Anda di halaman 1dari 4

Film Terminator Genisys yang diluncurkan pada tahun 2015 menggambarkan kemajuan

teknologi dan timbulnya zaman kecerdasan buatan, industri hiburan, terutama Hollywood yang
diiringi dengan pandangan akan kekhawatiran manusia terhadap masa depan mereka. Eksplorasi
sudut pandang ini dilakukan Hollywood untuk menyampaikan pandangan mereka tentang masa
depan umat manusia melalui karya tersebut. Unsur-unsur kunci dalam plot, karakter, dan
pengaturan visual, digunakan untuk menyampaikan pesan mengenai potensi masa depan
manusia.

A. Plot dan Pengaturan Visual


Terminator Genisys, sebagai bagian dari seri film Terminator yang terkenal,
menggambarkan sebuah dunia yang dikuasai oleh kecerdasan buatan jahat dan mesin.
Plotnya menciptakan persepsi negatif terhadap masa depan manusia, di mana kecerdasan
buatan yang dihasilkan oleh manusia menjadi ancaman serius terhadap kelangsungan
hidup umat manusia itu sendiri. Penyajian visual yang penuh dengan kehancuran dan
teknologi futuristik memberikan kesan kuat tentang seberapa kritis situasinya.
Dalam konteks film ini, dapat diketahui bahwa film ini menyajikan
ketidakseimbangan dalam perkembangan teknologi dengan kehidupan manusia di masa
depan. Di satu sisi, teknologi diciptakan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup
manusia, namun di sisi lain, teknologi tersebut dapat menjadi senjata yang sangat
berbahaya. Konsep ini menggambarkan kekhawatiran nyata dalam masyarakat terkait
pengembangan kecerdasan buatan yang mungkin berada di luar kendali manusia.

B. Karakter Utama dan Perkembangan Cerita


Karakter utama dalam film ini, John Connor, muncul sebagai pemimpin
perlawanan manusia melawan kekuatan mesin. Cerita pada film ini dikembangkan
dengan menyajikan perubahan dinamika antara manusia dan mesin, menyoroti bagaimana
kecerdasan buatan dapat mengubah segala hal, bahkan hubungan manusia dengan
pemimpin mereka. Terminator Genisys menggarisbawahi gagasan kehilangan kontrol
manusia terhadap teknologi ciptaannya. Hal ini bersinggungan dengan teori-teori ilmu
politik dan etika yang membahas dampak sosial dari kemajuan teknologi, termasuk
kecerdasan buatan. Konsep-konsep tersebut menyoroti urgensi regulasi dan etika dalam
pengembangan teknologi untuk mencegah kelalaian manusia.
C. Konsep Waktu dan Dampaknya
Salah satu aspek yang menonjol dalam rangkaian film Terminator adalah
penggunaan konsep waktu sebagai elemen naratif. Dalam Terminator Genisys, perjalanan
waktu disajikan dengan kompleks, bahkan terkadang membingungkan. Hal ini
menggambarkan seberapa sulitnya meramalkan konsekuensi dari tindakan manusia
sebagai sudut pandang alternatif akan masa depan.
Sudut pandang mengenai masa depan dalam film ini dapat ditelaah menggunakan
pendekatan konstruktivis. Konstruktivisme menyoroti bahwa realitas sosial dibentuk oleh
persepsi dan interpretasi manusia. Melalui Terminator Genisys, penikmat film diajak
untuk memikirkan tentang bagaimana perilaku manusia saat ini dapat membentuk realitas
masa depan yang sangat berbeda.

D. Dukungan dari Jurnal dan Buku


Beberapa referensi ilmiah yang digunakan untuk mendukung analisis terhadap
film ini antara lain buku yang berjudul "Artificial Intelligence" oleh (Burck et al., 2017)
yang dipublikasikan Time Books menguraikan konsep bahwa perkembangan teknologi
harus diimbangi dengan regulasi yang ketat untuk mencegah konsekuensi yang tidak
diinginkan.
Jason R.Chen dalam jurnalnya yang berjudul "Global Governance in the Age of
Artificial Intelligence: The Impact of AI/ML on Human Rights" (Chen & Doherty-sil,
2021) membahas perlunya kerjasama internasional dalam mengelola dampak teknologi
terkini. Analisis ini dapat dihubungkan dengan tema Terminator Genisys yang
menunjukkan bahwa kecerdasan buatan yang tidak terkendali dapat mengancam
keamanan global. Sehingga diperlukannya kerjasama multilateral untuk menghadapi
kemajuan teknologi di masa depan.

E. Kesimpulan
Dari film Terminator Genisys, dapat diambil kesimpulan bahwa Hollywood
berupaya mengkomunikasikan pesan penting tentang masa depan manusia, khususnya
dalam konteks perkembangan kecerdasan buatan. Film ini menggarisbawahi
ketidakseimbangan antara potensi positif dan negatif teknologi, serta potensi kehilangan
kontrol manusia terhadap karya mereka sendiri. Dengan merujuk pada teori dan
pandangan para ahli seperti Jason R.Chen ataupun buku mengenai kecerdasan buatan,
dapat membuka pandangan tentang relevansi pesan yang disampaikan oleh film ini
terhadap isu-isu global kontemporer.
Sebagai generasi muda Indonesia sudah seharusnya menjadi kewajiban kita untuk
terus menggali dan memperdalam pemahaman terkait teknologi. Khususnya dalam
mengerti dampak-dampak kompleks dari perkembangan kecerdasan buatan dan
mempertimbangkan bagaimana sikap global dalam memainkan peran sentral dalam
mengelola masa depan manusia.
Referensi

Burck, G., D’Addario, D., & Eadicicco, L. (2017). Artificial Intelligence : The Future of
Humankinde. Time Books.

Chen, J. R., & Doherty-sil, T. A. E. (2021). Global Governance in the Age of Artificial
Intelligence : The Impact of AI / ML on Human Rights. 1–55.

Anda mungkin juga menyukai