Anda di halaman 1dari 19

MENYUSUN POLICY BRIEF

Oleh : Hanief Arief


DIREKTORAT KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MANUSIA KEPENDUDUKAN DAN KEBUDAYAAN
DEPUTI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN – BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
FUNGSI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

DIREKTORAT KEBIJAKAN EKONOMI,


DIREKTORAT KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN DAN PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN MANUSIA DIREKTORAT KEBIJAKAN POLITIK HUKUM REGIONAL
KEPENDUDUKAN DAN KEBUDAYAAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN DIREKTORAT KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP , KEMARITIMAN, SDA
PERENCANAAN MAKRO DAN ANALISIS
STATISTIK
DAN KETENAGANUKLIRAN
FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG
KESEHATAN DAN GIZI POLITIK, KEPEMILUAN DAN FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG
FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG
MASYARAKAT KOMUNIKASI KEUANGAN NEGARA, ANALISIS MONETER PANGAN DAN PERTANIAN
JASA KEUANGAN DAN BUMN
FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG
FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG REFORMASI BIROKRASI DAN FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG KEHUTANAN DAN
AGAMA, PENDIDIKAN DAN APARATUR NEGARA
PERDAGANGAN INVESTASI DAN KOMERSIALISASI SUMBERDAYA
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL AIR
KEBUDAYAAN
FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG
PENGEMBANGAN UMKM, INDUSTRI FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG
FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KELAUTAN DAN PERIKANAN
FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG HUKUM, HAM DAN REGULASI
PENDIDIKAN TINGGI DAN FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG
IPTEK POLITIK, KEPEMILUAN DAN KOMUNIKASI SUMBERDAYA ENERGI
FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG
MINERAL DAN PERTAMBANGAN
POLITIK LUAR NEGERI DAN
FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG KERJASAMA PEMBANGUNAN FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG
KEPENDUDUKAN DAN INTERNASIOANL KEPENDUDUKAN, JAMINAN SOSIAL FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG
PERLINDUNGAN SOSIAL, DAN KETENAGAKERJAAN
KETENAGANUKLIRAN
KELUARGA PEREMPUAN,
ANAK, PEMUDAN DAN OLAH FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG
FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG
RAGA PERTAHANAN DAN FUNGSI KEBIJAKAN BIDANG
PENGEMBANGAN REGIONALI
KEAMAMAN KEANTARIKSAAN

By DKPBRIN
Rapat Koordinasi
Rapat Kerja, Rapat Konsolidasi
Audiensi Dan Rapat Pimpinan
Presentasi
KOMUNIKASI • Semua ini hanyalah media
KEBIJAKAN Lobby Pidato, bukan tujuan,jangan salah
LISAN Rekaman focus;
• Bentuk-bentuk komunikasi
ini bersifat Komplementer
(saling melengkapi) bukan
subsitutif (saling
KOMUNIKASI
KEBIJAKAN menggantikan)
• Komunikasi lisan adalah
Policy bagian dari kempetensi
Telaah Memo
politis, sedangkan
Staf
komunikasi tertulis bagian
TERTULIS dari kompetensi analisis.
• Komunikasi bertujuan untuk meningkatkan koordinasi, Executive
berbagi informasi dan pemuas kebutuhan sosial. Dengan Summary
demikian komunikasi dapat mendukung pencapaian tujuan Sumber : Tri Widodo, 2022
organisasi apabila komunikasi dalam organisasi berjalan
secara efektif dan efisien. (Cook & Hunsaker (2007)

Naskah Policy
• Komunikasi merupakan salah satu variabel penting yang
Akademik Brief
mempengaruhi implementasi kebijakan publik, komunikasi
sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dari
implementasi kebijakan publik. (Agustino, 2006)
BENTUK
KOMUNIKASI
KEBIJAKAN

Sumber :
Pedro Arias, 2016
Policy Advocacy : From Research To Polycy Messages
Ilustrasi ALUR KOMUNIKASI RAPAT
PROSES KEBIJAKAN VISI DAN MISI
KABINET/RATAS
(TOP DOWN)
EXECUTIVE
ORDER PENYELESAIAN
DEWAN MASALAH PEMBANGUNAN NASIONAL
KEPALA BRIN
PENGARAH
ADMINISTRATIVE
EXECUTIVE ORDER ORDER REKOMENDASI
KEBIJAKAN

DEPUTI KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
ORGANISASI RISET
ADMINISTRATIVE DAN PUSAT RISET
ORDER

DIREKTORAT
SEKTOR RAPAT
PIMPINAN
ADMINISTRATIVE MELAKUKAN
ORDER KOREKSI PENAJAMAN
KOORDINATOR RAPAT RAPAT
PROCESS OF POLICY
FUNGSI DIREKTORAT KEDEPUTIAN SUMBER : DIOLAH DARI
ANALYSIS AND RIANT NUGROHO
FORMULATION COPYRIGHT DEPUTI KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
RPJPN/RPJMN
RENSTRA KL
PEMBANGUNAN MANUSIA
KEPENDUDUKAN DAN KEBUDAYAAN
2024 - 2045
POLITIK HUKUM PERTAHANAN
KEBUTUHAN DAN KEAMANAN
POLICY PROBLEM
KEBIJAKAN MASALAH APA
YANG DIHADAPI?
EKONOMI KETENAGA KERJAAN PENGHUBUNG
DAN PENGEMBANGAN REGIONAL
KE PEMBUAT KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN LINGKUNGAN POLICY OUTCOMES
HIDUP KEMARITIMAN, SDA, APA HASIL YANG TELAH
TARGET LUARAN/ DAN KETENAGA NUKLIRAN DICAPAI?
QUICK RESPONSE
POLICY PERFORMANCE DEPUTI KEBIJAKAN
BAGAIMANA NILAI/KINERJA PEMBANGUNAN KEMENTERIAN
DARI HASIL KEBIJAKAN?
 USULAN KAJIAN STRATEGIS KOORDINATOR
YANG MENDUKUNG PENCAPAIAN POLICYMAKER
TARGET PEMBANGUNAN PRIORITAS POLICY ALTERNATIVES
ISU STRATEGIS NASIONAL ALTERNATIF APA YANG
TERSEDIA UNTUK PECAHKAN
 MEMBERIKAN DAMPAK SIGNIFIKAN MASALAH?
TERHADAP MASYARAKAT
PENELITIAN DAN PENGKAJIAN PERUMUSAN KEBIJAKAN
POLICY RECOMENDATION DALAM PENYUSUNAN KOLABORASI PEMBANGUNAN SEKTORAL
REKOMENDASI
ALTERNATIF MANA/TINDAKAN APA YANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN
ARAH KEBIJAKAN PERLU DILAKSANAKAN UNTUK
PEMBANGUNAN MEMECAHKAN MASALAH NASIONAL

SCIENCE BASED POLICY PENGUNGKIT KEBIJAKAN BERBASIS SAINS


FOKUS BRIN :
MENJADI PENYEDIA REKOMENDASI KEBIJAKAN
(NASIONAL, SEKTORAL) BERBASIS RISET DAN KAJIAN
ILMIAH DI BIDANG TERKAIT;
MANAJEMEN QUICK RESPONSE ANALYSIS
KEBIJAKAN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT UNTUK KEBUTUHAN
DIREKTORAT PEMBANGUNAN MANUSIA KEPENDUDUKAN DAN KEBUDAYAAN
INFORMASI CEPAT
POLICY BRIEF

LEVEL 1

BANK
ISSUES

SUMBER DATA SEKUNDER RPJPN – RPJMN


KRITERIA ISU-ISU
2022 - 2045

LEVEL 2 Pimpinan mereview QRA yang masuk


untuk dianalisis mana yang akan LEVEL 3
menjadi TOPDOWN untuk didalami
TINDAK LANJUT : dan menjadi usulan masukan Jika Quick Response Analysis
QUICK RESPONSE rekomendasi kebijakan sesuai membutuhkan kajian mendalam,
maka dibutuhkan review pakar (OR/PR)
ANALYSIS kebutuhan mendesak
internal dan eksternal dan stakeholder terkait

Untuk konsumsi publik perlu approval pimpinan, jika tidak dipublikasi ke publik maka dimasukan ke dalam BANK ISSUES
PERBEDAAN POLICY BRIEF, POLICY PAPER DAN POLICY MEMO

(Heryana, 2020) Irawati, E. et al. Modul Pelatihan Lanjutan Analisis Kebijakan. (Lembaga Administrasi Negara RI, 2017).
APA ITU POLICY BRIEF?

Risalah kebijakan (policy brief) adalah tulisan ilmiah yang ringkas dan berfokus pada isu kebijakan tertentu serta menawarkan alternatif solusi atas permasalahan kebijakan yang
membutuhkan perhatian cepat dari pembuat kebijakan (Peraturan LAN No 28 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Analis Kebijakan)

Policy brief adalah ringkasan dari analisis terhadap suatu kebijakan yang ditujukan untuk level penentu kebijakan tertinggi dan bertujuan mengidentifikasi
isu-isu tertentu, serta membuat pilihan kebijakan, bukti-bukti baru, dan rekomendasi baru bagi kebijakan yang akan dirancang. PB disusun sangat ringkas
namun memiliki kemampuan menjelaskan serta memiliki ragam bentuk dokumen seperti Technical Note, Policy Note, Evidence Brief, Research Snapshot dan
sebagainya; Heryana, 2020, Dagenais, C. & Ridde, V. Policy brief as a knowledge transfer tool: to “make a splash” your policy brief must first be read. Gac.
Sanit. 32, 203–205 (2018).
MENGAPA POLICY BRIEF?
Policy Brief ditulis
• Policy Maker atau pembuat kebijakan atau keputusan
membutuhkan informasi yang berkualitas sebagai Sebelum ada kebijakan, Policy Brief diarahkan untuk
memberi ide untuk menyusun kebijakan yang relevan
basis kebijakannya untuk menyelesaikan masalah; sesuai kebutuhan;

• Policy Maker membutuhkan data dan informasi yang


Kebijakan dalam proses legislasi untuk menjadi sebuah
spesifik, secara singkat, ditulis dengan Bahasa non kebijakan publik, Policy Brief diarahkan untuk membentuk
teknis lugas dan to the poin dan mudah menangkap persepsi atau mnggalang dukungan untuk suatu kebijakan
yang akan disahkan;
poin-poin atau intisarinya;

• Ada rekomendasi kebijakannya dan implikasinya; Saat Kebijakan dilaksanakan, Policy Brief diarahkan
bagaimana melaksanakan kebijakan (implementasi) dan
mengidentifikasi tantangan dan hambatan dilapangan;

Saat berada dalam fase evaluasi kebijakan, Policy Brief


diarahkan untuk menilai dan mengkritisi suatu kebijakan
dilhat dari hasil yang telah dicapai;

Sumber : Ilham Akhsanu Ridlo


https://orcid.org/0000-0001-5751-366

Sumber : Tri Widodo, LAN


FAKTOR GAP ANTARA RISET DAN POLICY MAKER (Dwiyanto, 2012)
PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK

TEMPLATE POLICY BRIEF


INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI ANALIS KEBIJAKAN

KOMPONEN PENJELASAN
Judul 1) menarik sehingga pembaca menjadi ingin mengetahui lebih lanjut.
2) memunculkan minat pembaca. 3) singkat dan jelas mewakili
substansi isi tulisan.
Ringkasan Eksekutif 1) terdapat faktor-faktor yang menjadi akar masalahnya. 2) mengapa
masalah tersebut perlu/strategis. 3) bagaimana solusi untuk
menyelesaikan masalah tersebut. 4) siapa yang menjadi subjek
dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
Pendahuluan 1) terdiri dari beberapa kalimat ringkas akan tetapi menarik
minat untuk membaca keseluruhan. 2) mengungkapkan urgensi dari
topik yang diangkat
Deskripsi Masalah 1) spesifik langsung ke inti permasalahan. 2) terukur disertai bukti-
bukti yang memadai (evidence- based). 3) analisis (apa, di mana,
siapa, mengapa, dampak/efek)
Rekomendasi 1) spesifik memberikan solusi terhadap permasalahan yang
diangkat. 2) terukur, dalam arti solusi yang ditawarkan sesuai dengan
kemampuan pemangku kepentingan (stakeholder) serta
didukung oleh faktor-faktor yang ada. 3) alternatif (disertai analisis
singkat, metode penentuan/
pemilihan dan gambaran singkat alternatif yang dipilih)
Apendik jika diperlukan
Refrensi Dituliskan sesuai dengan standar penulisan
KERANGKA : PENDAHULUAN
Hal-hal yang menjadi perhatian dalam kerangka pendahuluan, dimana kita meyakinkan pembaca bahwa isu
yang dipilih menarik dan penting dan perlu pilihan kata yang tepat serta gaya penulisan yang digunakan
antara lain :
1. Sampaikan pada pembaca, mengapa topik ini penting dan menarik;
2. Jelaskan seperti apa situasinya dan seberapa mendesak masalahnya;
3. Nyatakan tujuan policy brief;
4. Ditulis dengan gaya yang menarik perhatian, bukan seperti menulis laporan;
Tentunya dalam konteks ini, menarik tidaknya policy brief jika ditulis tergantung dari cara bagian pengantar
di tulis, dan bisa saja pembaca dapat saja merasa bahwa :
1. Isu yang disampaikan tidak menarik atau tidak penting;
2. Isunya menarik, namun tidak penting;
3. Isunya penting, tetapi tidak menarik;
4. Isunya penting dan menarik;
Bagaimana cara menuliskan bagian pendahuluan yang jelas?
Dalam konteks ini, tujuan dari policy brief harus disampaikan secara jelas didalam naskah policy brief. Dengan
pengertian, tujuan yang dimaksud adalah apa harapan dari penulis policy brief setelah pembaca selesai
membaca policy brief ini.

Hal penting lainnya yang perlu disampaikan dalam pendahuluan terkait dengan kebijakan apa yang sedang
disoroti, tentunya hal tersebut harus disampaikan secara jelas, seperti
1. Apakah kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, propinsi, kabupaten kota atau lembaga;
2. Sebutkan nomor peraturan kebijakannya, artinya penulis policy brief tahu siapa yang akan di tuju dan target
yang akan diberikan rekomendasi kebijakannya;
3. Berikan gambaran mengenai :
a. Permasalahan yang ada, apa permsalahannya, mengapa permasalahan ini terjadi;
b. Siapa yang terkena dampak paling besar dalam permasalahn ini;
c. Siapa yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah ini;
d. Apa tantangan dan hambatan dalam mengatasi permasalahan;

Diolah dari sumber : Ilham Akhsanu Ridlo https://orcid.org/0000-0001-5751-366


BAGIAN DESKRIPSI MASALAH
Dalam bagian ini dibahas mengenai :
1. Menyajikan ringkasan fakta dan bukti yang dihimpun dan ditemukan;
2. Menjelaskan masalah dan konteks;
3. Menjelaskan metode penelitian dan analisis;
4. Metode atau pendekatan yang digunakan, serta bagaimana teknik pengumpulan data dan analisisnya;
5. Hasil Temuan Dan Diskusi yang didapat ditulis dengan Bahasa yang mudah dipahami, dan
berisikan tentang inti masalah dan disertai dengan bukti-bukti dan analisis serta dampaknya;
6. Nilai tambah dari policy brief ini tidak saja pada data yang disajikan, namun mengolah data menjadi
informasi yang penting dan bermanfaat untuk kebijakan;
Dalam konteks penulisannya, sebaiknya tidak diharapkan membahas terlalu teknis atau istilah-isltilah yang
sulit dipahami oleh pengambil kebijakan atau policy maker dan fokus pada manfaat yang didapat serta
peluang yang tersedia.

BAGIAN ALTERNATIF SOLUSI


Dalam bagian ini, setiap luaran yang dihasilkan dari analis kebijakan memiliki manfaat bagi policy maker
atau pengambil keputusan, antara lain :
1. Terkait dengan fungsi advokasi, policy brief mengadvokasi policy maker untuk mengambil langkah
tertentu dalam mengatasi masalah;
2. Fungsi ekplorasi, policy brief memberkan beberapa solusi alternatif kebijakan yang berbeda dalam
mengatasi masalah, tentunya hal ini akan memudahkan policy maker mengambil keputusan yang paling
tepat; informasi yang disampaikan harus seimbang, objektif tanpa memihak;
MEMBUAT
REKOMENDASI KEBIJAKAN
Rekomendasi kebijakan policy brief
merupakan saran atau hasil yang
spesifik dan terukur dan memberikan
solusi terhadap permasalahan
terhadap permasalahan yang
diangkat. Tentunya, berisikan
gambaran singkat alternatif-alternatif
solusi dan disertai analisis singkat dan
metode penentuannya.

Tentunya, rekomendasi yang


disampaikan harus bersifat praktis,
jelas dan sistematis serta jangan
normatif sesuai dengan kontek
masalah yang dibahas.
KEUNGGULAN POLICY BRIEF
KARAKTERISTIK POLICY BRIEF KREDIBEL

FOCUSED
PRACTICAL AND FISIBLE
Seluruh aspek dalam policy brief
Argumen yang dikembangkan dalam policy brief harus focus pada pencapaian tujuan
harus didasarkan pada hal-hal yang benar-benar untuk memuaskan target audience
terjadi, selain itu rekomendasi yang ditawarkan
PROFESIONAL NOT ACADEMIC
juga mudah diterapkan oleh audience
Audience policy brief lebih
berkepentingan terhadap perspektif
PROMOTIAL penulis tentang masalah dan solusi
yang berbasis pada bukti-bukti ilmiah
Tampilan dokumen policy brief harus yang diterapkan dalam proses
mengesankan dan menarik minat pengumpulan data-data
target audien untuk membacanya

POLICY
ACSESIBLE BRIEF EVIDENCED BASED
Dokumen policy brief harus mudah Yang diharapkan audience dari policy
digunakan oleh audience brief, selain argument yang rasional,
juga dukungan bukti adanya
permasalahan dan konsekuensi dari
pemilihan terhadap solusi tertentu

UNDERSTANDABLE
LIMITED
Policy brief mesti mudah dipahami,
baik dari segi kejelasan dan Kare factor ruang yang terbatas,
kesedehanaan Bahasa, maupun dari policy brief mesti di fokuskan hanya
penjelasan alasan yang SUCCINT pada satu masalah tertentu saja
dikembangkan didalamnya Policy brief tidak memerlukan banyak
halaman, cukup 2-4 halaman yang
memuat sekitar 1500 kata
Sumber : Tri Widodo LAN
MENGHASILKAN KEBIJAKAN YANG UNGGUL
TERIMA KASIH
www.brin.go.id

Anda mungkin juga menyukai