Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No.

1, Oktober 2018, hlm 51-66 51

Komunikasi Interpersonal Komunitas Online


www.rumahtaaruf.com

Nadya Zsalsabilla Rahmania, Indra N.A Pamungkas


Prodi S1 Ilmu Komuikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom, Bandung

ABSTRAK
Menjalin hubungan merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia.
Dengan adanya hubungan yang baik maka akan tercipta komunikasi yang efektif dibandingkan
dengan komunikasi yang kurang baik. Salah satu cara menjalin hubungan adalah menjalin hubungan
sosial dimana didalamnya terdapat hubungan kelompok. Dengan adanya perkembangan teknologi,
menjalin hubungan atau komunikasi dengan kelompok atau organisasi bukan hanya dapat dilakukan
secara langsung tetapi melalui media online. Komunitas online www.rumahtaaruf.com mencoba
untuk memfasilitasi anggota kelompoknya untuk dapat berkomunikasi dan mencari pasangan melalui
adanya taaruf online. Melalui komunitas online tersebut, komunikasi antar anggota yang ingin
mencari pasangan dapat terjalin terutama dengan adanya media online yang sedang marak digunakan
pada saat ini.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal yang terdapat
pada pasangan yang merupakan anggota dari komunitas online www.rumahtaaruf.com. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui
observasi dan wawancara mendalam. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini yaitu paradigma
postpositivis. Teknik analisis data yang digunakan adalah melalui teknik analisis data model Miles
dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi interpersonal terjadi pada saat
pertemuan tahap offline dan komunikasi dilakukan intens oleh ketiga informan setelah adanya
pertemuan keluarga dan setelah adanya proses khitbah atau lamaran.
Kata-kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Komunitas Online, Online Dating

Interpersonal Communication in Online Community www.rumahtaaruf.com


ABSTRACT
Building relationships is a requirement that must be met by every human being. With the good
relationship it will create effective communication compared to poor communication. One way is to
establish a relationship in social relations are group relations. With the development of technology, in
a relationship or communication with other groups or organizations do not only directly but also
through online media. Www.rumahtaaruf.com online community try to facilitate the group members
to be able to communicate and find a mate through their online ta’aruf. Through the online
community, communication between members who want to find a partner can be established,
especially with the emerging online media in use today.
This study was conducted to determine how the interpersonal communication contained in
couples who are members of the online community www.rumahtaaruf.com. The method used in this
research is qualitative method. Data collected through observation and interview. The paradigm used
in this research is paradigm postpositivis. Data analysis technique used is the technique of data
analysis model of Miles and Huberman.
The results showed that interpersonal communication occurs during the offline stage meetings and
intense communication is performed by a third informant after their family gatherings and after their
khitbah process or or after the engagement occurs.
Keywords: Interpersonal Communication, Community Online, Online Dating

Korespondensi: Nadya Zsalsabilla Rahmania. Telkom University. Jl. Telekomunikasi, Jl. Terusan
Buah Batu No.01, Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat 40257. Email: nadyazsalsabilla@gmail.com

ISSN: 2548-3242 (cetak), eISSN: 2549-0079 Website: http://jurnal.unpad.ac.id/manajemen-komunikasi


Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 52

dengan orang lain atau hubungan sosial.


PENDAHULUAN Sehingga membina hubungan merupakan
Keberadaan komunitas online sudah suatu kebutuhan yang penting dimiliki dan
menjadi bagian dari perkembangan media harus dipenuhi dalam kehidupan manusia.
saat ini. Perkembangan komunitas- Membina hubungan sosial dapat
komunitas yang pada awalnya hanya digolongkan menjadi berbagai macam jenis,
terbentuk pada realitas nyata kini salah satu diantaranya terdapat hubungan
berkembang dengan pesat sehingga antar manusia dan hubungan antar
memunculkan bentuk baru dari komunitas kelompok. Salah satu bentuk dari
yang sebelumnya hanya terbentuk dari perkembangan teknologi dan komunikasi
adanya komunikasi atau interaksi dalam memunculkan hubungan antar kelompok
dunia nyata. Dengan adanya perkembangan yang lebih luas dan tidak terbatas pada
teknologi yang memungkinkan adanya tempat sehingga memunculkan adanya
kemudahan dalam melakukan interaksi antar global village yang menyatukan para
individu sehingga hubungan antar manusia pengguna ruang siber menjadi satu dengan
dapat terjalin dengan cepat tanpa batasan adanya penggunaan media online.
waktu. Membina hubungan merupakan salah Penggunaan situs online juga menjadi
satu kebutuhan yang diperlukan oleh setiap suatu trend yang berkembang pesat terutama
manusia. Membina hubungan merupakan di Indonesia. Pengguna situs online di
sebuah sarana bagi manusia untuk dapat Indonesia menurut Kementrian Komunikasi
mejalin relasi dan berinteraksi dengan orang dan Informatika Republik Indonesia
lain. Dengan adanya hubungan yang baik berdasarkan hasil riset dari lembaga riset
maka interaksi yang terjadi antar manusia pasar e-Marketer mencapai mencapai 83,7
juga akan menjadi lebih efektif dibandingkan juta pengguna pada tahun 2014 dan
dengan hubungan yang kurang baik. Namun menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari
dengan adanya komunitas online yang 5 Negara yang termasuk kedalam Negara
terbentuk, komunikasi anggota komunitas dengan pengguna internet terbanyak didunia.
didalamnya belum sepenuhnya memberikan Dari banyaknya pengguna ruang siber yang
ruang untuk berinteraksi secara langsung tersebut, komunitas online terbentuk dari
bagi para anggota komunitas online tersebut. adanya kesamaan tujuan antar anggota
Didalam Hirarki Kebutuhan yang kelompoknya.
dikemukakan oleh Maslow, terdapat salah William C. Schultz (1966)
satu kebutuhan mengenai kebutuhan sosial sebagaimana dikutip oleh Robbins dan Judge
yaitu kebutuhan akan adanya interaksi (2008) merumuskan teori Fundamental
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 53

Interpersonal Relations Orientations alamat yang tertera dalam situs tersebut


(FIRO). Menurutnya orang menjadi anggota sebagai syarat untuk menjadi anggota
kelompok didorong oleh adanya kebutuhan komunitas rumah taaruf. Dalam mejalani
interpersonal meliputi masuk menjadi interaksi dengan calon pasangan yang juga
anggota kelompok (Inclusion), merupakan anggota rumah taaruf yang
mengendalikan orang lain dalam tatanan memiliki kecocokan dengan salah satu
hierarksi (control) dan memperoleh anggota lainnya, ada beberapa tahapan
keakraban emosional dengan anggota komunikasi yang harus dijalani dan dipatuhi
kelompok yang lain sehingga komunikasi oleh para anggota komunitas online tersebut
interpersonal dalam suatu komunitas atau diantaranya terbagi menjadi tiga tahap yaitu
kelompok juga sangatlah penting. Salah satu tahap online, tahap mediasi dan tahap offline.
komunitas online di Indonesia yang Berdasarkan latar belakang diatas,
memfasilitasi para anggotanya untuk penulis tertarik untuk memilih rumusan
bertemu dalam satu ruang yang sama sesuai masalah yang akan diteliti lebih mendalam
dengan ketertarikan dan kesamaan tujuannya pada penelitian ini yaitu mengenai
adalah komunitas online bagaimanakah proses komunikasi
www.rumahtaaruf.com, yang memungkikan interpersonal pasangan yang terbentuk dari
pengguna atau anggotanya dapat berinteraksi anggota www.rumahtaaruf.com?
satu sama lain untuk menemukan pasangan
yang memiliki kecocokan dengan Komunikasi Interpersonal
kepribadian angotanya. Rumah taauf Komunikasi merupakan proses
merupakan komunitas online yang penyampaian informasi yang menghasilan
memfokuskan para anggotaya untuk mecari makna. Suryanto (2015) dalam bukunya
pasangan dan menjalani taaruf yang mengutip bahwa Berelson dan Steiner (1964)
sebelumnya hanya dapat dilakukan secara menjelaskan pengertian komunikasi adalah
langsung menjadi termudahkan dengan proses penyampaian informasi, gagasan,
bantuan jaringan online. emosi, keahlian, dan lain-lain melalui
Situs yang berdiri sejak 2001 ini penggunaan simbol-simbol, seperti kata-kata,
memfasilitasi kaum muslim untuk gambar, angka, dan lain-lain. Sedangkan
menemukan jodohnya melalui ta’aruf online menurut Ruben dan Steart (1998) definisi
hingga ke jenjang pernikahan. Untuk bisa komunikasi meliputi semua respon terhadap
masuk dan mengakses program taaruf, pesan yang diterima lalu menciptakan pesan
pengunjung rumahtaaruf.com harus baru karena setiap orang berinteraksi dengan
mengirimkan biodata yang disertai foto ke orang lain melal proses penciptaan dan
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 54

interpretasi pesan yang dikemas dalam 3. Kelompok (cara dinamika komunikasi


bentuk simbol atau kumpulan simbol terjadi di antara banyak individu);
bermakna yang sangat berguna (Suryanto, 4. Organisasi formal dan informal (cara
2015: 50-51). komunikasi terjadi dan berfungsi dalam
Collin Cherry mendefinisikan konteks organisasi, komunitas, dan
komunikasi sebagai usaha untuk membuat masyarakat atau cara komunikasi
satuan sosial dari individu dengan membangun atau mengubah agenda
menggunakan bahasa atau tanda. Dalam penting dari isu tertentu).
berkomunikasi pertukaran pesan-pesan yang Laswell dalam Suryanto (2015: 54)
disampaikan tersebut merupakan pesan- secara eksplit dan kronologis menjelaskan
pesan verbal yang tercermin melalui kata- lima komponen yang terlibat dalam
kata atau ungkapan, juga pesan-pesan komunikasi, yaitu siapa (pelaku komunikasi
nonverbal seperti tanda, lambang atau simbol pertama yang mempunyai inisiatif sebagai
(Rakhmat, 2001: 5 dalam Novianti, 2014). sumber), mengatakan apa (isi informasi yang
Komunikasi meliputi proses encoding disampaikan) kepada siapa (pelaku
pesan yang akan dikirimkan, dan proses komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran
decoding terhadap pesan yang akan diterima, penerma), melalui saluran apa (alat/saluran
serta melakukan sintesis terhadap informasi penyampaian informasi), dan dengan akibat
dan makna. Komunikasi dapat terjadi pada apa (hasil yang terjadi pada diri penerima).
semua level pengalaman manusia dan Ini menjukan bahwa komunikasi adalah
merupakan cara terbaik untuk memahami suatu upaya yang disengaja serta mempunyai
perilaku manusia dalam perubahan perilaku tujuan
antara individu, komunitas, organisasi, dan Proses komunikasi merupakan proses
pendapat umumnya. Oleh karena itu, peleburan makna dari lambang-lambang
komunikasi dapat dipelajari secara empiris komunikasi yang disampaikan komunikator
dan kritis pada berbagai derajat interaksi. dengan komunikan. Proses komunikasi
Level-level ini dapat digambarkan pada melibatkan banyak faktor atau unsur yang
tataran (Suryanto, 2015: 53): ada didalamnya, yaitu pelaku atau peserta,
1. Micro to micro, yaitu level komunikasi pesan (meliputi bentuk, isi, dan cara
intrapersonal (cara individu memproses penyajiannya), saluran, media atau alat yang
informasi); dipergunakan untuk menyampaikan pesan,
2. Interpersonal (cara dua individu waktu, tempat, hasil atau akibat yang terjadi,
berinteraksi mempengaruhi satu sama hambatan yang muncul, serta situasi atau
lain);
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 55

kondisi saat berlangsungnya proses antara orang-orang yang berkomuikasi dapat


komunikasi (Suryanto, 2015: 203). terjalin (Suryanto, 2015:110).
Model komunikasi dalam proses Komunikasi interpersonal menurut
komunikasi yang dikemukakan Shannon dan Mulyana (2000: 73) sebagaimana dikutip
Weaver mengandaikan sebuah sumber daya oleh Suryanto (2014) diartikan sebagai
informasi (source information) yang komunikasi antara orang-orang secara tatap-
mencptakan sebuah pesan (message) dan muka, yang memungkinkan setiap
mengirimnya dengan suatu saluran pesertanya menangkap reaksi orang lain
(Channel) kepada penerima (Receiver) secara langsung, baik secara verbal maupun
kemudian membuat ulang (recreate) pesan non-verbal. Ia menjelaskan bentuk khusus
tersebut. dari komunikasi antarpribadi adalah
komunikasi
Noise
diadik yang
hanya
melibatkan
Trans Receiver dua
mitter
orang…komun
ikasi demikian
Info destination menunjukan
source
pihak-pihak
yang
berkomunikasi berada dalam jarak yang
Gambar 1. Model Shannon dan Weaver
Sumber: Suryanto,2015 dekat, saling mengirim dan menerima pesan,
baik verbal maupun nonverbal secara
Komunikasi interpersonal merupakan simultan dan spontan.
proses penyampaian pesan dari seseorang Kemampuan berkomunikasi secara
kepada orang lain (pihak lain). Menurut efektif adalah kompetensi pengetahuan
pengertian tersebut, komunikasi dikaitkan tentang konteks (interaksi, orang),
dengan pertukaran informasi yang bermakna pengetahuan tentang “rules” dari perilaku
dan harus membawa hasil diantara orang- nonverbal. Penyebab 90% orang gagal dalam
orang yang berkomunikasi. Komunikasi kehidupan adalah kegagalan dalam membina
interpersonal menghendaki informasi atau hubungan yang baik dengan orang lain
pesan dapat tersampaikan dan hubungan (Suryanto, 2015: 110-111).
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 56

Keterampilan seseorang ini melekat sekelompok kecil orang dengan berbagai


pada setiap pribadi dalam persentuhannya dampakan peluang untuk memberikan
dengan masyarakat (baik individu maupun umpan balik segera. DeVito (dalam
kelompok), yang dalam perwujudannya akan Maulana, 1997: 26) mengemukakan
menampilkan sikap, tingkah laku, dan komponen-komponen itu dapat ditelusuri
perbuatan yang mencerminkan keakuratan dari bagan komunikasi antarmanusia secara
dalam menunjang pelaksanaan tugas. universal.
Keterampilan dasar seseorang ini menurut B. Konteks (Lingkungan)
Suryanto (2015), meliputi: Komponen komunikasi yang terlibat
1. Keterampilan mengamati (observing sebagai potensi terjadinya pesan yang akan
skill); disampaikan (saluran umpan balik), yaitu:
2. Keterampilan menggambarkan 1) Sumber;
(describing skill); 2) Enkoder;
3. Keterampilan mendengarkan (listening 3) Penerima;
skill); 4) Decoder;
4. Keterampilan bertanya (questioning 5) Umpan balik;
skill); 6) Pesan yang akan disampaikan;
5. Keterampilan meringkas (summarizing 7) Gangguan distorsi;
skill); 8) Efek.
6. Keterampilan memberi dan menerima Tujuan Komunikasi Interpersonal
umpan balik (feedback skill). Tujuan komunikasi interpersonal
sebagaimana dikemukakan DeVito (1992:
Konteks Komunikasi Interpersonal
13-14) dalam Suryanto (2015: 120-121)
Suryanto (2015) dalam bukunya
adalah sebagai berikut:
menjelaskan beberapa konteks komunikasi
1. Mempelajari secara lebih baik dunia luar,
interpersonal meliputi:
seperti berbagai objek, peristiwa, dan
A. Mendasarkan pada komponen
orang lain. Meskipun informasi tentang
komunikasi
dunia luar dikenalkan melalui media
Komunikasi interpersonal dipahami
massa, hal itu sering didiskusikan,
dengan mengamati komponen-komponen
dipelajari, diinternalisasi melalui
utamanya. Komponen-komponen itu
komunikasi interpersonal…selanjutnya
diidentifikasi dari dan dalam proses
melalui komunikasi interpersonal, dapat
penyampaian dan penerimaan pesan dari
mengevaluasi keadaan untuk
seseorang kepada orang lain atau
dibandingkan dengan kondisi sosial
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 57

orang lain. Cara ini menghasilkan self- Komunikasi dalam Media Siber (Online
Comunication)
concept yang semakin berkembang dan
mendorong perluasan pengetahuan dan Istilah mediamorfosis pertama kali

keterampilan yang pada akhirnya diperkenalkan Roger Fidler dalam bukunya

melakukan perubahan/inovasi. Mediamorfosis: Memahami Media Baru

2. Memelihara hubungan dan (2003). Ia ,mendefinisikan mediamorfosis

mengembangkan kedekatan atau sbagai transformasi media dari satu bentuk

keakraban. Melalui komunikasi ke bentuk lainnya, sebagai akibat dari

interpersonal, adanya keinginan menjalin kombinasi perubahan budaya dan kedatangan

rasa cinta dan kasih sayang. Disamping teknologi baru. Mediamorfosis mendorong

mengurangi rasa kesepian atau rasa untuk memahami semua bentuk sebagai

depresi, komunikasi interpersonal bagian dari sebuah system yang saling

bertujuan membagi dan meningkatkan berkaitan dan mencatat berbagai kesmaan

rasa bahagia yang pada akhirnya dan hubungan yang ada antara bentuk yang

mengembangkan perasaan positif tentang muncul pada masa lalu, masa sekarang dan

diri sendiri. masa yang sedang dalam proses

3. Mempengaruhi sikap-sikap dan perilaku kemunculannya. Media baru tidak akan

orang lain. Dalam kehidupan masyarakat, muncul begitu lama. Ketika bentuk media

kita sering mengajak dan membujuk komunikasi yang baru muncul, bentuk yang

seseorang untuk menetapkan cara-cara terdahulu tidak mati, tetapi berkembang dan

tertentu yang lebih beradaptasi (Fidler, 2003) dalam Suryanto

menguntungkan…upaya untuk (2015: 605).

mempengaruhi pihak lain menjadi Terry Flew (2005) dalam Suryanto

demikian penting bagi pengawas/penilik (2015) mendefinisikan media baru sebagai

kependidikan yang tugasnya melakukan kombinasi dari formar 3Cs, yaitu computing

pembinaan. and information technology, communication

4. Menghibur diri atau bermain. Tujuan networks, dan digitize media and iformation

menghibur diri atau bermain menjadi content. Media baru konsisten dengan

penting ketika orang sudah demikian pembelajaran teknologi media yang merujuk

serius dan beranjak stress dalam pada kebutuhan untuk menyadari cara

melaksanakan pekerjaan. mediasi dalam komunikasi melalui format


teknologi yang telah menubah komunikasi
dalam paktik sosial. Sementara Lievrouw
dan Livingstone (2002) mengobservasi
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 58

beberapa cara berpikir tentang media baru komunikasi tatap muka. Hanya saja,
yang perlu untk dimasukan dalam tiga komunikasi yang terjadi di media siber lebih
elemen, yaitu alat yang memperluas banyak tergantung pada teks, baik teks dalam
kemampuan untuk berkomunikasi, kegiatan pengertian sesungguhnya maupun symbol,
komunikasi dan praktiknya dikaitkan dalam ikon, atau penanda lain yang mewakili
perkembangan dan penggunaan alat tersebut, maksud dari pesan (Nasrullah, 2014: 78-79).
arahan sosial dan organisasi yang Nasrullah (2014) mengutip uraian
membentuk alat dan praktik media baru Mark Smith (1995) mengenai beberapa
(Suryanto, 2015: 606). aspek dalam komunikasi di dunia siber yang
Mengutip Suryanto (2015) domain dijelaskan sebagai berikut: Pertama,
media komunikasi merupakan sarana untuk dijelaskan bahwa komunikasi atau interaksi
mengali dan membandingkan kualitas yang di dunia siber tidak mensyaratkan
ada dalam tiap-tiap cabang utama sistem keberadaan dan kesamaan antar pengguna
komunikas manusia. Roger Fidler (aspatial) media siber selagi fungsi interaksi
mengelompokannya kedalam tiga domain, melalui media siber itu masih ada. Bermakna
salah satunya adalah domain interpersonal bahwa interaksi tidak mesti terjadi pada
yaitu termasuk bentuk komunikasi waktu yang sama, sender dan receiver tidak
lisan/ekspresif satu lawan satu yang isinya mesti berada dalam lokasi yang sebagaimana
tidak terstruktur atau dipengaruhi oleh yang terjadi dalam komunikasi dua arah,
pelantara eksternal. Selain itu, juga termasuk baik tatap muka maupun melalui media
komunikasi antara menusia dan komputer seperti telpon.
yang bertindak sebagai pengganti manusia Kedua, menjelaskan bahwa dimedia
(Suryanto, 2015: 610-611). siber interaksi bisa dikondisikan sesuai
Salah satu aspek yang muncul dari dengan, misalnya, jadwal yang diinginkan
perkembangan media baru, dan semakin oleh pengguna saat tekoneksi ke dalam
eksisnya ruang siber yang mempertemukan jaringan. Komunikasi bisa terjadi dalam
individu dan atau kelompok di area virtual kondisi ruang dan waktu yang sama (sesuai
dalam berkomunikasi yakni komunikasi dengan, misalnya, jadwal yang diinginkan
yang termediasi komputer. Komputer, oleh pengguna saat tekoneksi ke dalam
telepon genggam, atau perangkat terkoneksi jaringan. Komunikasi bisa terjadi dalam
lainya pada dasarnya tidak sekedar menjadi kondisi ruang dan waktu yang sama
media yang memperantarai proses distribusi (synchronous) dan bisa juga berbeda
dan sirkulasi pesan, tetapi sebagai medium (asynchronous).
layaknya aspek serta lingkungan dalam
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 59

Ketiga, bahwa interaksi yang terjadi Komunitas Virtual (Online Community)


dalam dunia siber pada kenyataannya terjadi Berkembangnya media komunikasi
melalui medium teks. Teks dalam bentuknya baru, terutama internet, telah
yang beragam dan juga melibatkan symbol mentransformasikan pula bagaimana
(icons) menjadi medium yang digunakan interaksi diantara idividu sebagai entitas
oleh pengguna dalam berkomunikasi. yang pada kenyataannya membawa
Berbeda dengan komunikasi tatap muka fenomena sosial yang baru dan berbeda dari
dimana tanda-tanda seperti ekspresi wajah yang selama ini dipahami (Nasrullah, 2014).
atau intonasi suara menjadi penentu dalam Internet menjadi tempat virtual dimana para
penyampaian dan penerimaan pesan, di dunia indvidu bekerjasama dan berinteraksi sampai
siber ekspresi dan intonasi diwakili oleh teks pada pelibatan terhadap emosi secara virtual
(the diatic expression). (Rheingold, 1995).
Keempat, bahwa interaksi yang terjadi Definisi komunitas virtual menurut
tidak mensyaratkan adanya kesamaan seperti Howard Rheingold (1993: 5) yang dikutip
status atau tingkat pengetahuan (astigmatic). oleh Nasrullah (2014: 148) adalah sebagai
Komunikasi teks di dunia siber tidak juga berikut:
melibatkan visualisasi para pengguna Virtual communities are social aggregations
sebagaimana di dunia nyata, yang terkadang that emerge from the Net when enough
people carry on those public discussion long
dalam komunikasi tatp muka seseorang akan enough, with sufficient human feeling, to
mengambil sikap tertentu ketika berhadapan form webs of personal relationship in
cyberspace.
dengan seseorang karena stigma yang Nasrullah (2014) mengutip bahwa
muncul pertama kali dibenaknya. Status Rheingold (1995) menegaskan, bahwa
sosial, pangkat, jabatan, dan sebagainya yang system komunikasi di komputer pada
membuat stratifikasi dalam kelas dasarnya yaitu sekedar peragkat atau alat.
dimasyarakat nyata (offline) tidak berlaku di Karena itu, komunitas yang muncul di dunia
media siber. Satu-satunya “kelas” yang ada siber merupakan tahapan berikutnya dari
yaitu apa yang disebut dengan administrator, penggunaan alat ini. Disadari ataupun tidak,
namun itupun hanya bersifat teknis dan penggunaan peangkat telah mentransformasi
pengatur lingkungan komunikasi yang secara cara berkomunikasi dan dari landasan itu
teknis pula ditentukan (Nasrullah, 2014: 80- akan mepengaruhi pikiran serta jiwa individu
81). didalamnya. Komunikasi di komputer tidak
hanya dipandang sebagai pertukara data
semata tetapi ada perlibatan individu di
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 60

dalamnya…inilah yang membentuk koneksi milis sampai pada permainan di MUD’s


antar manusia dan bukan hanya sekedar yang merupakan bentuk relasi sosial didunia
koneksi elektronik, koneksi antar manusia nyata yang muncul di dunia virtual. Reingold
itulah yang bagi Rheingold akan membentuk (2000: 5) menjelaskan komunitas siber
komuntas virtual. sebagai agresasi sosial yang muncul di
Selain mengambil bentuk di dunia internet, dimana para penggunanya
siber dan dimediasi melalui perangkat berinteraksi atau menggunakan ruang siber
teknologi, komunitas virtual dibentuk dari itu untuk berdiskusi dalam waktu yang lama
bertemunya para pengguna internet dalam serta adanya relasi yang terjadi diantara
waktu yang lama dan seiring dengan pengguna. Sementara Wood dan Smith
perjalanan waktu interaksi ini memunculkan (2005: 233) menjelaskan komunitas virtual
semacam “rasa” diantara para pengguna sebagai lingkungan termediasi computer,
tersebut. Inilah dua kat kunci dalam melihat tempat dimana para pengguna membagi
komunitas virtual, yakni komunikasi dan kesepahaman mereka dan saling membangun
rasa (feeling). relasi. Dari penjelasan tersebut dapat
Pola jejaring (network) yang ada di disimpulkan bahwa yang dimaksud
media siber secara langsung maupun tidak komunitas virtual adalah komunitas yang
akan menghubungkan para pengguna terbentuk di dunia siber oleh para pengguna
diberbagai tempat. Interaksi yang terjadi karena adanya kesamaan atau saling
diantara pengguna ini pada akhirnya melakukan interaksi dan relasi yang
memungkinkan terbentuknya suatu jaringan difasilitasi oleh medium komputer terkoneksi
atau komunitas siber (Nasrullah, 2014: 149). internet (Nasrullah, 2014: 149-150).
Terkait dengan komunitas siber, Tim Jordan Cantoni dan Tardini (2006: 161)
(1999: 100) sebagaimana dikutip oleh dalam Nasrullah (2014) menyebutkan
Nasrullah (2014) mendefinisikan sebagai setidaknya ada beberapa syarat yang
ruang siber tempat dimana sejumlah diperlukan untuk suatu komunitas virtual
pengguna bertemu dalam ruang informasi yaitu:
yang sama. Bahwa pengguna tidak lagi 1. Lingkungan atau tempat untuk terjadinya
beranggapan bahwa mereka sendiri di ruang komunikasi-interaksi;
siber, sebaliknya pengguna itu bisa 2. Relasi diantara anggota terjadi dan
membangun relasi dengan para pengguna dikelola secara elektronik atau online;
lainnya. Komunitas siber, atau disebut 3. Rasa kepemilikan atau kedadaran
Jordan sebagai virtual communiies, ini bisa anggota sebagai bagian dari komunitas
beragam bentuk mulai dari forum diskusi di tersebut;
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 61

4. Struktur internal yang ada di komunitas; pengaruh terhadap komunikasi yang terjadi
dan di komunitas itu sendiri. Medium bisa
5. Ruang simbolik yang saling berbagi yang memfasilitasi komunikasi dan di lain pihak
diinterpretasikan dengan adanya aturan, komunitas bisa ditentukan dari adanya
nilai, norma, sampai pada ketertarikan. kesamaan medium yang digunakan oleh
khalayak (Nasrullah, 2014: 151-152).
Terkait teknologi di media siber pada
dasarnya komunitas virtual bisa dibedakan
METODE PENELITIAN
menjadi dua jenis. Pembedaan ini dapat
Metode penelitian yang digunakan
dilihat dari bagaimana transformasi
dalam penelitian ini merupakan metode
komunitas itu terkait penggunaan ruang
penelitian Kualitatif. Dalam penelitian
siber. Pertama, komunitas virtual yang
kualitatif instrumennya adalah orang atau
terbentuk karena terjadinya komunikasi
human instrument yaitu peneliti itu sendiri.
termediasi komputer. Para pengguna pada
Metode penelitian kualitiatif adalah metode
dasarnya saling bertemu dan berkomunikasi
penelitian yang berlandaskan pada filsafat
untuk pertama kalinya melalui media siber.
postpostivisme, digunakan untuk meneliti
Letak geografis atau perbedaan demografis
pada kondisi objek yang amaliah, (sebagai
menjadi cair, dan satu-satunya kesamaan
lawannya adalah eksperimen) dimana
yang ada diantara pengguna ini yaitu
peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
teknologi internet memfasilitasi pengguna
teknik pengumpulan data dilakukan secara
untuk maksud yang sama. Kedua, komunitas
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
virtual terbentuk dari penjelmaan komunitas
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
di dunia nyata, dan komunitas ini
kualitatif lebih menekankan makna daripada
menggunakan media siber untuk
generalisasi (Sugiyono, 2014: 8-9). Adapun
melanjutkan laju komunitasnya di dunia
objek dari penelitian ini adalah proses
virtual. Artinya, komunitas model ini sudah
komunikasi interpersonal dan subjek
terbentuk sebelum mereka bersentuhan
penelitian dalam penelitian ini adalah
dengan media siber. Sudah ada norma, nilai
anggota komunitas online rumahtaaruf.com.
bahkan struktur yang dibuat di offline yang
Informan dari penelitian ini terdiri dari dua
kemudian semua itu diwujudkan melalui
informan yaitu informan kunci dan informan
komunikasi termediasi computer. Lechner
pendukung. Adapun informan-informan
dan Schimd (2000 dalam Cantoni dan
tersebuat merupakan anggota dari komunitas
Tardini, 2006: 160) mempertegas bahwa
ta’aruf online yang sedang menjalani proses
medium, sepeti media siber, memberikan
ta’aruf di rumahtaaruf.com sebagai informan
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 62

utama dan juga pendiri dari rumahtaaruf.com Dalam penelitian ini peneliti mengaitkan
sebagai informan pendukung. Pengumpulan teori tersebut dengan proses komunikasi
data dilakukan dengan wawancara mendalam yang dilakukan oleh anggota komunitas
dengan keseluruhan informan. Adapun rumah ta’aruf terutama pada pasangan yang
teknik analisis data yang digunakan dalam terbentuk dari komunitas online rumah
penelitian ini merupakan teknik analisis data taaruf.
model Miles dan Huberman. Bogan & Komunikasi yang dilakukan oleh
Biklen (Moleong: 2006: 248) dalam Satori anggota komunitas rumah taaruf berdasarkan
dan Komariah (2014) mengemukakan bahwa hasil observasi dan wawancara dilakukan
analisis data kualitiatif adalah upaya yang melalui forum diskusi dimana seluruh
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, anggota yang telah mendaftar dan memiliki
mengorganisasikan data, memilah-milahnya akses berupa username dan password dapat
menjadi satuan yang dapat dikelola, bergabung dalam diskusi tersebut. Diskusi
mensintetiskannya, mencari dan menemukan meliputi topik mengenai pernikahan dan
pola, menemukan apa yang penting danapa problema anggota komunitas. Pada saat
yang dipelajari, dan memutuskan apa yang komunikasi dalam forum diskusi
dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis berlangsung, komunikasi interpersonal
kualitatif pada dasarnya mempergunakan terjalin dengan baik antar anggta dan terlihat
pemikiran logis, analisis dengan logika, dari bahasa yang digunakan oleh semua
dengan induksi, deduksi, analogi dan anggota yang bergabung berkomunikasi
komparasi (Amirin, 2000) dalam (Satori dan dengan bahasan non formal namun tetap
Komariah 2014: 200). santun. Komunikasi antara anggota yang
telah memiliki pasangan diawali dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN adanya proses pengiriman biodata oleh
Komunikasi meliputi proses encoding informan dan pasangannya sebagai anggota,
pesan yang akan dikirimkan, dan proses bahasa yang digunakan dalam biodata
decoding terhadap pesan yang akan diterima, merupakan bahasa formal dan membahas
serta melakukan sintesis terhadap informasi mengenai data pribadi anggota serta
dan makna. Komunikasi dapat terjadi pada kegemaran, karakteristik pasangan hingga
semua level pengalaman manusia dan penghargaan dan keunggulan anggota
merupakan cara terbaik untuk memahami dituliskan dalam biodata untuk menampilkan
perilaku manusia dalam perubahan perilaku kejelasan pesan.
antara individu, komunitas, organisasi, dan Selanjutnya proses komunikasi yang
pendapat umumnya (Suryanto, 2015: 53). dijalani oleh oleh anggota yang telah
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 63

memiliki pasangan selanjutnya adalah damping oleh seorang mediator hal tersebut
dengan tanya-jawab yang dilakukan melalui juga didukung oleh pernyataan kedua
email sebagai media yang dipergunakan mediator yang mengatakan bahwa kedua
untuk menyampaikan pesan yang ingin belah pihak masih tetap didampingi mediator
disampaikan oleh anggota komunitas kepada hingga adanya proses lamaran atau
pasangannya,topic yang dibahas. Melalui pertemuan kedua belah pihak keluarga,
pertanyaan yang dikirim olehnya anggota setelah itu barulah komunikasi diserahkan
komunitas juga dapat memahami langsung pada kedua pasangan, jika belum
karakteristik pasangannya dan menggali ada proses pengkhitbahan atau pertemuan
lebih dalam mengenai kehidupan anggota dengan kedua belah pihak keluarga,
yang menjadi pasangannya. Komunikasi komunikasi harus tetap didampingi dengan
yang dilakukan meliputi pertanyaan seputar keluarga. Dan pada saat pertemuan offline
motivasi untuk menikah, bagaimana sifat dan tersebut pembicaraan dilakukan oleh kedua
sikap pasangannya, pekerjaan, status belah pihak membahas tentang keseriusan
pernikahan sebelumnya dan hal-hal yang pasangan dalam menjalani pernikahan,
lebih mendetail mengenai keterangan diri motivasi, visi-misi serta memverifikasi
pasagan yang sebelumnya telah dipaparkan konsistensi jawaban pasangan yang
dalam biodata pada tahap awal komunikasi. sebelumnya telah ditanyakan pada tahap
Komunikasi selanjutnya dilakukan tanya jawab email.
secara offline atau melalui tatap muka Setelah adanya pertemuan secara
dengan pasangan, namun tetap didampingi langsung dengan pasangan sebagai
oleh mediator. Komunikasi Interpersonal kelanjutan tahap awal ta’aruf online dan
intim dilakukan pada saat pertemuan offline tahap tanya jawab melalui email, komunikasi
setelah anggota dan pasangannya sama-sama antara ketiga informan dengan pasangan
setuju untuk melakukan pertemuan secara tetap dilakukan dengan pantauan pihak
langsung. Dalam proses komunikasi kelarga dan komunikasi intens berdua antara
langsung anggota harus didampingi dengan anggota dan pasangan baru dilakukan saat
mediator. Meskipun berkomunikasi adanya pengkhitbahan atau setelah adanya
langsung, berdasarkan pernyataan informan pertemuan kedua belah pihak keluarga
mereka tetap tidak boleh berkomunikasi masing-masing pasangan. Proses komunikasi
terlalu lama dan tidak boleh bertatap muka yang dilakukan keduanya dilakukan
dengan waktu yang lama. Untuk itu menggunakan sms, line atau media chat
meskipun telah bertemu secara langsung lainnya dan persoalan yang dibahas tidak
pada tahap offline, ketiga informan tetap di lepas dari diskusi persiapan pernikahan dan
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 64

pendalaman pemahaman tentang karakter Selanjutnya cara informan pertama sebagai


masing-masing. Karena komunikasi anggota komunitas memahami karakteristik
dilakukan melalui media online, komunikasi pasanganya adalah menggunakan feeling dan
yang dilakukan antar anggota juga tidak pendalaman karakter pada saat bertemu
dilakukan secara terus-menerus dalam waktu langsung. Untuk memahami karakteristik
yang sama melainkan menunggu hingga pasangannya para anggta juga melakukan
salah satu pihak menjawab pesan yang pemahaman dengan kemampuannya untuk
dikirimkan sehingga komunikasi yang bertanya mengenai hal-hal yang bersifat
dilakukan tidak intens dilakukan setiap saat . kekeluargaan seperti bagaimana
Karena hanya berbasis teks, ekspresi yang pasangannya berhubungan dengan orang tua
ditampilkan oleh pasangan tidak dapat dilihat maupun adik atau kakaknya hingga ia dapat
secara langsung atau spontan untuk itu mengambil point utama dari kepribadian
kemampuan memahami dan meringkas anggota lainnya. Anggota memahami
jawaban dari pasangan dapat membantu karakter yang ada dari kejujuran dan
ketiga informan untuk memahami keseriusan pasangan dengan jawaban serta
karakteristik pasangan sehingga meyakinkan cara ia bersikap dan cara ia mengatasi
informan untuk melanjutkan komunikasi masalah dan kemaharan yang ada dalam
ketahap selanjutnya hingga tahap dirinya. Sedangkan untuk memahami
pernikahan. karakter pasangannya melalui apa yang
Dalam hal memahami karakteristik tertera dalam biodata dan melalui jawaban-
pasanganya masing-masing anggota jawaban saat sesi Tanya-jawab setelah itu
memiliki cara yang hampir sama yakni anggota memahami karakter pasangannya
memahami karakteristik pasangan dari lebih mendalam melalui verifikasi atas
keterampilan masing-masing anggota untuk jawaban yang telah pasangannya berikan.
bertanya, menggambarkan informan melalui Selama proses komunikasi yang
infomasi yang didapat dan keterampilan dijalani oleh ketiga informan efek yang
dalam meringkas jawaban yang telah ditimbulkan adalah adanya pengetahuan
didapatnya dari masing-masing pasangan. tentang proses komunikasi dan ta’aruf yang
Informan pertama merasa bahwa ia dapat benar menurut pandangan mereka, serta
memahami dan mengamati karakteristik adanya hubungan yang baik antara kedua
anggota lainnya dengan cara melihat belah pihak hingga ketahap pengkhitbahan
informasi-informasi yang tertera pada bahkan hingga ke proses persiapan
biodata dan cara akhwat dekat dengan pernikahan. Feedback yang ada juga
keluarga pada saat pertemuan antar keluarga. digambarkan dengan respon yang baik dari
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 65

semua pihak, mulai dari respon yang banyak dilakukan oleh pihak laki-laki
diberikan oleh informan kepada pasangan, daripada perempuan.
respon baik yang diberikan pasangan kepada Komunikasi Interpersonal antar
informan serta respon kedua belah pihak kedua pihak dilakukan dengan didampingi
keluarga yang menerima masing-masing oleh orang tua atau kerabat pada untuk
pasangan dengan baik dari adanya menjaga komunikasi yang dilakukan agar
komunikasi yang dilakukan intens setelah sesuai dengan ketentuan dan untuk menjaga
pertemuan keluarga dan memunculkan kenyamanan antar anggota. Komunikasi
hubungan yang baik dan komunikasi yang dilakukan dengan membahas mengenai
lancar. Feedback yang ditimbulkan juga validasi jawaban yang sebelumnya telah
digambarkan dengan adanya kesepakatan didapatkan ketika tahap mediasi yaitu tahap
untuk melanjutkan setiap tahap hingga ke tanya jawab melalui email dengan
jenjang yang lebih serius. dipelantarai oleh mediator. Dan komunikasi
interpersonal intens dilakukan apabila telah
SIMPULAN
terjadi proses lamaran atau khitbah,
Berdasarkan hasil obserbasi dan
komunikasi semakin sering dilakukan oleh
wawancara serta pembahasan maka dapat
informan dan pasangannya pesan yang
disimpulkan komunikasi antar anggota
disampaikan tidak luput dari bahasan
komunitas rumah taaruf dilakukan melalui
mengenai persoalan persiapan pernikahan.
forum diskusi yang disediakan oleh
Komunikasi ketiga informan selanjutnya di
komunitas rumah taaruf pada websitenya
lakukan dengan menggunakan media sosial,
www.rumahtaaruf.com. Proses komunikasi
seperti melalui pesan singkat, line, bbm atau
interpersonal terjalin pada saat anggota
whatsapp untuk mendukung komunikasi
komunitas online www.rumahtaaruf.com
tatap muka yang mereka lakukan.
menjalani proses ta’aruf offline. Dimana
Melalui adanya komunikasi interpersonal
pada saat tersebut para anggota dapat
antar anggota, hubungan yang baik dapat
bertemu langsung dan berkomunikasi
terjalin dan tergambarkan dengan adanya
langsung dengan anggota rumahtaaruf.com
komunikasi dengan bahasa yang akrab antara
yang menjadi pasangannya, ekspresi
anggota dan menciptakan hubungan
digambarkan melalui raut wajah informan
kekeluargaan yang sesuai dengan tujuan dari
ataupun pasangannya yang sama-sama
masing-masing anggota.
anggota komunitas rumah taaruf saat
bertemu untuk pertama kalinya. Pada saat
awal komunikasi terjadi, komunikasi lebih
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 3, No. 1, Oktober 2018, hlm 51-66 66

DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Sanusi. (2014). Manajemen Sumber
Daya Manusia Lanjutan. Yogyakarta:
Deepublish.
Nasrullah, Rulli. (2014). Teori riset dan
Media Siber (Cybermedia). Jakarta:
Kencana.
Novianti, Evi. (2014). POLA
KOMUNIKASI PASANGAN
ANTARETNIK SUNDAMINANG DI
BANDUNG (Studi etnografi
komunikasi pasangan pedagang Sunda-
Minang perantauan dalam
pembentukan etnik di Pasar Baru
Trade Center). Diakses dalam
http://jurnal.unpad.ac.id/jkk/article/vie
w/7383/3386
Robbins Stephen P, Timothy A. Judge.
(2008). Perilaku Organisasi. Jakarta:
Salemba Empat.
Satori, Djam'an dan Komariah, Aan. (2014).
METODOLOGI PENELITIAN
KUALITATIF. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Suryanto. (2015). PENGANTAR ILMU
KOMUNIKASI. Bandung: CV Pustaka
Setia.

Anda mungkin juga menyukai