 3.45 master silinder....................................................................... 52

GAMBAR 3.46 pemeriksaan tromol .............................................................. 53

GAMBAR 3.47 pemeriksaan ketebalan kampas ............................................. 53

GAMBAR 3.48 pemeriksaan whel silinder..................................................... 54

GAMBAR 3.49 pemeriksaan pegas pengembali ............................................ 55

GAMBAR 3.50 pemeriksaan pegas penahan spatu rem ................................ 55

GAMBAR 3.51 proses bleending minyak rem ............................................... 56

GAMBAR 3 52 penyetelan cela spatu rem .................................................... 57

GAMBAR 3.52 pengujian rem ....................................................................... 59

xi
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Memasuki era global yang praktis, perkembangan ilmu sangat pesat terutama
dibidang IPTEK. Perkembangan ini berdampak juga pada perkembangan
teknologi transportasi. Inovasi dibidang otomotif saat ini sangat memanjakan
pemakai, dan terobosan teknologi terbaru harus memenuhi tuntutan konsumen
yang lebih mudah, aman, dan nyaman. kepuasan konsumen akan tercapai dari segi
artistik kendaraan yang baik begitupula dari segi ekterior yang bagus dan
beberapa peralatan tembahan yang akan memudahkan pemakainya. Selain itu juga
mesin pun harus memiliki perfoma yang tinggi, serta perangkat keamanan dan
kenyamanan lengkap yang berfungsi secara optimal.
Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila dapat memberikan rasa aman
dan nyaman bagi pengendara. Semua kendaraan baik roda dua maupun roda
empat dilengkapi dengan berbagai sistem. Salah satu dari sistem itu adalah sistem
pengereman. Sistem ini sangat penting karena memiliki fungsi sebagai alat
keselamatan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, hendaknya sistem
tersebut dalam kondisi atau keadaan yang baik, oleh karena itu dibutuhkan
perawatan dan perbaikan yang baik pula. Kendaraan tidak dapat berhenti apabila
hanya dilakukan dengan pengereman mesin, kelemahan ini harus dikurangi agar
dapat menurunkan kecepatan kendaraan hingga berhenti. Kerja rem disebabkan
karena adanya gaya gesek antara kampas rem dengan piringan rem atau tromol
uraian diatas penulis tertarik mengambil judul “Perawatan dan Perbaikan Sistem
Rem Cakram dan rem tromol Pada Mobil Toyota Avanza type (1,5 G CVT )
keluaran 2013 untuk mengetahui lebih banyak tentang perawatan dan perbaikan
pada sistem rem cakram karena sistem pengereman

1
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang ditulis rem cakram dan rem tromol
pada mobil Toyota Avanza ( DE 1092 AT)

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui teknik perawatan dan perbaikan rem cakram dan rem tromol
pada mobil Toyota Avanza DE 1092 AT dan tentang pengelolaan di bengkel Alfa
Motor

Manfaat Penelitian

Manfaat dari pelaksanaan Proposal ini untuk mnambah pengetahuan, wawasan


dan keterampilan dilapangan tentang perawatan dan perbaikan rem cakram dan
rem tromol pada mobil Toyota Avanza ( DE 1092 AT )

Batasan masalah

Bagaimana cara pembongkaran dan pemasangan serta cara perawatan untuk


sistem pengereman pada mobil Toyota Avanza ( DE 1092 AT )

Sistematika Penulisan

Penyusunan Proposal Tugas Akhir ini dibagi dalam lima BAB secara
konprehensif, yang dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB I ini berisikan beberapa indikator meliputi: Latar Belakang Masalah,
Tujuan Penulisan dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada BAB II ini membahas tentang teori-teori pendukung dan reperensi-reperensi


yang dapat mendukung dalam menganalisis masalah-masalah kerusakan yang
terjadi pada Evaporator Kulkas Satu Pintu.

2
BAB III METODELOGI

Pada BAB ini berisi tentang objek penulisan, sumber data yang di

peroleh serta teknik pengumpulan data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB ini menguraikan secara terperinci tahapan-tahapan yang dilalui untuk


mencapai tujuan penulisan melalui proses empiris (pengambilan data dilapangan)

BAB V PENUTUP

BAB ini berisi tentang beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan
pembahasan bab-bab sebelumnya

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian rem

Setiap kendaraan dilengkapi dengan sistem pengereman. Rem mobil yang paling
sering digunakan oleh produsen kendaraan mempunyai dua sistem, yakni sistem
cakram dan sistem tromol. Sesuai dengan energi yang dihasilkan oleh mesin
mobil, keduanya punya sistem kerja yang berbeda. Selain itu, rem cakram dan rem
tromol juga memiliki beberapa kelebihan serta kekurangannya masing-masing.

2.2 Cara kerja rem mobil


Pada dasarnya, sistem pengereman kendaraan adalah serangkaian sistem yang
kompleks. Proses kerja rem melibatkan pemicu terjadinya gesekan antara jalan
dengan ban kendaraan agar kendaraan bisa berhenti berjalan. Secara garis besar,
cara kerja rem mobil terdiri atas dua rangkaian proses. Berikut ini penjelasan
mengenai kedua proses tersebut.

 Rem memberikan efek gesekan


Saat rem ditekan, posisi ban yang tadinya berputar akan mengalami perubahan
menjadi statis. Hal ini membuat roda yang tadinya bergerak dengan kecepatan
tinggi, perlahan melambat. Seiring dengan melambatnya gerakan roda, gaya
gravitasi mobil juga akan berpindah dan membuat roda bergesek dengan
permukaan jalan. Inilah yang membuat roda akhirnya bisa berhenti berputar.

 Rem merubah gaya kinetik menjadi panas


Ketika rem diinjak, kendaraan tidak akan langsung berhenti sepenuhnya. Rem
tidak akan langsung menghentikan gaya kinetik pada kendaraan. Rem akan
bekerja dengan mengalihkan gaya kinetik atau gaya gerak kendaraan menjadi
daya panas. Daya panas ini terbentuk ketika roda bergesekan keras dengan
permukaan jalan.

2.3 Pengertian Rem Tromol

4
GAMBAR 2.1 pengertian rem tromol

Rem tromol adalah system pengereman pada kendaraan, yang menggunakan


metode gesekan antara dua kampas dengan sebuah komponen berbentuk
mangkuk,. Perbedaannya dengan rem cakram ada pada arah gesekan. Rem cakram
memiliki arah gesekan yang saling mendekati (menjepit) sehingga pada rem
cakram menggunakan piringan terdapat di tengah dua kampas. Namum pada rem
tromol, arah gesekan saling menjahui. Sehingga tromol yang terhubung dengan
roda diletakan disis luar dan kampas rem.

a. Kelebihan rem tromol


1. Lebih awet karena memiliki kampas rem yang lebar
2. Permukaan kampas rem lebar membuat daya pengereman cukup kuat
serta lembut, sehingga Cocok di pakai pada mobil berbobot besar
3. Lebih bersih (aman dari kotoran luar) karena sistem rem inibersifat
tertutup

b. Kekurangan rem tromol


1. Sifatnya yang tertutup membuat pelepasan panas sedikit
terganggu
2. Karena arah gerakan saling menjauhi, membuat rem kurang responsif
3. Memiliki efisiensi lebih buruk dibandingikan rem cakram,karena arah
gerakan ini akan
Meninggalkan sedikit kerugian tenaga

5
2.4. Prinsip Kerja Rem Tromol

GAMBAR 2.2 prinsip kerja rem tromol

Seperti yang dijelaskan diatas, rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan.
Gesekan ini akan mengubah energi putar pada tromol rem menjadi
energi panas. Sehingga putaran roda akanberhenti dan temperature sekitar
rem akan meningkat. Konstruksirem tromol memiliki dua buah kampas rem
yang terletak dibagiandalam. Lalu dibagian luar kampas rem terdapat komponen
berbentukmangkuk yang kita kenal sebagai tromol rem

Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi, artinya saat rem ditekan maka dua
buah kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling menjauhi). Gerakan tersebut
akan membuat kampas remmenekan permukaan dalam tromol rem. Sehingga
terjadilah gesekan yang akan menghentikan putaran tromol dan roda.

2.5. Jenis – Jenis Rem Tromol

 Tipe leading Trailling

GAMBAR 2.3 tipe leading trailing

6
Sesuai namanya, satu sepatu rem berperan sebagaileading dan satunya
sebagai trailing. Leading shoe artinyasepatu rem menekan tromol dengan
putaran tromol melawanarah gerakan kampas. Sementara trailing
menekan tromoldengan putaran tromol searah dengan gerakan kampas. Ciri
remtipe leading trailing, adalah memiliki satu silinder roda di bagianatas dan
ujung bawah sepatu rem itu fixed (dibaut) pada backingplate. Sehingga
permukaan yang efektif menekan tromol adalahpermukaan kampas bagian atas

 Tipe Leading Shoes

GAMBAR 2.4 tipe leading shoes

Rem Tromol Tipe Leading ShoesTipe ini, memiliki dua silinder roda yang
terletak diujung atas dan bawah sepatu rem. sehingga, saat rem ditekanbaik
permukaan atas atau permukaan bawah kampas remseluruhnya akan
tertekan ke permukaan tromol rem. Tipeleading shoes juga dibagi lagi
menjadi dua tipe, yakni:

a. Single leading, artinya masing-masing silinder roda hanyamemiliki satu


buah piston. Sehingga hanya mampumenggerakan salah satu sisi dari kampas
rem

.b. Dual leading, artinya masing-masing silinder memiliki duabuah piston.


Sehingga semua
permukaan kampas rem akansempurna tertekan ke arah tromol rem

7
 Tipe Servo

GAMBAR 2.5 tipe servo

Tipe servo adalah tipe rem tromol yang memiliki floatingadjuster. Artinya,
adjuster atau penyetel celah rem bisa bergerakke kanan dan kekiri. Tipe ini
memiliki konstruksi sama sepertileading trailing, dengan satu silinder roda
yang terletak dibagian atas dan sebuah adjuster dibagian bawah. namun
adjusterini, tidak dibaut ke backing plate. Sehingga bisa bergerak kekanan dan
kekiri dengan bebas. Fungsi dari floating adjuster ini,sebenarnya merupakan
penyempurnaan dari tipe leading trailingagar lebih banyak permukaan kampas
rem yang dapat menekan

2.6. Komponen Rem Tromol dan Fungsinya

1. Backing plate

GAMBAR 2.6 backing plate

8
Backing plate adalah piringan berbahan logam tipis yang berada tepat dibelakang

Rem tromol. Backing plate ini berfungsi sebagai rangka sekaligus pelindung
komponen

Rem tromol lainnya. Jika anda lihat maka bentuk backing plate ini adalah
lingkaran yang

Disertai dengan banyak lubang dan tonjolan. Lubang dan tonjolan ini di buat
untuk

Menyesuaikan semua part rem tromol agar bisa bekerja secara maksima

2. Sillinder Roda

GAMBAR 2.7 silinder roda


sillinder roda adalah untuk mengubah tekanan fluida menjadi gerakan
mekanis.Pada system rem tromol, ada beberapa tipe sillinder roda yangdigunakan.
Namun yang banyak digunakan saat ini adalah tipe wheel cylinder tipe dual piston
yang di aplikasikan pada rem jenis leading dan trailing. Tipe ini memiliki ciri
sillinder roda.yang terikat oleh baut ke backing plate dengan dua buah
piston.Bagian-bagian didalam wheel cylinder antara lain:

a. Piston, merupakan komponen yang mengubah tekanan hidrolik ke


bentuk energi
mekanis
.b. Spring, ini dipakai untuk mengembalikan posisi piston keposisi semula

9
.c. Piston Boot, boot adalah karet yang didesain khusus sebagai seal agar tidak
terjadi kebocoran
fluida (minyak rem) daridalam wheel cylinder.
d. Bleedder nut, merupakan bagian khusus untuk membuang udara dari dalam
saluran hidrolis.
e. Wheel cylinder housing, merupakan rumah wheel cylinder yang berbentuk
silinder dan
berbahan logam
Cara kerja wheel cylinder adalah dengan menggunakan hukum pascal ketika kita
injak pedal rem, maka akan ada aliranfluida yang mengarah ke silinder roda.
Aliran yang berlangsung secara terus menerus ini akan meningkatkan tekanan
fluida dan hasilnya mendorong kedua piston yang sudah diletakan di ujung wheel
cylinder. Piston yang terdorong oleh tekanan hidrolis akan menonjol keluar dan
menekan sepatu rem ke arah luar

3. Sepatu Rem dan Kamvas

GAMBAR 2.8 spatu rem dan kamvas

Brake shoe atau sepatu rem adalah tempat untukmeletakan kampas rem
pada sistem rem tromol Pada remcakram, ini disebut brake pad. Brake shoe
berbentuk setengahlingkaran berjumlah dua yang apabila digabungkan
akanmembentuk sebuah lingkaran. Dua sepatu rem berbentuklingkaran
tersebut nantinya akan berada di sisi dalam tromol remyang berbentuk
lingkaran. Sehingga pengereman bisaberlangsung Meski demikian, brake
shoe tidak secara langsungbergesekan dengan tromol rem. Tetapi ada part

10
bernama kampasrem. Kampas rem ini sama seperti kampas rem pada rem
cakramyang menggunakan bahan keramik organic. Kampas rem
inidiletakan dengan metode ditempel atau dilem pada permukaanluar sepatu rem.
Saat permukaan kampas mulai tipis, kita tidakbisa mengganti hanya
kampasnya, melainkan harus sekaliandengan sepatu rem. Berbeda dengan
rem tromol bus dimana kampas rem dikeling menggunakan paku keling. Ini
bisa diganti hanya kampasnya

4. Return Spring ( upper spring and lower spring )

GAMBAR 2.9 return spring

Fungsi utama return spring adalah untuk mengembalikanposisi sepatu rem seusai
proses pengereman berlangsung. Ketika kita menekan pedal rem, sepatu rem
bergerak ke arah luar dan menempel dengan tromol rem. Namun ketika kita lepas
pedalrem, maka sepatu rem harus bisa kembali mengincup. Ada duabuah pegas
biasanya dalam satu rem tromol yaitu:
a. Upper spring, pegas ini berada dibagian atas tepatnyadibawah wheel
cylinder. Fungsi utama pegas ini adalahuntuk mengembalikan posisi sepatu
rem agar menutup.
b. Lower spring, sementara pegas kedua yang terletak didekatadjuster berfungsi
menjaga agar
dua buah sepatu rem bisamenekan adjuster

11
5. Brake Shoe Holder

GAMBAR 2.10 brake shoe holder

Untuk rem tromol mobil, sepatu rem memang terletakmenempel pada


backing plate. Namun yang perlu digaris bawahiadalah sepatu rem ini
bersifat dinamis (bergerak-gerak).Sehingga mekanisme holder yang dipakai
harus bisa menunjanghal ini. Brake shoe holder terdiri dari sebuah pin yang
memilikipengunci, per dan plat penekan. Ketiga bagian ini
saatdipasangkan akan menjaga sepatu rem tetap menempel padabacking
plate tapi masih bisa digerakan kekiri dan kekanan

6. Brake Shoe Adjuster

GAMBAR 2.11 brake shoe adjuster

Dibagian bawah rem tromol mobil akan kita temuimekanisme screw


adjuster. Fungsinya sebagai penyetel celahantara kampas rem tromol dengan
permukaan tromol saat pedalrem tidak ditekan. Prinsip kerja penyetelan ini,
menggunakanprinsip sekrup. Dimana ada dua buah komponen utama
yangterdiri dari baut dan mur. Saat kota putar baut penyetel sesuaijarum jam maka
baut akan masuk. Ini celah rem longgar. Sebaliknya, ketikakita putar

12
berlawanan jarum jam maka adjuster akan semakinmemanjang sehingga celah
rem bisa lebih rapat.menyebabkan panjangadjuster mengecil atau

7. Parking Brake Lever

GAMBAR 2.12 parking brake lever

Ini salah satu perbedaan rem tromol motor dan mobil,kalau motor tidak dilengkapi
dengan mekanisme parking brake tapi untuk mobil ada mekanisme rem parking
yang membuat konstruksinya lebih rumit.Terbilang ada dua buah lever
pada mekanisme rem parkir ini yaitu:

a. Park brake lever, salah satu ujung lengan ini memilikiengsel yang
tersambung pada brake shoe bagian atas.Sementara ujung lainnya,
terhubung ke kabel rem.

b. Brake shoe link, lengan ini akan menghubungkan parkbrake lever


dengan brake shoe yang satunya.

Cara kerja rem parkir ini, ketika kita tarik tuas rem makapark brake lever akan
tertarik. Tarikan ini akan mendorong brake shoe link untuk bergerak kearah
luar, sehingga kampasrem sekunder langsung menempel dengan permukaan
tromol.Kemudian, karena kampas rem sekunder sudah mentok makaakan terjadi
efek pengungkit dimana tarikan park brake leverjuga mendorong kampas rem
primer ke permukaan tromol

13
8. Drum/Rem Tromol

GAMBAR 2.13 drum/rem tromol

Tromol rem merupakan komponen berbahan baja tuangyang berbentuk selerti


drum atau tabung. Fungsi drum ini adalah sebagai media gesekan bersama kampas
rem agar putaran rodabisa berhenti. Tromol tersambung ke baut roda,
sehinggakapanpun mobil bergerak pasti tromol akan bergerak.
Ketikakampas rem menyentuh permukaan tromol akibatnya timbulgesekan
karena tromol rem bersifat dinamis (berputar) dankampas rem statis
(diam). Hasilnya berupa panas yang juga akanmenghentikan putaran tromol rem.

9. Parking Brake Cable

GAMBAR 2.14 parking brake cable

14
Kabel ini, memang tidak berbeda dengan kabel berbahan kawat baja lainya.
Fungsi utama kabel rem parkir adalah untuk menghubungkan gerakan tuas rem
parkir dengan parking brake lever yang ada pada rem

2.7. Pengertian rem cakram fungsinya

Terdapat berbagai kemajuan teknologi dalam berbagai komponen kendaraan


termasuk sistem rem. Salah satu kemajuan teknologi tersebut adalah penggunaan
rem cakram sebagai pengganti rem tromol. Hal ini dikarenakan rem cakram
memiliki kelebihan dibanding rem tromol.
Rem cakram memiliki kemampuan pengereman yang lebih baik dibanding rem
tromol. Rem cakram memiliki kemampuan untuk memperlambat atau
menghentikan laju kendaraan dengan cepat. Artinya tidak perlu memerlukan jarak
tertentu lagi. Oleh karena itu para produsen sudah beralih menggunakan rem
cakram karena keamanan dan keselamatan lebih terjamin.
Pada rem cakram memiliki berbagai komponen yang tak kalah penting untuk
diketahui. Setiap komponen rem cakram memiliki tugas dan peran yang berbeda-
beda seperti disc, caliper, piston, piston seal, dan berbagai komponen lainnya. Ada
beberapa komponen rem cakram yang statis, namun ada juga yang dinamis atau
ikut berputar dengan roda.

GAMBAR 2.15 komponen rem cakram

15
Rem cakram masih memanfaatkan perubahan putaran menjadi energi panas.
Perubahan putaran menjadi panas dapat terjadi melalui gesekan. Hal inilah yang
akan membuat laju atau putaran roda pada kendaraan dapat dikurangi atau bahkan
dihentikan.Banyak sekali kendaraan terbaru yang menggunakan rem cakram baik
pada roda depan maupun roda belakang. Walaupun masih ditemui juga kombinasi
antara rem cakram dan rem tromol. Nah untuk itu perlu pengetahuan mengenai
komponen komponen rem cakram yang akan dibahas lebih dalam pada berikut
ini

 Kelebihan rem cakram


1 : tidak mudah panas
Rem cakram memiliki model konstruksi yang terbuka dibandingkan rem tromol
yang tertutup. Hal ini membuat ventilasinya jau lebih baik dan membuatnya tidak
aman

2 : mudah di bersikan
Karena modelnya yang terbuka, rem cakram juga cendrung lebih mudah di
bersikan, utamanya dari debu kampas rem. Debu kampas rem akan terbuang
dengan sendirinya atau hilang Ketika dicuci
3 : mudah di cek Pengecekan kondisi rem seperti kampas dapat dilakukan dengan
mudah pada rem cakram, hanya perlu mengintip sedikit dari sudut tertentu,
kelebihan kampas rem dapat terlihat kondisi dari piringan rem juga
4 : performa
Rem cakram memiliki performa yang lebih baik, utama karena suhu yang lebih
renda pengerman bisa lebih optimal dan tahan lama
5 : tahan lama
Rem cakram memiliki sifat yang lebih tahan lama , selain performa yang
konsisten, ketahanan dari rem cakram bisa lebih Panjang karena mekanisme
penggerak yang lebih sedikit di bandingkan dengan rem tromol

16
 Kekurangan rem cakram
1 : rem cakram cendrung lebih mahal dibandingkan rem tromol, terutama jika
perlu di ganti
2 : rem cakram memerlukan perawatan yang lebih intensif dan sering di
bandingkan dengan rem tromol
3 : dapat terengaruh oleh kondisi cuaca yang ekstrim seperti hujan, salju, atau
kondisi basah .
4 : rem cakram dapat kurang stabil saat digunakan pada kecepatan rendah, karena
tidak dapat memberikan respons yang baik pada kecepatan renda.

2.8. tipe tipe rem cakram

1 ventilet

Pertama adalah kepingan ventilated. Tipe ini pada dasarnya menambahkan satu
lagi kepingan cakram, di mana bagian dalam terdapat rongga-rongga untuk
melepas panas akibat dari pengereman. Kelemahan cakram berongga terletak pada
permukaannya yang datar secara menyeluruh. Selain kurang efektif untuk
mengurangi panas dalam kondisi yang ekstrem, tipe ini juga lebih mudah
terkontaminasi terhadap kotoran.

2 slotted

Berikutnya adalah slotted. Model ini menggunakan konsep dasar yang sama
dengan ventilated, namun pada permukaan kepingan diberikan beberapa garis
membentuk spiral dengan kedalaman sekitar 2-3 mm. Garis-garis ini mempunyai
dua macam fungsi. Pertama adalah untuk membersihkan kepingan cakram dan
kampas rem dari debu, cairan dan kotoran lainnya. Fungsi lainnya adalah
mengurangi panas, meski tidak sekuat cross drilled. Rem cakram slotted lebih
mahal dibanging ventilated, lantaran membutuhkan lebih banyak pembubutan saat
diproduksi.

17
3 cross drilled

Terakhir adalah rem cakram cross drilled. Tipe ini juga menggunakan sepasang
kepingan cakram, namun bagian permukaannya dilubangi. Kumpulan lubang
tersebut mempunyai satu fungsi utama, yakni mengurangi panas saat mengerem
dalam kondisi ekstrem. Rem cakram cross drilled kerap digunakan di mobil-mobil
berperforma tinggi atau bahkan mobil balap. Tipe Cross drilled adalah yang
paling mahal karena lubang-lubang tersebut dibuat dengan memperhitungkan
banyak hal. Selain itu, beberapa rem cross drilled yang dijual dengan harga lebih
terjangkau berpotensi mengurangi masa pakai kampas rem dan cakram.

2.9. Komponen Rem Cakram

Pada rem cakram tekanan fluida dari pedal rem akan diteruskan menuju piston
yang terdapat pada caliper. Piston ini yang akan mendorong kampas rem agar
saling bergesekan dengan cakram. Namun dalam kinerjanya masih terdapat
komponen rem cakram yang lain sebagai berikut.

1. Brake Caliper

Caliper atau kaliper rem memiliki fungsi untuk merubah tekanan fluida menjadi
gerakan mekanis yang digunakan untuk mendorong kampas rem agar menekan
dan bergesekan dengan cakram. Selain itu caliper juga sebagai dudukan berbagai
komponen rem cakram lainnya seperti piston, dan kampas rem. Berdasarkan
media kerjanya, caliper dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:

 Fixed caliper adalah caliper yang memiliki dua buah piston yang akan
bekerja berlawanan apabila menerima tekanan fluida. Gerakan berlawanan
ini yang dimanfaatkan untuk menekan atau menjepit kampas rem agar
bergesekan dengan disc. Fixed caliper dipasangkan menyatu pada brake
support caliper. Oleh karena itu caliper akan tetap, dan yang bergerak
adalah piston saja.
 Floating caliper adalah caliper yang hanya memiliki satu buah piston saja.
Oleh karena itu ketika piston menerima tekanan fluida, maka caliper akan

18
dapat melayang atau bergeser ke kanan dan ke kiri. Caliper akan menjepit
kampas rem pada sisi yang lain menyesuaikan dengan pergerakan piston.

GAMBAR 2.16 brake caliper

2. Brake Pad atau Kampas Rem

Brake pad atau kampas rem merupakan komponen yang akan menekan dan
bergesekan dengan disc atau cakram. Gesekan tersebut akan dirubah menjadi
energi panas dan selanjutnya akan mengurangi atau menghentikan putaran dari
cakram. Oleh karena itu brake pada harus memiliki koefisien gesek yang tinggi.

Kampas rem terbuat dari berbagai bahan yang memiliki gaya gesek yang tinggi.
Bahan tersebut terdiri dari asbes, keramic, sinter, dan semi metal. Pemilihan bahan
kampas rem akan mempengaruhi perfoma pengereman. Oleh karena itu, harus
dipastikan bahwa bahan yang digunakan oleh kampas rem harus memiliki
kemampuan pengereman yang baik.
Kampas rem merupakan komponen rem cakram yang akan mengalami keuasan
dalam jangka waktu pemakaian tertentu. Oleh karena itu diperlukan pengecekan
dan pemeriksaan secara berkala agar rem cakram dapat bekerja secara optimal.

19
GAMBAR 2.17 brake ped/ kampas rem

3. Brake Disc atau Piringan Cakram

Disc atau piringan cakram merupakan komponen yang dipasangkan pada poros as
roda. Oleh karena itu ketika as roda berputar maka cakram juga akan ikut
berputar. Sebaliknya apabila poros as roda berhenti maka cakram juga akan
berhenti berputar.

Disc atau piringan cakram berfungsi sebagai media gesek oleh kampas rem.
Piringan cakram akan di jepit atau ditekan oleh kampas rem yang akan
menyebabkan laju roda akan berkurang atau bahkan berhenti. Semakin besar
gesekan terjadi maka laju roda akan lebih cepat berhenti.

Disc terbuat dari bahan besi baja cor yang memiliki bentuk lingkaran. Namun
pada kendaraan tertentu ada cakram yang terbuat dari bahan komposit atau carbon
yang memiliki kemampuan melepas panas lebih cepat. Namun tentunya memiliki
harga yang jauh lebih mahal dibanding cakram yang terbuat dari besi atau baja
cor.

Berdasarkan desainnya, piringan cakram atau disc memiliki dua buah jenis yaitu

 Solid Disc, merupakan piringan cakram yang memiliki desain solid atau
tanpa adanya lubang ventilasi. Solid disc memiliki ketebalan tertentu

20
disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan. Karena memiliki desain yang
solid maka akan menambah daya pengereman.
 Ventilated Disc, merupakan piringan cakram yang memiliki desain
berlubang-lubang. Lubang lubang tersebut berfungsi sebagai ventilasi atau
tempat mengalirnya udara untuk proses pendinginan ketika pengereman
terjadi. Dengan pelepasan panas yang lebih cepat maka proses pengereman
akan menjadi optimal. Desain ventilated disc memiliki ketebalan yang
lebih tipis dibanding dengan solid disc.

GAMBAR 2.18 Brake Disc atau Piringan Cakram

4. Brake Caliper Bracket

Caliper pada umumnya akan dihubungkan ke steering kenucle pada kendaraan.


Namun caliper tidak dapat dihubungkan secara langsung melainkan harus
ditambah komponen yang bernama caliper suport bracket. Selain itu caliper
bracket juga digunakan pada rem cakram motor yang memiliki piringan cakram
yang besar.

Caliper bracket memiliki fungsi sebagai dudukan dari caliper. Selain itu juga
berfungsi sebagai pemegang caliper agar tidak terlepas atau bergerak. Dengan
begitu maka proses penekanan pada caliper akan maksimal.

21
GAMBAR 2.19 Brake Caliper Bracket

5. Brake Piston

Piston memiliki bentuk tabung dengan coakan pada ujungnya. Diameter piston
disesuaikan dengan kebutuhan pada kendaraan. Sementara itu coakan pada ujung
piston berfungsi sebagai tempat dust seal atau seal piston.

Piston berfungsi untuk menekan kampas rem agar menekan atau bergesekan
dengan piringan cakram. Piston akan meneruskan tekanan fluida dari minyak rem
untuk mendorong kampas rem. Proses penekanan harus secara merata agar proses
pengereman terjadi secara optimal.

GAMBAR 2.20 Brake Piston

22
6. Brake Piston Seals

Piston seal memiliki bentuk tertentu dan terbuat dari bahan karet yang memiliki
ketahanan panas dan juga zat kimia. Piston seal harus memiliki kemampuan
sealing yang baik. Artinya piston seal dapat mencegah mengalirnya atau
kebocoran minyak rem saat sistem rem bekerja. Selain itu, piston seal juga
berfungsi untuk mencegah masuknya debu atau kotoran yang dapat melukai
dinding piston.

GAMBAR 2.21 Brake Piston Seals

7. Brake Pedal atau Tuas Rem

Pedal rem atau tuas rem berfungsi untuk mengaktifkan sistem pengereman. Pedal
rem berfungsi sebagai pengungkit yang akan mendorong push rod untuk
menghasilkan tekanan hidrolik pada master cylinder rem.

Pedal rem didesain untuk memperoleh gaya penekanan yang besar dengan aksi
kecil. Oleh karena itu daya yang dihasilkan akan maksimal. Panjang tuas
disesuaikan dengan kebutuhan pada kendaraan untuk mendapatkan efisiensi
penekanan yang paling maksimal.

23
GAMBAR 2.22 Brake Pedal atau Tuas Rem

8. Reservoir Tank

Reservoir merupakan penampungan yang dipasang menyatu pada master cylinder


rem. Fungsi utama dari reservoir tank adalah sebagai tempat penampungan
minyak rem cadangan.

Reservoir tank biasanya terbuat dari bahan plastik yang tembus pandang. Selain
itu pada reservoir tank terdapat sensor yang berfungsi untuk mendeteksi
ketinggian volume minyak rem. Hal ini berguna untuk memberikan informasi
pada pengendara apabila volume minyak rem kurang.

9. Brake Master Cylinder

Master cylinder rem merupakan komponen yang berfungsi untuk membangkitkan


tenaga hidrolik yang akan dimanfaatkan untuk proses pengereman. Master
cylinder mengubah tenaga mekanik yang berasal dari pedal rem menjadi tenaga
hidrolik.
Didalam master cylinder rem terdapat berbagai komponen lain untuk
menghasilkan tekanan fluida. Didalam master cylinder terdapat piston, return

24
spring, dan berbagai komponen lainnya. Setiap bagian dari master silinder rem
memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda.

Berdasarkan cara kerjanya, maka terdapat dua jenis master silinder rem yang
banyak digunakan pada kendaraan. Kedua jenis master silinder rem yaitu

 Master Silinder Tandem, merupakan jenis master silinder yang memiliki


dua port dan dua piston didalamya. Keduanya berguna untuk memisahkan
kerja dari rem roda depan dan rem roda belakang. Master silinder tandem
memiliki kelebihan dibanding tipe tunggal. Apabila salah satu piston
macet maka satu piston yang lain masih dapat bekerja untuk mensuplai
tekanan hidrolik agar rem tetap bekerja.
 Master Silinder Tunggal, merupakan jenis master silinder yang memiliki
satu port dan satu piston didalamnya. Satu piston dan satu port tersebut
berfungsi untuk mensuplai tekanan fluida untuk keempat rem pada
kendaraan. Apabila piston macet maka keempat rem tidak dapat berfungsi.
Oleh karena itu dari segi keamanan, master silinder tunggal kurang.
Namun dari segi konstruki lebih ringkas sehingga menghemat tempat
untuk mobil berukuran kecil.

GAMBAR 2.23 Brake Master Cylinder

25
10. Booster Rem

Booster rem berfungsi sebagai assist atau pembantu yang akan meringankan
tenaga penekanan pedal rem. Booster rem berguna untuk melipatgandakan tenaga
pengereman yang dilakukan oleh pengemudi. Dengan begitu kaki tidak cepat lelah
ketika kondisi macet dan lain sebagainya.

Booster rem memanfaatkan kevakuuman dari intake manifold untuk membantu


menggerakkan push rod. Didalam booster rem terdapat membran yang akan
menarik pedal rem akan tetapi tidak sampai terjadi proses pengereman.

Membran ini yang akan menjadikan pembatas untuk memisahkan dua ruang yaitu
ruang vakum dan ruang tekan. Saat terjadi proses pengereman maka tekanan di
kedua ruang tersebut akan berbeda yang mana ruang vakum akan menghisap
membran dan membran akan mendorong pushrod untuk menekan piston pada
master silinder rem. Hal inilah yang akan menyebabkan tenaga untuk penekanan
pedal rem menjadi lebih ringan.

GAMBAR 2.24 Booster Rem

26
11. Selang Hidrolik

Selang hidrolik merupakan komponen rem cakram yang berupa selang yang
terbuat dari besi baja. Hal ini untuk mencegah terjadinya kebocoran serta
menahan tekanan dari minyak rem. Fungsi utama dari selang hidrolik adalah
untuk mendistribusikan tekanan fluida ke caliper agar terjadi proses pengereman

GAMBAR 2.25 Selang Hidrolik

12. Brake Fluid atau Minyak Rem

Brake fluid atau minyak rem yang memiliki fungsi sebagai media penghasil
tekanan untuk menggerakkan rem cakram. Tekanan ini yang akan mendorong
piston agar kampas rem dapat menekan cakram sehingga laju kendaraan dapat
berkurang atau berhenti.

Brake fluid terbuat dari bahan kimia yang memiliki berbagai karakteristik seperti
titik didih yang tinggi, titik beku yang rendah, tidak menghasilkan oksidasi, dan
berbagai karakteristik lainnya. Oleh karena itu dalam penggunaannya, minyak rem
terdapat berbagai jenis. Jenis DOT 3 dan DOT 4 merupakan jenis minya rem yang
banyak digunakan pada kendaraan.

27
13. Nipple Blade

Nipple blade adalah baut yang terdapat pada saluran caliper yang berguna pada
proses pembleedingan. Nipple blade berguna untuk mengeluarkan atau membuang
kandungan udara yang tersimpan pada saluran minyak rem.

Udara pada sistem pengereman akan menyebabkan rem ngempos. Hal ini
dikarenakan udara merupakan komponen yang dapat terkompresi. Selain itu udara
juga dapat menyebabkan oksidasi yang dapat membuat kerusakan pada komponen
sistem rem lainnya.

GAMBAR 2.26 Nipple Blade

Diatas merupakan pembahasan mengenai komponen rem cakram yang banyak


digunakan pada kendaraan. Terdapat berbagai komponen yang harus dipelajari
agar lebih mudah dalam proses perbaikan ketika rem cakram mengalami
kerusakan

28
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Objek Penulisan

Lokasi penelitian penulisan ini merupakan studi komparasi dengan


menganalisa atau teknik perbaikan sistem Rem mobil , dilakukan di Bengkel Alfa
Motor Yang akan menjadi objek penulisan ini adalah teknik

3.2 Sumber Data

Sumber data yang dapat digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
a). Data Primer
Data primer merupakan sebuah data yang dapat diperoleh secara langsung
dari pekerja/karyawan serta pengalaman praktik pada Bengkel Alfa Motor

b). Data Sekunder


Data sekunder merupakan data yang dapat diperoleh melalui literatur atau
pustaka yang diguanakan untuk menyusun tinjauan pustaka.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode-metode yang dapat digunakan dalam penulisan ini untuk memperoleh


data meliputi beberapa metode, diantaranya sebagai berikut:

a). Metode Observasi


Metode Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui objek
melalui pengamatan langsung sistem mekanisme kerja dengan jalan ikut
terjun langsung kelapangan.

b). Metode Interview


Metode interview merupakan metode yang dilakukan dengan cara tanya
jawab atau mewawancarai langsung mengenai hal-hal yang berkaitan

29
dengan instansi mitra, seperti pembimbing lapangan dan instruktur untuk
mendapatkan informasi terkait dengan materi
.
c). Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka ialah metode yang dapar digunakan untuk mencari data
melalui kepustakaan yang berkaitan langsung dengan judul penulisan yang
diambil.

3.4 Diagram Alir

Diagram Alir atau Bagan Arus atau dalam bahasa inggrisnya (flowchart) adalah
sebuah jenis diagram yang mewakili alogaritme, alir kerja atau proses, yang
menampakan langkah-langakh dalam bentuk simbol-sombil grafis, dan urutannya
dihubungkan dengan panah. Diagram ini mewakili ilustrasi atau penggambaran
penyelesaian masalah.

30
Diagram Alir

Start

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Sekunder Data Primer

Lokas ipenelitian pustaka

Kesimpulan

Selesai

31
BAB IV

HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Teknik Perbaikan rem cakram

Cara ganti kampas rem depan mobil - Pembongkaran atau servis rem cakram
mobil diperlukan ketika kita mau mengganti kampas rem yang disebabkan
mungkin rem bunyi karena wear limit kampas rem sudah bersentuhan dengan disc
brake. Mungkin ketika mobil melakukan pengereman karena permukaan kampas
rem licin dan mengkilap yang menyebabkan rem bunyi. Mungkin juga karena pen
kaliper macet yang menjadi penyebab rem bunyi sehingga di perlukan langkah
untuk membongkar dan ganti kampas rem cakram mobil.

4.2 Identifikasi kerusakan pada Rem cakram

1. Tidak Pakem dan Mengganjal

Kerusakan yang terjadi pada rem cakram dapat mempengaruhi kekuatan pada
rem ketika melakukanpengereman. Hal yang paling sering terjadi adalah rem
menjadi tidak pakem dan terasa mengganjal.Sehingga menyebabkan pengereman
menjadi semakin jauh dan lama untuk bisa berhenti. Untukmengetahui kondisi ini
maka lakukan pengecekan. Biasanya penyebab utamanya berasal dari kampasrem
yang sudah habis. Sehingga bagi pemilik mobil penting untuk mengetahui ciri
kampas rem mobilhabis. Kampas rem memiliki masa pakai yang berbeda sesuai
dengan spesifikasi dari pabrikan. Sehingga jika kampas rem memang sudah
mau habis, segera ganti dengan yang baru.

2. PEDAL REM RENDAH ATAU RINGAN


Kemungkinan sebab:
 Pad rem aus
 Kebocoran sistem rem
 Master silinder rusak atau ada uddara di dalam silinder rem
 Perapat piston rem aus atau rusak
 Penyetel otomatis rem belakang rusak

32
Cara mengatasi:

 Ganti pad/sepatu rem


 Perbaiki kebocoran
 Perbaiki atau ganti master silinder nya
 Lakukan pembuangan udara jika dalam master silinder terdapat udara
 Perbaiki silinder rem
 Perbaiki atau ganti penyetel rem

3. REM MACET
Kemungkinan sebab:
 Rem parkir slah penyetelan
 Kabel rem parkir macet
 Batang pendorong boster salah penyetelan
 Tegangan pegas pembalik lemah
 Saluran rem tersumbat
 Silinder roda atau piston kaliper macet
 Master silinder rusak
Cara mengatasi:
 Setel rem parkir
 Perbaiki seperlunya
 Setel batang pendorong
 Ganti pegas pembalik
 Ganti sepatu rem
 Ganti penyetel
 Perbaiki atau ganti master silinder

4. REM MENARIK KE SALAH SATU ARAH


Kemungkinan sebab:
 Tekanan udara ban salah

33
 Sepatu rem atau pad rem tercemar gemuk atau oli
 Pad rem menggeliat,aus atau berkaca
 Tromol atau piringan oleng
 Pegas pembalik rusak
 Silinder roda rusak
 Pad rem macet
Cara mengatasi:
 Periksa tekanan udara ban
 Periksa penyebab dan ganti sepatu rem atau pad rem
 Ganti tromol atau piringan
 Ganti pegas pembalik
 Perbaiki silinder rem

5. PEDAL BERAT,TETAPI PENGEREMAN KURANG


Kemungkinan sebab:
 Sepatu atau pad rem tercemar oli
 Sepatu rem menggeliat,pelapis rem aus,tromol aus
 Piston macet di dalam silinder
 Boster rem rusak
 Saluran rem tersumbat

Cara mengatasi:
 Periksa penyebab dan ganti sepatu rem atau pad rem jika sudah tidak layak
di gunakan
 Perbaiki silinder
 Perbaiki boster rem

6. TIMBUL SUARA MENJERIT ATAU KETUKAN BILA DI REM


Kemungkinan sebab:

34
 Sepatu rem lengket terhadap tromol/piringan
 Tonjolan backing plat aus
 Pegas penahan sepatu rem lepas atau kendor
 Baut pengikat backing plat kendor
 Busing peluncur aus
Cara mengatasi:
 Ganti dan lumasi tonjolan backingplate
 Ganti pegas penahan sepatu rem
 Kencangkan baut pengikat backingplate
 Ganti plat penahan pad
 Ganti busing peluncu

7. TIMBUL SUARA DERIT BILA DI REM


Catatan:
gesekan material rem tidak terpisah kan dari timbul nya suara atau panas dalam
melepasenergi,sehingga timbul nya suara berderit adalah normal,yg sering di
pengaruhi oleh kondisilingkungan.Misalnya:dingin,basah,panas,salju,lumpur
dll.timbul nya suara menderit ini bukan lah problem fungsi dan bukan
menunjukan ada nya penurunan daya pengereman
Kemungkinan sebab:
 Tromol dan pelapis rem,rotor dan pad aus atau tergores
 Pad rem kotor,tercemar dan berkaca
 Pedal rem atau batang pendorong boster salah penyetelan
 Shim anti derit lepas atau rusak
Kaliper berkarat Itu lah tadi sedikit penjelasan mengenai problem/masalah yg
biasa terjadi pada sistem rem

4.3 komponen komponen rem cakram

 Brake Caliper
 Brake pad atau kampas rem

35
 Brake disc atau piringan cakram
 Brake Caliper Braket
 Brake piston
 Brake piston seals
 Brake pedal atau tuas rem
 Reservoir tank
 Brake master Cylinder
 Boster rem
 Selang hidrolik
 Brake fluid atau minyak rem
 Nipple blade

4.4 alat dan bahan

1. Dongkrak untuk mengangkat roda depan


2. Kunci roda
3. Kunci pas,ring atau kunci shock 12 atau 14 untuk membuka baut pen
caliper
4. Track untuk mendorong piston rem

4.5 perawatan pada rem cakram

Rem piringan atau rem cakram sebetulnya jauh lebih mudah dalam hal perawatan
dan perbaikan.

Adapun langkah untuk perawatan dan perbaikan rem cakram mobil adalah sebagai
berikut:

4.6 melakukan perbaikan pada rem cakram

36
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang dapat berputar
bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram.
Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari
cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik.

4.7 Pemeriksaan kampas rem cakram

a) Mengangkat kendaraan menggunakan car lift atau dongkrak

GAMBAR 2.27 DONGKRAK kenadaraan

b) mengunakan jeck sten untuk menopang beban kendaraan

GAMBAR 2.28 JEKC STEN KENDARAAN

c) Sebelum melepas roda memeriksa apakah rem macet atau tidak dengan cara
memutar roda depan kemudian di rem, setelah di rem lalu kembali memutar
roda untuk memastikan rem tidak macet dan piston rem dapat kembali.

37
d) Melepas roda dan memeriksa ketebalan lapisan pada pad rem yaitu melalui
lubang pemeriksa pada silinder/caliper, dan mengganti pad rem apabila
ketebalan pad kurang dari batas minimumnya yang sesuai dengan
spesifikasinya dan apabila ketebalan pad rem masih di bawa ketebalan
minimum maka harus di ganti kanvas rem yang baru

 Ketebalan minimum : 3 mm
 Ketebalan standar : 8 mm
 Ketebalan sudah terpakai : 2,1 mm

GAMBAR 2.29 pengukuran ketebalan kampas

GAMBAR 2,30 ketebalan kampas sudah terpakai

38
GAMBAR 2.31 kampas baru

e) dari hasil pengukuran di atas yang sudah lewat dari ukuran minimum maka
dilakukan pergantian kanvas rem

4.8 Pergantian kanvas rem

1. Apabila keadaan rodanya sudah terlepas, maka langsung saja melepas


baut pengikat caliper rem, kemudian mengangkat caliper rem.
2. Melepas pad rem beserta plat peredam bunyi dari dudukannya.
3. Mengepres piston rem menggunakan alat pres piston.

39
GAMBAR 2.32 mengepres piston rem

 Perhatian :
4. Pada saat pengepresan piston, perhatikan ketinggian minyak rem pada
reservoir tank master silinder (meluap atau tidak).

GAMBAR 3.33 ketinggian minyak rem pada reservoir tank

5. Memasangkan plat peredam bunyi dan indicator keausan pad rem


pada pad rem yang baru

6. Memberikan WD pada bagian ujung-ujung pad rem dan pada bagian


permukaan pada rem yang bersinggungan dengan piston dan caliper
rem.

40
GAMBAR 3.34 memberikan WD pada piston dan caliper rem

7. Memasangkan pad rem pada dudukannya.

GAMBAR 3.35 pemasangan pad rem

8. Menurunkan caliper dengan hati-hati supaya boot (karet pelindung)


tidak rusak.

41
GAMBAR 3.36 menurunkan caliper rem

9. Memasangkan baut pengikat caliper.

2) Memeriksa kondisi cakram.

Cakram yang berkarat atau hitam pada permukaan gesek, harus digerinda
atau diganti baru. Permukaan gesek cakram yang beralur tidak
mempengaruhi fungsi rem.

3) Mengukur ketebalan piringan

 Ketebalan minimum : 17.0 mm


 Ketebalan standar : 18.0 mm
 Ketebalan sudah terpakai : 17. 2 mm

42
GAMBAR 3.37 piringan cakram

 Dari hasil pengukuran di atas maka piringan masih layak di gunakan

4) Memeriksa kondisi bushing, batang dan tabung penghantar dari kemungkinan


macet. Apabila macet, dengan segera membersihkan tabung penghantar dan
memberi cairan antih karat ( preston ) supaya tidak macet.

5) Merakit dan memasang caliper rem

 Memberi vet pada bagian-bagian berikut ini:


 Karet pelindung pen utama.
 Pen peluncur dan karet pelindung.
 Perapat piston/seal piston dan piston.
 Karet pelindung piston.
 Memasang karet pelindung piston rem dan ring pengunci.
 Setelah caliper rem terakit maka memasang pad rem pada dudukanya.
Sebelum memasang pad rem, melumasi bagian ujung dan permukaan
pad rem yang bersinggungan dengan caliper rem.
 Memasang caliper rem dengan cara memasang dua baut pengikat
caliper rem.
 Memasang selang saluran minyak rem yang menuju ke caliper rem.

43
 Menambahkan minyak pada reservoir tank sampai batas ketinggian
maksimal kemudian melakukan langkah pembuangan udara pada
system rem.
 Memasang roda dan mengecek kembali apakah rem macet atau tidak
setelah dilakukan langkah pembongkaran.

GAMBAR 3.38 pemasangan ban

4.9 pengujian rem cakram

Dari hasil pemeriksaan kanvas rem di atas maka untuk pengujian nya,
mengunakan cara manual yaitu memutar ban mengunakan tangan ke arah
yang searah untuk mendengar bunyi piringan cakram apakah masi
bunyi ,misalkan dalam pengetesan masi bunyi maka di lakukan
pembongkaran pada caliper rem untuk mengepres Kembali piston rem , jika
tidak ad bunyi maka pemasangan nya benar dan siap di pakai pengendara

4.10 Identifikasi kerusakan pada Rem tromol

1. Pedal Rem Terasa Dalam

Jika pedal rem diinjak terasa dalam, berarti ada yang tidak beres dengan
sistem pengereman tromol. Jika mengalami hal ini, biasanya disebabkan oleh
kondisi brake pad atau tromol yang sudah mulai tipis dan perlu diganti.

44
Namun bisa juga penyebabnya adalah karena terjadi rembesan pada wheel
cylinder tromol atau bisa juga karena setelan rem tangan yang sudah mulai
tinggi dan harus disetel ulang.

Perlu diperhatikan, rem terlalu dalam merupakan awal dari gejala rem blong,
biasanya para pengguna enggan memperbaiknya. Hal ini dapat menyebabkan
rem semakin dalam dari waktu ke waktu, hingga terjadi kasus rem blong yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan.

2. Timbul Bunyi

Tanda selanjutnya yang menjadi alarm rem tromol sudah mengalami


kerusakan adalah munculnya bunyi berdecit setiap kali pedal rem diinjak.
Bunyi ini akan semakin terasa ketika menginjak pedal rem saat mobil melaju
di kecepatan 60 hingga 80 km/jam.

3. MobilTerasaBergetar

Tanda ketiga adanya getaran saat menginjak rem. Biasanya, getaran tersebut
akan semakin terasa keras saat sedang melajut pada kecepatan tinggi.

Terkadang memperbaiki rem tromol bisa dengan cara dibubut untuk


menghemat biaya yang harus dikeluarkan. Namun jika kondisinya sudah
terlalu parah, tetap harus diganti dengan yang baru.

Itulah beberapa tanda yang bisa dikenali untuk mengetahui kondisi rem
tromol. Jangan pernah mengganggap remeh tanda-tanda yang muncul,

4. 11 komponen komponen rem tromol

 Backing plat
 Silinder roda
 Spatu rem dan kampas
 Retrun spring dan lower spring
 Brake shoe holder
 Brake shoe adjuster

45
 Parking brake lever
 Drum/rem tromol
 Parking brake cable

4.12 Alat dan bahan

A. Bahan

1. Mobil Toyota Avanza

GAMBAR 3.39 kendaraan

B. Alat

 1. Kunci roda
 2. Dongkrak
 3. Kunci pas 10-11
 4. Kertas amplas
 5. Tang
 6. Obeng
 7. Jangka sorong
 8. Majun (kain lap)
 9. Kompressor

46
 10. Pengaman (balok)
 11. Slang

GAMBAR 3.40 kompresor

GAMBAR 3.41 peralatan kunci-kunci

47
GAMBAR 3.42 peralatan kunci-kunci

GAMBAR 3.43 dongkrak

48
GAMBAR 3.44 jekstan

4.13 Proses Pembongkaran rem tromol

Bongkar pasang rem tromol - pada ulasan ini akan membahas mengenai cara
membongkar dan memasang rem tromol pada (mobil Toyota avanza 1,5 G CVT).
pada pemasangan dan pembongkaran rem tromol

1. Melepaskan Ban Belakang


2. Kendorkan mur roda sebelum menaikkan kendaraan dengan
dongkrak. Siapkan balok kayu atau lebih baik menggunakan
jack stand untuk menjaga kendaraan tetap di atas.
3. Lepaskan roda dari dudukan tromol
4. Memakai palu untuk mengetok tromol dari sisi menyilang , jika
tromol macet dan susah terlepas ,maka di gunakan baut 13 untuk
membuka tromol secara perlahan
5. Melepaskan pegas pengembali mengunakan obeng atau neptang
6. Melepaskan pegas penahan rem mengunakan neptang
7. Lepaskan kanvas rem yang lama

49
4.14 Proses pemasangan Rem Tromol
1. Memasang silinder roda
2. Berikan water fight sealent ke silinder roda lepaskan plug cup dari pipa rem
dan pasangkan pipanya
3. Pasangkan silinder roda ke back plate dan kencangkan bautnya
4. Sambungkan pipa rem ke silinder roda dan kencangkan murnya
5. Pasang plug cup ketempatnya
6. Memasang shoe
7. Rakitlah part yang telah silepas sebelumnya
8. Pasangkan penahan spring dengan menekan dan memutarkan pin penahan
9. Memasang tromol rem
10. Untuk mendapatkan celah maximum antara shoe dengan tromol masukan
obeng antara rod dan ratchet kemudian tekan ke bawah
11. Pasang tromol sesudah memastikan bahwa tidak ada kotoran dan oli
didalamnya
12. Selesai melakukan pemasangan tekan pedal rem dengan beban 30 kg beberapa
kali untuk memperoleh celah antara tromol dengan shoe
13. Pasangkan roda dan kencangkan mur-murnya
14. Periksa untuk memastikan apakah tromol dapat berputar dengan bebas (tidak
tertahan oleh shoe) turunkan dongkrak

4.15 Perawatan Rem Tromol


 Mengganti kanvas rem yang sudah aus
 Bila kanva sudah tidak memenuhi standart/limit, maka kanvas harus
diganti dengan yang baru.
 Membleeding minyak rem
 Minyak rem yang kurang/kecil tekananya menyebabkan pengereman
kurang baik karena terdapat gelembung udara di dalam reservoir/selang,
sehingga minyak rem harus di bleeding.

4.16 pemeriksaan bagian komponen Rem Tromol

50
1. Master silinder

GAMBAR 3.45 master silinder

Pada bagian ini yaitu memeriksa dan menambahkan minyak rem,pemeriksaan


minyak rem meliputi, warna dan tinggi dari permukaan minyakrem yang ada di
reservoir tank harus dalam keadaan baik dan layak pakai. Hasil dari
pemeriksaan pada reservoir tank tersebut adalah jumlah minyakrem pada mobil
Toyota Avanza tersebut kurang dari batas yang ditentukan. Darihasil
pemeriksaan di atas, maka penambahan minyak rem pada reservoir tank
dilakukan sesuai dengan viskositas dan ketentuan pada sistem rem, dankalau hal
ini tidak segera di atasi maka pengereman yang di hasilkan tidakakan bisa
bekerja secara maksimal, dikarenakan minyak rem yang di tekan menuju wheel
cylinder kurang dari batas limit,

51
2. Pemeriksaan Tromol

GAMBAR 3.46 pemeriksaan tromol

Pemeriksaan pertama adalah memeriksa diameter dalam pada tromol dengan alat
jangka sorong maka dari hasil pemeriksaan penulis tromol tersebut hanya
dibersihkan dengan udara bertekanan tinggi untu kmembuang kotoran atau
debu sisa pengereman. Kemudian pemeriksaan dilanjutkan ke bagian fisik
dari tromol tersebut periksalah kemungkinan ada kerusakan pada bagian-bagian
tertentu dari tromol tersebut misal tromol terjadi karat, dan bisa retak dan
sebagainya, pada tromol rem mobil Toyota Avanza yang penulis periksa. Pada
bagian tersebut tidak terjadi keretakan atau yang lainnya. Dari hasil
pemeriksaan tersebut tromol cukup di cuci menggunakan air supaya tromol
bersih. Kemudian keringkan dengan udara bertekanan tinggi pada bagian tromol
tersebut

3. Pemeriksaan Ketebalan Kampas

GAMBAR 3.47 pemeriksaan ketebalan kampas


Pengukuran yang dilakukan pada kanvas adalah memeriksa ketebalan
kanvas dengan alat jangka sorong, hasil pengukuran kanvas yang terdapat pada

52
kendaraan tersebut masih dalam keadaan standar yaitu 3,92 mm, dengan ukuran
yaitu limit 1,0 mm, standar 8,0 mm maka dari hasil pemeriksaan penulis, kanvas
tersebut hanya dibersihkan dengan menggunakan kertas amplas dan setelah itu
dibersihkan juga dengan udara bertekanan tinggi untuk membuang kotora

4. Pemeriksaan Wheel Silinder

GAMBAR 3.48 pemeriksaan whel silinder

Pemeriksaan wheel cylinder masih baik atau tidaknya dapat dilakukan


dengan menekan pedal rem, kemudian secara bersamaan periksa dengan cara
menekan piston pada wheel cylinder menggunakan jari tangan dan kemudian
rasakan piston bergerak maju atau tetap dan melihat kebocoran yang ada
pada wheel cylinder. Setelah melakukan pemeriksaan pada wheel cylinder
tersebut, diperoleh hasil oleh penulis yaitu piston terdorong . Untuk
komponen dari wheel cylinder masih dalam keadaan normal dan tidak
terlihat kebocoran minyak pada bagian wheel cylinder

53
5. Pemeriksaan Pegas Pengembali

GAMBAR 3.49 pemeriksaan pegas pengembali

Dalam pemeriksaan kali ini yaitu pegas pengembali. Ini bertujuan mengetahui
bahwa pegas tersebut masih bisa mengembalikan sepatu rem pada posisi semula.
Karena komponen ini berfungsi sebagai penahan sepatu rem agar tetap dalam
posisinya dan mengembalikan sepatu rem ke posisi semula saat pedal rem sudah
tidak di tekan. Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan cara melihat fisik dari pegas
tersebut atau dengan cara menarik darisisi pegas tersebut. Setelah melakukan
pemeriksaan pada bagian tersebut tidak mengalami kerusakan atau keausan pada
pegas tersebut.

6.Pemeriksaan pegas penahan sepatu rem

GAMBAR 3.50 pemeriksaan pegas penahan spatu rem

54
Pemeriksaan pegas penahan sepatu rem bertujuan mengetahui kerusakan
yang terjadi pada pegas penahan tersebut, karena fungsi daripegas ini
adalah sebagai penahan sepatu rem agar tetap pada posisinya atau tetap berada
pada dudukan backing plate, karena jika pegas ini rusak dan tidak bisa menahan
sepatu rem lalu kemudian rem dioprasikan maka kanvas rem tidak bisa bekerja
secara stabil, pemeriksaan pegas ini juga meliputi paku dan mangkok pengunci
sepatu rem. Dari hasil pemeriksaan komponen rem yang ada pada mobil
Toyota Avanza tersebut penulis mendapatkan bahwa pegas penahan
sepatu rem dan komponen perlengkapannya masih bagus dan masih
layak dipakai karena belum terdapat keausan atau kerusakan pada pegas
penahan, paku, maupun mangkok pengunci pegas sepatu rem tersebut.

7. Proses bleending minyak rem

GAMBAR 3.51 proses bleending minyak rem

Dalam proses ini bertujuan untuk memulihkan kinerja dari rem tersebut, dan untuk
mengetahui adanya udara yang terjebak pada minyak rem yang ditekan Dalam kasus
ini mobil tersebut mengalami gangguan pada saat pengereman, pengereman pada
mobil Avanza ini tidak akan terjadi bila mana pedal rem hanya ditekan sekali injakan saja
rem ini akan bekerja

apabila pedal rem ditekan beberapa kali, dan bisa disimpulkan minyak rem pada mobil
tersebut pada saat bekerja atau ditekan ada udara yang ikut tercampur hal ini disebabkan
oleh kurangnya minyak rem yang ada pada reservoir tank

55
1. Pertama yang dilakukan untuk melakukan proses ini adalah memasang slang ke
baut

pembuang

2. Lalu siapkan wadah untuk menampung minyak yang akan keluar padaproses bleeding

Mulailah proses dengan awalan menekan pedal rem berkali-


kali,kemudian setelah itu tahan pedal rem dan kendorkan baut pembuangan yang
ada pada wheel cylinder maka minyak akan keluar melalui slang yang sudah
dipasang sebelumnya dan masuk ke wadah, kemudian kalau memang adaudara
yang terjebak pada minyak udara ini juga akan ikut keluar berbentuk gelembung
udara. Setelah itu kencangkan baut pembuangan tadi kemudian lepas pedal rem,
dan lakukan proses ini berkali-kali sampai gelembung udara benar-benar
tidak ada lagi.

Dari hasil proses bleeding yang telah dilakukan ternyata terdapat gelembung
udara yang ikut keluar bersama minyak melalui slang, jadi dapat disimpulkan
gangguan rem tersebut adalah pada saat pengereman yang ditekan bukan
minyak saja ternyata terdapat gelembung udara yang ikut ditekan oleh karana
itu saat pengereman harus ditekan berkali-kali.

8. Penyetelan cela sepatu rem

GAMBAR 3 52 penyetelan cela spatu rem

56
Hal yang tidak kalah penting dalam pengecekan ini agar rem tromol bisa bekerja
secara maksimal adalah dengan menyetel celah sepat rem,penyetelan ini
bertujuan untuk mengasih celah kanvas rem dengan tromol sesuai kebutuhan atau
kerenggangan antara kanvas dengan tromol agar pada saat pengereman kanvas
rem langsung bersinggungan dengan tromol.

Dari hasil pemeriksaan posisi atau celah kanvas rem dengan tromol masih
kurang tepat persinggungannya maka pada saat proses pengeremanrem tidak
dapat bekerja secara maksimal, penyetelan bisa menggunakan obeng lalu
putar perlahan gear yang ada disilinder penyetel sepatu rem.Setelah itu
untuk mengecek persinggungan kanvas rem tersebut yaitudengan memutar
tromol sampai terjadi adanya persinggungan antara kanvas dengan tromol
kemudian setelah itu putar gear penyetel kembali untukmemberi celah
sedikit agar kanvas rem tidak bersinggungan terus menerus.

4.17 Perbaikan rem tromol

1 menganti kanvas rem yang sudah haus, bila kanvas sudah tidak memenuhi
standar/limit, maka kanvas harus diganti dengan kanvas yang baru

2 membleending minyak rem, minyak rem yang kurang/kecil tekanannya


menyebabkan pengereman kurang baik karena terdapat banyak gelembung
udara di dalam resivor/selang sehingga minyak rem harus di bleending

4.18 pengujian rem tromol

Dari hasil pemeriksaan kanvas rem di atas maka untuk pengujian nya,
mengunakan cara manual yaitu memutar ban mengunakan tangan ke arah
yang searah untuk mengejek kemacetan terhadan rem tromol apakah masi
macet misalkan dalam pengetesan masi mengalami kemacetan pada putaran
maka di lakukan pembongkaran pada penyetel rem untuk menyetel Kembali
ukuran spatu rem , jika tidak ad bunyi maka pemasangan nya benar dan siap
di gunakan pengendara

57
GAMBAR 3.52 pengujian rem

58
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan pengujian dan perbaikan pengereman di Alfa motor dapat di


ambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Hasil pengecekan pengereman maka dapat di tentukan komponen apa saja yang
sudah melebihi batas nilai standart seperti kampas rem cakram, sepatu rem tromol,
seal piston, pengunci sepatu rem dan seal master caliper

b. Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas
dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga
putarannya akan melambat, dengan demikian laju kendaraan menjadi pelan atau
berhenti dikarenakan adanya kerja rem.

c. Spesifikasi sistem pengereman harus mengganti komponen rem, sperti kampas


rem cakram 1,5mm dari plat dudukan, sepatu rem tromol 1 mm, seal piston sudah
keras dan pecah, pengunci sepatu rem sudah berkarat dan seal master kaliper
pecah serta keras.

5.2 Saran

Sebagai masukan agar kerja serta hasil kerja yang lebih baik, penulis memberikan
saran

sebagai berikut:

a. Saat melakukan pembelian sperpart harus yang ori dan lebih teliti membeli
sperpart yang lebih bagus

b. Projeck selanjutnnya pengereman harus digati dengan sistem rem cakram serta
mengganti rem tangan dengan hidraulik.

c. Memperbaiki pipa aliran minyak rem supaya teratur.

d. Melakukan pembongkaran rem harus memkai K3 seperti sarung tangan,sepatu


safety dan wearpack

59
DAFTAR PUSTAKA

Ageng, Maulana, DKK., 2013, Model Dinamika Pada Sistem Pengereman

Mobil, Universitas Pancasila, Srengseng Sawah, Jagakarsa Jakarta.

Bambang, Yudhi S., 2015, Rancang Bangun Sistem Transmisi, Kemudi, Dan

Pengereman Mobil bensin, Institut Teknologi, Semut Abang .

Habibi, M, Harus Laksana G., 2010, Perancangan Alat Uji Sistem Rem Dan

Detail Drawing Komponen Rem Mobil Multiguna Pedesaan, Institut

Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Hardianto, I Hoo Yung S., 2008, Kinerja Rem Tromol Terhadap Kinerja Rem

Cakram Kendaraan Roda Dua Pada Pengujian Stasioner, Universitas

Kristen Petra Surabaya, Surabaya

Albertus kristiadi. (28 oktober 2016).rem cakram daya pengereman lebih baik
dari pada rem trmol pada mobil .lks otomotif.

Sekolahkami. (2020). Mengenal 13 komponen rem cakram pada mobil. (n,d,).

60

Anda mungkin juga menyukai