Anda di halaman 1dari 12

KEGIATAN PEMANFAATAN LAHAN DAN FASILITAS SEKOLAH

SESUAI KAIDAH-KAIDAH PERLINDUNGAN DAN


PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Oleh

Kelompok 8

Anggota : Dicky Wijaya (06091381823954)

Indah Intan Sari (06091281823017)

Listyana Oktami (06091381924070)

Dosen Pengampu : Dr. Rahmi Susanti, M.Si

Susy Amizera SB, S.Pd., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Kegiatan
Pemanfaatan Lahan dan Fasilitas Sekolah Sesuai Kaidah-Kaidah PPLH”. Pada makalah ini
kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan referensi dan pengarahan dari berbagai
pihak dan sebagian berdasarkan pengalaman pribadi sewaktu SMA. Oleh sebab itu, dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Palembang, 09 Oktober 2021

Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanfaatan lahan dan fasilitas sekolah secara efektif sangat diperlukan untuk
mendukung kegiatan pembelajaran yang baik. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah
pemanfaatan lahan kosong dengan menjadi taman toga, pembuatan taman toga, merawat dan
mengembangkan taman toga. Selain menjadikan lahan kosong menjadi taman toga masih
banyak lagi pemanfaatan lain yang bisa dilakukan seperti dengan membuat greenhouse,
hidroponik dan tempat sampah terpisah antara sampah organic dan sampah non organik.
Pemanfaatan lahan dan fasilitas sekolah yang sesuai dengan kaidah-kaidah PPLH
dilaksanakan secara partisipatif dan berkelanjutan. Setiap warga sekolah memiliki kewajiban
untuk ikut berperan baik itu kegiatan membuat inovasi pada lahan kosong maupun dengan
cara ikut merawat dan menjaga fasilitas yang sudah ada.
Oleh karena itu pengamatan kegiatan pemanfaatan lahan dan fasilitas sekolah yang
sesuai dengan kaidah-kaidah PPLH ini perlu dilakukan untuk menciptakan lingkungan
sekolah yang peduli lingkungan, menciptakan suasana yang nyaman dan membantu
peningkatan proses belajar dan mengajar.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah “Bagaimana Kegiatan Pemanfaatan
Lahan dan Fasilitas Sekolah Sesuai Kaidah-Kaidah PPLH?”

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui Kegiatan Pemanfaatan Lahan dan Fasilitas
Sekolah Sesuai Kaidah-Kaidah PPLH.

1.4 Manfaat
Makalah yang lakukan ini diharapkan dapat bermanfaat agar kita lebih mengetahui dan
memahami kegiatan Pemanfaatan Lahan dan Fasilitas Sekolah Sesuai Kaidah-Kaidah PPLH.
BAB II
PEMBAHASAN
Lahan sekolah merupakan suatu daerah atau tanah disekitar lingkungan sekolah yang
bisa dimanfaatkan oleh warga sekolah seperti untuk kepentingan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan
pelaksanaan suatu usaha dan merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
melakukan atau memperlancar kegiatan disekolah.

Pemanfaatan lahan dan fasilitas sekolah yang sesuai dengan kaidah-kaidah PPLH
dilaksanakan secara partisipatif dan berkelanjutan. Setiap warga sekolah bertanggung jawab
untuk menjaga dan memelihara lahan dan fasilitas yang ada disekolah. Dalam melaksanakan
tanggung jawab untuk menjaga lahan dan fasilitas sekolah tentunya harus dilaksanakan
secara berkelanjutan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

A. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

Standar Implementasi Pencapaian

Melaksanakan kegiatan Memanfaatkan lahan dan 80 % warga sekolah


perlindungan dan fasilitas sekolah sesuai memanfaatkan lahan dan
pengelolaan lingkungan kaidah-kaidah fasilitas sekolah sesuai
hidup yang terencana bagi perlindungan dan kaidah-kaidah PPLH antara
warga sekolah. pengelolaan LH (dampak lain ; pemeliharaan taman,
yang diakibatkan oleh toga, rumah kaca (green
aktivitas sekolah). house), hutan sekolah.
pembibitan, kolam,
pengelolaan sampah, dll.
B. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

Standar Implementasi Pencapaian

Ketersediaan sarana dan Menyediakan sarana Tersedianya 6 (enam)


prasarana pendukung yang prasarana untuk mengatasi sarana prasarana untuk
ramah lingkungan. permasalahan lingkungan mengatasi permasalahan
hidup di sekolah. lingkungan hidup di
sekolah sesuai dengan
standar sarana dan
prasarana Permendiknas no
24 tahun 2007, seperti : air
bersih, sampah (penyediaan
tempat sampah terpisah,
komposter), tinja, air
limbah atau drainase, ruang
terbuka hijau, kebisingan
atau getaran atau radiasi,
dll
Menyediakan sarana Tersedianya 6 (enam)
prasarana untuk sarana prasarana
mendukung pembelajaran pendukung pembelajaran
lingkungan hidup di lingkungan hidup, antara
sekolah. lain; pengomposan,
pemanfaatan dan
pengolahan air, hutan/
taman/ kebun sekolah,
green house, toga, kolam
ikan, biopori, sumur
resapan, biogas, dll
Contoh pemanfaatan lahan dan fasilitas sekolah yang sesuai dengan kaidah-kaidah
PPLH berdasarkan pengalaman di sekolah menengah atas:

A. SMA N 1 JEBUS

1. Lahan yang dijadikan taman untuk tempat pembelajaran outdoor, berkumpul, dan
meminimalisir polusi udara.

2. Greenhouse untuk menanam dan merawat berbagai macam tanaman.

3. Lahan dimanfaatkan untuk tempat budidaya madu kelulut untuk program


kewirausahaan sekolah.

4. Adanya lahan untuk menanam tanaman yang dilakukan per-kelas dengan tanggung
jawab merawat tanaman tersebut oleh masing-masing anggota kelas atau biasa disebut
taman kelas atau pojok toga.

5. Adanya lahan untuk pojok kompos yang digunakan untuk pembuatan kompos.

6. Lahan yang digunakan untuk kolam ikan.

7. Lahan digunakan untuk pembuangan akhir sampah dari berbagai kotak sampah yang
diletakan disetiap koridor sekolah dan gedung lainnya.

8. Adanya kutipan dan kalimat motivasi tentang menjaga dan peduli lingkungan.

9. Lahan yang digunakan untuk pembuatan IPAL (Instalasi Pembuangan Akhir Limbah)
terdiri dari 8 titik memiliki sekat yang berguna untuk menyaring kotoran yang
terhubung dari setiap aliran air di SMA N 1 Jebus.

10. Lahan digunakan untuk pembuatan sumur resapan yang memiliki 6 titik sumur resapan
yang berfungsi untuk mengendalikan banjir, mencegah terjadinya genangan air, dan
sebagai konservasi air tanah.

11. Lahan digunakan untuk bibit lokal.

12. Terdapat biopori

13. Pemanfaatan lahan untuk berbagai tanaman disertai plank barkot untuk mempermudah
mencari informasi tentang tanaman tersebut.
14. Terdapat tempat sampah yang diberi 5 warna yaitu merah (sampah bahan berbahaya),
kuning (sampah anorganik), hijau( sampah organik), biru (sampah kertas/ daur ulang),
dan putih (sampah sisa makanan).

B. SMA N 7 BANYUASIN

1. Lahan sekolah yang dijadikan tempat untuk menanam tanaman obat seperti jeruk nipis,
serai dan jahe.

2. Lahan yang dibuat sebagai kolam ikan.

3. Gerbang masuk sekolah tepatnya dipinggir jalan utama di buat dengan beberapa taman
kecik yang ditanami berbagai bunga.

4. Ada tulisan atau banner motivasi dan rujukkan untuk menjaga dan melestarikan
lingkungan sekolah.

5. Terdapat aliran air (selokkan) disetiap ruangan baik itu ruang kelas atau ruang lainnya

6. Setiap kelas diberi tempat untuk mencuci tangan agar menjaga kesehatan setiap
individu siswa.

7. Lahan disetiap depan ruang kelas diberi taman kecil untuk siswa menanam tanaman
seperti bunga, tanaman herbal dan lain sebagainnya.

8. Sebagian lahan dimanfaatkan untuk dijadikan kebun sekolah yang didalamnya


ditanami buah tahunan agar bisa diproduksi dan dinikmati sekolah seperti mangga,
pisang, jambu,dan lainnya.

9. Adanya lahan yang dibuat untuk tempat duduk siswa santai atau berdiskusi.

10. Terdapat tempat sampah yang memiliki 2 warna warna merah untuk sampak organic,
dan biru untuk sampah anorganik.

C. MAN 1 BANYUASIN

1. Lahan yang lumayan kecil namun dijadikan sebagai greenhouse.

2. Lahan yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman rempah.

3. Memiliki lahan tanaman disetiap kelas.


4. Memiliki lahan dan membuat tempat khusus untuk pembuatan kompos.

5. Lahan yang digunakan untuk kolam ikan.

6. Memiliki westafel disetiap depan kelas.

7. Terdapat biopori.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemanfaatan lahan dan fasilitas sekolah yang sesuai dengan kaidah-kaidah PPLH ini
perlu dilakukan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang peduli lingkungan, menciptakan
suasana yang nyaman dan membantu peningkatan proses belajar dan mengajar. Pemanfaatan
lahan dan fasilitas sekolah yang sesuai dengan kaidah-kaidah PPLH dilaksanakan secara
partisipatif dan berkelanjutan. Setiap warga sekolah bertanggung jawab untuk menjaga dan
memelihara lahan dan fasilitas yang ada disekolah. Dalam melaksanakan tanggung jawab
untuk menjaga lahan dan fasilitas sekolah tentunya harus dilaksanakan secara berkelanjutan
untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Suprinto & Hakim, M.S. 2014. Penyuluhan Penanaman dalam Polybag. Jurnal Inovasi dan
Kewirausahaan. Vol.3 No.3 Hal 159163 pp.
Tim Adiwiyata Tingkat Nasional. 2011. Panduan Adiwiyata: Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan. Jakarta Timur: Asdep Urusan Penguatan Inisiatif Masyarakat Deputi
Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementrian
Lingkungan Hidup.
Utami, Asih. 2020. Pemanfaatan Lahan Kosong Sekolah Sebagai Taman Tanaman Obat
Keluarga. Palangkaraya: Jurnal Pangabdhi.
LAMPIRAN

Gambar. Lahan untuk pembelajaran outdoor Gambar. Greenhouse

Gambar. Budidaya madu kelulut Gambar. Taman depan kelas

Gambar. Pojok kompos Gambar. Kolam ikan

Gambar. Tempat sampah Gambar. Kalimat motivasi tentang lingkungan


Gambar. IPAL Gambar. Sumur resapan Gambar. Tanaman+keterangan

Gambar. Tanaman toga Gambar. Selokan Gambar. Taman pinggir sekolah

Gambar. Tempat cuci tangan Gambar, Kebun sekolah Gambar. Biopori

Anda mungkin juga menyukai