CYBER SOCIETY
Aminulhaqim r talalu
Abstrak: Masyarakat cyber atau yang biasa disebut dengan warga net memiliki cara
tersendiri dalam berkomunikasi. Teknologi digunakan untuk berinteraksi satu sama lain,
bentuk komunikasinya pun berbeda dengan masyarakat di dunia nyata. Perubahan bentuk
komunikasi yang terjadi tidak dapat kita pisahkan dari perkemangan teknologi komunikasi
dan informasi. Banyak sekali masyarakat yang menggunakan tekonologi komunikasi
sebagai cara primer untuk menyampaikan pesan, akibatnya pesan yang disampaikan lebih
kaya makna karena pesan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol. Masyarakat cyber
sebagai masyarakat maya bergantung pada simbol-simbol dalam menyampaikan pesan.
Interaksi simbolik digunakan oleh masyarakat cyber untuk menyampaikan pesan. Tidak
jarang kita temukan bahwa makna dari simbol yang disampaikan diinterpretasikan secara
berbeda, sehingga menimbulkan mutlipersepsi.
1
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Jakarta: kencana perenada media, 2009).
2
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005).
memungkinkan untuk mengatur dan memaknai pesan kemudian membentuk
ekspektasi tersendiri terhadap penilaian orang lain.
Proses penyampaian pesan dipengaruhi oleh stimulus dan respon (feed back)
yang diterima oleh komunikator. Efektifitas pesan ditentukan pada bagaimana cara
pesan disampaikan, saat ini model penyampaian pesan mengalami perubahaan
seiring dengan perkembangan tekonologi komunikasi. Jika sebelumnya manusia
berkomunikasi dengan metode konvensional (face to face), kini dengan bantuan
teknologi manusia mampu berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu.
Penggunaan teknologi komunikasi menjadi sangat penting ketika manusia hanya
perlu mengirimkan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan.
Pembahasan
Internet menjadi fenomena budaya baru (new culture), sebagai sebuah budaya
(culture) pada awalnya internet merupakan model komunikasi yang sederhana bila
dibandingkan dengan model komunikasi secara langsung (face to face). Interaksi secara
langsung tidak hanya melibatkan teks sebagai simbol atau tanda dalam berinteraksi
semata. Ekspresi wajah, tekanan suara, cara memandang, posisi tubuh, agama, usia, ras
dan sebagainya merupakan tanda – tanda yang juga berperan dalam interaksi antar –
individu. Adapun dalam komunikasi termediasi komputer (computer mediated
communication) interaksi terjadi berdasarkan teks semata bahkan emosi pun ditunjukkan
menggunakan teks, yakni dengan simbol – simbol dalam emoticon. Sebagai sebuah kultur,
internet merupakan konteks institusional maupun domestik di mana teknologi ini juga
menggunakan simbol – simbol yang memiliki makna tersendiri, dan sebagai bentuk
metaporical yang melibatkan konsep – konsep baru terhadap teknologi dan hubungannya
dengan kehidupan sosial 5
Dalam prosesnya, interaksi sosial dan proses sosial yang terjadi dimasyarakat
maya bersifat tidak tetap, dalam artian ada yang bersifat sementara dan ada yang
bersifat relatif lama atau menetap. Masyarakat maya memiliki struktur tersendiri,
komunitas tersediri dan gaya hidup tersendiri. Mereka membangun interaksi sosial
diantara para anggota, jika dalam masyarakat nyata harus ada social contact atau
komunikasi secara langsung, maka dalam masyarakat maya juga berlaku demikian.
Namun, bentuk dari interaksi yang terjadi berbeda dari bentuk interaksi yang terjadi
di masyarakat nyata. Dalam masyarakat maya, interaksi yang terjadi berbentuk
daring (dalam jaringan) dan bersifat virtual, walaupun demikian komunikasi tetap
terjalin dengan baik dan efektif selama media yang digunakan untuk berkomunikasi
6
Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, Dan Diskursus Teknologi Komunikasi Di Masyarakat.
tersedia dan selalu terhubung. Kontak – kontak sosial yang terjadi diantara anggota
masyarakt maya memiliki makna yang luas didalam komunikasi mereka satu
dengan lainnya, sehingga darisana mereka saling membangun makna dalam dunia
intersubyektif mereka tentang dunia yang dihuninya.
Dalam masyarakat maya, interaksi sosial yang terjadi ada dua bentuk yaitu
proses sosia disosiatif dan proses sosial asosiatif. Proses disosiatif terjadi ketika
beberapa anggota masyarakat maya terlibat dalam proses persaingan, atau bahkan
konflik dengan sesama warga masyarakat maya. Sementara itu, proses sosial
asosiatif memberikan pelyang kepada komunitas maya, baik intra maupun
antarjaringan, melakukan kerja sama di antara mereka.
Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat maya, ada yang bersifat
sementara dan ada juga yang bersifat menetap dalam waktu yang relatif lama atau
menetap selama-lamanya. Sifat proses sosial dan interaksi sosial ini ditentukan
oleh kepentingan mereka dalam dunia maya. Interaksi sosial sementara, terjadi
anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin ”jalan-jalan” dan hanya bermain di
dunia maya melalui browsing dan chatting, atau search, kemudian
meninggalkannya. Ada pula interaksi sosial dan kehidupan kelompok yang
berlangsung cukup lama di antara sesama anggota masyarakat maya lainnya.
Mereka ini para pengguna internet (netter) yang setiap saat berada dalam
masyarakat maya. Mereka bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, belajar bahkan
mencuri dan sebagainya dalam masyarakat maya, namun mereka tidak menetap di
sana karena tidak memiliki rumah sebagai alamat mereka.
Dari cara mereka berinteraksi ini lahir pula dua pola proses interaksi sosial, yaitu:
Pada dasarnya ada dua model keanggotaan kelompok sosial maya, yaitu:
4) Bahasa masyarakat maya pada umumnya adalah bahasa Inggris yang digunakan
berdasarkan pada konvensi dan kreativitas pengguna bahasa ini, seperti
menggunakan ikon-ikon tertentu untuk penggambaran dan sebagainya.
5) Karya komunitas maya adalah bagian dari karya seni pada umumnya. Semua
karya masyarakat maya menempelkan seni sebagai ukuran pencitraan dan
pemaknaan, jadi sistem kesenian dalam masyarakat adalah terletak pada pencitraan
dan pemaknaan terhadap karya yang ditampilkan kepada publik maya itu sendiri.
1. Upgrade adalah perubahan fiskal yang ada dalam mesin-mesin komputer, yang
mengandung makna memperbaiki diri dengan cara meningkatkan kemampuan
dan penampilan yang lebih baik.
2. Perubahan sosial, yaitu perubahan yang terjadi itu merupakan sebuah hukum
alam serta setiap saat menimbulkan masalah baru, seperti mulai dari pelanggaran
norma susila, penyebaran virus sanmpai dengan kriminalitas, dan peperangan
atau lebih dikenl dengan istilah cybercrime.
Media Baru.
Media baru sering mengacu pada media digital yang interaktif dan melibatkan
komputasi. Media ini berbeda dengan media lama seperti radio dan televisi, meskipun
7
Ibid.
banyak media baru menggabungkan elemen dari media lama dengan teknologi komputer.
Saat kita menggunakan istilah "media baru," ini mencakup semua jenis media yang baru
muncul. Namun, ada juga argumen bahwa media lama dan baru saling mempengaruhi satu
sama lain. Yang membuat media baru unik adalah cara mereka mengubah media lama dan
bagaimana media lama beradaptasi dengan tantangan yang dihadapi oleh media baru.8
Pada tahun 1950, televisi dianggap sebagai bagian dari media baru di masanya, namun
tidak termasuk dalam definisi media baru yang telah kita tetapkan sebelumnya. Namun,
ketika televisi terintegrasi dengan komputer untuk menciptakan perekam audio visual
digital, maka televisi bisa dianggap sebagai contoh dari media baru. Media cetak pada
abad ke-15 di Eropa juga dianggap sebagai media baru pada zaman itu. Maka sejak itu,
setiap temuan yang baru dianggap sebagai media baru. Hal yang dianggap baru hari ini
akan menjadi hal yang lama di masa depan.
penggunaan istilah media baru dapat bervariasi tergantung pada waktu dan konteksnya.
Pada saat Mc Luhan mengkaji televisi dan teknologi otomatisasi, hal tersebut dianggap
media baru pada masanya. Namun, ke depannya selalu akan ada kemunculan media baru
yang lebih baru atau akurat. Saat ini, istilah media baru merujuk pada media yang
memiliki platform digital dan interaktif, yang berbeda dengan media massa elektronik.
Dalam era digital, media baru didasarkan pada teknologi informasi dan komunikasi, yang
dikenal karena kecepatannya dalam menyebarkan konten. Penggunaan perangkat keras
dan lunak komputer seperti laptop, tablet, dan smartphone menjadi faktor penentu dalam
perkembangan media baru dan sarana utama dalam mengaksesnya
Kesimpulan
8
Alim Puspianto, “Peran Media Baru Dalam Membentuk Cyber Society” 11, no. 1 (2023),
http://e-jurnal.stail.ac.id/index.php/annida/article/view/439/218.
pesan disampaikan dalam bentuk simbol yang diberi makna, hal ini menjadikan
komunikasi masyarakat cyber kaya akan makna karena sejatinya simbol lebih
bermakna dari pada pesan-pesan verbal.
Daftar pustaka
Berger, Artur. Tanda – Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2014.
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, Dan Diskursus Teknologi Komunikasi Di
Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007.
———. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: kencana perenada media, 2009.
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.
Nasrullah, Rulli. Komunikasi Antar Budaya, Di Era Budaya Siber. Jakarta: Penerbit Kencana, Prenada
Media Grup, 2014.
Puspianto, Alim. “Peran Media Baru Dalam Membentuk Cyber Society” 11, no. 1 (2023). http://e-
jurnal.stail.ac.id/index.php/annida/article/view/439/218.