Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANATOMI SISTEM ORGAN

SISTEM PANCA INDERA MANUSIA


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah anatomi sistem organ

Dosen pengampu : Dartini, SKM, M.Kes

Disusun oleh :

1. Asri Dwi Rahmawati (P1337430220014)


2. Faiz Imam Halimi (P1337430220170)
3. I Gusti Ayu Paraszeti W. (P1337430220006)
4. Muhammad Farell Alfiansyah (P1337430220151)
5. Mochammad Raihan Jalu Tatagath (P1337430220142)
6. Intan Agustin (P1337430220034)
7. Ridha Ayu Fatin Puwani (P1337430220012)
8. Shakira Auliya Putri (P1337430220137)
9. Radmila Watiah Salsabila (P1337430220024)
10. Yumna Khairunissa Dhiyaa R (P1337430220008)

JURUSAN RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG
TAHUN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk hidup merupakan salah satu bukti nyata akan keberadaan ekosistem
dalam kehidupan. Dalam upaya keberlangsungan hidup, setiap makhluk pastinya
diciptakan memiliki sistem anatomi yang luar biasa dan ditujukan agar selalu
bersyukur dan selalu menjaganya dengan baik.
Manusia merupakan makhluk hidup yang sebaik-baiknya ciptaan daripada yang
makhluk yang lainnya. Tidak hanya dibekali akal pikiran, tetapi diciptakan juga
dengan kondisi sistem fisiologi tubuh yang luar biasa hebatnya. Banyak penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui setiap detail dari anatomi manusia dan berharap hal
tersebut dapat bermanfaat bagi para generasi yang akan datang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah sistem indera penglihatan(mata) pada manusia?
2. Bagaimanakah sistem indera pendengar(telinga) pada manusia?
3. Bagaimanakah sistem indera peraba(kulit) pada manusia?
4. Bagaimanakah sistem indera pengecap(lidah) pada manusia?
5. Bagaimanakah sistem indera pencium(hidung) pada manusia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sistem indera penglihatan(mata) pada manusia
2. Mengetahui sistem indera pendengar(telinga) pada manusia
3. Mengetahui sistem indera peraba(kulit) pada manusia
4. Mengetahui sistem indera pengecap(lidah) pada manusia
5. Mengetahui sistem indera Pencium(hidung) pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Indera Penglihatan (Mata)


Mata adalah indra penglihat yang menerima sebuah rangsang berupa
cahaya (fotooreseptor). Mata tersusun dari alat tambahan mata, bola mata, otot bola
mata, dan saraf optik II. Dengan adanya mata, kita dapat melihat dan mengenali
perbedaan cahaya dan warna

a. Bagian-bagian mata.

 Kornea mata, mempunyai fungsi untuk menerima sebuah rangsangan cahaya dan


meneruskannya pada bagian mata yang lebih dalam.
 Lensa mata mempunyai fungsi untuk meneruskan dan memfokuskan pada cahaya
agar bayangan benda jatuh ke lensa mata.
 Iris mempunyai fungsi untuk mengatur banyak sedikitnya sebuah cahaya yang
masuk ke mata.
 Pupil mempunyai fungsi sebagai saluran masuknya sebuah cahaya.
 Retina mempunyai fungsi untuk membentuk sebuah bayangan benda yang
kemudian dikirim oleh saraf mata ke otak.
 Otot mata mempunyai fungsi untuk mengatur suatu gerakan bola mata.
 Saraf mata, mempunyai fungsi untuk meneruskan sebuah rangsangan cahaya dari
retina ke otak
b. Cara kerja mata
Panca indra penglihatan berfungsi saat cahaya diproses oleh mata dan
ditafsirkan oleh otak. Cahaya melewati kornea, kemudian pupil akan membesar
maupun mengecil, untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Selanjutnya,
cahaya akan diterima oleh retina dan “mengubahnya” menjadi impuls saraf yang bisa
dibaca oleh otak.
Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan
lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueushumor, lensa, dan vitreous
humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. bagi mata normal, bayang-bayang benda
akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.
Retina ialah membran halus jaringan saraf yang mengandung sel-sel
fotoreseptor yakni berupa batang (sel basilus) dan kerucut (sel konus).
sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. kedua macam
pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel
batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang
terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu
untuk membedakan warna. ada tiga macam sel konus yaitu
sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru.
dengan ketiga macam sel konus tersebut, mata dapat menangkap spektrum warna.
kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.

2.2 Indera Pendengar (Telinga)


Telinga ialah indra pendengaran yang menerima sebuah rangsangan berupa
suara (fonoreseptor). fungsi lain dari telinga yaitu telinga berfungsi sebagai alat
keseimbangan
a. Bagian-bagian telinga

 Telinga bagian luar yakni terdiri dari daun telinga, lubang telinga dan liang
pendengaran.
 Telinga bagian tengah yakni terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar
( martil, landasan dansanggurdi) dan saluran eustachius.
 Telinga bagian dalam yakni terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran
setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput (koklea)
 Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran mempunyai fungsi
untuk menangkap dan mengumpulkan suatu gelombang bunyi.
 Gendang telingamempunyai fungsi untuk menerima sebuah rangsang bunyi dan
meneruskannya ke bagian yang lebih dalam.
 Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) mempunyai
fungsi untuk memperkuat sebuah getaran dan meneruskannya ke koklea atau
rumah siput.
 Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea
(rumah siput) mempunyai fungsi untuk mengubah impuls dan diteruskan ke otak.
pada Tiga saluran setengah lingkaran juga mempunyai fungsi untuk menjaga
keseimbangan tubuh.
 Saluran eustachius fungsi nya untuk menghubungkan suatu rongga mulut dengan
telinga bagian luar.
b. Cara kerja Telinga
Pertama-tama, suara masuk ke dalam telinga bagian luar, dan diteruskan ke
saluran pendengaran eksternal. Setelah itu, gelombang suara akan mencapai membran
tipani atau gendang telinga. Jaringan tipis ini akan bergetar, ketika gelombang suara
telah “menghantamnya”.Getaran itu mencapai ke telinga bagian tengah. Di sini,
ketiga tulang kecil (malleus, incus, dan stapes), juga ikut bergetar. Ketiga tulang ini
pun memiliki peran masing-masing, untuk mengantarkan gelombang suara ke otak.
Tulang stapes mengirimkan getaran suara ke corti (organ reseptor untuk
pendengaran). Selanjutnya, sel-sel rambut di organ corti menerjemahkan getaran
suara menjadi impuls listrik. Melalui saraf sensorik, otak menerima impuls listrik.

2.3 Indera Peraba (Kulit)


Kulit ialah satu alat indera yang mampu untuk menerima sebuah rangsangan
temperatur suhu, sentuhan,rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit
terdapat sebuah reseptor yang peka terhadap sebuah rangsangan fisik(mekanoreseptor).

a. Bagian-bagian Kulit
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau
lapisan dermis. Pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf.
Epidermis tersusun atas empat lapis sel yaitu: 
Stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya.
Stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit
menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum
umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin
menentukan derajatwarna kulit, kehitaman, atau kecoklatan.
Stratum lusidum merupakan lapisan yang transparan. 
Stratum korneum merupakan lapisan yang paling luar.
 Kulit ari mempunyai fungsi untuk mencegah masuknya sebuah bibit penyakit dan
untuk mencegah penguapan air dari dalam tubuh.
 Kelenjar keringat mempunyai fungsi untuk menghasilkan suatu keringat.
 Lapisan lemak mempunyai fungsi untuk menghangatkan suatu tubuh.
 Otot penggerak rambut mempunyai fungsi untuk mengatur sebuah gerakan
rambut.
 Pembuluh darah mempunyai fungsi untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh.
b. Cara kerja kulit
 Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan,
dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel
reseptor. selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak,
rangsangan akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu rangsang. Otak pun
memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut

2.4 Indera Pengecap (Lidah)


Lidah yaitu panca indera yang mempunyai fungsi untuk dapat merasakan
rangsangan rasa dari benda yang masuk ke dalam mulut. Dalam hal ini lidah akan
merespon berbagai jenis dan berbagai macam rasa seperti contoh rasa manis, rasa
pahit, rasa asam dan rasa asin
Lidah memiliki kelenjar ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim
amilase(ptialin). Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat
gula. Letakkelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah atas terdapat di belakang telinga, dan
kelenjar ludah bawah terdapat di bagian bawah lidah
a. Bagian-bagian lidah

Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran
yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur.
 Papila filiformis berbentuk seperti benang halus.
 Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah.
 Papila fungiformis berbentuk seperti jamur
Bagian lidah
 Ujung lidah peka terhadap rasa manis
 Samping lidah peka terhadap rasa asin dan asam
 Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit
Pada lidah terdapat dua kelompok otot, yaitu otot intrinsik (melakukan
sebuah gerakan halus) dan otot ekstrinsik (melakukan sebuah gerakan kasar saat
mengunyah dan menelan serta mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya)

b. Cara kerja lidah


Rangsangan makanan/larutan berasa menuju ke papila lidah. Zat kimia ini
(atau perasa) menstimulasi sel-sel khusus gustatory di dalam indera pengecap,
kemudian mengaktifkan reseptor syaraf lalu menuju medula oblongata kemudian
menuju talamus dan yang terakhir menuju otak.

2.5 Indera Penciuman (Hidung)


Hidung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting. Dengan
hidung kita dapat bernafas serta dapat mengenali berbagai jenis aroma disekitar
dengan mendeteksi rangsang zat kimia dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor).
Bagian hidung
a. Bagian-bagian hidung

1. Eksternal
Struktur luar hidung tersusun dari tulang hidung, jaringan lemak, serta tulang
rawan, yaitu jaringan yang lebih padat dari kulit dan otot, namun tidak sekeras tulang
biasa.bagian teratas hidung terdapat nasal root, yaitu akar yang menghubungkan
hidung dengan dahi.

2. Rongga Hidung
 Nasal vestibule
Nasal vestibule ini dilapisi oleh jaringan epitel yang memiliki bulu-bulu kasar.
Bulu ini disebut juga dengan bulu hidung atau silia. Di dalam nasal vestibule
ini, terdapat bulu hidung dalam jumlah yang banyak. Bulu-bulu hidung
berfungsi untuk menyaring dan menghadang benda asing selain udara masuk
lebih dalam ke rongga hidung.

 Konka
Konka adalah lekukan pada rongga hidung bagian dalam dan memiliki 3
bagian, yaitu superior (atas), tengah, serta inferior (bawah). di bagian ini, udara
akan diproses dan diubah suhunya sesuai dengan temperatur tubuh, disini
pula saraf olfaktori atau saraf penciuman yang terletak di langit-langit konka
akan mendeteksi bau dari udara yang masuk

3. Membran mukosa
Seluruh bagian dalam anatomi hidung dilapisi oleh jaringan tipis yang disebut
dengan membran mukosa. Membran mukosa berfungsi untuk mengatur suhu udara
yang masuk serta melembapkan hidung serta menghasilkan lendir yang dikenal
dengan sebutan ingus. fungsi dari lendir tersebut adalah menangkap benda-benda
asing yang masuk ke dalam hidung.

4. Sinus
Fungsi sinus adalah untuk meringankan beban di tulang tengkorak, berperan
dalam suara manusia, serta menghasilkan lendir untuk melembapkan hidung.dibagian
ini terdapat pula membran mukosa yang melapisi bagian dalam rongga sinus

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mata adalah indra penglihat yang menerima sebuah rangsang berupa
cahaya (fotooreseptor). Mata tersusun dari alat tambahan mata, bola mata, otot bola
mata, dan saraf optik II.
Ada tiga macam sel konus yaitu sel yang peka terhadap warna
merah, hijau, dan biru. dengan ketiga macam sel konus tersebut, mata dapat
menangkap spektrum warna. kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta
warna.
Telinga ialah indra pendengaran yang menerima sebuah rangsangan berupa
suara (fonoreseptor). fungsi lain dari telinga yaitu telinga berfungsi sebagai alat
keseimbangan
Kulit ialah satu alat indera yang mampu untuk menerima sebuah rangsangan
temperatur suhu, sentuhan,rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit
terdapat sebuah reseptor yang peka terhadap sebuah rangsangan
fisik(mekanoreseptor)
Lidah yaitu panca indera yang mempunyai fungsi untuk dapat merasakan
rangsangan rasa dari benda yang masuk ke dalam mulut. Dalam hal ini lidah akan
merespon berbagai jenis dan berbagai macam rasa seperti contoh rasa manis, rasa
pahit, rasa asam dan rasa asin
Hidung merupakan perantara dapatnya manusia bernafas serta dapat mengenali
berbagai jenis aroma disekitar dengan mendeteksi rangsang zat kimia dalam bentuk
gas di udara (kemoreseptor)

3.2 Saran
Sistem panca indera manusia merupakan salah satu hal yang sangat luar biasa
yang telah diciptakan. Oleh karena itu tentunya lebih baik agar manusia selalu
merawat dan menjaganya agar selalu sehat dan bermanfaat bagi sesama.
DAFTAR PUSTAKA :

www.crayonpedia.org/mw/Alat_Indra_Pada_Manusia_9.1,
www.gurupendidikan.co.id/panca-indera/
www.sehatq.com/artikel/mengenal-5-panca-indra-beserta-fungsinya-yang-mudahkan-
hidup-manusia
www.seputarpengetahuan.co.id/2020/02/pengertian-panca-indera.

Anda mungkin juga menyukai