Anda di halaman 1dari 8

Print ISSN:1412-7873; Online ISSN: 2598-7402

POLA KOMUNIKASI PASANGAN LONG DISTANCE RELATIONSHIP


DALAM MEMPERTAHANKAN HUBUNGAN
MELALUI MEDIA SOSIAL LINE

Mira Oktariani

London School of Public Relations - Jakarta


miraoktariani30@gmail.com

Diajukan: 20-10-2018; Direview: 09-12-2018; Diterima: 18-12-2018;

Abstract
There are so many reasons why couple should do long distance relationship and the key of success for it, is the
communication between the couple itself. The purpose of this research is to describe pattern of interpersonal
communication between the couples having a long distance relationship by using internet based communication
technology in order to maintain commitment. By using qualitative method with interpersonal communication
with the approach of computer mediated communication theory. The result showed one of three couples is having
equality pattern and the rest is having balance split pattern, this can happen because of different factors such as
the kind of relationship and whether or not they have children.

Keyword: interpersonal communication, computer mediated communication, long distance relationship.

Abstrak
Banyak alasan yang menyebabkan seseorang harus menjalani hubungan jarak jauh dengan pasangannya dan
keberhasilan dalam hubungan jarak jauh adalah dengan berkomunikasi antar individu dengan baik. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola komunikasi interpersonal para pasangan hubungan jarak jauh dengan
menggunakan alat telekomunikasi berbasis internet dalam mempertahankan komitmen berhubungan. Dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan landasan teori komunikasi interpersonal dan didukung
dengan teori computer mediated communication. Hasil dari penelitian ini menunjukkan satu dari tiga pasangan
yang menjalani hubungan jarak jauh memiliki pola komunikasi persamaan sedangkan sisanya memiliki pola
komunikasi seimbang terpisah. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan jenis hubungan dan faktor adanya anak
dalam hubungan yang terjalin.

Kata kunci: komunikasi interpersonal, computer mediated communication, long distance relationship.

S
PENDAHULUAN tersebut didapat dari hubungan yang mereka
esuai dengan kodratnya, manusia sebagai jalani dengan orang tua, saudara, pasangan, anak,
makhluk sosial membutuhkan kehadiran maupun sahabat mereka (Reardon, 1987:159).
orang lain. Rasa saling membutuhkan Memasuki fase dewasa muda dan dewasa,
tersebut tertuang melalui hubungan antar individu. muda mudi yang berusia dikisaran 20-40 tahun
Membutuhkan kasih sayang, pengertian, informasi, (Papilia, Olds dan Feldman, 2009:629) dihadapkan
maupun dukungan dari orang lain merupakan alasan dengan kebutuhan adanya seseorang yang dapat
utama mengapa individu membentuk hubungan memotivasi dan melengkapi hari-harinya dalam
dengan individu lainnya. Klinger menyatakan rasa cinta serta kasih sayang dan terlibat dalam
bahwa ketika sekumpulan orang ditanya mengenai sebuah hubungan romantis dengan lawan jenis.
apa yang menyebabkan hidup mereka bahagia, Steward dan Logan (1993) menjelaskan bahwa
jawaban yang disampaikan hampir serupa, yakni cinta yang tumbuh seiring berjalannya waktu,
perasaan ‘dicintai dan diinginkan’. Perasaan dapat menghasilkan dua jenis hubungan, yaitu

193
WACANA, Volume 17 No. 2, Desember 2018, hlm. 193 - 200

berpacaran (courtship) dan pernikahan (marriage). LITERATUR DAN METODOLOGI


Hubungan berpacaran umumnya adalah sebagai
tahapan perkenalan antar individu yang lebih Komunikasi Interpersonal
mendalam dan juga sebagai tahapan awal dalam Komunikasi interpersonal merujuk pada
membina hubungan sebelum memasuki jenjang kegiatan berkomunikasi yang terjadi secara
pernikahan. langsung di antara dua orang (West & Turner,
Berpacaran tidak hanya bisa dilakukan pada 2008:36). Konteks komunikasi interpersonal
saat dua individu berada di lokasi yang sama banyak membahas tentang bagaimana
atau berdekatan. Menurut Guldner (1996) dalam mempertahankan suatu hubungan, dan keretakan
Anindyojati (2012) terdapat perubahan pemahaman suatu hubungan (Berger,1979; Dainton & Stafford,
mengenai konsep kebersamaan dalam suatu 2000).
hubungan, yaitu dimana individu dapat menjalani Burhan Bungin (2008:32) menjelaskan bahwa
hubungan dengan pasangan tanpa ada kedekatan komunikasi interpersonal adalah komunikasi
fisik yaitu hubungan jarak jauh atau long distance antar-perorangan yang bersifat pribadi baik yang
relationship (Freitas, 2004). terjadi secara langsung (tanpa medium) maupun
Seperti halnya pegawai pada Badan Pemeriksaan tidak langsung (melalui medium).
Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). BPK RI Dahulu komunikasi hanya dapat dilakukan
melakukan mutasi pada para pegawai pelaksana dengan cara konvensional seperti tatap muka dan
setiap enam bulan sekali sesuai dengan ketentuan surat menyurat, namun kini sudah berubah menjadi
yang berlaku dari Sekretariat Jendral BPK RI. modern atau dengan menggunakan bantuan alat.
Rotasi mutasi para pegawai berlangsung pada BPK Ruben dan Stewart (2006:56-59) menjelaskan
RI seluruh Indonesia dari Sabang hingga Merauke. bahwa komunikasi tatap muka memiliki keuntungan
Tak hanya rotasi mutasi, BPK RI juga kerap lebih dibandingkan dengan komunikasi termediasi.
mengirim pegawainya untuk melaksanakan Hal tersebut dapat terjadi karena komunikator
pendidikan ke jenjang lebih tinggi dengan maupun komunikan dapat menggunakan indra
serangkaian tes yang telah ditetapkan, atau disebut pengelihatan, sentuhan, penciuman, serta
tugas belajar. Oleh karena itu, para pegawai yang pendengaran untuk menyampaikan maupun
terkena rotasi mutasi maupun tugas belajar kerap menerima pesan.
dihadapkan dengan kenyataan bahwa mereka harus Perkembangan teknologi sudah tidak diragukan
menjalani hubungan jarak jauh atau long distance lagi saat ini, komunikasi menggunakan bantuan
relationship dengan pasangannya masing-masing. alat komunikasi berbasis teknologi sudah menjadi
Coleman dalam Nisa & Sedjo (2010) bagian dari pelengkap hidup manusia zaman
berpendapat bahwa pikiran dan perasaan yang ini. Komunikasi termediasi teknologi sering
hadir dalam hubungan jarak jauh, membutuhkan dikenal dengan sebutan Computer Mediated
sebuah alat komunikasi yang efektif demi Communication.
terciptanya hubungan yang harmonis. Dengan Komunikasi Efektif untuk mempertahankan
adanya perkembangan teknologi komunikasi Hubungan Beberapa cara di bawah ini dapat
pada zaman modern ini, berbagai jenis teknologi dilakukan oleh pasangan untuk mempertahankan
komunikasi terus bermunculan. hubungan yang terlah terjalin, yaitu: 1) Be Nice:
Survei Nielsen Agustus 2016 menunjukkan Bersikap sopan, menyenangkan, menghindari
bahwa aplikasi LINE dengan berbagai mavam kritik dan mau berkompromi walaupun harus
fitur-fitur yang dimiliki berhasil dinobatkan sebagai sedikit berkorban, serta membicarakan mengenai
aplikasi media sosial instant messaging ketiga masa depan dianggap sebagai bagian dari bentuk
pengguna terbanyak di Indonesia. Kepopuleran kasih sayang dan romantisme. 2) Communicate:
LINE terdongkrak dengan adanya Mini Drama Komunikasi yang bersifat hal-hal kecil kadang
Ada Apa Dengan Cinta 2 yang menggabarkan dianggap kurang bermakna namun ternyata
hubungan long distance relationship antara Rangga dibutuhkan untuk mempertahankan kontak. Hal
dan Cinta yang terpisah Jakarta-New York. ini termasuk bicara jujur dan terbuka mengenai
perasaan dan hubungan. 3) Be Open: Terlibat dalam

194
Mira Oktariani, Pola Komunikasi Pasangan Long Distance Relationship Dalam....

diskusi dan mampu mendengar apa yang dikatakan. menekankan makna dari generalisasi.
4) Give Assurance: Mampu meyakinkan bahwa Paradigma konstruktivisme menurut Eriyanto
hubungan yang dijalin amat penting. 5) Share (2002:13) digunakan untuk menemukan bagaimana
Joint Activities: Menghabiskan waktu bersama peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi dan
pasangan dan melakukan kegiatan bersama. 6) dengan cara apa konstruksi itu dibentuk, dikaitkan
Be Positive: Mencoba untuk menciptakan hal-hal dengan penelitian ini paradigm konstruktivisme
yang menyenangkan demi menghindari konflik. dapat melihat bagaimana pola komunikasi
7) Focus on Improving Yourself: Melakukan terbentuk dengan komunikasi yang terjalin melalui
sesuatu yang membuat diri terlihat lebih baik dari media sosial.
sebelumnya. Tujuan utama penelitian deskriptif menurut
Prasetyo (2005:43) adalah menggambarkan
Computer Mediated Communication mekanisme sebuah proses dan menciptakan
John December (1997) mendefinisikan Computer seperangkat kategori atau pola.
Mediated Communication sebagai proses manusia Narasumber dari penelitian ini berjumlah
berkomunikasi dengan mengunakan komputer sebanyak 6 orang yang terdiri dari 3 pasangan
sebagai sarana dengan melibatkan seseorang, yang sudah menjalani hubungan long distance
dalam situasi konteks tertentu, dengan terlibat relationship dengan kriterita sebagai berikut:
dalam proses untuk membentuk media sebagai a) Narasumber telah menjalani hubungan long
tujuan. distance relationship sedari berpacaran hingga
menikah, maupun yang sedang berpacaran namun
Pola Komunikasi merencanakan pernikahan. b) Narasumber sudah
Ada 4 jenis komunikasi menurut Devito menjalani hubungan long distance relationship
(1986:157) diantaranya: 1) Pola Komunikasi lebih dari satu tahun. c) Narasumber terpisah
Persamaan (Equality Pattern) dimana tiap individu jarak sekurang-kurangnya 50 mil sesuai dengan
terlibat proses komunikasi mempunyai hak yang definiai hubungan jarak jauh menurut Mietzner.
sama dalam kesempatan komunikasi tersebut. d) Narasumber menggunakan bantuan teknologi
2) Pola Komunikasi Seimban Terpisan (Balance komunikasi untuk membantu proses komunikasi
Split Pattern) dimana ada keserataan hubungan dengan pasangan yang terpisah jarak.
tetap terjaga namun komunikan masing-masing Penelitian ini difokuskan pada komunikasi
memiliki daerah dominan. 3) Pola Komunikasi efektif dalam berhubungan yang memiliki elemen-
Monopoli (Monopoly Pattern) dimana seseorang elemen yaitu, be nice, communicate, be open, give
mendominasi seluruh proses komunikasi dan assurance, share join activities, be positive, focus
dianggap sebagai ahli diantara yang lain. 4) Pola on improving yourself. Hasil dari fokus penelitian
Komunikasi Monopoli (Monopoly Pattern) dimana diatas kemudian dikaitkan dengan pola komunikasi
seseorang dianggap sebagai pemegang kekuasaan yaitu, pola komunikasi persamaan, pola komunikasi
penuh. seimbang terpisah, pola komunikasi tak seimbang
terpisah, atau pola komunikasi monopoli.
Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti TEMUAN DAN DISKUSI
adalah penetian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif dan menggunakan paradigma Profil Narasumber
konstruktivisme. Pasangan I (AR & HA) merupakan pasangan
Sugiyono (2009:1) menjelaskan bahwa metode yang menjalani hubungan jarak jauh terpisah
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang Jakarta – Sydney. Keduanya dikenalkan oleh salah
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang satu dari teman mereka. Keduanya terpisah jarak
alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen karena pihak perempuan sedang melanjutkan studi
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara strata dua. Mereka telah menjalani hubungan long
trianggulasi (gabungan) analisis data bersifat distance relationship selama 3 tahun.
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih Pasangan II (ZF & SU) merupakan pasangan

195
WACANA, Volume 17 No. 2, Desember 2018, hlm. 193 - 200

suami istri yang sudah menjalani hubungan long ketimpangan pada pasangan II (ZF & SU) dimana
distance relationship selama 4 tahun. Bermula pihak wanita khawatir dengan lingkungan pihak
mengenal satu sama lain melalui media sosial dan pria namun pihak wanita justru mencoba masuk
berpacaran selama 2 tahun. kedalamnya, sedangkan pihak pria justru percaya
Pasangan terakhir (DR & SH) merupakan seutuhnya pada pihak wanita. Lain hal lagi dengan
pasangan suami istri dan memiliki satu anak. pasangan III (DR & SH) keduanya sama-sama
Perkenalan keduanya bermula saat sedang saling memegang teguh asas kepercayaan.
menempuh semester akhir pendidikan strata satu. Share Joint Activities. Ketika terpisah jarak dan
Namun setelah kelulusan keduanya terpisah Jakarta perbedaan waktu ketiga pasang narasumber tidak
– Yogyakarta. Keduanya telah menjalani hubungan memiliki kegiatan yang dilakukan secara bersama
long distance relationship selama 8 tahun. karena terkendala waktu, biaya, hingga tidak
adanya kesamaan hobby diantara masing-masing
Hasil Analisis Data pasangan.
Be Nice. Pasangan I (AR & HA) AR lebih sering Be Positive. Pasangan I (AR & HA) sama-sama
mengalah jika ada permasalah agar tidak berlarut saling memberikan pesan romantis sebelum tidur
sedangkan HA mudah marah dengan hal sepele. karena terkendalanya biaya. Pasangan II (ZF & SU)
Pasangan II (ZF & SU) ZF memilih diam ketika keduanya sama-sama memiliki cara sendiri untuk
sedang emosi, agar emosi tidak semakin naik menyenangkan pasangan, tidak selalu dengan hal-
sedangkan SU Mencoba menyelesaikan masalah hal yang romantis. Sedangkan pada pasangan III
dan meminta maaf ketika ZF sudah tidak emosi. (DR & SH) SH lebih sering memberikan hal-hal
Pasangan III (DR & SH) DR lebih dahulu meminta romantis disbanding DR
maaf kepada istri ketika berbuat salah sedangkan Focus on Improving Yourself. Pasangan I (AR
SH mengalah kepada DR dalam beberapa hal & HA) pihak pria mengeluhkan kebiasaan pihak
seperti waktu, dan kesibukan, namun DR lebih wanita yang mudah marah, yang kemudian pihak
sering minta maaf jika ada pertengkaran. wanita mencoba untuk berubah demi hubungan
Communicate. Pasangan I (AR & HA) saat yang baik diantara keduanya. Pasangan II (ZF
berkomunikasi keduanya membahas tentang & SU) pihak wanita mengeluhkan kebiasaan
kegiatan sehari-hari. Pasangan II (ZF dan SU) pihak laki-laki untuk berkumpul dengan teman-
saat berkomunikasi membicarakan kesibukan temannya, pihak pria mencoba untuk berubah demi
perkerjaan, urusan kuliah. Sedangkan pasangan III pihak wanita. Sedangkan pihak pria Mengeluhkan
( DR & SH) membicarakan kesibukan sehari-hari kesibukan pihak wanita, namun pihak wanita tidak
serta perkembangan anak. bisa berubah karena tuntutan pekerjaan. Pasangan
Be Open. Pasangan I (AR & HA) AR biasanya III (DR & SH) saling mengeluhkan kebiasaan
tidak membahas secara detail hal-hal tentang masing-masing namun mencoba untuk saling
dirinya, namun sudah mengenal dengan detail pihak berubah demi kebaikan bersama.
perempuan serta mengenal keluarga perempuan
sedangkan HA menceritakan secara detail seluruh Pembahasan
hal mengenai dirinya namun ia justru belum Bagi para informan yang menjadi objek
mengenal keluarga pihak pria. Pasangan II (ZF penelitian ini, didominasi pihak pria yang
& SU) selalu menceritakan secara detail tentang memilih untuk menghindari konflik dan mencoba
apapun. Pasangan III (DR & SH) mencoba untuk berkompromi. Kompromi yang dilakukan
tidak menyembunyikan berbagai sesuatu, mulai bertujuan agar masalah yang menghadang dapat
dari masalah personal, anak, hingga keluarga besar. cepat terselesaikan hingga dapat terjalin kembali
Give Assurance. Pasangan I ( AR & HA) komunikasi yang baik diantara keduanya.
merasakan rentan godaan pada pihak pria karena Berkomunikasi dengan pasangan membahas
perbedaan budaya pada lingkungan pihak wanita hal-hal yang berkaitan dengan keseharian
sedangkan sebaliknya pihak wanita merasa merupakan kebiasaan yang dapat membuat
lebih aman karena memiliki informan untuk hubungan dapat memperat hubungan dengan
mematai-matai pasangannya. Sedangkan terjadi keterbukaan yang diberikan pasangan masing-

196
Mira Oktariani, Pola Komunikasi Pasangan Long Distance Relationship Dalam....

masing. Walau terbatasnya waktu dan tidak adanya lain, menemukan diri sendiri, membangun
kecocokan hobi antara keduanya, namun mereka dan memelihara hubungan yang harmonis,
tetap meyakini bahwa keterbukaan yang dimiliki mempengaruhi sikap dan tingkah laku, mencari
membuat mereka meyakini bahwa hubungan yang kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu,
terjalin itu penting. Hal-hal tersebut membuat para menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi,
pasangan berusaha untuk tetap saling menjaga dan memberikan bantuan atau konseling.
komitmen. Mengungkapkan perhatian kepada orang lain
Sesuai dengan fokus penelitian yang ditunjukkan oleh poin tiga pada yaitu be open
menggunakan komunikasi efektif dalam dimana masing-masing individu tidak saling
mempertahankan hubungan, ditemukan bahwa tertutup, dingin, maupun cuek serta cendurung
teori komunikasi interpersonal menurut West tidak menutupi-nutupi hal pada diri.
& Turner (2008:36) yang berbunyi apabila Poin tujuh yang merupakan focus on improving
komunikasi interpersonal merujuk pada kegiatan yourself adalah sejalan dengan tujuan komunikasi
berkomunikasi yang terjadi secara langsung di interpersonal untuk menemukan diri sendiri dan
antara dua orang adalah sesuai dengan poin dua mempengaruhi sikap serta tingkah laku. Tujuan
pada komunikasi efektif dalam mempertahankan komunikasi ini tercapai sejalan dengan poin tujuh
hubungan yaitu communicate dimana masing- karena pada poin ini para pasangan dihadapkan
masing pasangan saling mempertahankan kontak dengan masing-masing kekurangan dan keluhan
walau terkadang hal-hal yang dibahas keduanya masing-masing pasangan sehingga para pasangan
tidak selalu hal penting. dihadapkan dengan sebuah keharusan untuk
Kemudian menurut Burhan Bungin (2008:32) merubah diri untuk menjadi lebih baik.
menjelaskan bahwa komunikasi interpersonal Membangun dan memelihara hubungan yang
adalah komunikasi antar-perorangan yang harmonis serta memberikan konseling sesuai
bersifat pribadi baik yang terjadi secara langsung dengan poin dua pada komunikasi efektif dalam
(tanpa medium) maupun tidak langung (melalui mempertahankan hubungan yaitu communicate
medium) yang mana sejalan dengan poin tiga dimana dalam komunikasi yang dilakukan para
pada komunikasi efektif dalam mempertahankan pasangan membuat keduanya memiliki hubungan
hubungan yaitu be open dimana masing-masing harmonis yang erat diantara kedua belah pihak.
pasangan saling terbuka mengenai berbagai hal Poin lima pada komunikasi efektif dalam
tidak terkecuali hal-hal yang bersifat pribadi mempertahankan hubungan yang adalah share
sekalipun. join activities mencapai tujuan komunikasi yaitu
Sedangkan Devito (1989) dalam Suranto mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan
(2011:4) mengungkapkan bahwa komunikasi waktu. Dalam melakukan kegiatan berkomunikasi
interpersonal adalah penyampaian pesan oleh dengan masing-masing pasangan, tentunya para
satu orang dan penerimaan pesan oleh orang pasangan membahas hal-hal yang menciptakan
lain atau sekelompok kecil orang dengan perasaan senang antara keduanya.
berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk Terakhir, menghilangkan kerugian akibat
memberikan umpan balik segera merupakan kesalahan komunikasi mencakup komunikasi
persamaan dengan poin lima pada komunikasi efektif pada poin enam yaitu be positive. Minimnya
efektif dalam mempertahankan hubungan yang kesalahan interpretasi pesan dapat berdampak
adalah share joint activities. Ketiga pasangan yang pada konflik yang terjadi pada pasangan. Semakin
telah diwawancarai, hanya menghabiskan waktu minimnya kesalahan interpretasi pesan, semakin
bersama hanya dalam kegiatan berkomunikasi minim pula konflik yang terjadi, tentunya
saja. pasangan akan lebih banyak memilki hal-hal yang
Tujuan dari komunikasi interpersonal yang menyenangkan.
tercapai oleh masing-masing pasangan sesuai Dengan tercapainya tujuan komunikasi
dengan poin-poin pada komunikasi efektif interpersonal, kemudian para pasangan dapat
dalam mempertahankan hubungan diantaranya dikategorikan sesuai dengan hubungan interpersonal
adalah, mengungkapkan perhatian kepada orang yang dimiliki. Hubungan interpersonal menurut

197
WACANA, Volume 17 No. 2, Desember 2018, hlm. 193 - 200

Cangara (2011:34) merupakan proses komunikasi relationship ini pun berhasil menyampaikan
yang berlangsung antara dua orang atau lebih pesan dan tanggapan sehingga tercapainya
secara tatap muka. Hubungan interpersonal sebuah kesimpulan bahwa dalam hubungan jarak
dapat diartikan sebagai rangkaian interaksi yang jauh komunikasi berbasis teknologi kini amat
menghasilkan relasi antara dua orang. menolong. Komunikasi berbasis teknologi yang
Beberapa jenis hubungan interpersonal menurut digunakan ketiga pasangan adalah aplikasi instant
Reardon (1987:168-179) informan 1 dan 2 sebagai messaging. Aplikasi instant messaging menurut
pasangan I telah memasuki jenis hubungan akrab Sutanto (2011:8) adalah perangkat lunak yang
dan akrab (intimates) dimana keduanya telah memfasilitasi pengiriman pesan singkat yang
memiliki tingkat keterbukaan yang cukup tinggi membentuk komunikasi secara langsung antara
ditandai dengan adanya pertukaran informasi dua orang atau lebih menggunakan teks.
mengenai diri sendiri maupun masing-masing Namun kini aplikasi instant messaging tak
keluarga sedari hal bahagia hingga permasalahan lagi hanya dapat bertukar pesan teks, namun
yang terjadi. Pasangan II dan pasangan III memiliki suara, gambar, animasi bahkan video sekalipun
jenis hubungan suami-istri (marriage) dimana sudah dapat dikirimkan melalui aplikasi instant
masing-masing pasangan memiliki tanggung messaging. Sesuai dengan ciri dari computer
jawab untuk menghadapi masa senang dan susah mediated mediation (CMC) yaitu sensory appeal
bersama. dimana teks, gambar, suara, video, dan lainnya
Hubungan interpersonal yang dimiliki para dapat dikomunikasikan melalui jaringan internet.
pasangan adalah hubungan romantis. Komunikasi Jaringan internet yang digunakan untuk
interpersonal yang dilakukan oleh ketiga pasangan berkomunikasi membuat komunikasi yang terjalin
tersebut saling membentuk perasaan cinta satu diantara masing-masing pasangan memberikan
sama lain sesuai dengan Triangular Theory of kesempatan keduanya untuk melakukan
Love yang dikemukakan oleh Sternberg. interaktivitas. Interaktivitas adalah salah satu
Komunikasi yang terjalin oleh masing-masing dari ciri dari computer mediated communication
pasangan mengandung intimacy dimana poin satu (CMC).
pada komunikasi efetif dalam mempertahankan Kedua ciri diatas adalah ciri yang sesuai
hubungan yang adalah be nice. Be nice dan dengan para pasangan hubungan jarak jauh yang
intimacy saling berkesinambungan ketika para berkomunikasi dengan menggunakan bantuan
pasangan saling bersikap sopan, menghindari jaringan internet serta sesuai dengan fokus
kritik dan mau berkompromi membentuk perasaan penelitian poin lima pada komunikasi efektif
hangat, pengertian dan saling berbagi satu sama dalam mempertahankan hubungan yaitu share
lain adalah sebuah bentuk romantisme. joint activities.
Commitment sejalan dengan give assurance Pola Komunikasi. Pasangan I dapat dikatakan
dimana para pasangan saling meyakini pentingnya memiliki pola komunikasi seimbang terpisah
hubungan yang dijalani dan mengabdikan diri dimana AR dan HA memiliki hak dan kesempatan
serta berusaha untuk menjaga hubungan tersebut. yang sama, namun HA mendominasi di beberapa
Namun lain hal dengan passion yang lebih bagian tertentu seperti lebih menguasai percakapan
dikaitkan dengan gairah atau rangsangan seksual dengan menceritakan lebih detil kegiatan sehari-
tidak sesuai dengan poin-poin pada komunikasi harinya sedangkan AR malah terkadang lupa untuk
efektif dalam mempertahankan hubungan. mengabari HA. Disisi lain AR kerap kali mengalah
Kegiatan komunikasi interpersonal yang untuk meminta maaf ketika ada kesalahpahaman
dilakukan para pasangan telah mencapai diantara keduanya.
tujuan komunikasi itu sendiri, sehingga dapat Pola ini terbentuk sesuai dengan status yang
mengkategorikan hubungan yang sedang dimiliki. mereka sandang. Berpacaran identik dengan
Peran teknologi dalam membantu terjalinnya penjajakan yang membuat sering kali terjadinya
komunikasi sudah tidak dapat lagi dipungkiri lagi. kesalahpahaman atau perbedaan pendapat
Komunikasi yang lebih sering terjalin melalui yang menyebabkan konflik diantara keduanya.
bantuan alat oleh pasangan long distance Sedangkan pasangan II memiliki pola komunikasi

198
Mira Oktariani, Pola Komunikasi Pasangan Long Distance Relationship Dalam....

persamaan atau equlity pattern dimana ZF dan memungkinkan untuk selalu berinteraksi, serta
SU dapat saling bertukar informasi dengan pentingnya pesan yang disampaikan.
seimbang. ZF dan SU juga memilih untuk Sementara itu pasangan III juga menggunakan
saling mengutarakan keingan maupun keberatan fitur chat dalam kegiatan berkomunikasi. Apabila
serta memilih mengambil jalan tengah untuk di tingkat urgensi pesan yang disampaikan lebih tinggi
pemilihan keputusan atas hal-hal penting dalam serta kurang stabilnya jaringan, DR dan SH beralih
kehidupan mereka. menggunakan alat komunikasi konvensional.
Kemudian pada pasangan III memiliki pola Berbeda dengan pasangan II dan III lebih
komunikasi seimbang terpisah. DR sebagai suami memilih videocall disaat berkomunikasi demi
lebih memiliki intensitas yang lebih besar untuk meminimalisir kemungkinan salah presepsi
menentukan keputusan untuk kelangsungan hidup diantara keduanya.
keluarga. Sedangkan SH sebagai istri memiliki
lebih banyak andil dalam menentukan pilihan yang SIMPULAN
bersangkutan dengan buah hati mereka. Berdasarkan hasil penelitian, para pasangan
Komitmen Berhubungan. Pasangan I memiliki long distance relationship melakukan komunikasi
komitmen yang berjenis personal commitment interpersonal melalui media komputer yang
dimana keduanya ingin melanjutkan hubungan ke terhubung dengan jaringan internet atau computer
tahap yang lebih serius, karena kenyamanan yang mediated communication (CMC).
masing-masing berikan untuk hubungan tersebut. Dua dari tiga pasangan yang memiliki pola
Sementara pasangan II memiliki komitmen komunikasi seimbang terpisah sedangkan sisanya
yang berjenis Moral Commitment, ZF dan SU memiliki pola komunikasi persamaan. Pasangan
mempunyai prinsip yang semua orang impikan, pertama AR dan HA memiliki pola komunikasi
namun ia tidak hanya ingin bermimpi, namun seimbang terpisah karena faktor hubungan
mewujudkannya juga. berpacaran yang masih seumur jagung. HA
Disisi lain pasangan III juga memiliki komitmen sebagai pihak wanita lebih mendominasi kegiatan
yang berjenis Moral Commitment, DR menyatakan komunikasi .
bahwa ia mau bertanggung jawab atas apa yang Kemudian pasangan kedua yaitu ZF dan SU
telah menjadi pilihannya. memiliki pola komunikasi persamaan karena
Sejalan dengan DR, SH pun menyatakan hal keduanya dihadapkan dengan kesibukan yang
yang sama dimana komitmen adalah sebuah sama dan lamanya hubungan yang sudah terjalin
pertanggung jawaban dari pilihan yang terlah kita membuat keduanya sama-sama saling memahami.
ambil. Sedangkan pasangan ketiga yaitu DR dan SH
Peranan Media Sosial. Para informan yang memiliki pola seimbang terpisah karena faktor
telah diwawancarai sama-sama menyatakan hubungan pernikahan dan anak yang telah mereka
bahwa peranan teknolongi dalam berkomunikasi miliki. Dimana DR lebih mendominasi untuk
amat membantu proses interaksi dengan pasangan urusan kelangsungan hidup keluarga, sedangkan
masing-masih setiap saat. SH lebih mendominasi keputusan mengenai anak
HA mengungkapkan bahwa komunikasi melalui dari hasil pernikahan.
bantuan teknologi lebih mendominasi pasangan Ketiga pasangan ini sama-sama tidak
I untuk melakukan proses pertukaran informasi, menggunakan poin share join activities pada
selain lebih mudah pengoperasiannya, biaya yang komunikasi efektif dalam menjalani hubungan
dibutuhkan relatif lebih terjangkau. karena berbagai alasan, seperti kesibukan,
Perbedaan mendasar berada pada intesitas perbedaan zona waktu, hingga tidak adanya hobi
pemakaian fitur komunikasi berbasis teknologi yang dimiliki.
didasari oleh tingkat urgensi pesan yang akan Sementara poin lainnya seperti be nice,
disampaikan. communicate, be open, give assurance, be positive
ZF dan SU kerap menggunakan fitur chat pada dan focus on improving yourself digunakan untuk
aplikasi LINE untuk bertukar informasi setiap menjalin komunikasi serta mempertahankan
hari karena fleksibilitas atas pekerjaan yang tidak komitmen diantara masing-masing pasangan.

199
WACANA, Volume 17 No. 2, Desember 2018, hlm. 193 - 200

DAFTAR PUSTAKA and Copying Behaviors in Long Distance


Anindyojati, R. 2012. Hubungan Antara Cinta Relationship. Desertasi. Maryland:
(Sternberg’s Triangular Theory of Love) University of Maryland
dan Kesiapan Menikah pada Dewasa Nisa, S. dan Sedjo, P. 2010. Konflik Pacaran Jarak
Muda yang Menjalani Long Distance Jauh pada Individu Dewasa Muda. Jurnal
Relationship. (Skripsi Tidak Dipublikasi) Psikologi Vol. 3. Elektronik Jurnal. Jakarta:
Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Universitas Indonesia Depok, Indonesia. Papilia, D. Olds, S. W., & Feldman, R. D. 2007.
Bungin, B. 2008. Sosiologi Komunikasi (Teori, Human Development. Jakarta: AIPI
Paradigma, dan Diskursus Teknologi Prasetyo, B. dan Jannah, L. M. 2005. Metode
Komunikasi di Masyarakat). Jakarta: Penelitian Kualitatif: Teori dan Aplikasi.
Kencana Predana Media. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Cangara, H. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Reardon, K. 1987. Interpersonal Communication
Jakarta: PT. Raja Grafindo. Where Minds Meet. California: Wadsworth
Devito, J. A. 1989. The Interpersonal Publishing Company.
Communication Book, Fifth Edition. New Thurlow, C., Lengel, L., & Tomic, A. 2007.
York: Harper & Row Publishers. Computer Mediated Communication.
Eriyanto. 2002. Analisis Framing, Konstruksi, London: SAGE Publication, ltd.
Ideologi, dan Politik. Yogyakarta: LKis
Freitas, G. J. 2004. Romantic Attachment Styles

200

Anda mungkin juga menyukai