3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan
mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon
dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada
sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.10.13 Menjelaskan struktur alat indra pada manusia (mata, telinga, hidung, lidah dan kulit)
3.10.14 Mengaitkan hubungan antara struktur dan fungsi alat indera pada manusia
Tujuan Pembelajaran :
:
1. Peserta didik mampu menjelaskan struktur alat indra pendengar (telinga) pada manusia setelah
melakukan kajian literatur dan diskusi kelompok dengan menggunakan LKPD 5
2. Peserta didik mampu mengaitkan hubungan antara struktur alat indra pendengaran (telinga) dengan
mekanisme pendengaran setelah melakukan kajian literatur dan diskusi kelompok dengan
menggunakan LKPD 5
3. Peserta didik mampu menjelaskan struktur alat indra peraba (kulit) pada manusia setelah melakukan
kajian literatur dan diskusi kelompok dengan menggunakan LKPD 5
4. Peserta didik mampu mengaitkan hubungan antara struktur alat indra peraba (kulit) dengan
fungsinya setelah melakukan kajian literatur dan diskusi kelompok dengan menggunakan LKPD 5
5. Peserta didik mampu menjelaskan struktur alat indra pengecap (lidah)pada manusia setelah
melakukan kajian literatur dan diskusi kelompok dengan menggunakan LKPD 5
6. Peserta didik mampu mengaitkan hubungan antara struktur alat indra pengecap (Lidah) dengan
fungsinya setelah melakukan kajian literatur dan diskusi kelompok dengan menggunakan LKPD 5
Koklea terbagi menjadi dua ruangan, yakni bagian atas terdapat saluran vestibulum dan
bagian bawah terdapat saluran koklea. Di antara kedua saluran ini dipisahkan oleh saluran
berukuran kecil yang dinamakan saluran timpani. Saluran vestibulum berhubungan dengan
jendela oval, sementara saluran timpani terkait dengan jendela bundar yang menghubungkan
telinga tengah. Di dalam saluran vestibulum dan saluran timpani terisi oleh cairan yang
dinamakan perilimfa, dan saluran koklea terisi dengan cairan endolimfa. Selain berisi cairan,
selaput dasar saluran koklea (membran basiler) terdapat organ Corti yang mengandung sel-sel
rambut. Adanya organ Corti menjadikan getaran dapat direspons oleh saraf auditori dan
selanjutnya dikirim menuju sistem saraf pusat (otak) dalam bentuk impuls saraf. Perhatikan
Gambar 4
Di dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf sensorik sebagai reseptor untuk sentuhan, suhu,
tekanan dan rasa sakit. Ujung-ujung saraf tersebut ada yang berselubung (disebut korpuskel) dan
ada yang bebas. Saraf-saraf yang berperan merespon berbagai rangsangan dan terletak pada
bagian epidermis dan dermis kulit adalah sebagai berikut:
Reseptor tidak
berselubung, biasanya
di bagian atas dermis
atau bagian bawah
epidermis.
2. Hubungan antara Struktur Kulit sebagai Alat Indera Peraba dan Fungsinya
Reseptor pengindra tekanan, nyeri dan suhu tersebar di seluruh tubuh. Sebaliknya,
pengecap dan pembau merupakan “indra khusus” karena reseptor mereka rumit, berada di tempat
tertentu, dan mendeteksi jenis rangsangan yang spesifik. Indra peraba dihasilkan oleh reseptor
sensorik mikroskopik (merupakan) ujung terspesialisasi dari sel saraf) di dalam kulit atau jaringan
yang lebih dalam.
Saraf-saraf sensorik pada kulit tersebar secara tidak merata dan berada pada kedalaman
yang berbeda. Rangsangan panas dan dingin diterima oleh reseptor yang berbeda sehingga kita
dapat membedakan rasa panas dan dingin. Rangsangan sakit cukup kuat yang mengenai kulit
menyebabkan penerima rangsangan sakit yang ada di dalam kulit bereaksi terhadap rangsang
tersebut. Sensasi rasa sakit merupakan alat pelindung karena rasa sakit merupakan sinyal adanya
luka pada tubuh.
Pada manusia, sentuhan halus di deteksi oleh reseptor yang terdapat dekat permukaan
kulit. Reseptor sentuhan tidak disebarkan secara merata di seluruh permukaan tubuh. Kulit ujung
jari dapat mengandung sebanyak 100 per sentimeter persegi dan ujung lidah demikian pula
banyaknya. Konsentrasi reseptor sentuhan di lokasi lain cenderung jauh lebih kecil jumlahnya.
Bagian belakang tangan umpanya kurang dari 10 per sentimeter persegi.
DAFTAR PUSTAKA