Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL

LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN


PENDEKATAN KONSELING QUR’ANI DENGAN TERAPI FITRAH
UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI LKSA PA
AZIZIAH NW WANASABA

Oleh:
M.RAMADHAN ALI ASARI
NPM. 190101022

Artikel ini diajukan untuk memenuhi Sebagian persyaratan


Guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Program Studi Bimbingan dan Konseling

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2023
HALAMAN PENGESAHAN
ARTIKEL TUGAS AKHIR

LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN


PENDEKATAN KONSELING QUR’ANI DENGAN TERAPI FITRAH
UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI LKSA PA
AZIZIAH NW WANASABA

M. RAMADHAN ALI ASARI


NPM: 190101022

Artikel ini diajukan untuk memenuhi Sebagian persyaratan guna mencapai gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ridwan M.Pd Drs. H Nusuki, M.Pd


NIDN. 0031126167 NIDN. 0831126503
LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN
PENDEKATAN KONSELING QUR’ANI DENGAN TERAPI FITRAH
UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI LKSA PA
AZIZIAH NW WANASABA

M. Ramadhan Ali Asari


Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Hamzanwadi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan Konseling


Kelompok dengan pendekatan Konseling Qur’ani dengan terapi Fitrah dalam
membantu siswa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan asrama. Jenis
penelitian ini adalah eksperimen Tunggal dengan desain penelitian A-B-A subjek
Tunggal. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan Skala Kebutuhan
Peserta Didik menunjukkan bahwa tingkat kesulitan penyesuaian diri siswa
terhadap lingkungan asrama sangat tinggi (8.4) pada awal sebelum diberikan
layanan dan menjadi (5.2) setelah diberikan layanan menurun 3 % dari
sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok dengan
pendekatan konseling Qur’ani dengan terapi Fitrah memiliki pengaruh dalam
membantu siswa untuk meningkatkan tingkat penyesuaian diri terhadap
lingkungan barunya.

Kata Kunci: Layanan Konseling Kelompok. Konseling Qur’ani, Terapi Fitrah


ABSTRACT

This study aims to determine the effectiveness of Group Counseling


services with the Qur'anic Counseling approach with Fitrah therapy in helping
students to adjust to the dormitory environment. This type of research is a Single
experiment with a Single subject A-B-A research design. Based on the results of
data analysis using the Student Needs Scale, it shows that the difficulty level of
student adjustment to the dormitory environment is very high (8.4) at the
beginning before being given service and becoming (5.2) after being given service
decreased 3% from before. This shows that group counseling services with
Qur'anic counseling approach with Fitrah therapy have an influence in helping
students to increase the level of adjustment to their new environment.

Keywords: Group Counseling Services. Qur'anic Counseling, Fitrah Therapy


PENDAHULUAN

Penyesuaian diri perlu di miliki oleh setiap individu, baik terhadap


lingkungan baru ataupun dengan kehidupan sosial. sesuai dengan pendapat Jon
Santock (2014) “Penyesuaian diri merupakan kemampuan siswa dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta mampu membentuk hubungan
dengan orang lain dengan positif”. Hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan
peserta didik dalam melakukan interaksi dengan teman sebaya dan juga
lingkungan secara efektif, perilaku dan emosi yang terkontrol, serta aturan-aturan
yang berlaku dapat di pahami. Adanya tingkat penyesuaian diri yang baik akan
menjadi modal awal untuk bisa mencapai suatu tujuan yang sudah tentunnya akan
di tuju supaya apa yang menjadi tujuan bisa tercapai dengan baik dan sesuai
dengan apa yang diharapkan.
Namun fakta yang ditemukan bahwa penyesuaian diri siswa di LKSA PA
Aziziah NW Wanasaba belum begitu maksimal. Interaksi antara pengasuh dan
siswa di asrama masih sangat rendah yang mengakibatkan siswa disana sulit
untuk menyesuaikan dirinya, baik dengan ustaz ataupun dengan teman
sekamarnya. Dalam kegiatan diniyah khususnya dalam kegiatan mengaji dan
shalat bejamaah sesuai dengan hasil pengamatan dan observasi mereka masih
enggan mendengarkan perkataan ustaznya dikarenakan mereka masih belum
merasa nyaman untuk berinteraksi langsung dengan ustaznya. Pada hari Jumat 09
September 2022 yang beralokasikan di LKSA PA Aziziah NW Wanasaba.
Bahwa: Suatu hari terlihat anak – anak atau santri yang sedang berkumpul
bercanda lepas dengan teman- temannya di teras asrama, mereka terlihat juga
sedang berbagi makanan yang di bawakan oleh salah seorang temannya yang
sudah pulang kampung. Terlihat mereka sangat bahagia bercanda dan makan
bersama dan di saat itu juga mereka di datangi oleh pengasuh asramanya (ustaz)
mereka disuruh naik ke musala oleh pembimbing atau pengasuh asramanya untuk
melaksanakan Shalat asar berjamaah, mereka seakan mengiyakan perkataan dari
pengasuhnya dan berbondong – bondong masuk ke dalam kamar mandi dan
tempat wudu untuk mengambil air wudu. Akan tetapi di saat setelah pengasuhnya
pergi mereka seakan meremehkan lagi apa yang diperintahkan pengasuhnya tadi
dan keluar dari kamar mandi kemudian menuju ke kamar masing – masing.
Kemudian saat pengasuh asrama balik dari mushalla, Pembina mencari beberapa
orang santri yang ditegurnya dan terlihat seperti menanyakan alasan kenapa tidak
naik Shalat berjamaah seperti yang diperintahkan oleh pengasuhnya.
Perubahan dalam kehidupan menghadapkan individu terhadap perubahan-
perubahan dan tuntunan-tuntunan sehingga diperlukan adanya penyesuaian diri.
Penyesuaian diri adalah suatu keadaan yang timbul dalam diri seseorang dan
berkembang secara wajar, menjadi suatu sistem yang dinamis yang berusaha
untuk mencapai perkembangan diri yang optimal Kartadinata (2011).
Hal ini di dasarkan dari pendapat Menurut Jon Santock (2014),
“Penyesuaian diri merupakan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya serta mampu membentuk hubungan dengan orang lain dengan
positif”. Hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan peserta didik dalam melakukan
interaksi dengan teman sebaya dan juga lingkungan asrama secara efektif,
perilaku dan emosi yang terkontrol, serta aturan-aturan yang berlaku dapat di
pahami.
Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk menganalisis profil penyesuaian diri
pada siswa LKSA PA Aziziah NW Wanasaba. Dan Untuk mengetahui efektivitas
penerapan konseling kelompok dengan pendekatan religius melalui terapi Fitrah
untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa di LKSA PA Aziziah NW
Wanasaba Tahun 2023. Peneliti juga ingin mengetahui bagaimana tingkat
keefesienan layanan konseling kelompok dengan pendekatan konseling Qur’ani
dengan terapi Fitrah untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa di LKSA PA
Aziziah NW Wanasaba.

METODE PENELITIAN
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka jenis
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif dengan metode
eksperimen. Sugiyono (2016:72) mengatakan metode penelitian eksperimen
berarti metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Penelitian ini juga menggunakan pendekatan eksperimen dan metode yang


digunakan adalah Single Subjeck Quantitatif Design (SSQD). Penelitian ini
menggunakan desain A-B-A. Menurut Sunarto, Koji, dan Hideo (2005: 59)
menjelaskan bahwa desain A-B-A, adalah perluasan bidang A-B yang
menunjukkan hubungan kausal antara variabel terikat dan variabel bebas. Desain
penelitian A-B-A ini menunjukkan bahwa terdapat kontrol yang lebih kuat untuk
dibandingkan dengan desain yang lainnya. Oleh karena itu, variabel internal
semakin meningkat, sehingga hasil penelitian yang menunjukkan hubungan
fungsional antara variabel terikan dengan variabel bebas semakin meyakinkan.

Desain A-B-A memiliki tiga tahap, diantara-Nya A-1 (Baseline-1), B


(Intervensi), A-2 (Baseline-2). Gambarannya dapat di lihat di bawah ini:

A-1 (Baseline-1) B (Intervensi) A-2 (Baseline 2)


Sesi 1-3 Sesi 4-6 Sesi 7-9

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sesi
Gambar 2.1
Desain Penelitian A1-B-A2

Keterangan :
A1 : Baseline 1, adalah kondisi penyesuaian diri siswa sebelum dilakukan
intervensi
B : Interverensi, adalah kondisi interverensi pada siswa dengan
menerapkan pendekatan religius menggunakan terapi Fitrah
A2 : Baseline 2 adalah kondisi penyesuaian diri siswa setelah diberikan
Interverensi.
Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat, maka digunakan
beberapa teknik pengumpulan data yaitu: Skala Penyesuaian Diri,
Observasi,Wawancara, Dokumentasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bedasarkan analisis di atas diketahui bahwa adanya perubahan sikap
konseli jauh lebih baik dibandingkan sebelum diberikan intervensi. Terlihat dari
adanya peningkatan skor Self-Knowledge dibandingkan fase sebelumnya. Ini
berarti ada peningkatan yang signifikan pada perilaku kecemasan yang
menyebabkan dia susah mengenali kelebuhan dan kekurangan yang ada dalam
dirinya serta terhadap tingkat penyesuaian dirinya. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada table dibawah ini:

Skor Self Knowledge Persentase (%)


Sesi
A1 B A2 A1 B A2
1 14 9 9
2 14 9 8
8.4 5.2 5.2
3 14 8 9

Berdasarkan hasil grafik subjek Tunggal dari data hasil penggabungan fase
baseline (A1), fase intervensi (B), fase baseline (A2) dapat disimpulkan bahwa,
terdapat perbedaan skor setelah diberikan skala (fase baseline A1) dan layanan
konseling kelompok dengan konseling Qur’ani pendekatan terapi fitrah
(intervensi) dapat dikatakan meningkat sebelumnya pada aspek self-knowledge
skor yang diperoleh 34% meningkat 49%.

Berdasarkan skor rata-rata fase baseline (A1), skor yang di peroleh adalah 8,4
berada pada kategori tinggi, pada fase intervensi (B), skor rata-rata yang diperoleh
Ketika diberikan konseling Individu dengan menerapkan konseling Qur’ani
dengan terapi fitrah adalah 5.2 berada pada kategori sedang. Sementara pada
baseline (A2), skor rata-rata yang diperoleh sama dengan fase intervensi yang bisa
dikatakan pada kategori stabil.

PEMBAHASAN
Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian, maka di bahas secara jelas
tentang gambaran tingkat penyesuaian diri siswa LKSA PA Azizah NW Wanasaba
tahun 2023 sebelum di berikan layanan Konseling Kelompok dengan Pendekatan
Konseling Qur’ani dengan terapi fitrah (fase baseline) dan setelah di berikan
layanan (fase Intervensi). Pertemuan pertama: Gambaran self-knowledge siswa
pada pertemuan sebelumnya diberikan intervensi perilaku konseli terlihat
bingung, begitu berhadapan dengan peneliti dia bertanya dengan nada yang
penasaran ada apa ini. Ini sesuai dengan hasil perhitungan data baseline (A1)
tersebut, diperoleh total skor untuk self-knowledge 42, dengan rata-rata 14
termasuk dalam kategori tinggi. Kedua: sementara gambaran self-knowledge pada
saat diberikan layanan konseling Qur’ani (fase intervensi) dalam bentuk konseling
individu terapi fitrah dapat dikatakan mengalami peningkatan kearah yang lebih
baik. Berdasarkan hasil perhitungan skala kebutuhan peserta didik yang diberikan
diperoleh skor untuk self-knowledge meningkat menjadi 26 dengan rata-rata 20
termasuk kategori sedang.

Dan ketiga: berdasarkan hasil perhitungan setelah dibrikan intervensi


(pemberian perlakuan) maka dapat diperoleh hasil bahwa gambaran Self-
knowledge tergolong sudah bisa di kenali dan tergolong semakin membaik dari
sebelumnya. Hal ini terlihat jelas berdasarkan hasil perhitungan skala kebutuhan
peserta didik tentang self-knowledge siswa semakin meningkat dan kesulitannya
semakin menurun dengan perlahan dibandingkan dengan fase awal (A1), yaitu 42
dengan rata-rata 14. Ini menunjukkan terjadi perubahan yang positif pada konseli
karena berdasarkan table standar deviasi penyesuaian diri siswa berada pada
kategori stabil dengan mean rata-rat 5.2.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasl penelitian dapat disimpulkan bahwa:

Profil tingkat penyesuaian diri siswa (data baseline) pada sesi pertama
pemberian Skala. Hal ini terlihat jelas berdasarkan hasil perhitungan Skala
Kebutuhan Peserta Didik mengalami perubahan yang baik peningkatan yang
signifikan, semakin menurun skor yang di dapat maka tingkat penyesuaian diri
semakin tinggi. Maka berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa pemberian
layanan konseling kelompok dengan pendekatan konseling Qur;ani dengan terapi
fitrah dapat memberikan pengaruh untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa di
LKSA PA Aziziah NW Wanasaba tahun 2023. Artinya penyesuaian diri dengan
lingkungan asrama dan mengenali dirinya sudah bisa dikatan dapat diatasi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di LKSA PA Aziziah NW


Wanasaba, maka saran yang dapat diberikan adalah: Diharapkan dapat menjadi
acuan dan refensi untuk kedepannya bagi peneliti dengan jenis penelitian yang
sejenis hingga dapat mengembangkan layanan bimbingan dan konseling bagi
siswa yang membutuhkan. Diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi dirinya
sendiri, dapn dapat mencapai tugas-tugasnya dalam perkembangan dan ilmu yang
beranfaat secara optimal. Bagi pengasuh Asrama Hendaknya lebih proaktif dan
bisa memberikan layanan ataupun bimbingan secara menyeluruh, lebih
bervariatif, inovatif dan lebih memberikn gambaran-gambaran serta hadis nabi
yang membangkitkan semangat serta tingkat keinginan dan kenyamanan siswa di
Asrama. Bagi Peneliti Harapannya kedepan bisa membackup semua siswa yang
berada dalam asrama unguk di berikan layanan dan bantuan agar bisa menjadi
acuan untuk para siswa bisa mengenali diri sehingga mudah dalam meningkatkan
penyesuaian diri terhadap lingkungan barunya’.
DAFTAR PUSTAKA

Choirudin Muchamad (2015): Penyesuaian Diri: Sebagai Upaya Mencapai


Kesejahteraan Jiwa. Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, Vol.12
(No.1).
Karta dinata Sunaryo (2011): Menguak Tabir Bimbingan Dan Konseling Sebagai
Upaya Pedagogis. Bandung: UPI Press
Binti Yasa, Rawdhah (2015): Penyesuaian Diri Anak Perempuan Dalam
Menghadapi Perubahan. Gender Equality: Internasional Journal Of Child
and Gender Studies.
Hidayati Khoirul Bariyah, Farid M (2016): Konsep Diri, Adversity Quotient dan
Penyesuaian Diri pada Remaja. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia
(2016) 5(02).
Saputro Yusup Adi, Rini Sugiarti (2021): Dukungan Sosial Teman Sebaya Dan
Konsep Diri Terhadap Penyesuaian Diri Pada Siswa SMA Kelas X.
Philanthropy: Journal Of Psychology: FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG.
Ahyani Latifa Nur, Fani Kumalasari (2012): Hubungan Antara Dukungan Sosial
Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan.
Suwandi Edy (2019): Analisis Tingkat Kepuasan Menggunakan Skala Likert
Pada Layanan Speedy Yang Berimigrasi Ke Indihome. Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjung pura.
Utami Fajar Tri (2015): Penyesuaian Diri Remaja Putri Yang Menikah Muda.
Jurnal Psikologi Islami, Fakultas Psikologi : Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang.
Fitri egy Novita & Marjohan (2016): Manfaat Layanan Konseling Kelompok
Dalam Menyelesaikan Masalah Pribadi Siswa. Jurnal EDUCATIO: Jurna
Pendidikan Indonesia.
Indrawati, Fauziah, Attachment dan Penyesuaian Diri dalam Perkawinan pada
Anggota Paguyuban Ibu-Ibu PTPN IX Sub Unit Kebun Sukamangli
Sukorejo. Fakultas Psikologi: Universitas Diponegoro.
Prof. Dr. Sugiyono (2021): Metode Penelitian Pendidikan.
Dasim Sarnawi M (2012): Implementasi Pendidikan Karakter Dalam
Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan
Indonesia.S2 tesis: Universitas Pendidikan Indonesia.
Ridwan. (2018). Konseling dan Terapi Qur’ani. Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Pelajar

Anda mungkin juga menyukai