Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN TENAGA

KERJA PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI ACEH

Agustina Arida*, Zakiah* dan Julaini**

ABSTRACT

Labor is one of the most important production factors in supporting economic


growth in addition to the factors of production land, capital and management / skill.
Aceh is one of province in Indonesia, which has a larger population and some people
made their living in the agricultural sector. The agricultural sector in Aceh were
able to absorb labor is relatively larger than the other sectors, the contribution of the
agricultural sector in Aceh not only in employment but also to PDRB.
This study aimed to analyze the factors that affect the demand and supply of
labor in the agricultural sector in the province of Aceh. On the demand equation
factors analyzed are land, labor, and agricultural investment. On the supply
equation factors analyzed were quality of population, wage labor in agriculture and
unemployment in rural. The results of labor demand analysis, show that the variable
land and agricultural sector investment gave positive effect and significance on labor
demand, and labor variable agricultural sector gave a negative effect but no
significant on labor demand. The results of labor supply analysis show that variable
labor in agriculture and unemployment in rural gave positive effect and a significant
influence on labor supply, while a quality of residents variable gave a positive
influence but not significant on labor supply.

Keywords : Labor, Demand, and Supply of Labor

PENDAHULUAN penting dalam menunjang pertumbuhan


Pembangunan ekonomi suatu ekonomi selain faktor produksi lahan,
daerah atau suatu negara pada dasarnya modal dan manajemen/skill. Mengingat
merupakan interaksi dari berbagai pentingnya faktor tersebut, potensi
kelompok antara lain sumberdaya tenaga kerja hendaknya dapat
manusia, sumberdaya alam, modal, dimanfaatkan dengan baik (Soekartawi,
teknologi dan lain-lain. Oleh karena 1990).
itu, pembangunan ekonomi tidak lepas
Sektor pertanian merupakan
dari peran manusia dalam
salah satu sektor yang berperan penting
mengelolanya. Dimana manusia
dalam perekonomian Indonesia. Di
merupakan tenaga kerja, input
Indonesia pembangunan sektor
pembangunan, juga merupakan
pertanian diarahkan untuk
konsumen hasil pembangunan itu
meningkatkan produksi pertanian agar
sendiri (Arsyad, 1999 dalam Tindaon,
dapat memenuhi kebutuhan pangan dan
2010).
industri dalam negeri, meningkatkan
Tenaga kerja merupakan salah pendapatan petani dan memperluas
satu faktor produksi yang sangat kesempatan kerja (Kuncoro, 2010).

_______
* Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Syiah
Kuala, Banda Aceh.
** Pemerhati Ekonomi Pertanian. Banda Aceh.

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 66


Sektor pertanian di Provinsi permintaan dan penawaran tenaga kerja
Aceh memberi kontribusi kepada pada suatu tingkat upah.
masyarakat juga kepada pemerintah. Ketidakseimbangan tersebut dapat
Dimana sebagian masyarakat bekerja berupa lebih besarnya penawaran
pada sektor pertanian. Lapangan usaha dibandingkan permintaan terhadap
pertanian masih menjadi andalan utama tenaga kerja dan bisa juga lebih besar
dalam penyerapan tenaga kerja, karena permintaan dibandingkan penawaran
fleksibel dan tidak menuntut kualifikasi (Mulyadi, 2003). Permasalahan yang
yang tinggi untuk bekerja pada dihadapi di Aceh yaitu banyak
lapangan usaha ini. penawaran tenaga kerja dibandingkan
dengan permintaannya, sehingga
Tingginya penduduk yang
menyebabkan tingginya pengangguran.
bekerja pada sektor pertanian sejalan
Pengangguran terjadi akibat dari
dengan geografis Provinsi Aceh yang
keterbatasan lapangan pekerjaan. Salah
merupakan daerah agraris, dimana
satu lapangan pekerjaan yang dapat
sektor pertanian menjadi andalan bagi
menampung tenaga kerja relatif lebih
masyarakat. Aceh merupakan salah
besar adalah sektor pertanian, akan
satu provinsi di Indonesia yang
tetapi luas lahan pertanian di Provinsi
memiliki jumlah penduduk yang cukup
Aceh semakin hari semakin kecil
besar, dan sebagian masyarakat
karena beralihnya fungsi lahan
bermata pencaharian di sektor
pertanian ke non-pertanian seperti
pertanian. Penduduk Aceh saat ini
pembuatan jalan, bangunan, dan lain
diperkirakan sekitar 4.791.924 jiwa.
sebagainya sehingga tidak dapat
Pertumbuhan penduduk dari tahun ke
menampung semua angkatan kerja
tahun semakin meningkat. Dimana
untuk dapat bekerja pada sektor ini.
dengan peningkatan jumlah penduduk
Peralihan lahan pertanian ke non-
tersebut, maka peningkatan angkatan
pertanian tidak hanya berdampak
kerjapun bertambah. Berdasarkan data
semakin kecilnya kesempatan kerja
Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah
(permintaan tenaga kerja), juga
angkatan kerja di Aceh sampai 2012
berdampak semakin menurunnya
berkisar 1.978.491 orang, yang bekerja
produksi sektor pertanian.
1.798.547 orang, dan pengangguran
sebanyak 179.944 orang. Pertumbuhan Selain permasalahan tersebut
angkatan kerja yang masih tinggi serta diatas juga ditinjau dari sisi upah dan
keterbatasan kesempatan kerja akan investasi sektor pertanian. Upah adalah
mengakibatkan semakin meningkatnya sebagai balas jasa yang harus di bayar
pengangguran. Peningkatan oleh suatu perusahaan atau instansi
pengangguran di Aceh tidak hanya kepada karyawan atau buruh. Tingkat
daerah pedesaan namun juga di daerah upah akan berpengaruh terhadap
perkotaan, berdasarkan data BPS permintaan ataupun penawaran tenaga
Provinsi Aceh jumlah pengangguran kerja. Pemerintah telah membuat
2012 di pedesaan mencapai 128.677 peraturan tentang pengupahan (upah
orang meningkat dari tahun 2011 yang minimum) untuk karyawan atau buruh
hanya 111.594 orang, di perkotaan agar memenuhi kebutuhan hidup
jumlah pengangguran sampai 2012 minimum. Namun tingkat upah yang
sebanyak 51.267 meningkat dari tahun diterima buruh masih dibawah upah
2011 sebanyak 37.192 orang. minimum dan belum mencukupi
kebutuhan hidup mereka dan
Salah satu masalah yang biasa
keluarganya.
muncul dalam bidang angkatan kerja
adalah ketidakseimbangan antara

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 67


Mulyadi (2003) menyatakan tingkat upah dengan jumlah tenaga
bahwa tenaga kerja adalah penduduk kerja yang diminta. Permintaan tenaga
dalam usia kerja yaitu yang berusia 15- kerja dapat dianalisis secara mikro
64 tahun atau jumlah seluruh penduduk maupun makro, pada analisis mikro
dalam suatu negara yang dapat yang menjadi unit analisisnya adalah
memproduksi barang dan jasa jika ada sebuah perusahaan atau institusi
permintaan terhadap tenaga kerja tertentu, sedangkan pada analisis
mereka dan jika mereka mau makro unit analisisnya adalah
berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. perusahaan industri secara keseluruhan
Menurut UU No. 13 Tahun (2003) (agregat). Analisis permintaan tenaga
dalam Husni (2005) tentang kerja secara makro didasarkan atas
ketenagakerjaan, yang menyebutkan asumsi bahwa permintaan tenaga kerja
bahwa tenaga kerja adalah setiap orang diturunkan dari permintaan barang
yang mampu melakukan pekerjaan yang dibutuhkan.
guna menghasilkan barang atau jasa Menurut Soekartawi (1990)
baik untuk memenuhi kebutuhan
hubungan antara output terhadap input
sendiri maupun untuk masyarakat. Dari dengan fungsi produksi pertanian
beberapa pendapat di atas, dapat menggambarkan suatu hubungan antara
disimpulkan bahwa tenaga kerja output pertanian dengan variabel input
merupakan penduduk dalam usia kerja yang pada dasarnya merupakan
yang berumur 15-64 tahun dan mampu kombinasi dari tanah, modal, tenaga
melakukan pekerjaan untuk kerja dan teknologi.
menghasilkan barang atau jasa yang
dapat memenuhi kebutuhan hidup Lahan memegang peranan yang
mereka dan keluarganya. penting sebagai dasar faktor produksi,
nyatanya faktor produksi ini terbukti
Pada umumnya teori dari besarnya balas jasa yang diterima
permintaan tenaga kerja hampir sama pemilik faktor produksi (Mubyarto,
dengan teori permintaan barang dan 1994). Luas lahan pertanian akan
jasa dalam ilmu ekonomi. Permintaan mempengaruhi besar kecilnya
tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja permintaan tenaga kerja dalam proses
yang diminta oleh suatu perusahaan produksi. Semakin luas lahan pertanian
pada tingkat upah tertentu. Sedangkan
semakin besar pula jumlah tenaga kerja
permintaan dalam ilmu ekonomi adalah yang di butuhkan dalam proses
sejumlah barang yang diminta oleh produksi. Sebaliknya semakin kecil
konsumen pada tingkat harga tertentu. lahan pertanian semakin sedikit jumlah
Suatu perusahaan memperkerjakan tenaga kerja yang dapat ditampung
seseorang karena seseorang tersebut oleh usaha pertanian.
membantu memproduksi barang atau
jasa untuk dijual kepada konsumen. Dalam pengertian ekonomi
Pertambahan permintaan perusahaan modal merupakan barang atau uang
tenaga kerja terhadap tenaga kerja, yang digunakan bersama faktor
tergantung dari pertambahan produksi tanah dan juga tenaga kerja
permintaan masyarakat terhadap dalam menghasilkan barang dalam hal
barang yang diproduksinya (Sumarso ini produk pertanian. Modal dapat
2003 dalam Rinaldi, 2005). dibedakan atas dua, yaitu modal
produktif langsung (directly productive
Menurut Haryani (2002) dalam capital) dan modal tetap (overhead
Arbi (2010) menjelaskan permintaan capital). Modal yang produksi langsung
tenaga kerja merupakan fungsi yang adalah modal yang digunakan untuk
menggambarkan hubungan antara
menghasilkan barang dan jasa misalnya

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 68


mesin-mesin, sedang modal tetap mencapai tingkat yang rendah.
adalah fasilitas dasar yang dibutuhkan Sebaliknya dalam suatu pekerjaan
untuk semua perusahaan untuk bekerja dimana terbatasnya penawaran tenaga
seperti jalan, pelabuhan, sekolah, dan kerja tetapi permintaan sangat besar,
rumah sakit (Sukirno, 2004). Salah satu upah cenderung mencapai tingkat yang
upaya yang dapat dijalankan untuk tinggi (Sukirno, 2010).
mencapai pertumbuhan ekonomi yang
Penawaran tenaga kerja adalah
baik melalui penyelenggaraan
jumlah tenaga kerja yang ditawarkan
penanaman modal atau investasi.
pada suatu perusahaan pada tingkat
Investasi merupakan kunci untuk
upah tertentu. Menurut Afrida (2003)
mencapai pertumbuhan ekonomi yang
dalam Khaafidh (2013) mengatakan
mencermin dari peningkatan laju
penawaran tenaga kerja adalah fungsi
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan
yang menggambarkan hubungan antara
masyarakat. Semakin besar investasi
tingkat upah dengan jumlah tenaga
suatu negara/daerah dan semakin besar
kerja yang ditawarkan. Semakin
pula tingkat pertumbuhan ekonomi
tingginya tingkat upah maka akan
yang dapat dicapai (Fajeri, Hairin.
semakin tinggi jumlah penawaran
Artahnan Aid dan Abdullah Dja’far,
tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja
2011).
ada dua macam yaitu penawaran
Upah dapat diartikan sebagai jangka pendek dan penawaran jangka
pembayaran atas penyerahan jasa yang panjang. Penawaran dalam jangka
dilakukan oleh karyawan pelaksana pendek adalah suatu penawaran tenaga
(buruh) berdasarkan hari dan jam kerja bagi pasar dimana jumlah tenaga
kerjanya. Upah juga dapat diartikan kerja keseluruhan yang ditawarkan bagi
imbalan kepada buruh yang melakukan suatu perekonomian dapat dilihat
pekerjaan-pekerjaan kasar dan lebih sebagai hasil pilihan jam kerja dan
mengandalkan kekuatan fisik dan pilihan partisipasi oleh individu.
biasanya ditetapkan berdasarkan secara Sedangkan penawaran tenaga kerja
harian, satuan atau borongan. dalam jangka panjang merupakan
Pembayaran kepada tenaga kerja dapat konsep penyesuaian yang lebih lengkap
dibedakan dua pengertian: gaji dan terhadap perubahan-perubahan
upah. Dalam pengertian sehari-hari gaji kendala. Penyesuaian-penyesuaian
diartikan sebagai pembayaran kepada tersebut dapat berupa perubahan-
pekerja-pekerja tetap dan tenaga kerja perubahan partisipasi tenaga kerja
profesional seperti pegawai maupun jumlah penduduk. Penawaran
pemerintah, dosen, guru, manajer dan tenaga kerja sebagai akibat dari
akuntan. Pembayaran tersebut biasanya pertambahan jumlah penduduk,
sebulan sekali. Sukirno (2010), upah pengangguran sehingga bertambahnya
dimaksud sebagai pembayaran kepada orang yang membutuhkan pekerjaan.
pekerja-pekerja kasar yang Penawaran tenaga disebabkan oleh:
pekerjaannya selalu berpindah-pindah
1. Jumlah Penduduk
misalnya pekerja pertanian, tukang
Besarnya jumlah penduduk
kayu, tukang batu, dan buruh kasar).
pada umumnya dikaitkan dengan
Permintaan dan penawaran tenaga kerja
pendapatan per kapita suatu negara dan
dalam suatu jenis pekerjaan sangat
secara kasar mencerminkan kemajuan
besar peranannya dalam menentukan
perekonomian negara tersebut. Ada
upah di suatu jenis pekerjaan. Dimana
yang berpendapat bahwa jumlah
terdapat penawaran tenaga kerja yang
penduduk yang besar sangat
cukup besar tetapi tidak banyak
menguntungkan pembangunan
permintaannya, upah cenderung

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 69


ekonomi, tetapi ada pula yang mempunyai pengaruh paling besar
berpendapat lain, justru penduduk yang terhadap penawaran tenaga kerja
jumlahnya sedikit dapat mempercepat wanita menikah.
proses pembangunan ekonomi kearah Dalam penelitian Megasari,
yang lebih baik. Disamping pendapat Winna dan Roosemarian, A. Rambe
tersebut, ada juga yang mengatakan (2006) “Analisis Faktor-faktor yang
bahwa jumlah penduduk di suatu Mempengaruhi Penawaran Tenaga
negara harus seimbang dengan jumlah
Kerja Indonesia” menyatakan
sumber-sumber ekonominya agar dapat berdasarkan uji F dengan tingkat
diperoleh kenaikan pendapatan keyakinan 95 % terbukti bahwa
nasionalnya. Hal ini berarti jumlah variabel tingkat upah, jumlah penduduk
penduduk tidak boleh terlalu sedikit dan tingkat pengangguran secara
tetapi juga tidak boleh terlampau bersama-sama berpengaruh nyata
banyak (Mulyadi, 2003). Makin besar terhadap penawaran tenaga kerja
jumlah penduduk, makin banyak Indonesia. Berdasarkan uji t terdapat
tenaga kerja yang tersedia baik untuk
dua variabel yang berpengaruh dan
angkatan kerja atau bukan angkatan signifikan secara statistik yaitu jumlah
kerja dengan demikian jumlah penduduk dan tingkat pengangguran.
penawaran tenaga kerja juga akan Sedangkan variabel tingkat upah tidak
semakin besar. Jumlah penduduk yang berpengaruh terhadap penawaran
semakin besar akan menyebabkan tenaga kerja Indonesia.
angkatan kerja makin besar pula.
Dengan demikian makin besar pula Dalam penelitian Mulyono,
orang yang mencari pekerjaan atau Devi dan M. Rusdi (2008) dengan
pengangguran (Sukirno, 2004). judul “Analisis Permintaan Tenaga
Kerja di Provinsi Bengkulu”
2. Pengangguran menyatakan dari hasil uji t diketahui
Pengangguran (Unemployment) bahwa tingkat upah, investasi PMDN
adalah penduduk yang termasuk dan pertumbuhan ekonomi mempunyai
angkatan kerja namun tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pekerjaan atau sedang mencari permintaan tenaga kerja, sedangkan
pekerjaan. Pengangguran terjadi akibat untuk variabel tingkat pendidikan tidak
dari kurangnya permintaan tenaga kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap
perekonomian jika dibandingkan permintaan tenaga kerja.
dengan jumlah pekerja yang
menawarkan tenaga kerjanya, pada
tingkat upah dan harga yang sedang METODE PENELITIAN
berlaku (Bellante dan Jackson, 1990
dalam Safrida, 2008). Analisis data yang digunakan
pada penelitian ini menggunakan
Damayanti (2011) yang model ekonometrika dengan persamaan
berjudul “Analisis Penawaran Tanaga tunggal berganda yaitu metode
Kerja Wanita Menikah dan Faktor- Ordinary Least Square (OLS) atau
faktor yang Mempengaruhinya” metode kuadrat terkecil. Metode ini
menyimpulkan bahwa hasil analisis uji digunakan untuk mengetahui faktor-
t menunjukkan bahwa variabel faktor yang mempengaruhi permintaan
independen yaitu upah, pendapatan dan penawaran tenaga kerja pada
suami, jumlah tanggungan keluarga, sektor pertanian di Provinsi Aceh. Pada
umur, dan pendidikan berpengaruh persamaan permintaan tenaga kerja,
secara signifikan terhadap penawaran faktor-faktor yang dianalisis adalah
tenaga kerja wanita. Pendapatan suami
luas lahan pertanian, upah tenaga kerja

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 70


sektor pertanian dan investasi sektor Uji Kesesuaian Model
pertanian. Pada persamaan penawaran Untuk menguji validitas dari
tenaga kerja, faktor-faktor yang hasil taksiran tersebut digunakan uji
dianalisis adalah jumlah penduduk di koefisien R2, uji serempak F statistik
pedesaan, upah tenaga kerja sektor dan uji parsial (individual) t statistik.
pertanian dan pengangguran di Suatu perhitungan statistik disebut
pedesaan Provinsi Aceh. signifikan secara statistik apabila nilai
statistiknya berada pada daerah dimana
Untuk melihat faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan tenaga terima Ha dan tolak H0, sebaliknya
kerja digunakan persamaan berikut: apabila H0 diterima dan Ha ditolak
maka secara statistik tidak disebut
DLt = a0 + a1 Lt + a2 Wt + a3It + signifikan artinya variabel independen
e.................................... (1) (variabel bebas) tidak berpengaruh
Keterangan: terhadap variabel dependen (variabel
DLt = Permintaan Tenaga Kerja terikat).
Sektor Pertanian (Orang) Untuk melihat keeratan
Lt = Luas Lahan Pertanian (Hektar) hubungan yang terjadi antara variabel
Wt = Upah Tenaga Kerja Sektor bebas dan variabel terikat digunakan
Pertanian (Rp) koefisien determinasi (R2) dengan
It = Investasi Sektor Pertanian rumus (Sudjana, 2002):
(Rp)
a0 = Konstanta R2 =
a1...a3= Kosfisien Regresi
e = Standar Error Keterangan:
Nilai koefisien yang diharapkan a1, a3 R2 = Koefisien determinasi
positif dan a2 negatif. JK (Reg) = Jumlah kuadrat untuk
regresi
Untuk melihat faktor-faktor ∑yi2 = Jumlah kuadrat total
yang mempengaruhi penawaran tenaga
kerja digunakan persamaan berikut: R2 merupakan koefisien
determinasi berganda, yaitu besarnya
SLt = b0 + b1 NPt + b2Wt + b3 Ut +
proporsi (persentase) sumbangan
e........................................ (2)
variabel bebas terhadap variasi naik
turunnya variabel terikat yang secara
Keterangan:
bersama-sama. Uji F digunakan untuk
SLt = Penawaran Tenaga Kerja
mengetahui apakah semua variabel
Sektor Pertanian (Orang)
bebas (independen) yang dimasukkan
NPt = Jumlah Penduduk di Pedesaan
dalam model mempunyai pengaruh
(Orang)
secara serempak terhadap variabel
Wt = Upah Tenaga Kerja Sektor
terikat (dependen). Dengan
Pertanian (Rp)
menggunakan uji “F”, untuk
Ut = Pengangguran di Pedesaan
mengetahui bentuk hubungan secara
(Orang)
serempak antara variabel bebas dengan
b0 = Konstanta
variabel terikat (Sudjana, 2002).
b1, b3= Koefisien Regresi
Dengan Rumus:
e = Standar Error
Nilai koefisien yang diharapkan b1, b2 F=
dan b3 positif.
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
K = Jumlah variabel peubah bebas

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 71


n = Jumlah sampel variabel terikat. thitung ≤ ttabel, pada taraf
0,05 maka terima H0 tolak Ha, artinya
Dengan kaedah keputusan: variabel bebas tidak berpengaruh nyata
- Fhitung > Ftabel, pada taraf nyata 0,05 terhadap variabel terikat.
maka terima Ha dan tolak H0,
artinya variabel-variabel bebas
mempunyai pengaruh nyata HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap variabel terikat.
- Fhitung ≤ Ftabel, pada taraf nyata 0,05 Hasil Estimasi Permintaan Tenaga
maka terima H0 dan tolak Ha, Kerja
artinya variabel-variabel bebas tidak Permintaan tenaga kerja adalah
berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah tenaga kerja yang diminta oleh
terikat. suatu perusahaan/instansi atau suatu
usaha. Beberapa faktor yang
Untuk melihat pengaruh
mempengaruhi permintaan tenaga kerja
secara parsial dilakukan analisis varian
seperti tingkat upah, luas usaha yang
sebagai berikut (Sudjana, 2002):
dijalankan (lahannya), dan juga
tcari = investasi/modal yang dimiliki. Upah
salah satu faktor yang menjadi
Keterangan: pertimbangan bagi pemilik usaha untuk
ai = Koefisien regresi mempekerjakan seseorang. Kuncoro
SEai = Standar error dari koefisien (2001) dalam Zamrowi (2007),
regresi mengatakan jumlah tenaga kerja yang
Dengan kaedah keputusan: diminta akan turun sebagai akibat dari
kenaikan tingkat upah. Berikut hasil
thitung > ttabel, pada taraf nyata estimasi faktor-faktor yang
0,05 maka terima Ha dan tolak H0 , mempengaruhi permintaan tenaga kerja
artinya variabel-variabel bebas pada sektor pertanian di Provinsi Aceh:
mempunyai pengaruh nyata terhadap

Tabel 1. Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan


Tenaga Kerja Pada Sektor Pertanian di Provinsi Aceh.

Estimated
Variable Name t ratio t tabel Pvalue
Coefficient
Constant 672620 7.056 0,000
Luas Lahan Pertanian (Lt) 0,046349 2.274 1,770 0,041
Upah S. Pertanian (Wt) -0,022013 -0,4853 0,636
Investasi S. Pertanian (It) 0,017777 5.008 0,000
2
R = 0.6716
Fhitung = 8.373
Ftabel = 3,41
Pvalue = 0,002

Berdasarkan tabel di atas hasil


analisis data diperoleh nilai koefisien Hasil estimasi dengan
estimasi sebagai berikut: menggunakan pendekatan Ordinary
Least Square (OLS) diperoleh nilai
DLt = 672620 + 0,046349Lt - konstanta sebesar 672620 artinya
0,022013Wt + 0,017777It + e apabila luas lahan pertanian, upah

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 72


tenaga kerja sektor pertanian dan setiap peningkatan luas lahan pertanian
investasi sektor pertanian (PMDN dan 1000 hektar, akan meningkatkan
PMA) dianggap tetap (konstant), maka jumlah permintaan tenaga kerja sebesar
besarnya permintaan tenaga kerja pada 46 orang. Kondisi ini menggambarkan
sektor pertanian di Provinsi Aceh adanya hubungan positif antara luas
adalah 672.620 orang. lahan pertanian dengan jumlah tenaga
Hasil estimasi diperoleh nilai kerja yang dibutuhkan (permintaan
tenaga kerja). Karena semakin luas
koefisien determinasi R2 = 0,6716 yang
berarti keragaman variabel penjelas lahan pertanian semakin banyak tenaga
(variabel independen) dapat kerja yang dipakai, dan juga lahan
menjelaskan variabel dependen sebesar merupakan salah satu faktor paling
67,16 persen. Variasi naik-turun penting dalam proses produksi, dimana
permintaan tenaga kerja sektor semakin luas lahan pertanian akan
pertanian di Provinsi Aceh dapat meningkatkan produksi. Jika produksi
dipengaruhi oleh luas lahan sektor meningkat membutuhkan orang/tenaga
kerja untuk mengelolanya sehingga
pertanian, upah tenaga kerja sektor
pertanian dan investasi sektor pertanian akan menyebabkan permintaan tenaga
sebesar 67,16 persen. Sisanya 32,84 kerja.
persen lagi dipengaruhi oleh faktor lain Hasil estimasi uji parsial (uji t),
diluar model yang digunakan dalam luas lahan pertanian berpengaruh
penelitian ini. signifikan terhadap permintaan tenaga
Berikutnya hasil pengujian kerja pada sektor pertanian di Provinsi
secara serempak (uji F). Uji F Aceh. Hasil estimasi luas lahan
memiliki nilai thitung = 2,274 sedangkan
digunakan untuk menentukan
signifikan atau tidak signifikannya ttabel =1,770 (2,274 ≥ 1,770) atau
semua variabel bebas (variabel perbandingan nilai Pvalue yang
independen) secara bersama-sama didapatkan lebih kecil dari α = 0,05
dalam mempengaruhi variabel terikat (0,041 ≤ 0,05), berarti hipotesis terima
(variabel dependen). Hasil estimasi Ha dan H0 ditolak. Berdasarkan nilai
yang didapatkan bahwa nilai Fhitung koefesien luas lahan pertanian memberi
sebesar 8,373 sedangkan Ftabel = 3,41 dampak positif terhadap permintaan
tenaga kerja, apabila ditinjau dari hasil
pada taraf nyata α = 0,05. Berarti Fhitung
> Ftabel (8,373 > 3,41) dengan demikian uji t luas lahan pertanian juga
terima Ha dan tolak H0. Dimana luas berpengaruh nyata terhadap permintaan
lahan pertanian, upah tenaga kerja tenaga kerja.
sektor pertanian dan investasi sektor Upah merupakan salah satu
pertanian berpengaruh signifikan faktor yang sangat penting bagi suatu
secara bersama-sama terhadap usaha, karena jumlah upah atau balas
permintaan tenaga kerja pada sektor jasa yang diberikan oleh pemilik usaha
pertanian di Provinsi Aceh. Untuk kepada tenaga kerjanya akan
mengetahui pengaruh secara parsial mempunyai pengaruh yang tidak kecil
maka dilakukan dengan pengujian uji terhadap jalannya perusahaan. Upah
statistik t (uji t). Hasil estimasi yang dimaksud disini adalah balas jasa
diperoleh nilai sebagai berikut: yang berupa uang atau balas jasa lain
Luas lahan atau usaha suatu yang diberikan oleh pemilik usaha atau
perekonomian, menentukan besar organisasi perusahaan kepada
kecilnya tenaga kerja dalam melakukan pekerjanya.
kegiatan usaha tersebut. Nilai koefisien Nilai koefisien variabel upah
luas lahan sebesar 0,046349, artinya tenaga kerja sektor pertanian yang di

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 73


peroleh adalah -0,022013, yang berarti pendapatan, dan kedua, investasi
apabila upah tenaga kerja sektor memperbesar kapasitas produksi
pertanian meningkat Rp.1000, akan perekonomian dengan cara
menurunkan permintaan tenaga kerja meningkatkan stok modal (Jhingan,
pada sektor pertanian di Provinsi Aceh 2010).
sebesar 22 orang. Hasil estimasi yang Hasil estimasi variabel investasi
diperoleh ini sesuai dengan teori sektor pertanian memiliki nilai
ekonomi tentang tenaga kerja. Dimana, koefisien terhadap pemintaan tenaga
jika upah meningkat akan menurun kerja pada sektor pertanian sebesar
jumlah tenaga kerja yang dapat 0,017777, dengan demikian setiap
ditampung oleh suatu perusahaan penambahan investasi sektor pertanian
pertanian dan juga sebaliknya jika upah 100 juta rupiah, akan meningkatkan
rendah jumlah tenaga kerja yang jumlah permintaan tenaga kerja pada
diminta bertambah. Kenaikan upah sektor pertanian di Provinsi Aceh
akan menyebabkan berkurangnya sebesar 17 orang. Pernyataan tersebut
permintaan tenaga kerja dan terjadi mengindikasikan semakin besar
surplus tenaga kerja sehingga investasi yang dimiliki oleh pemilik
meningkatkan penawaran tenaga kerja usaha, semakin besar usaha dapat
(Razaldin, 2012). dijalankan, sehingga membutuhkan
Secara statistik uji parsial, hasil tenaga kerja yang besar untuk
estimasi menunjukkan bahwa nilai mengelola usaha tersebut.
thitung yang diperoleh adalah -0,4853 Hasil estimasi statistik uji
sedangkan ttabel adalah 1,770 (thitung ≤ parsial, variabel investasi sektor
ttabel) pada taraf nyata (α = 0,05), berarti pertanian memperlihatkan nilai thitung =
hipotesis ditolak (terima H0 dan tolak 5,008 sedangkan nilai ttabel = 1,770
Ha). Selain nilai thitung yang didapat bisa (5,008 ≥ 1,770), atau Pvalue lebih kecil
dilihat dari nilai Pvalue adalah 0,636 ≥ α dari α = 0,05 (0,000 ≤ 0,05). Artinya
0,05. Hasil penelitian ini apabila tinjau terima Ha dan tolak H0, variabel
berdasarkan nilai koefisien yang investasi sektor pertanian berpengaruh
diperoleh sesuai dengan teori ekonomi, nyata terhadap permintaan tenaga kerja
akan tetapi secara statistik tidak sektor pertanian pada taraf nyata 95%.
berpengaruh nyata terhadap permintaan Hal ini menunjukkan bahwa investasi
tenaga kerja sektor pertanian di sangat menentukan keberhasilan suatu
Provinsi Aceh. Hal ini dikarenakan usaha.
permintaan tenaga kerja oleh suatu
Hasil Estimasi Penawaran Tenaga
perusahaan/usaha pertanian merupakan
Kerja
kebutuhan akan tenaga kerja, meskipun Penawaran tenaga kerja adalah
upah ditingkatkan maka tidak jumlah penduduk yang termasuk
menurunkan permintaan tenaga kerja. angkatan kerja yang menawarkan diri
Peningkatan upah dilakukan untuk
untuk dapat bekerja pada suatu sektor
menarik minat pekerja untuk bekerja ekonomi. Penawaran tenaga kerja
pada sektor pertanian. adalah fungsi yang menggambarkan
Harrod dan Domar (1947) tinggkat upah dengan jumlah tenaga
memberikan peranan kunci kepada kerja yang ditawarkan. Peningkatan
investasi terhadap peranannya dalam upah akan meningkatkan jumlah
proses pertumbuhan ekonomi, penawaran tenaga kerja dan juga
khususnya mengenai pengaruh ganda sebaliknya, apabila tingkat upah
investasi. Pertama, investasi memiliki menurun akan menurun jumlah tenaga
peran dimana dapat menciptakan kerja yang ditawarkan (Afrida, 2003).

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 74


Selain upah juga ada beberapa faktor tenaga kerja yaitu berikut hasil estimasi
lain yang menyebabkan penawaran faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Tabel 2. Hasil Estimasi Faktor-fator yang Mempengaruhi Penawaran Tenaga


Kerja Pertanian di Provinsi Aceh.
Estimated
Variable Name t ratio t tabel Pvalue
Coefficient
Constant 590190 2.278 0,040
Jumlah Penduduk di Pedesaan (NPt) 0.17023 2.120 0.054
Upah (Wt) 0.12433 3.477 1,770 0.004
Pengangguran di Pedesaan (Ut) 0.95081 2.250 0.042
R2 = 0,7778
Fhitung = 14.340
Ftabel = 3,41
Pvalue = 0.000

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa Fhitung = 14.340


diperoleh nilai koefisien estimasi dan Ftabel = 3,41 pada tingkat α = 0,05
sebagai berikut: atau dapat dilihat nilai Pvalue = 0,000 ≤
0,05. Berarti Fhitung > Ftabel maka terima
SLt = 590190 + 0.17023NPt + Ha dan tolak H0. Artinya variabel
0.12433Wt + 0.95081Ut + e independen (jumlah penduduk di
pedesaan, upah tenaga kerja sektor
Dari persamaan di atas pertanian dan pengangguran di
memperlihatkan hubungan antara pedesaan) berpengaruh nyata
variabel independen terhadap variabel (signifikan) terhadap variabel dependen
dependen. Hasil estimasi diperoleh (penawaran tenaga kerja). Untuk
nilai konstanta sebesar 590190 artinya melihat pengaruh secara parsial
apabila jumlah penduduk di pedesaan, digunakan (uji statistik t). Hasil
upah tenaga kerja sektor pertanian, estimasi diperoleh hasil sebagai
pengangguran di pedesaan dianggap berikut:
tetap (konstant), maka penawaran
Jumlah penduduk di pedesaan
tenaga kerja pada sektor pertanian di
bepengaruh positif terhadap penawaran
Provinsi Aceh sebesar 590190 orang.
tenaga kerja pada sektor pertanian di
Hasil estimasi diperoleh Provinsi Aceh. Nilai koefisien estimasi
koefisien diterminasi R2 = 0.7778 yang sebesar 0,17023 yang artinya setiap
berarti variasi naik-turunnya pertambahan jumlah penduduk di
penawaran tenaga kerja pada sektor pedesaan 1000 orang, akan
pertanian di Provinsi Aceh 77,78 meningkatkan penawaran tenaga kerja
persen ditentukan oleh variabel jumlah pada sektor pertanian di Provinsi Aceh
penduduk pedesaan, upah tenaga kerja sebesar 170 orang. Berarti semakin
sektor pertanian dan pengangguran di besar pertambahan penduduk akan
pedesaan, dan sisanya ditentukan oleh meningkatkan jumlah angkatan kerja
variabel lain diluar model. sehingga jumlah orang yang mencari
Untuk mengetahui pengaruh pekerja semakin bertambah. Hal ini
secara serempak antara variabel bebas sesuai dengan teori Malthus, dimana
jumlah penduduk bertambah, akan
terhadap variabel terikat dapat dilihat
hasil estimasi F. Hasil estimasi meningkatkan penawaran tenaga kerja
(Malthus dalam Rizaldin, 2012).

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 75


Apabila dilihat secara parsial dilihat dari nilai thitung lebih besar dari
hasil estimasi (uji t), jumlah penduduk ttabel sebesar 3,477 ≥ 1,770 atau dapat
di pedesaan tidak berpengaruh nyata dilihat dari perbandingan nilai Pvalue
terhadap penawaran tenaga kerja. Hasil lebih kecil dari α = 0,05 (0,004 ≤ 0,05),
estimasi menunjukkan bahwa variabel dengan demikian hipotesis terima Ha,
jumlah penduduk di pedesaan memiliki tolak H0.
thitung lebih kecil dari ttabel pada taraf
Hasil estimasi pengangguran di
nyata 0,05 atau dapat dilihat nilai Pvalue
pedesaan diperoleh nilai koefisien
lebih besar dari α = 0,05 (0,054 ≥
sebesar 0,95081 bahwasanya setiap
0,05), artinya terima H0 dan Ha ditolak.
penambahan jumlah pengangguran di
Berdasarkan nilai koefisien yang
pedesaan 1000 orang akan
didapatkan jumlah penduduk di
mengakibatkan peningkatan penawaran
pedesaan memberi dampak yang positif
tenaga kerja pada sektor pertanian
terhadap penawaran tenaga kerja, akan
sebanyak 950 orang. Berdasar nilai
tetapi secara statistik tidak berpengaruh
tersebut adanya hubungan positif antara
nyata. Hal ini terjadi karena
pengangguran dengan penawaran,
pertambahan penduduk di pedesaan
dengan kata lain apabila pengangguran
bukan merupakan penduduk yang
terus meningkat maka akan
termasuk angkatan kerja, misalkan
menyebabkan peningkatan orang yang
pertambahan penduduk usia sekolah,
mencari pekerjaan.
yang mengurus rumah tangga atau
penduduk lanjut usia sehingga tidak Berdasarkan hasil estimasi uji t,
berpengaruh secara signifikan terhadap pengangguran di pedesaan memiliki
penawaran tenaga kerja pada sektor nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,250
pertanian di Provinsi Aceh. ≥ 1,770) atau perbandingan dari nilai
Pvalue lebih kecil dari α = 0,05 (0,042 ≤
Upah merupakan salah satu
0,05) pada tingkat kepercayaan 95%.
faktor yang menjadi pertimbangan bagi
Maka berdasarkan hasil tersebut
seseorang yang ingin bekerja pada
hipotesis terima Ha, tolak Ho. Artinya
suatu usaha tertentu. Nilai koefisien
pengangguran di pedesaan berpengaruh
upah tenaga kerja sektor pertanian
nyata terhadap penawaran tenaga kerja
memberi dampak yang positif terhadap
pada sektor pertanian di Provinsi Aceh.
penawaran tenaga kerja. Hasil
estimasinya sebesar 0,12433 yang
berarti setiap penambahan upah tenaga KESIMPULAN
kerja Rp.1000 akan meningkatkan Permintaan tenaga kerja pada
jumlah penawaran tenaga kerja pada sektor pertanian secara serempak dapat
sektor pertanian sebesar 124 orang. dipengaruhi oleh luas lahan pertanian,
Penambahan upah tenaga kerja akan upah tenaga kerja sektor pertanian dan
meningkatkan jumlah orang yang investasi sektor pertanian. Jika dilihat
menawarkan diri untuk bekerja pada secara uji parsial (uji t), variabel luas
sektor pertanian. Hal ini mengindikasi lahan dan investasi sektor pertanian
bahwa jika upah meningkat akan berpengaruh positif dan signifikan
menarik minat pekerja untuk menjadi (nyata) terhadap permintaan tenaga
pekerja pada usaha tersebut. kerja pada sektor pertanian. Sementara
variabel upah tidak berpengaruh nyata,
Secara statistik (uji parsial),
namun hasil estimasi memberi hasil
hasil estimasi upah tenaga kerja sektor
yang negatif dan sesuai dengan teori
pertanian memberi berpengaruh yang
ekonomi tentang ketenagakerjaan.
signifikan terhadap penawaran tenaga
kerja sektor pertanian. Hal ini dapat Penawaran tenaga kerja pada
sektor pertanian secara serempak

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 76


dipengaruhi oleh jumlah penduduk di Kerja & Mobilitas Penduduk.
pedesaan, upah tenaga kerja sektor Banda Aceh.
pertanian dan pengangguran di BPS Provinsi Aceh. 2013. Produk
pedesaan. Apabila dilihat dari hasil uji Domestik Bruto Regional
t, variabel upah tenaga kerja sektor (PDRB) Menurut Lapangan
pertanian dan pengangguran di Usaha 2003-2012. BPS. Banda
pedesaan berpengaruh positif dan Aceh.
signifikan terhadap penawaran tenaga BPS Indonesia. Keadaan Pekerja
kerja pada sektor pertanian di Provinsi Indonesia. BPS. Jakarta.
Aceh. Sementara variabel jumlah BPS Indonesia. Keadaan Angkatan
penduduk di pedesaan memberi Kerja Indonesia. BPS. Jakarta.
pengaruh yang positif namun tidak BPS Indonesia. Penduduk
berpengaruh nyata terhadap penawaran Indonesia/Hasil Sensus
tenaga kerja pada sektor pertanian di Penduduk. BPS. Jakarta.
Provinsi Aceh. Peningkatan upah Darmayanti, Ariska. 2011. Analisis
tenaga kerja sektor pertanian dalam Penawaran Tenaga Kerja Wanita
jumlah yang sama, menurunkan Menikah dan Faktor-faktor yang
permintaan tenaga kerja sebanyak 22 Mempengaruhinya. Fakultas
orang sedangkan penawaran tenaga Ekonomi Diponegoro. Semarang.
kerja meningkat sebanyak 124 orang. Fahmi, Irham. 2012. Manajemen
Investasi: Teori dan Soal Jawab.
Salemba Empat. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Aminah. 2010. Analisis Pasar Kerja di Fajeri, Hairin. Artahnan Aid dan
Provinsi Aceh Pasca Tsunami. Abdullah Dja’far. 2011. Dampak
Jurusan Sosial Ekonomi Investasi Pertanian dan Non
Pertanian Universitas Syiah Pertanian Terhadap
Kuala. Darussalam-Banda Aceh. Perekonomian Indonesia. Jurnal
Afrida, 2003. Ekonomi Sumberdaya Agribisnis Pedesaan, Vol 01 (03).
Manusia. Ghalia Indonesia. Fakultas Pertanian Unlam.
Jakarta. Husni, Lalu. 2005. Pengantar Hukum
Ansari, Leli Putri. 2009. Analisis Ketenagakerjaan Indonesia. Edisi
Permintaan Tenaga Kerja Revisi-5. PT RajaGrafindo
Subsektor Industri Kecil di Persada. Jakarta.
Kabupaten Aceh Barat. Program Jingan, M.L. Ekonomi Pembangunan
Magister Ilmu Ekonomi dan dan Perencanaan. Edisi 1,
Studi Pembangunan Universitas Cetakan-13. PT RajaGrafindo
Syiah Kuala. Banda Aceh. Persada. Jakarta.
Arbi, Dedi. 2010. Analisis Kementerian Pertanian RI. 2012.
Transformasi Tenaga Kerja Laporan Kinerja Kementerian
Sektor Pertanian ke Sektor Pertanian Tahun 2011. Jakarta.
Industri di Provinsi Aceh. Kementerian Pertanian RI. 2012.
Jurusan Sosial Ekonomi Perencanaan Tenaga Kerja Sektor
Pertanian Universitas Syiah Pertanian 2012-2014. Jakarta.
Kuala. Darussalam-Banda Aceh.
BPS Provinsi Aceh. 1996-2013. Aceh Khaafidh, Muhammad. 2013. Faktor
Dalam Angka. BPS. Banda Aceh. yang Mempengaruhi Keputusan
BPS Provinsi Aceh. 2012. Kesempatan Tenaga Kerja Untuk Bekerja di
Kerja dan Pengangguran di Kegiatan Pertanian. Fakultas
Provinsi Aceh Tahun 2012. Ekonomika dan Bisnis
Pemerintah Aceh Dinas Tenaga

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 77


Universitas Diponegoro. Utara. Program Magister Ilmu
Semarang. Ekonomi dan Studi
Kuncoro, Mudrajad. 2010. Masalah, Pembangunan Universitas Syiah
Kebijakan dan Politik: Kuala. Banda Aceh.
Ekonomika Pembangunan. Safrida, 2008. Dampak Kebijakan
Erlangga. Jakarta. Migrasi Terhadap Pasar Kerja
Marzalina. 2006. Analisis Faktor-faktor dan Perekonomian Indonesia.
yang Mempengaruhi Kesempatan Disertasi. Institut Pertanian
Kerja Sektor Pertanian di Bogor. Bogor.
Provinsi Nanggroe Aceh Saputri, Oktaviana Dwi dan Tri Wahyu
Darussalam. Jurnal Ekonomi dan Rejekiningsih. 2008. Analisis
Bisnis, Vol 5 (3). Fakultas Penyerapan Tenaga Kerja di Kota
Ekonomi Universitas Syiah Salatiga. Jurnal.
Kuala. Banda Aceh. Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi
Megasari, Winna, dan Roosemarina, A. Produksi. CV Rajawali. Jakarta.
Rambe. 2006. Analisis Faktor- Sudjana, 2002. Metode Statistika.
faktor Yyang Mempengaruhi Tarsito. Bandung.
Penawaran Tenaga Kerja Sukirno, Sadono. 2004. Ekonomi
Indonesia. Tesis. Fakultas Pembangunan: Proses, Masalah
Ekonomi UNIB. dan Dasar Kebijakan. Edisi-2.
Mubyarto. 1994. Pengantar Ekonomi Kencana Prenada Media Group.
Pembangunan. LP3ES. Jakarta.
Yogyakarta. Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi
Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Teori Pengantar. Edisi-3. PT
Manusia Dalam Perspektif RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Pembangunan. PT. RajaGrafindo Sukirno, Sadono. 2010. Mikroekonomi
Persada. Jakarta. Teori Pengantar. Edisi-3. PT
Mulyono, Devi dan M. Rusdi. 2008. RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Analisis Permintaan Tenaga Tindaon, Ostinasia. 2010. Analisis
Kerja di Provinsi Bengkulu. Penyerapan Tenaga Kerja
Fakultas Ekonomi UNIB. Sektoral di Jawa Tengah
Nurlina. 2005. Analisis Kesempatan (Pendekatan Demometrik).
Kerja di Provinsi Nanggroe Aceh Fakultas Ekonomi Diponegoro.
Darussalam. Jurnal Ekonomi dan Semarang.
Bisnis, Vol 4 (3). Fakultas Zamrowi, M. T. 2007. Analisis
Ekonomi Universitas Syiah Penyerapan Tenaga Kerja Pada
Kuala. Banda Aceh. Industri Kecil (Studi di Industri
Rinaldi. 2005. Analisis Permintaan Kecil Mebel Kota Semarang).
Tanaga Kerja Pada Sektor Program Magister Ilmu Ekonomi
Industri Pengolahan di Sumatera dan Pembangunan. Semarang.

Agrisep Vol (16) No. 1 , 2015 78

Anda mungkin juga menyukai