Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL REVIEW

POLITICAL DIMENSIONS OF DEMOGRAPHIC CHANGE


BY MICHAEL S. TEITELBAUM
MATA KULIAH PERUBAHAN POLITIK

Khairul Ihsan 17/409905/SP/27750

Dalam artikel yang berjudul Political Dimensions of Demographic Change karya dari
Michael S. Teitelbaum ini membahas mengenai bagaimana pergeseran atau perubahan dalam
sosial masyarakat yang merupakan dampak ekonomi dari perubahan demografis. Teitelbaum
mencoba mengibaratkan hal ini sebagai “economic earthquakes” tetapi dalam kasus ini
earthquakes tidak dimaksudkan sebagai bencana alam sungguhan melainkan sebuah istilah
atau cara memvisualisasikan dari kasus demografi ini. Teitelbaum juga menyebut
permasalahan ini sebagai “​human tectonic”​ atau pergerakan manusia.

Adapun perubahan ini terbagi menjadi tiga tipologi, yaitu:


1. Perubahan yang disebabkan oleh kekuatan yang sangat kuat namun perubahannya
bersifat lambat, dikarenakan sifatnya lambat terkadang banyak orang yang
mengabaikannya.
2. Perubahan yang disebabkan oleh kekuatan yang sangat kuat sehingga terwujudnya
sebuah momentum yang sangat besar dan tidak dapat dibendung maupun ditahan lagi.
3. Perubahan yang disebabkan oleh kekuatan yang sangat besar dan bersifat merusak
yang terkadang keadaannya susah untuk dipulihkan

Perubahan-perubahan ini tentunya mencakup waktu yang lama seperti berabad-abad,


ribuan tahun, dan jutaan tahun lamanya. Tetapi dalam dekade terakhir perubahan-perubahan
seperti ini terjadi sangat cepat. Merujuk pada standar perubahan ekonomi hal ini sangat wajar
karena dalam perubahan ekonomi demografis perubahannya terkadang bersifat lambat,
bertahap, dan sangat besar dan cepat. Akan tetapi yang menjadi persoalan apabila perubahan
demografis ini tidak ditangani dan diawasi dengan baik maka akan menghasilkan sebuah
peristiwa yang besar pula, maka disinilah peran-peran pengambil keputusan dan pembuat
kebijakan bermain serta dengan unsur-unsur politiknya.
Beberapa contoh dari permasalahan demografi yang terjadi di negara-negara industri yang
penulis paparkan sebagai berikut:
1.​ K
​ elangkaan kelahiran

2.​ T
​ he white plague (maraknya aborsi)

3.​ M
​ enurunnya tingkat kelahiran atau kesuburan
4.​ L
​ edakan populasi

5.​ K
​ eruntuhan demografi

6.​ M
​ eningkatnya angka bunuh diri
7.​ A
​ danya invasi

8.​ M
​ eningkatnya wabah penyakit, dan
9.​ M
​ eningkatnya angka kepikunan

Kesembilan contoh diatas adalah beberapa contoh dari ribuan contoh lainnya yang
menjadi dasar dari perubahan demografi suatu wilayah atau negara tertentu. Perubahan
demografi ini kemudian juga berdampak pada perubahan politik di sekitarnya. Seperti yang
dipaparkan Teitelbaum yang dikutip dari President Jacques Chirac 1984 bahwa negara-negara
di Eropa akan dilanda kekosongan yang dalam artian bahwa negara-negara Eropa yang saat
itu lagi bergejolak dengan revolusi industri sangat membutuhkan tenaga kerja baik itu
anak-anak, pemuda, dan juga perempuan yang kemudian mempengaruhi kualitas hidup di
negara-negara tersebut. Dari adanya gejolak revolusi industri, permasalah-permasalahan
seperti yang dicontohkan di atas pun timbul, serta diikuti dengan adanya penekanan angka
kelahiran demi terpenuhinya kelompok kerja terkhusus perempuan menyebabkan
permasalahan yang lebih serius lagi seperti yang diistilah diatas “kekosongan”, karena para
pekerja perempuan harus menunda dahulu untuk memiliki keturunan.

Teitelbaum kemudian memaparkan bahwa ada tiga fakta empirik yang menjadi
kekuatan utama pada saat itu yang dapat mempengaruhi perubahan demografi yaitu tingkat
kelahiran atau kesuburan, tingkat kematian, dan tingkat migrasi.

1.​ T
​ ingkat kelahiran atau kesuburan

Tingkat kelahiran atau kesuburan menjadi kekuatan utama yang dapat


mempengaruhi perubahan demografi pada saat itu karena adanya kebutuhan
industri atas tenaga kerja. Baik tingkat kelahiran atau kesuburan dari suatu negara
meningkat maupun menurun sebenarnya memiliki implikasinya masing-masing.
Contohnya ketika tingkat kelahiran meningkat maka akan mengakibatkan ledakan
populasi, berkurangnya lahan, persaingan hidup menjadi ketat, dan mulai
munculnya kesenjangan sosial. Sedangkan apabila tingkat kelahiran atau kesuburan
menurun angka tenaga kerja muda menjadi menurun dan berdampak juga pada
produktivitas negara yang bersangkutan. Akan tetapi kasus dalam artikel ini yang
menjadi permasalahan adalah pada tingkat kelahiran yang menurun yang
diakibatkan dari adanya penekanan angka kelahiran dalam memenuhi kebutuhan
industri yang sedang berlangsung pada saat itu. Lambat laun fenomena ini dapat
menyebabkan kurangnya jumlah angkatan kerja dan berdampak pada produkitivitas
negara seperti yang telah saya sampaikan diatas dan hal ini mempengaruhi
perubahan politik negara tersebut serta berpengaruh dalam pengambilan keputusan
dan pembuatan kebijakan.

2.​ T
​ ingkat kematian

Tingkat kematian adalah kekuatan utama yang kedua, tingkat kematian menjadi
faktor utama dari perubahan demografi karena dari tingkat kematian suatu negara
dapat kita ambil kesimpulan seberapa baik pelayanan kesehatan negara tersebut
dan seberapa baik kondisi negara tersebut baik dari segi sosial ekonomi dan politik.
Apabila suatu negara mengalami peningkatan angka kematian bisa disimpulkan
bahwa kondisi negara tersebut sedang mengalami suatu persoalan, baik itu
persoalan kesehatan seperti meningkatnya wabah penyakit maupun tingginya
angka kejahatan dan kekerasan dan lain sebagainya. Dalam artikel ini yang menjadi
permasalahan adalah angka kematian yang rendah terutama pada golongan lanjut
usia. Mengapa kemudian angka kematian rendah terutama pada usia lanjut menjadi
permasalahan disini, bukannya berarti kondisi negara tersebut baik dan angka
harapan hidupnya juga menjadi tinggi? Melihat konteks dari artikel ini dimana
mencakup negara-negara Eropa yang lagi maraknya revolusi industri maka
disimpulkan bahwa tingkat kematian rendah menyebabkan golongan lanjut usia
lebih banyak daripada golongan muda di negara-negara Eropa pada saat itu. Hal ini
kemudian mempengaruhi demografi negara tersebut yang dimana mengalami
“ketergantungan usia tua”. Seperti yang dipaparkan dalam artikelnya Teitelbaum
yang dikutip dari Sauvy mengatakan bahwa “old men, living in old houses,
ruminating about old ideas.” Dari paparan tersebut kita ketahui bahwa orang tua
atau orang lanjut usia hanya mengetahui ide-ide lama dan terkadang susah untuk
dikaitkan dengan ide-ide baru atau pada suatu perubahan. Hal inilah yang
kemudian menjadi salah satu penghambat jalannya pemerintahan, di satu sisi
pemerintah ingin suatu perubahan tetapi masih bergantung pada angkatan kerja
yang sudah tua dan di sisi lain pemerintah juga harus mengurusi penduduk dengan
usia lanjut tersebut.

3.​ T
​ ingkat migrasi

Terakhir tingkat migrasi, tingkat migrasi menjadi salah satu kekuatan utama yang
mempengaruhi perubahan demografi karena perpindahan penduduk terutama
perpindahan penduduk secara internasional dapat menyebabkan peningkatan
penduduk suatu negara dan meningkatnya penggunaan lahan serta dapat merubah
keadaan sosial ekonomi masyarakat. Perpindahan penduduk ini salah satunya
disebabkan karena kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia di negara asal
sehingga menyebabkan para imigran mulai berpindah ke negara yang dapat
menerimanya. Banyak lembaga-lembaga survei yang mengkaji tentang ini terutama
di Amerika. Dampak dari migrasi dapat menjadi suatu yang menguntungkan bagi
suatu negara tetapi disisi lain dapat membawa kerugian yang besar bagi negara
tersebut. Dampak yang menguntungkan dari adanya migrasi ini adalah pertama
membantu negara dalam mengatasi kekurangan tenaga kerja dan yang kedua
membantu dalam meningkatkan pemasukan pajak negara. Selain adanya dampak
positif migrasi adapun dampak negatifnya yaitu pertama berkurangnya lahan,
kedua terkikisnya budaya lokal dan ketiga berkurangnya lapangan pekerjaan bagi
warga negara asli karena telah diambil alih oleh para imigran.

Melihat kekuatan utama dari suatu perubahan demografi di atas seperti rendahnya
angka kelahiran, rendahnya tingkat kematian pada usia lanjut sehingga menyebabkan
ketergantungan terhadap usia tua serta adanya migrasi internasional menjadi faktor
pendorong yang sangat kuat dalam perubahan sosial ekonomi dan politik di dalam
masyarakat. Dengan demikian untuk menyelesaikan permasalahan ini perlu untuk melihat
aspek jangka panjangnya dan dibutuhkan sebuah aturan yang dapat mengatur dan
membendung hal-hal diatas. Selain aturan yang mengatur, aturan tersebut juga harus rasional
dan bersifat jangka panjang.
Apabila dilihat dari kaca Indonesia permasalahan-permasalahan yang disampaikan
oleh Teitelbaum hampir sama dan pernah terjadi di Indonesia. Ketika Teitelbaum membahas
mengenai perubahan demografi yang disebabkan oleh kekuatan yang sangat besar sehingga
terwujudnya momentum perubahan yang sangat besar dan tidak dapat dibendung, kita dapat
mengambil contoh dengan melihat kejadian yang dialami oleh Indonesia pada tahun 1998,
hal ini merupakan dampak dari pergeseran economic demografi yang berimplikasi pada
perubahan politik di Indonesia. Selain itu permasalahan migrasi juga menjadi hal penting di
Indonesia akhir-akhir ini. Banyaknya imigran gelap dari Tiongkok menimbulkan keresahan
warga negara Indonesia karena diisukan para imigran dalam jangka panjang dapat mengambil
alih faktor-faktor produksi serta mengambil alih kesempatan kerja bagi warga negara
Indonesia. Akan tetapi faktor penting dari perubahan demografi saat ini selain faktor-faktor
yang telah dijelaskan diatas seperti kelahiran, kematian, dan migrasi adalah “teknologi”.
Teknologi sangat berpengaruh luas di zaman yang serba modern ini baik itu dalam sosial
ekonomi dan politik di suatu negara. Menurut saya penulis perlu menambah teknologi
sebagai faktor yang kuat dalam perubahan demografi di artikel-artikel selanjutnya karena
memang konteks dari artikel ini berkaitan dengan negara-negara Eropa pada saat revolusi
industri dan pasca revolusi industri.

Jadi kesimpulan dari artikel yang ditulis oleh Michael S. Teitelbaum ini sudah sangat
baik dan juga pemetaan argumennya terhadap faktor yang mempengaruhi pergeseran
demografi juga mudah dimengerti serta istilah yang digunakan seperti mengaitkan dengan
bencana alam juga mudah dipahami. Bila diambil garis besarnya perubahan demografi
memiliki tiga jenis perubahan yang secara diam-diam dan tidak diketahui, perubahan yang
sangat besar sehingga menimbulkan sebuah momentum dan tidak dapat dibendung, dan
perubahan yang sangat besar dan bersifat merusak. Adapun tiga faktor utama penyebab dari
perubahan demografi ini yaitu tingkat kelahiran, tingkat kematian, dan migrasi. Untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan diatas perlu ditinjau aspek jangka panjangnya
agar tidak terjadi perubahan yang signifikan dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi
kehidupan masyarakat tersebut. Selain meninjau aspek jangka panjang dari persoalan tersebut
diperlukan juga kebijakan atau peraturan yang mengatur serta dapat membendungnya.

Anda mungkin juga menyukai