Anda di halaman 1dari 9

Interaksi Simbolik Kelompok Kebapakan

(Studi pada Grup Facebook “Menjadi Bapak-Bapak:


Bagian Pengantar - Revisi 2”)
1) 2) 3)
Kadek Sutama Yasa , Ni Luh Ramaswati Purnawan , Ni Made Ras Amanda Gelgel
1,2,3)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
1 2
Email: kadeksutamayasa@outlook.com , ramaswati.purnawan@unud.ac.id ,
3
rasamanda13@gmail.com

ABSTRACT
“Menjadi Bapak-Bapak: Bagian Pengantar – Revisi 2” is a group on Facebook that
accomodates their members to interact each others like how a dad interact. This study purposes
is to know and explain how the symbolic interactionism within the group’s member. This study is
a descriptive-qualitative study which used Symbolic Interactionism theory by George Herbert
Mead with its three main concept: ‘mind’, ‘self’ and ‘society’. The data in this study were
collected using interview and documentation method. The study results show that the groups
were founded to facilitate the members to can interact with “dad’s joke”, which is also being the
symbols on this group. In ‘mind’ concept, the group members interprets dad’s jokes using cringe
and unique typing style. In ‘self’ concepts, the group members build their own self concept
through group interaction. In ‘society’ concepts, this group as a social network constructed by its
members through their interaction.

Keywords: Symbolic Interactionism, Mind, Self, Society

1. PENDAHULUAN media baru yang terkait dengan penggunaan


Komunikasi merupakan aktivitas media interaktif seperti internet.
pertukaran pesan antara pengirim pesan Oetomo (2002) mendefinisikan internet
(sender) kepada penerima pesan (receiver) sebagai sebuah jaringan komputer yang
(Wibowo, 2013:241). Proses penyampaian besar, yang kemudian dibagi kembali ke
pesan oleh sender kepada receiver biasanya dalam jaringan-jaringan kecil yang
didukung oleh sebuah media komunikasi. memungkinkan suatu komputer dengan
Perkembangan teknologi turut komputer lainnya dapat saling terhubung satu
memberikan kontribusi dalam perkembangan sama lain, Jaringan komputer ini dapat
berbagai media komunikasi untuk mendukung mencakup seluruh penjuru dunia.
proses interaksi. Starubhaar, LaRose dan Kini, akses terhadap internet dapat
Davenport dalam Media Now: Understanding dilakukan melalui berbagai perangkat,
Media, Culture and Technology (2010:4) sebagaimana ditunjukkan dari hasil survey
menyebutkan bahwa istilah media dahulu Penetrasi dan Profil Perilaku Pengguna
hanya merujuk pada media massa seperti Internet Indonesia oleh Asosiasi
televisi, koran dan radio, namun dengan Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
perkembangan teknologi seperti sekarang, (APJII) di tahun 2019-2020 (Q2), dimana
kini istilah media juga merujuk pada media- pengguna terhubung ke internet melalui
perangkat komputer desktop, komputer memberi reaksi dan komentar, jual beli
laptop, smartphone/hp dan tablet, dimana bahkan hingga membuat grup.
persentase responden yang melakukan akses Layaknya sebuah komunitas yang
internet harian smartphone/hp menjadi yang biasanya terdiri atas anggota dengan minat
tertinggi, yakni 95,4%. yang sama, grup pada Facebook menyatukan
Perkembangan internet turut memberikan para pengguna Facebook atas sebuah latar
kontribusi dalam menghasilkan beragam belakang atau tujuan yang sama dengan
bentuk media untuk berkomunikasi, salah membangun interaksi secara virtual. Sebuah
satunya media sosial. Media sosial sendiri grup Facebook bernama “Menjadi Bapak-
didefinisikan sebagai sebuah media dalam Bapak: Bagian Pengantar Revisi 2”,
internet yang memungkinkan pengguna untuk merupakan grup yang anggotanya memiliki
melakukan interaksi, kerjasama, berbagi, kesamaan minat untuk bermain peran
berkomunikasi dengan pengguna lainnya (roleplay) sebagai seorang bapak-bapak.
serta membentuk ikatan sosial dalam ruang Dibuat pada 13 November 2020, grup ini
virtual. (Nasrullah, 2017). berisi diskusi mengenai kehidupan layaknya
Seiring dengan berbagai kemudahan yang menjadi seorang bapak-bapak, seperti keluh
ditawarkan dari perkembangan teknologi, kesah kehidupan sehari-hari atau sekedar
media sosial telah berkembang dengan begitu guyonan khas bapak-bapak. Dengan gaya
pesat dalam lingkup global, tak terkecuali di diskusi khas yang dihadirkan para
Indonesia. Pada sajian data Indonesia Digital anggotanya tersebut, grup ini berhasil
Report 2020 oleh wearesocial.com dan mendapatkan perhatian publik. Hingga bulan
Hootsuite, ditunjukkan angka pengguna aktif Februari 2021, grup ini telah memiliki lebih
media sosial di Indonesia yang mencapai dari 13 ribu anggota.
angka 160 juta orang, sekitar 59% dari jumlah Melihat bagaimana interaksi yang
keseluruhan masyarakat Indonesia, dengan dilakukan individu sebagai anggota grup
rata-rata penggunaan sosial media harian menggunakan simbol dalam bermain peran
adalah 3 jam 26 menit. (roleplay) sebagai seorang bapal-bapak
Data tersebut turut menyebutkan berbagai menjadi dasar dilakukannya penelitian lebih
platform media sosial yang diakses lanjut mengenai interaksi simbolik pada
masyarakat Indonesia. Facebook menjadi anggota pada grup Facebook “Menjadi
salah satu diantaranya yang berada di urutan Bapak-Bapak: Bagian Pengantar Revisi 2”.
pengguna terbanyak di Indonesia ketiga
setelah Youtube dan WhatsApp dengan 82% Rumusan Masalah
pengakses internet pada rentang usia 16 Dari paparan fenomena yang
hingga 64 tahun. Facebook memungkinkan melatarbelakangi penelitian ini, masalah yang
berbagai bentuk aktivitas interaksi virtual kemudian dirumuskan dalam penelitian ini
antar penggunanya. Beberapa aktivitas yang yaitu bagaimana bentuk interaksi simbolik
dapat dilakukan seperti berbagi informasi, pada anggota grup Facebook “Menjadi
Bapak-Bapak: Bagian Pengantar Revisi 2”?”
Teori interaksi simbolik (Symbolic
Tujuan Penelitian Interaction Theory) merupakan sebuah teori
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang menyoroti hubungan antara simbol
untuk mengetahui dan menjelaskan dengan interaksi dalam proses komunikasi.
bagaimana interaksi simbolik anggota grup Dalam West dan Turner (2009:77), George
Facebook “Menjadi Bapak-Bapak: Bagian Herbert Mead, yang dianggap sebagai
Pengantar Revisi 2”. pemrakarsa teori Interaksi Simbolik, begitu
kagum terhadap kemampuan individu dalam
2. KAJIAN PUSTAKA penggunaan simbol. Ia pun mengatakan
Pertumbuhan Media Sosial Sebagai bahwa seseorang bertindak didasarkan pada
Bentuk Computer Mediated makna simbolik yang muncul dalam situasi
Communication (CMC) tertentu.
CMC merupakan sebuah bentuk
Herbert Mead turut mengungkapkan tiga
komunikasi yang mengambil tempat antara
konsep utama teori interaksi simbolik yang
manusia melalui instrumen computer,
disajikan dalam buku bertajuk Mind, Self and
sebagaimana disebutkan Susan Herring
Society (West dan Turner, 2009:77). Oleh
dalam Thurlow, Lengel, dan Tomic, (2004:
Mead, ketiga konsep tersebut diperlukan dan
15). Pixy Ferris mendefinisikan CMC secara
bergantung satu sama lain dalam penyusunan
general sebagai sebuah bentuk interaksi
teori interaksi simbolik. Ketiga konsep
secara interpersonal yang terhubung
tersebut terdiri dari: (a) mind (pikiran); (b) self
perangkat komputer, meliputi komunikasi
(diri); dan (c) society (masyarakat).
secara asynchronous dan synchronous
melalui fasilitas internet. Komputer wajib Konsep mind didefinisikan Mead sebagai
terhubung ke jaringan internet untuk dapat sebuah kemampuan dalam menggunakan
terhubung dengan komputer lain secara simbol-simbol yang memiliki makna sosial
global. yang umum, dan Mead meyakini bahwa
Media sosial merupakan salah satu kemampuan tersebut harus dikembangkan
bentuk CMC, yang memungkinkan orang manusia melalui proses interaksi yang
untuk berinteraksi dengan dimediasi komputer dilakukan dengan orang lain (West dan
yang terhubung dengan internet. Media sosial Turner, 2009:86). Mind memungkinkan
merupakan bentuk baru dari media online manusia untuk dapat membentuk gambaran
(Mayfield, 2008:5). Mayfield turut dalam diri manusia mengenai bagaimana
menambahkan bahwa media sosial sendiri pandangan terhadap masyarakat dari luar diri
memiliki karakteristik: (a) Paritisipasi; (b) kita (West dan Turner, 2009:86).
Keterbukaan; (c) Percakapan; (d) Komunitas;
Konsep penting yang dikemukakan
dan (e) Keterhubungan.
selanjutnya yakni self, yang didefinisikan
Mead sebagai sebuah kemampuan
Teori Interaksi Simbolik seseorang dalam merefleksikan diri mereka
dari perspektif orang lain (West dan Turner, didasarkan pada interaksi sosial yang
2010:87). Terkait konsep self, Mead, dalam dilakukan dengan orang lain.
West dan Turner (2009:88), turut
memperkenalkan konsep I dan Me. Mead
menyebut I sebagai subjek atau pribadi yang 3. METODE PENELITIAN
bertindak dan Me sebagai objek atau pribadi
pengamat diri yang bertindak. Dijelaskan juga Penelitian ini berjenis kualitatif dengan
bahwa I adalah pribadi dengan karakteristik pendekatan deskriptif-kualitatif dan

spontan, impulsif namun kreatif, sedangkan menggunakan paradigma post-positivisme.


Me adalah pribadi yang lebih cenderung Pengumpulan data dilakukan dengan metode

reflektif dan peduli lingkungan sekitarnya. wawancara dan dokumentasi. Wawancara


melibatkan dua jenis informan, yakni: (a)
Konsep penting terakhir yang informan utama yaitu anggota grup yang
dikemukakan Mead adalah society, yang paling aktif melakukan interaksi berupa
didefinisikan Mead sebagai sebuah jejaring unggahan status, reaksi atau komentar pada
dari hubungan sosial yang dibuat manusia grup Facebook “Menjadi Bapak-Bapak:
(West dan Turner, 2009:88). Jejaring tersebut Bagian Pengantar Revisi 2”, dapat berupa
diciptakan, kemudian dibangun dan anggota biasa, administrator atau moderator
dikonstruksikan manusia sebagai individu grup; dan (b) informan pendukung yaitu
yang menjadi bagian dari masyarakat, terlibat pendiri grup Facebook “Menjadi Bapak-
dalam perilaku yang mereka pilih secara aktif Bapak: Bagian Pengantar - Revisi 2”.
dan sukarela, hingga akhirnya mengantarkan
manusia dalam berproses untuk mengambil
peran di tengah masyarakat.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah Pembentukan Grup Facebook


Konsep Diri “Menjadi Bapak-Bapak: Bagian
Pengantar – Revisi 2”
Dalam West dan Turner (2009:82),
dijelaskan bahwa self concept atau konsep JR, salah seorang pendiri grup yang turut
diri merupakan sekumpulan persepsi yang terlibat menjadi informan pendukung dalam
diyakini seseorang mengenai dirinya sendiri. penelitian mengungkapkan bahwa
Konsep diri dibentuk dari beberapa hal, yakni pembentukan grup ini berawal dari
ciri-ciri fisik, peranan, bakat, suasana emosi, pembicaraan para pendiri di tahun 2019 yang
nilai-nilai, keterampilan dan batasan sosial, membicarakan bahwa di saat itu belum ada
intelektualitas dan sebagainya (West dan grup yang mengandung jokes bapak-bapak
Turner, 2009:82). didalamnya. Grup ini akhirnya dibuat dengan
bertemakan jokes bapak-bapak. Tujuan
Dalam teori konsep diri, seseorang
dibentuknya grup ini tidak lebih dari sekedar
digambarkan sebagai pribadi yang aktif dan
having fun, namun tanpa perundungan dan
caci maki. Grup “Menjadi Bapak-Bapak: Temuan penelitian yang didapat dengan
Bagian Pengantar – Revisi 2” tidak membuat wawancara bersama 5 (lima) orang informan
batasan spesifik terhadap orang-orang yang utama yakni informan I (AA), informan II
ingin bergabung ke dalamnya. Meski (AHF), informan III (AJS), informan IV (BST)
mengandung unsur ‘bapak-bapak’ dalam dan informan V (EN) dianalisis dengan
namanya, namun siapapun, yang bahkan mengacu pada konsep Mind, Self dan Society
bukan seorang bapak-bapak sekalipun, dapat yang dipaparkan George Herbert Mead dalam
bergabung ke dalam grup ini, selama dapat teori interaksi simbolik. Pada dasarnya, teori
mengikuti aturan yang diberlakukan pada ini menyoroti bagaimana hubungan antara
grup. simbol dengan interaksi dalam proses
komunikasi.

1. Mind
Kegiatan Anggota Grup “Menjadi
Bapak-Bapak: Bagian Pengantar – Mind atau pikiran didefinisikan Mead
Revisi 2” sebagai sebuah kemampuan penggunaan
simbol oleh manusia yang memiliki makna
Grup “Menjadi Bapak-Bapak: Bagian
sosial yang umum, dimana kemampuan
Pengantar - Revisi 2” memiliki beberapa jenis
tersebut harus dikembangkan manusia
kegiatan yang melibatkan interaksi antara
melalui interaksi yang dilakukan dengan
anggota grup didalamnya. Beberapa kegiatan
orang lain.
yang dilakukan antara lain:
Anggota grup berinteraksi dengan sesama
(1) Diskusi Anggota Grup, dilakukan melalui
anggota untuk mengembangkan makna dari
fitur posting yang kemudian dapat
interpretasi mereka mengenai jokes bapak-
ditanggapi oleh anggota lainnya melalui
bapak, yang menurut para informan memiliki
fitur suka, serta pada kolom komentar.
ciri khas garing dengan penggunaan gaya
(2) Pembuatan kaos, yang diinisiasi
penulisan yang khas (seperti penyingkatan
pengurus grup.
tulisan dan penggunaan emotikon). Informan
(3) Fun Games Event, dilakukan dalam
II, III, IV, dan V melakukan interaksi dengan
rangka menyambut peringatan hari
roleplay sebagai seorang “bapak-bapak”
besar.
dengan ciri khas dan gaya penulisan khas
(4) Edukasi Ilmu Kebapakan, berisi edukasi
yang mereka maknai layaknya milik seorang
terhadap anggota grup tentang interaksi
bapak, sedangkan informan I melakukan
layaknya seorang bapak-bapak.
interaksi dengan roleplay sebagai seorang
Interaksi SImbolik Anggota Grup “bunda”, dengan karakter humoris namun
“Menjadi Bapak-Bapak: Bagian terkadang marah tanpa sebab.
Pengantar - Revisi 2”
2. Self
Self atau diri didefinisikan Mead sebagai melakukan roleplay. Adapun pada informan I,
sebuah kemampuan seseorang dalam I sebagai subjek ada dalam dirinya yang
merefleksikan diri mereka dari perspektif hendak melakukan roleplay sebagai bunda
orang lain. dengan tujuan mencari hiburan dan
memahami jokes yang diberikan seorang
Konsep mengenai diri seseorang dapat
bapak. Pada informan II, I sebagai subjek ada
dibentuk dari sekumpulan persepsi yang
pada dirinya yang hendakmelakukan roleplay
diyakini seseorang mengenai dirinya sendiri.
sebagai bapak-bapak dengan tujuan untuk
Adapun persepsi tersebut diantaranya ciri-ciri
menyalurkan hobinya membuat meme
fisik, peranan, bakat, suasana emosi, nilai-
bertemakan jokes bapak-bapak. Pada
nilai, keterampilan dan batasan sosial,
informan III, I sebagai subjek ada pada dirinya
intelektualitas dan sebagainya. Teori konsep
yang melakukan roleplay dengan tujuan untuk
diri menggambarkan seseorang sebagai
menambah wawasan tentang komedi. Pada
pribadi yang aktif dengan didasarkan pada
informan IV, I sebagai subjek ada pada
interaksi sosial dengan orang lain.
dirinya yang melakukan roleplay dengan

Informan dapat membentuk konsep didasari atas ketertarikannya terhadap jokes

terhadap diri mereka melalui interaksi yang bapak-bapak yang bersifat sederhana dan
dilakukan di grup “Menjadi Bapak-Bapak: khas. Pada informan V, I sebagai subjek ada

Bagian Pengantar – Revisi 2”. Beberapa pada dirinya yang melakukan roleplay yang

diantaranya bahkan melakukan permainan didasari atas penilaiannya terhadap jokes


peran tertentu, diantaranya: (1) informan I pada grup yang sesuai dengan selera
yang membangun konsep diri sebagai jokesnya.

seorang “bunda” dengan karakteristik humoris


Sedangkan konsep Me sebagai objek yang
dan terkadang marah-marah tidak jelas; (2)
ada pada diri informan sebagai anggota grup
informan II membangun konsep diri sebagai
dengan interpretasi tersendiri terhadap jokes
seorang bapak “sesepuh” kampung dengan
bapak-bapak yang mendukung proses
karakteristik humoris namun edukatif dan
interaksi yang dilakukan di grup.
tegas. Informan lainnya yakni III, IV dan V
membangun konsep diri sebagai seorang 3. Society
yang humoris tanpa melakukan permainan
Society didefinisikan Mead sebagai
peran tertentu.
sebuah jejaring dari hubungan sosial yang
Terkait konsep self, pada peneltian ditemui dibuat manusia. Jejaring tersebut diciptakan,
konsep I dan Me pada anggota grup. melihat kemudian dibangun dan dikonstruksikan
konsep I sebagai subjek ada pada diri manusia sebagai individu yang menjadi
informan sebagai anggota grup “Menjadi bagian dari masyarakat, terlibat dalam
Bapak-Bapak: Bagian Pengantar – Revisi 2” perilaku yang mereka pilih, hingga akhirnya
dengan alasan atau tujuan yang mendorong mengantarkan manusia dalam berproses
mereka bergabung ke dalam grup untuk
untuk mengambil peran di tengah menggunakan konsep mind, self dan society
masyarakat. oleh George Herbert Mead. Teori interaksi
simbolik sendiri menyoroti bagaimana
Dalam hal ini, anggota grup Facebook
seorang individu mencerna suatu simbol
“Menjadi Bapak-Bapak: Bagian Pengantar –
sebagai suatu makna yang sama dan
Revisi 2” merupakan sebuah jejaring
menggunakannya ketika berinteraksi satu
komunitas yang hadir di tengah-tengah
sama lain. Adapun simbol yang ditemui dalam
masyarakat dalam dunia maya, khususnya
penelitian ini adalah jokes bapak-bapak.
dalam platform Facebook. Para anggota
Ketiga konsep ini menjawab bagaimana
menciptakan, membangun, dan
simbol dalam grup ini hadir, dipahami para
mengkonstruksikan jejaring tersebut melalui
anggotanya, hingga kemudian disepakati
interaksi yang mereka lakukan secara terus
sebagai makna yang sama dan digunakan
menerus.
dalam proses interaksi secara terus menerus.
Dalam konsep mind, dapat disimpulkan
bahwa interaksi berawal dari hasil interpretasi
5. KESIMPULAN para anggota terhadap jokes bapak-bapak
yang bagi mereka adalah sesuatu dengan ciri
Berdasarkan paparan temuan penelitian
khas garing dengan penggunaan gaya
sebelumnya, diperoleh beberapa poin
penulisan yang khas. Dalam konsep self,
kesimpulan sebagai berikut.
dapat disimpulkan bahwa informan
1. Grup Facebook “Menjadi Bapak- membangun konsep mengenai diri mereka
Bapak: Bagian Pengantar – Revisi 2” masing-masing melalui interaksi yang
dibangun sebagai wadah bagi para pengguna dilakukan di grup. Informan sebagai anggota
Facebook yang bergabung kedalamnya untuk bergabung ke dalam grup sebagai subyek (I)
berinteraksi dengan jokes atau lelucon ala didorong oleh alasan atau tujuan tertentu dan
bapak-bapak. Meski mengandung unsur sebagai obyek (me) memiliki interpretasi
bapak-bapak, grup ini tidak membatasi terhadap jokes bapak-bapak. Dalam konsep
siapapun anggota yang bergabung society, dapat disimpulkan bahwa grup
didalamnya, selama dapat mematuhi aturan “Menjadi Bapak-Bapak: Bagian Pengantar”
yang tertera pada grup. merupakan sebuah jejaring sosial yang
2. Grup “Menjadi Bapak-Bapak: Bagian diciptakan, dibangun, dan dikonstruksikan
Pengantar - Revisi 2” memiliki beberapa anggotanya melalui interaksi yang dilakukan
kegiatan yang melibatkan para para anggota di grup dalam beberapa bentuk kegiatan.
grup. Beberapa kegiatan yang dilakukan
dibuat sedemikian rupa dengan bertemakan
kegiatan ala bapak-bapak. 6. DAFTAR PUSTAKA
3. Interaksi simbolik dalam grup
Facebook “Menjadi Bapak-Bapak: Bagian
Pengantar – Revisi 2” dianalisis
Abdurrahmat, Fathoni. 2006. Metodologi Juniantari, Ni Ketut, Ni Made Ras Amanda
Penelitian & Teknik Penyusunan Gelgel & Ni Luh Ramaswati
Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Purnawan (2019). SIKAP
MASYARAKAT KOTA DENPASAR
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
TERHADAP INFORMASI BOHONG
Indonesia. (2020). Laporan Survei
DI FACEBOOK. E-Jurnal Medium,
Internet APJII 2019 - 2020 [Q2].
1(2). Diakses dari
APJII. Diakses dari
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kom
https://apjii.or.id/survei2019x/downlo
unikasi/article/view/52776
ad/lw23gOiJLGqF01HU9NEKxSc8C
MzDXk Mayfield, Antony. 2008. What is Social
Media? An e-book by Antony
Giawa, Wednes Veronica (2019) ANALISIS
Mayfield from iCrossing. London:
INTERAKSI SIMBOLIK KORBAN
iCrossing.
BODY SHAMING DI LINGKUNGAN
KAMPUS (Studi Deskriptif Kualitatif Meitri Cakraningsih, I Gusti Ayu, Ni Luh
pada Mahasiswa Universitas Ramaswati Purnawan & Ade Devia
Bakrie). Tugas Akhir (S1) - thesis, Pradipta (2017). PERSONAL
UNIVERSITAS BAKRIE. Diakses BRANDING ARYA WEDAKARNA
dari PADA FACEBOOK (Analisis
https://repository.bakrie.ac.id/3052/ Wacana Personal Branding Arya
Wedakarna pada periode Juli-
Heryana, Ade. (2018). Informan dan
Desember 2016). E-Jurnal Medium,
Pemilihan Informan dalam
1(1). Diakses dari
Penelitian Kualitatif. ResearchGate.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kom
Diakses dari
unikasi/article/view/33690
https://www.researchgate.net/profile
/Ade- Nasrullah, Rulli. 2017. Media Sosial:
Heryana/publication/329351816_Inf Perspektif Komunikasi, Budaya dan
orman_dan_Pemilihan_Informan_d Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa
alam_Penelitian_Kualitatif/links/5c0 Rekatama Media.
2c716299bf1a3c159bd92/Informan-
Pujileksono, Sugeng. 2015. Metode Penelitian
dan-Pemilihan-Informan-dalam-
Komunikasi Kualitatif. Malang:
Penelitian-Kualitatif.pdf
Kelompok Intrans Publishing.
Hootsuite & We Are Social. (2020). Digital
2020: Indonesia. DataReportal. Sanjaya, Ridwan. (2009). Panduan Cepat

Diakses dari Mengenal Facebook. Jakarta: PT

https://datareportal.com/reports/digit Elek Media Komputindo.

al-2019-global-digital-overview West, Richard dan Turner, Lynn H. 2009.


Introducing Communication Theory:
Analysis and Application Fourth Wood, Julia T. 2009. Communication In Our
Edition. New York: McGraw-Hill. Lives, Sixth Edition. Wadswoth
Cengage Learning: Boston.

Anda mungkin juga menyukai