Anda di halaman 1dari 10

1/23/24, 10:15 PM Data Debat Cawapres Tidak Akurat dan Menyesatkan Publik, Mentan Amran Luruskan - Rakyat Sulsel

FAJAR NETWORK 

Beranda Politik

Data Debat Cawapres Tidak Akurat dan Menyesatkan Publik,


Mentan Amran Luruskan
Ridwan Lallo - Politik
Selasa, 23 Januari 2024 20:10 PM

BAGIKAN

JAKARTA, RAKYATSULSEL - Debat Pilpres 2024 keempat telah dilaksanakan di Jakarta


Convention Center (JCC), Minggu malam (21/1/2024).

Namun ada beberapa pernyataan terkait sektor pertanian yang menurut Menteri
Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tidak tepat dan perlu diluruskan.

https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2024/01/23/data-debat-cawapres-tidak-akurat-dan-menyesatkan-publik-mentan-amran-luruskan/ 1/10
1/23/24, 10:15 PM Data Debat Cawapres Tidak Akurat dan Menyesatkan Publik, Mentan Amran Luruskan - Rakyat Sulsel

“Kami menyayangkan beberapa data tidak di kroscek secara detail yang kami kawatirkan
bisa menyebabkan disinformasi di masyarakat,” tegas Mentan Amran pada keterangan
pers, Senin,22 Januari 2024.

Debat Pilpres 2024 keempat khusus menampilkan para kandidat calon wakil presiden
(Cawapres) membahas tema spesifik pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam,
lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Untuk yang pertama, Andi Amran menyoal pernyataan Prof. Mahfud MD yang
menyatakan bahwa “Petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit, tapi subsidi
pupuk makin besar, pasti ada yang salah."

Mentan menjelaskan, bahwa tema besar pembangunan pertanian Indonesia tahun 2024
adalah transformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern, dengan maksud
agar seluruh proses aktivitas pertanian menggunakan alat mesin pertanian modern.
Contoh penggunaan rice transplanter, combine harvester, Rice Milling Unit (RMU) dan
seterusnya.

Gagasan besarnya bertujuan menekan biaya produksi di atas 20-30%, planting index 1-2,
peningkatan mutu, mengurangi looses, dan petani mampu bertransformasi ke sektor
pertanian lainnya seperti perbibitan, perbengkelan, RMU dan dryer.

Pemerintah berharap dengan ini secara otomatis jumlah petani tradisional berkurang,
namun kesejahteraan petani meningkat. Ini terbukti dengan tercapainya Nilai Tukar
Petani (NTP) 117,76 tertinggi dalam sejarah pertanian Indonesia.

Baca juga:
Gibran Jadi Sorotan Media Asing, Dianggap Arogan & Merendahkan saat Debat

Baca juga:
Akademisi UINAM Sebut Gimmik Gibran saat Debat Cawapres Tak Patut
Dipertontonkan

Mentan menjelaskan berbeda dengan klaim Prof. Mahfud tersebut, justru dalam
beberapa tahun terakhir nilai dan volume subsidi pupuk menurun, yang diakibatkan
https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2024/01/23/data-debat-cawapres-tidak-akurat-dan-menyesatkan-publik-mentan-amran-luruskan/ 2/10
1/23/24, 10:15 PM Data Debat Cawapres Tidak Akurat dan Menyesatkan Publik, Mentan Amran Luruskan - Rakyat Sulsel

penurunan jumlah nilai subsidi dan kenaikan harga bahan baku pupuk.

Data menunjukkan bahwa Sejak 2019, tren alokasi subsidi pupuk Indonesia menurun
dari Rp34,1 triliun menjadi Rp31,1 triliun pada 2020, dan terus menurun hingga Rp25,3
triliun pada 2023. Juga dari jumlah volume yang diberikan rata-rata sekitar 9 juta ton
hingga hanya mampu 6,1 juta ton pada tahun 2023. Terkini kemampuan subsidi
pemerintah hanya 4,7 juta ton (2024).

Hal ini akibat bahan baku yang semakin mahal, yakni Harga DAP (Diamonium Fosfat)
mengalami kenaikan sebesar 76,95 persen, sedangkan harga pupuk urea naik hingga
sebesar 235,85 persen.

Kenaikan harga pupuk yang mempengaruhi volume pupuk subsidi tersbut disebabkan
pandemi covid 19 dan terjadinya perang Rusia-Ukraina yang berujung pembatasan
Ekspor Bahan Baku yang Dilakukan Rusia, Ukraina dan China.

Saat ini ketiga negara tersebut adalah pengekspor dua jenis bahan baku pupuk NPK,
yakni Fosfor (P) dan Kalium (K) terbesar.

Namun saat ini Presiden Joko Widodo telah menambahkan anggaran subsidi pupuk
hingga 14 trilliun karena ekonomi makin pulih dan harga bahan baku pupuk mulai stabil.

Hal lainnya, pernyataan tentang penurunan jumlah petani yang diungkap Prof. Mahfud
MD dan Muhaimin Iskandar juga dinilai tidak tepat.

“Data Sensus Pertanian 2023 yang menunjukan bahwa dalam 10 tahun terakhir jumlah
Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) mampu meningkat 8,74%,” jelasnya.

Baca juga:
Pengamat: Mahfud MD Tampil Memukau, Layak Dinobatkan Pemenang Debat
Cawapres

Meskipun ada kondisi jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) menurun sebesar
7,45%, hal itu lebih dikarenakan usaha pertanian makin efisien karena meningkatnya
penggunaan alat dan mesin pertanian yang menekan jumlah tenaga kerja. Justru hal ini
menunjukkan keberhasilan transformasi pertanian tradisional menjadi pertanian
modern. Penggunaan mekanisasi berhasil membuat efisiensi waktu pengolahan lahan
hingga 97,4%.

“Sebagai contoh, dulu bertanam butuh 20 orang untuk 1 hektar, kini cukup satu orang
selama 5 jam. Begitu pula panen dengan combine harvester cukup 2 orang per hektar
selama 4 jam. Ini sangat efisien!,” tegas Amran.

https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2024/01/23/data-debat-cawapres-tidak-akurat-dan-menyesatkan-publik-mentan-amran-luruskan/ 3/10
1/23/24, 10:15 PM Data Debat Cawapres Tidak Akurat dan Menyesatkan Publik, Mentan Amran Luruskan - Rakyat Sulsel

Sebagai informasi, level mekanisasi pertanian Indonesia terus naik dimana pada tahun
2015 yang lalu hanya 0,5 Horse Power (HP) per hektar, Tahun 2018, level mekanisasi
pertanian Indonesia meningkat menjadi 1,68 HP per hektar dan terus naik tahun 2021
mencapai 2,1 HP dan dipredisksi tahun ini menjadi sekitar 3,5HP/ha. Pemerintah
menargetkan level mekanisasi Indonesia mampu setara dengan Jepang, Taiwan dan
negara lainnya.

Selain itu Mentan Andi Amran juga menyampaikan data BPS dalam Sensus Pertanian
2023 bahwa Jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) meningkat 35,54%.

Selain itu jumlah petani milenial yang berumur 19–39 tahun meningkat menjadi
6,183,009 orang atau sekitar 21,93% dari total petani Indonesia.

“Petani milenial saat ini 16,78 juta orang menurut data BPS terkini, dan terus akan
bertambah. pemerintah terus mendorong regenerasi petani dan terlihat berbagai
program kita memberi dampak positif,” jelasnya.

Soroti Pernyataan Muhaimin

Selanjutnya, Mentan Amran juga menyoroti pernyatan Muhaimin Iskandar bahwa impor
pertanian yang semakin meningkat dan peran pertanian yang semakin menurun.

Menurut Mentan, masyarakat tidak bisa melihat kondisi perdagangan komoditas


pertanian hanya dengan melihat satu komoditas, menurutnya kinerja perdagangan
ekspor impor dilihat dari neraca perdagangan antara jumlah total nilai yang diekspor
dikurangi dengan jumlah total nilai impor.

Data neraca perdagangan komoditas pertanian indonesia selalu menunjukan neraca


positif dan menguntungkan.

Mentan Amran menjelaskan bahwa selama 5 tahun periode awal jabatannya sebagai
Mentan PDB sektor pertanian secara konsisten menunjukkan tren positif.

Berdasarkan harga konstan 2010 (BPS), pada 2013, PDB sektor pertanian sebesar
Rp847,8 triliun dan terus meningkat masing-masing menjadi Rp880,4 triliun pada 2014,
dan Rp 906,8 triliun pada 2015. Pada 2016 dan 2017, PDB sektor pertanian kembali
meningkat menjadi Rp936,4 triliun dan Rp969,8 triliun.

Hal yang sama juga terjadi pada 2018, di mana PDB sektor pertanian meningkat menjadi
Rp1.005,4 triliun. Bahkan ditengah pandemi covid 19 dan ancaman krisis pangan dunia,
kontribusi PDB sektor pertanian sempit terhadap PDB Indonesia tahun 2019 sebesar
9,40%, kemudian menjadi 10,20% tahun 2020 dan pada tahun 2021 menjadi 9,85%.

https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2024/01/23/data-debat-cawapres-tidak-akurat-dan-menyesatkan-publik-mentan-amran-luruskan/ 4/10
1/23/24, 10:15 PM Data Debat Cawapres Tidak Akurat dan Menyesatkan Publik, Mentan Amran Luruskan - Rakyat Sulsel

“Besaran PDB pertanian atas dasar harga berlaku adalah Rp 718,4 triliun dari besaran
PDB nasional atas dasar harga berlaku pada kuartal III-2023 sebesar Rp 5.296 triliun.
Ingat kita baru melewati masa pandemi covid 19 dan ancaman el nino yang kuat.
pertanian mampu tumbuh dan berkontribusi baik,” lanjutnya.

Salah satu faktor yang mendongkrak peningkatan PDB pertanian Indonesia adalah
meningkatnya ekspor. Pada kurun waktu yang sama, peningkatan ekspor diperkirakan
mencapai 9-10 juta ton.

Jika pada 2013 ekspor hanya mencapai 33 juta ton, maka pada 2018 ekspor pertanian
mencapai 42 juta ton. Dari sisi nilai, ekspor juga meningkat pesat. Nilai ekspor 2018
mencapai Rp499,3 triliun, atau meningkat 29,7% dibandingkan 2015.

"Ada peningkatan nilai ekspor sebesar Rp1.764 triliun pada kurun waktu 2015-2018,"
terang Mentan Amran.

Berdasarkan catatan BPS, Mentan memaparkan neraca perdagangan hasil pertanian


Indonesia pada kurun waktu 2014 – 2013 memiliki neraca positif dengan nilai Rp. 11,681
trilliun.

Food Estate dan Swasembada

Tentang food estate gagal, Mentan Amran menyebutkan hasil dari berbagai proyek yang
sedang dikerjakan di beberapa daerah telah berjalan baik dan sesuai target.

“Food estate ini bukan proyek instan, butuh proses. Kenyataannya kita memiliki 10 juta
hektar yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kami sekarang
menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif,” jelas
Mentan.

Sebagai contoh, saat ini Food estate di Humbang Hasundutan seluas 418,29 hektar.

Untuk Food Estate Temanggung dan Wonosobo seluas 907 hektar telah berhasil panen
komoditas hortikultura, dan Kalimantan Tengah berhasil melakukan intensifikasi dan
ekstensifikasi lahan hingga mampu panen padi dengan produktifitas 5 ton/ha.

Begitu pula di Sumba Tengah NTT dan kabupaten Keerom Papua yang telah mampu
panen jagung seluas 500 hektar.

“Food estate tersebut sudah berhasil panen. FE Gunung Mas juga sudah panen jagung
seluas 10 hektar dan singkong seluas 3 hektar. Kita pantau terus lahan tersebut,” jelas
Mentan.

https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2024/01/23/data-debat-cawapres-tidak-akurat-dan-menyesatkan-publik-mentan-amran-luruskan/ 5/10
1/23/24, 10:15 PM Data Debat Cawapres Tidak Akurat dan Menyesatkan Publik, Mentan Amran Luruskan - Rakyat Sulsel

Mentan Amran mengatakan sektor pertanian akan selalu menjadi bantalan ekonomi
nasional dan mampu menekan inflasi.

Sektor ini pernah mencatat mampu menurunkan inflasi hingga 1,26% pada tahun 2017,
sehingga Badan Pangan Dunia (FAO) memberikan apresiasi, dan bahkan keberhasilan
swasembada beras mendapatkan apresiasi yang sangat baik.

Indonesia bahkan sudah menghentikan impor bawang merah sejak 2016, bahkan pada
2017 Indonesia ekspor bawang merah ke enam negara, salah satunya Thailand.

Begitu pula swasembada beras telah mampu dicapai pada 2018, 2019, dan 2020.
Komoditas jagung, telur dan ayam juga swasembada pada tahun 2018.

“Saya ingin mengingatkan bahwa pertanian itu bukan hanya untuk jadi bahan diskusi,
namun pertanian itu harus dikerjakan. Turun ke lapangan, dan itu yang kami lakukan di
Kementan,” tutup Mentan. (*)

Debat Cawapres Mentan Amran

BAGIKAN

Komentar

0 comments Sort by Oldest

Add a comment...

Facebook Comments Plugin

Baca Juga

https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2024/01/23/data-debat-cawapres-tidak-akurat-dan-menyesatkan-publik-mentan-amran-luruskan/ 6/10
1/23/24, 10:15 PM Data Debat Cawapres Tidak Akurat dan Menyesatkan Publik, Mentan Amran Luruskan - Rakyat Sulsel
Gibran Jadi Sorotan Acara Desak Anies La Ode Abd Rauf Door Pengamat: Mahfud MD
Media Asing, Dianggap Terus Ingin Digagalkan, To Door Perkuat Tampil Memukau,
Arogan & Merendahk… Ini Kata Timnas AMIN Dukungan Layak Dinobatkan…

Hadir di Gowa, Bupati Sosialisasi Empat Pilar 5 Fakta di Balik DPD PDI Perjuangan
Adnan Sebut Misi di Gowa, Hamka B Kicauan Muhaimin, Sulsel Ucapkan Ultah
Pasaraya Berkontribu… Kady Ingatkan Jaga… Gibran, dan Mahfud MD ke-77 untuk Megawati

Berlangganan Epaper

https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2024/01/23/data-debat-cawapres-tidak-akurat-dan-menyesatkan-publik-mentan-amran-luruskan/ 7/10
1/23/24, 10:16 PM Data Debat Cawapres Tidak Akurat dan Menyesatkan Publik, Mentan Amran Luruskan - Rakyat Sulsel

Populer

1 Debat Cawapres, Akademisi Unhas Sebut Gibran Blunder

2 Band Legendaris SLANK Deklarasi Dukungan untuk Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

3 Cak Imin di Debat Cawapres Kedua: Pengadaan Pangan Tanpa Petani dan Impor? Bagaimana Bisa?

Debat Cawapres Kedua, Mahfud MD: Memimpin dengan Nilai-Nilai Al-Quran, Berjuang Melawan
4
Kerusakan Alam

5 GSI: Demokrat, PAN dan PDIP Rawan Kehilangan Kursi di Dapil 7 Sulsel

Kesehatan

https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2024/01/23/data-debat-cawapres-tidak-akurat-dan-menyesatkan-publik-mentan-amran-luruskan/ 8/10
1/23/24, 10:16 PM Data Debat Cawapres Tidak Akurat dan Menyesatkan Publik, Mentan Amran Luruskan - Rakyat Sulsel

7 Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah Padahal Tidak Haid

8 Manfaat Buah Rambutan untuk Kesehatan

10 Tips Mengisi Hari Minggu Libur dengan Sensasi yang Tak Terlupakan

Megapolitan

Sempat Tertunda, Gaji Lima OPD Pemprov Dibayar Besok

Berikut Nama-nama Pejabat Pemprov Sulbar yang Mendapat Promosi, Mutasi dan
Demosi

Disdik Sulsel Beri Kelonggaran Sekolah Lanjutkan Belajar Daring Jika Cuaca Tak
Kunjung Membaik

Peristiwa

Viral Perundungan Bocah di Sosmed, Jatanras Turun Tangan

Terjadi Lagi, Tungku Smelter di Morowali Memakan Korban, Polisi: Bukan Meledak tapi
Terbakar

https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2024/01/23/data-debat-cawapres-tidak-akurat-dan-menyesatkan-publik-mentan-amran-luruskan/ 9/10
1/23/24, 10:16 PM Data Debat Cawapres Tidak Akurat dan Menyesatkan Publik, Mentan Amran Luruskan - Rakyat Sulsel

Hari Kedua, Pencarian Nelayan yang Hilang di Laut CPI Makassar Belum Membuahkan
Hasil

Beranda • Tentang • Struktur • Kontak • Media Siber • Disclaimer • Indeks

© 2024 RAKYAT SULSEL

https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2024/01/23/data-debat-cawapres-tidak-akurat-dan-menyesatkan-publik-mentan-amran-luruskan/ 10/10

Anda mungkin juga menyukai