ABSTRAK
Menjalin hubungan merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia.
Dengan adanya hubungan yang baik maka akan tercipta komunikasi yang efektif dibandingkan
dengan komunikasi yang kurang baik. Salah satu cara menjalin hubungan adalah menjalin hubungan
sosial dimana didalamnya terdapat hubungan kelompok. Dengan adanya perkembangan teknologi,
menjalin hubungan atau komunikasi dengan kelompok atau organisasi bukan hanya dapat dilakukan
secara langsung tetapi melalui media online. Komunitas online www.rumahtaaruf.com mencoba
untuk memfasilitasi anggota kelompoknya untuk dapat berkomunikasi dan mencari pasangan melalui
adanya taaruf online. Melalui komunitas online tersebut, komunikasi antar anggota yang ingin
mencari pasangan dapat terjalin terutama dengan adanya media online yang sedang marak digunakan
pada saat ini.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal yang terdapat
pada pasangan yang merupakan anggota dari komunitas online www.rumahtaaruf.com. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui
observasi dan wawancara mendalam. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini yaitu paradigma
postpositivis. Teknik analisis data yang digunakan adalah melalui teknik analisis data model Miles
dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi interpersonal terjadi pada saat
pertemuan tahap offline dan komunikasi dilakukan intens oleh ketiga informan setelah adanya
pertemuan keluarga dan setelah adanya proses khitbah atau lamaran.
Kata-kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Komunitas Online, Online Dating
Korespondensi: Nadya Zsalsabilla Rahmania. Telkom University. Jl. Telekomunikasi, Jl. Terusan
Buah Batu No.01, Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat 40257. Email: nadyazsalsabilla@gmail.com
orang lain. Cara ini menghasilkan self- Komunikasi dalam Media Siber (Online
Comunication)
concept yang semakin berkembang dan
mendorong perluasan pengetahuan dan Istilah mediamorfosis pertama kali
rasa cinta dan kasih sayang. Disamping teknologi baru. Mediamorfosis mendorong
mengurangi rasa kesepian atau rasa untuk memahami semua bentuk sebagai
rasa bahagia yang pada akhirnya dan hubungan yang ada antara bentuk yang
mengembangkan perasaan positif tentang muncul pada masa lalu, masa sekarang dan
orang lain. Dalam kehidupan masyarakat, muncul begitu lama. Ketika bentuk media
kita sering mengajak dan membujuk komunikasi yang baru muncul, bentuk yang
seseorang untuk menetapkan cara-cara terdahulu tidak mati, tetapi berkembang dan
kependidikan yang tugasnya melakukan kombinasi dari formar 3Cs, yaitu computing
4. Menghibur diri atau bermain. Tujuan networks, dan digitize media and iformation
menghibur diri atau bermain menjadi content. Media baru konsisten dengan
penting ketika orang sudah demikian pembelajaran teknologi media yang merujuk
serius dan beranjak stress dalam pada kebutuhan untuk menyadari cara
beberapa cara berpikir tentang media baru komunikasi tatap muka. Hanya saja,
yang perlu untk dimasukan dalam tiga komunikasi yang terjadi di media siber lebih
elemen, yaitu alat yang memperluas banyak tergantung pada teks, baik teks dalam
kemampuan untuk berkomunikasi, kegiatan pengertian sesungguhnya maupun symbol,
komunikasi dan praktiknya dikaitkan dalam ikon, atau penanda lain yang mewakili
perkembangan dan penggunaan alat tersebut, maksud dari pesan (Nasrullah, 2014: 78-79).
arahan sosial dan organisasi yang Nasrullah (2014) mengutip uraian
membentuk alat dan praktik media baru Mark Smith (1995) mengenai beberapa
(Suryanto, 2015: 606). aspek dalam komunikasi di dunia siber yang
Mengutip Suryanto (2015) domain dijelaskan sebagai berikut: Pertama,
media komunikasi merupakan sarana untuk dijelaskan bahwa komunikasi atau interaksi
mengali dan membandingkan kualitas yang di dunia siber tidak mensyaratkan
ada dalam tiap-tiap cabang utama sistem keberadaan dan kesamaan antar pengguna
komunikas manusia. Roger Fidler (aspatial) media siber selagi fungsi interaksi
mengelompokannya kedalam tiga domain, melalui media siber itu masih ada. Bermakna
salah satunya adalah domain interpersonal bahwa interaksi tidak mesti terjadi pada
yaitu termasuk bentuk komunikasi waktu yang sama, sender dan receiver tidak
lisan/ekspresif satu lawan satu yang isinya mesti berada dalam lokasi yang sebagaimana
tidak terstruktur atau dipengaruhi oleh yang terjadi dalam komunikasi dua arah,
pelantara eksternal. Selain itu, juga termasuk baik tatap muka maupun melalui media
komunikasi antara menusia dan komputer seperti telpon.
yang bertindak sebagai pengganti manusia Kedua, menjelaskan bahwa dimedia
(Suryanto, 2015: 610-611). siber interaksi bisa dikondisikan sesuai
Salah satu aspek yang muncul dari dengan, misalnya, jadwal yang diinginkan
perkembangan media baru, dan semakin oleh pengguna saat tekoneksi ke dalam
eksisnya ruang siber yang mempertemukan jaringan. Komunikasi bisa terjadi dalam
individu dan atau kelompok di area virtual kondisi ruang dan waktu yang sama (sesuai
dalam berkomunikasi yakni komunikasi dengan, misalnya, jadwal yang diinginkan
yang termediasi komputer. Komputer, oleh pengguna saat tekoneksi ke dalam
telepon genggam, atau perangkat terkoneksi jaringan. Komunikasi bisa terjadi dalam
lainya pada dasarnya tidak sekedar menjadi kondisi ruang dan waktu yang sama
media yang memperantarai proses distribusi (synchronous) dan bisa juga berbeda
dan sirkulasi pesan, tetapi sebagai medium (asynchronous).
layaknya aspek serta lingkungan dalam
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 59
4. Struktur internal yang ada di komunitas; pengaruh terhadap komunikasi yang terjadi
dan di komunitas itu sendiri. Medium bisa
5. Ruang simbolik yang saling berbagi yang memfasilitasi komunikasi dan di lain pihak
diinterpretasikan dengan adanya aturan, komunitas bisa ditentukan dari adanya
nilai, norma, sampai pada ketertarikan. kesamaan medium yang digunakan oleh
khalayak (Nasrullah, 2014: 151-152).
Terkait teknologi di media siber pada
dasarnya komunitas virtual bisa dibedakan
METODE PENELITIAN
menjadi dua jenis. Pembedaan ini dapat
Metode penelitian yang digunakan
dilihat dari bagaimana transformasi
dalam penelitian ini merupakan metode
komunitas itu terkait penggunaan ruang
penelitian Kualitatif. Dalam penelitian
siber. Pertama, komunitas virtual yang
kualitatif instrumennya adalah orang atau
terbentuk karena terjadinya komunikasi
human instrument yaitu peneliti itu sendiri.
termediasi komputer. Para pengguna pada
Metode penelitian kualitiatif adalah metode
dasarnya saling bertemu dan berkomunikasi
penelitian yang berlandaskan pada filsafat
untuk pertama kalinya melalui media siber.
postpostivisme, digunakan untuk meneliti
Letak geografis atau perbedaan demografis
pada kondisi objek yang amaliah, (sebagai
menjadi cair, dan satu-satunya kesamaan
lawannya adalah eksperimen) dimana
yang ada diantara pengguna ini yaitu
peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
teknologi internet memfasilitasi pengguna
teknik pengumpulan data dilakukan secara
untuk maksud yang sama. Kedua, komunitas
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
virtual terbentuk dari penjelmaan komunitas
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
di dunia nyata, dan komunitas ini
kualitatif lebih menekankan makna daripada
menggunakan media siber untuk
generalisasi (Sugiyono, 2014: 8-9). Adapun
melanjutkan laju komunitasnya di dunia
objek dari penelitian ini adalah proses
virtual. Artinya, komunitas model ini sudah
komunikasi interpersonal dan subjek
terbentuk sebelum mereka bersentuhan
penelitian dalam penelitian ini adalah
dengan media siber. Sudah ada norma, nilai
anggota komunitas online rumahtaaruf.com.
bahkan struktur yang dibuat di offline yang
Informan dari penelitian ini terdiri dari dua
kemudian semua itu diwujudkan melalui
informan yaitu informan kunci dan informan
komunikasi termediasi computer. Lechner
pendukung. Adapun informan-informan
dan Schimd (2000 dalam Cantoni dan
tersebuat merupakan anggota dari komunitas
Tardini, 2006: 160) mempertegas bahwa
ta’aruf online yang sedang menjalani proses
medium, sepeti media siber, memberikan
ta’aruf di rumahtaaruf.com sebagai informan
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 62
utama dan juga pendiri dari rumahtaaruf.com Dalam penelitian ini peneliti mengaitkan
sebagai informan pendukung. Pengumpulan teori tersebut dengan proses komunikasi
data dilakukan dengan wawancara mendalam yang dilakukan oleh anggota komunitas
dengan keseluruhan informan. Adapun rumah ta’aruf terutama pada pasangan yang
teknik analisis data yang digunakan dalam terbentuk dari komunitas online rumah
penelitian ini merupakan teknik analisis data taaruf.
model Miles dan Huberman. Bogan & Komunikasi yang dilakukan oleh
Biklen (Moleong: 2006: 248) dalam Satori anggota komunitas rumah taaruf berdasarkan
dan Komariah (2014) mengemukakan bahwa hasil observasi dan wawancara dilakukan
analisis data kualitiatif adalah upaya yang melalui forum diskusi dimana seluruh
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, anggota yang telah mendaftar dan memiliki
mengorganisasikan data, memilah-milahnya akses berupa username dan password dapat
menjadi satuan yang dapat dikelola, bergabung dalam diskusi tersebut. Diskusi
mensintetiskannya, mencari dan menemukan meliputi topik mengenai pernikahan dan
pola, menemukan apa yang penting danapa problema anggota komunitas. Pada saat
yang dipelajari, dan memutuskan apa yang komunikasi dalam forum diskusi
dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis berlangsung, komunikasi interpersonal
kualitatif pada dasarnya mempergunakan terjalin dengan baik antar anggta dan terlihat
pemikiran logis, analisis dengan logika, dari bahasa yang digunakan oleh semua
dengan induksi, deduksi, analogi dan anggota yang bergabung berkomunikasi
komparasi (Amirin, 2000) dalam (Satori dan dengan bahasan non formal namun tetap
Komariah 2014: 200). santun. Komunikasi antara anggota yang
telah memiliki pasangan diawali dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN adanya proses pengiriman biodata oleh
Komunikasi meliputi proses encoding informan dan pasangannya sebagai anggota,
pesan yang akan dikirimkan, dan proses bahasa yang digunakan dalam biodata
decoding terhadap pesan yang akan diterima, merupakan bahasa formal dan membahas
serta melakukan sintesis terhadap informasi mengenai data pribadi anggota serta
dan makna. Komunikasi dapat terjadi pada kegemaran, karakteristik pasangan hingga
semua level pengalaman manusia dan penghargaan dan keunggulan anggota
merupakan cara terbaik untuk memahami dituliskan dalam biodata untuk menampilkan
perilaku manusia dalam perubahan perilaku kejelasan pesan.
antara individu, komunitas, organisasi, dan Selanjutnya proses komunikasi yang
pendapat umumnya (Suryanto, 2015: 53). dijalani oleh oleh anggota yang telah
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 63
memiliki pasangan selanjutnya adalah damping oleh seorang mediator hal tersebut
dengan tanya-jawab yang dilakukan melalui juga didukung oleh pernyataan kedua
email sebagai media yang dipergunakan mediator yang mengatakan bahwa kedua
untuk menyampaikan pesan yang ingin belah pihak masih tetap didampingi mediator
disampaikan oleh anggota komunitas kepada hingga adanya proses lamaran atau
pasangannya,topic yang dibahas. Melalui pertemuan kedua belah pihak keluarga,
pertanyaan yang dikirim olehnya anggota setelah itu barulah komunikasi diserahkan
komunitas juga dapat memahami langsung pada kedua pasangan, jika belum
karakteristik pasangannya dan menggali ada proses pengkhitbahan atau pertemuan
lebih dalam mengenai kehidupan anggota dengan kedua belah pihak keluarga,
yang menjadi pasangannya. Komunikasi komunikasi harus tetap didampingi dengan
yang dilakukan meliputi pertanyaan seputar keluarga. Dan pada saat pertemuan offline
motivasi untuk menikah, bagaimana sifat dan tersebut pembicaraan dilakukan oleh kedua
sikap pasangannya, pekerjaan, status belah pihak membahas tentang keseriusan
pernikahan sebelumnya dan hal-hal yang pasangan dalam menjalani pernikahan,
lebih mendetail mengenai keterangan diri motivasi, visi-misi serta memverifikasi
pasagan yang sebelumnya telah dipaparkan konsistensi jawaban pasangan yang
dalam biodata pada tahap awal komunikasi. sebelumnya telah ditanyakan pada tahap
Komunikasi selanjutnya dilakukan tanya jawab email.
secara offline atau melalui tatap muka Setelah adanya pertemuan secara
dengan pasangan, namun tetap didampingi langsung dengan pasangan sebagai
oleh mediator. Komunikasi Interpersonal kelanjutan tahap awal ta’aruf online dan
intim dilakukan pada saat pertemuan offline tahap tanya jawab melalui email, komunikasi
setelah anggota dan pasangannya sama-sama antara ketiga informan dengan pasangan
setuju untuk melakukan pertemuan secara tetap dilakukan dengan pantauan pihak
langsung. Dalam proses komunikasi kelarga dan komunikasi intens berdua antara
langsung anggota harus didampingi dengan anggota dan pasangan baru dilakukan saat
mediator. Meskipun berkomunikasi adanya pengkhitbahan atau setelah adanya
langsung, berdasarkan pernyataan informan pertemuan kedua belah pihak keluarga
mereka tetap tidak boleh berkomunikasi masing-masing pasangan. Proses komunikasi
terlalu lama dan tidak boleh bertatap muka yang dilakukan keduanya dilakukan
dengan waktu yang lama. Untuk itu menggunakan sms, line atau media chat
meskipun telah bertemu secara langsung lainnya dan persoalan yang dibahas tidak
pada tahap offline, ketiga informan tetap di lepas dari diskusi persiapan pernikahan dan
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 64
semua pihak, mulai dari respon yang banyak dilakukan oleh pihak laki-laki
diberikan oleh informan kepada pasangan, daripada perempuan.
respon baik yang diberikan pasangan kepada Komunikasi Interpersonal antar
informan serta respon kedua belah pihak kedua pihak dilakukan dengan didampingi
keluarga yang menerima masing-masing oleh orang tua atau kerabat pada untuk
pasangan dengan baik dari adanya menjaga komunikasi yang dilakukan agar
komunikasi yang dilakukan intens setelah sesuai dengan ketentuan dan untuk menjaga
pertemuan keluarga dan memunculkan kenyamanan antar anggota. Komunikasi
hubungan yang baik dan komunikasi yang dilakukan dengan membahas mengenai
lancar. Feedback yang ditimbulkan juga validasi jawaban yang sebelumnya telah
digambarkan dengan adanya kesepakatan didapatkan ketika tahap mediasi yaitu tahap
untuk melanjutkan setiap tahap hingga ke tanya jawab melalui email dengan
jenjang yang lebih serius. dipelantarai oleh mediator. Dan komunikasi
interpersonal intens dilakukan apabila telah
SIMPULAN
terjadi proses lamaran atau khitbah,
Berdasarkan hasil obserbasi dan
komunikasi semakin sering dilakukan oleh
wawancara serta pembahasan maka dapat
informan dan pasangannya pesan yang
disimpulkan komunikasi antar anggota
disampaikan tidak luput dari bahasan
komunitas rumah taaruf dilakukan melalui
mengenai persoalan persiapan pernikahan.
forum diskusi yang disediakan oleh
Komunikasi ketiga informan selanjutnya di
komunitas rumah taaruf pada websitenya
lakukan dengan menggunakan media sosial,
www.rumahtaaruf.com. Proses komunikasi
seperti melalui pesan singkat, line, bbm atau
interpersonal terjalin pada saat anggota
whatsapp untuk mendukung komunikasi
komunitas online www.rumahtaaruf.com
tatap muka yang mereka lakukan.
menjalani proses ta’aruf offline. Dimana
Melalui adanya komunikasi interpersonal
pada saat tersebut para anggota dapat
antar anggota, hubungan yang baik dapat
bertemu langsung dan berkomunikasi
terjalin dan tergambarkan dengan adanya
langsung dengan anggota rumahtaaruf.com
komunikasi dengan bahasa yang akrab antara
yang menjadi pasangannya, ekspresi
anggota dan menciptakan hubungan
digambarkan melalui raut wajah informan
kekeluargaan yang sesuai dengan tujuan dari
ataupun pasangannya yang sama-sama
masing-masing anggota.
anggota komunitas rumah taaruf saat
bertemu untuk pertama kalinya. Pada saat
awal komunikasi terjadi, komunikasi lebih
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 66
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Sanusi. (2014). Manajemen Sumber
Daya Manusia Lanjutan. Yogyakarta:
Deepublish.
Nasrullah, Rulli. (2014). Teori riset dan
Media Siber (Cybermedia). Jakarta:
Kencana.
Novianti, Evi. (2014). POLA
KOMUNIKASI PASANGAN
ANTARETNIK SUNDAMINANG DI
BANDUNG (Studi etnografi
komunikasi pasangan pedagang Sunda-
Minang perantauan dalam
pembentukan etnik di Pasar Baru
Trade Center). Diakses dalam
http://jurnal.unpad.ac.id/jkk/article/vie
w/7383/3386
Robbins Stephen P, Timothy A. Judge.
(2008). Perilaku Organisasi. Jakarta:
Salemba Empat.
Satori, Djam'an dan Komariah, Aan. (2014).
METODOLOGI PENELITIAN
KUALITATIF. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Suryanto. (2015). PENGANTAR ILMU
KOMUNIKASI. Bandung: CV Pustaka
Setia.