Anda di halaman 1dari 5

p-ISSN : 2502-0625, e-ISSN: 2715-7571

Jurnal Al-Taujih Volume 9 No. 1 Januari - Juni 2023 Hal 66-70


Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/attaujih/
Received January 5th 2023; Accepted june 20th 2023; Published July 16th 2023

APLIKASI PEMIKIRAN IVAN PVLOV DALAM LAYANAN KONSELING


INDIVIDUAL

Gusti Rahayu* , Sufyarma Marsidin , Yeni Karneli & Nofrizal


gustirahayu233@gmail.com
Universitas Negeri Padang

Abstract : This study aims to analyze the relationship between Ivan Pavlov's thinking in individual
counseling services. Ivan Petrovich Pavlov is one of the leaders of behavioristic learning theory
using the concept of classical conditioning and is dubbed the father of behavioristic theory. The
research used is a literature review based on articles and books. Philosophical-historical
approach and content analysis become a reference in explaining the results of the data found. The
results of this study indicate that taking the path of habituation will be able to provide changes to
a person's behavior. Habituation is done through three stages, namely thalli (unconditioning
stimulus), tahalli (conditioning stimulus), and tajalli (conditioning response) to be able to reflect
on good behavior into a good habit in students.
Keywords: Ivan Pavlov; Individual Counseling Service.

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relasi antara pemikiran Ivan Pavlov dalam
layanan konseling individual. Ivan Patrovich Pavlov yang merupakan salah satu tokoh teori belajar
behavioristik dengan menggunakan konsep classical conditioning dan dijuluki sebagai bapak teori
behavioristik. Penelitian yang digunakan adalah literature review dengan berpedoman pada artikel
dan buku-buku. Pendekatan filosofis-historis dan content analysis menjadi acuan dalam
memberikan penjelasan hasil data yang ditemukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
dengan menempuh jalan pembiasaan akan dapat memberikan perubahan pada tingkah laku
seseorang. Pembiasaan dilakukan melalui tiga tahapan yaitu takhalli (unconditioning stimulus),
tahalli (conditioning stimulus), dan tajalli (conditioning respons) untuk dapat merefleksikan
perilaku yang baik menjadi sebuah habits yang hai’ah dalam diri peserta didik.
Kata Kunci: Ivan Pavlov, Layanan Konseling Individual.

A. PENDAHULUAN membantu peserta didik menemukan


Bimbingan dan Konseling merupakan pribadinya, dalam hal mengenai kekuatan dan
bagian dari keseluruhan kegiatan pendidikan di kelemahannya dirinya, serta menerima dirinya
sekolah, untuk mencapai perkembangan siswa secara positif dan dinamis sebagai modal
yang optimal sesuai dengan potensinya. pengembangan diri lebih lanjut.
Bimbingan dan konseling adalah suatu Salah satu permasalahan yang dihadapi
kegiatan bantuan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah yang berkaitan dengan
individu dan peserta didik khususnya di kenakalan remaja adalah membolos, sehingga
sekolah dalam rangka untuk pembebasan
mengakibatkan peserta didik mengalami
masalah-masalah yang menggunakan siswa
dalam belajar dan mutu pendidikan (Prayitno, kerugian karena tidak mengikuti pelajaran
dkk, 2004). Tujuan penyelenggaraan yang berlangsung pada saat peserta didik tidak
bimbingan dan konseling adalah untu masuk sekolah. Secara akademis peserta didik

66
yang sekolah tetapi sering membolos akan dilaksanakan interaksi langsung antara klien
menunggu resiko kegagalan dalam belajar. dengan guru pembimbing, membahas berbagai
Kegiatan membolos akan berdampak negated hal tentang masalah yang dialami klien.
pada diri peserta didik seperti dihukum, Konseling individual ini merupakan suatu
diskorsing, tidak dapat mengikuti ujian, bahan layanan yang paling utama dalam hal
bisa dikeluarkan dari sekolah serta dapat pengentasan masalah klien, dalam konseling
menurunkan prestasi yang disebabkan karena individual ini ada beberapa teknik yang perlu
kurangnya pengendalian tingkah laku. dikuasai oleh seorang guru pembimbing
Perilaku tersebut tergolong kedalam apabila menginginkan proses konseling
perilaku yang tidak adaptif sehingga harus berjalan dengan baik. Maka ada beberapa
ditangani. Dalam setting sekolah Konseling tahap yang juga harus dikuasai oleh guru
Individual yang diberikan oleh Guru BK pembimbing.
merupakan proses komunikasi bantuan yang Dalam melakukan konseling ada beberapa
penting dalam menanggulangi masalah fase yang harus dilalui. Antara satu fase
perilaku membolos. Konseling individual dengan fase lainnya tidak dapat dipisahkan,
merupakan layanan konseling yang tetapi dibedakan berdasarkan orientasi dari
diselenggarakan oleh seorang Konselor setiap fase konseling yang dilalui: (1) Tahap
terhadap seorang klien dalam rangka persiapan, yaitu tahap yang bertujuan untuk
pengentasan masalah pribadi klien. Kegiatan mempersiapkan klien memasuki wawancara
ini dilakukan secara tatap muka dilaksanakan konseling; (2) Tahap klarifikasi, yaitu tahap
interaksi langsung antara klien dan konselor menyatakan masalah dan alasan permintaan
membahas berbagai hal tentang masalah yang dilakukannya wawancara; (3) Tahap struktur
dialami klien. wawancara, yaitu merumuskan kontrak dan
Konseling individual adalah salah satu struktur wawancara; (4) Tahap relasi, yaitu
pemberian bantuan secara perseorangan dan pembentukan hubungan baik dan siap untuk
secara langsung. Pemberian bantuan dilakukan memasuki fase kedua; (5) Tahap eksplorasi,
secara face to face relationship (hubungan yaitu tahap melakukan pengolahan masalah,
tatap muka, atau hubungan empat mata) antara merumuskan tujuan, merencanakan strategi,
konselor dengan individu yang terjadi ketika mengumpulkan faktafakta, mengekspresikan
seorang konselor bertemu secara pribadi prasaan secara mendalam dan mempelajari
dengan seorang siswa untuk tujuan konseling keterampilan baru; (6) Tahap konsolidasi,
(Sulistyani, 2014). Layanan konseling yaitu tahap pengolahan berbagai alternatif
individual bermakna layanan konseling yang tindakan yang dapat dipilih klien; (7) Tahap
diselenggarakan oleh seorang pembimbing perencanaan, yaitu pengembangan suatu
(konselor) terhadap seorang klien dalam rencana untuk melaksanakan tindakan
rangka pengentasan masalah pribadi klien berdasarkan pemilihan terhadap
(Tohirin, 2007). alternatifalternatif yang tepat untuk
Konseling individual berarti suatu layanan memecahkan masalah; (8) Tahap penutupan,
yang memungkinkan siswa atau klien untuk yaitu tahap penilaian hasil dan penghentian
mendapatkan layanan secara langsung atau konseling atas kehendak klien (Sulistyani,
tatap muka (secara perorangan) dengan guru 2014).
pembimbing dalam rangka pembahasan Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
masalah yang dialami klien siswa tersebut adalah seorang behavioristik terkenal dengan
(Tohirin, 2007). Pada suasana tatap muka teori pengkondisian asosiatif stimulus-respons
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 9 No.1 Januari – Juni 2023 67
dan hal ini yang dikenang darinya hingga kini. literatur. Dimana tinjauan literatur adalah
Classic conditioning (pengkondisian atau metode yang sistematis, eksplisit, dan dapat
persyaratan klasik) adalah proses yang direproduksi.
ditemukan Pavlov melalui percobaannya
terhadap anjing, dimana perangsang asli dan C. HASIL DAN PEMBAHASAN
netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat Istilah konseling berasal dari bahasa
secara berulang-ulang sehingga memunculkan Inggris “to counsel” yang berarti “to give
reaksi yang diinginkan. Ia menemukan bahwa advice” yaitu memberi saran dan nasehat.
ia dapat menggunakan stimulus netral, seperti Sedangkan secara historis asal mula pengertian
sebuah nada atau sinar untuk membentuk konseling adalah untuk memberi nasehat,
perilaku (respons). Eksperimen-eksperimen seperti penasehat hukum dan penasehat
yang dilakukan Pavlov dan ahli lain perkawinan (Sofyan S. Willis, 2011).
tampaknya sangat terpengaruh pandangan Tolbert dalam Prayitno menyatakan bahwa
behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan konseling adalah hubungan pribadi yang
seseorang dilihat dari perilakunya. Hal ini dilakukan secara tatap muka antara dua orang
sesuai dengan pendapat Bakker bahwa yang
dalam mana konselor melalui hubungan itu
paling sentral dalam hidup manusia bukan
hanya pikiran, peranan maupun bicara, dengan kemampuan kemampuan khusus yang
melainkan tingkah lakunya. Pikiran mengenai dimilikinya. Dalam hal ini, konseli dibantu
tugas atau rencana baru akan mendapatkan arti untuk memahami diri sendiri, keadaan
yang benar jika ia berbuat sesuatu. Bertitik sekarang dan kemungkinan keadannya masa
tolak dari asumsinya bahwa dengan depan yang dapat ia ciptakan dengan
menggunakan rangsangan-rangsangan menggunakan potensi yang dimilikinya.
tertentu, perilaku manusia dapat berubah
Layanan konseling individual ini
sesuai dengan apa yang di inginkan. Kemudian
Pavlov mengadakan eksperimen dengan merupakan suatu bentuk layanan yang
menggunakan binatang (anjing) karena ia memiliki keikhasan yang tersendiri jika
menganggap binatang memiliki kesamaan dibandingkan dengan jenis layanan yang
dengan manusia. Namun demikian, dengan lainnya karena layanan ini dilaksanakan dalam
segala kelebihannya, secara hakiki manusia hubungan yang mendalam. Dalam
berbeda dengan binatang. Sehingga tujuan penyelenggaraan konseling, keberhasilan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
konselor sangat ditentukan oleh
konsep pemikiran Ivan Pavlov dalam layanan
konseling individual. kemampuannya, keterampilan dan kemauan
dari konselor itu sendiri.
B. METODE PENELITIAN Tujuan umum layanan konseling individual
Metode penelitian yang digunakan adalah terentaskannya masalah yang dialami
dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan klien. Apabila masalah klien itu dicirikan
pendekatan studi literatur. Menurut Embun
sebagai (a) sesuatu yang tidak disukai, (b)
2012) studi literatur adalah penelitian yang
dilakukan hanya berdasarkan karya tulis, suatu yang ingin dihilangkan, dan (c) sesuatu
termasuk hasil penelitian yang sudah dan yang dapat menghambat atau dapat
belum dipublikasikan. Jadi dapat disimpulkan menimbulkan kerugian, maka upaya
bahwa studi literatur merupakan metodologi pengentasan masalah klien melalui konseling
penelitian yang bertujuan untuk individual akan mengurangi intensitas
mengumpulkan dan mengambil pokok ketidaksukaan atas keberadaan sesuatu yang
pembahasan dari beberapa penelitian terdahulu
dimaksud dan mengurangi intensitas hambatan
dan menganalisis beberapa tinjauan ahli yang
ditulis dalam bentuk teks. Informasi yang atau kerugian yang ditimbulkan. Sehubungan
digunakan dalam makalah ini adalah tinjauan dengan itu konselor perlu melengkapi diri
68 Gusti Rahayu : Aplikasi Pemikiran Ivan Pvlov dalam Layanan Konseling Individual
dengan berbagai pendekatan diri dan teknik 1. US (Unconditioned Stimulus): Sebuah
konseling untuk pengembangan proses stimulus asli atau netral yang dipergunakan
konseling dan tingkah laku (Prayitno, dkk, untuk menimbulkan respon secara
2004). langsung, misalnya daging dapat
Selanjutnya dalam pendekatan behavioral merangsang anjing untuk mengeluarkan air
tidak memandang apakah manusia itu baik liur.
atau jelek, rasional atau emosional, 2. UR (Unconditioned Respons): Sebuah
behaviorisme hanya ingin mengetahui respons yang tak bersyarat, maksudnya
bagaimana perilakunya dikendalikan oleh timbulnya sebuah respons disebabkan
faktor-faktor lingkungan. Salah satu filsuf hadirnya sebuah stimulus netral US,
yang membahas tentang behavioral adalah misalnya air liur anjing keluar karena ada
Ivan Pavlov. Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 daging.
September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa 3. CS (Conditioning Stimulus): stimulus
tempat ayahnya Peter Dmitrievich Pavlov bersyarat, yaitu stimulus yang tidak dapat
menjadi seorang pendeta. Ia dididik di sekolah langsung menimbulkan respon, oleh karena
gereja dan melanjutkan ke Seminari Teologi. itu untuk dapat menimbulkan respon perlu
Pavlov lulus sebagai sarjana kedokteran digunakan dengan US secara terus menerus.
dengan bidang dasar fisiologi. Pada tahun 1884 Misalnya: bunyi bel akan mengeluarkan air
ia menjadi direktur departemen fisiologi pada liur jika selalu dipasangkan dengan daging.
Institute of Experimental Medicine dan 4. CR (Conditioning Respons): respons
memulai penelitian mengenai fisiologi bersyarat, yaitu respon yang muncul
pencernaan. Ivan Pavlov meraih penghargaan disebabkan hadirnya CS. Misalnya, air liur
nobel pada bidang Physiology or Medicine anjing keluar karena anjing mendengar bel.
tahun 1904. Karyanya mengenai Dari eksperimen Pavlov menyatakan bahwa
pengkondisian sangat mempengaruhi setelah melakukan pengkondisi atau
psikologi behavioristik di Amerika. Karya pembiasaan dapat diketahui bahwa daging
tulisnya adalah Work of Digestive Glands yang menjadi stimulus alami dapat digantikan
(1902) dan Conditioned Reflexes (1927). Ia oleh bunyi bel atau lonceng sebagai stimulus
meninggal di Leningrad pada tanggal 27 yang dikondisikan. Dan ketika lonceng
Februari 1936. tersebut dibunyikan ternyata air liur anjing
Pavlov mengatakan bahwa perilaku dapat keluar inilah yang disebutnya respon yang
berubah dengan adanya proses pembiasaan dikondisikan (conditoning respons)
yang ditandai dengan interaksi antara stimulus (Sugihartono, dkk, 2013). Secara harfiah,
dan respon (Rohmah, 2012). Hal itu dijelaskan eksperimen Pavlov ini tunduk pada dua macam
berdasarkan temuannya mengenai hukum yaitu, law of respondent conditioning,
pengondisian klasik (classical conditioning) berarti suatu hukum pembiasaan yang dituntut,
yaitu suatu percobaan melalui anjing yang dan law of respondent extinction berarti suatu
diberikan stimulus bersyarat yaitu perangsang hukum pemusnahan yang dituntut (Muhibin
asli dan netral. Perangsang ini dilakukan secara Syah, 2003).
berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi Law of respondent conditioning yang
yang diinginkan respons. Penelitiannya dimaksud ketika memberikan dua macam
mengenai pengondisian klasik ini dapat dilihat stimulus secara simultan, dan salah satu dari
berikut: stimulus tersebut berfungsi sebagai reinforcer,
akan menghasilkan sebuah respons yang
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 9 No.1 Januari – Juni 2023 69
dikondisikan (respondent conditioning). E. DAFTAR PUSTAKA
Sedangkan law of respondent extinctioni Embun, B. (2012). Retrieved from Penelitian
adalah ketika menghadirkan respondent Kepustakaan.
LN, YS, & Juntika, AN. (2007). Personality
conditioning kembali tanpa adanya penguatan
Theory. Bandung: Rosdakarya Youth.
dengan reinforcer maka kekuatan dari refleks Kassim. Moh. (2010). Qualitative Research
akan menurun (Muhibin Syah, 2003). Methodology – Quantitative. Malang :
Dalam pandangan Ivan Pavlov mengatakan UIN Maliki Press.
bahwa aktivitas-aktivitas manusia dibagi Muhibbin, S. (2003). Learning Psychology.
kepada dua dimensi yaitu, Pertama, aktivitas Jakarta: PT. King Grafindo Prasada.
yang bersifat reflektif, berupa respon yang Prayitno, et al. (2004). Basics of Guidance and
Counseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.
timbul tanpa menyadari kehadiran dari suatu
Purwanto, NM. (2014). Educational
stimulus tertentu (unconcinius state), Kedua, Psychology. Bandung: Youth Rosdakarya.
aktivitas yang disadari (concinius state), Rohmah, N. (2012). Educational Psychology.
berupa respon yang timbul sebab adanya reaksi Yogyakarta: Terrace.
dari stimulus yang diberikan secara terus- Sofyan S., W. (2011). Individual Counseling
menerus terhadap objek tertentu (Purwanto, Theory and Practice. Bandung,:
2014). Dengan demikian, proses interaksi Alphabeta.
Sugihartono, et al. (2013). Educational
antara stimulus dan respons pada tahap
Psychology. Yogyakarta: UNY Press.
kesadaran ini lebih panjang, dibandingkan Sulistyarini. (2014). Basics of Counseling.
respons pada tahap refleksif atau keadaan tidak Jakarta: Putra Karya's Achievements.
sadar (LN & Juntika, 2007). Tohirin. (2007). Counseling Guidance in
Peran dari clasical conditioning dalam Schools and Madrasahs. Jakarta: Raja
membentuk kepribadian individu adalah untuk Grafindo Persada.
memberikan kontribusi terhadap pembentukan
respon-respon secara emosional, seperti rasa
cemas, takut atau phobia. Walaupun kontribusi
tersebut sangat kecil kemungkinan, namun
dalam pembentukan reaksi-reaksi secara
emosional yang maladaptif sangat diperlukan
(LN & Juntika, 2007). Misalnya, peserta didik
yang mengalami rasa cemas terhadap
pembelajaran, disebabkan sering mendapat
teguran, kritikan, atau peringatan yang negatif
dari guru dalam setiap proses pembelajaran.

D. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis deskriptif
pada paparan di atas dapat disimpulkan bahwa
Problema yang dialami oleh peserta didik akan
membuat dirinya tidak bahagia dan
diperlukannya bantuan dalam mengurangi
problema melalui layanan konseling individual
tersebut. Konseling individual yang diberikan
konselor bertujuan untuk membantu peserta
didik dapat merubah perilaku membolos.

70 Gusti Rahayu : Aplikasi Pemikiran Ivan Pvlov dalam Layanan Konseling Individual

Anda mungkin juga menyukai