Anda di halaman 1dari 8

DINAMIKA KOMUNIKASI PADA ERA DIGITAL DAN BAGAIMANA PENGARUH

ARTIFICIAL INTELLIGENCE PADA BENTUK KOMUNIKASI KONTEMPORER

Dosen pengampu :

Romdhi Fatkhur Rozi,S.Sos.,M.Med.Kom.

Oleh:

Muhammad Arief Yudhistira

210110401048

PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS JEMBER

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era digital, dinamika komunikasi mengalami transformasi substansial,


mempengaruhi cara manusia berinteraksi dan menukar informasi. Hal ini merinci aspek kunci
yang memandu dinamika komunikasi pada era digital, dengan fokus pada karakteristik yang
membedakannya dari paradigma sebelumnya. Dengan hal tersebut menyebabkan terjadinya
perubahan signifikan dalam dinamika komunikasi serta memberikan kontribusi penting
terhadap pemahaman evolusi perilaku komunikasi dalam era digital. Perkembangan teknologi
dalam era digital telah memberikan dampak signifikan pada dinamika komunikasi manusia.
Transformasi ini juga diperkuat dengan kehadiran Artificial Intelligence (AI) dan
pengaruhnya pada bentuk komunikasi kontemporer.

Komunikasi kontemporer adalah fenomena yang mencerminkan dinamika interaksi


manusia dalam konteks zaman atau era saat ini. Istilah "kontemporer" merujuk pada
keberlangsungan dan relevansi suatu fenomena dengan perkembangan terkini. Dalam konteks
komunikasi, pendekatan ini mencakup penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
sebagai elemen utama. Dalam era komunikasi kontemporer, penekanan utama diberikan pada
penggunaan berbagai platform digital, media sosial, dan perangkat TIK lainnya. Komunikasi
melibatkan pertukaran informasi dalam format cepat, terhubung, dan seringkali menyeberangi
batas geografis. Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan LinkedIn menjadi
kanal utama bagi individu untuk berinteraksi, berbagi ide, dan membentuk jejaring sosial.

Penggunaan pesan instan melalui aplikasi seperti WhatsApp, Telegram, dan Line
semakin mendominasi komunikasi interpersonal, memberikan kemampuan untuk
berkomunikasi secara instan dan efisien. Sementara itu, podcast, YouTube, Netflix, dan Spotify
mencerminkan pergeseran preferensi konsumen terhadap konten audio dan visual yang dapat
diakses secara fleksibel. Dalam domain bisnis, komunikasi kontemporer diwakili oleh
penetrasi e-commerce, di mana transaksi dan interaksi pelanggan terjadi secara digital melalui
platform perdagangan elektronik. Perkembangan teknologi realitas virtual (VR) dan
augmented reality (AR) juga memberikan dimensi baru dalam pengalaman komunikasi,
dengan aplikasi di berbagai sektor, termasuk pendidikan dan hiburan. Dengan demikian,
komunikasi kontemporer mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap kemajuan teknologi
dan perubahan dinamika sosial, yang membentuk cara orang berinteraksi dan berkomunikasi
pada masa kini. Pendekatan ini mengakui pentingnya memahami perubahan dalam konteks
komunikasi yang terus berkembang seiring dengan perubahan zaman.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran dan Pengaruh AI Teori Komunikasi pada film Her (2013)

Film Her (2013) yang disutradarai oleh Spike Jonze mengeksplorasi hubungan antara
manusia dan teknologi, khususnya dalam konteks kecerdasan buatan (AI). Dalam film ini, AI
diwujudkan dalam bentuk sistem operasi cerdas yang bernama Samantha, yang di-dubbing
oleh Scarlett Johansson. Dari hasil analisis setelah menonton film Her (2013), terdapat
beberapa aspek utama yang disimpulkan yakni,

1. Pemberdayaan Komunikasi Emosional:

AI dalam film berperan sebagai agen pemberdayaan emosional dengan kemampuan


mengenali dan merespons emosi manusia, memungkinkan terbentuknya ikatan
emosional yang kompleks antara karakter utama dan kecerdasan buatan.

2. Personalisasi dan Adaptasi:

AI menawarkan pengalaman komunikasi yang sangat personal dengan kemampuan


belajar dan menyesuaikan diri dengan preferensi individu, menciptakan interaksi yang
disesuaikan dan relevan.

3. Komunikasi Multisensori:

Film menciptakan pengalaman multisensori dalam komunikasi, menyoroti peran


penting AI dalam mengintegrasikan aspek suara, konteks, dan pengenalan lingkungan
untuk menciptakan pengalaman komunikasi yang holistik.

4. Pemahaman Kontekstual dan Respon Cepat:

AI ditampilkan memiliki kemampuan untuk memahami konteks dan merespons secara


cepat, memberikan dimensi kecerdasan buatan yang mendukung dialog yang lebih
alami dan efisien.

5. Penggalian Identitas dan Eksplorasi Hubungan:


Peran AI memberikan landasan untuk eksplorasi identitas dan hubungan,
memunculkan pertanyaan filosofis seputar batasan dan kompleksitas komunikasi
antara manusia dan kecerdasan buatan.

6. Tantangan dan Konflik dalam Komunikasi:

Film menggambarkan tantangan dan konflik etis yang mungkin muncul dalam
komunikasi manusia-AI, memberikan refleksi mendalam tentang implikasi sosial dan
psikologis dari integrasi teknologi AI.

7. Perubahan Dinamika Sosial:

Film Her merinci perubahan dalam dinamika sosial yang terjadi seiring adopsi
teknologi AI, menyoroti respons dan tanggapan masyarakat terhadap hubungan
manusia dengan kecerdasan buatan.

Secara keseluruhan film ini tidak hanya menghadirkan gambaran konseptual dari implikasi
teknologi AI dalam komunikasi kontemporer, tetapi juga merinci kompleksitas dan nuansa
hubungan antara manusia dan AI yang dibawa oleh film Her. Film ini juga memberikan
wawasan mendalam mengenai dampak teknologi AI dalam membentuk cara manusia
berkomunikasi dan berinteraksi dalam konteks masa kini dan masa depan.

B. Peran dan Pengaruh AI menurut Teori Komunikasi pada film Ex Machina

Film Ex Machina mengeksplorasi dinamika kompleks antara manusia dan kecerdasan buatan,
terutama melalui karakter humanoid AI bernama Ava. Dari hasil analisis yang telah dilakukan
setelah menonton film ini, analisis ini menggabungkan aspek-aspek teori komunikasi untuk
memberikan wawasan mendalam tentang peran dan pengaruh kecerdasan buatan dalam film
Ex Machina. Analisis teoritis ini juga memberikan kontribusi pada pemahaman mengenai
bagaimana AI dapat mempengaruhi dinamika komunikasi antarmanusia dan manusia dengan
entitas buatan (AI). Berikut merupakan beberapa aspek yang mempengaruhi:

1. Teori Komunikasi Simbolik:

Karakter Ava, sebagai entitas AI, menggunakan simbol dan bahasa untuk
berkomunikasi dengan manusia. Peran simbolisme dalam interaksi Ava dengan
karakter manusia memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana AI
memahami dan menyampaikan makna.
2. Teori Komunikasi Interpersonal:

Dinamika interpersonal antara Ava dan karakter manusia, khususnya pembuatnya,


Nathan, mencerminkan kompleksitas hubungan antara manusia dan kecerdasan
buatan. Film mengeksplorasi konsep hubungan antarpribadi yang rumit dan
pergeseran kekuatan dalam komunikasi.

3. Teori Komunikasi Organisasi:

Dalam konteks organisasi, kehadiran AI seperti Ava menimbulkan pertanyaan etis


tentang kekuasaan dan kontrol. Pembuat AI, Nathan, memainkan peran organisasional
penting dalam dinamika komunikasi yang berdampak pada seluruh naratif film.

4. Teori Komunikasi Semiotika:

Melalui elemen visual dan linguistik, Ex Machina menyajikan semiotika komunikasi


yang kuat. Peran AI dalam film ini memberikan contoh bagaimana tanda dan simbol
digunakan untuk menyampaikan makna dalam konteks kecerdasan buatan.

5. Teori Komunikasi Teknologi:

Dalam menggambarkan interaksi antara manusia dan AI, film ini menggarisbawahi
dampak teknologi terhadap cara kita berkomunikasi. Implikasi teknologi pada
pembuatan dan interpretasi pesan komunikatif menjadi pusat perhatian.

6. Teori Komunikasi Bahasa Tubuh:

Meskipun karakter Ava pada film ini memiliki wujud humanoid, kemampuan AI untuk
mengkomunikasikan emosi dan niat melalui bahasa tubuh menjadi titik penelitian
yang menarik. Film ini menyajikan pemahaman bahwa komunikasi bukan hanya
terbatas pada bahasa verbal.
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah memiliki dampak yang signifikan pada
dinamika komunikasi dalam berbagai konteks, termasuk dalam interaksi antarmanusia dan
manusia dengan teknologi. Era digital dan dengan kehadiran AI telah mengubah paradigma
komunikasi manusia. Komunikasi menjadi lebih cepat, terhubung, dan cenderung lebih
terpersonal. Dalam konteks film Her dan Ex Machina, AI diperankan sebagai agen
komunikasi yang dapat merespons emosi, mempersonalisasi interaksi, dan memberikan
dimensi baru pada dinamika hubungan antara manusia dengan AI. Peran AI mencakup
pemberdayaan emosional dan pengalaman multisensori dalam komunikasi. AI mampu
membaca dan merespons emosi, menciptakan pengalaman yang lebih kaya dan mendalam.
Kehadiran AI juga mempengaruhi dinamika sosial dan dunia pekerjaan. Otomatisasi
tugas-tugas rutin dapat meningkatkan efisiensi, tetapi juga menciptakan pertanyaan tentang
perubahan dalam struktur pekerjaan dan kehidupan sosial.

Dalam konteks film Her dan Ex Machina, film ini mengeksplorasi konsep identitas,
hubungan antarpribadi, dan pergeseran kekuasaan dalam konteks manusia berinteraksi dengan
AI. Dari hasil analisis menurut teori komunikasi, hal ini menggambarkan bagaimana AI
memainkan peran dalam simbolisme, interpersonalitas, organisasi, semiotika, teknologi, dan
bahasa tubuh dalam konteks komunikasi manusia. Secara keseluruhan, perkembangan
teknologi AI memberikan tantangan dan peluang baru dalam cara kita berkomunikasi dan
berinteraksi. Tidak ada salahnya menerima perkembangan teknologi yang mana dalam
konteks ini adalah kecerdasan buatan atau (AI) untuk alasan inovasi dan kemajuan, akan tetapi
penting untuk mempertimbangkan dampak etisnya dan menjaga keseimbangan antara
teknologi dan nilai-nilai manusia dalam evolusi komunikasi kontemporer.
DAFTAR PUSTAKA

Kusumasari & Rafizan. (2017). Pengaruh Artificial Intelligence, Big Data Dan Otomatisasi
Terhadap Kinerja SDM Di Era Digital. Universitas Trunojoyo. Madura.

Kustiawan, W. (2019). Perkembangan Teori Komunikasi Kontemporer. UIN Sumatera Utara.


Medan.

Wiranto, EB. Artificial Intelligence and Trustworthy Principles in Global Islamic Education.
UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Sardini, NH. (2018). Demokrasi dan Demokrasi Digital di Indonesia: Peluang dan
Tantangan. Universitas Diponegoro. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai