Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TINDAK LANJUT HASIL MONITORING EVALUASI

PENCAPAIAN KINERJA TRIWULAN I


LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS IIA JAKARTA

LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA


KLAS IIA JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Umumnya, pelaksanaan evaluasi atas kegiatan atau program suatu instansi pemerintah
merupakan tugas para pejabat publik yang diberi wewenang untuk itu. Evaluasi sama pentingnya
dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan,
pemantauan (monitoring) dan pengendalian. Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi, sulit
untuk dipisahkan. Penyusunan sistem dalam organisasi dan pembagian tugas, fungsi serta
pembagian peran pihak-pihak dalam organisasi, adakalanya tidak perlu dipisah-pisah secara nyata.
Fungsi manajemen puncak misalnya, meliputi semua fungsi dari perencanaan sampai pengendalian.
Oleh karena itu, evaluasi sering dilakukan oleh pimpinan instansi pemerintah dalam suatu rapat
kerja, rapat pimpinan, atau temu muka, baik secara reguler maupun dalam menghadapi kejadian-
kejadian khusus lainnya. Sebagai bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri
sendiri. Fungsi-fungsi seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya dengan
fungsi evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai fungsi di dalam fungsi-fungsi manajemen,
evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak mengulangi kesalahan yang sama setiap kali.
Organisasi yang gagal mengidentifikasi kesalahan yang sama yang dilakukan secara terus menerus,
tidak akan tumbuh dan berkembang sebagai organisasi yang unggul. Jadi secara umum, jika tidak
dihadapkan pada suatu pertanyaan,”Mengapa perlu dilakukan evaluasi?” Terdapat beberapa
jawaban sepertiberikut:
1. karena evaluasi merupakan fungsimanajemen;
2. karena evaluasi merupakan mekanisme umpan balik bagiperbaikan;
3. karena evaluasi akan dapat menghindarkan organisasi dari mengulangi kesalahan yangsama;
4. karena evaluasi akan dapat menemukan dan mengenali berbagai masalah yang ada di dalam
organisasi dan mencoba mencarisolusinya.

B. Dasar
1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor
29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah.
2. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor; PER/09/M.PAN/052007
tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama.
4. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 10
Tahun 2010 dan Nomor11 tahun 2011, tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja
tahun 2012 Dan Dokumen Penetapan Kinerja tahun 2013.
5. Surat Ketua pengadilan Tinggi Nomor:W4.U/1069/ PW.10.10/I/2013 tanggal 08
Januari 2013 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun2013.

C. Tujuan
Monitoring dan evaluasi pelaporan penyusunan laporan pemantauan pencapaian kinerja di Lapas
Narkotika Klas IIA Jakartabertujuan untuk:
1. Sebagai acuan/ pedoman dalam melaksanakan tugas/ kinerja bagi seluruh pejabat struktural
dan pegawai dalam tugassehari-hari.
2. Guna menyamakan Visi, Misi dan Persepsi yang sama bagi seluruh Pejabat Struktural dan
pegawai dalam melaksanakan tugas serta menghadapi kendala yangada.
3. Guna mempermudah pengawasan dan kontrol terhadap pelaksanaantugas di tiap bagian sub
seksi.

D. Ruang Lingkup Kegiatan


Monitoring dan evaluasi Pembangunan Zona Integritas di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Kelas IIA Jakarta meliputi dua sub kegiatan dengan ruang lingkup sebagai berikut:
1. Monitoring
Ruang lingkup kegiatan pemantauan pelaksanaan pemantauan pencapaian kinerja di wilayah
Unit Pelaksana Teknis Lapas Narkotika Klas IIA Jakartadapat dilakukan dengan secara formal
dan informal, hal ini mempermudah pimpinan untuk melakukan monitoring secaraberkala.
2. Evaluasi
Ruang Lingkup kegiatan evaluasi pemantauan pelaksanaan pemantauan pencapaian kinerja
di wilayah Unit Pelaksana Teknis Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta, meliputi 6 program
antaralain:
1. Peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan layanan bagi masyarakat dan warga
binaan UPT Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta.
2. Meningkatkan kredibilitas dan meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada
UPT Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta.
3. Mengetahui dan menilai (mengevaluasi) keberhasilan atau kegagalan dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawab di masing-masing bidangtugas.
4. Sebagai sumber informasi untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan
pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka peningkatan kinerja secara
danberkesinambungan.
5. Sebagai dasar penyempurnaan dokumen perencanaan bulanberikutnya.
6. Mendorong petugas untuk melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan fungsinya secara
baik dan transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan kepadamasyarakat.
7. Memastikan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti oleh masing-masing timpelaksana.
BAB II
DOKUMEN TINDAK LANJUT CAPAIAN KINERJA PERIODE TRIWULAN I 2022

TARGET
NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA URAIAN
TW1 Realisasi
1. Meningkatnya Persentase Pemenuhan 15% 100% Warga Binaan mendapatkan Pemenuhan Layanan makanan selama 3 bulan untuk
Triwulan I sebesar 15 % dari 75 % target pertahun.
Pelayanan layanan makanan bagi
Perawatan Tahanan/ Narapidana/
Narapidana/ Anak sesuai dengan
Tahanan/Anak, standar
Pengendalian Persentase Tahanan/ 15% 100% 272 Warga Binaan yang memanfaatkan layanan kesehatan di poliklinik mendapatkan
Penyakit Menular layanan Kesehatan secara keseluruhan pada bulan Maret.
Narapidana/ Anak
dan Peningkatan mendapatkan layanan
Kualitas Hidup kesehatan (Preventif)
Narapidana secara berkualitas
Peserta Rehabilitasi Persentase Tahanan/ 15% 100% Terdapat 2 (dua) orang Warga Binaan yang mengalami gangguan mental dan telah
Narkotika di mendapat penanganan dari tim medis klinik.
Narapidana/ Anak yang
Wilayah mengalami gangguan
mental dapat tertangani
Persentase Tahanan/ 15% 37,5% Jumlah pasien Lansia 81 Orang WBP, sebanyak 30 orang WBP pada TW I telah
memanfaatkan fasilitas kesehatan dan mendapatkan layanan sesuai standar.
Narapidana lansia yang
medapatkan layanan
kesehatan sesuai standar
TARGET
NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA URAIAN
TW1 Realisasi

Persentase Tahanan/ 15% 100% Jumlah pasien Disabilitas pada Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta sebanyak 21 Orang
WBP, sebanyak 21 orang telah memanfaatkan fasilitas kesehatan dan mendapatkan
Narapidana/ Anak
layanan secara standar.
berkebutuhan khusus
(disabilitas) yang
mendapatkan layanan
kesehatan sesuai standar
Persentase keberhasilan 15% 100% Jumlah pasien HIV/AIDS sebanyak 53 WBP dan pasien TB sebanyak 58 Orang
WBP dan seluruhnya mendapatkan pelayanan kesehatan berupa pemberian obat
penanganan penyakit
rutin dan pemantauan kondisi kesehatan.
menular HIV-AIDS (ditekan
jumlah virusnya) dan TB
Positif (berhasil sembuh)
Persentase perubahan 5% 5% Sebanyak 400 Orang WBP untuk program Rehab medis dan sosial dalam proses
screening pada TW I.
kualitas hidup pecandu/
penyalahgunaan narkotika

2. Meningkatnya Persentase Narapidana 10% 100% 1408 WBP aktif dalam program pembinaan baik dalam kegiatan olahraga, kesenian,
pendidikan kesetaraan, pramuka dan keagamaan Seluruhnya telah melalui seleksi
Pelayanan yang memperoleh nilai
dan penilaian kepribadian dengan nilai yang baik.
Pembinaan baik dengan predikat
Kepribadian, memuaskan pada
Pelatihan Vokasi, instrumen penilaian
Pendidikan dan kepribadian
TARGET
NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA URAIAN
TW1 Realisasi

Penanganan Persentase Narapidana 20% 40,5% 81 Orang WBP mendapatkan hak remisi pada bulan januari s.d Maret 2022 dari
usulan yang diberikan sebanyak 200 WBP.
Narapidana yang mendapatkan hak
Resiko Tinggi remisi
Persentase narapidana 20% 58,97% 23 Orang WBP mendapatkan hak integrasi dari total usulan 39 Orang WBP pada
periode bulan Maret 2022.
yang mendapatkan hak
integrasi
Persentase Narapidana 5% 5% 400 orang WBP sedang dalam menjalani proses kegiatan Rehabilitasi Medis dan
Sosial Seluruhnya dalam pemantauan perubahan perilaku menuju sadar patuh dan
resiko tinggi yang
disiplin.
berubah perilakunya
menjadi sadar, patuh dan
disiplin
Persentase Narapidana 5% 87 Orang WBP berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan dan sedang dalam
proses pendidikan dan pelatihan
yang memperoleh
pendidikan dan pelatihan
vokasi bersertifikasi

Persentase Narapidana 15% 22,6% 113 WBP aktif dan produktif dalam bekerja di Balai Latihan Kerja dan Program
Pembinaan kemandirian setelah melalui screening dari 500 WBP selama periode
yang bekerja dan
januari s.d maret 2022.
produktif
TARGET
NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA URAIAN
TW1 Realisasi

3. Meningkatnya Persentase pengaduan 20% 100% Terdapat 1 pengaduan yang diterima dan telah diproses dan ditindaklanjuti secara
tuntas
pelayanan yang ditindak lanjuti
Keamanan dan sesuai standar
Ketertiban di
wilayah sesuai
Standar
Persentase gangguan 20% 100% Setiap bulan dilakukan sidak rutin oleh jajaran pengamanan di blok-blok hunian dan
ini merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan keamanan dan ketertiban.
kamtib yang dapat
dicegah
Persentase kepatuhan 20% 100% Tidak ada gangguan keamanan dan ketertiban selama bulan Maret 2022.
dan disiplin terhadap tata
tertib oleh Tahanan/
Narapidana/ Anak pelaku
gangguan kamtib

Persentase pemulihan 15% 100% Tidak ada gangguan keamanan dan ketertiban selama bulan Maret 2022.
kondisi keamanan pasca
gangguan kamtib secara
tuntas
TARGET
NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA URAIAN
TW 1 Realisasi

4. Meningkatnya Tersusunnya dokumen 1 1 Proses Penyusunan dokumen Tahun Anggaran 2022


Dukungan rencana kerja, anggaran Layanan Layanan
Layanan UPT pemasyarakatan dan
Manajemen Satker pelaporan yang akuntabel
tepat waktu
Tersusunnya dokumen 1 1 Proses Penyusunan dokumen pengelola BMN Tahun anggaran 2022
pengelolaan BMN dan Layanan Layanan
kerumah tanggaan
Terpenuhinya data dan 1 1 Proses Pelaksanaan diklat dan peningkatan kompetensi pegawai pemasyarakatan
peningkatan kompetensi Layanan Layanan yang berproses sampai dengan Triwulan II
pegawai pemasyarakatan
Tersusunnya Dokumen 1 1 Proses penyusunan Pelaksanaan anggaran dan Laporan keuangan di Tahun
Pelaksanaan Anggaran Layanan Layanan Anggaran 2022
dan Laporan Keuangan
Jumlah Layanan 1 Pemberian Gaji Induk Pegawai sampai dengan Bulan Maret pada TW I.
Perkantoran Layanan 100%

Jumlah kendaraan Pemeliharaan 2 unit kendaraan bermotor


bermotor 2 Unit 100%
Jumlah Perangkat Pemeliharaan Perangkat Pengolah data dan Komunikasi
pengolah data dan 36 Unit 100%
Komunikasi
Jumlah peralatan dan 360 Pemeliharaan Inventaris Kantor
fasilitas perkantoran 100%
Unit
Jumlah gedung/bangunan Pemeliharaan gedung dan area kunjungan di Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta
7 100%
BAB III

PENUTUP

Demikian laporan monitoring pencapaian kinerja ini dibuat, dengan harapan dapat
dijadikan bahan masukan dalam menentukan kebijakan terkait Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Kelas IIA Jakarta mendapatkan hasil yang baik lagi.

Kepala

Bayu Irsahara
NIP. 197908042000121001
DOKUMENTASI PENYUSUNAN TINDAK LANJUT MONEV ATAS PENCAPAIAN KINERJA
TRIWULAN I

Anda mungkin juga menyukai