BAB I
PENDAHULUAN
kaum muda yang sudah terjun di sektor pertanian ataupun seorang yang baru
mengenal sektor pertanian. Mayoritas petani yang ada saat sekarang adalah petani
yang berusia lanjut atau sudah tua. Petani yang berusia lanjut akan kesusahan atau
terbaru di sektor pertanian. Hal ini dapat berimbas pada produktivitas hasil
pertanian. Keadaan ini akan sangat berbeda apabila banyak petani Indonesia yang
berusia muda.
Petani muda akan mampu mengolah usahataninya lebih baik daripada petani
yang berusia lanjut. Hal ini dikarenakan tenaga yang dimiliki lebih kuat, mudahnya
pemerintah dalam regenerasi petani juga sangat penting demi menjaga minat dan
eksekutif dan legislatif beserta perangkat kerja pemerintah pusat sampai ke daerah
2
Kabupaten Mojokerto terdiri dari 18 kecamatan, dan 304 desa. Luas wilayah secara
penduduk sebesar 1 025 443 jiwa. Selama tiga tahun terakhir Kabupaten Mojokerto
usia produktif (15-64 tahun) sebesar 70%. Pemanfaatan bonus demografi yang
besar dibagi menjadi 3 sektor yaitu sektor pertanian, sektor industri, dan sektor jasa.
Pada tahun 2019, jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto yang bekerja dibidang
pertanian berkurang sebesar 9,73% dari tahun 2018. Desa Watukenongo merupakan
salah satu desa yang wilayahnya bernuansa pertanian, namun disekitar desa banyak
berdiri pabrik.
petani berjumlah 654 jiwa, 386 sebagai buruh tani, 189 jiwa sebagai pedagang dan
27 jiwa bekerja dibidang jasa, 57 jiwa sebagai tukang, dan 52 jiwa merupakan
pensiunan dan lain-lain. Jumlah tertinggi terdapat pada jenis pekerjaan pegawai
swasta. Hal ini dikarenakan wilayah daerah yang dekat dengan banyaknya pabrik.
Jumlah terendah terdapat pada jenis pekerjaan jasa. Jumlah penduduk Desa
Watukenongo sebesar 4892 jiwa yang tersebar di lima dusun. Lima dusun tersebut
yaitu Jetak, Brenet, Dakon, Tengger, dan Kenongo. Luas wilayah Desa
Watukenongo yaitu sebesar 204 817 Ha. Profesi sebagai petani lumayan baik
rendah, sehingga banyak yang kurang melirik kegiatan pertanian. Masyarakat lebih
cenderung bekerja sebagai karyawan maupun buruh pabrik. Hal tesebut dapat
berkembang dengan pesat karena wilayah sekitar desa adalah wilayah industri.
Mobilitas tersebut tidak dapat terjadi secara otomatis. Menurut Ibrahim & Mazwan,
(2020) beberapa persyaratan mobilitas tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor
non pertanian adalah: (1) Banyaknya lapangan kerja yang ditawarkan oleh sektor
non pertanian yang sangat bergantung pada jenis teknologi dan perluasan pasar
4
produk industri. (2) Kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan oleh sektor non
pertanian dapat dipenuhi oleh kualitas tenaga kerja dari sektor pertanian. Dan (3)
Upah riil yang ditawarkan oleh sektor non pertanian lebih tinggi dari pada yang
ditawarkan oleh sektor pertanian. Secara sosial kegiatan atau profesi sebagai petani
masih dianggap profesi yang rendah di lingkungan masyarakat. Hal ini terjadi
karena pola pikir masyarakat yang dulu masih terbawa hingga saat ini. Pola pikir
banyak masyarakat mulai dari yang muda hingga yang tua (usia produktif) enggan
untuk terjun dibidang pertanian. Lahan pertanian dengan status kepemilikan pribadi
juga rata-rata terbagi dalam skala kecil. Hal tersebut juga mempengaruhi dalam
regenerasi petani.
menurun drastis. Fenomena ini dapat dimaknai positif karena jumlah petani yang
Kabupaten Mojokerto”.
1. Secara akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
2. Bagi masyarakat atau pemuda atau petani agar dapat mengenal atau memahami
keberlangsungan pertanian.
stimuli dan sensasi yang diterima oleh individu, dan sangat dipengaruhi faktor
atau mengolah produk pada sebidang tanah dengan memanfaatkan alam yang
ada.
7
puluh) tahun.
4. PLS (Partial Least Square) adalah suatu teknik statistik multivariat yang dapat
6. Outer model yang dikenal sebagai model pengukuran merupakan model yang