Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH TENAGA KERJA TERHADAP

PRODUKSI USAHA TANI PADI SAWAH


(Studi Kasus di Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal)
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Pertanian
Dosen pengampu: Indah Widowati, IR., MP.

Disusun Oleh:
Daniel Davino (134220172)
Putri Kayla Z.H.R (134221077)
Emmanuela Dinda (134220185)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
BAB I

A. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara pertanian yang artinya pertanian memegang
peranan yang sangat penting dari keseluruhan perekonomian nasional, hal ini
dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja pada sektor
pertanian. Pertanian merupakan basis perekonomian Indonesia. Peran sektor
pertanian di samping sebagai sumber penghasil devisa negara yang besar, juga
merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia, dan
bila dilihat dari jumlah orang yang bekerja, maka sektor pertanian paling
banyak menyerap tenaga kerja. Pengembangan bidang pertanian merupakan
syarat mutlak untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini tercermin
dari kebijikan pemerintah dimana pertanian tetap ditempatkan pada prioritas
utama.
Sektor pertanian Indonesia merupakan salah satu sektor ekonomi yang
masih memiliki peranan penting bagi perekonomian bangsa, sehingga
menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mengekspor komoditi
pertanian ke berbagai negara. Sumber daya manusia merupakan salah satu
faktor dinamika dalam perkembangan ekonomi jangka panjang bersamaan
dengan ilmu pengetahuan teknologi, sumber daya alam dan kapasitas
produksi. Pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja, terutama tenaga kerja
sektor pertanian dianggap sebagai faktor positif dalam meningkatkan Produk
Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian. Jumlah tenaga kerja yang besar dapat
berarti menambah jumlah tenaga produktif. Dengan meningkatnya
produktivitas tenaga kerja diharapkan akan meningkatnya produksi yang
berarti akan meningkatkan pula PDB.
Tenaga kerja memiliki peran yang sangat penting dalam ekonomi
pertanian. Pertanian biasanya merupakan sektor ekonomi yang paling
tergantung pada tenaga kerja manusia, karena kebanyakan aktivitas pertanian
memerlukan pekerjaan yang bersifat fisik dan tidak dapat dilakukan secara
otomatis.Seiring dengan pertumbuhan ekonomi pertanian, permintaan akan
tenaga kerja juga cenderung meningkat. Sebaliknya, penurunan pertumbuhan
ekonomi pertanian dapat menyebabkan berkurangnya permintaan tenaga kerja
di sektor ini.
Namun, hubungan antara tenaga kerja dan ekonomi pertanian dapat lebih
kompleks lagi. Dalam beberapa kasus, pertanian dapat menjadi sumber
penghasilan utama bagi masyarakat pedesaan, yang dapat mempengaruhi
tingkat kemiskinan dan kesejahteraan di wilayah tersebut. Sebaliknya, dalam
beberapa negara yang mengalami urbanisasi dan industrialisasi, banyak
pekerjaan di sektor pertanian ditinggalkan oleh tenaga kerja yang beralih ke
sektor industri dan jasa. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pertanian
yang berkelanjutan perlu dipertahankan untuk memastikan ketersediaan
lapangan kerja yang mencukupi bagi penduduk di wilayah pedesaan, dan pada
saat yang sama, meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan di
wilayah tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana deskripsi tenaga kerja pada usaha tani padi sawah di
Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal?
2. Adakah pengaruh tenaga kerja terhadap produksi usahatani padi sawah di
Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal dan seberapa besar
pengaruhnya?
3. Bagaimana masalah penggunaan tenaga kerja pada usaha tani padi sawah
di Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal?

C. TUJUAN
1. Mengetahui deskripsi tenaga kerja pada usaha tani padi sawah di
Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal
2. Mengetahui adakah pengaruh tenaga kerja terhadap produksi usahatani
padi sawah di Kecamatan Rowosari dan seberapa besar pengaruhnya
3. Mengetahui masalah penggunaan tenaga kerja pada usaha tani padi sawah
di Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembahasan
Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-
64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu Negara yang dapat
memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga kerja
mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut (Mulyadi,
2003). Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang paling menentukan
dalam proses pembangunan disuatu wilayah. Semakin besar jumlah tenaga
kerja, lebih-lebih apabila disertai dengan keahlian yang cukup memadai, akan
semakin pesat pula perkembangan pembangunan di wilayah tersebut. Masalah
pertumbuhan bukan lagi merupakan hal yang mendasar tetapi yang lebih
penting adalah memikirkan bagaimana PDB bisa menciptakan lapangan kerja.
Tenaga kerja yang diambil dalam studi kasus ini adalah jumlah tenaga
kerja yang dihitung dari jumlah tenaga kerja yang dipakai untuk proses
produksi dan curahan kerja (alokasi waktu yang dipergunakan oleh tenaga
kerja tersebut) dihitung per Hari Orang Kerja (HOK) petani. Maka satuan
yang dipakai adalah jumlah orang. Dari data penelitian identitas petani padi
sawah di Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal dapat diketahui bahwa rata-
rata umur petaninya yaitu 45 tahun, berarti berusia masih produktif namun
mendekati tidak produktif. Hal ini akan berpengaruh dalam bekerja, kekuatan
fisik sudah agak berkurang dan dalam mengadopsi adanya teknologi baru juga
agak berkurang karena sudah lumayan berumur. Pendidikan petani rata-rata
selama 9,6 tahun, berarti tingkat pendidikan petani sudah tinggi yakni lebih
dari lulus Sekolah Menengah Pertama.
Dalam studi kasus diperoleh data, terdapat 1% tenaga kerja dengan biaya
sangat rendah, 33% tenaga kerja dengan biaya rendah, 43% tenaga kerja
dengan biaya cukup tinggi dan 22% tenaga kerja dengan biaya tinggi.
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa perolehan biaya
tenaga kerja tergolong cukup tinggi. Data pemakaian jumlah tenaga kerja
(orang) dan curahan kerja menunjukkan bahwa ada 4 petani yang menyatakan
tenaga kerja yang dipakai termasuk pada kriteria banyak, ada 11 petani yang
menyatakan penggunaan tenaga kerjanya termasuk pada kriteria cukup
banyak, ada 78 petani yang menyatakan bahwa penggunaan 89 tenaga
kerjanya termasuk pada kriteria sedikit, dan ada 5 petani yang menyatakan
bahwa penggunaan tenaga kerjanya termasuk pada kriteria sangat sedikit
Data dalam studi kasus menunjukkan bahwa rata-rata skor variabel tenaga
kerja di Kecamatan Rowosari pada tahun 2009 adalah 27,50 dengan
persentase 57% dengan kriteria sedikit. Salah satu sebab sedikitnya
penggunaan tenaga kerja yaitu ketersediaan tenaga kerja yang relatif sedikit.
Setelah terjadinya industrialisai yang ditandai dengan dimulainya revolusi
hijau pada dasawarsa tujuh puluhan, peningkatan produktivitas semakin tidak
bisa atau sulit ditingkatkan sebab tenaga kerja yang tersisa hanyalah tenaga
yang berusia lanjut dan wanita. Sementara itu, tenaga muda lebih banyak tidak
berminat pada sektor pertanian dan lebih tertarik pada sektor industri di
perkotaan.
Terkait masalah produksi tidak terlepas dari biaya untuk saprodi (sarana
produksi), jika menginginkan produksi komoditas yang tinggi maka faktor-
faktor produksi seperti tenaga kerja perlu ditambah, pupuk juga ditambah.
Namun, bentuk pengaruh antara tenaga kerja terhadap produksi usaha tani
padi sawah di Kecamatan Rowosari adalah pengaruh positif. Dengan demikian
dapat dijelaskan bahwa jika variabel tenaga kerja ditingkatkan maka akan
diikuti dengan meningkatnya produksi usaha tani padi sawah di Kecamatan
Rowosari dalam memproduksi hasil padi sawah dalam artian produksi akan
naik atau bertambah. Dan sebaliknya, jika variabel tenaga kerja menurun
maka akan diikuti dengan menurunnya produksi usaha tani padi sawah di
Kecamatan Rowosari.
Disamping itu, masalah yang sering dihadapi oleh para petani padi di
Kabupaten Kendal adalah bahwa nilai produksi yang diperoleh tidak lebih
besar dari semua jumlah biaya penggunaan faktor produksi. Hal ini
dipengaruhi oleh kualitas dari tenaga kerja yang dimiliki oleh para petani padi
di Kabupaten Kendal mulai menurun setiap tahunnya, namun biaya yang
dikeluarkan untuk tenaga kerja tetap sama. Diduga pemahaman dan efektivitas
tenaga kerja yang sekarang cenderung kurang dan menyebabkan penurunan
nilai produksi dari padi yang dibudidayakan para petani padi di Kabupaten
Kendal. Berdasarkan studi kasus yang diteliti, dapat diketahui bahwa
produktivitas padi mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, pada tahun 2006
produktivitas padi sekitar 52,88 kuintal per hektar, turun 0,3 persen dibanding
produktivitas tahun sebelumnya. Hal ini karena penurunan kualitas dari tenaga
kerja yang digunakan. Penurunan produktivitas ini dikarenakan tingkat
penggunaan faktor-faktor produksi (input) yang belum optimal oleh para
petani. Sehingga para petani padi di Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal
menjadi enggan mengolah dan memperbaiki kinerja pertanian bila produksi
padinya tidak memuaskan.

B. Solusi
Masalah yang dihadapi adalah ketersediaan tenaga kerja yang relatif sedikit
dan biaya tenaga kerja yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan produksi
usaha tani padi sawah di Kecamatan Rowosari sulit ditingkatkan. Namun, data
menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja memiliki pengaruh positif terhadap
produksi usaha tani padi sawah di Kecamatan Rowosari. Oleh karena itu,
solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan ketersediaan tenaga kerja yang produktif dengan cara
memberikan pelatihan dan pendidikan kepada petani yang lebih tua agar
dapat mengadopsi teknologi baru dan meningkatkan keterampilan mereka
dalam pertanian. Selain itu, pemerintah dapat memfasilitasi program
pertukaran tenaga kerja antarwilayah untuk meningkatkan jumlah tenaga
kerja yang tersedia di daerah.

2. Meningkatkan daya tarik sektor pertanian bagi tenaga muda dengan cara
memberikan insentif dan dukungan untuk mengembangkan teknologi
pertanian yang lebih modern dan efisien. Hal ini akan membantu menarik
minat tenaga muda untuk bekerja di sektor pertanian dan meningkatkan
ketersediaan tenaga kerja yang produktif.

3. Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja dengan cara


memperkenalkan teknologi pertanian yang lebih efisien dan mengurangi
ketergantungan pada tenaga kerja manual. Dengan demikian, penggunaan
tenaga kerja dapat dikurangi dan biaya produksi dapat ditekan.

4. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya lain seperti pupuk dan


saprodi dengan cara melakukan analisis dan pengelolaan yang lebih
efisien. Hal ini akan membantu meningkatkan produktivitas dan
mengurangi biaya produksi.

5. Memperkuat kemitraan antara petani dengan pemerintah, dunia usaha,


dan masyarakat lokal untuk meningkatkan akses ke pasar, teknologi, dan
sumber daya lain yang diperlukan dalam produksi usaha tani padi sawah.
Hal ini akan membantu meningkatkan daya saing produk pertanian dan
mendukung pengembangan usaha tani secara berkelanjutan.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil deskriptif persentase rata-rata skor variabel tenaga kerja


pada usaha tani padi sawah di Kecamatan Rowosari pada tahun 2009 adalah
dengan kriteria sedikit yaitu dengan indikator pemakaian jumlah tenaga kerja
yang relatif sedikit dan indikator jam kerja (curahan kerja) juga dalam kategori
sedikit. Tenaga kerja yang cukup, terutama jika disertai dengan keahlian yang
memadai, akan mempercepat perkembangan pembangunan di suatu wilayah. Data
dalam studi kasus menunjukkan bahwa perolehan biaya tenaga kerja di
Kecamatan Rowosari tergolong cukup tinggi, tetapi penggunaan tenaga kerja pada
kriteria sedikit. Peningkatan produksi usaha tani padi sawah di Kecamatan
Rowosari dipengaruhi oleh variabel tenaga kerja yang memiliki pengaruh positif.
Namun, petani padi di Kabupaten Kendal sering menghadapi masalah dalam
memperoleh nilai produksi yang lebih besar dari jumlah biaya penggunaan faktor
produksi karena kualitas tenaga kerja mulai menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik) :


Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Ali, Muhammad. 1992. Statstika Penelitian. Yogyakarta : BPFE

Daniel Mohar. 2004. Pengantar Ekonomi pertanian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hernanto, Fadholi. 1996. Ilmu Usaha Tani. Jakarta : PT. Penebar Swadaya

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3S. Nazir, Moh.


1993. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Prasetya, P. 1996. Handout Ilmu Usahatani. Surakarta : Fakultas Pertanian,


Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai