Anda di halaman 1dari 8

SDN KEBUN

BUNGA 5
Selasa, 14 Mei 2013

Kajian Lingkungan Hidup SDN Kebun


Bunga 5
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


       Lingkungan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Terjaganya lingkungan
menjadikan kualitas hidup manusia lebih baik. Kenyataan yang dihadapi saat ini adalah
terjadinya kemerosotan kualitas lingkungan hidup.Faktor penyebabnya antara lain yaitu kegiatan
manusia yang mencemari lingkungan hidup dan mengekploitasi sumber daya alam. Pemanfaatan
sumber daya alam tanpa memperhatikan daya dukung lingkunga dan fungsi ekologi telah
merusak kelestarian lingkungan.
       Budaya hidup selaras dengan alam telah diajarkan secara turun temurun dalam masyarakat.
Namun seiring derasnya arus globalisasi yang berimbas pada pola hidup konsumtif pada
masyarakat, budaya itu kini telah semakin menipis. Budaya mencintai lingkungan sejak dini
dapat sitanamkan di lingkungan keluarga dan sekolah. Siswasejak dini diperkenalkan pada krisis
lingkungan, seperti perubahan iklim dan pemanasan global
       Penanaman fondasi pendidikan lingkungan seharusnya dilakukan sejak dini, agar peserta
didik memiliki pemahaman tentang lingkungan hidup. Pendidikan lingkungan hidup yang ada di
sekolah diharapkan mampu mendidik siswa agar berperilaku peduli terhadap lingkungan           
Untuk memberikan dasar hukum yang kuat tentang usaha pemerintah dan lembaga swadaya
masyarakat dalam melaksanakan pelestarian alam maka di buat peraturan perundang-undangan
tentang lingkungan UU RI No.5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan
ekosistemnya. Dan juga  dirumuskannya tujuan pendidikan lingkungan hidup menurut UNCED
adalah sebagai berikut: Pendidikan lingkungan Hidup (environmental education – EE) adalah
suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap
lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat
yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk
bekerja sama , baik secara individu maupun secara kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai
masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru [UN - Tbilisi, Georgia -
USSR (1977) dalam Unesco, (1978)].
       Sumber daya alam merupakan potensi utama dalam pelaksanaan pendidikan lingkungan
hidup. Indonesia merupakan salah satu negera yang memiliki sumber daya alam yang sangat luar
biasa. Pengelolan yang benar terhadap sumber daya alam kita, merupakan jaminan kelangsungan
hidup yang lebih baik dimasa mendatang.
Artinya :
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan
berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
(Q.S Al A’raaf 56)
       Bila sejak dini anak-anak sudah diajarkan dengan pemahaman yang baik akan lingkungan
hidup maka pendidikan lingkungan hidup sekolah akan berjalan dengan baik dan mendapat
sambutan yang baik dari anak didik dan Pada akhirnya kerusakan dan permasalahan lingkungan
yang terjadi akibat aktifitas kehidupan sehari-hari dapat dikurangi atau bahkan dihindarkan.
Sehingga sumber daya alam yang ada bisa terus dilestarikan dan akhirnya bisa dinikmati dan
diwariskan kepada generasi mendatang.
B. Tujuan
                 Tujuan pelaksanaan program kajian lingkungan hidup ini adalah :
1.      Terciptanya sekolah yang berwawasan lingkungan sehingga menjadi contoh bagi masyarakat
sekitar minimal bagi warga sekolah.
2.      mendorong dan membentuk sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu
berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan
bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.
3.      Memberikan pengetahuan bagi warga sekolah tentang pentingnya kelestarian lingkungan
sehingga mampu memanfaatkan lingkungan sekitar menjadi sesuatu yang memiliki nilai
ekonomis yang tinggi

C.  Metode Pelaksanaan


            Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah :
1.    Analisis Konteks (SWOT)
Melakukan analisa berdasarkan strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oppurtunity
(peluang),threath (ancaman).
2.    Participation Method ( partisipasi)
Partisipasi siswa menjadi elemen penting. Siswa dan seluruh warga sekolah ikut berperan aktif dalam
kegiatan kelestarian lingkungan hidup
3.    Action Method (aksi)
            Warga sekolah terutama siswa melakuakan kegiatan atau gerakan peduli lingkungan seperti
membuat kompos, penanaman pohon, pemilahan sampah, dan lain-lain sehingga lingkungan
sekolah atau sekitar sekolah terjaga kelestariannya.

BAB  II
ANALISIS KONTEKS (SWOT)

A.    Analisis Potensi dan Kekuatan/Kelemahan Sekolah


     

No. Potensi Kekuatan Kelemahan


1. Jumlah siswa 310 orang √
2. Dukungan dari komite Sekolah √
3. Dukungan dari pihak terkait seperti BLH √
Kota Banjarmasin, Dinas Kebersihan
Kota, Dinas Pertamanan kota, Dinas
Pertanian Kota, Dinas Kesehatan Kota,
Pemerintah Daerah, Green School, 
POLDA.
4. Sebagian siswa tidak memiliki
pengetahuan tentang hal yang berkaitan √
dengan kelestarian lingkungan hidup
Sebagian siswa Kurang tertanam
5. kebiasaan membuang sampah  pada tidak
tempatnya √
6. Sekolah sudah ada penghijauan namun
belum maksimal
7. Pemanfaatan air buangan yang kurang √
maksimal
8. Sampah yang belum dikelola dengan √
benar

B.     Analisis Peluang dan Tantangan

No. Keadaan Nyata Peluang Ancaman

1 Air kotor √
2  Polusi √
3 sampah √

B. Manfaat
1.        Bagi sekolah, akan tercipta sekolah yang  hijau, asri dan nyaman
2.        Bagi siswa, pengetahuan tentang pentingnya kelestarian lingkungan hidup tentunya akan
bertambah dan dapat menjadi suatu kebiasaan.
3.        Bagi masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa betapa pentingnya kelesterian
lingkungan (menjadi masyarakat sadar lingkungan
BAB III
PELAKSANAAN KAJIAN

1.        Merubah kelemahan (weakness) menjadi kekuatan (strength)


            Dari analisis yang telah dilakukan maka terdapat kelemahan sekolah dalam pelestarian
lingkungan hidup yaitu, Sebagian siswa tidak memiliki pengetahuan tentang hal yang berkaitan
dengan kelestarian lingkungan hidup, Sebagian siswa Kurang tertanam kebiasaan membuang
sampah  pada tempatnya, Sekolah sudah ada penghijauan namun belum maksimal Pemanfaatan
air buangan yang kurang yang belum dimanfaat secara maksimal, sampah yang belum dikelola
dengan benar. Kelemahan yang ada di atas dapat dijadikan sebagai kekuatan dengan jalan
melakukan metode aksi (action method) yang dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah terutama
siswa SDN Kebun Bunga 5 Banjarmasin dan metode partisifasi (partisifation method) yang
melibat seluruh warga sekolah dan bahkan di lingkungan luar sekolah sehingga dibuatlah suatu
perencanaan waktu dan kegiatan aksi sebagai berikut :

NO KEGIATAN WAKTU TEMPAT

1 Menyusun KTSP (Dokumen. 1) Senin,10 Sept 2012 SDN Kebun Bunga 5

Pembuatan Silabus dan RPP


2 Kamis, 3 Sept 2012 SDN Kebun Bunga 5
(Dokumen. 2)
Aksi : Bersin, setiap SDN Kebun Bunga 5
Melakukan aksi “Bersin “ (bersih
hari ketika masuk dan di lingkungan
3 dan indah) dan Juber (Jumat
dan pulang sekolah, masyarakat sekitar
Bersih)
Juber, setiap jumat (Juber)
Penanaman seribu pohon yang
SDN Kebun Bunga 5
bekerja sama dengan Dinas Kamis,
4 dan di Komp. Asrama
Pertamanan Banjarmasin, POLDA 14 Februari 2013
POLRI
Kal-Sel, BLH Banjarmasin
Membuat keramba ikan patin,
5 20 Januari 2013 SDN Kebun Bunga 5
nila, gurami

6 Membuat penyaringan air 29 Januari 2013 SDN Kebun Bunga 5

Membuat kompos 28 Januari 2013 SDN Kebun Bunga 5


Membuat kerajianan dari sampah
non organik seperti plastik , kain 7-12 Januari 2013 SDN Kebun Bunga 5
perca, kaleng, botol, dan lain-lain

            Semua rencana kegiatan tersebut di atas telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
baik dari waktu, tempat dan tema kegiatan.. Hal ini tak lepas dari peran serta seluruh warga
sekolah di SDN Kebun Bunga 5 Banjarmasin beserta pihak – pihak dan instansi terkait yang
telah mendukung dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan, Dinas Badan Lingkungan Hidup, Dinas
Kebersihan, Dinas Pertamanan, Kota Banjarmasin dan POLDA Kal – Sel

2.        Merubah ancaman (threath) menjadi peluang (opportunity)


                        Ancaman yang terjadi di sekolah atau lingkungan sekitar sekolah adalah air sisa
buangan /kotor, polusi, sampah. Ancaman (threath) yang ada di atas dapat dijadikan sebagai
peluang (opportunity)dengan jalan melakukan metode action (aksi)dan juga partisifasi
(partisifation) yang melibat seluruh warga sekolah dan bahkan di lingkungan luar sekolah dengan
waktu dan kegiatan aksi sebagai berikut :
 a.    Air Kotor
Air kotor buangan dari selokan atau bahkan dari air sanitasi yang tertampung disamping sekolah
dibuat tiga buah keramba ikan yaitu ikan patin, nila, dan gurami, selain itu air tersebut juga
dialirkan ke tempat penyaringan air sehingga air tersebut bersih kembali dan bisa dimanfaatkan.
  
b.     Polusi
            Polusi udara adalah ancaman bagi kelestarian lingkungan namun hal tersebut bisa dijadikan
sebagai peluang dengan melakukan penghijauan. SDN Kebun Bunga 5 Banjarmasin telah
melaksanakan penghijauan secara maksimal dengan cara melakukan aksi Penanaman
Seribu Pohon yang bekerjasama dengan pihak – pihak yang terkait seperti Dinas Pertamanan
Banjarmasin, POLDA Kal-Sel, BLH Banjarmasin.
Foto kegiatan Penanaman seribu pohon
   c.         Sampah
            Salah satu ancaman yang bisa dijadikan peluang untuk SDN Kebun Bunga 5 adalah sampah.
Sampah yang ada terutama botol plastik, kaleng, (sampah anorganik) bias dimanfaatkan dan
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Di SDN Kebun Bunga 5, siswa membuat kerajinan dari
plastik bekas, kain perca, dan kaleng bekas sehingga menjadi sesuatu yang berdaya jual, selain
itu siswa juga melakukan composting (sampah organik) sehingga sampah yang telah mengalami
pengomposan dapat dijadikan pupuk.

BAB IV
                  PENUTUP
A.      Kesimpulan
Kajian tentang pengelolaan lingkungan yang ada di SDN Kebun Bunga 5 Banjarmasin
meliputi kelemahan sekolah dalam pelestarian lingkungan hidup yaitu, Sebagian siswa tidak
memiliki pengetahuan tentang hal yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan hidup, Sebagian
siswa Kurang tertanam kebiasaan membuang sampah  pada tempatnya, Sekolah sudah ada
penghijauan namun belum maksimal Pemanfaatan air buangan yang kurang atau belum
dimanfaat secara maksimal, sampah yang belum dikelola dengan benar. Kelemahan tersebut di
atas dapat dijadikan sebagai kekuatan dengan jalan melakukan metode aksi (action method) yang
dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah terutama siswa SDN Kebun Bunga 5 Banjarmasin dan
metode partisifasi (partisifation method) yang melibat seluruh warga sekolah dan bahkan di
lingkungan luar sekolah.
Ancaman yang terjadi di sekolah atau lingkungan sekitar sekolah adalah air sisa buangan
/kotor, polusi, dan sampah. Ancaman (threath) tersebut di atas dapat dijadikan sebagai
peluang (opportunity) dengan jalan melakukan metode aksi (action)dan juga partisifasi
(partisifation) yang melibat seluruh warga sekolah dan bahkan di lingkungan luar sekolah.
B.       Saran
1.      Diharapkan dengan adanya kegiatan dan kajian yang dilaksanakan dapat menigkatkan peran
serta sekolah dalam kelestarian lingkungan hidup
2.      Jadikan lingkungan sekitar kita sebagai tempat yang nyaman
3.      Perbaharui sampah untuk bisa dimanfaatkan, yang memiliki nilai ekonomis
Diposting oleh SDN KEBUN BUNGA 5 di 21.47 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Posting Komentar
Posting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
 ▼  2013 (9)
o ▼  Mei (1)
 Kajian Lingkungan Hidup SDN Kebun Bunga 5
o ►  April (8)
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya
SDN KEBUN BUNGA 5
SDN KEBUN BUNGA 5 ALAMAT : JL. A.YANI KM. 4,5 ASPOL BINA BRATA KOTA
BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Lihat profil lengkapku

Anda mungkin juga menyukai