Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJUALAN

PADA USAHA TOKO ROTI GEMBUNG RIDUANNUR

MUARA BULIAN

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Seminar Proposal Skripsi Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Graha Karya

RIDUAN
NIM. 18101035303035

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI GRAHA KARYA MUARA


JURUSAN MANAJEMEN
MUARA BULIAN
TAHUN 2021/2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan merupakan dua indikator untuk

mengetahui keberhasilan pembangunan dalam suatu negara. Untuk mencapai

pertumbuhan ekonomi yang optimal serta menurunkan angka kemiskinan, setiap

negara tentunya akan berusaha sekeras mungkin dalam mengatasinya. Berbagai

negara di dunia syarat ut ama terciptanya penurunan kemiskinan yaitu

pertumbuhan ekonomi di negara mereka. Akan tetapi, situasi di Negara

berkembang seperti halnya Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang di dapat

ternyata juga diikuti dengan munculnya permasalahan meningkatnya jumlah

penduduk yang hidup dalam garis kemiskinan (Jonaidi, 2012).

Pembangunan adalah salah satu tujuan pemerintah dari suatu Negara

khususnya negara berkembang untuk meningkatkan kesejahteraan dan

kemakmuran masyarakatnya. Salah satu indikator keberhasilan dari pembangunan

yaitu dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya dan

diharapkan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi mampu

untuk mengurangi kemiskinan yang ada (Rustam, 2010) dalam (Zuhdiyaty dan

Kaluge, 2017).

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu masalah perekonomian jangka

panjang dan fenomena yang penting dialami dunia belakangan ini. Proses

pertumbuhan ekonomi tersebut dikenal sebagai Modern Economic Growth.

1
2

Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai proses pertumbuhan

output perkapita dalam jangka panjang yang memiliki arti kesejateraan tercermin

pada peningkatan output perkapita yang bersamaan memberikan banyak opsi

dalam mengkonsumsi barang dan jasa serta diikuti dengan meningkatnya daya

beli masyarakat (Syahputra, 2017).

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator keberhasilan dalam

pembangunan suatu negara. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat tercermin dari pertumbuhan ekonomi

yang sudah dicapai. Semakin baik kesejahteraan masyarakat maka tingkat

pertumbuhan ekonomi suatu negara semakin tinggi. Peningkatan nilai suatu

barang dan jasa yang dihasilkan dari atau pada periode tertentu mengakibatkan

terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi pada periode tahun tertentu secara

spesifik. Oleh karena itu, seluruh aktivitas dalam pembangunan harus dititik

fokuskan pada upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi (Amri, 2017).

Pembangunan (Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia, 2005) merupakan upaya dalam meningkatkan kemampuan

masyarakat agar dapat mempengaruhi masa depannya. Pembangunan mengarah

kepada perubahan ke arah lebih baik dari taraf hidup sebelumnya. Pembangunan

dalam era globalisasi sangat mengandalkan sektor ekonomi sebagai ukuran

keberhasilan yang dilakukan oleh pemerintah. Pembangunan yang hanya

mengutamakan pertumbuhan yang terpusat dan tidak merata ditambah lagi dengan

tidak diimbanginya kehidupan sosial, politik, ekonomi maka pembangunan akan

rapuh. Oleh karenanya, pembangunan harus mengikutsertakan peran masyarakat

sebagai pelaku utama serta sebagai pihak yang akan merasakan pembangunan.
3

Salah satu indikator dari pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi.

Pembangunan ekonomi merupakan hal urgen dalam suatu negara, utamanya

dalam meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam analisis makro ekonomi, pertumbuhan ekonomi adalah tingkat

pertambahan dari pendapatan perkapita yang digambarkan sebagai gambaran

suatu perekonomian negara dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tujuan utama

dari pembangunan ekonomi adalah meningkatnya jumlah barang dan jasa serta

peluang kerja bagi masyarakat. Pelaksanaan pembangunan ekonomi harus

melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah dalam mengambil inisiatif

pembangunan daerah dengan menggunakan seluruh dukungan sumber daya yang

ada dan merancang serta membangun ekonomi daerah. (Syaakir Sofyan, 2017)

Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi terutama

UMKM yakni ; 1) Modal merupakan bahagian penting dalam setiap usaha yang

diperlukan dalam menjalankan dan mengembangkan suatu usaha. Kurangnya

modal lebih banyak dialami oleh usaha mikro, kecil dan menengah karena

merupakan usaha perorangan yang hanya mengandalkan modal dari sisi pemiliki

usaha yang terbatas. Selain itu, pemilik usaha mengalami kesulitan dalam

memperoleh pinjaman dari perbankan dikarenakan persoalan administratif dan

teknik yang tidak mampu dipenuhi oleh pelaku usaha. 2) SDM yang Terbatas

Usaha mikro dan kecil lebih banyak berkembang secara tradisional dan

merupakan usaha yang terkadang melalui usaha keluarga turun temurun.

Keterbatasan tersebut dapat ditinjau dari pendidikan formal maupun pengetahuan

serta keterampilan yang akan mempengaruhi pengelolaan usaha. Selain itu, usaha

mikro dan kecil sebahagian besar mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan
4

teknologi kekinian dalam meningkatkan daya saing produk. 3) Jaringan Usaha

Sebahagian besar usaha kecil merupakan usaha keluarga yang memiliki jaringan

usaha yang terbatas dan kemampuan memahami kondisi pasar yang sangat

rendah. (Bank Indonesia, 2017)

Salah satu usaha UMKM yang ada di wilayah Batanghari khususnya

Muara Bulian adalah roti gembung. Letak produksi roti ini berada Jl. Gajah Mada

Kelurahan Teratai Rt 17 Rw 01 Depan Kampus IAIN Muara Bulian, produksi roti

ini tempatnya dirumah bapak Saman. Usaha ini dimulai sejak tahun 2018. Selain

menjadi tempat produksi, juga banyak didatangi para pembeli yang bisa langsung

melihat produksi roti berlangsung. Para pembeli yang datang biasanya ramai

mendatangi roti gembung tersebut pada pukul 10 Pagi hingga pukul 5 Sore . Rata

– rata pembeli eceran dari warga sekitar Muara Bulian. memproduksi Roti

Gembung RiduanNur seperti, roti sobek. Saja Di Kabupaten Batanghari

Kecamatan Muara Bulian adapun beberapa pabrik roti yang memang sudah

memiliki merk dan punya nama di setiap peminat nya. Tetapi itu tidak menjadikan

alasan untuk Roti Gembung Riduannur ini tetap memproduksi roti nya, karena roti

yang di produksi tidak kalah kualitas nya dengan roti yang sudah memiliki merek

dagang tersebut. Sebab produksi – produksi roti yang lain dengan merek dagang

yang sudah terkenal di Kabupaten Batanghari Kecamatan Muara Bulian

menjadikan roti tersebut banyak di minati oleh masyarakat.

Berdasarkan fakta lapangan di dapat informasi data yang valid mengenai

pendapatan usaha roti gembung Riduannur, sebagaimana rinciannya adalah

sebagai berikut.
5

Tabel 1

Pendapatan Usaha Riduan Nur

Tahun
Kuartal
2018 2019 2020 2021 2022

Kuartal 1 9.855.000 11.925.000 9.435.000 8.450.000 10.950.000

Kuartal 2 11.235.000 11.785.000 8.650.000 8.650.000

Kuartal 3 11.675.000 13.750.000 8.365.000 8.850.000

Kuartal 4 12.345.000 12.125.000 7.925.000 9. 650.000

Jumlah 33.435.000 49.585.000 36.585.000 35.600.000 10.950.000

Tabel di atas menjelaskan bahwa adanya fluktuasi pendapatan yang jelas

dirasakan oleh penjual roti gembung Riduannur. Maka perlu adanya analisis yang

mampu memberikan solusi untuk memecahkan masalah fluktuasi pendapatan

yang dialami oleh pengusaha roti gembung Riduannur. Analisis faktor yang

mempengaruhi penjualan ini perlu di cari tau permasalahnnya lebih lanjut.

Dengan melihat permasalahan yang terjadi menurut tabel pendapatan usaha

Riduannur maka menimbulkan ketertarikan dari penulis untuk meneliti lebih

lanjut mengenai faktor-faktor apa saja yang terjadi dan mempengaruhi penurunan

pendapatan dari pengusaha roti gembung Riduannur.

Dalam penelitian ini jelas bahwa penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap faktor apa saja yang membuat peningkatan dan penurunan

produksi roti pada saat ini. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis merumuskan

judul penelitian yang terangkum dalam sebuah judul “Analisis Faktor – Faktor
6

Yang Mempengaruhi Penjualan Pada Usaha Toko Roti Gembung

RiduanNur Muara Bulian.

1.2 Masalah Penelitian

Dari hal-hal yang diuraikan dalam latar belakang penelitian di atas, maka

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1.2.1 Apakah covid 19 berpengaruh penurunan terhadap pendapatan penjualan

roti?

1.2.2 Bagaimana tingkat produksi penjualan pada masa covid 19 dan

setelahnya?

1.2.3 Bagaimana analisis strategi dalam meningkatkan penjualan produk roti?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun uraian masalah yang terdapat dari latar belakang diatas, antara lain

adalah sebagai berikut :

1.3.1 Untuk mengetahui penurunan terhadap pendapatan penjualan roti

1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh Untuk mengetahui tingkat produksi

penjualan pada masa covid 19 dan setelahnya

1.3.3 Untuk mengetahui strategi dalam meningkatkan penjualan produk roti.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Toko Roti Riduannur

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar

pertimbangan dalam pengambilan keputusan terutama dalam rangka

memaksimalkan minat beli ulang konsumen keuntungan dan sebagai solusi

salternatif yang dapat menjadi sumber peningkatan kualitas minat beli uang.

1.4.2 Bagi Akademisi


7

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi bagi

penelitian yang akan melakukan penelitian selanjutnya.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi bagi

peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya.

1.5 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini melihat seberapa besar pengaruh variable yang digunakan

dalam penelitian terhadap penjualan. Faktor faktor yang mempengaruhi penjualan

FAKTOR FAKTOR PENJUALAN

Penelitian ini menganalisis faktor yang mempengaruhi penjualan Waleu

Kaos Lampung dan mengetahui pengaruh antara Product, Price, Promotion, Place

terhadap penjualan konsumen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif karena

data yang akan digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel dinyatakan

dengan angka atau skala numerik. Hasilpenelitian Product berpengaruh positif dan

signifikan terhadap penjualan;Place berpengaruh positif dan signifikan terhadap

penjualan;Promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap penjualan;Place

berpengaruh positif dan signifikan terhadap penjualan.Ini menunjukan bahwa

Product, Price, Promotion, Place secara bersama-sama berpengaruh positif

terhadap penjualan Pada“Waleu” Kaos Lampung Di Bandar Lampung sebesar

85,5% sisanya sebesar 14,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis
8

teliti.Untuk itu Waleu harus melakukan inovasi yang berfokus pada Product,

Price, Promotion dan Place.


BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

2.1.1 Konsep Pemasaran

Timbulnya kegiatan pemasaran mempunyai hubungan yang erat

dengan perkembangan dunia usaha dalam masyarakat. Pada masa lalu semua

orang dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing dengan cara mencari

atau membuatnya terlebih dahulu, karena mereka belum mengenal tentang

pemasaran. Setelah orang merasakan bahwa kebutuhannya tidak dapat

dipenuhi hanya dengan mencari atau membuat sendiri, maka terjadilah proses

pertukaran dan kegiatan pemasaran itu sendiri mulai dikenal.

Dengan semakin berkembangnya peran pemasaan dalam

perekonomian, maka pengeratian pemasaran inipun semakin luas. Dapat

dibuktikan dengan adanya perbedaan definisi dari masing-masing para ahli

ekonomi yang pada dasarnya mempunyai maksud dan tujuan yang sama,

namun mempunyai perbedaan pandangan tergantung dari sudut mana orang

melihatnya.

Pemasaran dapat berperan sebagai suatu ujung tombak dari perusahaan

mencapai target penjualan yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Philip

Kotler, pemasaran berarti suatu proses sosial dengan mana individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan dari pertukaran produk dan

nilai dengan kelompok lain. (Winardi, 2007 : 51 )

9
10

Pemasaran juga dapat berarti sebagai suatu proses social dan manajerial

dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran segala sesuatu yang

bernilai dengan orang ataupun kelompok lain. (Tjiptono, 2006:7)

Pemasaran merupakan suatu sistem secara keseluruhan dari kegiatan

bisnis yang ditujukan untuk mernecanakan, menentukan harga.

Mempromosikan dan mendistribusikan barang serta jasa yang bertujuan

pemuasan kebutuhan baik itu kepada pembeli yang ada maupun kepada

pembeli potensial (Sumarni, 2003:217) Menurut William J. Santon, pemasaran

berarti suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa kepuasan kebutuhan

konsumen merupakan ayarat ekonomi dan social bagi kelancaran hidup

perusahaan (Stanton, 2001:14 )

Selain itu, pemasaran juga berarti semua kegiatan yang ditujukan untuk

memperlancar arus barang serta jasa dari produsen ke konsumen menurut cara

yang paling efisien dangan maksud menciptakan permintaan selektif

(Nitisemito, 2003:13 )

Arti pemasaran bagi suatu perusahaan dapat digambarkan bahwa

pemasaran itu merupakan jembatan yang menghubungkan jurang pamisah

antara produsen dan konsumen. Dengan kata lain pemasaran adalah: Suatu

proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memproleh apa

yang mereka inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai

dengan pihak lain (Kotler & Amstrong, 2009:7).


11

Dalam hal ini menunjukkan bahwa pemasaran merupakan suatu proses

sosial yang ditunjukkan pada pemenuhan dan keinginan individu dimana

proses tersebut mencangkup menciptakan dan pertukaran kebutuhan dan

keinginan inilah yang menjadi landasan umum perusahaan.

Dari pengertian diatas, pengertian pemasaran mempunyai arti dan

maksud yang sama dan jelas. Pemasaran meliputi semua aktivitas (kegiatan)

yang dilakukan lembaga-lembaga pemasaran maupun perorangan sehingga

barang atau jasa tersebut sampai ke konsumen dengan jumlah maupun kualitas

yang bagus sesuai dengan selera konsumen.

1. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran standar kepada empat pilar yaitu pasar sasaran,

kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan profilabilias, konsep

pemasaran menganut pandangan dari luar ke dalam, ia memulai dengan

pasar yang didefinisikan dengan baik, memusatkan perhatian pada

kebutuhan pelanggan, memudahkan semua kegiatan yang akan memproleh

pelanggan dan menghasilkan laba melalui pemuasan pelanggan (Kotler,

2005 : 17-18).

2. Konsep Penjualan

Penjualan adalah mendapatkan seseorang untuk membeli salah satu

produk, apakah dengan cara promosi atau secara langsung (Alma, 2005)

Penjualan adalah sebagai usaha yang dilakukan oleh manusia untuk

menyampaikan barang-barnag kebutuhan yang dihasilkan kepada mereka


12

yang memerlukannya dengan imbalan uang menurut harga yang ditentukan

atas persetujuan bersama (Stanton, 2001 : 90 ).

Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang paling penting dari

suatu perusahaan. Perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik jika

tidak mampu menjual produk yang dihasilkannya sebaliknya jika

perusahaan mampu untuk terus meningkatkannya maka perusahaan

tersebut akan mampu eksis dalam persaingan usaha. Secara umum menurut

Nitisemito (Nitisemito, 2003 : 54) ada tiga fungsi penjualan yaitu :

1. Mencapai volume penjualan yang di targetkan

2. Mandapatkan laba yang diinginkan

3. Merangsang pertumbuhan perusahaan

2.2 Strategi Pemasaran

Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencangkup setiap usaha

untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam

rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok.

Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisni apa

yang dapat dimasuki dimasa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah

dipilih dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas

prespektif produk, harga, promosi dan distribusi yang untuk melayani pasar

sasaran.

Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar sasaran

yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan
13

dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat

memuaskan pasar sasaran tersebut (Alma, 2005 :176).

Sedangkan menurut Assauri (2002 :154) Strategi pemasaran

merupakan suatu rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang

pemasaran yang memberikan pedoman tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Kotler (2003) strategi pemasaran terdiri lima elemen yang

saling berkaitan. Kemila elemen tersebut adalah :

1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini

didasarkan pada faktor-faktor

2. Perencanaa produk meliputi produk spesifik yang dijual. Pembentukan lini

produk dan desain penawaran individual pada masing-masing lini.

3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai

kualitas dari produk kepada pelanggan.

4. Sistem distribusi, yaitu salauran perdagangan grosir dan eceren yang

dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan

mengunakan.

5. Komunikasi pemasaran (promosi),yang meliputi periklanan, personal

selling, promosi penjualan,direct marketing dan public relation.(Tjiptono,

2006 : 6-7)

Dalam rangka mencapai keberhasilan pemasaran setiap perusahaan,

Maka sangat ditentukan oleh manajemen untuk mencari kesempatan-

kesempatan pasar yang mungkin tersedia dalam masari produk dari


14

perusahaannya. Untuk lebih jelas manajemen pemasaran adalah pengenalisaan,

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditunjukan

untuk mengadakan pengukuran dengan pasar yang diujukan untuk pengadakan

pengukuran dengan pasar yang dituju dan dengan maksud mencapai tujuan

organisasi (Swastha, 2003 : 7).

2.2 Faktor Faktor Penjualan

Dalam menjual barang atau jasa ada beberapa faktor yang harus

diperhatikan menurut Basu Swastha (2008:406) : 1) Kondisi dan Kemampuan

Penjual 2) Kondisi Pasar 3) Modal 4) Kondisi Organisasi perusahaan

1. Kondisi Pasar. Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli, atau dengan

kata lain tempat transaksi antara pihak penjual dan pihak pembeli, sebagai

tempat tujuan utama pihak penjual untuk menawarkan produknya terhadap

pihak pembeli, maka pihak penjual perlu memperhatikan kondisi pasar

sebagai berikut: a. Jenis dari pasar itu sendiri, apakah pasar konsumen, pasar

2. Kondisi dan Kemampuan Penjual. Pada prinsipnya transaksi jual beli

melibatkan dua pihak, yaitu pihak penjual dan pihak pembeli. Tujuan utama

dari penjualan adalah dapat meyakinkan pembelinya untuk melakukan

transaksi pembelian, dengan demikian penjual dapat berhasil mencapai

sasaran penjualan, untuk mencapai tujuan tersebut pihak penjual harus

memahami beberapa masalah yaitu : 1) Lokasi, 2) Suasana toko, 3) Cara

Pembayaran dan 4) Promosi. Masalah-masalah tersebut biasanya menjadi

pusat perhatian pembeli sebelum melakukan pembelian. Selain itu manajer

perlu memperhatikan jumlah atau sifat-sifat tenaga penjualan yang akan


15

dicapai. Dengan tenaga penjualan dapatlah dihindari timbulnya kemungkinan

rasa kecewa pada para pembeli dalam pembelianya. Adapun sifat-sifat yang

perlu dimiliki oleh seorang penjual yang baik antara lain adalah spontan,

pandai bergaul, pandai berbicara, mempunyai keprepibadian yang menarik,

sehat jasmani, jujur, mengetahui cara-cara penjualan dan sebagainya.

3. Modal. Pada awalnya pihak pembeli belum mengenal produk yang akan

ditawarkan oleh penjual, oleh karena itu pihak penjual perlu melakukan usaha

untuk memperkenalkan produknya. Untuk melaksanakan maksud tersebut

diperlukan sarana usaha, seperti alat transportasi, tempat peragaan, biaya

promosi dan sebagainya. Semua usaha ini dapat berjalan, jika pihak penjual

memiliki modal yang diperlukan itu.

Indikator keberhasilan yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan

atau keberhasilan, yaitu:

1. Peluang pasar yang baik

2. Keunggulan persaingan

3. Kualitas barang/jasa

4. Inovasi yang berproses.

2.3 Pengertian Penjualan

Alma (2005) mengemukakan bahwa menjual merupakan masalah

perseorangan yang sifatnya kreatif. Pekerjaan menjual merupakan keahlian yang

tidak mungkin diganti dengan mesin. Pada zaman modern seperti sekarang ini

seorang penjual yang pandai masih sangat dibutuhkan.


16

Kegiatan menjual merupakan kegiatan dasar wirausaha. Seperti telah

disebutkan bahwa wirausaha seseorang yang mengorganisir faktor-faktor

produksi untuk tujuan produksi, maka produksi yang dihasilkan harus dapat

terjual. Jika wirausaha ini tidak berhasil menjual produknya, maka kegiatan

usahanya akan mengalami kegagalan. Penjualan adalah sebagai usaha yang

dilakukan oleh manusia untuk menyampaikan barang-barang kebutuhan yang

dihasilkan kepada mereka yang memerlukannya dengan imbalan uang menurut

harga yang ditentukan atas persetujuan bersama. (William, 2001:90 ). Penjualan

adalah mendapatkan seseorang unuk membeli salah satu produk, apakah dengan

cara promosi atau secara langsung (Alma, 2005 : 136).

Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari

penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang

diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil

produk yang di hasikan. Menurut Winardi (2001), penjualan adalah suatu transfer

hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau

mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja di bidang

penjualan seperti pelaksanaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil

pemasaran.

Untuk mengadakan penjualan perlu adanya rencana yang matang agar

tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Sebelum melakukan kegiatan penjualan,

kegiatan pemasaran yang menyangkut banyak hal seperti menyangkut kegiatan

promosi yaitu memperkenalkan satu jenis produk kepada konsumen itu sendiri.

Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang
17

merupakan inti sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, sistem harga, kegiatan

promosi dan saluran distribusi. Seperti yang kita ketahui bahwa pada umumnya

suatu perusahaan mempunyai tiga tujuan dibidang penjualan, yaitu:

a. Mencapai volume penjualan tertentu

b. Mendapatkan laba tertentu

c. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Dalam mencapai ketiga tujuan di atas tidak sepenuhnya dilakukan oleh

bagian penjualan. Dalam hal ini perlu adanya kerjasama antara fungisionaris

dalam perusahaan seperti bagian kauangan yang menyediakan dana, bagian

personalia yang menyediakan tenaga kerja (Swasta, 2003:71). Dalam mencapai

tujuan perusahaan bnyak faktor yang akan mempengaruhi pencapaian tersebut.

Faktor ini ada yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri dan dari luar

perusahaan.

Indikator yang dapat meningkatkan penjualan suatu usaha adalah sebagai

berikut :

1. Kondisi dan kemampuan pasar

2. Karakteristik barang yang di tawarkan

3. Harga

4. Promosi

5. Minat beli konsumen

6. Modal usaha (Fauzi Dwi Puta, 2017)


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian akademik.

Penelitian akademik adalah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa untuk

menelesaikan tugas akhir skripsi.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Data merupakan bahan baku dari informasi. Data bisa saja

berbentuk angka, huruf, gambar, suara, suatu keadaan, bentuk simbol dan

lainnya. Dalam sebuah penelitian, data biasanya diolah sedemikian rupa

sehingga dapat menjawab hipotesis dan pertanyaan-pertanyaan penelitian.

3.2.1.1 Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk

kata-kata (tulisan), gambar (audio) atau video yang memiliki

makna. Data-data tersebut diperoleh dari wawancara, pengamatan,

pemotretan, perekaman dan lain-lain. Pada intinya data kualitatif

adalah data yang bukan merupakan bilangan angka sehinga tidak

dianalisis dengan ilmu statistik (statistika). Analisis data kualitatif

dapat dipelajari lebih lanjut dalam materi Analisis Data Kualitatif.

3.2.1.2 Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk

bilangan angka, sehingga data kualitatif diolah secara statistik. Data

18
19

kualitatif terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu data kategorik dan

data numerik.

3.2.2 Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data skunder.

3.2.2.1 Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung

diambil dari objek penelitian oleh peneliti perorangan

atau organisasi. Pengumpulan data dapat berupa

wawancara atau observasi. Data yang dikumpulkan

tentu saja sesuai dengan peneliti tersebut, namun

kegiatan pengumpulan data banyak menghabiskan

waktu, tenaga dan biaya. Contohnya adalah data hasil

wawancara langsung tentang kepuasan suatu produk

kepada pelanggan.

3.2.2.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh

secara langsung dari objek penelitian. Data ini

biasanya diperoleh dari data yang sudah jadi yang

dikumpulkan oleh pihak lain. Contohnya adalah

data-data yang diperoleh dari buku, jurnal, laporan,

surat kabar, dan lain-lain.


20

3.3 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data, penulis menggunakan beberapa metode

pengumpulan data, yaitu:

3.3.1 Library Research

Metode library research, yaitu studi kepustakaan. Metode

kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membaca

buku-buku atau majalah dengan sumber data lainnya dalam

perpustakaan.

3.3.2 Field Research

3.3.2.1 Wawancara

Wawancara yaitu suatu metode pengumpulan data melalui

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan tersebut

dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas

pertanyaan tersebut.

3.3.2.2 Pengamatan (Observasi)

Observasi adalah teknik data yang dilakukan dengan cara

yang ingin diteliti atau melalui eksperimen (percobaan). Cara

efektif jika ingin menggunakan metode observasi adalah

dengan melengkapinya dengan pengamatan dalam bentuk

checklist sebagai instrumen. Observasi banyak digunakan

dalam metode penelitian kualitatif.


21

3.3.2.3 Kuesioner

Teknik ini akan efisien jika dilihat dari variabel yang akan

diukur serta dapat melihat apa yang diharapkan dari responden.

Seperti Tipe dan bentuk pertanyaan Pertanyaan, serta tidak

menggiring pada salah satu jawaban saja dan Pertanyaan yang

ditulisnya sebaiknya tidak terlalu panjang

3.4 Populasi dan Sample

3.4.1 Populasi

Menurut Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat (2011:121),

populasi adalah himpunan keseluruhan karakteristik dari objek yang

diteliti. Pengertian lain ppulasi adalah keseluruhan atau totalitas objek

psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu. Dalam penelitian ini

populasi untuk analisis faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap

penjualan adalah 30 orang konsumen.

3.4.2 Sample

Sample adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan

bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga

dimiliki oleh sample.

(Sugiyono, 2010: 120). Sampel adalah sebagian atau wakil dari

populasi yang akan diteliti (Suharsimi Arikunto, 2010: 109).

Pengambilan sampel untuk penelitian menurut Suharsimi Arikunto

(2010: 112), jika subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil

semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil
22

10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini penulis

mengambil jumlah populasi yaitu sebanyak 30 orang konsumen maka

semua populasi yang ada dijadikan sampel responden untuk analisis

faktor-faktor (Variabel X) dan penjualan (Variabel Y).

3.5 Metode Analisa

3.5.1 Skala Likert

Menurut Sugiono (2016) Skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang

dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Indikator-indikator diukur dengan skala linkert yang memiliki

lma tingkat preferensi jawaban yang masing-masing mempunyai nilai

skor 1-5 dengan rincian sebaga berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Ragu-Ragu (RG)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

3.5.2 Uji Validitas

Untuk mendukung analisis regresi dilakukan uji validasi dan uji

reabilitas. Uji validasi dalam penelitian ini digunakan untuk menguji


23

validasi variable analisis faktor-faktor (X) terhadap penjualan (Y).

Menurut Sugiyono (2017: 125) uji validitas digunakan menunjukkan

derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek

dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti.

Kriteria uji t dalam pengambilan keputusan adalah:

a. Jika r hitung > r tabel maka dinyatakan valid

b. Jika r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid

3.5.3 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2017: 130) menyatakan bahwa uji

reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan

objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

- Apabila hasil Cronbach’s Alpha > dari tariff signifikan 0,60 maka

variable tersebut = Reliabel

- Apabila hasil Cronbech’s Alpha < dari tariff signifikan 0,60 maka

variable tersebut Reliabel

3.6 Alat Analisa

3.6.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi dapat digunakan untuk memahami variabel

–variabel bebas mana saja yang dapat berhubungan dengan

variabel terikat, serta untuk mengetahui bentuk hubungan tersebut.

Tujuan analisis regresi untuk mendapatkan pola hubungan secara

matematis dari variabel X dan variabel Y, dan untuk mengetahui

besarnya perubahan variabel X terhadap variabel Y, serta untuk


24

memprediksi variabel Y jika nilai variabel X diketahui. Prinsip

dasar pada persamaan regresi sederhana adalah bahwa antara

variabel dependen (Y) dengan variable independennya (Y) harus

memiliki sifat hubungan sebab akibat atau hubungan kausalitas,

berdasarkan teori, dari hasil penelitian sebelumnya, atau juga yang

didasarkan dari penjelasan logis tertentu.

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara

linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel

dependen (Y). Analisis regresi sederhana dapat digunakan untuk

mengetahui arah dari hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat, apakah memiliki hubungan positif atau negatif

serta untuk memprediksi nilai dari variabel terikat apabila nilai

variabel bebas mengalami kenaikan ataupun penurunan. Pada

regresi sederhana biasanya data yang digunakan memiliki skala

interval atau rasio.

Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Variabel dependen (variabel terikat)

X = Variabel independent (variabel bebas)

a = Konstanta (nilai dari Y apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (pengaruh positif atau negatif)


25

3.6.2 Metode t-test (uji-t)

Menurut Sugiyono (2018; 223) Uji t merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah, yaitu yang menanyakan

hubungan antara dua variabel atau lebih. Rancangan pengujian

hipotesis digunakan untuk mengetahui korelasi dari kedua variabel

yang diteliti.

1. Menetukan Hipotesis

H0 : b1= 0, (tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable

independen (X) terhadap variable dependen (Y).

H0 : b1= 0, ( ada pengaruh yang signifikan antara variable

independen (X) terhadap variable dependen (Y).

2. Menentukan tingkat signifikan

Diuji dengan tingkat signifikan sebesar 0,06

3. Kriteria pengujian

H0 diterima apabila t table < t hitung atau t hitung > t table

H0 ditolak apabila t hitung < t table atau t table > t hitung

3.6.3 Koefesien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk menentukan

dan memprediksi seberapa besar atau penting kontribusi pengaruh

yang diberikan oleh variabel independen secara bersama – sama

terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi yaitu

antara 0 dan 1. Jika nilai mendekati 1, artinya variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk


26

memprediksi variabel dependen. Namun, jika nilai R 2 semakin

kecil, artinya kemampuan variabel – variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen cukup terbatas (Ghozali, 2016).


27

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2005, Kewirausahaan, Bandung: Alfabeta

, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Keempat


Bandung: Alfabeta

Assauri, Sofjan, 2002, Manajemen Pemasaran, Pasar, Konsep dan Startegi, Jakarta: Rajawali

Basu Swastha, 2003, Azas-azas Marketing di Indonesia, Yogyakarta: Liberty

Basu Swastha dan Irawan, 2002, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty

Kotler, 2005, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan , Jakarta: Erlangga

, 2003, Manajemen Pemasaran, Implementasi dan , alih Bahasa Adi Zakaria, FE UI, Jakarta.

Moenir, H.A.S, 2006, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi


Aksara.
Nitisemito. Alex, 2003 Marketing Edisi Keenam, Ghalia Indonesia. Jakarta. Qardhawi, Yusuf. 2003.
Peran dan Nilai Moral dalam Perekonomian Islam. Jakarta:
Penerbit Robbani Press.

Riduwan, 2009, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta

Stanton, 2001, Dasar-Dasar Pemasaran, Liberty, Yogjakarta

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2005

Sumarni, Murti. Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty, 2003

Tjiptono, Fandy, 2006, Service Management, Yogyakarta: Andi

Umar, Husein, 2002, Metode Riset Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarata

William, Sutanto. J Teknik Menjual, Jakarta Bumi Aksara, 2004

Winardi, 2007,Pengantar Manajemen Penjualan, PT. Citra Aditia Bakti, Bandung


28

Anda mungkin juga menyukai