Anda di halaman 1dari 12

MASYARAKAT CYBER

CYBER SOCIETY

Aminulhaqim r talalu

Mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran islam

IAIN Sultan amai Gorontalo

Abstrak: Masyarakat cyber atau yang biasa disebut dengan warga net memiliki cara
tersendiri dalam berkomunikasi. Teknologi digunakan untuk berinteraksi satu sama lain,
bentuk komunikasinya pun berbeda dengan masyarakat di dunia nyata. Perubahan bentuk
komunikasi yang terjadi tidak dapat kita pisahkan dari perkemangan teknologi komunikasi
dan informasi. Banyak sekali masyarakat yang menggunakan tekonologi komunikasi
sebagai cara primer untuk menyampaikan pesan, akibatnya pesan yang disampaikan lebih
kaya makna karena pesan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol. Masyarakat cyber
sebagai masyarakat maya bergantung pada simbol-simbol dalam menyampaikan pesan.
Interaksi simbolik digunakan oleh masyarakat cyber untuk menyampaikan pesan. Tidak
jarang kita temukan bahwa makna dari simbol yang disampaikan diinterpretasikan secara
berbeda, sehingga menimbulkan mutlipersepsi.

Kata kunci: komunikasi, masyarakat, cyber, teknologi.


Pendahuluan 

Cara manusia berkomunikasi mengalami perkembangan yang signigikan dari


masa ke masa, hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi dan ketersediaan
alat penghubung dalam proses komunikasi yang dijalani sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi yang ada. Sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kelebihan
dibandingkan makhluk lain, manusia menurut Burhan Bungin1 mampu belajar
menyesuaikan dirinya dengan alam disekitarnya dan menciptakan serta
menggunakan alat (teknologi) yang diperlukan untuk mengatasi lingkungan.

Komunikasi merupakan keniscayaan dalam hidup bermasyarakat. Tidak ada


manusia yang tidak berkomunikasi, walaupun terkadang proses komunikasi terjadi
tanpa disadari. Hal ini senada dengan pernyataan Dr. Everett Kleinjan sebagaimana
dikutip oleh Hafied Cangara2 yang mengatakan bahwa komunikasi sudah
merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti hal nya bernafas.
Sepanjang manusia ingin hidup ia perlu berkomunikasi. Sifat manusia untuk
menyampaikan keinginanya dan untuk mengetahui hasrat orang lain merupakan
awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui simbol- simbol
isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk memberi arti setiap simbol-
simbol itu dalam bentuk bahasa verbal.

Simbol dalam komunikasi digunakan untuk menyampaikan pesan sehingga


tercipta kesamaan makna dari simbol itu antara pengirim dan penerima. Interaksi
simbolik didasarkan pada ide-ide individu dalam pertukaran simbol-simbol yang
diberi makna. Dalam hal ini, perilaku manusia harus dilihat dari proses yang

1
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Jakarta: kencana perenada media, 2009).
2
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005).
memungkinkan untuk mengatur dan memaknai pesan kemudian membentuk
ekspektasi tersendiri terhadap penilaian orang lain.

Proses penyampaian pesan dipengaruhi oleh stimulus dan respon (feed back)
yang diterima oleh komunikator. Efektifitas pesan ditentukan pada bagaimana cara
pesan disampaikan, saat ini model penyampaian pesan mengalami perubahaan
seiring dengan perkembangan tekonologi komunikasi. Jika sebelumnya manusia
berkomunikasi dengan metode konvensional (face to face), kini dengan bantuan
teknologi manusia mampu berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu.
Penggunaan teknologi komunikasi menjadi sangat penting ketika manusia hanya
perlu mengirimkan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan.

Masyarakat cyber sebagai sebuah produk sosial dari perkembangan teknologi


komunikasi menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan. Menurut
teori interaksi simbolik, kehidupan sosial pada dasarnya adalah interakasi manusia
yang menggunakan simbol-simbol. Kajian teori isnteraksi simbolik tertarik pada
cara manusia menggunakan simbol yang merepresentasikan apa yang mereka
maksudkan untuk berkomunikasi dengan sesamanya, juga pengaruh yang
ditimbulkan dari penafsiran simbol-simbol tersebut terhadap perilaku pihak-pihak
yang terlibat dalam interaksi sosial3

Pembahasan

Masyarakat Global dan Pembentukan Cybercommunity Community – masyarakat


adalah kelompok-kelompok orang-orang yang menempati sebuah wilayah (territorial)
tertentu, yang hidup secara relatif lama, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol
dan aturan-aturan tertentu serta system hukum yang mengontrol tindakan anggota
masyarakat, memiliki system stratafikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat
tersebut serta relatif dapat  menghidupi dirinya sendiri4
3
Artur Berger, Tanda – Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2014).
4
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, Dan Diskursus Teknologi Komunikasi Di Masyarakat (Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2007).
Seiring dengan perkembangan yang terjadi di muka bumi ini, terutama pada bidang
teknologi informasi. Perkembangan teknologi Informasi khususnya internet yang begitu
pesat, merupakan suatu fakta yang tidak bisa dipungkiri. Hal ini pun bisa menjadi salah
satu penyebab perubahan bentuk masyarakat. Perubahan bentuk masyarakat dari bentuk
masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat yang global, sebuah dunia yang sangat
transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi serta teknologi yang begitu
cepat dan begitu besar mempengaruhi peradaban manusia.

Internet menjadi fenomena budaya baru (new culture), sebagai sebuah budaya
(culture) pada awalnya internet merupakan model komunikasi yang sederhana bila
dibandingkan dengan model komunikasi secara langsung (face to face). Interaksi secara
langsung tidak hanya melibatkan teks sebagai simbol atau tanda dalam berinteraksi
semata. Ekspresi wajah, tekanan suara, cara memandang, posisi tubuh, agama, usia, ras
dan sebagainya merupakan tanda – tanda yang juga berperan dalam interaksi antar –
individu. Adapun dalam komunikasi termediasi komputer (computer mediated
communication) interaksi terjadi berdasarkan teks semata bahkan emosi pun ditunjukkan
menggunakan teks, yakni dengan simbol – simbol dalam emoticon. Sebagai sebuah kultur,
internet merupakan konteks institusional maupun domestik di mana teknologi ini juga
menggunakan simbol – simbol yang memiliki makna tersendiri, dan sebagai bentuk
metaporical yang melibatkan konsep – konsep baru terhadap teknologi dan hubungannya
dengan kehidupan sosial 5

Teknologi turut serta mempengaruhi perubahan – perubahan yang terjadi di masyarakat.


Saat tekonologi terus tumbuh dan berkembang, maka masyarakat juga ikut berubah.
Peradaban demi perdaban yang telah dilalui oleh manusia yang hidup sebagai kesatuan di
masyarakat terus mengalami perkembangan dan kemajuan seiring dengan perkembanan
teknologi. Perkembangan teknologi informasi mamu menciptakan masyarakat dunia
global, namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi
masyarakat seingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua kehidupan,
yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cybercommunity).
5
Rulli Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya, Di Era Budaya Siber (Jakarta: Penerbit Kencana, Prenada Media Grup, 2014).
1. Masyarakat nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat yang secara inderawi dapat
dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana hubungan – hubungan sosial
sesama anggota masyarakat dibangun melalui penginderaan.

2. Masyarakat maya (cybercommunity) adalah sebuah kehidupan maya didunia virtual


yang dibangun melalui jaringan komputer namun tetap terhubung, dan memiliki
kehidupan sosial tersendiri. Masyarakat maya membangun dirinya dengan
sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan
kelompok (jaringan) intra dan antar sesama anggota masyarakat maya.

Dipastikan bahwa konstruksi masyarakat maya pada mulanya berkembang dari


sistem intra dan jaringan yang berkembang menggunakan sistem sarang laba-laba
sehingga membentuk sebuah jaringan masyarakat yang besar. Masyarakat maya
menggunakan seluruh metode kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang
dikembangkan di dalam segi – segi kehudupan maya. Seperti, membangun interaksi
sosial dan kehidupan kelompok, membangun stratifikasi sosial, membangun
kebudayaan, membangun pranata sosial, membangun kekuasaan, wewenang dan
kepemimpinan, membangun sistem kejahatan dan kontrol – kontrol sosial dan
sebagainya6

Dalam prosesnya, interaksi sosial dan proses sosial yang terjadi dimasyarakat
maya bersifat tidak tetap, dalam artian ada yang bersifat sementara dan ada yang
bersifat relatif lama atau menetap. Masyarakat maya memiliki struktur tersendiri,
komunitas tersediri dan gaya hidup tersendiri. Mereka membangun interaksi sosial
diantara para anggota, jika dalam masyarakat nyata harus ada social contact atau
komunikasi secara langsung, maka dalam masyarakat maya juga berlaku demikian.
Namun, bentuk dari interaksi yang terjadi berbeda dari bentuk interaksi yang terjadi
di masyarakat nyata. Dalam masyarakat maya, interaksi yang terjadi berbentuk
daring (dalam jaringan) dan bersifat virtual, walaupun demikian komunikasi tetap
terjalin dengan baik dan efektif selama media yang digunakan untuk berkomunikasi
6
Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, Dan Diskursus Teknologi Komunikasi Di Masyarakat.
tersedia dan selalu terhubung. Kontak – kontak sosial yang terjadi diantara anggota
masyarakt maya memiliki makna yang luas didalam komunikasi mereka satu
dengan lainnya, sehingga darisana mereka saling membangun makna dalam dunia
intersubyektif mereka tentang dunia yang dihuninya.

Dalam masyarakat maya, interaksi sosial yang terjadi ada dua bentuk yaitu
proses sosia disosiatif dan proses sosial asosiatif. Proses disosiatif terjadi ketika
beberapa anggota masyarakat maya terlibat dalam proses persaingan, atau bahkan
konflik dengan sesama warga masyarakat maya. Sementara itu, proses sosial
asosiatif memberikan pelyang kepada komunitas maya, baik intra maupun
antarjaringan, melakukan kerja sama di antara mereka.

Masyarakat maya menggunakan seluruh metode kehidupan yang telah


diterapkan dan dikembangkan pada masyarakat nyata sebagai model yang
dikembangkan di dalam segi-segi kehidupan nyata. Seperti, membangun interaksi
sosial dan kehidupan kelompok, membangun stratifikasi sosial, membangun
kebudayaan, membangun pranata sosial, membangun kekuasaan, wewenang dan
kepemimpinan, membangun sistem kejahata dan kontrol-kontrol sosial, dan
sebagainya. 

a. Proses-proses Sosial dan Interaksi Sosial


Masyarakat maya membangun dirinya dengan sepenuhnya mengandalkan
interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan kelompok (jaringan) intra dan
antar sesama anggota masyarakat maya.  Dipastikan bahwa konstruksi masyarakat
maya pada mulanya berkembang dari sistem intra dan antar jaringan yang
berkembang menggunakan sistem sarang laba-laba sehingga membentuk sebuah
jaringan masyarakat yang besar.

Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat maya, ada yang bersifat
sementara dan ada juga yang bersifat menetap dalam waktu yang relatif lama atau
menetap selama-lamanya.  Sifat proses sosial dan interaksi sosial ini ditentukan
oleh kepentingan  mereka dalam dunia maya.  Interaksi sosial sementara, terjadi
anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin ”jalan-jalan” dan hanya bermain di
dunia maya melalui browsing dan chatting, atau search, kemudian
meninggalkannya.  Ada pula interaksi sosial dan kehidupan kelompok yang
berlangsung cukup lama di antara sesama anggota masyarakat maya lainnya. 
Mereka ini para pengguna internet (netter) yang setiap saat berada dalam
masyarakat maya.  Mereka bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, belajar bahkan
mencuri dan sebagainya dalam masyarakat maya, namun mereka tidak menetap di
sana karena tidak memiliki rumah sebagai alamat mereka.

Kebanyakan dari anggota masyarakat maya menjadi penduduk tetap dalam


masyarakat tersebut dengan memiliki alamat dan rumah di sana dengan status
penyewa atau pemilik.  Mereka ini memiliki e-mail, website, atau bahkan provider. 
Setiap saat mereka memanfaatkan alamat dan rumah mereka untuk berinteraksi
dengan sesama anggota masyarakat maya guna berbagai kebutuhan.

Dari cara mereka berinteraksi ini lahir pula dua pola proses interaksi sosial, yaitu:

1.   Proses Sosial Disosiatif


Proses sosial disosiatif terjadi ketika beberapa anggota masyarakat maya terlibat
dalam proses persaingan, atau bahkan konflik dengan sesama warga masyarakat
maya seperti halnya mencari pembiayaan untuk website (sponsorship).

2.    Proses Sosial Asosiatif


proses sosial Asosiatif merupakan proses dalam masyarakat maya yang
mementingkan kerja sama. Proses ini memberi peluang kepada komunitas maya,
baik intra maupun antarjaringan, melakukan kerja sama (cooperative) di antara
mereka.  Kerja sama ini menghasilkan proses lanjutan seperti akomodasi informasi
dan asimilasi kebudayaan masyarakat maya dalam skala global ke seluruh jaringan
masyarakat yang akhirnya mempengaruhi perilaku dan interaksi mereka satu
dengan lainnya.
b. Kelompok Sosial Maya
Komunitas maya memiliki kehidupan kelompok yang rumit.  Umumnya
kelompok sosial ini dibangun berdasarkan hubungan-hubungan sekunder, sehingga
pengelompokkan mereka didasarkan pada kegemaran dan kebutuhan anggota
masyarakat terhadap kelompok tertentu.

Pada dasarnya ada dua model keanggotaan kelompok sosial maya, yaitu:

1. Kelompok intra adalah keanggotaan seseorang dalam unit-unit kelompok intra


yang berpusat pada server tertentu yang sifatnya menyerupai serumpun anggota
dalam suatu institusi tertentu.   
2. Kelompok inter yaitu, walaupun secara umum, hubungan intranet ini hanya
berlaku internal, namun sebenarnya intranet ini adalah sel-sel hidup dalam
sistem sosial dunia maya yang lebih luas yaitu internet.

 c. Kebudayaan dan  Masyarakat Maya


Dalam masyarakat maya, kebudayaan yang berkembang adalah budaya-
budaya pencitraan dan makna yang setiap saat dipertukarkan dalam ruang interaksi
simbolis.  Budaya ini sangat subjektif atau lebih objektif lagi apabila disebut
intersubjektif yang sangat didominasi oleh kreator dan imajinater yang setiap saat
mencurahkan pemikiran mereka dalam tiga hal secara terpisah, yaitu:

 Pertama, kelompok yang senantiasa bekerja untuk menciptakan mesin-mesin


teknologi informasi yang lebih canggih dan realitas.
 Kedua, kelompok yang setiap saat menggunakan mesin-mesin itu menciptakan
karya-karya imajinasi yang menakjubkan dalam dunia hiper-realitas.
 Ketiga, masyarakat pada umumnya yang setiap hari menggunakan mesin-mesin dan
karya-karya imajinasi itu sebagai bagian dari kehidupan.
Dari tiga hal itu, masyarakat maya menciptakan culture universal yang dapat
dijelaskan sebagaimana yang dimiliki oleh masyarakat nyata:

1)   Peralatan dan perlengkapan hidup masyarakat maya adalah teknologi informasi


yang umumnya dikenal dengan mesin komputer dan mesin-mesin (media)
elektronik lain yang membantu kerja atau dibantu oleh mesin komputer.  Saat ini
mesin-mesin dimaksud telah dapat memproduksi dan mereproduksi diri sampai
pada tingkat yang diinginkan.

2)   Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi.  Masyarakat maya memliki mata


pencaharian yang sangat menonjol dan specifik dalam bentuk menjual jasa dengan
sistem ekonomi subtansi.
3)   Sistem kemasyarakat yang dikembangkan dalam masyarakat maya adalah
dalam bentuk sistem kelompok jaringan, baik intra maupun antarjaringan yang ada
dalam masyarakat maya.

4)   Bahasa masyarakat maya pada umumnya adalah bahasa Inggris yang digunakan
berdasarkan pada konvensi dan kreativitas pengguna bahasa ini, seperti
menggunakan ikon-ikon tertentu untuk penggambaran dan sebagainya.

5)   Karya komunitas maya adalah bagian dari karya seni pada umumnya.  Semua
karya masyarakat maya menempelkan seni sebagai ukuran pencitraan dan
pemaknaan, jadi sistem kesenian dalam masyarakat adalah terletak pada pencitraan
dan pemaknaan terhadap karya yang ditampilkan kepada publik maya itu sendiri.

6)   Sistem pengetahuan dikembangkan menggunakan proses pemberitahuan dan


pembelajaran langsung secara trial and error.  Karena itu, status sosial tertinggi
dalam sistem pengetahuan adalah seberapa banyak seseorang menjadi tempat
bertanya untuk memecahkan kasus-kasus tersebut.
7)   Sistem religi (kepercayaan) masyarakat maya adalah waktu dan keyakinan
bahwa setiap misteri dalam dunia maya dapat dipecahkan.  Mereka percaya, bahwa
setiap misteri selalu dapat dipecahkan ketika hal itu dilakukan secara serius selama
ada waktu yang cukup untuk itu.

d. Perubahan Sosial dalam Masyarakat Maya


Perubahan dalam masyarakat maya dikenal dengan dua konsep perubahan, yaitu:

1. Upgrade adalah perubahan fiskal yang ada dalam mesin-mesin komputer, yang
mengandung makna memperbaiki diri dengan cara meningkatkan kemampuan
dan penampilan yang lebih baik.
2. Perubahan sosial, yaitu perubahan yang terjadi itu merupakan sebuah hukum
alam serta setiap saat menimbulkan masalah baru, seperti mulai dari pelanggaran
norma susila, penyebaran virus sanmpai dengan kriminalitas, dan peperangan
atau lebih dikenl dengan istilah cybercrime.

Perubahan sosial pada cybercommunity erat kaitanya dengan refleksi realitas


nyata, sementara perubahan sosial ini berkaitan pula dengan berbagai masalah yang
muncul kemudian, terutama yang berhubungan dengan kontak-kontak sosial budaya
global termasuk didalamnya adalah berbagai bentuk cybercrime.7

Berbicara tentang masyarakat cyber sangat erat kaitannya dengan


pembahasan tentang media baru. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan
masyarakat cyber sangat berwarna dan bergantung pada keberadaan media baru.
Memahami arti media baru, kita bisa mendapatkan banyak arti atau interpretasi dari
kata media. Media dapat berarti media di mana kita menikmati konten atau pesan
tertulis atau materi audio-visual.

Media Baru.

Media baru sering mengacu pada media digital yang interaktif dan melibatkan
komputasi. Media ini berbeda dengan media lama seperti radio dan televisi, meskipun
7
Ibid.
banyak media baru menggabungkan elemen dari media lama dengan teknologi komputer.
Saat kita menggunakan istilah "media baru," ini mencakup semua jenis media yang baru
muncul. Namun, ada juga argumen bahwa media lama dan baru saling mempengaruhi satu
sama lain. Yang membuat media baru unik adalah cara mereka mengubah media lama dan
bagaimana media lama beradaptasi dengan tantangan yang dihadapi oleh media baru.8
Pada tahun 1950, televisi dianggap sebagai bagian dari media baru di masanya, namun
tidak termasuk dalam definisi media baru yang telah kita tetapkan sebelumnya. Namun,
ketika televisi terintegrasi dengan komputer untuk menciptakan perekam audio visual
digital, maka televisi bisa dianggap sebagai contoh dari media baru. Media cetak pada
abad ke-15 di Eropa juga dianggap sebagai media baru pada zaman itu. Maka sejak itu,
setiap temuan yang baru dianggap sebagai media baru. Hal yang dianggap baru hari ini
akan menjadi hal yang lama di masa depan.
penggunaan istilah media baru dapat bervariasi tergantung pada waktu dan konteksnya.
Pada saat Mc Luhan mengkaji televisi dan teknologi otomatisasi, hal tersebut dianggap
media baru pada masanya. Namun, ke depannya selalu akan ada kemunculan media baru
yang lebih baru atau akurat. Saat ini, istilah media baru merujuk pada media yang
memiliki platform digital dan interaktif, yang berbeda dengan media massa elektronik.
Dalam era digital, media baru didasarkan pada teknologi informasi dan komunikasi, yang
dikenal karena kecepatannya dalam menyebarkan konten. Penggunaan perangkat keras
dan lunak komputer seperti laptop, tablet, dan smartphone menjadi faktor penentu dalam
perkembangan media baru dan sarana utama dalam mengaksesnya
Kesimpulan

Munculnya masyarakat cyber sebagai hasil dari perkembangan tekonologi


komunikasi menjadikan pola komunikasi turut mengalami perubahan. Budaya
komunikasi yang dilakukan masyarakat cyber melibatkan proses-proses interaksi
dengan menggunakan simbol-simbol, interaksi ini yang kita sebut sebagai interaksi
simbolik. Dalam prosesnya masyarakat cbyber membentuk budaya dan pola
komunikasinya sendiri. Lewat teknologi informasi mereka menyampaikan pesan
dalam sebuah kelompok yang terbentuk lewat social media yang digunakan. Pesan-

8
Alim Puspianto, “Peran Media Baru Dalam Membentuk Cyber Society” 11, no. 1 (2023),
http://e-jurnal.stail.ac.id/index.php/annida/article/view/439/218.
pesan disampaikan dalam bentuk simbol yang diberi makna, hal ini menjadikan
komunikasi masyarakat cyber kaya akan makna karena sejatinya simbol lebih
bermakna dari pada pesan-pesan verbal.

Masyarakat maya dibangun melalui interaksi sosial sesame anggota


masyarakat maya. Syarat-syarat interaksi sosial dalam masyarakat nyata harus
memiliki social contact dan communication. Persyaratan ini juga menjadi substansi
utama dalam kehidupan sosial mayarakat maya. Hubungan yang di bangun dalam
jaringan-jaringan computer, frekuensi radio, antena atau modem sesungguhnya
adalah hubungan-hubungan sosial yang dibangun oleh anggota masyarakat untuk
saling berinteraksi sedangkan mesin-mesin itu hanyalah media yang mereka
gunakan.

Daftar pustaka

Berger, Artur. Tanda – Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2014.
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, Dan Diskursus Teknologi Komunikasi Di
Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007.
———. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: kencana perenada media, 2009.
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.
Nasrullah, Rulli. Komunikasi Antar Budaya, Di Era Budaya Siber. Jakarta: Penerbit Kencana, Prenada
Media Grup, 2014.
Puspianto, Alim. “Peran Media Baru Dalam Membentuk Cyber Society” 11, no. 1 (2023). http://e-
jurnal.stail.ac.id/index.php/annida/article/view/439/218.

Anda mungkin juga menyukai