Anda di halaman 1dari 2

ESPA4415

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Ekonomi Pertanian
ESPA4415

No. Soal Skor


1. Harga Semakin Anjlok, Petani Karet Muara Enim Keluhkan Pendapatan dan Pengeluaran 25
Berbanding Terbalik

Detiksumsel.com -- Petani Karet Kabupaten Muara Enim keluhkan harga karet di tingkat petani
yang semakin merosot dan berdampak pada perekonomian keluarga.

"Harga karet saat ini Rp6.100 per minggu, harga semakin turun,” ungkap Burhawi (56) warga
Ujanmas pada awak media, Minggu (15/1/2023). Padahal, sebelumnya harga karet mingguan
mencapai Rp7.100 per kilogram.

"Saya ada kebun karet 2,5 hektar, namun diupahkan dengan sistem bagi hasil 50 : 50 dengan
penyadap. Sebulan hasilnya 2,5 kwintal dengan pendapatan bersih hanya menerima sekitar
Rp1.250.000. Nilai ini dibagi dua dengan penyadap, jadi kita hanya menerima Rp625.000 ribu per
bulan," terang Burhawi.

Lebih lanjut, Burhawi juga membeberkan bahwa kesengsaraan petani juga bertambah dengan
harga sembako yang merangkak naik dan berbanding terbalik dengan pendapatan. Meski begitu,
petani tetap menyadap karet untuk biaya kebutuhan hidup sehari-hari, walaupun hasil yang
diterima pas-pasan.

Sumber: detiksumsel.com, 16 Januari 2023

Pertanyaan:
Kasus di atas menunjukkan salah satu permasalahan yang dihadapi petani, yaitu tidak
berimbangnya antara pendapatan yang dihasilkan petani dengan kebutuhan hidup sehari-hari
petani. Analisis secara mendalam apa saja permasalahan yang dihadapi petani Indonesia jika
dilihat dari aspek ekonomi pertanian!

2. The Impact of Foreign Direct Investment on Economic Growth: A Case Study of South Korea 25

Korea Selatan adalah salah satu negara termiskin di dunia pada akhir tahun 1950an.
Selanjutnya, pertumbuhan PDB tahunan mencapai pertumbuhan negatif pada tahun 1998 akibat
krisis keuangan Asia dan masuk kategori Negara Sedang Berkembang (NSB).
Setelah krisis keuangan Asia, pertumbuhan tahunan terjadi pada tingkat yang lebih tinggi, di
mana tingkat pertumbuhan PDB masing-masing sebesar 10,7 persen dan 8,8 persen. Tingkat
pertumbuhan PDB yang tinggi ini disebabkan oleh reformasi kebijakan FDI pada tahun 1998.
Korea Selatan bertransformasi dari perekonomian pertanian yang buruk menjadi Negara Industri
Baru (New Industrial Country). Pertumbuhan yang luar biasa dan stabil ini disertai dengan
perubahan struktural yang drastis. Kontraksi yang cepat pada sektor pertanian diimbangi dengan
ekspansi luar biasa pada industri manufaktur. Transformasi struktural dari sektor pertanian dan
sektor industri berjalan sangat baik.

1 dari 2
ESPA4415

Sumber:
Koojaroenprasit, S. (2012). The impact of foreign direct investment on economic growth: A case
study of South Korea. International Journal of Business and Social Science, 3(21).

Pertanyaan:
Berdasarkan kasus di atas, Korea Selatan berkembang dari negara miskin kemudian menjadi
negara sedang berkembang lalu menjadi negara maju dengan pertumbuhan PDB sangat tinggi.
Hal tersebut terjadi karena peran dan kontribusi dari sektor pertanian yang sangat baik dalam
membentuk PDB dan dalam proses transformasi struktural. Analisislah bagaimana potensi yang
dimiliki sektor pertanian dalam proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara!

3. Petani Masih Sulit Dapat Akses Modal 25

Petani masih sulit mendapatkan akses modal. Akibatnya, banyak petani yang masih hidup di bawah
kemiskinan. Petani harus mencari modal dengan cara lain.

Saat ini, masih banyak petani yang kesulitan mengklaim Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena
prosesnya yang tidak sederhana. Imbasnya, petani belum bisa merasakan kemakmuran, karena
penyaluran kredit didominasi pada pedagang. Apalagi, pedagang mengambil untung paling besar
di sektor pertanian.

Sumber: liputan6.com, 29 April 2019

Pertanyaan:
Berdasarkan kasus di atas, program KUR masih belum direalisasikan dengan baik. Analisis dan
jelaskan program bantuan kredit pertanian yang pernah diimplementasikan pemerintah, serta
jelaskan kendala yang dihadapi petani dalam mengakses modal/kredit pertanian!

4. Australia Gandakan Keuntungan Petani dengan Teknologi Data Digital 25

Federasi Petani Nasional Australia mengadopsi strategi teknologi data digital untuk menggenjot
pendapatan anggotanya agar dua kali lipat pada 2030. Pemanfaatan data digital diharapkan dapat
menambah pendapatan petani sebesar $100 miliar setiap tahunnya. Direktur Accenture, Anthony
Willmott mengatakan perusahaannya siap membantu pemerintah dalam penghitungan data dalam
jumlah besar yang dikumpulkan oleh robot dan drone begitu juga informasi cuaca dan pasar.

"Para petani nantinya akan mampu mengatakan: “pilihan nomor satu adalah melakukan panen
hari ini dengan dampak bisnis sebesar x dan opsi 2 melakukan panen dalam 7 hari mendatang
dan dampaknya pada bisnis saya adalah y.”

Sumber: detik.com, 15 Desember 2015

Pertanyaan:
Berdasarkan kasus di atas, analisis manfaat dari penggunaan teknologi digital informasi di bidang
pertanian!

Skor Total 100

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai