Anda di halaman 1dari 84

7 langkah membaca EKG

1. Irama Sinus atau bukan ?


2. Rate … x/menit
3. Axis … (Normal / LAD / RAD )
4. PR Interval
• Normal
• Memendek : Pre Eksitassi
• Memanjang : AV Block
5. QRS
• Normal atau melebar ? Jika melebar
• RBBB ( lihat V1 dan V2 )
• LBBB ( lihat V6 dan AVL )
6. Adakah kelainan ruang jantung
• P di v1 dan II
• QRS V1,V2 dan V5, V6
7. Adakah kelainan coroner

9 Bagian EKG
Bagian 1 : Dasar – dasar EKG

Bagian 2 : Irama jantung ( langkah 1 )

Bagian 3 : Rate ( langkah 2 )

Bagian 4 : Axis ( langkah 3 )

Bagian 5 : AV Block ( langkah 4 )

Bagian 6 : RBBB, LBBB ( langkah 5 )

Bagian 7 : Hipertrofi ( langkah 6 )

Bagian 8 : Kelainan coroner ( langkah 7 )

Bagian 9 : lain-lain
Apa yang disebut elektroda ekstremitaass & precordial ? dimana letaknya ?

Dimana letak Lead Precordial Ventrikel kanan (RV) dan Posterior ?


( dibutuhkan lead precordial RV jika curiga right ventrikural infark & posterior jika curiga ST Elevasi
miokard infark di posterior )
Bagaimanaa kalibrasi yang benar ?
Standard Calibration & Half Calibration

Paper speed ( harus 25mm/s)


EKG, Bagaimana Cara Kerjanya ? ( seperti memfoto dgn kamera dari berbagai
sisi )

Apa yang dilihat ?


Listrik jantung
➔ Depolarisasi dan repolarisasi

Bagaimana listrik jantung itu


Lead precoredial

*V3 V4 septum * Otot yang tebal lebih banyak menghantarkan listrik


- Jika elektroda ditinggal listrik lebih banyak gel S
- Jika elektroda dituju oleh listrik lebih banyak gel R
- Maka R kecil di V1 (karena otot tipis) , S dalem di V1
- Maka R tinggi di V6 (karena otot tebal)
Lead ekstremitas

- Gel di lead 2 positif krn dituju arus listrik, maka itu ekg normal gel p & qrs positif di
lead I,II,aVF (krn dituju) dan negatif di aVR ( krn ditinggal)
- Gel di aVR negative krn ditinggal arus listrik
- aVL bisa positif/bifasik ( r ada s ada), kadang jg negatif
Langkah 1 : Irama Sinus atau Bukan ?
• Irama sinus adalah gelombang P positif di lead I,II, aVF (dituju listrik) dan negative
di aVR (ditinggal listrik)
• 1 gel P diikuti 1 gel QRS
• Sinus normal rate nya 60-100x/menit
Latihan sinus atau bukan =

Jwb = sinus krn gel P diikuti gel QRS

Jwb = sinus

Jwb = sinus
Jwb = bukan sinus krn gel p terbalik di lead II, seharus gel p positif di lead II

Jwb = sinus krn gel p masih dominan tapia ada penganggu yang banyak

Jwb = bukan sinus krn bukan gel P di ikuti dgn QRS, ini dominan gel P dan tidak
ada gel QRS
Jwb = bukan sinus, karena tidak bisa melihat gel P

Jwb = bukan sinus, karena tidak ada gel P yang bisa di identifikasi/ konsisten

Jwb = Sinus, karena gel P bisa di identifikasi walaupun ada penganggu di gel
ketiga
Langkah 2 : Rate… x/menit ?

Kotak sedang

- 1 kotak kecil = 0,04 detik


- 1 kotak sedang = 5 kotak kecil = 0,2 detik
- 1 kotak besar = 5 kotak sedang = 1 detik
Contoh =
Gambar B
- Ada 6 kotak sedang maka, 300 : 6 = 50x/menit
Gambar A

- Gambar bawah ada 3 kotak sedang maka, 300 : 3 = 100x/menit


- Gambar tengah ada 2 kotak sedang maka, 300 : 2 = 150/menit
- Gambar paling atas ada 1 kotak sedang maka, 300 : 1 = 300x/menit

* 6 kotak besar = 6 detik


* 5 kotak sedang = 1 detik
* garis vertical diatas EKG tanda jika ada 5 kotak besar
Contoh =
- R dalam 6 kotak besar diatas = 7 gel R x 10, maka 70x/menit
Latihan =

jwb = irama sinus, 70x/menit

Jwb = irama sinus, 75x/menit


Jwb = irama sinus, 1500 : 11 kotak kecil = 140x/ menit (takikardi)

Jwb = irama sinus, 75x/menit

Jwb = bukan sinus krn tidak tampak gel P ( atrial fibrilasi )


SINUS :
1. Sinus “MANIS”
2. Sinus “TAPI” dengan PAC/PVC, AV Block, dll
3. Bukan Sinus

Irama Sinus TAPI dengan :


1. Sinus bradikardia
2. Sinus takikardia
3. Sinus arrest
4. Sinus aritmia
5. Sinus dengan PAC
6. Sinus dengan PVC
7. Sinus dengan AV Block

*AV Node terbentuk dari pertemuan atrium dan ventrikel


Junctional escape ( AV Node )= tercipta karena impuls yang meloloskan diri dari AV Node
Ventricular escape (Ventrikel = tercipta karena impuls langsung ke ventrikel
P sinus
Interval R irregular, lebih dari 4 kotak kecil = 0,16 sec
SINUS TAPI

PAC/Supraventrikel ekstra sistol = gel QRS dtg sbelum waktunya, P bukan sinus, QRS sempit
PVC/Ventrikel ekstra sistol (VES)
Compensatory pause : R ke VES, VES ke R adalah 2x R ke R sinus biasa
Fusion beats

A = unifocal karena bentuk PVC sama


B = multifocal karena bentuk PVC beda
A = kuplet
B = triplet

PVC R on T bisa memicu ventrikel fibrilasi


Jika BUKAN SINUS Rhytm
1. Junctional rhytm
2. Ventricular rhytm

*jika supraventrikel QRS sempit

• HR = 40-60 detik
• Rhytm/Irama = Reguler
• P Wave = P terbalik atau setelah QRS/ P tidak jelas
• PR interval memendek
• QRS Sempit
*QRS sempit dari supraventrikel
*QRS lebar dari ventrikel

AV Disosiasi
BUKAN SINUS
3 Atrial flutter
4 Atrial fibrilasi
5 SVT
6 VT
7 VF

P gigi gerjaji
Irama bukan sinus = Atrial flutter
QRS ke 4,5,6 tidak ada gel P jelas

• Tidak ada P manis


• RR interval tidak teratur
• Jika hanya ada gel P satu saja/tidak konsisten, biasanya gel T

Atrial Fibrilasi rate cepat/ AF Rapid response


AF slow response

JWB :
- Tidak ada P jelas
- Irregular/ RR interval tidak teratur
SVT
- P tidak jelas
- QRS sempit, kurang dari 3 kotak
- Teratur
- HR > 150
Gambar 1 = PAC/Supraventrikel Ekstra Sistol
Gambar 2 = atrial flutter
Gambar 3 = atrial fibrilasi
VT :
- P tidak jelas
- QRS lebar
- Teratur
Harus di DC Shock
- Bukan sinus/ tidak manis/P tidak jelas
- RR interval tidak teratur
Bagaimana cara membedakan SVT dan VT?

*Lebih bahaya VT
Kenapa gelombang PVC lebar?
- QRS Sempit = < 0,12detik ( < 3 kotak kcl ), QRS lebar = > 0,12 detik ( > 3 kotak kecil)
- Kalau ada impuls dari atrium/ dari supraventrikel ( SA NODE, AV NODE), jika
Lewat bundle branch ( spt jalan tol ) maka lebih cepat, kalau cepat itu interval lebih
sempit
- Jika lebar tidak lewat jalan tol ( bundle branch ), maka impuls melewati sel ( impuls
lebih lambat) sebabkan QRS lebar
LANGKAH 3 = AXIS

Kenapa ngomong tentang axis?


- EKG : Karena melihat listrik jantung, listrik jantung punya arah (AXIS)
- Kapan ABNORMAL , kapan melihat axis , kok arahnya beda?
• Gangguan system konduksi
• Penebalan otot jantung
• Adanya infark

- Listrik jantung dari sa node, av node, bundle branch


- Mengarah kekanan bawah
- Listrik jantung jika menuju elektroda mengarah keatas, jika ditinggal listrik jantung
menuju kebawah
AXIS FRONTAL
- Axis jantung pasti akan ke lead II =
axis positif di lead II, negative di aVR
AXIS HORIZONTAL
- Axis jantung akan menuju ke V6 ( krn ketebalan otot di V6 lebih tebal ) =
R lebih banyak di V6
S lebih banyak di V1
Bifasik artinya keatasnya sama dgn kebawahnya
Langkah 4 = PR Interval
PR Interval terbentuk karena ada av node :
- Memperlambat antara atrial dan kontraksi dari ventrikel, sehingga diastolic jadi
lebih baik
*Missal terjadi AF, impuls dari atrium sangat banyak, jika tidak ada AV node, maka
impuls dari atrium akan diteruskan ke ventrikel, kontraksi ventrikel akan sangat
cepat, akan melebihi Ventrikel takikardi. Maka dari itu di stop
*Obat seperti digoksin itu bekerja di AV node, sehingga bisa memperlambat rate dari
atrial fibrilasi
- Ketika PR Interval memanjang = AV BLOCK
PR Interval semakin memanjang, lalu menghilang ( P tidak diikuti oleh QRS )

Rasio konduksi 4 p : 3 qrs


AV BLOCK DERAJAT III

Gel P dan QRS jalan sendiri-sendiri

Mekanismem kompensasi = irama lolos


LATIHAN

Gambar 1 = AV BLOK DERAJAT 1 ( memanjang saja )


Gambar 2 = AV BLOK DERAJAT 2 TIPE 1 ( terus memanjang lalu hilang )

Gambar 1 = AV BLOK DERAJAT 2 TIPE 2 ( panjang saja tp tidak semakin panjang lalu hilang )
Gambar 2 = AV BLOK DERAJAT 2 TIPE 1 ( terus memanjang lalu hilang )
AV BLOK TOTAL

Bagaimana jika PR Interval memendek ? maka ada jalur aksesori

Jalur kent = impuls tidak lewat bundle branch/ lewat otot


Jalur james = melewati AV node tapi ke bundle branch
Ketika tidak AV Node/ tidak dianggap, terjadi jalur aksesori
PR Interval memendek, QRS sempit
Langkah 5 = QRS Lebar

Normal = QRS < 0,12 detik/ 3 kotak kecil


RBBB = berarti ada block di right bundle, maka listrik tidak bisa langsung ke right bundle
( listrik ke left bundle dahulu, lalu ke right bundle )
Adakah QRS aneh di V1 ?

KRITERIA RBBB
- Ada RSR Aksen di V1/V2
- Ada Wide S di V6/V1, karena V1 lebar keatas maka V6 lebar kebawah
Di RBBB juga ada T inversi dan ST depresi di V1 V2

V1 V2 ada T inversi, itu normal di RBBB, bukan iskemik


LBBB = berarti ada block di left bundle, maka listrik tidak bisa langsung ke left bundle
( listrik ke right bundle dahulu, lalu ke left bundle )

M di V6,V5, I, aVL dan T inversi


Maka di V1 lebar kebawah
CONTOH =

RBBB

LAD, V6 Wide S = RBBB


V6,1 M, V1 Wide S = LBBB
Langkah ke-6 = melihat kelainan ruang jantung
SA Node ada di right atrium, right mengaktivasi sel di right atrium lalu ke left atrium
Lead II dan V1 adalah lead paling khas menggambarkan atrium kanan/kiri
Lead di V1 itu bifasik, jadi keatas dulu lalu kebawah, karena dari SA NODE menuju V1
dahulu, lalu meninggalkan saat mengaktivasi left atrium, jadi merasa dituju sehingga naik
keatas dan merasa ditinggalkan sehingga kebawah, ini normal di V1.

Yang defleksi keatas milik atrium kanan, defleksi kebawah atrium kiri
EKG normal
Paling khas di V1, P tinggi

pada left atrial abnormal, defleksi kebawah lebih dominan


Lebih dari 0.12 detik/ 3 kotak
Paling simple lihat pelebaran atrium kiri di V1, lebih banyak kebawah dan banyak tinggi
keatas

Gelombang R normal di lead V1-V6


LVH = Otot di ventrikel kiri makin besar, maka gel R di V6 makin tinggi, gel S di V1 makin
dalem
RVH = gel R makin tinggi di V1, gel S di V6 makin dalem
Contoh LVH =

Pada LVH terkadang ada LVH strain = ST Depresi di V5,V6


Contoh RVH =

Contoh LVH =
Langkah 7 = bagaimana dengan kelainan coroner?

pada coroner kita perhatikan Segmen ST

Segment ST depresi menurun


Segment ST elevasi meningkat
Kiri = ST Elevasi
Tengah = ST Depresi
T inversi = T dalem
ST elevasi akan turun, nyeri berkurang karena nekrosis, tinggal gampang capek, sesak
II, III, aVF inferior infark
Sebaiknya jika ada infark inferior, cek di lead ventrikel kanan, krn ada beberapa obat yang
harus dihindari
Jika V1, V2, v3 infark atau bisa ST depresi, bayangin cermin nya adalah lead posterior, maka
di V7,V8,V9 akan ada ST elevasi

Anda mungkin juga menyukai