Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL SKRIPSI

Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi


Aceh ( Aceh Besar ) Tahun 2018-2021

Di Susun Oleh :

MEIGA HARIANA

Nim : 4032019050

Program Studi Manajemen Keuangan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang
mana dalam penyelesaian ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Disamping itu, tidak lupa pula iringan shalawat serta
salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Aceh (Aceh Besar)i Tahun 2018-2021”.
Penelitian ini merupakan suatu upaya penulis dalam melengkapi salah satu Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian.

Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, dukungan dan
masukkan, baik berupa ide ataupun saran dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya.

Semoga skripsi ini bermamfaat bagi semua pihak yang membutuhkanya. Kepada Allah
Subhanahu Wata’ala kita memohon ampunanNya, dan kepada manusia kita meminta maaf.
Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Amin.

Kuala Simpang, 30 Januari 2022

Penulis

MEIGA HARIANA

4032019050

2
BAB I

(LANDASAN TEORI)

A. latar belakang

Pembangunan ekonomi hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan


masyarakat. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan maka di perlukan pertumbuhan ekonomi
yang meningkat dan distribusi pendapatan yang merata. Sebagai implikasi dari perkembangan
diharapkan kesempatan kerja akan bertambah, tingkat pendapatan meningkat, dan kemakmuran
masyarakat semakin tinggi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Banyaknya jumlah UMKM akan memberikan efek baik
pada pertumbuhan ekonomi karena UMKM adalah satu sektor perekonomian yang potensial dan
memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, khususnya masyarakat golongan menengah
kebawah, salain sektor perekonomian potensial UMKM mampu memberikan sumbangan yang
besar dalam pertumbuhan ekonomi, dan juga mampu dalam penyerapan tenaga kerja,
peningkatan dan pendapatan masyarakat.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang pertumbuhan ekonomi
dan penyerapan tenaga kerja. UMKM mampu menjadi prioritas atau tulang punggung sistem
ekonomi kerakyatan untuk mengurangi masalah kemiskinan dan pengangguran, selain itu
UMKM juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Keberadaan UMKM
merupakan satu hal yang sangat penting dalam perekonomian, dimana dalam kondisi ekonomi
yang tidak kondusif, UMKM adalah alternatif yang mampu mengurangi beban berat yang
dihadapi perekonomian nasional.

Sampai saat ini masalah yang sering dihadapi oleh UMKM adalah masalah permodalan,
dimana sebagian besar modal tersebut berasal dari kebutuhan akan modal. Perkembangan
UMKM harus dilakukan pengkajian, penyempurnaan dan peningkatan agar dapat memantau dan
dan mengatasi secara cepat apabila terjadi permasalahan. Permasalahan yang dihadapi adalah
kondisi pengusaha pada umumnya lemah dalam kredit modal kerja. Permasalahan modal tersebut
timbul karena tidak adanya titik temu Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia antara lain
adalah masih belum menjalankan bisnisnya dengan prinsip-prinsip manajemen modern, belum
memiliki badan usaha resmi, serta keterbatasan asset yang dimiliki. Sementara itu, di sisi
kreditur, pemodal atau lembaga pembiayaan untuk melindungi resiko kredit menuntut adanya
kegiatan bisnis yang dijalankan dengan prinsip-prinsip manajemen modern, izin usaha resmi
serta adanya jaminan collateral).

3
Peran pemerintah sangat diperlukan untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM), salah satunya yaitu dengan memberikan bantuan berupa tambahan modal
usaha dan memberikan kemudahan untuk mengurus ijin usaha kepada para pelaku usaha, serta
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan-pelatihan. Sehingga
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tersebut nantinya diharapkan dapat memberikan
konstribusi yang besar dalam upaya meningkatkan pertumbuhan perekonomian Daerah Kota
Aceh Besar.

Dalam Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jambi UMKM digambarkan sebagai sektor yang
mempunyai peranan penting, karena sebagian besar penduduknya hidup dalam kegiatan usaha
kecil baik di sektor pertanian dan non pertanian. Serta mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan
pembangunan yang dikelola. Peranan penting UMKM dapat kita lihat dari perkembangan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Aceh Besar.

Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Banda Aceh sejak 2018
sampai Juli 2021 mengalami peningkatan sebesar 69,95 persen. pertumbuhan UMKM setiap
tahunnya mengalami peningkatan 9 sampai 30 persen. Menurutnya kondisi ini wajar jika
mengalami peningkatan karena pelaku usaha yang diputus pekerjaannya tidak memiliki pilihan
lain, “sementara mereka harus tetap menjalani hidup dengan membuka usaha,” katanya. untuk
mensupport para pelaku UMKM ini, di tahun 2020 pihaknya telah menyalurkan bantuan modal
kerja presiden. Saat ini, permasalahan yang dialami UMKM di antaranya dari segi permodalan
dan peralatan, akses pemasaran, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku UMKM, dan
kualitas atau kontinuitas produksi. Untuk mendapatkan bantuan tersebut, Nurdin menyampaikan
syaratnya yaitu warga Banda Aceh yang memiliki usaha, salah satu yang terdampak pandemi
Covid-19. "Yang sudah dapat dari presiden, enggak dapat lagi dari wali kota. Jadi salah satunya,"
jelasnya.

Ia berharap kepada pelaku usaha terutama agar dapat memanfaatkan peluang yang
disiapkan oleh pemerintah, baik berupa bantuan modal kerja, bantuan peralatan, dan bantuan
lainnya dari dinas terkait seperti Baitul Mal, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja dan Industri.
"Terus berusaha karena pak wali sendiri juga mendorong aktivitas usaha itu agar tetap dilakukan
oleh masyarakat," pesannya. Selain itu, ia juga berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan
peluang usaha di Banda Aceh ini dengan maksimal. "Mudah-mudahan cepat pulih, jadi kondisi
ekonomi kita akan menjadi lebih membaik," harapnya.

4
Tabel 1

Pertumbuhan UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh Besar


tahun 2018-2021

Tahun Pertumbuhan UMKM Pertumbuhan Ekonomi

2018 9.591 287.730

2019 10.944 328.320

2020 12.012 360.360

2021 16.300 489.000

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
memiliki peranan yang sangat penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
dimana Pertumbuhan UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi dari tahun 2018-2021 mengalami
peningkatan.

Hal tersebut terbukti apa yang disampaikan menurut teori subandi bahwa semakin banyak
jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maka Pertumbuhan Ekonomi mengalami
peningkatan. Semakin banyak tenaga kerja yang terserap berarti semakin banyak faktor produksi
tenaga kerja sehingga memungkinkan bagi perekonomian tersebut untuk berproduksi lebih
maksimal.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul : “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Aceh Besar Tahun 2018-2021.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang akan dibahas dan di cari
jawabanya dalam penelitian ini adalah Seberapa besar Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Aceh Besar
Tahun 2018-2021 ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang di capai dari penelitian ini dengan melihat latar belakang masalah dan
rumusan masalah di atas yaitu untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Pertumbuhan Usaha

5
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Aceh
Besar tahun 2018-2021.

D. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu diadakan pembatasan masalah yang diteliti.
Penelitian ini akan difokuskan kepada Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Aceh Besar Tahun 2018-2021.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan gambaran mengenai Pertumbuhan UMKM terhadap


Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Aceh Besar dalam rentang tahun 2018-2021. Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam mengembangkan UMKM
sehingga pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh Besar. Penelitian ini juga diharapkan dapat berguna
sebagai bahan pustaka untuk penelitian selanjutnya. Sedangkan bagi Penulis, penelitian ini
sangat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang sudah diperoleh selama
pendidikan ini

F. Kerangka Teori

1. Pertumbuhan Ekonomi
a) Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan kemampuan dari suatu
perekonomian dalam perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku
disuatu negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi dan jumlah barang industri,
perkembanganinfrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi
sektor jasa dan pertamabahan produksi barangmodal. Untuk memberikan suatu
gambaran kasar mengenai pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu Negara, ukuran
yang selalu di gunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan nasional riil yang
dicapai.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses di mana terjadi kenaikan nasional bruto riil
atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang
bila terjadi pertumbuhan output rill
b) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh
barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan wilayah domestik suatu negara yang
timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi salam suatu periode tertentu tanpa

6
memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non residen.
Penyusun PDRB dapat dilakukan 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan produksi,
pengeluaran dan pendapatan yang disajikan atas harga berlaku dan konstan (riil).
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbagi dua yaitu Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) dan Atas Harga Konstan (ADHK). PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku merukan PDRB yang di nilai berdasarkan harga pada tahun berjalan, baik
nilai produksi, biaya antara maupun komponen nilai tambah. Sedangkan PDRB Atas
Harga Konstan merupakan PDRB yang dinilai berdasarkan harga pada tahun tertentu
atau tahun dasar, baik pada saat menilai produksi, biaya antara maupun komponen
nilai tambah.
c) Teori Pertumbuhan Ekonomi dalam Islam
Dalam Pertumbuhan Ekonomi ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi
pertumbuhan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut adalah:
1) Sumberdaya yang dikelola
Pertumbuhan ekonomi sangat membutuhkan sumberdaya yang dapat
digunakan dalam memproduksi aset-aset fisik untukmenghasilkan pendapatan.
Aspek fisik tersebut antara lain tanaman indutrsi, mesin, dan sebagainya. Pada sisi
lain, peran modal juga sangat signifikan untuk diperhatikan. Dengan demikian,
proses pertumbuhan ekonomi mencakup mobilisasi sumberdaya, merubah
sumberdaya tersebut dalam bentuk asset produktif, serta dapat digunakan secara
optimal dan efisien. Sedangkan sumber modal terbagi dua yaitu sumber
domestik/internal serta sumber eksternal. Oleh karena itu perlu upaya untuk
meningkatkan sumberdaya domestik seperti tabungan dan simpanan sukarela,
pajak ataupun usaha lain berupa pemindahan sumberdaya dari orang kaya kepada
orang miskin.
2) Sumberdaya Manusia
Faktor penentu lainnya yang sangat penting adalah sumberdaya manusia.
Manusialah yang paling aktif berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Peran
mereka mencakup beberapa bidang, antara lain dalam hal eksploitasi sumberdaya
yang ada, pengakumulasian modal, serta pembangunan institusi sosial ekonomi
dan politik masyarakat.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, maka perlu adanya
efisiensi dalam tenaga kerja. Efisiensi tersebut membutuhkan kualitas
professional dan kualitas moral. Kedua kualitas ini harus dipenuhi dan tidak dapat
berdiri sendiri. Kombinasikeduanya mutlak dipadukan dalam batas-batas yang
rasional.
Moral selama ini dianggap merupakan rangkaian yang hilang dalam kajian
ekonomi. Maka Islam mencoba mengembalikan nilai moral tersebut. Oleh karena
itu, menurut Islam untuk dapat menjadi pelaku ekonomi yang baik, orang tersebut
dituntun oleh syarat-syarat berikut :

7
a) Suatu kontrak kerja merupakan janji dan kepercayaan yang tidak boleh
dilanggar walaupun sedikit. Hal ini memberikan suatu jaminan moral
seandainya ada penolakan kewajiban dalam kontrak atau pelayanan yang telah
ditentukan.
b) Seseorang harus bekerja maksimal ketika ia telah menerima gaji secara penuh.
Ia dicela apabila tidak memberi kerja yang baik.
c) Dalam Islam kerja merupakan ibadah sehingga memberikan implikasi pada
seseorang untuk bekerja secara wajar dan professional.
3) Wirausaha
Wirausaha merupakan kunci dalam proses pertumbuhan ekonomi dan sangat
determinan. Wirausaha dianggap memiliki fungsi dinamis yang sangat dibutuhkan
dalam suatu pertumbuhan ekonomi.
Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan akan mendorong
pengembangan usaha kecil secara signifikan. Usaha kecil, khususnya di sektor
produksi akan menyerap tenaga kerja yang luas dan jauh lebih besar. Beberapa
studi menunjukkan secara jelas konstribusi yang besar dari industri kecil dan
usaha mikro dalam memberikan lapangan pekerjaan dan pendapatan. Mereka
mampu menciptakan lapangan kerja bahkan secara tidak langsung mereka berarti
mengembangkan pendapatan dan permintaan akan barang dan jasa, peralatan,
bahan baku, dan ekspor. Mereka adalah industri padat karya yang kurang
memerlukan bantuan dana luar(asing), bahkan kadang tidak begitu tergantung
kepada kredit pemerintah dibanding insdustri berskala besar.
Dari paparan di atas dapat ditegaskan bahwa peran wirausaha dalam
menggerakkan pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang tak terbantahkan.
Kelangkaan wirausaha bahkan bisa menyebabkan kurangnya pertumbuhan
ekonomi walaupun faktor-faktor lain banyak tersedia. Dalam hal ini pula Islam
sangat mendorong pengembangan semangat wirausaha untuk menggalakkan
pertumbuhan ekonomi.
4) Teknologi
Para ekonom menyatakan bahwa kemajuan teknologi merupakan sumber
terpentingpertumbuhan ekonomi. Kemajuan teknologi mencakup dua bentuk,
yaitu inovasi produk dan inovasi proses. Inovasi produk berkaitan dengan produk-
produk baru yang sebelumnya tidak ada atau pengembangan produk-produk
sebelumnya. Sedangkan inovasi proses merupakan penggunaan teknik-teknik baru
yang lebih murah dalam memproduksi produkproduk yang telah ada.

2. Usaha Mikro Kecil dan Menegah


Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dianggap sebagai faktor penting dalam
proses pertumbuhan ekonomi, dimana UMKM itu sendiri lebih bersifat kepada sektor rill

8
dan berada di berbagai macam sektor ekonomi, sehingga masyarakat lebih merasakan
manfaatnya secara langsung yang berimbas kepada meningkatnya pendapatan
masyarakat, karena semakin banyak jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
yang tersebar maka semakin banyak tenaga kerja yang terserap berarti semakin banyak
faktor produksi tenaga kerja sehingga memungkinkan bagi perekonomian tersebut untuk
berproduksi lebih maksimal.

a. Peran Penting Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)


Diakui, bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran
penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Secara umum UMKM
dalam perekonomian nasional memiliki peran sebagai berikut :
1) Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi
2) Penyedia lapangan kerja terbesar
3) Pemain penting dalam pengembangan perekonomian local dan pemberdayaan
masyarakat
4) Pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta
5) Kontribusinya terhadap neraca pembayaran.
Menurut Venkatesh bahwa dua pertiga dunia usaha di dunia adalah UMKM
dan jumlah terbanyak ada di daerah, UMKM mampu menciptakan banyak
lapangan kerja dengan sedikit modal dan UMKM tersebar hingga pelosok daerah
dan sebagai salah satu usaha pengentas kemiskinan. UMKM memiliki peran
penting yaitu sebagai penyedia lapangan kerja bagi kaum minoritas yaitu
masyarakat dengan kelas belakang ( pendidikan rendah ) dan juga wanita.
Salah satu Keunggulan UMKM adalah ia terkadang sangat lincah mencari
peluang untuk berinovasi untuk menerapkan teknologi baru ketimbang
perusahaan-perusahaan besar yang telah mapan. Tidak mengherankan jika dalam
era persaingan global saat ini banyak perusahaan besar yang bergantung pada
pemasok-pemasok kecil menengah. Sesungguhnya ini peluang bagi kita untuk
turut berkecimpungan di era global sekaligus menggerakkan sektor ekonomi riil.

b. Hubungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan Pertumbuhan


Ekonomi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat
penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya dinegara –
negara berkembang seperti Indonesia tetapi juga di Negara maju. Di Indonesia selain
berperan dalam pertumbuhan dan pengembangan ekonomi, UMKM juga memiliki
peranan penting dalam mengatasi masalah pengangguran. Tumbuhnya usaha mikro
menjadikan sebagai sumber pertumbuhan kesempatan kerja dan pendapatan. Dengan
menyerap tenaga kerja bearti Usaha Mikro Kecil dan Menenga (UMKM) mempunyai
peran dalam membantu pemerintah dalam angka kemiskinan dan pengangguran.
c. Pemberdayaan UMKM

9
Menurut UU No. 20 Tahun 2008, Pemberdayaan adalah upaya yang di lakukan
pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat secara sinergis dalam
bentuk pertumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap usaha mikro kecil dan
menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh
dan mandiri. Prinsip pemberdayaan UMKM yaitu :
1) Penumbuhan kemandirian, kebersamaan dan kewirausahaan UMKM untuk
berkarya dengan prakarsa sendiri.
2) Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel dan berkeadilan.
3) Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai
dengan kompetensi UMKM.
4) Peningkatan daya saing UMKM.
5) Penyelarasan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian secara terpadu.

Indikator keberhasilan yang dipakai untuk mengukur pelaksanaan program


pemberdayaan masyarakat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang
mencakup:
1) Berkurangnya jumlah penduduk miskin. Hal ini berarti makin bertambahnya
lapangan kerja dan jumlah tenaga kerja yang terserap pada sektor Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) sehingga kesejahteraan penduduk
meningkat.
2) Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan masyarakat
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui pendirian usaha baru dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia, artinya ada kenaikan jumlah usaha
terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diciptakan oleh
penduduk yang menjadi target pemberdayaan. Peningkatan pendapatan
berhubungan erat dengan tingkat keuntungan atau laba yang diperoleh oleh
masyarakat Usaha Kecil Menengah.
3) Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan
kesejahteraan keluarga miskin di lingkungannya.
4) Meningkatnya kemandirian kelompok yang ditandai dengan makin
berkembangnya usaha produktif anggota dan kelompok, makin kuatnya
permodalan kelompok, makin rapinya sistem administrasi kelompok, serta
makin luasnya interaksi sosial dengan kelompok lain meningkatnya kapasitas
masyarakat dan pemerataan pendapatan yang ditandai dengan peningkatan
pendapatan keluarga miskin yang mampu memenuhi kebutuhan pokok dan
kebutuhan sosial dasarnya.

d. Konsep Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

10
Berdasarkan peraturan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) adalah sebagai berikut :
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha
milik perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro.
2) Usaha Kecil yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil.
3) Usaha Menengah yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu Usaha
Mikro adalah entitas usaha yang memiliki pekerja/ tenaga kerja kurang dari 5
orang. Usaha Kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5
sampai dengan 19 orang, sedangkan Usaha Menengah merupakan entitias usaha
yang memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. Industri rumah tangga
adalah industri yang memperkerjakan kurang dari 5 orang. UMKM adalah usaha
yang mempunyai modal awal yang kecil atau nilai kekayaan (aset) yang kecil dan
jumlah pekerja yang kecil (terbatas).

e. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


Berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM), Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah
sebagai berikut :
Tabel 2
Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2008

NO Uraian Kreteria
Aset Omzet

1 Usaha mikro Maks 50 juta Maks 300 juta

2 Usaha kecil >50 juta – 500 juta >300 juta – 2,5 miliar

3 Usaha menengah >500 juta –10 miliar >2,5 miliar – 50 miliar

11
f. Karakteristik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Berdasarkan aspek manajemen usahanya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) dapat digambarkan atau memiliki karakteristik yang berbeda sebagai
berikut:
1) Usaha Mikro memiliki karakteristik sebagai berikut antara lain :
a) Jenis komoditinya berubah-ubah dan sewaktu waktu dapat berganti
produk/usaha,
b) Tempat usahanya tidak selalu menetap atau sewaktu-waktu dapat pindah,
c) Belum adanya pencatatan keuangan usaha secara baik,
d) Sumber daya manusianya rata-rata sangat rendah yakni SD-SMP,
e) Pada umumnya belum mengenal perbankan dan lebih sering berhubungan
dengan rentenir
f) Umumnya usaha ini tidak memilki ijin usaha.
2) Usaha Kecil memiliki karakteristik sebagai berikut antara lain :
a) Jenis barang atau komoditinya tidak gampang berubah,
b) Mempunyai kekayaan maksimal 200 Juta dan dapat menerima kredit
maksimal 500 Juta,
c) Lokasi atau tempat usaha umumnya sudah menetap,
d) Sudah memiliki pembukuan walaupun masih sederhana artinya pencatatan
administrasi keuangan perusahaan sudah mulai dipisah.
e) Memiliki legalitas usaha atau perijinan lainnya,
f) Sumber daya manusianya sudah lumayan baik, dari aspek tingkat pendidikan
yakni rata tingkat SMU.
g) Sudah mulai mengenal perbankan.
3) Usaha Menengah memiliki karakteristik sebagai berikut antara lain:
a) Kekayaan 200 Juta sampai 10 Milyar, dan dapat menerima kredit antara 500
Juta sampai 5 Milyar.
b) Memiliki managemen dan organisasi yang lebih teratur dan baik dengan
pembagian tugas yang lebih jelas antar bagian/unit.
c) Telah memiliki system managemen keuangan sehingga memudahkan untuk
dilakukan auditing termasuk oleh pihak auditor public.
d) Telah melakukan penyesuaian terhadap peraturan pemerintah dibidang
ketenagakerjaan, Jamsostek dan lain-lain.
e) Memiliki persyaratan legal secara lengkap.
f) Sering bermitra dengan perbankan dan pelaku usaha lainnya, dan

12
g) Sumber daya manusianya jauh lebih baik dan handal pada level Manager dan
Supervisor.
g. Tinjauan Pustaka
1. SAMUKA (2021), yang berjudul "pengaruh pertumbuhan ekonomi dan usaha
mikro kecil menengah terhadap pendapatan asli daerah dikota Langsa". Hasil
analisis dengan menggunakan model persamaan untuk menghitung regresi linier
berganda. Dapat diketahui dari data sekunder yang dianalisis dengan
menggunakan data regresi linear berganda, uji koefisien determinasi. Adapun
hasil regresi Linear Berganda Berganda dan Uji autokorelasi variabel
Pertumbuhan Ekonomi dan Usaha Mikro Kecil Menengah pada Pendapatan Asli
Daerah yang menggunakan pengolah data pada program Eviews 11.
2. Penelitian lain dilakukan oleh Wirda Hanum (2010) Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui sejauh mana kontribusi UKM secara umum terhadap
pertumbuhan industri Sumatera Utara. Metode penelitian menggunakan
pendekatan kuantitatif berdasarkan data skunder yang berbentuk angka-angka dari
tahun 1994-2008 yang diperoleh dari BPS Sumatera Utara, menggunakan variabel
dependen pertumbuhan industri Sumatera Utara (Y) dan variabel independen
penyerapan tenaga kerja UKM (X1), total output industri UKM (X2) dan jumlah
usaha industri UKM (X3), karena variabel-variabel ini sangat mempengaruhi
pertumbuhan industri Sumatera Utara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
sektor UKM memiliki kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya
PDRB sektor industri. Terdapat juga faktor-faktor yang menjadi tantangan
terhadap perkembangan UKM, serta faktor kewirausahaan berperan penting
dalam peningkatan kapabilitas UKM di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada tahun dan
tempat yang berbeda, dalam penelitian ini penulis akan melihat Pengaruh
Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2018-2021, selanjutnya akan menganalisis
Pengaruh Pertumbuhan UMKM dengan uji statistik regresi linier sederhana dan
melihat bagaimana Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Aceh Besar.
h. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis guna memberikan arah dan pedoman
dalam melakukan penelitian. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat Pengaruh yang signifikan antara Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Aceh
Besar tahun 2018-2021
Ha : Terdapat Pengaruh signifikan antara Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan

13
Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Aceh Besar
Tahun 2018-2021.

14
BAB II

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Jln.Soekarno Hatta Km.1 No.1 , Mibo Kota Banda Aceh, Kepala Dinas Koperasi
UKM dan Perdagangan Kota Banda Aceh, M Nurdin.

B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif-
deskriptif. Metode kuantitatif adalah metode yang menggunakan alat analisis bersifat
kuantitatif, dimana hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian
dijelaskan dan diinterpretasikan dalam bentuk uraian. Sementara metode deskriptif
adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu
hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

C. Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data Sekunder
adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui
sumber perantara. Oleh karena itu, data sekunder ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Aceh Besar dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Aceh Besar. Dan
data pendukung lain seperti buku, jurnal, artikel, majalah, internet atau literatur-literatur
pustaka lainnya

D. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data dan fakta penelitian. Untuk mendapatkan data-data tersebut, maka instrumen
pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui dokumentasi yaitu teknik pengumpulan
data dengan memanfaatkan data sekunder yang sudah tersedia dalam perpustakaan, dari
instansi yang diteliti atau dari tempat lain yang dijamin kebenarannya. Adapun teknik
pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah melalui Penelitian
Lapangan (Field Research), Penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara survey
langsung ke Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh Besar dan Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Aceh Besar untuk mengumpulkan data yang
diperlukan dalam penelitian ini.

E. Teknik Analisis Data


Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan pengujian hipotesis
dan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Data-data yang telah diperoleh,
akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif-deskriptif. Teknik analisis dalam

15
penelitian ini menggunakan rumus statistik. Adapun model statistik yang digunakan
adalah:
1. Regresi Linier Sederhana
Metode regresi yang digunakan untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh
dari variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent
variable). Analisis regresi linier sederhana ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Daerah Provinsi Aceh Besar. Adapun persamaan regresi yang diharapkan
dalam penelitian ini adalah :
Y = α + β X + e
Keterangan :
α = Konstanta
β = Koefisien regresi variabel pertumbuhan UMKM
Y = Pertumbuhan Ekonomi (Variabel dependen)
X = pertumbuhan UMKM (Variabel Independen)
e = Tingkat Error
Sesuai dengan rancangan kerangka berfikir tersebut dapat dijelaskan bahwa
variabel independen yaitu pertumbuhan UMKM (X) yang mempengaruhi variabel
dependen pertumbuhan ekonomi (Y).
2. Uji T
Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependent. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai
berikut:
a) Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternative:
Ho : = 0, artinya variabel Pertumbuhan (UMKM) tidakberpengaruh secara
signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Ha : ≠ 0, artinya variabel Pertumbuhan (UMKM) secara parsialberpengaruh
secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
b) Level of significance α = 0,05:
Derajat kebebasan (dk): k; n-1-k
t tabel = t (α/2; n-1-k)
c) Kriteria dan aturan pengujian
Ha diterima apabila = t tabel < t hitung
HO ditolak apabila = t hitung > t tabel
d) Kesimpulan: Membandingkan antara t hitung dengan t tabel, maka dapat
ditentukan apakah Ho diterima atau ditolak.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam penelitian ini perhitungan
koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas
(Pertumbuhan UMKM) dalam menjelaskan variabel terikat (Pertumbuhan Ekonomi).

16
F. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi Operasional Variabel adalah variabel penelitian di maksudkan untuk
memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisa. Tujuannya adalah
untuk memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan persepsi dalam penelitian
ini. Variabel penelitian terdiri dari duan macam, yaitu variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y). Pada penelitian ini, operasional variabelnya adalah sebagai berikut:
1) Variabel Independent (X)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang terjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).Jadi variabel ini
sifatnya menerangkan dan mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas. Variabel
bebas juga memiliki nilai yang tidak tergantung pada variabel lainnya.
2) Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang manjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen (variabel
terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang manjadi akibat, karena
adanya variabel bebas.

17
Tabel 3
Definisi Operasional Variabel

Jenis Variabel Indikator Definisi Variabel

Variabel Dependent (Y) Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Daerah adalah


proses meningkatnya pendapatan yang
dihasilkan olehsektor-sektor yang ada di
daerah.Pertumbuhan Ekonomi Daerah
dalam penelitian ini adalah jumlah PDRB
Atas Dasar Konstan menurut Kabupaten /
Kota Daerah Provinsi Aceh Besar Tahun
2018-2021.

Variabel Independent (X) Jumlah Unit Usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Mikro Kecil dan (UMKM) adalah usaha produktif yang
Menengah ( UMKM ) berdiri sendiri milik perseorangan / badan
usaha milik perorangan. UMKM dalam
penelitian ini adalah jumlah Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) setiap
Kabupaten / Kota Daerah Provinsi Aceh
Besar Tahun 2018-2021.

18
BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Setelah melakukan model regresi panel yang sudah dipilih melalui uji Clow, uji Housman, dan
uji LM. Dalam peneltian ini model yang tepat digunakan yaitu Fixed effect Model (FEM) dengan
menambahkan model dummy pada data panel, pendekatan FEM memperhitungkan kemungkinan
bahwa penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

pertumbuhan umkm 4 9.591 16.300 1.22118E1 2.899955

pertumbuhan ekonomi 4 287.730 489.000 3.66352E2 86.998636

Valid N (listwise) 4

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

pertumbuhan ekonomi 3.66352E2 86.998636 4

pertumbuhan umkm 1.22118E1 2.899955 4

19
Correlations

pertumbuhan pertumbuhan
ekonomi umkm

Pearson Correlation pertumbuhan ekonomi 1.000 1.000

pertumbuhan umkm 1.000 1.000

Sig. (1-tailed) pertumbuhan ekonomi . .000

pertumbuhan umkm .000 .

N pertumbuhan ekonomi 4 4

pertumbuhan umkm 4 4

Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 pertumbuhan
. Enter
umkma

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: pertumbuhan ekonomi

Model Summaryb

Change Statistics
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate R Square Change F Change df1 df2

1 1.000a 1.000 1.000 .000000 1.000 . 1

a. Predictors: (Constant), pertumbuhan umkm

b. Dependent Variable: pertumbuhan ekonomi

20
ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 22706.288 1 22706.288 . .000a

Residual .000 2 .000

Total 22706.288 3

a. Predictors: (Constant), pertumbuhan umkm

b. Dependent Variable: pertumbuhan ekonomi

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 2.87730E2 4.89000E2 3.66352E2 86.998636 4

Std. Predicted Value -.904 1.410 .000 1.000 4

Standard Error of Predicted


. . . . 0
Value

Adjusted Predicted Value . . . . 0

Residual .000000 .000000 .000000 .000000 4

Std. Residual . . . . 0

Stud. Residual . . . . 0

Deleted Residual . . . . 0

Stud. Deleted Residual . . . . 0

Mahal. Distance .005 1.987 .750 .895 4

Cook's Distance . . . . 0

Centered Leverage Value .002 .662 .250 .298 4

a. Dependent Variable: pertumbuhan ekonomi

21
B. ggrt

22

Anda mungkin juga menyukai