Baik tubuh bendungan maupun pondasinya diharuskan
mampu mempertahankan diri dari gaya-gaya yang ditimbulkan oleh adanya aliran filtrasi yang mengalir di celah-celah antara butiran-butiran tanah pembentuk tubuh bendungan dan pondasi tersebut. a.Formasi garis depresi Formasi garis defresi pada zonal kedap air suatu bendungan dapat diperoleh dengan metode Casagrande. Apabila angka permeabilitas vertikal (kV) berbeda dengan angka permeabilitas horizontal (kh), maka akan terjadi deformasi garis depresi dengan mengurangi koordinat horizontal sebesar kali. Garis depresi pada bendungan homogen (sesuai dengan garis parabola Akan tetapi, garis parabola bentuk dasar (B2 – Co – Ao) diperoleh dari persamaan tersebut, bukanlah garis depresi yang sesungguhnya, masih diperlukan penyesuaian-penyesuaian menjadi garis B – C – A yang merupakan bentuk garis depresi yang sesungguhnya seperti yang tertera pada gambar 10 sebagai berikut; Pada titik permulaan, garis depresi berpotongan tegak lurus dengan lereng udik bendungan, dan dengan demikian titik Co dipindahkan ke titik C sepanjang ∆a. Panjang garis ∆a tergantung dari kemiringan lereng hilir bendungan Stabilitas Tubuh Bendungan 1.Stabilitas Bendungan Terhadap Aliran Filtrasi Berdasarkan hasil desain dimensi tubuh bendungan, dilakukan perhitungan garis depresi dengan cara, sebagai berikut; Diketahui: H = 81,82 m h0 = 78,82 m b = 12,70 m α = 34̊ L1 = 110,35 m L2 = 139,63 m d = 0,3 L1 + L2 = 0,3 x 117,35 + 147,43 = 172,74 m Dengan rumus dibawah ini, maka diperoleh;
Langkah perhitungan parabola bentuk dasar, dimana jarak (X) = 0
Untuk perhitungan parabola bentuk dasar selanjutnya dihitung
dengan cara yang sama. Dari hasil perhitungan kemudian digambarkan aliran garis depresi yang mengalir dengan ujung tumit lereng hilir sebagai titik nol untuk dapat menentukan titik nilai x dan y,
Formasi Garis Depresi sesuai dengan garis parabola
Bentuk dari parabola yang didapat melalui perhitungan merupakan garis depresi teoritis, sehingga harus disesuaikan dengan garis aliran yang sesungguhnya. Penyesuaian titik-titik perpotongan dari parabola dasar ke garis aliran sesungguhnya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Grafik Hubungan antara sudut bidang singgung (α)
dengan ∆a/(a+∆a) Permukaan aliran air keluar dihitung dengan cara sebagai berikut :
Untuk permukaan aliran keluar dengan sudut
kemiringan (d) = 34 (> 30 ) pada gambar 25 untuk penentuan nilai C berdasarkan sudut kemiringan, sehingga diperoleh nilai C = 0,33 maka dapat diperoleh : Untuk memperoleh nilai a dengan substitusi nilai ∆a ke dalam a+∆a = 100,76 m :
Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai untuk
panjang ∆a = 67,51 m dan panjang a+∆a = 33,25. Kemudian, digambarkan untuk mengetahui aliran garis depresi sesungguhnya Formasi Garis Depresi Sesungguhnya Stabilitas Bendungan terhadap Rembesan
Memperkirakan kapasitas aliran filtrasi yang mengalir
melalui tubuh bendungan didasarkan pada jaringan trayektori aliran filtrasi Bahwa jaringan trayektori terjadi pada ketinggian 14,59 m dengan bidang irisan angka pembagi dari garis trayektori aliran filtrasi (Nf) sebanyak 5, dan bidang irisan angka pembagi dari garis equi-potensial (Np) sebanyak 13. Dengan data di bawah ini, maka kapasitas aliran filtrasi jaringan trayektori dapat diperoleh;
Sehingga, kapasitas aliran filtrasi dihitung menggunakan
persamaan Dari perhitungan di atas, diperoleh kapasitas rembesan pada tubuh bendungan sebesar 6,42.10-4 m3/dtk dan sebesar 55,452 m3/hari. Maka, untuk menghitung Qfijin dapat dihitung dengan cara berikut, dengan Qinflow diketahui 1411,69 m3/dtk; Qf = 2% x 1411,69 m3/dtk = 28,23 m3/dtk Tugas 10 1. Hitunglah Stabilitas Bendungan Terhadap Aliran Filtrasi serta gambarkan firmasi garis depresi sesui para bola Diketahui: H = 81,x1x2 m h0 = 78,x2x2 m b = 12,x3x1 m α = 34̊ L1 = 11x1,35 m L2 = 13x2,63 m Catatan : Stb 10581 2790 18 X1 = 7 x2 = 9 x3 = 0 Boleh ditentukan angka yg blum ditentukan...!!!!