Anda di halaman 1dari 2

Di suatu savana yang luas dan indah, hiduplah seekor jerapah yang bernama Jera.

Jerapah ini memiliki


leher yang panjang dan belang-belah, membuatnya tampak sangat elegan di antara rumput-rumput
tinggi savana. Jera dikenal sebagai jerapah yang ramah dan selalu bersedia membantu teman-temannya.

Suatu hari, ketika Jera sedang merumput di pinggir savana, dia mendengar suara terisak. Jera segera
mendekati sumber suara dan menemukan jerapah muda yang bernama Juru. Juru terlihat sangat sedih
dan kebingungan.

"Ada apa, Juru?" tanya Jera dengan penuh kebaikan hati.

Juru mengeluh, "Aku tersesat dan tidak tahu bagaimana pulang. Aku baru pertama kali berjalan-jalan
jauh dari keluargaku."

Jera tersenyum dan berkata, "Tenanglah, Juru. Aku akan membantumu pulang. Keluargamu pasti
khawatir."

Jera dan Juru pun memulai perjalanan pulang. Jera, dengan kakinya yang panjang, membimbing Juru
melalui savana dan hutan. Mereka berdua berbicara dan tertawa selama perjalanan, membuat suasana
menjadi ceria meskipun Juru masih sedikit khawatir.

Saat matahari mulai terbenam, mereka tiba di tepi savana yang lebih terbuka. Di sana, Juru melihat
keluarganya yang cemas mencari-cari. Saat keluarga Juru melihat mereka berdua, mereka bersorak
kegirangan.

"Terima kasih, Jera, karena membantu Juru pulang," ucap ibu Juru sambil tersenyum.

Jera menjawab, "Tidak masalah. Saya senang bisa membantu. Teman-teman harus saling membantu dan
peduli satu sama lain."

Sejak saat itu, Jera dan Juru menjadi teman yang tak terpisahkan. Mereka sering bermain dan
menjelajahi savana bersama-sama. Jera juga menjadi teladan bagi Juru dalam hal kepandaian dan
kebaikan hati.
Jerapah-jerapah lain di savana pun mengagumi persahabatan mereka. Jera dan Juru menjadi contoh
bahwa kebaikan hati dan kerjasama dapat mengatasi setiap kesulitan. Dan begitulah, savana itu menjadi
tempat yang penuh kasih sayang dan persahabatan di antara berbagai makhluk yang tinggal di sana.

Anda mungkin juga menyukai